Anda di halaman 1dari 11

8/22/2017

1. PENDAHULUAN
 Bumi dihuni oleh tumbuhan dan hewan, selain
manusia.
 Tumbuhan dan hewan menjadi obyek studi mnusia.
 Jenis tumbuhan dan hewan yan g sudah dikenal dan
dipelajari manusia ± 1.500.000 jenis.
 Setiap jenis tumbuhan & hewan terdiri dari sejumlah
individu sehingga terdapat berjuta-juta individu,
 Antara jenis satu dengan lainnya terdapat perbedaan-
perbedaan maka tampak adanya “keanekaragaman”
yang sangat besar,
 Adanya variasi yang meliputi perbedaan ukuran,
umur, bentuk tubuh, pola warna, jenis kelamin, dsb.

 Untuk memudahkan mempelajari tumbuhan &  Kelompok organisme dari berbagai jenjang itu
hewan perlu diciptakan suatu cara yaitu dengan masing-masing disebut “takson” maka muncul istilah
“klasifikasi”
“taksonomi” (Condole, 1813).
 Klasifikasi : menyusun tumbuhan & hewan ke dalam
suatu kelompok-kelompok tertentu, sehingga  Taksonomi : diartikan sebagai teori dan praktik
dihasilkan kelompok organisme dengan jenjang yang klasifikasi yang mencakup pemberian nama,
berbeda-beda, penyusunan yang sistematis dari tumbuhan/hewan ke
 Jenjang tertinggi memiliki persamaan yang lebih dalam kelompok-kelompok.
sedikit di antara para warganya (atau sebaliknya),  Contoh “kategori” dan “takson”:
 Jenjang tsb. disebut kategori dengan urutan sbb.: Regnum/Kingdom : Animalia
Regnum/Kingdom, Phylum : Chordata
Phylum/Divisio, Classis : Mammalia
Classis,
Ordo : Primates
Ordo,
Familia : Tarsidae
Familia,
Genus, Genus : Tarsius
Species, Species : T. spectrum

1
8/22/2017

 “Taksonomi“ dengan “sistematika” dianggap dua


istilah yang mempunyai satu arti,
BAGAIMANA CARA MENGELOMPOKKAN ORGANISME
 Kedua istilah itu berbeda artinya,
 Sistematika sebagai suatu studi tentang macam- 1. Mengadakan observasi terhadap organisme, dengan
macam organisme, keanekaragamannya, dan cara melakukan identifikasi,
hubungan kekerabatan di antara organisme tsb. 2. Pelajari persamaan & perbedaan cirinya, dengan
(Simpson, 1961) melakukan determinasi, misal dengan melihat
 Sistematika mempunyai tugas: struktur, bentuk, ukuran, warna, sejarah hidup,
1. Menentukan keanehan-keanehan apa yang dimiliki aktivitas fisiologi, cara perkembangbiakannya,
oleh setiap takson, susunan kimia tubuh, dsb.
2. Membandingkan takson satu dengan takson 3. Tentukan jauh dekatnya hubungan kekerabatan di
lainnya, antara organisme itu,
3. Menentukan ciri-ciri apa yang secara umum
dimiliki takson-takson tertentu saja,

2. SEJARAH PERKEMBANGAN SISTEMATIKA


HUBUNGAN TAKSONOMI DENGAN CABANG
BIOLOGI LAINNYA: 1. Zaman sebelum Aristoteles
› Manusia primitif mengelompokkan
tumbuhan/hewan berdasarkan manfaatnya oleh
 Ekologi, karena itu telah dikenal jenis tumbuhan bahan
 Geologi dan Stratigrafi, pangan, sandang, obatan-obatan.
 Fisiologi, › Manusia juga sudah mengenal hewan sebagai
lambang dewa mereka, misalnya terlihat gambar-
 Ilmu terapan kedokteran, pertanian, konservasi alam, gambar hewan pada dinding goa,
pengelolaan SDA,
› Manusia telah melakukan kegiatan taksonomi sejak
 Entomologi, berpuluh abad yang lalu,
 Bidang botani (tanaman obat, dsb.) › Kegiatan tsb. belum dapat disebut ilmu, kegiatan
 Genetika, tsb. dianggap sebagai awal perkembangan sejarah
taksonomi,

