Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PREPARASI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pembelajaran dan Pengelolaan Laboratorium
Yang Dibimbing Oleh :
Ibu. Magdalena Putri Nugrahani.S.Si,M.Si

Disusun Oleh :
IRWAN ARDIANTORO
NIM (52172122)

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 BANYUWANGI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan mari kita panjatkan
kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan
Makalah Yang Berjudul PREPARASI. Makalah ini diajukan guna memenuhi
Tugas Mata kuliah Pembelajaran dan Pengelolaan Laboratorium.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun, sangat di harapkan demi kesempurnaannya
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi seluruhnya
dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.

Banyuwangi, 26 Maret 2020

Penyusun,

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
KATA PENGNTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................ 2
1.3 Tujuan................................................................................... 2

BAB II. PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Preparasi.............................................................
2.2 Jenis Praktikum yang Perlu Preparasi..................................
2.3 Cara-cara preparasi bahan ...................................................

BAB III. PENUTUP


3.1 Kesimpulan ..........................................................................
3.2 Saran.....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Preparasi merupakan teknik laboratorium yang sangat penting
dikuasai oleh setiap kimiawan. Tanpa pengetahuan dan ketrampilan
yang memadahi dalam teknik preparasi ini, maka akan sangat sulit
untuk menjalankan eksperimen/percobaan kimia secara baik dan
benar di laboratorium.  Menjalankan eksperimen dengan baik dan
benar juga menyangkut efisiensi dan tidak membahayakan bagi diri
sendiri maupun orang lain baik yang ada disekitarnya maupun yang
berada di tempat lain. Bagai  pemula agar mereka kelak dapat
melakukan eksperimen kimia secara baik dan benar maka perlu
dibekali dengan pengetahuan dan ketrampilan teknik preparasi.

1.2. Rumusan Masalah


a. Apa yang diamksud PREPARASI ?
b. Apa saja jenis praktikum yang membutuhkan preparasi ?
c. Bagaimana cara-cara preparasi bahan ?
1.3. Tujuan
a. Untuk mengetahui Preparasi
b. Untuk mengetahui jenis praktikum apa saja yang membutuhkan
preparasi
c. Untuk mengetahui cara-cara Preparasi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN PREPARASI

Salah satu tahapan yang penting dalam pemeriksaan suatu sample


di laboratorium adalah preparasi. Seperti namanya preparasi
diserap dari kata “prepare” yang berarti mempersiapkan, artinya
sample yang kita uji dilakukan preparasi hingga siap diukur. 1
Preparasi merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam
mempersiapkan contoh untuk dianalisis, yang metodenya
disesuaikan dengan keadaan contoh dan kepentingan. Pada dasar
nya preparasi adalah rangkaian kegiatan sample bahan yang akan
kita analisis sesuai dengan kepentingan. Teknik preparasi adalah bagian
dari proses analisis yang sangat penting,dikarenakan preparasi merupakan
proses yang dilakukan untuk menyiapkan sampel sehingga siap untuk
dianalisis dengan menggunaka instrumen yang sesuai.

