DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .................................................................................................i
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................
1.1 Latar Belakang.............................................................................1
1.2 Luaran Yang Diharapkan............................................................1
1.3 Manfaat ......................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Pada dasarnya air susu ibu (ASI) adalah steril tetapi dapat terkontaminasi oleh
mikroorganisme selama proses pemerahan dan terpapar oleh udara dan juga selama
penyimpanan pada suhu kamar jumlah bakteri dapat meningkat dan menurunkan
kualitas ASI. ASI perah akan mempunyai ciri tertentu ketika sudah menjadi basi atau
tidak layak konsumsi, diantaranya : berbau tidak sedap agak asam, tidak larut saat
diaduk (ada gumpalan) dan dicicipi dengan lidah ASI akan terasa asam dan semakin
lama ASI akan mengalami perubahan warna. Namun tidak jarang diantara kita nkeadaan
segar atau sudah basi terlebih lagi biasanya hanya mempunyai waktu tunggu 2- 4 jam
(ABM clinical protocol, 2010). Kadang kita hanya mendeteksi lewat bau dan hanya
melihat saja tentu menimbulkan keraguan. Kepastian kesegaran ASI perah perlu
dibuktikan dengan menggunakan sebuah sarana yang memberikan informasi yang
akurat dan valid. Oleh karena melalui penelitian ini, penulis mencoba membuat suatu
rangkaian yang bisa mendeteksi kesegaran ASI perah dengan rangkaian alat pendeteksi
sensor optical density bakteri Mikrokontroler AVR ATMEGA 16. Sebelumnya sudah
ada penelitian serupa hasil penelitian skripsi salah satu mahasiswa Universitas
Brawijaya, Norma Mustika Soraya, dkk (2014), dengan judul “ Perancangan Pengukur
Optical Density Bakteri Lactobacillus Plantarum dan Starter Yogurt (Lactobacillus
Plantarum dan Streptococcus Thermopillus)”. Namun dibandingkan dengan yang
dihasilkan penulis tentu masih jauh berbeda, baik dari penyajian tampilan keluaran
maupun tempat untuk mendeteksi sempel ASI perah.
1.2 LuaranYang Diharapkan
1. Potensi Publikasi Artikel Ilmiah
Mengingat begitu besarnya potensi dari alat Pendeteksi Kesegaran ASI serta
belum adanya alat sensor pendeteksi kesegaran ASI perah khususnya di wilayah
Indonesia. Maka penulis akan mempublikasikan secara ilmiah penerapan tekhnologi
ini, dengan tujuan untuk perluasan informasi sehingga masyarakat dapat mengenal
dan mengetahui tekhnologi alat Pendeteksi Kesegaran ASI dalam proses
pencegahan terminumnya ASI perah yang sudah rusak/basi oleh bayi.
2. Pembuatan dan Pengujian alat Pendeteksi Kesegaran ASI
1.3 Manfaat
1. Manfaat Untuk Ilmu Pengetahuan
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi ASI
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi dalam larutan protein, laktosa dan
garam-garam organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu
pasca melahirkan dan berguna sebagai makanan bayi. (Novi dan Selamet, 2015 ).
2.2 Bakteri Pengkontaminasi ASI
ASI mengandung laktosa tinggi dan nutrisi seperti karbohidrat, protein, lemak,
vitamin dan mineral sehingga menjadi media yang disukai oleh bakteri asam laktat
untuk berkembang biak. Bakteri asam laktat yaitu kelompok bakteri gram positif
yang mampu memfermentasikan laktosa menjadi asam laktat dan membutuhkan
kandungan nutrisi susu sebagai sumber makanannya. Pada umunya mikroorganisme
dapat tumbuh pada pH 6-8 yang membuat bakteri asam laktat sangat cepat
beradaptasi dan berkebang biak. Efek bakterisidal dari asam laktat berkaitan dengan
penurunan pH ASI perah menjadi 3- 4,5 sehingga pertumbuhan pembusuk, bakteri
pembentuk lendir, bakteri lipolitik dan bakteri penyebab flavor dapat terjadi.
