Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, serta shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, atas terselesainya penyusunan makalah yang berjudul “Kinematika
Partikel”, dan tak lupa penulis berterima kasih kepada Bapak Dzulkiflih, S.Si., M.T. selaku
dosen mata kuliah Fisika Umum kami yang telah membimbing saya dengan baik.

Pada makalah ini penulis akan menjelaskan tentang pengertian kinematika gerak yang
meliputi Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB), Gerak
Melingkar Beraturan (GMB) dan Gerak Melingkar Beraturan (GMBB).

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik maupun saran dari pembaca sangat dibutuhkan dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Surabaya, 25 September 2016

Penulis

1
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar …………………………………………………………..1
Daftar Isi ………………………………………………………………….2

BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………3

1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………...3


1.3 Tujuan ………………………………………………………………….3

BAB II Pembahasan
2.1 Kinematika ……………………………………………………………..4
2.2 Gerak Lurus Beraturan …………………………………………………6
2.3 Gerak Lurus Berubah Beraturan ………………………………………..7
2.4 Gerak Vertikal………………………………………………………………8
2.4.1 Gerak Vertikal ke Bawah …………………………………………………8

2.4.2 Gerak Jatuh Bebas ………………………………………………………...9

2.4.3 Gerak Vertikal ke Atas ……………………………………………………9

2.5 Gerak Melingkar…………………………………………………………….10

BAB IIIPenutup

3.1 Kesimpulan…....…………………………………………………….............14

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 15

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu kajian dalam fisika ialah mengenai gerak benda yang istilah fisikanya
disebut mekanika.Dalam bahasan mekanika, gerak suatu benda dispesifikasi menjadi dua
bahasan yaitu kinematika dan dinamika. Kinematika menjelaskan mengenai gerakan benda
tanpa mengaitkan apa penyebab benda tersebut bergerak. Sebagai contoh, sebuah mobil yang
bergerak pada lintasan yang licin dengan kecepatan tertentu.Anda dapat menentukan
seberapa cepat mobil tersebut melaju dan seberapa jauh jarak yang dapat ditempuh dalam
selang waktu tertentu.Sedang dinamika mengulas mengenai gerakan benda dengan
menghubungkan apa menyebabkan benda tersebut bergerak. Jadi dalam mengulas tentang
gerakan suatu benda, dapat dilakukan dengan dua pendekatan yakni pendekatan kinematika
atau dinamika.

1.2 Rumusan Masalah


Makalah ini akan membahas tentang :
1. Apa pengertian kinematika ?
2. Apa yang dimaksud dengan Gerak Lurus Beraturan?
3.Apa yang dimaksud dengan Gerak Lurus Berubah Beraturan?
4. Apa yang dimaksud dengan Gerak Vertikal?
5. Apa yang dimaksud Gerak Melingkar?

1.3 Tujuan

1. Menjelaskan pengertian kinematika


2. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Gerak Lurus Beraturan
3. Menjelaskan apa yang dimaksud denganGerak Lurus Berubah Beraturan
4. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Gerak Vertikal
5. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Gerak Melingkar

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kinematika

Kinematika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana gerak dapat terjadi tanpa
memperdulikan penyebab terjadinya gerak tersebut massa benda diabaikan). Jadi jarak yang
ditempuh benda selama geraknya hanya ditentukan oleh kecepatan v dan atau
percepatanya.Contoh kinematika adalah penghitungan kecepatan jatuh sebuah benda tanpa
memperhitungkan perlambatan yang disebabkan oleh tekanan udara.

2.1.1. Pergeseran
Posisi dari suatu partikel di dalam suatu sistem koordinat dapat dinyatakan dengan
vektor posisi r = x i + y j

(x,y)

r=xi+yj

Partikel bergerak dari pisisi pertama r1 ke posisi kedua r2 melalui lintasan sembarang
(tidak harus lurus). Pergeseran merupakan suatu vektor yang menyatakan perpindahan
partikel dari posisi pertama ke posisi kedua melalui garis lurus. Pergeseran didefinisikan :

r = r2 - r1

r

r1 B

r2

4
2.1.2. Kecepatan

Pertikel bergerak dengan suatu lintasan tertentu. Pada sat t1 partikel pada posisi r1 dan
pada t1 partikel pada posisi r1. Kecepatan adalah pergeseran partikel per satuan waktu.