2
8/22/2017

2. Zaman Aristoteles
› Taksonomi dianggap sebagai ilmu pada abad ke-IV › Dioscorides, karyanya “De Materia Medika”, memuat
deskripsi dan gambar-gambar tumbuhan, kegunaan
sebelum Masehi,
sebagai obat, takaran (dosis) yang harus digunakan,
› Hasil karya Aristoteles berjudul “Historia Animalum” sehingga dikenal sebagai Bapak Farmasi,
› Sumbangan Aristoteles cukup besar di bidang Zoologi › Taksonomi terus berkembang ditandai dengan
maka dikenal sebagai Bapak Zoologi. bertambahnya penemuan jenis tumbuhan dan hewan
› Aristoteles membagi 2 kelompok hewan yaitu hewan baru.
berdarah dan hewan tidak berdarah,
› Theopratus (murid Aristoteles) banyak mempelajari
tumbuhan, karyanya berjudul “Historia Plantarum”
dan dikenal sebagai Bapak Botani,

3. Zaman sesudah Aristoteles FOTO CAROLUS LINNAEUS


› Tokohnya Carolus Linnaeus (Carl von Linnae) yang
lahir pada 13 Mei 1707 di Swedia,
› Linnaeus mengembangkan sistem klasifikasi yang
diterapkan kepada semua jenis organisme,
› Tumbuhan/hewan diberi nama dan dideskripsi
(diberi candra),
› Karya pertamanya “Species Plantarum” (1753)
merupakan titik awal klasifikasi tumbuhan,
› Karya keduanya “Systema Naturae” (1758) merupakan
titik awal klasifikasi hewan,
› Sumbangan Linnaeus dalam klasifikasi sangat besar.

3
8/22/2017

3. Penggunaan ciri berpasangan


PRINSIP SISTEM KLASIFIKASI LINNAEUS - Penggunaan ciri ini untuk menunjukkan ada
tidaknya suatu struktur tubuh (misal hewan
Ada 4 prinsip: bersayap – hewan tak bersayap, dsb.)
1. Penggunaan Bahasa Latin - Kelompok besar dapat dibagi lagi menjadi
- Merupakan bahasa universal, kelompok yang lebih kecil,
- Nama tumbuhan/hewan bersifat tradisiopnal atau 4. Hubungan Struktural
kedaerahan - Linnaeus menekankan pentingnya hubungan
2. Penggunaan tata nama binominal, struktural sebagai salah satu prinsip dalam
- Setiap jenis organisme diberi nama dengan dua klasifikasi,
kata (kata pertama menunjukkan nama genus, kata
- Dalam klasifikasi modern, organisme yang berasal
kedua merupakan penunjuk species)
- Nama genus diawali huruf besar, nama penunjuk dari nenek moyang yang sama dikelompokkan
bersama
species diawali huruf kecil,
- Organisme-organisme yang sangat dekat hubung-
annya sering memiliki struktur yang sama,

3. TEORI KLASIFIKASI HEWAN


 John Ray (abad ke 17) mengemukakan suatu sistem
klasifikasi berdasarkan atas pengertian apakah
Catatan sejarah perkembangan taksonomi:
species itu?
1. Th. 1758: Linnaeus dapat mendeskripsi 4236 species,
 Pendapatnya sbb.:
2. Th. 1859: Agassiz & Brown dapat mendeskripsi
a. Suatu species ialah sekelompok individu yang
129.370 species,
serupa yang mempunyai nenek moyang sama,
3. Th. 1911 Pratt dapat mendeskripsi 522.400 species,
b. Suatu species tidak dihasilkan oleh species lain,
Dari data tsb menunjukkan adanya peningkatan hasil
c. Organisme-organisme yang memperlihatkan
penemuan species.
perbedaan yang kecil dapat berupa satu species
asal mereka berasal dari nenek moyang yang sama,
Klasifikasi dengan dasar hasil-hasil observasi disebut
klasifikasi empiris, yang dalam perkembangannya  Tampak adanya kombinasi antara pengetahuan
mengalami perubahan. empiris dengan pengetahuan teoritis,

