Anda di halaman 1dari 29

Daftar isi

Daftar isi…………………………………………………….. 1
Kata Pengantar…………………………………………. 2
Bab I : Pendahuluan…................................ 3
Latar belakang masalah………………………………….4
●.1 Rumusan masalah……………………………………. 5
●.2 Tujuan penelitian………………………………………. 5
●.3 Manfaat Penelitan……………………………………. 5
Bab II : Metode Penelitian………………………… 6
2.1 Pengertian metode kualitatif……………. 6
2.2 Ciri-ciri metode kualitatif………………….. 6
2.3 Langkah-langkah metode kualitatif…. 6
Bab III : Isi………………………………………………….. 7
3.1 Pengertian lingkungan hidup…………… 8
3.2 Pengertian dan macam-macam pencemaran lingkungan…………………………. 11
3.3 Penyebab terjadinya pencemaran
lingkungan………………………………………………... 12
3.4 Dampak pencemaran lingkungan……. 13
3.5 penanganan pencemaran lingkungan…………………………………………………..14
3.6 Upaya-upaya dalam pengelolaan sampah………………………................................15
3.7 Peran Pemerintah dalam Menangani
Sampah………………………………………………………. 18
3.8 Contoh berita pencemaran lingkungan………………………………………………….19
3.9 Kontribusi Pemerintah dalam Upaya Mengatasi Pencemaran Laut…………………. 20
3.10 Upaya Pemerintah Mengatasi Pencemaran Udara…………………………………... 21
3.11 10 Macam Pencemran Lingkungan dan Cara
Mengatasinya……………………………….....22
Bab IV : Penutup……………………………………….. 26
4.1 Kesimpulan…………………………………………. 26
4.2 Saran…………………………………………………… 26
Daftar Pustaka…………………………………………. 27
Lampiran 1………………………………………………... 28
Lampiran 2…………………………………………………. 29
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji syukur kehadirat Allah swt karena berkat rahmat dan karunianya, saya dapat
menyelesaikan makalah tugas sosiologi ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya. Ucapan
terima kasih saya sampaikan kepada guru yang telah membimbing saya sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunannya, makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran sangat di harapkan untuk memperbaiki
kekurangan yang ada supaya tidak terulang kembali.Saya mengucapkan terima kasih
kepada bapak/ibu guru yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.Kepada
ibu badariah saya ucapkan terima kasih .

Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.


Wassalamu’alaikum wr.wb.

Medan,10 Februari 2020

Penulis

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang masalah


Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk
diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan kehidupan kita. Siapapun bisa
berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai
dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas.
Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera kita atasi bersama diantaranya
pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran udara perkotaan, kontaminasi tanah oleh sampah,
hujan asam, perubahan iklim global, penipisan lapisan ozon, kontaminasi zat radioaktif, dan
sebagainya. Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, tentunya kita harus
mengetahui sumber pencemar, bagaimana proses pencemaran itu terjadi, dan bagaimana langkah
penyelesaian pencemaran lingkungan itu sendiri.Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam
hal ini kami menyusun makalah yang mengambil tema “Pencemaran Lingkungan” agar kita
dapat mengetahui darimana pencemaran lingkungan itu datang dan bagaimana cara
penanggulangannya.
Masalah pencemaran lingkungan khususnya pencemaran air di negara berkembang
seperti Indonesia saat ini telah menunjukkan gejala cukup serius dan harus segera mendapat
penanganan. Penyebab pencemaran tidak hanya berasal dari buangan industri tetapi dapat berasal
dari fasilitas pelayanan kesehatan yang membuang air limbahnya tanpa pengolahan terlebih
dahulu ke lingkungan. Di sisi lain, masyarakat juga memegang andil baik secara sengaja atau
tidak terhadap buangan limbah rumah tangga yang jumlahnya semakin hari semakin besar sesuai
dengan perkembangan penduduk maupun perkembangan suatu kota (Asmadi dan Suharno,
2012). Upaya perbaikan kesehatan masyarakat dapat dilakukan melalui berbagai macam cara,
yaitu pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, penyehatan lingkungan, penyediaan air
bersih, serta penyuluhan kesehatan. Selain itu, perlindungan terhadap bahaya pencemaran
lingkungan juga perlu diberikan perhatian lebih.
Semua upaya tersebut tidak lain bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat (Notoatmojo S, 2007). Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan bagi
masyarakat dengan karakteristik tersendiri telah menghasilkan limbah padat, cair dan gas. Secara
umum limbah cair rumah sakit mengandung bahan organik yang tinggi, bahan tersuspensi, dan
lemak dalam jumlah yang banyak. Setiap rumah sakit diharuskan memiliki instalasi pengolahan
limbah sesuai dengan kemampuannya (Kepmenkes RI, 2004). Kegiatan rumah sakit
menghasilkan berbagai macam limbah baik infeksius maupun non infeksius sehingga harus