2.2. JENIS PRAKTIKUM yang PERLU PREPARASI


Ada beberapa praktikum yang memerlukan preparasi, diantaranya
yaitu :
1. PRAKTIKUM MEKANIKA
Pada praktikum mekanika perlu preparasi, yaitu : mengukur
spesimen batuan. 3
2. PRAKTIKUM dalam IPA
Ada beberapa praktikum dalam IPA yang memerlukan preparasi,
yaitu :
1. Struktur tumbuhan rendahan
2. Struktur perkembangan hewan
3. Fisiologi hewan dll.
Dan di bawah ini beberapa cara dalam pembuatan preparat.
Bahan alam terkait dengan bahan mentah yang tersedia di alam
dan biasanya digunakan dalam praktikum yang berkaitan dengan
biologi. Bahan-bahan ini bermacammacam jenisnya. Berbagai
jenis dan bagian tubuh dari tumbuhan dan juga hewan
merupakan bahan alam yang biasa digunakan dalam praktikum
IPA. Berikut beberapa cara untuk menyiapkan bahan alam
tersebut (Tim Instruktur, 2012: 50-52).
1) Preparat segar tumbuhan Letakan benang sari Rhoeo discolor
di bawah mikroskop. Cabutlah sehelai rambut 12 tangkai benang
sari Rhoeo discolor dengan menggunakan pinset. Letakan pada
kaca obyek yang telah ditetesi air, kemudian tutup dengan kaca
penutup.
2) Preparat sel hewan Sediakan kaca obyek dengan setetes air,
koreklah bagian dalam dari pipi anda dengan satu jari atau tusuk
gigi yang bersih, perlahan-lahan sentuhlah sedikit material
diujung jari pada tetesan air di atas gelas objek, lalu tutup dengan
kaca penutup.
3) Preparat sayatan melintang batang, akar, dan daun tumbuhan
monokotil dan dikotil
a) Sayatlah dengan silet tajam batang bunga matahari, batang
muda jagung, dan batang bunga mawar serta akar kecambah
kacang merah serta jagung setipis mungkin. Letakan pada kaca
obyek yang sudah bersih serta ditetesi anilin sulfat.
b) Selipkan sepotong daun karet pada empulur batang pohon
singkong atau gabus yang telah dibelah ujungnya. Kemudian
buat irisan melintang setipis mungkin dari daun tersebut beserta
empulurnya. Letakan irisan di atas gelas objek yang telah ditetesi
anilin sulfat selanjutnya tutup dengan kaca penutup.
c) Buatlah sayatan sayatan permukaan bawah daun Rhoeo
discolor. Cara pengerjaannya seperti pada daun karet.
4) Preparat segar epitel berlapis tunggal pipih Ambil seekor katak
(Rana cancrivora), masukkan ke dalam botol yang telah berisi
kapas yang ditetesi eter. Diamkan sampai katak mati, jepit
dengan pinset bagian kulitnya dan gunting. Rendamlah guntingan
tersebut dalam air selama 5 menit. Selaput yang terapung diambil
dan letakan di atas kaca objek yang telah ditetesi air.
5) Preparat tulang rawan Ambil paha katak yang telah dimatikan
pada percobaan di atas. Irislah bagian bonggol tulang paha
tersebut setipis mungkin, kemudian letakan pada kaca objek yang
telah ditetesi air, laluntutup dengan kaca penutup.
6) Cara mengawetkan spesimen hewan
a) Hewan invertebrata, masukkan ke dalam botol koleksi yang
telah diisi dengan spriritus 2,5%. Bila menginginkan tidak
berwarna gunakan alcohol 70% atau formalin 2% ( 98 ml
aguades + 2 ml formalin 4%) kemudian botol koleksi ditutup
rapat.
b) Hewan vertebrata, bagian perutnya harus diiris dari anus ke
mulut agar zat pengawet masuk meresap ke tubuh bagian dalam,
kemudian celupkan dalam formalin 4% - 10%, agar tidak kaku
untuk praktikum alkohol 70%.
c) Awetan kering, serangga dibunuh dengan obat pembunuh
serangga. Serangga ditusuk dengan jarum pentul pada bagian
toraks atau abdomen, lalu ditancapkan pada gabus 13 atau
plastik busa untuk diangin-angkinkan hingga kering, setelah
kering disimpat dalam botol dan diberi kapur barus.
d) Pengawetan basah, masukkan tumbuhan pada botol koleksi
yang berisi formalin 4%. Kegiatan yang tidak kalah penting
setelah kegiatan penyiapan bahan adalah penyimpanan.
Penyimpanan merupakan hal penting karena bahan-bahan
tersebut tidak sepenuhnya habis pakai dalam sekali penggunaan,
sehingga dapat digunakan pada kegiatankegiatan praktikum
selanjutnya seperti zat-zat kimia dan beberapa bahan awetan.
Cara menyimpan bahan laboratorium IPA harus memperhatikan
kaidah penyimpanan agar awet dan aman. Sifat masing-masing
bahan harus diketahui sebelum melakukan penyimpanan, seperti:
a. Bahan yang dapat bereaksi dengan kaca sebaiknya disimpan
dalam botol plastik.
b. Bahan yang dapat bereaksi dengan plastik sebaiknya
disimpan dalam botol kaca.
c. Bahan yang dapat berubah ketika terkenan matahari langsung,
sebaiknya disimpan dalam botol gelap dan diletakkan dalam
lemari tertutup, sedangkan bahan yang tidak mudah rusak oleh
cahaya matahari secara langsung dalam disimpan dalam botol
berwarna bening.
d. Bahan berbahaya dan bahan korosif sebaiknya disimpan
terpisah dari bahan lainnya.
e. Penyimpanan bahan sebaiknya dalam botol induk yang
berukuran besar dan dapat pula menggunakan botol berkran.
f. Pengambilan bahan kimia dari botol sebaiknya secukupnya
saja sesuai kebutuhan praktikum pada saat itu. Sisa bahan
praktikum disimpam dalam botol kecil, jangan dikembalikan pada
botol induk. Hal ini untuk menghindari rusaknya bahan dalam
botol induk karena bahan sisa praktikum mungkin sudah rusak
atau tidak murni lagi.
g. Bahan disimpan dalam botol yang diberi simbol karakteristik
masing-masing bahan.4

