Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MIKROTEKNIK HEWAN

METODE-METODE MIKROTEKNIK HEWAN


Dosen Pengampu : H. Jailani, M.Si

Disusun Oleh:
Kelompok 5

Rhaudatul Fitri (2005016061)


Sheryna Nur Khotimah (2005016074)
Ramadhan Mahesa (2005016072)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dengan judul Metode-Metode Mikroteknik Hewan.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari Bapak H. Jailani, M.Si pada mata kuliah mikroteknik hewan. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi penulis maupun
pembaca mengenai metode-metode yang terdapat pada mikroteknik hewan.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan dari makalah ini.

Samarinda, 17 Maret 2021

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 4

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4

C. Tujuan ............................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Mikroteknik ..................................................................... 6

B. Macam-Macam Preparat .................................................................... 6

C. Metode Apus (Smear Metodh) ........................................................... 8

D. Metode Paraffin .................................................................................. 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………….11
B. Saran .................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mikroteknik adalah teknik pembuatan sediaan atau preparat
secara mikroskopis, tentunya pendekatan teoritis tidaklah memadai untuk
memahami secara menyeluruh mengenai mikroteknik, sebab yang
namanya teknik lebih menekankan pemahaman pada wilayah aplikatifnya
meskipun pada dasarnya landasan teoritis juga diperlukan dalam rangka
memberikan beberapa petunjuk yang harus dilalui agar proses pembuatan
sediaan sesuai dengan prosedural kerja dan alasan penggunaan ataupun
pemilihan bahan yang akan digunakan dalam pembuatan sediaan
mikroskopis.
Mikroteknik sendiri dapat menggunakan dua bahan utama yaitu
organ dan jaringan hewan maupun tumbuhan. Jaringan hewan dapat
diambil dari hewan tersebut selagi masih dalam keadaan hidup, setelah
mengalami pembiusan maupun yang baru saja mati dan sesegera mungkin
dimasukkan dalam larutan fiksatif. Jaringan tumbuhan dapat diambil dari
tumbuhan yang sedang tumbuh dengan terlebih dahulu disimpan dalam air
dan disayat setipis mungkin, berwarna untuk dapat dilihat serta bersifat
lama, baru kemudian dilakukan fiksatif. Bahan pembius yang umum
digunakan adalah kloroform, eter, dan alkohol. Terkhusus pada mata
kuliah mikroteknik hewan maka yang menjadi bahan utama adalah
jaringan hewan.
Mikroteknik hewan sendiri mempunyai beberapa metode seperti
sediaan utuh (whole mounts), sediaan irisan ( sectioning), sediaan uraian,
sediaan ulasan (smearing), sediaan rentang, sediaan gosok, sediaan
supravital, pencet (squash). Namun, pada makalah ini lebih
mengutamakan penjelasan pada metode apus serta metode paraffin.
Sebagai metode yang akan digunakan dalam praktikum mikroteknik
hewan dalam waktu dekat.

4
B. Rumusan masalah
1. Apa itu mikroteknik?
2. Apa saja macam-macam preparat?
3. Bagaimana tata cara metode apus (smear metodh)?
4. Bagaimana tata cara metode paraffin?

C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian mikroteknik
2. Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam preparat
3. Mahasiswa dapat mengetahui tata cara metode apus (smear metodh)
4. mahasiswa dapat mengetahui tata cara metode paraffin

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Mikroteknik
Mikroteknik merupakan salah satu teknik pembuatan sediaan pada
bagian tumbuhan ataupun hewan yang bertujuan mempermudah pengamatan
bagian tumbuhan ataupun hewan dengan bantuan mikroskop. Sediaan harus
cukup kecil, tipis dan transparan sehingga dapat ditembus oleh cahaya. Untuk
mempereoleh sediaan semacam ini diperlukan beberapa macam metode atau
cara membuat sediaan-sediaan tersebut. Di samping itu juga tergantung dari
jenis-jenis sediaan yang akan dibuat.
Proses pembuatan sediaan mikroskopis merupakan suatu pekerjaan
yang memerlukan ketelitian, kemampuan yang tinggi, serta ditunjang
kemampuan dan minat yang didasari oleh faktor seni yang dimiliki oleh
masing-masing individu. Proses dalam membuat suatu sediaan histologi,
secara umum melalui beberapa tahapan yaitu: persiapan jaringan, pemrosesan
jaringan, pemotongan jaringan, dan pewarnaan jaringan. Mengingat betapa
besarnya pengaruh dari masing-masing tahap terhadap hasil pemeriksaan
maka kita dituntut untuk bekerja secara cermat dan teliti sehingga kita bisa
mendapakan sediaan yang sesuai dengan apa yang kita harapkan (Wahyuni,
2013).