2.3 Mikrokontroler
Mikrokontroler/IC merupakan suatu rangkaian terintegrasi (Integrated Circuit),
yang berisi CPU (Central Prosessing Unit), RAM (Random Access Memory),
ROM (Random Only Memory) dan I/O (Input/Output) yang dapat diprogram.
Dengan adanya sistem tersebut, mikrokontroler dapat melakukan proses berpikir
berdasarkan program. Hal ini menjadi terobosan tekhnologi mikroprosessor dan
mikrokomputer dalam perancangan sebuah sistem kecerdasan buatan yang lebih
kompleks, salah satu mikrokontroler yang digunakan adalah ATMEGA 16.
Photodiode.
d. Kalibrasi alat dilakukan dengan cara membandingkan keluaran alat uji (berupa
tegangan) dengan data laboratorium.
ǀV0ǀ = ǀ-/ǀ x R2
R2 = ǀV0 ǀ
ǀ-/ǀ
R2 = 4,992 V
49,9 µA
R2 = 100 kΩ
Sehingga didapatkan bahwa resistor yang digunakan adalah 100 kΩ untuk
mencapai nilai tegangan yang diinginkan 0 - 4,992 V yang diperlukan untuk masuk
detector cahaya pada mikrokontroller.
2.6 Rangkaian LCD
LCD merupakan unit output dari sistem mikrokontroller. LCD yang digunakan
adalah tipe (16 kolom x 2 baris). Bus data LCD (D4-D7) terhubung dengan
mikrokontroller (P). Karena LCD dioprasikan hanya menerima data, maka pin R/W
dihubungkan dengan ground. RS dihubungkan dengan pin PB.0 pada mikrokontroller.
Sedangkan untuk mengaktifkan E (enable) LCD dibutuhkan keluaran dari pin PB. 1
untuk mengatur tingnkat kecerahan LCD digunakan resistor variable 5k.
6
BAB III
TAHAP PELAKSANAAN
Untuk layar LCD kami mengatur lampu layar dan juga penempatan huruf pada
karakter layar LCD. Tahap selanjutnya adalah pengujian kinerja alat, karena terdapat
kemungkinan setelah alat dirangkai terdapat salah jalur yang bisa menjadikan alat tidak
berfungsi. Setelah alat bisa bekerja sesuai fungsinya, maka selanjutnya hal yang
dilakukan adalah pengujian rangkaian secara keseluruhan dengan menggunakan sampel
cairan yang sudah disediakan.
sistem integrasi dari alat pendeteksi ASI nantinya. Pemprograman tersebut dilakukan di
Laboratorium Komputer UNJ.
3.4 Tahapan Pengujian Alat dan Hasil Rangkaian
Ada 2 sampel yang diuji, yaitu ASI basi dan ASI segar lalu kita juga perlu
menyiapkan air bening sebagai penetral sensor. Setelah itu tahap selanjutnya adalah
memasukkan sensor optic density bakteri ke dalam masing-masing sampel selama
kurang lebih 1 menit, selama waktu tersebut akan tampak pada layar LCD pergerakan
nilai pengukuran sampel. Kemudian layar LCD akan menampilkan data yang
diterimanya.
Table 1. perbedaan rata-rata total koloni Bakteri Asam Laktat (BAL) berdasarkan lama
penyimpanan pada suhu 20 oC (suhu kamar).
Demikian hasil pengujian yang dilakukan, hasil pengujian bisa saja berbeda tiap
sampel, karena perbandingan antara campuran air dan susu, tetapi secara garis besar
total koloni bakteri pada susu segar tidak lebih dari 1 x 10 6 – 1 x 10 9 CFU/ml ASI
(Standar SNI). Didapatkan bahwa ASI perah dapat tetap segar dalam waktu
penyimpanan 2-4 jam pada suhu ruang.
merah serta disetiap 2 buah lampu diselingi 1 dioda photo begitu seterusnya
dari pangkal sampai ujung.