4
8/22/2017

 Linnaeus (1758) mengembangkan sistem


Foto JOHN RAY klasifikasi Ray,
a. Linnaeus berpendapat bahwa suatu species ialah
sekelompok organisme yang memperlihatkan tipe
ideal,
b. Bila suatu organisme berbeda dengan tipe itu
maka ia berbeda species,
c. Suatu species tidak pernah akan berubah sejak ia
diciptakan,
d. Sistem klasifikasi yang dikembangkan sekaligus
mencetuskan pemakaian nama takson tingkat
species dan takson tingkat genus dalam bahasa
Latin,

e. Karya Linnaeus “Systema Naturae” terdiri dari 16 jilid KATEGORI & HIERARKI
f. Perkembangan lebih lanjut muncul gagasan
 Unit dasar dalam klasifikasi ialah species, selanjutnya
mengenai kemungkinan terjadinya evolusi pada
hewan pandangan itu berubah menjadi hipotesis, berjenjang ke genus, familia, ordo, classis, phylum,
dan akhirnya menjadi teori. dan kingdom (jenjang tertinggi).
g. Teori evolusi mengandung gagasan bahwa  Masing-masing kelompok disebut kategori, dan
organisme berubah mengikuti perubahan waktu, urutan yang sistematis itu disebut hierarki.
memakan waktu yang sangat panjang & terus  Dikenal ada 7 kategori, yaitu:
menerus, dapat dihasilkan bentuk kehidupan yang
lain. Hal ini berbeda dengan pandangan Linnaeus Kingdom,
tentang perubahan organisme. Phylum,
h. Dengan adanya teori evolusi, maka klasifikasi dapat Classis
dilakukan tidak hanya berdasarkan atas persamaan Ordo
dan perbedaan strukturnya saja, tetapi juga berda-
sarkan atas asumsi bagaimana suatu bentuk Familia
kehidupan tertentu itu berevolusi dari bentuk Genus
kehidupan lain. Species

5
8/22/2017

 Dalam perkembangannya dikenal 21 kategori sbb.:


Kingdum Superfamili,
Filum Famili
Subfilum Subfamili
Superkelas Tribus
Kelas Subtribus
Subkelas Genus
Infrakelas Subgenus
Cohort Species
Superordo Subspecies
Ordo
Subordo
Infraordo

Kategori di atas species:


 Definisi Species:
Species adalah suatu kelompok individu yang 1. Genus
merupakan populasi alam yang mampu berkembang Mencakup satu atau suatu kelompok individu atau
biak sesamanya, tetapi tidak dapat berkembangbiak populasi di suatu daerah yang secara geografis
dengan kelompok lain, terpisah dari kelompok lain, dalam suatu wilayah
serta memiliki perbedaan taksonomi dengan
Contoh: Homo sapiens (manusia) kelompok itu,
Canis familiaris (anjing) Contoh: Panthera nama genus
 Definisi Subspecies: Panthera tigris nama tipe species
Subspecies adalah suatu kelompok individu atau 2. Famili
populasi di suatu daerah yang secara geografis Suatu kategori yang mencakup satu atau lebih genus
terpisah dari kelompok lain, dalam suatu wilayah dan terpisah dari kelompok lain dengan suatu
serta memiliki perbedaan taksonomi dengan pemisah yang jelas,
kelompok itu, Contoh: Ranidae nama familia
Contoh: Rana esculenta marmorata Rana nama tipe genus
Rattus rattus rattus

6
8/22/2017

3. Ordo, Kelas, Filum


Kategori-kategori ini tidak atas nama tipe kategori
di bawahnya,
Contoh: Filum : Chordata
Kelas : Amphibia
Ordo : Anura
Famili: Ranidae