 Kecepatan rata-rata.

r2 - r1
vrata-rata =

t2 - t 1

 Kecepatan sesaat.

Bila selang waktu pengukuran t mendekati harga nol maka diperoleh kecepatan sesaat.

vs = lim x/t

t  0

vs = dr/dt

Dalam 2 dimensi r dapat dinyatakan sebagai r = x i + y j maka diperoleh kecepatan

v = dr/dt

v = dx/dt i + dy/dt j

= vx i + vy j

Dalam 1 dimensi dimana gerak dari pertikel hanya dalam satu arah saja (misal- kan dalam
arah sumbu x) maka vy = 0.
v = vx i
Maka percepatan partikel dalam 1 dimensi (sumbu x) adalah

2.1.3. Percepatan

Selama pergeseran tersebut kecepatan pertakel dapat mengalami perubahan. Perubahan


kecepatan per satuan waktu disebut percepatan.

 Percepatan rata-rata

Percepatan rata-rata adalah perubahan kecepatan dalam selang waktu t.

ar = v = v2 - v1

t = t2 - t1

5
 Percepatan sesaat

Bila selang waktu t mendekati nol maka diperoleh harga sesaat dari percepatan.

as = lim v/t

t  0

as = dv/dt.

Dalam 2 dimensi v dapat dinyatakan sebagai v = vx i + vy j maka diperoleh percepatan

a = dv/dt

= dvx/dt i + dvy/dt j

= ax i + ay j

Dalam 1 dimensi dimana gerak dari pertikel hanya dalam satu arah saja (misal- kan dalam
arah sumbu x) maka ay = 0.

Maka percepatan partikel dalam 1 dimensi (sumbu x) adalah :

a = ax i

Apabila partikel bergerak dengan percepatan konstan, maka ar = as = a.

2.1.4 Gerak Dua Dimensi

Gerak dua dimensi dapat diuraikan ke komponen geraknya dalam sumbu x dan sumbu y.

komponen gerak dalam sumbu x komponen gerak dalam sumbu y

(1x) vx = vxo + at (1y) vy = vy o + ayt

(2x) x = xo + 1/2 (vxo + v ) t (2y) y = yo + 1/2 (vy o + vy) t

(3x) x = xo + vxo t +1/2 at2 (3y) y = yo + vy o t +1/2 ayt2

(4x) vx 2 = vo2 + 2a (x - xo ) (4y) vy 2 = vo2 + 2ay (y - yo )

Gerak Peluru

Gerak peluru merupakan gerak dalam 2 dimensi (bidang).

6
y

vy v

vx

vy0 v0

vx0 x

Posisi awal peluru terletak di pusat koordinat, jadi x0 = 0 dan y0 = 0. Peluru mempunyai
kecepatan awal v0. Kecepatan awal peluru ini dapat diuraikan menjadi komponen-
komponennya :

vx0 = v0 cos 

vy0 = v0 sin 

Setelah peluru melayang diudara, pada peluru hanya bekerja percepatan gravitasi yang
arahnya ke bawah ,

ay = -g

ax = 0

Sehingga untuk gerak peluru persamaan geraknya :

komponen gerak dalam sumbu x komponen gerak dalam sumbu y

(1x) vx = v0 cos  (1y) vy = v0 sin  - gt

(2y) y = 1/2 (v0 sin  + vy) t

(3x) x = v0 cos  t (3y) y = v0 sin  t +1/2 ayt2

(4y) vy 2 = (v0 sin )2 + 2gy

Besar kecepatan partikel pada saat t adalah :

_______________

v = vx 2 + vy 2

Arah kecepatan terhadap sumbu x : tg  = vy / vx

7
Dengan mensubstitusikan t dari persemaan (3x) ke persamaan (3y) akan diperoleh :

y = v0 sin  t - 1/2 gt2

y = (tg ) x - [g/(2 v02cos2)] x2

y = Ax - Bx2

Dari persamaan tersebut tampak bahwa lintasan peluru berupa lintasan parabolik.