3.5.2 Pendesainan LCD dan Mikrokontroler
Pendesainan LCD dibuat dengan bentuk kotak pipih dengan panjang dan
lebar 4 x 2 cm dan tebal 0,5 cm. Terdapat 1 tombol power dan 1 lubang
charger di bagian atas serta pada layar lcd akan ditampilkan hasil pengukuran
dan disudut atas ditampilkan persentase daya baterai.
Mikrokontroler terdapat dibagian dalam dan sudah di-setting sedemikian
rupa sehingga dapat mengolah input yang diterima dan menghasilkan laporan
output yang akurat dan valid.
3.6 Kesimpulan
Penelitian yang dilakukan sudah memenuhi hasil yang di harapkan, dalam artian
sampel dan hasil perbandingan counter colony plate sudah sama. Tingkat keakuratan
alat pendeteksi juga sudah
mendekati sempurna.
3.7 Evaluasi
Tahap evaluasi dilaksanakan setelah teknologi alat pendeteksi kesegaran ASI ini
diterapkan dalam pengecekan keakuratan dan validitasnya. Apabila hasil yang didapat
tidak sesuai dengan harapan maka anak dilakukan kembali tahap perancangan,
pembuatan, dan pengujian alat.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Albaarri, A.N dan Murti, T.W.2003. Analisa pH, Keasaman dan Kadar Laktosa
pada Yakult Yoghurt, Kefir. Proceding Simposium Nasional Hasil-Hasil
Penelitian di Unika Soegijipranata, Semarang 22 Maret 2003.
Badan Standarisasi Nasional (BSNI).com. 2009. Batas Maksimum Cemaran Mikroba
Pangan. Diakses pada 25 September
2019,darihttps://BadanStandarisasiNasional(BSNI).com/Batas-Maksimum-
Cemaran- Mikroba-Pangan.
Dwi A Novi dan Winardi Slamet. April 2015. Pendeteksi Susu Basi Dengan Sensor
Ph Dan Sensor Suhu Berbasis Mikrokontroler.Vol. 1 No. 1.
4 NIM 180601003
6 Email Deriuho76@gmail.com
B.Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Jurusan IPA
2
12
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benardan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum.Apabila dikemudian hari ternyata di
jumpai ketidak sengajaan dengan kenyataan,saya sanggup menerima sanksi .
Demikian biodata ini saya isikan dan tercantum dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam dalam pengajuan Hibah PKM-KC.
Pengusul,
Eva Nurlaela
13
4 NIM 180601014
6 Email Mega_ht.gaol@yahoo.com
B.Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Jurusan IPA
2
14
A.Identitas Diri
4 NIM 180601014
6 Email Mianurlatipah16@gmail.com
B .Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Jurusan - - IPS
A.Identitas Diri
4 NIM 190413005
6 Email Mandeyyaptr010901@gmail.com
B .Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Jurusan - - IPS
masuk-lulus
No Nama pertemuan ilmiah atau Judul artikel ilmiah Waktu dan Tempat
seminar
NO Nama pertemuan ilmiah atau Judul artikel ilmiah Waktu dan Tempat
seminar
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata di jumpai
ketidaksengajaan dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi .
Demikian biodata ini saya isikan dan tercantum dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam dalam pengajuan Hibah PKM-KC.
A. Identitas Pembimbing
4 NIDN 03-1802-7603
6 e-mail Feva_tridiyawati@yahoo.com
B. Riwayat Pendidikan
D4 S2 S3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksengajaan dengan kenyataan, saya siap menerima sanksi.
18
Demikian biodata ini saya isikan dan tercantum dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-KC.
Dosen Pembimbing
Peralatan penunjang
Perjalanan
Lain - lain
Survei lokasi
Sosisalisasi
Evaluasi
Evaluasi
Evaluasi
Sosialisasi
Mengetahui,
WAKET I, Ketua Penulisan