B. Macam-Macam Preparat
Pembuatan preparat dalam pengamatan sel dan jaringan hewan atau
tumbuhan sangat membutuhkan pewarnaan. Pewarnaan bertujuan agar dapat
mempertajam atau memperjelas berbagai elemen jaringan, terutama bagian
sel-selnya. Menyadari pentingnya pewarnaan, maka dalam kegiatan praktikum
terutama praktikum sitologi, histologi dan mikroteknik. Pewarnaan akan
mempermudah pengamatan sel atau jaringan di bawah mikroskop, tidak
semua organel sel mampu bereaksi dengan bahan pewarna yang sama hal ini
disebabkan adanya perbedaan komponen penyusun serta sifat setiap organel

6
sel dan setiap bahan zat warna mempunyai afinitas berbeda-beda terhadap
organel sel (Wahyuni, 2015; Iswara & Wahyuni, 2017; Wagianti dan Noor,
2017).
Menurut Moebadi (2011) dilihat dari ketahanan serta pembuatan
preparat dapat digolongkan menjadi :
a) Preparat sementara
Preparat sementara atau disebut preparat basah merupakan preparat segar
dari organ tumbuhan maupun hewan. Proses pembuatan preparat ini
dengan langsung meletakkan objek yang akan diamati diatas kaca benda
lalu ditutup oleh kaca penutup. Penggunaan kaca penutup bertujuan
mengurangi penguapan pada preparat.
b) Preparat hapusan
Preparat ini diambil dari olesan cairan ataupun larutan misalkan darah,
feses maupun sperma. Preparat ini digunakan dalam laboratorium
kesehatan untuk diagnosis pasien.
c) Preparat awetan
Salah satu metode pembuatan preparat dengan tujuan tahan lama karena
bahan yang akan diamati memiliki jumlah terbatas. Proses pengawetan
melibatkan berbagai macam tahap antara lain mematikan sel, mencuci,
menghilangkan air, menghilangkan alkohol, pewarnaan, penjernihan, dan
perekatan.
d) Preparat Squash
Proses pembuatan preparat dengan pemijitan atau tekanan pada objek yang
diletakkan di kaca benda hal ini bertujuan agar objek tipis sehingga mudah
diamati. Contoh dari preparat squash adalah mitosis ujung akar, ludah lalat
serta meiosis bunga.
e) Preparat irisan (section)
Proses pembuatan preparat ini dengan melakukan irisan pada bagian organ
tumbuhan maupun hewan. Pengirisan harus tipis dan konsisten yang
biasanya menggunakan alat yang disebut mikrotom. Pengirisan yang tidak

7
baik dapat mempengaruhi hasil pengamatan, adapun contoh preparat yakni
organ batang, akar maupun daun, otot serta bagian lainnya.
f) Preparat Whole Mount
Preparat bagian tubuh utuh makhluk hidup yang diletakkan pada kaca
benda, misalnya preparat lalat buah, nyamuk, dan lainnya.
C. Metode Apus (Smear Metodh)
Preparat apus darah merupakan preparat darah yang digunakan
untuk mencari kelainan pada sel darah. pemeriksaan dengan preparat apus
darah juga dapat digunakan untuk investigasi penyakit infeksi dan
penyakit yang disebabkan oleh parasit pada darah seperti malaria atau
demam berdarah.
1. Metode pembuatan preparat apus darah
Pada dasarnya, preparat apus darah dibuat dengan meratakan tetesan
darah di atas bidang yang digunakan (bisa berupa gelas objek atau
gelas penutup). Beberapa metode pembuatan darah apus yang harus
digunakan adalah:
a. Metode Wedge
metode ini dilakukan dengan menempatkan tetesan darah pada
gelas objek, kemudian mendorongnya dengan gelas objek yang
lain pada sudut kemiringan 30 sampai 45 derajat.
b. Metode Cover Aelas
Metode ini dilakukan dengan menempatkan tetesan darah pada
gelas penutup kemudian dengan cepat meratakan tetesan darah
tersebut dengan gelas penutup yang lain.

2. Berikut merupakan hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan


preparat apus darah yaitu;
a. Posisi tetesan darah
Posisi tetesan darah harus sekitar 1 cm dari akhir gelas objek atau
jarak 1 cm dari label.
b. Penyebar

8
Penyebar harus sedikit lebih sempit daripada kaca geser. Dalam
prakteknya gelas objek kedua sering digunakan sebagai penyebar
dan prosedur ini dapat dilakukan.
c. Pemerataan darah dengan gelas penyebar
jika setetes darah telah ditempatkan pada gelas objek, maka gelas
penyebab sesegera mungkin harus bergerak mundur perlahan pada
sudut 30° sampai 45° ke arah tetesan darah.
d. Kecepatan penyebaran
jika darah tersebar dengan cepat pada gelas objek, maka tebal
lapisan yang diharapkan akan sesuai dengan yang diharapkan.
Diperlukan pelatihan dan pengalaman untuk mendapatkan hasil
yang konsisten.
e. ketebalan lapisan darah
ketebalan lapisan darah dipengaruhi oleh ukuran tetesan darah,
sudut penyebaran (semakin besar sudut, darah semakin tebal dan
film pendek), dan kecepatan penyebaran.
f. Pengeringan film darah
biasanya pengeringan dilakukan dengan mengering angin kan gelas
objek sudah cukup. Namun dalam kondisi udara yang lembab
dianjurkan pengeringan dengan menggunakan dry cooler.