2.2 Gerak Lurus Beraturan

Gambar 2.0 : Grafik GLB

Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak benda pada yang lintasan yang lurus dan
kecepatannya tetap.sehingga jarakyang ditempuh S hanya ditentukan oleh kecepatan yang
tetap dalam waktu tertentu. Pada umumnya GLB didasari oleh Hukum Newton I :“Jika
resultan gaya yang bekerja pada benda yang sama dengan nol,maka benda yang mula2 diam
akan tetap diam. Benda yang mula-mula bergerak lurus beraturan akan tetap lurus beraturan”.

Gambar 2.1: Grafik v - t untuk GLB.

Cara untuk menghitung jarak tempuh adalah dengan menggunakan persamaan


GLB sebagai berikut :

S = X = v . t ; a = Dv/Dt = dv/dt = 0

v = DS/Dt = ds/dt = tetap

Keterangan:
v = kecepatan rata-rata (m/s)
s = perpindahan (m)
t = selang waktu (s)

Tanda D (selisih) menyatakan nilai rata-rata.

8
Tanda d (diferensial) menyatakan nilai sesaat.

Persamaan GLB di atas, berlaku bila gerak benda memenuhi grafik seperti
padagambar 2.1. Pada grafik tersebut terlihat bahwa pada saat t = 0 s, maka v = 0.Artinya,
pada mulanya benda diam, baru kemudian bergerak dengan kecepatan5 m/s. Padahal dapat
saja terjadi bahwa saat awal kita amati benda sudahdalam keadaan bergerak, sehingga benda
telah memiliki posisi awal so. Untukkeadaan ini, maka persamaan GLB sedikit mengalami
perubahan menjadi,

s = so + v.t Persamaan GLB untuk benda yang sudah bergerak


sejak awal pengamatan.

Dengan so menyatakan posisi awal benda dalam satuan meter.

2.3 Gerak Lurus Berubah Beraturan

Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak benda dalam lintasan garislurus
dengan percepatan tetap.Jadi, ciri utama GLBB adalah bahwa dari waktuke waktu kecepatan
benda berubah, semakin lama semakin cepat. Dengan katalain gerak benda dipercepat.
Namun demikian, GLBB juga dapat berarti bahwadari waktu ke waktu kecepatan benda
berubah, semakin lambat hingga akhirnyaberhenti.Dalam hal ini benda mengalami
perlambatan tetap. Dalam pembahasan kali ini,kita tidak menggunakan istilah perlambatan
untuk gerak benda diperlambat. Kitatetap saja menamakannya percepatan, hanya saja
nilainya negatif. Jadiperlambatan sama dengan percepatan negatif.
Contoh sehari-hari GLBB adalah peristiwa jatuh bebas.Benda jatuh dariketinggian
tertentu di atas.Semakin lama benda bergerak semakin cepat.Kita dapat memperhatikan
gambar grafik di bawah ini yang menyatakan hubungan antarakecepatan (v) dan waktu (t)
sebuah benda yang bergerak lurus berubahberaturan dipercepat.

PersamaanGLBB pada lintasan datar dapat dituliskan sebagai berikut :

9
Keterangan:
vt = kecepatan akhir atau kecepatan setelah t sekon (m/s)
v0 = kecepatan awal (m/s)
a = percepatan (m/s2)
t = selang waktu (s)
s = jarak tempuh (m)

2.4 Gerak Vertikal

2.4.1 Gerak Vertikal ke Bawah


Berbeda dengan jatuh bebas, gerak vertikal ke bawah yang dimaksudkan adalahgerak
benda-benda yang dilemparkan vertikal ke bawah dengan kecepatan awaltertentu.Jadi seperti
gerak vertikal ke atas hanya saja arahnya ke bawah. Sehinggapersamaan-persamaannya sama
dengan persamaan-persamaan pada gerak vertical ke atas, kecuali tanda negatif pada
persamaan-persamaan gerak vertikal ke atasdiganti dengan tanda positif. Sebab gerak vertikal
ke bawah adalah GLBB yangdipercepat dengan percepatan yang sama untuk setiap benda
yakni g. Jadi, Persamaan gerak vertikal ke bawah dapat ditulis sebagai berikut :

Sejatinya, gerak vertikal ke bawah ini sama dengan gerakGLBB pada arah mendatar.
Beda antara keduanya adalah bahwa padagerak vertikal ke bawah benda selalu dipercepat,
sedangkan gerak GLBB pada arahmendatar dapat pula diperlambat. Selain itu pada gerak
vertikal ke bawah besarpercepatan selalu sama dengan percepatan gravitasi g (g=10).
Sedangkan percepatan padaGLBB arah mendatar dapat berharga berapa saja.

