Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MIKROTEKNIK

TENTANG
“PEMBUATAN PREPARAT UTUH
(WHOLE MOUNT) HEWAN”
Dosen Pengampu: M. Zulhariadi M.Pd

Kelompok 10

1. Linda Mauliana : 200104038


2. Baiq Aminatul Aini : 200104045

JURUSAN TADRIS IPA BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN(FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI(UIN)
MATARAM
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Makalah
Mikroteknik Tentang “Macam-macam Pembuatan Preparat (Whole Mount)
Hewan” ini sebagai salah satu pemenuhan Tugas dalam matakuliah Mikroteknik.

Tidak lupa pula penulis ucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu yang
senantiasa membimbing dan mengajari kami sehingga menambah pengetahuan
kami yang insya allah akan sangat bermanfaat di masa yang akan datang.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat


banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik atau saran yang
bersifat membangun sehingga dapat di jadikan koreksi untuk penulisan makalah
yang lebih baik untuk berikutnya. Dan penulis juga berharap agar makalah
Mikroteknik ni dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya.

Mataram, 9 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR ..........................................................................ii

DAFTAR ISI .........................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................1

A. Latar belakang ..........................................................................1


B. Rumusan masalah .....................................................................1
C. Tujuan ......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................3

A. Pengertian Preparat Utuh (Whole Mount) Hewan...................3


B. Metode Whole Mount Pada Hewan.........................................4
C. Pengambilan Spesimen Preparat (Whole Mount) Hewan.......5
D. Tahapan Pembuatan Preparat Utuh (Whole Mount)Hewan.....5

BAB III PENUTUP ..............................................................................7

A. Kesimpulan ..............................................................................7
B. Saran .........................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikroteknik secara umum didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari
metode pembuatan preparat mikroskopis, baik preparat hewan maupun
tumbuhan, menganalisis preparat mikroskopis dengan melakukan mikrometri,
serta membahas manfaat preparat bagi perkembangan keilmuan ybdtu
dukungan terhadap kehidupan manusia. Sedangkan mikroteknik hewan
merupakan teknik dalam pembuatan preparat mikroskopis hewan.
Mikroteknik merupakan salah satu teknik pembuatan sediaan pada
bagian tumbuhan ataupun hewan yang bertujuan mempermudah pengamatan
bagian tumbuhan ataupun hewan dengan bantuan mikroskop. Sediaan harus
cukup kecil, tipis dan transparan sehingga dapat ditembu oleh cahaya. Untuk
mempercoleh sediaan semacam ini diperlukan beberapa macam metode atau
cara membuat sediaan-sediaan tersebut. Di samping itu juga tergantung dari
jenis-jenis sediaan yang akan dibuat. Banyak obyek yang telah mengalami
beberapa proses dalam mikroteknik dan kemudian dibalsam laluberubah
bening yang mengakibatkan tidak dapat diamati dengan mikroskop. Cara
mengatasi permasalahan ini, yakni penggunaan zat pewarna yang dapat
mempertegas jaringan maupun organ tumbuhan atapun hewan.
Pembuatan preparat merupakan upaya untuk mempermudah pengamatan
suatu bahan. Metode Whole Mount merupakan metode dimana objek yang
akan dibuat sebagai preparat berada dalam keadaan utuh,kbgu tanpa
sectioning. Sehingsbyb dengan kondisitersebut dapat diamati struktur utuh
dari suatu organisme dan tentu saja objek akan terlihat dengan jelas ketika
diamati menggunakan mikroskop. Struktur yang dapat diamati menggunakan
metode Whole Mount ini adalah struktur reproduksi maipun struktur vegetatif
pada suatu organisme (Biochem, 2008).
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian preparat utuh (whole mount) hewan?
2. Bagaimana metode whole mount pada hewan?
3. Bagaimana cara pengambilan spesimen preparat (whole mount) hewan?
4. Bagaimana tahapan dalam pembuatan preparat utuh (whole mount)
hewan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian preparat utuh (whole mount) hewan
2. Untuk mengetahui metode whole mount pada hewan
3. Untuk mengetahui cara pengambilan spesimen preparat (whole mount
hewan)
4. Untuk mengetahui tahapan dalam pembuatan preparat utuh (whole
mount) hewan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Preparat Utuh (Whole Mount) Hewan


