Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN

JUDUL: STERILISASI

DI SUSUN OLEH:
NAMA : DWI YANTI SRIJONO
NIM : 711331117009
PRODI : D-IV
TING/SEM : II/III

POLTEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO JUR. GIZI


KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya persembahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan tuntunannya saya dapat menyelesaikan makalah mata kuliah praktikum
Mikrobiologi Pangan dengan judul “Sterilisasi”.
Dalam penulisan makalah ini saya banyak menghadapi kesulitan dan hambatan tetapi
berkat dorongan dan dukungan dari teman-teman, dosen PA, dan orang tua sehingga
kesuliatan dan hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami sehingga penulisan makalah ini dapat
diselesaikan.
Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna bagi kami khusunya dan para pembaca
pada umumnya. Namun, walaupun makalah ini selesai tentulah masih banyak kekurangan hal
ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan yang saya miliki, oleh karena itu kritik dan
saran yang mengarah kepada perbaikan isi makalah ini sangat kami harapkan.

Manado, 10 Desember 2018


Penulisan

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………………………..i
Daftar Isi……………………………………………………………………………………..ii
Bab I Pendahuluan :
a. Latar belakang………………………………………………………………………...1
b. Rumusan masalah………………………………………………………………….....1
c. Tujuan………………………………………………………………………………..1
Bab II Pembahasan :
a. Pengertian sterilisasi…………………………………………………………………2
b. Fungsi sterilisasi……………………………………………………………………..2
c. Metode sterilisasi…………………………………………………………………….2
d. Alat yang disterilisasikan…………………………………………………………….4

Bab III Penutup:


a. Kesimpulan…………………………………………………………5
b. Saran………………………………………………………………..5

Daftar Pustaka…………………………………………………………………6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

a. Latar belakang
Tahapan penting yang mutlak harus dilakukan selama bekerja di
ruang praktikum mikrobiologi adalah prinsip sterilisasi. Bahan atau peralatan
yang digunakan harus dalam keadaan steril. Steril artinya tidak didapatkan
mikroba yang tidak diharapkan kehadirannya, baik yang menganggu kehidupan dan
proses yang sedang dikerjakan. Setiap proses baik fisika, kimia dan mekanik
yang membunuh semua bentuk kehidupan terutama mikrooranisme disebut
dengan sterilisasi. Adanya pertumbuhan mikroorganisme menunjukkan
bahwa pertumbuhan bakteri masih berlangsung dan tidak sempurnanya proses
sterilisasi. Jika sterilisasi berlangsung sempurna, maka spora bakteri yang merupakan
bentukpaling resisten dari kehidupan mikroba, akan diluluhkan.
Sterilisasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mnghilangkan semua
mikroorganisme termasuk endospora bakeri dari benda - benda
mati/instrumen.Sterilisasi dapat dilakukan dalam beberapa cara salahsatunya  dengan
bahan kimia.Banyak zat kimia dapat menghambat atau mematikan mikroorganisme
berkisar dari unsur logam berat seperti perak dan tembaga sampai kepada molekul
organik yang kompleks seperti persenyawaan amonium kuartener. Berbagai substansi
tersebut menunjukkan efek anti mikrobialnya dalam berbagai cara dan terhadap
berbagai macam mikroorganisme. Efeknya terhadap permukaan benda atau bahan
juga berbeda – beda. Ada yang serasi dan ada yang bersifat merusak. Karena ini dan
juga karena variabel – variabel lain, maka perlu sekali diketahui terlebih dahulu
perilaku suatu bahan kimia sebelum digunakan untuk menerapkan praktis tertentu.
Dalam  makalah ini akan dijelaskan beberapa kelas persenyawaan yang digunakan
untuk mengendalikan populasi mikrobe, menguraikan cara kerjanya, serta
menunjukkan penerapan praktisnya. 
b. Rumusan masalah
1. Apa yang di maksud dengan sterilisasi?
2. Apa fungsi dari sterilisasi?
3. Bagaimana metode/cara melakukan sterilisasi?
4. Apa saja alat yang di gunakan dalam proses sterilisasi?
c. Tujuan
1. Mahasiswa mampu memahami apa yang di maksud dengan sterilisasi.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi sterilisasi.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan metode/cara melakukan sterilisasi.
4. Mahasiswa mampu mengetahui alat-alat yang di gunakan dalam proses
sterilisasi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

