A. Definisi
B. Etiologi
Etiologi TD yang telah diketahui sebagai faktor agresif yang merusak pertaganan
mukkosa adalah Helicobacter pylori, obat anti inflamasi non-steroid, asam lambung/
pepsin dan faktor-faktor lingkungan serta kelainan satu atau beberapa faktor
pertahanan yang berpengaruh pada kejadian TD.
C. Patogenesis
Bila terjagi infeksa H.pylori maka bakteri ini akan melekat pada permukaan epitel
dangan bantuan adhesin sehingga akan terjadi gastritis akut yang akan berlanjut
maenjadi gastritis kronik aktif atau duodenitis kronik aktif.
Penggunaan OAINS secara kronik dan reguler bukan hanya dapat menyebabkan
kerusakan struktral pada gastroduodenal, tapi juga pada usus halus dan usus besar
berupa inflamasi, ulserasi atau perforasi. OAINS bersifat asam sehingga dapat
menyebabkan kerusakan epitel dalam berbagai tingkat, namun yang paling utama
adalah efek OAINS yang menghambat kerja dari enzim siklooksigenase (COX) pada
asam arakidonat, sehingga menekan produksi prostaglandin dan prostasiklin yang
berperan dalam memelihara keutuhan mukosa dengan mengatur aliran darah mukosa,
proliferasi sel-sel epitel, sekresi mukus dan bikarbonat, mengatur fungsi immunosit
mukosa serta sekresi basal asam lambung.
• Faktor genetik.
D. Gambaran klinis
Gambaran klinik TD sebagai salah satu bentuk dispepsia organik adalah sindrom
dispepsia berupa nyeri atau rasa tidak nyaman pada epigastrium. Nyeri seperti rasa
terbakar, nyeri raasa lapar, rsa sakit/tidak nyaman yang mengganggu dan tidak
terlokalisasi, biasanya terjadi setelah 90 menit sampai 3 jam post prandial dan nyeri
dapat berkurang semaentara sesudah makan, minum susu atau minum antasida.
Nyeri yang spesifik pada 75% pasien adalah nyeri tengah malam yang
membangunkan pasien. Neri yang muncul tiba-tiba dan menjalar ke punggung perlu
diwaspadai adanya penetrasi tukak ke pankreas, sedangkan nyeri yang muncul dan
menetap mengenai seluruh perut dicurigai ssuatu perforasi.
E. Diagnosis
Diagnosis pasti TD dilakukan dengan pemeriksaan endoskopi saluran cerna
bagian atas dan sekaligus dilakukan biopsi lambung untuk detiksi H.pylori atau dengan
pemeriksaan foto barium kontras ganda.
Akil, H A M.2006. Tukak Duodenum dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Jakarta: PIPFKUI