2
dilakukan pengolahan. Pengolahan limbah rumah sakit merupakan bagian dari kegiatan
penyehatan lingkungan di rumah sakit. Upaya tersebut bertujuan untuk melindungi masyarakat
dari bahaya pencemaran lingkungan yang bersumber dari limbah rumah sakit. Rumah sakit
terkait bertanggung jawab penuh atas kegiatan atau usaha yang dilakukan (Giyatmi, 2003).
Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Delanggu merupakan rumah sakit umum dengan tipe
Kelas D yang mempunyai fasilitas pelayanan medik dan nonmedik. Pelayanan yang terdapat di
rumah sakit ini meliputi Instalasi Gawat Darurat (IGD) 24 jam, Rawat Jalan, Rawat Inap, Klinik
Spesialis, Laboratorium, Farmasi, Perawatan Maternitas, Gizi, Kamar Operasi dan ICU. Selain
itu, terdapat juga fasilitas penunjang nonklinik yang terdiri dari: dapur, gudang, ambulance,
pemadam kebakaran, pengelolaan gas medik, instalasi pengelolaan air limbah, dan penampungan
air bersih. Berdasarkan data sekunder yang didapatkan dari Balai Lingkungan Hidup (BLH)
daerah Klaten tentang hasil dari Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahan (PROPER)
. Rumah Sakit Umum PKU 3 Muhammadiyah Delanggu masih dalam tahap monitoring
dan pengawasan oleh BLH sehingga sampai sekarang masih dalam tahap perbaikan kualitas dan
melengkapi pemberkasan-pemberkasan untuk pengajuan menjadi anggota proper. Sesuai
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI No. 06 Tahun 2013, tentang Program Penilaian
Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Penggelolaan Lingkungan Hidup. Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL) perlu dikelola dengan baik supaya dapat beroperasi secara optimum sehingga air
limbah yang dihasilkan sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan. Untuk mencapai kondisi
tersebut diperlukan beberapa perangkat manajemen dan pemberdayaan seperti kelembagaan
pengelola IPAL, sumber daya manusia yang memadai, dan didukung pembiayaan.
Adanya dukungan pembiayaan yang memadai dari perusahaan untuk operasional IPAL
akan membantu kinerja IPAL menjadi optimal (Asmadi dan Suharno, 2012). Salah satu
parameter yang diukur dalam menentukan kualitas hasil pengolahan limbah cair pada IPAL
rumah sakit diantaranya kadar amoniak. Kandungan amoniak yang terkandung dalam IPAL
rumah sakit berasal dari ruangan-ruangan pada rumah sakit seperti ruang laboratorium, instalasi
farmasi, kamar mandi atau toilet, dan ruangan loundry. Meningkatnya kandungan amoniak pada
air limbah rumah sakit dapat disebabkan oleh siklus nitrogen alami di alam, denitrifikasi
dekomposisi bahan organik (C,N,O) oleh mikroba pada kondisi anaerob.

3
1.2. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah :
a. Apa Definisi dari Lingkungan?
b. Jelaskan Pengertian dan Macam-macam Pencemaran Lingkungan?
c. Apa penyebab terjadinya pencemaran lingkungan?
d. Jelaskan Dampak pencemaran Lingkungan?
e. Sebutkan cara penanganan Pencemaran Lingkungan?

1.3. TUJUAN PENELITIAN


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
a. Untuk mengetahui Definisi dari Lingkungan?
b. Mengetahui Pengertian dan Macam-macam Pencemaran Lingkungan?
c. Mengetahui dan memahami penyebab terjadinya pencemaran lingkungan?
d. Dapat menjelaskan Dampak pencemaran Lingkungan?
e. Dapat menjelaskan cara penanganan Pencemaran Lingkungan?

3.4 Manfaat Penelitian


1.Manfaat Teoritis
a) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran yang baik dan
bermanfaat bagi ilmu hukum terkait kebijakan pengelolaan melalui program sekolah.
b) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang baik,dapat dijadikan sebagai
literature maupun referensi terkait kebijakan pengelolaan lingkungan
c)Menjadi bijaksana dalam mengurangi pemakaian sampah plastik.
2.Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti di
bidang hukum lingkungan terkait dengan kebijakan pengelolaan lingkungan. Menyadari
betapa pentingnya kebersuhan lingkungan. Serta selalu menjaga lingkungan agar tetap
bersih,sehat.hijau,dan asri.

4
BAB II
METODE PENELITIAN

2.1 Pengertian metode kualitatif


Metode kualitatif menurut para ahli: -Saryono,penelitian kualitatif merupakan penelitian
yang digunakan untuk menyelidiki,menemukan,menggambarkan,dan menjelaskan kualitas atau
keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan,diukur atau digambarkan melalui
pendekatan kuantitatif.Adapun menurut
-Sugiyono,metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
post positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah. Dimana peneliti
adalah sebagai instrument kunci , pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive
dan snowball.

2.2 Ciri-ciri kualitatif


Adapun ciri-ciri nya yaitu:
a. Memiliki sikap deskriptif analitik
b. Tekanan pada proses, bukan hasil
c. Bersifat induktif
d. Mengutamakan makna
e. Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data

2.3 Langkah-langkah metode kualitatif


Adapun langkah-langkah nya yaitu:
a. Memiliki masalah
b. Mengumpulkan bahan yang relefan
c. Menentukan strategi dan mengembangkan instrument
d. Menafsirkan data, pengolahan data, dan analisis data
e. Melaporkan hasil penelitian

2.4 Lokasi dan alokasiPenelitian


Untuk lokasi penelitian saya sebagai penulis memilih tempat yaitu di Jl.Balai Desa Pasar XII.
Karena saya rasa tempat ini sangat cocok untuk penelitian saya dalam pembuatan makalah ini.

Waktu penelitian

5
Pada Pukul 17.15 WIB

Tanggal Penelitian
Senin, 17 Februari 2020

BAB III
ISI

3.1 Definisi Lingkungan Hidup


Sebelum kita membahas tentang pencemaran lingkungan, ada baiknya kita harus
mengetahui terlebih dahulu definisi dari lingkungan itu sendiri. Dalam makalah ini akan
disampaikan beberapa defisini tentang lingkungan.

1. Pengertian Pencemaran
Pencemaran adalah masuknya mahluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke
dalam air atauudara, baik yang disengaja maupun yang tida disengaja. Pencemaran juga dapat
dikatakan berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam,
sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukkannya. Pencemaran terhadap lingkungan dapat terjadi dimana saja dengan laju yang
sangat cepat, dan beban pencemaran yang semakin berat akibat limbah industri dari
berbagaibahan kimia termasuk logam berat.
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran di sebut polutan, yang salah satu
contohnya adalah sampah. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya,
dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk
yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam
kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut jenis-
jenisnya.
Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam
(misal gunung meletus, gas beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas pencemaran yang
disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan dikendalikan.
Karena kegiatan manusia, pencemaran lingkungan pasti terjadi. Pencemaran lingkungan tersebut
tidak dapat dihindari, namun yang dapat kita lakukan adalah mengurangi pencemaran,
mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap
lingkungannya agar tidak mencemari lingkungan. Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997,
lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk

6
hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan ruang lingkup lingkungan hidup
Indonesia meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berWawasan
Nusantara dalam melaksanakan kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksinya.
Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan hidup yang
merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk
keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.
Merujuk pada definisi di atas, maka lingkungan hidup Indonesia tidak lain merupakan
Wawasan Nusantara, yang menempati posisi silang antara dua benua dan dua samudera
dengan iklim tropis dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi alamiah dan kedudukan
dengan peranan strategis yang tinggi nilainya, tempat bangsaIndonesia menyelenggarakan
kehidupan bernegara dalam segala aspeknya.
Secara hukum maka wawasan dalam menyelenggarakan penegakan hukumpengelolaan
lingkungan hidup di Indonesia adalah Wawasan Nusantara. Sedangkan menurut para ahli antara
lain :
Munajat saputra : Semua benda dan kondisi yang terdapat di dalam ruang dimana manusia itu
berada dan berpengaruh terhadap kelangsungan dan kesejahteraan manusia.
Otto Sumarwoto : Lingkungan adalah jumlah sebuah benda dan kondisi yang berada di dalam
ruang yang kita tempati yang mempengaruhi Kehidupan manusia.
Emil Salim : Segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruhnya yang terdapat di dalam ruang
yang mempengaruhi segala yang berada di dalam ruang yang kita tempati.

7
3.2 Pengertian dan Macam-macam Pencemaran Lingkungan
1. Pengertian Pencemaran Lingkungan
Pencemaran, menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No
02/MENKLH/1988, adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,energi, dan/atau
komponen lain ke dalam air/udara, dan/atau berubahnya tatanan (komposisi) air/udara oleh
kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/udara menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai aktivitas
industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan
dengan menetapkan baku mutu lingkungan. Baku mutu lingkungan adalah batas kadar yang
diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di lingkungan dengan tidak menimbulkan
gangguan terhadap makhluk hidup, tumbuhan atau benda lainnya.
Pada saat ini, pencemaran terhadap lingkungan berlangsung di mana-mana dengan laju
yang sangat cepat. Sekarang ini beban pencemaran dalam lingkungan sudah semakin berat
dengan masuknya limbah industri dari berbagai bahan kimia termasuk logam berat.
Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi:
a. Pencemaran Air.
b. Pencemaran Udara.
c. Pencemaran Tanah.
2. Macam-macam Pencemaran Lingkungan
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pencemaran lingkungan dibagi menjadi tiga yaitu :
a. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Walaupun fenomena alam
seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan yang besar
terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran. Pencemaran air dapat
disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Meningkatnya
kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi. Sampah organik seperti air comberan
(sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang
mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam

8
berat, toksinorganik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal,
terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam
air.

b.Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansifisik, kimia,
atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan,
dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia.
Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap
sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat
langsung dan lokal, regional, maupun global.
Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer
adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon
monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil
dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi
pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah
sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Atmosfer merupakan sebuah sistem yang kompleks, dinamik, dan rapuh. Belakangan ini
pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan
hubungannya denganpemanasan global, perubahan iklim dan deplesi ozon di stratosfer semakin
meningkat.
c. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah
lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau
bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan
tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat
kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang
langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat
menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam
tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat
berdampak langsung kepadamanusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan
udara di atasnya.

9
3.3 Penyebab Terjadinya Pencemaran Lingkungan
Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan oleh tangan
manusia. Pencemaran air dan tanah adalah pencemaran yang terjadi di perairan seperti sungai,
kali, danau, laut, air tanah, dan sebagainya. Sedangkan pencemaran tanah adalah pencemaran
yang terjadi di darat baik di kota maupun di desa.
Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang telah tercemar
dengan proses pemurnian atau purifikasi alami dengan jalan pemurnian tanah, pasir, bebatuan
dan mikro organisme yang ada di alam sekitar kita.
Jumlah pencemaran yang sangat masal dari pihak manusia membuat alam tidak mampu
mengembalikan kondisi ke seperti semula. Alam menjadi kehilangan kemampuan untuk
memurnikan pencemaran yang terjadi. Sampah dan zat seperti plastik, DDT, deterjen dan
sebagainya yang tidak ramah lingkungan akan semakin memperparah kondisi pengrusakan alam
yang kian hari kian bertambah parah.
Sebab Pencemaran Lingkungan di Air dan di Tanah :
1. Erosi dan curah hujan yang tinggi.
2. Sampah buangan manusia dari rumah-rumah atau pemukiman penduduk.
3. Zat kimia dari lokasi rumah penduduk, pertanian, industri, dan sebagainya.
Salah satu penyebab pencemaran di air yang paling terkenal adalah akibat penggunaan zat kimia
pemberantas hama DDT. DDT digunakan oleh para petani untuk mengusir dan membunuh hama
yang menyerang lahan pertanian.
DDT tidak hanya berdampak pada hama namun juga binatang-binatang lain yang ada di
sekitarnya dah bahkan di tempat yang sangat jauh sekalipun akibat proses aliran rantai makanan
dari satu hewan ke hewan lainnya yang mengakumulasi zat DDT. Dengan demikian seluruh
hewan yang ada pada rantai makanan akan tercemar oleh DDT termasuk pada manusia.
DDT yang telah masuk ke dalam tubuh akan larut dalam lemak, sehingga tubuh kita akan
menjadi pusat polutan yang semakin hari akan terakumulasi hingga mengakibatkan efek yang
lebih menakutkan.
Akibat adanya biological magnification / pembesaran biologis pada organisme yang
disebabkan oleh penggunaan DDT.

a. Merusak jaringan tubuh makhluk hidup.

10
b. Menimbulkan otot kejang, otot lehah dan bisa juga kelumpuhan Menghambat proses
pengapuran dinding telur pada hewan bertelur sehingga telurnya tidak dapat menetas.
c. Lambat laun bisa menyebabkan penyakit kanker pada tubuh.