Whole mount berasal dari kata whole (keseluruhan; utuh tanpa
pengirisan) dan mount (gunung; tutup) yang artinya seluruh spesimen utuh
ditutup atau ditetesi dengan medium kegputar. Metode ini digunakan untuk
membuat preparat organisme utuh yang nantinya akan diamati di bawah
mikroskop tanpa adanya pengirisan. Organisme tersebut harus berukuran
kecil sehingga dapat termuat pada gelas benda, sedangkan organisme yang
berukuran agak besar dapat dilakukan pemangkasan agar menjadi lebih rapi
dan berukuran lebih kecil.
Whole mount merupakan metode pembuatan preparat yang
nantinya akan diamati dengan mikroskop dengan tanpa didahului adanya
proses pemotongan. Jadi pada metode ini, preparat yang diamati adalah
preparat yang utuh baik itu bartbgbbm sel, jaringan, organ maupun individu.
Gambar yang dihasilkan oleh preparat whole mount ini terlihat dalam wujud
utuhnya seperti ketika organisme tersebut masihhidup sehingga pengamatan
yang dapat dilakukan hanya terbatas terhadap morfologi sker umum saja.
Whole mount merupakan penempatan organisme atau spesimen
utuh pada preparat untuk pemeriksaan mikroskop. Preparat Whole mount
adalah preparat yang objeknya merupakan keseluruhan bagian objek secara
utuh tanpa mengurangi atau melakukan pengirisan (Devi. 2015).
Proses pengamatan terhadap suatu morfologi hewan dapat
dilakuakan dengan beragai cara. Salah satu diantaranya adalah dengan
membuat preparat awetan dari hewan yang akan diamati. Metode pembuatan
preparat yang digunakan untuk pengamatan secara menyeluruh, artinya
mempelajari struktur hewan dan reproduktifnya tanpa melakukan penyayatan
terhadap hewan tersebut karena metode ini menggunakan semua bagian
hewan sebagai preparatnya.

3
B. Metode Whole Mount Pada Hewan
Menurut Sartiami (2008), metode whole mounth hewan dilakukan
dengan langkah-langkah yaitu maserasi, dehidrasi. Mounting pelabelan, dan
penyimpanan preparat.
1. Maserasi
Pemilihan spesimen acuan. Kemudian dipindabkan kedalam cawan
sirakus berisi akuades dan direndam selama satu jam. Selanjutnya
dilakukan perendaman dalam larutan NaOH 2,5% selama 16 jam.
Kemudian spesimen dipindahkan dari larutan NaOH ke dalam aquades
dan direndam kembali selama 2 jam. Spesimen ditekan secara perlahan
dengan bantuan jarum inokulasi agar isi tubuhnya keluar dan
menyisakan bagianbagian penting inilegumen kerangka tubuh guna
keperluan identifikasi dan deterrninasi. Selanjutnya, dilakukan
penyimpanan spesimen dalam alkohol 60% selama 16 jam.
2. Dehidrasi
Pada tahap spesimen dipindahkan dan direndam secara bertahap
berturut turut ke dalam larutan alkohol 60%, 70%, 80%. 90%, dan
alkohol 95% selama 1 jam, 1 jam 20 menit, 10 menit,dan 5 menit.
Kemudian spesimen pindahkan ke dalam alkohol absolut barn. Tahap
terakhir yaitu dilakukan perendaman spesimen ke dalam minyak
cengkeh selama 30 menit sebelum mounting.
3. Mounting
Tahapan mounting dilakukan dengan cara menata posisi tubuh dan
embelan spesimen trip di atas penutup objek gelas berdiameter 13mm,
yang telah ditetesi larutan balsam Kanada. Spesimen trips diambil dan
dipindahkan dari rendaman minyak cengkeh dan diletakkan pada posisi
terlentang diatas gelas tersebut. Kemudian bagian tungkai, sayap, dan
antena direntang pada bagian antena dan tungkai individu trips
dilakukan perentangan dengan bantuan jarum preparat. Selanjutnya
tepat bagian tengah, gelas objek ditumpangkan diatas spesimen secara

4
perlahan dan dilakukan pembalikkan dengan segera, sehingga posisi
spesimen berubah menjadi tertelengkup diatas gelas objek. Gelas objek
yang telah berisi whole mount trip dipanaskan diatas Hot-plate bersuhu
50°C sampai media pengawet balsam Kanada keri.
4. Pelabelan preparat
Kertas stiker label berisi keterangan tanaman inang, lokasi,
tanggal, dan nama kolektor (kode nomor) dilekatkan diatas gelas objek
pada posisi disebelab kanan spesimen dan label berisi keterangan jenis
kelamin, morfologi, genus, dan nama spesies yang disertai nama author
dileketkan disebelah kiri spesimen.
5. Penyimpanan preparat mikroskop
Gelas objek yang berisi preparat awetan whole mount trips disusun
dan disimpan dalam boks preparat standar dengan kapasitas I 00
preparat dan diletakkan di dalam lemari yang terletak di ruang ber AC.
C. Cara pengambilan spesimen preparat (whole moun)t hewan
Spesimen berasal dari hewan maupun tumbuhan besar biasanya
dipotong dalam ukuran yag sesuai untuk dipakai pada penyayatan
selanjutnya. Untuk keperluan tertentu seringkali diperlukan spesimen
berukuran dalam centimeter, namun spesimen dalam ukuran kecil akan
memberikan hasil yang lebih baik.
Pada waktu membedah dan memisahkan spesimen dari
jaringan.organ dan organisme, hendaknya dilakukan dengan hati-hati untuk
menghindarkan terjadinya luka, kerusakan maupun sobekan. Pemotongan
sebaiknya menggunakan pisau silet bermata satu. Jika skalpel yang dipakai,
gunakanlah skalpel yang tajam. Bila menggunakan gunting untuk memotong,
maka tempat pemotongan biasanya terjadi kerusakan yang memerlukan
trimming (perautan) sedikit demi sedikit dengan silet (Gunarso, 1989).
D. Tahap- tahap dalam pembuatan preparat utuh (whole mount) hewan
Pembuatan preparat utuh (Whole mount) terdiri dari beberapa
tahapan yaitu fiksasi, pencucian dan pewarnaan, dehidrasi, dealkoholisasi,
mounting, dan pengamatan.

