Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI HEWAN

TENTANG:
“HABITAT, MICOHABITAT DAN RELUNG EKOLOGI”

DOSEN PENGAMPU:
DWI RINI KURNIA FITRI, M.Si

ASISTEN DOSEN:
REKI SANDRA, S.Pd
ZURAHMI, S.Pd
RAHMAD APRIL FERNANDO

OLEH:
AYUNI PUSPITA SARI (1830106009)
T.BIOLOGI 4A

JURUSAN TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BATUSANGKAR
BATUSANGKAR
2020

2
HASIL DAN PEMBAHAN populasi dari makhluk hidup
PENGAMATAN mempengaruhi dan memafaatkan
A. Hasil kondisi fisik lingkungan tersebut.
1. Perlakuan I (air + garam+ ikan air Contoh habitat yaitu habitat perairan
tawar) = ikan stress, sisiknya dan habiat darat/terrestrial, habitat
tergelupas, berenang dengan posisi perairan (air tawar, air payau dan air
agak miring (sebagai respon asin). Ikan yang diamati termasuk
terhadap perubahan lingkungan kedalam habitat perairan jenis air
tempat tinggal dan respon tawar.
tubuhnya untuk mengatur kadar Mikrohabitat adalah lingkungan
garam dalam tubuh secara yang kondisinya paling cocok dan
fisiologis), gurat sisi tidak berubah paling akrab yang berhubungan
masih bewarna hitam, lendir lebih dengan tempat tinggal atau habitat
banyak dari yang sebelumnya hewan tersebut sebelumnya. Contoh
2. Perlakuan II (air +lumpur+ikan ai microhabitat pada pengamatan ini
tawar)= ikan agak stress tapi tidak yang paling dekat adalah ikan yang
separah pada ikan yang air asin diberi perlakuan lumut, lalu ikan
(garam), sisiknya berubah dengan lumpur. Sedangkan relung
menjandi cerah, gurat sisipun ekologi adalah status fungsional suatu
berubah menjadi kecoklatan, organisme dalam komunitas tertentu.
lendirnya lebih banyak dari Dalam hal ini berkaitan tentang
sebelumnya kegiatan tau pengaruh ikan terhadap
3. Perlakuan III (air+lumut+ikan air perlakuan yang berbeda dan nurisi
tawar)= ikan tidak stress, respo yang digunakan dalam proses
terhadap lumut tidak terlalu pertumbuhan dan perkembangan pada
tamapak, keadaan normal seperti ikan.
sebelum dimasukan ke toples yang B. Pembahasan
berisi lumut.warna sisik dan gurat Berdasarkan praktikum yang telah
sisi tidak berubah, lendir masih dilakukan pada 3 ekor ikan air tawar
sama dari sbelumnya yang ukurannya sama besar, dengan
Sebelum masuk ke pembahasan wadah pengamatan berukuran sama,
kita akan membedakan antara habitat, dan jumlah air yang digunakan juga
microhabitat, dan relung ekologi. sama banyak. dimana masing-masing
Habitat adalah tempat makhluk hidup ikan diberi jenis perlakuan yang
tinggal dan berkembangbiak, dimana berbeda-beda , sebelum diberi
perlakuan masing-masing ikan kandungan garam yang terdapat pada
memiliki ciri-ciri yaitu warna sisik perairan, air dapat dibedakan menjadi
hitam, silver dan bagian peutnya 3 golongan besar yaitu air tawar, air
bewarna putih agak kekuningan, payau, dan air laut. Banyaknya
memiliki gurat sisi yang berwarna kandungan garam yang terdapat di
hitam dan jelas, agak berlendir, perairan disebut dengan salinitas.
kondisi ikan sanggat sehat dengan Salinitas adalah konsentrasi rata-rata
pergerakan operculum yang teratur seluruh garam yang terdapat didalam
(normal). air laut. Salinitas dalam perairan akan
Pada perlakuan I 10 menit mempengaruhi kelangsungan hidup
pertama samapai 10 menit ketiga yaitu biota air di dalam perairan tersebut.