3.4 Dampak Pencemaran Lingkungan


Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk
ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida
dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi.Timbal sangat berbahaya
pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh
populasi.
Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat
meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodienadikenal dapat
menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait
pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf
otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorinmerangsang perubahan pada hati dan ginjal serta
penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti
sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di
atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah
yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang
rendah sekalipun.
Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik
dan antropodayang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan
beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap
predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk
kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan
kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida
atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung
menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian anakan dan
kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya
dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan
pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi.
Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-
bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

11
3.5 Penanganan Pencemaran Lingkungan
Remediasi :
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada
dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-
site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari
pembersihan,venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah
yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya
yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke
bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah
dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.

Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan
mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat
pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).

12
3.6 Upaya-upaya dalam Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaur-ulangan,
atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg
dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap
kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan
sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif
dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.

Praktek pengelolaan sampah berbeda beda satu Negara ke Negara yang lain (sesuai
budaya yang berkembang) , dan hal ini berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah
pedesaan , serta rberbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan
sampah yg tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi
tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri
biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.

Pengelolaan sampah memiliki tujuan untuk mengubah sampah menjadi material yang
memiliki nilai ekonomis dan juga untuk mengolah sampah agar menjadi material yang tidak
membahayakan bagi lingkungan hidup. Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung
banyak hal , diantaranya tipe zat sampah , tanah yg digunakan untuk mengolah, dan ketersediaan
area. Upaya-upaya dalam pengelolaan sampah, dapat dilakukan dengan menerapkan beberapa
metode atau cara sebagai berikut :

Melakukan Metode Pembuangan dan Penimbunan


Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk membuang
sampah, metode ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan
di tanah yg tidak terpakai, lubang bekas pertambangan , atau lubang lubang dalam. Sebuah lahan
penimbunan darat yg dirancang dan dikelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan
sampah yang hiegenis dan murah. Sedangkan penimbunan darat yg tidak dirancang dan tidak
dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan , diantaranya angin
berbau sampah , menarik berkumpulnya Hama , dan adanya genangan air sampah.
Efek samping lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat
berbahaya.Karakteristik desain dari penimbunan darat yang modern diantaranya adalah metode
pengumpulan air sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik. Sampah biasanya

13
dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya , dan ditutup untuk tidak menarik
hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan sampah mempunyai sistem pengekstrasi gas yang
dipasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari
tempat penimbunan dan dibakar di menara pembakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas
untuk membangkitkan listrik.

1. Melakukan Metode Daur-ulang


Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali
disebut sebagai Daul-ulang. Ada beberapa cara daur ulang yaitu pengampilan bahan sampah
untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar untuk membangkitkan
listrik. Metode baru dari Daur-Ulang yaitu :

2. Pengolahan kembali secara fisik


Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang, yaitu mengumpulkan dan
menggunakan kembali sampah yang telah dibuang contohnya kaleng minum alumunium, kaleg
baja makanan / minuman, botol bekas, kertas karton, koran, majalah dan kardus . Pengumpulan
biasanya dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah / kendaraan
sampah khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur. Jenis sampah plastik lain yang dapat
digunakan seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa di daur ulang.Daur ulang dari produk
yang komplek seperti komputer atau mobil lebih susah, karena bagian bagiannya harus diurai
dan dikelompokan menurut jenis bahannya.Yaitu :

3. Pengolahan kembali secara biologis

Material sampah (organik), seperti zat makanan, sisa makanan / kertas, bisa diolah
dengan menggunakan proses biologis untuk kompos atau dikenal dengan istilah pengkomposan.
Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagai pupuk dan gas yang bisa digunakan untuk
membangkitkan listrik. Metode ini menggunakan sistem dasar pendegradasian ba han-bahan
organik secara terkontrol menjadi pupuk dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme.
Aktivitas mikroorganisme bisa dioptimalisasi pertumbuhannya dengan pengkondisian sampah
dalam keadaan basah (nitrogen), suhu dan kelembaban udara (tidak terlalu basah dan atau
kering), dan aerasi yang baik (kandungan oksigen).

Secara umum, metode ini bagus karena menghasilkan pupuk organik yang ekologis
(pembenah lahan) dan tidak merusak lingkungan. Serta sangat memungknkan melibatkan
langsung masyarakat sebagai pengelola (basis komunal) dengan pola manajemen sentralisasi
desentralisasi (se-Desentralisasi) atau metode Inti (Pemerintah/Swasta)-Plasma (kelompok usaha
di masyarakat). Hal ini pula akan berdampak pasti terhadap penanggulangan pengangguran.
Metode ini yang perlu mendapat perhatian serius/penuh oleh pemerintah daerah (kab/kota)

14
Proses pembuatan kompos adalah dengan menggunakan aktivator EM-4, yaitu proses
pengkomposan dengan menggunakan bahan tambahan berupa mikroorganisme dalam media cair
yang berfungsi untuk mempercepat pengkomposan dan memperkaya mikroba. Bahan-bahan
yang digunakan adalah : Bahan Baku Utama berupa sampah organik, Kotoran Ternak, EM4,
Molase dan Air. Sedangkan peralatan yang digunakan adalah : Sekop, Cakar, Gembor,
Keranjang, Termometer, Alat pencacah, Mesin giling kompos dan Ayakan.Contoh dari
pengolahan sampah menggunakan teknik pengkomposan adalah Green Bin Program (program
tong hijau) di toronto, kanada dimana sampah organik rumah tangga seperti sampah dapur dn
potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus untuk di komposkan.

4. Pemulihan energi

Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan cara
menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya menjadi
bahan bakar tipe lain. Daur-ulang melalui cara “perlakuan panas” bervariasi mulai dari
menggunakannya sebagai bahan bakar memasak atau memanaskan sampai menggunakannya
untuk memanaskan borlaer untuk menghasilkan uap dan listrik dari turbin-generator.