2.4.2 Jatuh Bebas

Gerak jatuh bebas merupakan gerak lurusberubah beraturan pada lintasan vertikal.
Ciri khasnya adalah benda jatuh tanpakecepatan awal (vo = nol). Semakin ke bawah, gerak
benda akansemakin cepat. Percepatan yang dialami oleh setiap benda jatuh bebas selalu
sama, yaitu samadengan percepatan gravitasi bumi.
Persamaan pada gerak jatuh bebas :

10
Dari persamaan waktu jatuh, terlihat bahwa waktu jatuh benda bebas
hanyadipengaruhi oleh dua faktor yaitu h = ketinggian dan g = percepatan gravitasi bumi.Jadi
berat dari besaran-besaran lain tidak mempengaruhi waktu jatuh.Artinya meskipun berbeda
beratnya, dua benda yang jatuh dari ketinggian yangsama di tempat yang sama akan jatuh
dalam waktu yang bersamaan.Dalam kehidupan kita sehari-hari mungkin kejadiannya lain.
Benda yang berbedaberatnya, akan jatuh dalam waktu yang tidak bersamaan. Hal ini dapat
terjadikarena adanya gesekan udara.Percobaan di dalam tabung hampa udaramembuktikan
bahwa sehelai bulu ayam dan satu buah koin jatuh dalam waktubersamaan.

2.4.3 Gerak Vertikal ke Atas

Apabila benda dilempar ke atas, benda tersebut mengalami gerak vertikal ke atas,
dimana benda mengalami dua fase gerakan. Saat bergerak ke atas, benda bergerak
GLBBdiperlambat (a = g) dengan kecepatan awal tertentu lalu setelah mencapai
tinggimaksimum bendaakan jatuh bebas yang merupakan GLBB dipercepat dengan
kecepatanawal nol. Dalam hal ini berlaku persamaan-persamaan GLBB yang telah diuraikan
sebelumnya.
Pada saat benda bergerak naik berlaku persamaan:

Sedangkan pada saat jatuh bebas berlaku persamaan-persamaan gerak jatuh bebas
yang sudah diuraikan sebelumnya.

2.5 Gerak Melingkar

Gerak Melingkar Beraturan (GMB) adalah gerakan dalam lintasan berbentuk


lingkaran dengan percepatan sudut tetap. Beberapa lambang yang biasa ditemukan dalam
GMB antara lain :

11
Frekuensi (f) dan periode (T) dalam GMB :

Frekuensi menunjukkan banyaknya putaran per waktu


Periode menunjukkan waktu per banyaknya putaran

Persamaan yang digunakan untuk menghitung kecepatan sudut (ω) adalah :

Keterangan :
ω = Kecepatan sudut (rad/s)
f = frekuensi (Hz)
T = periode (s)
π = 3,14 atau 22/7 atau tetap/tidak diganti angka

Hubungan Kecepatan Sudut dan Kecepatan Linear :

Keterangan :
ω = Kecepatan sudut (rad/s)
v = Kecepatan linear (m/s)
r = jari-jari lintasan (m)

Percepatan dan Gaya Sentripetal

percepatan sentripetal merupakan percepatan benda


menuju pusat lingkaran,.adanya percepatan ini menimbulkan
gaya sentripetal.

12
Benda Yang Diputar Horizontal

Benda yang diputar horizontal


memiliki kecepatan maksimum (v maks)
yang dibatasi oleh tegangan tali maksimum
(T maks) agar talinya tidak sampai putus.

