Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PEMERIKSAAN ALT/ HITUNG JUMLAH KUMAN

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata kuliah : BAKTERIOLOGI TEORI

Dosen Pengampu : Zuraida, SKM, MKM

Disusun Oleh :

- Achmad Jaenal Mustopa


- Deasy Retno Palupi
- Verlina Safitri

PRODI D3 ANALIS KESEHATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS M.H. THAMRIN

TAHUN 2023

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pemeriksaan ALT/Hitung Jumlah Kuman ” dengan tepat waktu.

Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas kelompok mata kuliah Bakteriologi Semester 4 tahun ajaran 2023/2024
sekaligus untuk menambah pengetahuan dan dapat memudahkan dalam proses
belajar bagi para pembaca.

Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat
kesalahan maupun kekurangan.

Jakarta, 25 Februari 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
2.1 Metode pemeriksaan.......................................................................................2
2.2 Prinsip pemeriksaan.......................................................................................5
2.3 Interpretasi hasil...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemeriksaan Angka Lempeng Total adalah menentukan jumlah bakteri dalam suatu
sampel. Dalam test tersebut diketahui perkembangan banyaknya bakteri dengan mengatur
sampel, dimana total bakteri tergantung atas formasi bakteri di dalam media tempat
tumbuhnya dan masing-masing bakteri yang dihasilkan akan membentuk koloni yang
tunggal. Berdasarakan latar belakang tersebut maka dilakukan tentang pemeriksaan angka
lempeng total bakteri pada minuman contohnya sari kedelai yang diperjual belikan di toko-
toko supermarket pada umumnya.

1.2 Rumusan Masalah

- Apa metode dari Pemeriksaan ALT / Hitung Jumlah Kuman?


- Apa Prinsip Pemeriksaan ALT / Hitung Jumlah Kuman?
- Bagaimana Interpretasi dari Pemeriksaan ALT / Hitung Jumlah Kuman ?

1.3 Tujuan Penulisan

- Untuk mengetahui metode dari Pemeriksaan ALT / Hitung Jumlah Kuman.


- Untuk mengetahui Prinsip Pemeriksaan ALT / Hitung Jumlah Kuman.
- Untuk mengetahui Interpretasi dari Pemeriksaan ALT / Hitung Jumlah Kuman.

BAB II
PEMBAHASAN

1
2.1 Metode Pemeriksaan
a. Metode Tubidimetri
Teknik ini sudah dipakai sebagai cara mengukur kekeruhan suspense atas dasar
penyerapan pemecahan cahaya yang dilintaskan, sehingga yang mengandung lebih dari 10 7 -
108 sel per milimeter tampak keruh oleh mata telanjang. Suatu volume biakan yang telah
ditakar ditempatkan dalam tabung khusus yang jernih dengan diameter tertentu. Tabung ini
diletakkan antara suatu satuan sumber cahaya dan satuan fotoelektrik yang disambung
dengan galvanometer.

b. Meode Hitung Cawan

Dalam metode cawan, bahan pangan yang diperkirakan mengandung lebih dari 300
sel jasad renik per mL atau per gram atau per cm (jika pengambilan contoh dilakukan pada
permukaan), memerlukan perlakuan pengenceran sebelum ditumbuhkan pada medium agar di
dalam cawan petri. Setelah diinkubasi akan terbentuk koloni pada cawan petri tersebut dalam
jumlah yang dapat dihitung, dimana jumlah yang terbaik adalah 30-300 koloni. Pengenceran
biasanya dilakukan secara desimal yaitu 1 : 10, 1 : 100, 1 : 1000 dan seterusnya. Larutan yang
digunakan untuk pengenceran dapat berupa larutan buffer fosfat 0,85% NaCl, atau larutan
Ringer.

c. Metode Pengenceran

Metode pengenceran bertingkat adalah tahap analisis laboratorium yang berfungsi


untuk mengencerkan mikroorganisme di dalam sampel (jika diperkirakan sangat padat)
dengan perbandingan pengenceran 1:9 sehingga diperoleh pengenceran 1/10 untuk setiap
tingkat pengencerannya. Perbandingan lain juga dapat diaplikasikan misalnya 1:2 atau 1:5.
Pengenceran pertama adalah suspensi, larutan atau emulsi yang diperoleh setelah menimbang
atau mengukur kuantitas suatu produk sebelum diuji yang terlah dicampur dengan pengencer
sebanyak sembilan kali lipatnya sehingga jika terdapat partikel besar dapat terendapkan.
Sedangkan pengenceran bertingkat selanjutnya adalah suspensi atau larutan yang diperoleh
dengan mencampur volume yang terukur dari pengenceran pertama dengan volume sembilan
kali lipatnya dan dengan mengulangi cara ini dengan pengenceran desimal selanjutnya
sampai diperoleh pengenceran yang cocok untuk inokulasi.

d. Metode Hitung Cawan Lebar

Metode ini menggunakan anggapan bahwa setiap sel akan hidup berkembang menjadi
satu koloni. Jumlah koloni yang muncul menjadi indeks bagi jumlah organisme yang
terkandung di dalam sel. Teknik penghitungan ini membutuhkan kemampuan melakukan
pengenceran dan mencawankan hasil pengenceran. Cawan-cawan tersebut kemudian
diinkubasi dan kemudian dihitung jumlah koloni yang terbentuk.