Pirolisa dan Gusifikasi adalah dua bentuk perlakuan panas yang berhubungan, dimana
sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen. Proses ini biasanya
dilakukan di wadah tertutup pada tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah
menjadi produk berzat padat, gas dan cair. Produk cair dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan
energi atau dimurnikan menjadi produk lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi
produk seperti karbon aktif. Gasifikasi busure plasma yang canggih digunakan untuk
mengonversi material organik langsung menjadi gas sintetis (campuran antara karbon monoksida
dan hidrogen). Gas kemudian dibakar untuk menghasilkan listrik dan uap.

5. Melakukan Metode Penghindaran dan Pengurangan


Sebuah metode yang penting pengelolaan sampah adalah pencegahan zat sampah bentuk,
atau dikenal juga dengan “Penguangan sampah” metode pencegahan termasuk penggunaan
kembali barang bekas pakai, memperbaiki barang yang rusak, mendesain produk supaya bisa
diisi ulang atau bisa digunakan kembali, mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan
barang sekali pakai, mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi
yang sama.

15
3.7 Peran Pemerintah dalam Menangani Sampah

Dari perkembangan kehidupan masyarakat dapat disimpulkan bahwa penanganan


masalah sampah tidak dapat semata-mata ditangani oleh Pemerintah Daerah (Pemerintah
Kabupaten/Kota). Pada tingkat perkembangan kehidupan masyarakat dewasa ini memerlukan
pergeseran pendekatan ke pendekatan sumber dan perubahan paradigma yang pada gilirannya
memerlukan adanya campur tangan dari Pemerintah.

Pengelolaan sampah meliputi kegiatan pengurangan, pemilahan, pengumpulan,


pemanfaatan, pengangkutan, pengolahan. Berangkat dari pengertian pengelolaan sampah dapat
disimpulkan adanya dua aspek, yaitu penetapan kebijakan (beleid, policy) pengelolaan sampah,
dan pelaksanaan pengelolaan sampah. Kebijakan pengelolaan sampah harus dilakukan oleh
Pemerintah Pusat karena mempunyai cakupan nasional. Kebijakan pengelolaan sampah ini
meliputi :

Penetapan instrumen kebijakan:

Instrumen regulasi: penetapan aturan kebijakan (beleidregels), undang- undang dan


hukum yang jelas tentang sampah dan perusakan lingkungan instrumen ekonomik: penetapan
instrumen ekonomi untuk mengurangi beban penanganan akhir sampah (sistem insentif dan
disinsentif) dan pemberlakuan pajak bagi perusahaan yang menghasilkan sampah, serta
melakukan uji dampak lingkungan

Mendorong pengembangan upaya mengurangi (reduce), memakai kembali (re-use),


danmmendaur-ulang (recycling) sampah, dan mengganti (replace);Pengembangan produk dan
kemasan ramah lingkungan; Pengembangan teknologi, standar dan prosedur penanganan
sampah: Penetapan kriteria dan standar minimal penentuan lokasi penanganan akhir sampah;
penetapan lokasi pengolahan akhir sampah; luas minimal lahan untuk lokasi pengolahan akhir
sampah; penetapan lahan penyangga.

16
3.8 Contoh Berita Pencemaran Lingkungan
Jombang - Balai Gakkum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
didesak menyeret manajemen pabrik kertas PT MAG di Kesamben, Jombang ke proses pidana.
Perusahaan ini dinilai sebagai penjahat lingkungan yang merusak alam.
Desakan ini datang dari komunitas Santri Jogo Kali Jombang. Mereka meminta Balai Gakkum
KLHK untuk menegakkan hukum tanpa pandang bulu. Salah satunya dengan menyeret PT MAG
yang diduga mencemari Sungai Avur Budug Kesambi ke hukum pidana.
"Pelaku harus ditindak tegas, seret ke pengadilan, tutup usahanya karena pengusaha
seperti itu adalah penjahat lingkungan yang sangat jahat. Jangan ada toleransi bagi penjahat yang
merusak alam Tuhan," kata Ketua Santri Jogo Kali Jombang Fatkhurrohman saat dikonfirmasi
detikcom, Senin (16/12/2019).
Pabrik kertas PT MAG di Desa Patuk, Kecamatan Kesamben, Jombang diduga
membuang limbah cairnya langsung ke Sungai Avur Budug Kesambi tanpa lebih dulu diolah
dalam Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Limbah cair itu disinyalir dibuang melalui 2
pipa tersembunyi yang masing-masing berdiameter 4 dim.
Salah satu pipa ditanam sejak sekitar 5 tahun lalu. Sedangkan pipa satunya ditanam
sekitar 2 tahun lalu. Akibatnya, Avur Budug Kesambi tercemar limbah yang mengandung klorin
dan belerang.

Namun, Balai Gakkum KLHK hanya akan merekomendasikan sanksi administrasi bagi
PT MAG ke Direktorat Pengaduan Pengawasan Sanksi Administrasi. Yaitu berupa paksaan
pemerintah agar PT MAG memfungsikan kembali IPALnya.

Fatkhurrohman menilai, sanksi administrasi bagi PT MAG terlalu ringan. Dia meminta
pemerintah menghukum manajemen pabrik kertas tersebut dengan pidana penjara dan denda
yang berat. "Kalau dibaca dilihat dan didengar berita-berita di banyak media, yaitu pembuang
limbahnya itu secara sembunyi-sembunyi lewat pipa yang dirahasiakan. Kalau jelas-jelas itu
pelanggaran dan hanya menjatuhkan sanksi administrasi, berarti ada indikasi permainan. Oknum
yang bermain harus ditindak," tegasnya.