5
1. Tahap fiksasi
dilakukan untuk menghentikan proses metabolisme secara cepat,
mencegah kerusakan jaringan, mengawetkan komponen-komponen
sitologis dan histologis, dan mengeraskan sel.
2. Tahap pencucian dan pewarnaan
Pencucian dilakukan dengan konsentrasi alkohol yang semakin
kecil karena dalam pewarnaan akan digunakan pewarna dengan pelarut
aquades. Pewarnaan bertujuan agar dapat mempertajam atau memperjelas
berbagai elemen jaringan terutama sel-selnya sehingga dapat dibedakan
dan ditelaah dengan mikroskop.
3. Tahap dehidrasi
Tahap dehidrasi bertujuan untuk mengeluarkan air dalam jaringan
yang telah difiksasi. Dehidran yang umum digunakan adalah alkohol.
Dehidrasi dilakukan dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi agar
jaringan pada organ tidak mengalami perubahan drastis akibat perbedaan
jenis dan konsentrasi yang mengakibatkan sel akan rusak.
4. Tahap dealkoholisasi
Tahap dealkoholisasi bertujuan untuk membuang alkohol.
5. Tahap mounting
Penutupan (mounting) dilakukan dengan memindahkan spesimen
dari larutan xylol murni ke atas object glass dengan pinset, kemudian
diberi canada balsam dan ditutup dengan gelas penutup.
6. Tahap pengamatan
Setelah kering, preparat di amati di bawah mikroskop dan hasil
pengamatannya di dokumentasikan.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Whole mount merupakan metode pembuatan preparat yang
nantinya akan diamati dengan mikroskop dengan tanpa didahului adanya
proses pemotongan. Jadi pada metode ini, preparat yang diamati adalah
preparat yang utuh baik itu berupa sel, jaringan, organ maupun individu.
Gambar yang dihasilkan oleh preparat whole mount ini terlihat dalam wujud
utuhnya seperti ketika organisme tersebut masih hidup sehingga pengamatan
yang dapat dilakukan hanya terbatas terhadap morfologi secara umum.
Spesimen berasal dari hewan maupun tumbuhan besar biasanya
dipotong dalam ukuran yag sesuai untuk dipakai pada penyayatan
selanjutnya. Untuk keperluan tertentu seringkali diperlukan spesimen
berukuran dalam centimeter, namun spesimen dalam ukuran kecil akan
memberikan hasil yang lebih baik. Pada waktu membedah dan memisahkan
spesimen dari jaringan.organ dan organisme, hendaknya dilakukan dengan
hati-hati untuk menghindarkan terjadinya luka, kerusakan maupun sobekan.
Pemotongan sebaiknya menggunakan pisau silet bermata satu. Jika skalpel
yang dipakai, gunakanlah skalpel yang tajam. Bila menggunakan gunting
untuk memotong, maka tempat pemotongan biasanya terjadi kerusakan yang
memerlukan trimming (perautan) sedikit demi sedikit dengan silet.
Pembuatan preparat utuh (Whole mount) terdiri dari beberapa tahapan yaitu
fiksasi, pencucian dan pewarnaan, dehidrasi, dealkoholisasi, mounting, dan
pengamatan.
B. Saran
Sesungguhnya makalah kami ini pastilah tidak luput dari kesalahan.
Oleh karenanya kami sungguh sangat mengharapkan kritik dan saran dari
segala pihak yang dapat lebih membangun kami lagi. Terima kasih.

7
DAFTAR PUSTAKA
Dasumiati. 2008. Diktat Kuliah Mikroteknik. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah

Gunarso, Wisnu. 1989. Bahan Pengajaran Mikroteknik. Bogor : DEPDIKBUD

Institiut Pertanian Bogor.

Joyner. 2008. Panduan dan Tata Cara Pembuatan Pada Mikroteknik. Makkasar:

Universitas Hassanuddin.

Pratama. Hariz rizky: Wati Nurrizki. 2011. Laporan Praktikum Mikroteknik

Sediaan Utuh (Whole Mount). Dapertamen Biologi Fakultas Matematika

dan Ilmu Alam Institut Pertanian: Bogor. https://www.academia.edu

diakses pada tanggal 13 April 2018.

Rudyatmi, Ely. 2012. Bahan Ajar Mikroteknik. Semarang : FMIPA UNNES.

Sundoro, S.H. 1983. Metode Pewarnaan (Histologis dan Histokimia). Jakarta:

Penerbit Bhrataro Karya Aksara.

Anda mungkin juga menyukai