2
2.2 Prinsip Pemeriksaan

a. Prinsip Turbidimetri
Prinsip kerja turbidimeter yaitu mengukur hamburan cahaya yang mengenai partikel yang
terkandung dalam air dengan cara menyinarkan sumber cahaya yang berasal dari lampu ke
kuvet. Kemudian partikel tersebut akan menyerap energi cahaya dan akan memantulkan
cahaya ke segala arah.

b. Pinsip Hitung Cawan


Adalah menumbuhkan sel mikroba yang masih hidup pada media agar, sehingga mikroba
akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan di hitung
dengan mata tanpa menggunakan mikroskop.

c. Prinsip Pengenceran
Sesiaan yang telah dihomogenkan dan diencerkan dengan pengenceran yang sesuai ditanam
pada nedia agar (Plate Count Agar ), setelah diinkubasi pada suhu 370 selama 24-48 jam
dihitung jumlah koloni yang tumbuh. Satuan perhitungan jumlah mikroba dikenal dengan
istilah Colony Forming Units (CFUs) untuk perhitungan bakteri dan kapang/khamir.

d. Prinsip cawan lebar


Jika mikroba yang masih hidup ditumbuhkan pada medium agar, maka sel mikroba tersebut
akan berkembangbiak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dengan mata tanpa
menggunakan mikroskop.

2.3 Interpretasi Hasil

a. Inteprestasi Turbidimetri
Hasil pengukuran alat dengan Turbidimeter

No Sampel Display Tuebidimetri


alat
1. A 0.34NTU 0.311 NTU
2. B 0.66NTU 0.628 NTU
3. C 6.39NTU 5.72 NTU
4. D 0.53NTU 0.429 NTU

3
Dari data diatas dapat diketahui berapa Tingkat dari kekeruhan masing masing
Sampel, dan hasil dari display alat akan Dibandingkan dengan alat
Turbidimeter aslinya sehingga pada display Alat akan muncul toleransi untuk
Mengetahui layak atau tidak alat pada alat Display tersebut.
Sehingga diperoleh hasil Kekeruhan yang palng tinggi pada sampel C Yaitu
sampel air sumur sebesar 6.39 NTU Dan pada turbidimeter 5.72 NTU dan
hasil Kekeruhan yang paling sedikit pada sampel A yaitu sampel air mineral
sebesar 0.34 NTU dan pada Turbidimeter 0.311 NTU.

b. Inteprestasi Hitung cawan


Hasil analisis mikrobiologi dengan cara hitungan Cawan digunakan suatu
standar yang disebut Standard Plate Counts (SPC)
Sebagai berikut:
1. Cawan yang dipilih dan dihitung adalah yang mengandung Jumlah koloni
antara 30-300
2. Beberapa koloni yang bergabung menjadi satu merupakan satu Kumpulan
koloni yang besar dimana jumlah koloni diragukan Dapat dihitung sebagai
satu koloni

c. Intepretasi Pengenceran
Pengenceran yang dihitung hanya 10-2 karena Berdasarkan atas interprestasi
hasil yang diambil hanya rage antara 30-300. Dimana koloni bakteri yang
terbentuk pada pengenceran 10-2 sebanyak 123 Koloni. Jadi, berdasarkan
perhitungan Standart Count Plates (SCP) jumlah koloni Per mL dalam
pengenceran 10-2 adalah 12,3×103 koloni per mL jumlah koloni.

d. Interpretasi Cawan lebar


Apabila jika cawan petri menunjukkan jumlah koloni antara 1-3 koloni, maka
hasil dinyatakan sebagai mikroorganisme ada tetapi kurang dari ( 4 × 1/ d ) per
gram atau mL atau kurang dari 40 (<40) koloni/gram. Bila tidak satupun
koloni tumbuh dalam cawan maka ALT dinyatakan sebagai kurang dari 1/d per
mL untuk sampel cair dan 1/d per gram untuk sampel padat, maka dinyatakan
kurang dari 10

DAFTAR PUSTAKA

4
1. https://www.academia.edu/7288967/LAPORAN_LENGKAP_AKK_dan_ALT
2. https://www.biologiedukasi.com/2014/11/metode-penghitungan-bakteri.html?
m=1
3. https://laboratoriumstandard.com/2019/04/12/pengenceran-bertingkat/
4. https://www.academia.edu/11384458/
LAPORAN_PRAKTIKUM_MIKROBIO_VIROLOGI_PERHITUNGAN_ANG
KA_KUMAN

Anda mungkin juga menyukai