17
3.9 Kontribusi Pemerintah dalam Upaya Mengatasi Pencemaran Laut
Akhir-akhir ini, kita dihebohkan dengan berbagai isu kritis tentang pencemaran
lingkungan. Seperti yang dapat kita lihat dari sosial media, sedang banyak digalakkan upaya
untuk mengurangi sampah plastik. Sampah plastik sendiri adalah hal yang sangat sulit diurai oleh
alam. Belum lagi matelial lainnya yag terbut dari kaleng dan styrofoam yang semakin sulit
hancur di alam. Pencemaran lingkungan sendiri dapat dipahami sebagai tindakan yang merusak
lingkungan alam. Tidak banyak orang yang mengetahui sebuah fakta bahwa Indonesia adalah
negara kedua di dunia penghasil limbah terbanyak di lautan setelah Cina. Sudah banyak kasus
yang terkait dengan masalah utama ini. Pencemaran lingkungan adalah kejdian yang harus
dicegah dan diperbaiki bersama. Oleh sebab itu, muncul banyak program-program untuk
mengurangi penggunakan limbah plastik. Program-program ini dicetuskan untuk diterapkan di
kehidupan sehari-hari seperti mengurangi penggunaan sedotan plastik, membawa kantung
belanjaan sendiri ketika sedang berbelanja, mengurangi take-away di restoran , dan membawa
botol minum sendiri daripada selalu membeli botol minum plastik.

Pada bulan Maret 2018 yang lalu, media internet dihebohkan dengan video yang
dipublikasikan oleh seorang penyelam asal Inggris, Rich Horner. Di dalam video tersebut
menunjukkan saat ia sedang menyelam di perairan kepulauan Nusa Penida, Bali, Indonesia.
Akan tetapi hal yang menarik perhatian warganet yang menyaksikan video tersebut adalah
banyaknya sampah plastik yang mengapung di perairan Nusa Penida. Video ini sudah hampir
disasikan oleh jutaan orang dan menjadi kekhawatiran global. Pengalaman yang mirip dirasakan
oleh penyelam yang bernama Justin Hofman di Perairan Sumba, Nusa Tenggara Barat. Hal yang
menjadi perbincangan adalah foto unggahan Justin di instagramnya memperlihatkan seekor kuda
laut yang berenang bergantung pada sebuah cotton bud.

18
Lalu apa peran pemerintah Indonesia dalam menghadapi krisis pencemaran lingkungan
ini? Seperti yang kita tahu, Indonesia memiliki menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pudjiastuti.
Dalam salah satu programnya yang berjalan pada bulan Oktober 2018 lalu, ia menciptakan
Gerakan Aksi Bersih, Our Ocean. Gerakan terebut dalam rangka membersihkan pesisir pantai
dari limbah plastik dan diadakan di panti-pantai yang rawan terkontaminasi limbah seperti Bali.
Dalam peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1999 sebagaimana menjelaskan tentang
pengendalian pencemaran dan perusakan laut.
Selain itu juga dibentuk lagi hukum untuk penegakan hukum pencemaran laut. Hukum
tersebut berupa UU No. 32 Tahun 2009 yang menjelaskan tentang hukum perlingdungan dan
pengelolaan lingkungan hidup. Meskipun belum ada undang-undang yang dibuat pemerintah
untuk melarang pembuangan limbah laut secara tegas, namun ada pasal-pasal yang mengatur
sanksi pidana bagi pelaku pencemaran air laut. Ketentuan tersebut diatur dalam pasal 41-44
UUPLH. Dikatakan dalam ketentuan tersebut bahwa pelaku pencemaran dapat dikenakan sanksi
pidana penjara dan pidana denda. Meskipun pemerintah ikut berupaya menciptakan lingkungan
laut bersih dengan menciptakan hukum-hukum, tetap saja persoalan ini menjadi kewajiban bagi
pribadi perseorangan untuk turutmenjaga kebersihan. Mulai saat ini ayo turut berpartisipasi dan
sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan hidup terutama laut.

19
3.10 Upaya Pemerintah Mengatasi Pencemaran Udara

Jakarta: Isu mengenai pencemaran udara belakangan ini tengah mencuat, khususnya di wilayah
Jakarta. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, mengatakan pemerintah
terus berupaya mengawasi, dan mengatasi pencemaran udara dengan berbagai aksi bersama
beberapa pihak terkait. "Isu yang berkembang di publik saat ini yaitu mengenai pencemaran
udara dan air," kata Siti saat membuka Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2019, di Jakarta
Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis, 11 Juli 2019.

Siti menjelaskan upaya yang sudah dilakukan pemerintah di antaranya menyesuaikan peraturan
yang berkaitan dengan emisi, serta standar bahan bakar euro 4. Pemerintah juga meningkatkan
pelayanan transportasi massal yang ramah lingkungan.

Kementerian LHK, lanjut dia, juga terus membangun dan mengembangkan taman kota, hutan
kota dan kebun raya. Selain itu, pemerintah daerah banyak yang telah memberlakukan hari bebas
kendaraan bermotor,dan menyediakan fasilitas jalur bagi pejalan kaki.
"Karena upaya-upaya untuk menghijaukan lingkungan dan menjaga lingkungan memiliki
relevansi sangat tinggi," imbuh dia. Bagi industri, terang dia, pemerintah mengawasi pemenuhan
baku mutu emisi, pelaporan emisi secara kontinu atau berkelanjutan dan terintegrasi dengan
sistem pelaporan di Kementerian LHK. Pemerintah juga terus menegakkan hukum dan
mendorong penerapan perkembangan teknologi pada sumber-sumber pencemar industri. Sejak
2015, Kementerian LHK juga telah membangun jaringan sistem pemantau kualitas udara, atau e-
Quality Monitoring System di 26 kota di seluruh Indonesia Selain dengan alat pemantau yang
telah dibangun KLHK, pemerintah daerah dan swasta juga telah terkoneksi 45 stasiun milik
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Dengan begitu, stasiun pemantauan
kualitas udara yang bisa diakses langsung melalui website.