2.3 Cara-cara Preparasi Bahan


preparasi sampel dan hasil identifikasi atau analisa yang baik bisa
dicapai dengan menggunakan teknik pengambilan sampel bahan
dilakukan secara benar dan representatif. Pengambilan perlu
memperhatikan homogenitas sampel yaitu efek ukuran dan berat partikel
sangat berpengaruh terhadap homogenitas bahan. Teknik preparasi
sampel adalah bagian dari proses analisis yang sangat penting.
Mengapa ? Karena teknik preparasi sampel adalah proses yang harus
dilakukan untuk menyimpan sampel sehingga siap untuk dianalisa
menggunakan metode atau instrumentasi yang sesuai. Preparasi
sampel adalah pengurangan massa dan ukuran dari gross sampel sampai
pada massa dan ukuran yang cocok untuk dianalisa. Sampel merupakan
bagian dari populasi yang ingin diteliti dan dianggap sebagai perwakilan
dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang diamati.
Adapun parameter yang perlu diperhatikan dalam pengambilan sampel,
yaitu :
 Homogenitas sampel
Efek ukuran dan berat partikel sangat berpenagruh terhadap homogenitas
bahan, dimana bagian yang berukuran dan berat lebih besar cenderung
akan berpisah dengan bagian yang lebih kecil dan ringan. Oleh karena itu
sebelum sampel diambil, bahan harus dicampur secara merata atau
sampel diambil secara acakdari beberapa bagian baik bagian dasar,
tengah maupun bagian atas sehingga diperoleh sampel yang
representative atau mewakili. Begitu pula dengan tanaman disuatu lahan,
kualitas pada setiap bagian tanaman atau lahan mempunyai kualitas yang
berbeda.

 Cara pengambilan sampel


Sampel dari bahan dapat diambil secara selektif atau non-selektif. Selektif
adalahpengambilan sampel secara acak dari bagian tertentu suatu bahan.
Misalnya daun sawi, dipisahkan pengambilan batang dan daun. Non-
selektif adalah pengambilan sampel secara acak dari keseluruhan bahan
tanpa memperhatikan atau meisahkan bagian dari bahan tersebut.
Misalnya daun sawi tadi diambil dari seluruh bagian sampel, baik daun
maupun batang dipotong-potong dan dicampur secara merata agar
diperoleh bahan yang homogen.

 Jumlah Sampel
Jumlah sampel yang diguanakan sangat berpengaruh terhadap tingkat
representative sampel yang diambil. Sebagai pedoman sampel yang
diambil adalah 10 persen dari jumlah bahan.
 Penanganan sampel
Sampel yang telah diambil harus segera diamankan agar tidak rusak atau
berubah sehingga mempunyai sifat yang berbeda dari mana sampel
tersebut diambil.

 Prosesing Sampel
Untuk tujuan evaluasi terutama evaluasi secara mikroskopis, kimia dan
biologis, semua sampel harus digiling  sehingga diperoleh sampel yang
halus.5
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Preparasi berasal dari kata dasar “prepare” yang berarti menyiapkan.


Dalam serangkaian kegiatan analisis yang sesuai dengan kepentingan,
preparasi amat lah dibutuhkan. Apalagi dalam pendidikan sains berfungsi
sebagai bahan ajar yang memudahkan peserta didik dalam memahami
teori dan praktek.

3.2. SARAN

Untuk pengembangan lebih lanjut, diperlukan pemahaman dan


ketelitian khususnya bagi mahasiswa agar dalam pembelajaran lebih
efektif dan mengetahui apa saja yang menjadi ruang lingkup pada
bab preparasi, penulis amatlah membutuhkan saran dan kritikan.
DAFTAR PUSTAKA

1. AHMADMANTIQ. https://bisakimia.com/2016/12/03/bagaimana-
cara-preparasi-sample/
2. http://psdg.bgl.esdm.go.id/kolokium%202005/konservasi/4-Ped
%20Teknis%20Mineralogi%20Butir.pdf
3. https://www.mintecabadi.com/ind/services/40.html
4. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/widodo-setiyo-
wibowo-spdsi-mpd/persiapan-alat-dan-bahan-praktikum-ipa.pdf
5. http://purnamalab.com/teknik-preparasi-pada-sampel-buah-dan-sayur/

Anda mungkin juga menyukai