a. Pengertian sterilisasi
Sterilisasi adalah proses yang sangat penting dalam dunia mikrobiologi.
Sterilisasi adalah proses menghilangkan segala jenis organisme hidup, dalam hal ini
adalah segala jenis mikroorganisme baik itu protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma,
dan virus yang terdapat pada suatu benda. Proses sterilisasi membutuhkan biocidal
agent ataupun proses fisik untuk membunuh atau menghilangkan mikroorganisme
tersebut.
Sterilisasi harus diatur sedemikian rupa dan tepat untuk membunuh atau
menghilangkan mikroorganisme. Metode sterilisasi harus disesuaikan dengan target
yang akan disterilisasi dan tipe mikroorganismenya. Zat kimia untuk sterilisasi
disebut dengan sterilant.
Adapun istilah lainnya untuk sterilisasi adalah disinfeksi, yang artinya adalah
proses pembunuhan atau penghilangan mikroorganisme yang dapat menyebabkan
penyakit. Zat disinfeksi disebut dengan disinfektan, yang biasanya terdiri dari zat
kimiawi dan digunakan pada objek tak hidup. Salah satu contoh dari zat disifenktan
adalah alkohol 70%.

b. Fungsi sterilisasi
Sterilisasi berfungsi untuk :
- membunuh mikroba pathogen, bakteri pembusuk, bakteri termofilik dan
mikroba.
- Memperpanjang umur simpan.

c. Metode/cara melakukan sterilisasi


Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan
kimiawi:

1) Sterilisai secara mekanik (filtrasi)


Di dalam sterilisasi secara mekanik (filtrasi), menggunakan suatu saringan
yang berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan
pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas,
misalnya larutan enzim dan antibiotik.
Jika terdapat beberapa bahan yang akibat pemanasan tinggi atau tekanan tinggi
akan mengalami perubahan atau penguraian, maka sterilisasi yang digunakan adalah
dengan cara mekanik, misalnya dengan saringan. Didalam mikrobiologi penyaringan
secara fisik paling banyak digunakan adalah dalam penggunaan filter khusus misalnya
filter berkefeld, filter chamberland, dan filter seitz. Jenis filter yang dipakai
tergantung pada tujuan penyaringan dan benda yang akan disaring.

2
Penyaringan dapat dilakukan dengan mengalirkan gas atau cairan melalui
suatu bahan penyaring yang memilki pori-pori cukup kecil untuk menahan
mikroorganisme dengan ukuran tertentu. Saringan akan tercemar sedangkan cairan
atau gas yang melaluinya akan steril. Alat saring tertentu juga mempergunakan bahan
yang dapat mengabsorbsi mikroorganisme. Saringan yang umum dipakai tidak dapat
menahan virus. Oleh karena itu, sehabis penyaringan medium masih harus dipanasi
dalam autoklaf. Penyaringan dilakukan untuk mensterilkan substansi yang peka
tehadap panas seperti serum,enzim,toksin kuman,ekstrak sel,dsb.
 Menyaring cairan
Hal dapat dilakukan dengan berbagai filter seperti saringan Seitz, yang
menggunakan saringan asbestos sebagai alat penyaringannya; saringan berkefeld,
yang mempergunakan filter yang terbuat dari tanah diatom; saringan chamberland,
yang mempergunakan filter yang terbuat dari porselen; dan fritted glass filter, yang
mempergunakan filter yang terbuat dari serbuk gelas. Saringan asbes lebih mudah
dan lebih murah daripada saringan porselen. Saringan asbes dapat dibuang setelah
dipakai, sedangkan saringan porselen terlalu mahal bila dibuang, tetapi terlalu sulit
untuk dibersihkan.
 Menyaring udara
Untuk menjaga suatu alat yang sudah steril agar tidak tercemar oleh mikroba
atau untuk menjaga agar suatu biakan kuman tidak tercemar oleh kuman yang lain,
maka alat-alat tersebut harus ditutup denagn kapas, karena kapas mudah ditembus
udara tetapi dapat menahan mikroorganisme. Harus dijaga agar kapas tidak menjadi
basah, oleh karena kapas yang basah memungkinkan kuman menembus kedalam.
Untuk mencegah pencemaran oleh kuman-kuman udara pada waktu menuang
perbenihan, dapat dipergunakan suatu alat yang disebut laminar flow bench dimana
udara yang masuk kedalamnya disaring terlebih dahulu dengan suatu saringan
khusus. Saringan ini ada batas waktu pemakaiannya dan harus diganti dengan yang
baru apabila sudah tidak berfungsi lagi.