4. BAGAIMANA PEMBERIAN NAMA HEWAN


DIATUR?
SELANJUTNYA TATA NAMA
 Pemberian nama itu sudah ada “wadahnya” yaitu
“International Code of Zoological Nomenclature”
Badan ini merupakan bagian dari “International
Congres of Zoology”
 Kode itu digunakan secara syah mulai tanggal 1 Januari
1758. Tokoh utamanya Carolus Linnaeus, dan kode itu
didasarkan pada hasil karya Linnaeus: “Systema
Naturae Jilid - 10”

7
8/22/2017

Nama-nama kelompok species


ESENSI SISTEM BINOMINAL NOMENCLATURE 1. Species, ditulis secara binominal (binomen)
Contoh: Taenia saginata
 Suatu sistem penamaan hewan yang terdiri dari 2 kata
dalam bahasa Latin, yaitu: Bos indicus
Rana esculenta
1. Kata pertama menunjukkan nama genus (generic
name) - Kata pertama menggunakan huruf awal besar (T, B, R)
- Kata kedua menggunakan huruf awal kecil (s, i, e)
2. Kata kedua menunjukkan nama spesifik (specific
- Misal dijumpai Rana sp. Atau Rana spp. Hal ini di-
name) atau nomen triviale, atau disebut juga
artikan bahwa masih ada 1 nama [penunjuk species
penunjuk species (penunjuk jenis),
baru yang belum dideterminasi (= sp) atau masih
 Kongres Internasional Zoologi (1953) memutuskan lebih dari 1 nama penunjuk species baru yang belum
perubahan tata nama hewan yang semua dengan
dideterminasi (= spp.) sehingga belum dipublikasikan.
istilah BINOMIAL menjadi BINOMINAL.
- Cara menulis sp. atau spp. tetap tegak (lihat contoh
 Namun untuk tata nama tumbuhan tetap
di atas)
menggunakan istilah BINOMIAL.

2. Subspecies, ditulis secara trinominal (binominal +


nama spesifik)
 Contoh: Rattus rattus (tikus)
Contoh: Rattus rattus rattus
Loa loa (cacing mata)
Rattus rattus norwegicus
Gallus gallus (ayam)
Gallus gallus varius
Canos canos (ikan bandeng), dsb.
Gallus gallus bankiva
Rana esculenta marmorata

Catatan khusus:
Takson tingkat species untuk hewan dibenarkan
menggunakan tautonim, yaitu nama terdiri dari dua
kata yang persis sama atau dua kata yang hampir
sama. Tautonim tidak berlaku pada tata nama
tumbuhan.

8
8/22/2017

Nama-nama Kelompok Genus Nama-nama Kelompok Familia


1. Genus, terdiri atas satu kata benda berbentuk  Nama-nama kelompok familia ditulis uni-nominal,
tunggal, huruf pertamanya ditulis dengan huruf dan plural (jamak)
besar, dan dicetak miring. 1. Super-familia: ditulis berdasarkan kata pokok
genus yang menjadi tipenya + kata oidea
Contoh: Boa (ular boa)
Contoh: Holothuria (= genus) => Holothuroidea
Rattus (tikus) Ophiura (= genus) => Ophiuroidea
Gallus (ayam), dsb. 2. Familia: ditulis berdasarkan kata pokok genus yang
2. Subgenus menjadi tipenya + kata idae
- Selalu ditulis bersama-sama binominal, Contoh: Culex (= genus) => Culicidae
- Ditulis di antara nama genus dengan nama Bovis (= genus) => Bovidae
penunjuk species, Sus (= genus) => Suidae
- Diberi tanda kurung, berawal huruf besar, Columba (=genus) => Columbidae
Contoh: Rana (Hylarana) cancrivora (katak sawah) Canis (= genus) => Canidae
Dacus (Zeugodacus) cucurbitae (lalat buah)

