Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TAHAPAN PEMERIKSAAN BAKTEOROLOGI KLINIK

DISUSUN OLEH :

NURHAFIZA (P07534022171)
KELAS D
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
dengan limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini
yang berjudul “Tahapan Pemeriksaan Bakteriologi Klinik”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyususnan makalah ini jauh dari kata sempurna
tapi penulis tentunya bertujuan untuk menjelaskan atau memaparkan point-point makalah
ini,sesuai dengan yang penulis peroleh dari buku maupun sumber-sumber yang lain.
Semoga semuanya memberikan manfaat bagi kita, bila ada tulisan atau kata-kata didalam
makalah ini, penulis mohon maaf yang sebesar besarnya.

Hormat

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................iii

BAB I.................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.............................................................................................................1

A.Latar Belakang..........................................................................................................1

BAB II.................................................................................................................................3

PEMBAHASAN.................................................................................................................3

A. Persiapan alat..................................................................................................4

B. Persiapan sampel.............................................................................................4

C. Pengolahan sampling......................................................................................5

D. Melakukan pewarnaan...................................................................................6

E. Pembiakkan.....................................................................................................7

F. Pengujian terhadap reaksi biokimia.............................................................8

G. Tes aglutinasi...................................................................................................8

H. Uji kepekaan kuman.......................................................................................8

BAB III...............................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................9
A. PERSIAPAN ALAT
Praktek Mikrobiologi banyak menggunakan alat alat gelas seperti:
 Cawan petri
 Tabung reaksi
 Objek gelas
 Kaca penutup
 Erlenmeyer
 Lampu bunsen
 Oce jarum
 Oce cincin

Alat untuk menginkubasi bakteri


 Inkubator

Alat untuk melihat morfologi bakteri


 Mikroskop

Alat steriliasi alat alat mikrobiologi


 Autoklaf
 oven

B. PERSIAPAN SAMPEL

Sampel yang di gunakan pada praktikum mikrobiologi bisa sangat beragam


sesuai dengan kebutuhan penelitian ataupun pemeriksaannya, pemeriksaan
mikrobiologi bisa dikerjakan dengan 3 metode yaitu dengan metode
aktif/volumetris, pasif/cawan, dan swab/usap. Sampel mikrobiologi diantaranya bisa
berupa:

 sputum
 makanan
 minuman
 darah
 urine
 feses
 sekret vagina
 kerokan kulit dll.
C. PENGOLAHAN SAMPLING

Prinsip pengelolaan spesimen

 Menggunakan alat alat proteksi standar (jaslab, sarung tangan, dll) standar
pengamanan harus sesuai dengan spesimen
 Wadah spesimen ditutup rapat dan tidak bocor

Sampel feses

 tempat harus bersih,kedap,bebas dari urine diperiksa 30-40 menit sejak dikeluarkan
bila pemeriksaan ditunda simpan pada lemari es
 pasien dilarang menelan bismuth, barium, dan minyak dalam 5 hari sebelum
pemeriksaan
 diambil dari bagian yang mungkin memberi kelainan
 paling baik dari defakasiataurectaltoucher
 pasien konstipasi
 feses yang diambil pada pasien yang sebaiknya belum diberi anti biotik dan feses
yang diambil dalam keadaaan segar
 feses pagi hari sebelum sarapan pagi diperiksa 2-3 jam setelah defakasi
 pengawetnya bufferedglycerolsaline

sampel darah
 Darah vena diambil secara aseptic,langsung di tampung dalam botol bactec,atau
menggunakan spuit kemudian dimasukkan dalam botol bactec, sebanyak 8-10cc
untuk dewasa (bactec tutup hijau), anak usia 0-12 tahun diambil sebanyak 2-4ccdarah
(bactec tutup kuning) homogenkan darah dalam botol bactec dengan membolak
balikkan botol beberapa kali supaya tidak terjadi bekuan
 Segera kirim ke laboratorium,tetapi bila pada pemeriksaan ditunda,simpan botol
bactec pada suhu kamar (jangan simpan dalam lemari es)
 Stbilitas sampel : 24 jam pada suhu 20-25 derajat celcius

Sampel sputum

 Sputum ditampung dalam potsteril atau dari potongan selang suction


 Segera dikirim kelaboratorium, bila ditunda < 2jam simpan suhu 2-8 derajat celcius
Sampel pus

 Pus diambil dengan menggunakan kapas li disteril dan dimasukkan kemedia Amies
 Stabilias sampel: 24 jam suhu20-25derjat celcius
 Pus yang di tampung pada spuit steril segera dikirim ke laboratorium atau bila
ditunda > 2jam simpan pada suhu 2-8 derajat celcius

D.MELAKUKAN PEWARNAAN

Beberapa jenis pewarnaan yang digunakan pada pemeriksaan mikrobiologi ialah:

 pewarnaan gram, biasanya digunakan untuk membedakan antara bakteri gram


positif dan bakteri gram negatif pewarnaan ini paling umum digunakan dalam
praktikum mikrobiologi

 pewarnaan khusus, digunakan untuk melihat flagella, kapsul, atau spora bakteri
dengan menggunakan zat warna karbolfuchsin, malachitegreen, safranin, neisser

 pewarnaan sederhana,digunakan untuk memberikan warna kontras bakteri dengan


latar belakang mikroskop menggunakan zat warnafuchsin/gentian violet

 pewarnaan negatif, digunakan untuk melihat bentuk dan ukuran asli bakteri dengan
menggunakan tinta cina

 pewarnaan BTA, digunakan untuk mengamati morfologi bakteri tahan asam dengan
menggunakan zat warna karbol fuchsin, alkol-asam 3% dan methlynblue
E. PEMBIAKAN