(air + garam+ ikan air tawar) dimana Berdasarkan kandungan yang terdapat
ikan ini habitat aslinya adalah air dalam air maka semua organisme yang
tawar lalu diberi perlakuan dengan terdapat didalamnya akan merespon
dimasukan ke dalam air asin (garam) perubahan lingkungan atau parameter
maka ikan merespon perubahan kualitas air dengan kemampuannya,
kondisi lingkunganya dengan baik berupa respon biokimia, respon
melakukan pergerakan-pergerakan struktur sel atau organ tubuh, respon
yang cepat (berenang cepat), dan fisiologis maupun respon tingkah
setelah 10 menit ketiga ikan muai laku. [ CITATION Adr13 \p 79 \l 1033 ]
berenang dengan posisi miring, Habitat asli dari ikan nila
operculum pada ikan bergerak agak adalah air tawar, untuk bertahan hidup
semakin lambat, sisiknya lama dari lingkungan dengan salinitas 10-15
kelamaan akan tergelupas, gurat sisi ppt ikan nila akan melakukan
tidak berubah masih bewarna hitam, osmoregulasi yang berbeda untuk
pada pengamatan 10 menit ketiga ini menyesuaikan diri atau beradaptasi
ikan masih hidup hal ini disebabkan dengan lingkungan yang baru.
oleh fungsi fisiologis tubuh ikan Tekanan osmosis lingkungan lebih
dalam merespon kadar garam cukup tinggi dari cairan tubuh ikan nila,
baik sehingga ikan bertahan lama sehingga air dalam tubuh ikan nila
hidup pada kondisi garam yang tinggi. akan mengalir ke lingkungan dengan
Berdasarkan literatur Air cara osmosis dan garam-garam atau
merupakan media yang dibutuhkan ion-ion dari lingkungan akan masuk
organisme untuk kehidupan, tidak kedalam tubuh ikan nila dengan cara
terkecuali pada ikan. Berdasarkan difusi. Untuk mempertahankan atau
menyeimbangkan konsentrasi garam Pemberian garam pada media
dan air dalam tubuh ikan nila, maka uji dapat menurunkan prevalensi
ikan nila akan memperbanyak minum Argulus sp. pada ikan uji. Fungsi
air untuk melakukan proses garam yang diberikan pada media
osmoregulasi. Dengan memperbanyak budidaya adalah sebagai desinfektan,
minum maka kehilangan air dalam dan garam merupakan suatu zat yang
tubuh ikan nila akan tergantikan dan kurang diminati oleh parasit air tawar,
garam-garam harus segera begitu juga dengan pemberian garam
dikeluarkan. Organ-organ yang dapat meningkatkan kadar lendir pada
terlibat dalam proses osmoregulasi tubuh ikan. Dengan tingginya lendir
ikan nila adalah insang dan ginjal. tersebut maka Argulus sp. sulit untuk
Tapi jika garamnya yang terkandung menancapkan giginya di tubuh ikan
di dalam air sanggat tinggi maka hal [ CITATION Ana07 \p 52 \l 1033 ]
ini dapat membuat ikan menjadi stress Secara keseluruhan kualitas air
karena tidak mampu untuk masih diambang optimal untuk
menyimbangkan kondisi fisiologisnya kehidupan ikan, namun dengan
dengan kondisi lingkungganya banyaknya sisa metabolisme terutama
[ CITATION Adr13 \p 83 \l 1033 ] sisa pakan dan kotoran ikan maka
Kemampuan ikan untuk menyebabkan ikan lemah sehingga
bertahan pada media bersalinitas mudah di infeksi oleh Argulus sp.
tergantung pada kemampuan untuk Selama penelitian kematian ikan
mengatur cairan tubuh sehingga ikan tanpaknya memang akibat dari infeksi
mampu mempertahankan tingkat Argulus sp. bukan karena kualitas air
tekanan osmotik yang mendekati yang terlalu ekstrim. Jadi dapat
normal. Kemungkinan ikan yang disimpulkan bahwa jika sisa
berukuran lebih besar mempunyai metabolisme terlalu tinggi dalam
kemampuan mengatur cairan tubuh perairan maka akan berdampak
yang lebih baik. Kesempurnaan organ terhadap aktifitas ikan dengan
dari ikan uji merupakan salah satu demikian akan memudahkan Argulus
faktor utama yang mendukung sp. [ CITATION Ana07 \p 54 \l 1033 ]
keberhasilan dari adaptasi ikan-ikan Berdasarkan pengamatan dan
uji yang digunakan terhadap perlakuan literatur dapat diketahui bahwa ikan
yang diberikan.[ CITATION Tau15 \p 421 mampu mempertahankan kondisi
\l 1033 ] tubuhnya pada kadar garam tertentu,
tapi jika kadar garam terlalu tinggi
maka ikan yang biasanya hidup pada mempertahankan kondisi tubuhnya
air tawar yang kadar garamnya rendah pada keadaan yang kurang
fisiologis tubuhya tidak akan mampu menguntungkan.