Ayunan Kerucut (Konis)

Persamaan yang terdapat dalam ayunan kerucut adalah sebagai berikut :

Gerak Melingkar Vertikal pada Seutas Tali

Gaya yang bekerja pada bandul disetiap titiknya apabila


menuju pusat lingkaran bernilai positif sedangkan yang
menjauhi pusat bernilai negatif. Pada setiap titik tegangan tali
(T) selalu menuju pusat lingkaran sehingga nilainya selalu
ditulis positif. Kemudian berat bandul di titik A berarah
menjauhi pusat lingkaran sehingga bernilai negatif, berat
bandul di titik B tegak lurus dengan tali sehingga tidak
memengaruhi besarnya tegangan tali atau bernilai nol (0) dan
titik C berat bandul menuju pusat lingkaran sehingga bernilai positif. Dengan melihat
pengaruh berat benda pada titik sembarang, misalnya titik P, terlihat berat benda yang
mempengaruhi tegangan tali sesuai dengan perkalian berat bandul dengan nilai Cos sudut
dengan acuan titik A. Penggabungan besarnya tegangan dan pengaruh berat bandul setara
dengan gaya sentripetal benda (Fs).

maka tegangan tali dapat kita cari dengan memindahkan


pengaruh berat benda ke ruas kanan.

13
Persamaan khusus di beberapa titik sebagai berikut :

kecepatan minimum

Gerak Melingkar Vertikal dalam Lingkaran

Berbeda dengan gerak vertikal benda yang diikat dengan


seutas tali, pada gerakan ini benda bergerak di dalam lintasan
lingkaran yang vertikal atau dapat juga tempat berpijak bendalah
yang berputar vertikal sementara benda tersebut berada di sebelah
dalamnya seperti air dalam ember yang diikat. Dalam kondisi ini
berlaku rumus umum :

kecepatan minimal agar saat di titik tertinggi benda tidak meninggalkan lintasan :

Gerakan Melingkar Vertikal di Luar Lingkaran

Contoh gerakan melingkar vertical di luar lingkaran


adalah ketika sebuah kendaraan melintasi jalan yang
gundukannya membentuk lingkaran. Persamaan umum yang
digunakan adalah :

saat di puncak berlaku :

Hubungan Roda – roda

 Jika roda-roda sama pusatnya maka


kecepatan sudutnya sama, dengan kecepatan sudut

14
yang sama maka dapat kita cari kecepatan linier salah satu roda jika kecepatan linier
roda yang lainnya diketahui.
 Jika roda-roda sama lintasannya maka kecepatan liniernya sama, dengan kecepatan
linier yang sama maka dapat kita cari kecepatan sudut salah satu roda jika kecepatan
sudut roda yang lainnya diketahui.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kinematika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana gerak dapat terjadi tanpa
memperdulikan penyebab terjadinya gerak tersebut massa benda diabaikan). Dalam
kinematika gerak lurus, kita mempelajari gerak lurus beraturan, gerak lurus berubah
beraturan, serta gerak vertical yang dapat disimpulkan dengan peta konsep sebagai berikut :

Selain itu kita juga mempelajari gerak melingkar yaitu sebuah gerakan partikel dalam
lintasan yang berbentuk lingkaran

16
Daftar Pustaka

Arifin, D.A., 2012. Fisika dasar I. Pusat bahan Ajar dan E-learning. (online)
http://modul.mercubuana.ac.id/files/pbael/pbaelmercubuanaacid/Modul%20Backlink/Modul
%20Genap%202011-
2012/Fakultas%20Teknik/Teknik%20Elektro/Dicky%20Arinanda%20Arifin%20-
%20Fiskia%20Dasar%201/ModulFisikaDasarIGP1112TM2.pdf

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/dinamika_teknik/bab2_kinematika_partikel.pdf

Arifin, Z. Modul Fisika Kelas X. SMA Batik 1. (online)


https://aenul.files.wordpress.com/2008/06/kinematika.pdf

17

Anda mungkin juga menyukai

  • Dasar-Dasar Sistematika Hewan
    Dasar-Dasar Sistematika Hewan
    Dokumen11 halaman
    Dasar-Dasar Sistematika Hewan
    ismi nurul kartika
    Belum ada peringkat
  • I
    I
    Dokumen5 halaman
    I
    ismi nurul kartika
    Belum ada peringkat
  • Rps Pancasila SMT Gasal 2016-2017
    Rps Pancasila SMT Gasal 2016-2017
    Dokumen8 halaman
    Rps Pancasila SMT Gasal 2016-2017
    ismi nurul kartika
    Belum ada peringkat
  • MANAJEMEN PEMELIHARAAN Lucha
    MANAJEMEN PEMELIHARAAN Lucha
    Dokumen35 halaman
    MANAJEMEN PEMELIHARAAN Lucha
    ismi nurul kartika
    Belum ada peringkat
  • Teori Pendukung
    Teori Pendukung
    Dokumen6 halaman
    Teori Pendukung
    Rizka Perwita Sari
    Belum ada peringkat
  • Bab 8 Reaksi Kimia
    Bab 8 Reaksi Kimia
    Dokumen5 halaman
    Bab 8 Reaksi Kimia
    ismi nurul kartika
    Belum ada peringkat
  • AMDAL (P) P6toward CommunityBased Waste ManagementTehran As A Case Example - En.id
    AMDAL (P) P6toward CommunityBased Waste ManagementTehran As A Case Example - En.id
    Dokumen7 halaman
    AMDAL (P) P6toward CommunityBased Waste ManagementTehran As A Case Example - En.id
    ismi nurul kartika
    Belum ada peringkat
  • Struktur Organisasi Laboratorium Mikrobiologi
    Struktur Organisasi Laboratorium Mikrobiologi
    Dokumen2 halaman
    Struktur Organisasi Laboratorium Mikrobiologi
    ismi nurul kartika
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen3 halaman
    Kata Pengantar
    adhari_globalnet
    Belum ada peringkat
  • Fisika 1
    Fisika 1
    Dokumen16 halaman
    Fisika 1
    ismi nurul kartika
    Belum ada peringkat
  • Fisika 1
    Fisika 1
    Dokumen16 halaman
    Fisika 1
    ismi nurul kartika
    Belum ada peringkat
  • FISIKA TRASLET Ismi
    FISIKA TRASLET Ismi
    Dokumen11 halaman
    FISIKA TRASLET Ismi
    ismi nurul kartika
    Belum ada peringkat
  • Fisika Traslet
    Fisika Traslet
    Dokumen2 halaman
    Fisika Traslet
    ismi nurul kartika
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen9 halaman
    Bab 2
    ismi nurul kartika
    Belum ada peringkat
  • Reaksi Uji Protein
    Reaksi Uji Protein
    Dokumen25 halaman
    Reaksi Uji Protein
    Retty Damayanti
    Belum ada peringkat
  • Protein
    Protein
    Dokumen22 halaman
    Protein
    ismi nurul kartika
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen2 halaman
    Cover
    ismi nurul kartika
    Belum ada peringkat
  • Fisika 1
    Fisika 1
    Dokumen17 halaman
    Fisika 1
    ismi nurul kartika
    Belum ada peringkat
  • Cover Protein
    Cover Protein
    Dokumen9 halaman
    Cover Protein
    ismi nurul kartika
    Belum ada peringkat
  • Sacel Makalah Teklab
    Sacel Makalah Teklab
    Dokumen12 halaman
    Sacel Makalah Teklab
    ismi nurul kartika
    Belum ada peringkat
  • Prolog
    Prolog
    Dokumen2 halaman
    Prolog
    ismi nurul kartika
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen8 halaman
    Bab I Pendahuluan
    ismi nurul kartika
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen2 halaman
    Cover
    ismi nurul kartika
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    ismi nurul kartika
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen8 halaman
    Bab I Pendahuluan
    ismi nurul kartika
    Belum ada peringkat
  • PKM GT
    PKM GT
    Dokumen1 halaman
    PKM GT
    ismi nurul kartika
    Belum ada peringkat
  • Cover Perdu Semak
    Cover Perdu Semak
    Dokumen1 halaman
    Cover Perdu Semak
    ismi nurul kartika
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen8 halaman
    Bab I Pendahuluan
    ismi nurul kartika
    Belum ada peringkat
  • PKM GT
    PKM GT
    Dokumen1 halaman
    PKM GT
    ismi nurul kartika
    Belum ada peringkat
  • Fisika Kinetik
    Fisika Kinetik
    Dokumen3 halaman
    Fisika Kinetik
    ismi nurul kartika
    Belum ada peringkat