Bakteri dapat di biakkan didalam media padat atau cair tergantung oleh jenis bakteri
itu sendiri, media pembiakkan yang digunakan haruslah berisi nutrisi yang cukup agar
bakteri dapat hidup dan berkembang dengan baik sesuai dengan yang di ingankan,
beberapa media yang bisa digunakan untuk pembiakkan bakteri ialah:

 Media BAP, media ini mengandung darah domba yang digunakan untuk
membedakan bakteri patogen berdasarkan kekuatan hemolitiknya pada sel darah
merah, bakteri yang umum ditanam pada media ini adalah Staphylococcusaureus

 Media Endo Agar, digunakan untuk mengisolasi bakteri gram negatif berdasarkan
kemampuan memfermentasi laktosa atau tidak, umumnya bakteri yang tumbuh pada
media ini adalah Escherechiacoli

 Media Nutrient Agar, merupakan media kompleks yang memiliki kandungan


nutrisi tinggi yang terdiri dari ekstrak daging, ragi, tumbuhan, atau protein
sederhana dari sumber lain yang sangat dibutuhkan oleh bakteri untuk dan
berkembang

 Media MCA, media selektif yang digunakan untuk identifikasi mikroorganisme

 Media EMBA,digunakan untuk proses isolasi dan identifikasi pada bakteri


enterikataucoliform
 Media SSA, media yang mempunyai selektif tinggi untuk Salmonellasp

 Media TCBS, merupakan media selektif untuk bakteri Vibriocolera


F. PENGUJIAN TERHADAP REAKSI BIOKIMIA
Uji biokimia dilakukan untuk melihat karakterstik bakteri melalui reaksi bio
kimia Media media yang digunakan untuk uji reaksi biokimia diantaranya
ialah: Golongan gula-gula
 Glukosa
 Laktosa
 Sakarosa
 Mannit
 Maltosa

Gula gula digunakan untuk mengetahui apakah bakteri sanggup memecahkan gula
gula menjadi asam dan terbentuknya gas pada tabung durham

 Simon citrat,untuk mengetahui apakah bakteri sanggup memecahkan natrium citrat


menjadi natrium hidroksida dan asam citrat

 SIM (sulfur, indol, motiliy), digunakan untuk melihat terbentuknya cincin merah,
endapan hitam serta pergerakan bakteri yang ditandai dengan terbentuknya awan
putih yang bergerak keatas.

 TSI,untuk mengetahui apakah bakteri sanggup memecahkan natrium tio sulfat dan
protein serta membentuk asam sulfida yang kemudian bereaksi dengan fe2+
membentuk perosulfida dan menghasilkan endapan hitam

G. UJI AGLUTINASI

Uji aglutinasi lateks merupakan suatu pemeriksaan berdasarkan reaksi aglutinasi


yang terbentuk akibat interaksi antara antigen dan antibodi. Pemeriksaan yang
paling sering dilakukan di laboratorium kesehatan untuk mengidentifikasi
Mycobacteriumtuberculosis adalah pemeriksaan Bakteri Tahan Asam (BTA).

Definisi tes aglutinasi


Pemeriksaan aglutinasi merupakan teknik pemeriksaan yang sederhana, cepat,
murah, dan tidak memerlukan keahlian khusus dalam pemeriksaannya.
Tesaglutinasi adalah metode laboratorium untuk memeriksa secara pasti antibodi
atau antigen dalam berbagai cairan tubuh termasuk air liur, urin, cairan
serebrospinal, atau darah.Tesini adalah cara cepat untuk menentukan ada
tidaknya atau adanya antigen atau antibodi. Penyedia Anda akan mendasarkan
setiap keputusan perawatan, setidaknya sebagian, pada hasil tes ini.

Cara melakukan tes aglutinasi


Tes tergantung pada jenis sampel apa yang dibutuhkan.
 Air liur
 Air seni
 Darah
 Cairanserebrospinal ( pungsilumbal )

Sampel dikirim ke laboratorium, dicampur dengan manik-manik lateks yang


dilapisi dengan antibodi atau antigen spesifik. Jika zat yang dicurigai ada, manik-
manik lateks akan menggumpal (aglutinasi). Hasil aglutinasi lateks
membutuhkan waktu sekitar 15 menit hingga satu jam.

Hasil Normal
Kisaran nilai normal mungkin sedikit berbeda di antara laboratorium yang
berbeda. Beberapa laboratorium menggunakan pengukuran yang berbeda atau
menguji sampel yang berbeda. Bicaralah dengan penyedia Anda tentang arti dari
hasil tes spesifik Anda.

H. UJIKEPEKAAN KUMAN

Tes kepekaan terhadap antimikroba adalah penentuan terhadap bakteri penyebab


penyakit yang kemungkinan menunjukkan resistensi terhadap suatu antimikroba atau
kemampuan suatu antimikroba untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang
tumbuh in vitro, sehingga dapat dipilih sebagai antimikroba yang berpotensi untuk
pengobatan.Ada 2 metode uji sensitivitas kumanya itu:
 Difusidisk/cakram
 Dilusiagar
DAFTARPUSTAKA

Asriyah,Andiesta. 2018.Pewarnaan Bakteriuntuk SMK kelas XIIJakarta : Erlangga(esis)

Sulistiawati,Eka..2020,Sediaan danPewarnaan Bakteri.Yogyakarta : Rineka

CiptaDwidjoseputro.2005. Dasar Dasar Miktobiologi. Djambatan: Jakarta

Madigan,M.T.,Martinko,J.M.,Bender,K.S.,Buckley,D.HandStahl,D.A.2015.Brock

BiologyOf Microorganism 14 th edition. PearsonEdcation, US

Anda mungkin juga menyukai