2) Sterilisasi secara fisik


Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran.
 Pemanasan
a) Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara langsung,
contoh alat: jarum inokulum, pinset, batang L, dll.
b) Panas kering: sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas
kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung
reaksi dll.
c) Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang
mengandung air lebih tepat menggungakan metode ini supaya tidak terjadi
dehidrasi.
d) Uap air panas bertekanan : menggunalkan autoklaf, dengan suhu 1210C
selama 15 menit.

3
 Penyinaran dengan UV
Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk
membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety Cabinet dengan
disinari lampu UV.

3) Sterilisaisi secara kimiawi


Biasanya sterilisasi secara kimiawi menggunakan senyawa desinfektan antara
lain alkohol. Antiseptik kimia biasanya dipergunakan dan dibiarkan menguap seperti
halnya alkohol. Umumnya isopropil alkohol 70-90% adalah yang termurah namun
merupakan antiseptik yang sangat efisien dan efektif. Penambahan yodium pada
alkohol akan meningkatkan daya disinfeksinya. Dengan atau iodium, isopropil tidak
efektif terhadap spora. Solusi terbaik untuk membunuh spora adalah campuran
formaldehid dengan alkohol, tetapi solusi ini terlalu toksik untuk dipakai sebagai
antiseptik.
Pemilihan antiseptik terutama tergantung pada kebutuhan daripada tujuan
tertentu serta efek yang dikehendaki. Perlu juga diperhatikan bahwa beberapa
senyawa bersifat iritatif, dan kepekaan kulit sangat bervariasi. Zat-zat kimia yang
dapat dipakai untuk sterilisasi antara lain yaitu halogen (senyawa klorin, iodium),
alkohol,fenol,hidrogen feroksida,zat warna ungu kristal, derivat akridin, rosanalin,
detergen, logam berat (hg,Ag,As,Zn), aldehida, dll.

d. Alat yang digunakan dalam proses sterilisasi


1. Tabung reaksi : sebagai tempat media.
2. Petridish : tempatnya untuk menanam bakteri.
3. Mikropipet : mengambil cairan dengan skala mikroba.
4. Jarum ose : mengambil suspense mikroba.
5. Gelas ukur : mengukur volume yang di ambil.
6. Gelas kimia : tempat media.
7. Blutip : alat bantu mikropipet (0,5 ml).
8. Yellowtip : alat bantu mikropipet (0,1-0,2 ml).
9. Autoclave : mensterilisasi dengan uap air panas bertekanan.
10. Hot plate : memanaskan media.
11. Spatula : mengambil bahan dalam bentuk padat.
12. Kertas : menutup dan menyumbat tabung.
13. Bunsen : menstreilkan alat.
14. Shaker : mengocok larutan.
15. Seterfius : memisahkan supernatant dan pellet.
16. Rak tabung : untuk menaruh tabung reaksi.
17. Erlenmeyer : tempat media atau bahan.
18. Laminar air flow (LAF) cabinat : untuk mensterilkan alat dan bahan.
19. Oven : untuk mensterilkan alat.
20. Aluminium foil : menutup mulut tabung reaksi.
21. Incubator : menginkubasi mikroba dan bakteri
22.
4
BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan :
Steril adalah bebas dari segala mikroba baik pathogen maupun tidak
sedangkan.Sterilisasi adalah suatu tindakan untuk proses ( kimia / fisik ) yang
membunuh semua bentuk mikroorganisme termasuk sel endospora.

b. Saran :
Dengan adanya makalah ini kami berharap kepada semua calon tenaga kesehatan
bisa lebih mengetahui tentang sterilisasi dan lebih profesional dalam menangani
pasiennya nanti.

5
Daftar Pustaka

 http://apryantilivesofnurses.blogspot.com/2011/10/makalah-sterilisasi.html
 https://www.jakbelajar.com/2016/10/pengertian-sterilisasi-dalam.html
 https://viyufika.wordpress.com/metode-sterilisasi.html
 https://alexschemistry.blogspot.com/2013/10/peralatan-yang-digunakan-di-
sterilisasi.html
 http://errenscorner.blogspot.com/2017/02/fungsi-proses-pasteurisasi-sterilisasi.html
 http://ferdarestirustida.blogspot.com/2014/04/makalah-sterilisasi.html

Anda mungkin juga menyukai