D. Metode Paraffin
Metode parafin adalah suatu metode pembuatan preparat dengan
melakukan penanaman jaringan di dalam blok parafin untuk menghasilkan
preparat jaringan hewan ataupun tumbuhan yang tipis. Preparat parafin ini
dilakukan penyelubungan karena jaringan merupakan bahan yang lunak.
Pembuatan sediaan dengan pemotongan jaringan menggunakan parafin
dan mikrotom sebagai alat pemotongnya. Dilakukan infiltrasi agar parafin
yang masuk berfungsi sebagai penyangga jaringan saat diiris dengan
mikrotom, lalu diembedding (proses penanaman) yaitu merendam jaringan
ke dalam parafin cair, dan parafin akan masuk ke seluruh bagian jaringan,

9
proses pemotongan dengan mikrotom, penempelan pada kaca objek,
pewarnaan dengan haematoksilin (pada umumnya bahan ini yang sering
digunakan untuk jaringan hewan) sedangkan jaringan tumbuhan seringkali
menggunakan safranin ataupun fast green. Setelah diwarnai lalu
dimounting, diberi perekat entellan, dan diberi label nama.
Metode paraffin merupakan metode pembuatan preparat awetan
yang banyak digunakan karena memiliki beberapa keuntungan yaitu
proses embedding lebih cepat dan lebih simpel, material embedding dapat
disimpan dalam waktu yang lama pada kondisi kering, serta dapat
membuat irisan yang tipis. Embedding menggunakan paraffin sangat baik
digunakan untuk studi embriologi, anatomi dan sitologi.
Parafin sebagai medium embedding merupakan media yang
memudahkan untuk merubah dari bentuk cair ke bentuk padat. Media
embedding dibedakan menjadi dua berdasarkan fungsinya, yaitu berfungsi
untuk penetrasi sel-sel dan berfungsi untuk merusak saja.
a. Kelebihan dari metode parafin ini adalah (Maximilian, 2011) :
1. Irisan dapat jauh lebih tipis daripada menggunakan metode
beku maupun seloidin, dengan metode parafin tebal irisan
dapat mencapai rata-rata 6 mikron.
2. Irisan-irisan yang bersifat seri dapat dikerjakan dengan mudah.
3. Prosesnya lebih cepat dari metode lain.
b. Kelemahan dari metode ini adalah (Maximilian, 2011) :
1. Jaringan menjadi keras, mengerut dan mudah patah.
2. Jaringan-jaringan yang besar tidak dapat dikerjakan, bila
menggunakan metode ini.
3. Sebagian besar enzim-enzim akan larut dengan metode ini.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dilihat dari ketahanan serta pembuatan preparat dapat digolongkan menjadi :
a) Preparat sementara
b) Preparat hapusan
c) Preparat awetan
d) Preparat Squash
e) Preparat irisan (section)
f) Preparat Whole Mount
Metode Apus (Smear Metodh) pada dasarnya dibuat dengan meratakan
tetesan darah di atas bidang yang digunakan (bisa berupa gelas objek atau
gelas penutup). Beberapa metode pembuatan darah apus yang harus digunakan
adalah:
a. Metode Wedge
metode ini dilakukan dengan menempatkan tetesan darah pada gelas
objek, kemudian mendorongnya dengan gelas objek yang lain pada sudut
kemiringan 30 sampai 45 derajat.
b. Metode Cover Aelas
Metode ini dilakukan dengan menempatkan tetesan darah pada gelas
penutup kemudian dengan cepat meratakan tetesan darah tersebut dengan
gelas penutup yang lain.
Metode Paraffin Metode parafin adalah suatu metode pembuatan
preparat dengan melakukan penanaman jaringan di dalam blok parafin untuk
menghasilkan preparat jaringan hewan ataupun tumbuhan yang tipis.

B. Saran
Makalah yang dibuat masih jauh dari kata sempurna, karena itu,
penulis menerima masukan, saran, dan kritik yang membangun dan berguna
untuk kemajuan pembuatan makalah selanjutnya di masa mendatang.

11
DAFTAR PUSTAKA

Harijati, dkk. 2017. Mikroteknik Dasar. Malang : UB Press

Lulita, D. 2019. Kualitas Preparat Section Organ Tanaman Apel (Malus


dosmetica) dengan Pewarna Alami Ekstrak Pinang (Areca catechu L.)
Sebagai Sumber Belajar Biologi SMA. Universitas Muhammadiyah
Malang.

Noor, R. 2020. Pengembangan Buku Panduan Praktikum Mikroteknik Melalui


Pewarnaan Jaringan Tumbuhan dan Hewan Dengan Menggunakan
Pewarna Alami. SNPPM-2 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat)

MIPA Learn Biology. Universitas Negeri Malang


https://mipalearn.unm.ac.id/index.php/login/detail/1178#:~:text=Metode%
20parafin%20adalah%20suatu%20metode,jaringan%20merupakan%20ba
han%20yang%20lunak

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Mikroteknik

https://id.scribd.com/doc/58385684/Mikroteknik

12

Anda mungkin juga menyukai