menyeimbangkan kondisi tersbut jika Berdasarkan literatur air
dalam waktu yang lama, namun garam sebagai media kehidupan bagi
juga dapat digunakan untuk membut organisme ini dan memiliki
tubuh ikan menjadi berlendir hal ini persyaratan kualitas agar organisme
berfungsi untuk melindungi tubuhnya dapat hidup dan berkembang secara
ari berbagai macam infeksi yang ada normal. Sehingga kualitas air
di dalam air tersebut. merupakan faktor yang sangat
Pada perlakuan II 10 menit menentukan perkembangan dan
pertama samapai 10 menit ketiga yaitu pertumbuhan organisme tersebut.
(air +lumpur+ikan ai tawar) dimana Penurunan kualitas air biasanya terjadi
pada perlakuan ini lumpur akibat akumulasi baik organik berupa
dicampurkan dengan air, air yang feses, sisa pakan, dan lumpur sehingga
digunakan masih air tawar atau tidak menyebabkan penurunan mutu
asin dan tidak jauh berbeda dengan kualitas air yang dapat
kondisi lingkungan aslinya, setelah membahayakannya. Oleh karena itu
diamati ikan jugan mengalami stress perlu adanya rekayasa seperti ganti
tapi tidak separah pada ikan yang air air, terhadap pertumbuhan dan
asin (garam), dengan memberi respon kelangsungan hidup suatu ikan yang
melakukan pergerakan-pergerakan hidup di dalamnya. [ CITATION
yang agak cepat (berenang agak cepat) And17 \p 519 \l 1033 ].
tapi tidak secepat dan sestress ikan Berdasarkan literatur dan
pada air asin, sisiknya berubah pengamatan yang telah dilakukan
menjandi cerah dimana lumpur dapat diketahui bahwa dengan
mengubah sisik ikan menjadi warna banyaknya jumlah lumpur yang ada
yang agak cerah dari sebelum diberi pada air maka hal ini dapat
perlakuan, selain itu gurat sisinya pun menurunkan jumlah oksigen yang
berubah menjadi kecoklatan, dan terdapat pada air sehingga ikan yang
lender lebih banyak dari sebelumnya. ada didalamnya sulit mendapatkan
Pada pengamatan ini ikan masih hidup oksigen yang baik untuk proses
hal ini mungkin disebabkan faktor respirasi sehingga ikan terganggu dari
proses fisiologi dari ikan itu sendiri lingkungan tersebut yang
yang berjalan dengan baik dan mampu mengakibatkan ikan menjadi stress.