20
3.11. 10 Macam pencemaran lingkungan dan cara mengatasinya
Jika dilihat berdasarkan lingkungan yang terkontaminasi suatu pencemaran, maka pencemaran
lingkungan bisa dikategorikan menjadi tiga bagian dalam ruang lingkung yang luas. Misalnya
saja pencemaran yang terjadi di air, udara, bahkan tanah. Pengkategorian ini nantinya masih
terbagi lagi sehingga menghasilkan 10 macam pencemaran lingkungan yang bisa membahayakan
kelangsungan hidup.
Karena pencemaran lingkungan sangat mengganggu, berbagai cara mengatasinya selalu
ditegakkan untuk mengembalikan kondisi lingkungan agar menjadi normal. Untuk itu, berikut
Liputan6.com, Kamis (15/8/2019) telah merangkum dari berbagai sumber 10
macam pencemaran lingkungan yang sering terjadi, disertai dengan cara mengatasinya.
2 dari 6 halaman

Asap Rokok dan Pembakaran Sampah

1.Asap Rokok
Asap rokok masuk ke dalam 10 macam pencemaran lingkungan yang banyak terjadi hampir di
seluruh bagian Indonesia. Ya, merokok di tempat umum dapat menyebabkan kualitas udara
menjadi tidak sehat. Hal ini dikarenakan pada asap rokok mengandung zat-zat yang sangat
berbahaya.
Oleh karena itu, asap tersebut tidak hanya berbahaya bagi yang merokoknya saja. Melainkan
juga berbahaya bagi orang-orang di sekitarnya. Ya, seperti yang telah diketahui bahwa orang
yang menghirup asap rokok walaupun tidak merokok, bisa terserang berbagai penyakit seperti
sesak napas dan kanker paru-paru.
Nah, untuk mengatasi masalah ini, kamu bisa menjauhkan diri dari prang-orang yang merokok
dan memberitahukan bahwa merokok dapat menyebabkan gangguan pernapasan.
2.Asap Pembakaran Sampah
Pencemaran asap pembakaran sampah yang disebabkan oleh ulah manusia yang membakar
sampah di sembarangan tempat atau di tempat yang bebas. Asap yang dihasilkan dari
pembakaran sampah ini akan tercemar pada polusi udara dan menjadi penyakit bagi manusia
yang menghirup asapnya.

21
Nah, untuk mengatasi masalah tersebut, ada baiknya sampah-sampah tersebut ditanam atau
dikuburkan saja di dalam tanah. Pasalnya dengan membakar sampah bukan menjadi solusi yang
baik karena bisa merusak kualitas udara untuk dihirup. Asap Kendaraan

Asap kendaaran juga masuk ke dalam 10 macam pencemaran lingkungan yang mengganggu.
Pada asap kendaraan bermotor sangat tidak baik untuk kesehatan tubuh seseorang, hingga proses
fotosintesis pada tumbuhan.

Hal ini dikarenakan asap pada kendaraan mengandung hasil pembakaran yang tidak sempurna
dan penggunaaan bahan bakar yang tidak ramah lingkungan yang menyebabkan kadar
karbondioksida di bumi.

Untuk mengatasi permasalahan ini, kamu bisa cukup berjalan kaki atau bersepeda jika dirasa
jarak tempuh suatu tempat yang kamu tuju dekat. Selain ikut menjaga kondisi lingkungan
terbebas dari asap kendaraan, dengan berjalan kaki dan bersepeda untuk pergi ke suatu tempat
bisa mendapatkan manfaatnya juga.

3.Membuang Sampah di Sembarang Tempat

Sampah atau sisa limbah rumah tangga biasanya dibuang begitu saja ke sungai. Padahal
kebiasaan ini bisa menyebabkan air menjadi keruh dan kotor sehingga dapat mengganggu
keberlangsungan hidup biota yang ada di sungai tersebut.

Tak hanya mengganggu biota yang ada di dalam sungai, kebutuhan manusia juga akan terganggu
karena air sungai tersebut sudah berubah menjadi keruh dan kotor akibat sampah-sampah yang
dibuang di sungai. Parahnya lagi, membuang sampah di sembarangan juga dapat menyebabkan
banjir.

Nah, untuk mengatasi masalah ini, pentingnya untuk memiliki kesadaran bahwa air adalah
kebutuhan pokok untuk semua makhluk hidup. Jika membiasakan membuang sampah di sungai
atau di sembarangan tempat, maka bisa menyebabkan hal-hal buruk yang tidak diinginkan. Oleh
sebab itu, mulai sejak dini, biasakan untuk membuang sampah pada tempatnya.

Penebangan Liar dan Polusi Udara

1.Menebang Pohon Secara Liar

Menebang pohon secara liar bisa mengakibatkan hutan menjadi gundul. Hal ini bisa
menyebabkan permukaan tanah menjadi semakin sedikit karena ketika hujan banyak tanah yang
terbawa oleh arus air yang mengalir ke sungai maupun danau.

Selain itu, dampak dari penebangan liar adalah bisa menyebabkan longsor karena ketika hujan,
air yang mengalir bisa mengkis tanah. Hal ini akan menyebabkan tanah terbawa karena tidak ada

22
lagi akar-akar pohon yang menahan tanah tersebut. Karena sering menebang pohon secara
berangsur-angsur, dapat menyebabkan keruskan alam dan lingkungan sekitarnya.

Nah, untuk mengatasi permasalah ini, penting untuk setiap orang menjaga hutan dengan cara
tidak menebang pohon secara liar dan tindakan selanjutnya adalah melakukan reboisasi atau
penghijauan.

2.Polusi Udara

Pencemaran udara merupakan salah satu dari 10 macam pencemaran lingkungan yang sangat
merugikan. Pencemaran udara biasanya terjadi akibat kehadiran dari satu atau lebih substansi
fisik, kimia, atau biologi di atmosfir dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan
manusia, hewa, juga tumbuhan. Selain itu, polusi udara ini juga bisa mengganggu estetika,
mengganggu kenyamanan, serta bisa merusak properti.

Untuk mengatasi masalah ini, bisa melakukan berbagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat
untuk tidak melakukan pembakaran di arena luas atau tempat-tempat terbuka karena itu akan
menyebabkan pencemaran udara.

Pencemaran Tanah dan Suara

1,Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah merupakan kondisi dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan
mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena kebocoran limbah
cair atau bahan kimia industri, penggunaan pestisida, kecelakaan kendaaran yang mengangkut
minyak dan zat kimia, dan lain sebagainya.

Zat kimia yang beracun di tanah ini akan mengakibatkan pencemaran tanah. Zat beracun di tanah
tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau mencemari tanah
dan udara.

Nah, untuk mengatasi masalah ini, bisa menyediakan tempat pembuangan sampah organic dan
sampah anorganik di berbagai daerah. Selain itu, bisa mengolah sampah organik menjadi pupuk
tanaman dan sampah anorganik dapat didaur ulang menjadi barang-barang yang berguna.

2.Pencemaran Suara

23
Pencemaran suara juga termasuk ke dalam 10 macam pencemaran lingkungan yang
mengganggu. Pencemaran ini biasanya berbentuk suara yang mengganggu aktivitas manusia dan
merusak pendengaran.

Untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mengurangi atau bahkan menghilangkan suara-suara
yang mengganggu dengan menerapkan peraturan di setiap wilayah yang rentan mengalami
masalah ini

Pencemaran Bahan Radioaktif dan Bahan Peledak

1.Pencemaran Bahan Radioaktif

Apabila di wilayah tempat kamu tinggal sudah tercemar bahan radiaktif, maka perlu berhati-hati
karena pencemaran ini bisa menimbulkan kanker atau tumor. Biasanya pencemaran radioaktif ini
berasal dari bom atau reactor nuklir.

Untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan menghindari bahan-bahan pembuatan bom
atau reactor nuklir. Sebiasa mungkin kamu menjauhi atau menghindari untuk berdekatan
langsung dengan sumber penyebab pencemaran bahan radioaktif ini.

2,Penggunaan Racun dan Bahan Peledak

Penggunaan racun dan bahan peledak untuk menangkap ikan dapat membuat air menjadi
terkontaminasi. Hal ini bisa terjadi karena bahan-bahan kimia yang digunakan membuat air
terkontaminasi. Bahan-bahan ini bisa mengakibatkan ekosistem di dalamnya menjadi rusak.

Untuk mengatasi permasalah ini, kamu bisa membuat sebuah larangan untuk menggunakan
racun dan bahan peledak untuk menangkap ikan. Bisa ditambahkan dengan adanya sanksi
apabila sengaja ataupun tidak sengaja melakukannya.

24
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari berbagai uraian di atas kami dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

Bahwa pencemaran lingkungan terjadi karena ulah manusia itu sendiri yang tidak dapat
mengolah dan memanfaatkan lingkungan dengan baik. Pencemaran lingkungan dibagi ke dalam
tiga bagian yaitu ; (1) Pencemaran Udara, (2) Pencemaran Air, dan (3) Penmcemaran Tanah.

Dampak pencemaran lingkungan khususnya bagi kesehatan manusia yaitu akan berdampak pada
tingkat kekebalan tubuh. Semakin banyak pencemaran yang dilakukan, maka kekebalan tubuh
manusia yang berada di sekitar daerah pencemaran akan menurun sehingga tidak jarang manusia
saat ini sering terkena penyakit seperti penyakit kulit, penyakit kanker, dll.

Cara penanganan pencemaran lingkungan dilakukan dengan Remediasi dan bioremediasi, yaitu
membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Untuk pencemaran udara yaitu mengurangi
kendaraan –kendaraan yang cenderung menggunakan bahan baker yang dapat menyebabkan
polusi udara. Serta mengurangi penggunaan bahan plastik berlebihan. Menggunakan tumbler
sebagai tempat botol minum. Menggunakan bontot sebagai tempat bekal.

4.2 Saran

Sekiranya pencemaran lingkungan ini adalah masalah kita bersama, untuk itu selaku insan
manusia yang bertanggung jawab dan memegang teguh konsep keseimbangan alam, maka sudah
sepantasnya kita menjaga dan merawat lingkungan, mulai dari lingkungan tempat tinggal kita
sehingga nantinya akan tercipta lingkungan yang sehat. Rajin membersihkan pekarangan rumah,
menjaga lingkungan tetao bersih,sehat,hijau,dan asri. Kemudian tanamlah bunga atau pohon di
pekarangan halaman rumah agar mendapat udara yang segar.

25
Daftar Pustaka

https://www.medcom.id/nasional/metro/3NOXEgpb-upaya-pemerintah-mengatasi-pencemaran-
udara

https://www.google.com/search?
rlz=1C1CHBD_idID882ID882&ei=eVpBXufEK9GA9QOY_puYDw&q=makalah+sosiologi+te
ntang+pencemaran+lingkungan+lengkap&oq=makalah+sosiologi+tentang+pencemaran+lingkun
gan+lengkap&gs_l=psy-
ab.3..33i22i29i30.1015489.1018434..1018842...0.2..0.188.1047.1j7......0....1..gws-
wiz.......0i71j0i22i30.1BQxGrcsC-
8&ved=0ahUKEwin5a62i8fnAhVRQH0KHRj_BvMQ4dUDCAo&uact=5

http://nofi13.blogspot.com/2018/02/makalah-pencemaran-lingkungan.html

26
Lampiran 1
Pembakaran sampah di tempat terbuka/umum

27
Hasil wawancara
Ibu Ani

P:”Assalamualaikum, Selamat siang Bu,boleh saya minta waktu sebentar untuk mewawancarai
ibu?Apa kedatangan saya mengganggu?”

N:”Oh tidak kok.”

P:”Menurut ibu pengertian pencemaran itu apa bu?”

N:”Menurut saya,pencemaran adalah suatu kondisi dimana lingkungan itu menjadi tidak
semestinya dan tidak nyaman.”

P:”Jenis pencemaran lingkungan yang ibu tahu atau yang sering terjadi disini apa?”

N:”Contohnya itu,pencemaran air yang sering terjadi di sini misalnya,orang sehabis mencuci
pakaian yang memakai detergen sedangkan detergen itu mengandung bahan kimia,maka air yang
dibuang ke tanaman misalnya.Tanaman iru akan rusak dan mencemari ekosistem tumbuhan.
Kemudian ada juga pembakaran di tempat terbuka, membuang sampah sembarangan dan masih
banyak lagi."

P:”Oh begitu,terima kasih bu atas waktunya. Assalamualaikum."

N:”Waalaikumussalam iya sama-sama Nak."

28

Anda mungkin juga menyukai