3. Sub-familia, ditulis berdasarkan kata pokok genus


yang menjadi tipenya + kata inae.
Nama-nama Kelompok Ordo, Classis & Phylum
Contoh: Boa (= genus) => Boinae
 Nama-nama tsb tidak terikat pada aturan
Canis (= genus) => Caninae
tertentu, sehingga bersifat bebas,
Culex (= genus) => Culicinae
 Contoh : Genus : Rana
4. Tribus, ditulis berdasarkan kata pokok genus yang
Familia : Ranidae
menjadi tipenya + hata ini
Ordo : Anura
Contoh: Anopheles (= genus) => Anophelini
Classis : Amphibia
Phylum : Chordata
Jadi, nama takson Anura, Amphibia dan Chordata
penulisannya tidak mengikuti kata pokok genus yang
menjadi tipenya (bebas, tidak terikat)

9
8/22/2017

5. NAMA PENCIPTA (AUTHOR)


CATATAN KHUSUS
 Cara penulisan nama species akan menjadi lengkap bila
Untuk Pisces dan Aves, nama Ordo ditambah dengan
disertai nama pencipta, dan dipolakan nama spesifik
akhiran iformes
dari suatu spesies,
AVES (Unggas) Genus : Columba
 Nama pencipta adalah nama orang yang pertama kali
Familia : Columbidae mendeskripsi species dan mempublikasikannya
Ordo : Columbiformes sehingga dia merupakan si pemberi nama yang paling
awal,
PISCES (Ikan) Genus : Cyprinus  Contoh: Blatta americana Linnaeus
Familia : Cyprinidae Epilampra albina Shelford
Ordo : Cypriniformes Contoh tsb tidak menggunakan nama apapun atau
tidak ada tanda apapun di antara nama species dengan
nama pencipta.

 Nama pencipta sendiri bukan merupakan nama bagian Masalah Perubahan Nama Species
dari nama species,  Seringkali terjadi perubahan nama species yang
 Bila terdapat dua nama pencipta bagi nama species didasarkan berbagai alasan. Misalnya terjadi
yang sama, maka nama kedua itu juga dapat ditulis, perubahan dari satu genus ke genus lain. Apabila
atau hanya nama pencipta pertama yang ditulis. terjadi demikian maka nama pencipta pertama
diletakkan di dalam kurung.
 Contoh: Cancer pagurus Linnaeus sensu Latreille,
 Contoh: Papilio phlaeus Linnaeus
Cancer pagurus Linnaeus
Nama genus Papilio dipandang perlu direvisi menjadi
• Nama pencipta dapat pula ditulis singkat, misalnya genus Chrysophanes, maka dapat ditulis sbb :
Linnaeus ditulis Lin, atau hanya L saja. Chrysophanes phlaeus (Lin.)
Contoh: Blatta americana Lin. => Linnaeus  Contoh lain: Hymenolepis diminuta (Rudolphi),
berasal dari genus Taenia, yang semula species itu
Epilampra albina Shel. => Shelford diberi nama Taenia diminuta Rudolphi. Karena per-
Calcitro fisheri Petr. => Petrum Hewitch timbangan tertentu nama genus Taenia dianggap
kurang pas maka diganti Hymenolepis.

10
8/22/2017

 Sebagai catatan, bahwa nama pencipta kedua untuk


tata nama hewan tidak harus ditulis.
 Penulisan tsb masih menimbulkan berbagai dugaan,
ada yang lebih informatif yaitu dengan menulisnya:
Chrysophanes phlaeus (L sub Papilio)
 Tetapi genus Chrysophanes berubah lagi menjadi
genus Lycaena, maka penulisannya menjadi:
Lycaena (=Chrysophanes) phlaeus (L.)
 Nama Lycaena dan Chrysophanes dihubungkan
dengan nama spesifik phlaeus. Alasannya adalah
untuk menghindari dugaan bahwa nama itu adalah
nama subgenus.
 Contoh: Ammothea, memiliki beberapa subgenus
yang salah satunya Achelia, maka penulisannya
adalah Ammothea (Achelia) schinata (Hodge).

11

Anda mungkin juga menyukai