Pada perlakuan III 10 menit karenakan dengan adanya lumut maka
pertama samapai 10 menit ketiga yaitu akan meningkatnya oksigen yang ada
(air+lumut+ikan air tawar)= ikan tidak di dalam air tersebut dan
menunjukan respon atau tidak stress mempengaruhi pertumbuhan dan
dengan tidak melakukan pergeraka- perkembangan dari ikan-ikan yang ada
pergerkan atau tidak berenag hal ini di di dalamnya [ CITATION Suh09 \p 209 \l
sebabkan oleh kondisi habitat ikan 1033 ]
sebelumnya sama dengan kondisi Ikan nila tergolong ikan
yang di amati yaitu habitat dengan air pemakan segala atau omnivora, oleh
tawar dan berlumut, respon terhadap karena itu ikan ini sangat mudah
lumut tidak terlalu tamapak karena di dibudidayakan. Ikan nila ukuran benih
habitat aslinya juga terdapat lumut, menyukai makanan berupa
dimana lumut adalah salah satu zooplankton seperti Rotifera sp.,
sumber makanan bagi ikan air tawar, Moina sp. dan Daphnia sp. Selain itu,
dapat diketahui bahwa keadaan ikan juga memakan alga atau lumut yang
normal seperti sebelum dimasukan ke menempel pada benda benda di habitat
toples yang berisi lumut.warna sisik hidupnya. Ikan Nila dewasa ataupun
dan gurat sisi tidak berubah, induk pada umumnya mencari
pergerakan operculum teratur makanan di tempat yang dalam. Jenis
(normal), dan jumlah lender masih makanan yang disukai ikan dewasa
tetap sama. adalah fitoplankton, algae berfilamen,
Berdasarkan literatur umumnya tumbuh tumbuhan air dan organisme
jenis lumut yang tumbuh dan renik yang melayang layang dalam
berkembang di tambak adalah jenis air , maupun makanan seperti dedak,
lumut sutera dan lumut perut ayam bungkil kelapa, bungkil kacang,
kedua jenis lumut ini tumbuh hampir ampas tahu dan lain lain [ CITATION
100% menutupi bagian tambak, Suh09 \p 210 \l 1033 ]
apabila lumut itu dibiarkan tumbuh Berdasarkan pengamatan yang
lama kelamaan akan mati dan busuk telah dilakukan dan literatur tersebut
dan mempengaruhi kualitas air serta maka dapat kita ketahui bahwa lumut
keberlangsungan hidup hewan yang merupakan salah satu makanan ikan
ada didalamnya. Tapi jika jumlah dari selain itu lumut juga bermanfaat
lumut tidak terlalu banyak maka hal meningkatkan oksigen yang ada di
ini sanggat mengguntungkan bagi dalam air sehingga respon ikan
kehidupan organisme didalamnya di terhadap lumut itubiasa saja (keadaan
normal) tapi jika lumut yang di fisiknya karena air asin bukanlah
berikan banyak maka hal ini juga habitat dari ikan tersebut, namun
berdampak tidak baik kepada ikan ikan yang diamati masih tetap
karena ikan akan merasa terganggu hidup dan mampu
dengan banyaknya lumut di menyeimbangkan fisiologis dan
habitatnya. lingkungan tersebut.
2. Pada perlakuan II air dicampur
C. Kesimpulan dengan lumpur membuat ikan
Adapun kesimpulan yang sedikit mengalami stress karena
dapat ditarik dari pengamatan yang lumpur menyebabkan oksigen
dilakukan pada ketiga perlakuan yang pada air berkurang meskipun
dilakukan ini yaitu tempat hidup ikan begitu ikan masih dapat bertahan
yang diamati yaitu di air tawar karena air pada lumpur merupakan
termasuk kedalam jenis habitat air tawar.
perairan, mikrohabitatnya yaitu ikan 3. Pada perlakuan III air dicampur
yang diberi lumut dan lumpur, lumut tidak membuat ikan stress
sedangkan relung ekologinya yaitu atau ikan dalam keadaan normal
respon yang ikan terhadap perlakuan karena lumut merupakan salah
yang diberikan satu makan ikan di habitatnya.
1. Pada perlakuan I air dicampur Dan perlakuan ini sesuai dengan
dengan garam membuat ikan stress kondisi pada habitat asli ikan.
dalam menyeimbangkan kodisi
garam pada lingkungan dan DAFAR PUSTAKA
Adria Yulan, I. A. (2013). Tingkat Kelangsungan Hidup Benih Ikan Nila GIFT (Oreochromis
niloticus). Jurnal Perikanan (J. Fish. Sci.) XV (2): 78-82 ISSN: 0853-6384 , 83.
Rahim, T. (2015). Pengaruh Salinitas Berbeda terhadap Pertumbuhan dan Tingkat
Kelangsungan. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. Volume 3, Nomor 1, Maret
2015 , 41.
Sinaga, A. C. (2007). Pengaruh Garam (NaCl) terhadap Pengendalian Infeksi Argulus sp.
perikanan vol 2 ,september 2007 .
Suharyanto. (2009 ). Pemeiharaan Ikan Berongrong siganus gutatus sebagai biocontrol
perkembangan lumut Chaetomorpa sp dan Emontomorpha sp di Tambak. jurnal
perikanan X (2) 206-211 ISSN O853-6384 , 207.
Yusriadi, A. (2017). Pengaruh Pergantian Air terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan
Hidup Belut. Media Akuatika, Vol.2, No. 4, 519-525, 2017.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai