Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN


TEKNIK PEWARNAAN MIKROBA

Oleh:
Kelompok VII
Dimhjoan Noya

Nama:

NIM:
082002200018

Nama Asisten:
Naomi Oshin Laurensa Sipahutar

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS ARSITEKTUR LANSKAP DAN TEKNOLOGI
LINGKUNGAN UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya penulis
diberikan kesehatan dan kesempatan dalam menyusun dan menyelesaikan laporan
praktikum ini. Laporan ini dilaksanakan dengan baik di Laboratorium Mikrobiologi
Trisakti, dengan tujuan untuk mempelajari dan memahami fungsi tentang teknik
pewarnaan mikroba.

Dalam proses pelaksanaan praktikum dan penyusunan laporan ini, dengan


hormat kami mengucapkan banyak terima kasih kepada ibu Prof. Dr. Astri Rinanti,
S.Si., M.T selaku dosen mata kuliah. Serta tak lupa juga, kami mengucapkan
terima kasih kepada tim asisten dosen mikrobiologi, dan teman-teman yang telah
membantu dalam memberikan dorongan moril maupun material.

Penulis menyadari dengan segala kekurangannya bahwa, laporan yang disusun


masih belum sempurna. Untuk itu, penulis memohon maaf, dan demi untuk
kesempurnaan dari laporan praktikum ini, penulis sangat mengharapkan berbagai
kritik dan saran dari semua pihak. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.

Jakarta, 3 Oktober 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

DAFTAR TABEL..................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1

1.2 Tujuan.............................................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................2

2.1 Mikroba ........................................................................................................2

2.2 Jenis-Jenis Teknik Pewarnaan Mikroba ...................................................... 2

2.2.1 Pewarnaan Sederhana ............................................................................2

2.2.2 Pewarnaan Gram ...................................................................................3

2.2.3 Pewarnaan Negatif ...............................................................................3

BAB III ALAT BAHAN DAN CARA KERJA......................................................4

3.1 Alat dan Bahan ...........................................................................................4

3.2 Cara Kerja......................................................................................................5

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................6

4.1 Hasil Pengamatan...........................................................................................6

4.2 Pembahasan………………………………………………………………….6
BAB V SIMPULAN................................................................................................9

2
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Alat dan Bahan Pewarnaan Sederhana…………………………..…....7

Tabel 3.2 Alat dan Bahan Pewarnaan Gram…………………………….…….….7

Tabel 3.3 Alat dan Bahan Pewarnaan Negatif…………………………………...8

Tabel 3.4 Cara Kerja Pewarnaan Sederhana…………………………………….9

Tabel 3.5 Cara Kerja Pewarnaan Gram……………………………………..…..10

Tabel 3.6 Cara Kerja Pewarnaan Negatif……………………………………….11

Tabel4.1 Hasil Pengamatan Pewarnaan Sederhana……………………………...13

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Pewarnaan Gram………………………………….14

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Pewarnaan Negatif………………………………..14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme hidup yang berukuran
sangat kecil dan hanya bisa diamati dengan bantuan mikroskop. Mikroorganisme
ada yang tersusun dari satu sel (uniseluler) dan ada yang tersusun atas beberapa sel
(multiseluler). Mikroba bedasarkan klasifikasi terdiri dari virus, bakteri, fungi,
serta alga (Fitoplanton). Dengan menggunakan struktur tubuh dan enzim mikroba
dapat dimanfaatkan manusia untuk pengobatan maupun pembuatan makanan
seperti tempe oncom, juga tapai. Mikroorganisme juga secara alamiah mampu
mendegradasi senyawa-senyawa toksik dan bahan-bahan pencemar sehingga dapat
dimanfaatkan dalam bioremediasi limbah.

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba dapat berupa faktor


abiotik (fisikawi maupun kimiawi) dan faktor biotik (meliputi kehidupan aksenik
dan adanya asosiasi kehidupan). Faktor abiotik diantaranya temperatur, pH,
kebutuhan air, tekanan osmosis dan oksigen molekuler (Suharni, 2009).

Beberapa nutrisi penting yang dibutuhkan mikroorganisme adalah karbon,


nitrogen, dan fosfor. Pada dasarnya semua mikrroganisme memerlukan karbon
sebagai sumber energi untuk aktivitasnya. Nitrogen dan fosfor merupakan

4
penyusun senyawa-senyawa penting dalam sel yang menentukan aktivitas
pertumbuhan mikrooganisme.

1.2 Tujuan
 Untuk mengetahui alat – alat dan cara penggunaan dari sterilisasi panas,
mikroskop, dan peralatan lainnya yang biasa digunakan di laboratorium
mikrobiologi.
 Untuk mengetahui karakteristik dari mikroba yang terdapat di dalam tempe,
oncom, dan alga melalui pembuatan preparat basah.
 Untuk mengetahui faktor dari pertumbuhan bakteri yang sudah
diisoloasikan dibeberapa tempat yang ada dalam gedung.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mikroba

Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme hidup yang berukuran


sangat kecil dan hanya bisa diamati dengan bantuan mikroskop. Mikroorganisme
ada yang tersusun dari satu sel (uniseluler) dan ada yang tersusun atas beberapa sel
(multiseluler). Mikroba bedasarkan klasifikasi terdiri dari virus, bakteri, fungi,
serta alga (Fitoplanton).

2.1.1 Jenis-jenis Teknik Pewarnaan Mikroba

Pada teknik pewarnaan mikroba, terdapat 4 cara, tetapi pada praktikum ini
hanya dilakukan 3 cara, yaitu sebagai berikut

2.1.2 Pewarnaan Sederhana

Prosedur pewarnaan sederhana untuk melihat bentuk, ukuran dan penataan


mikroorganisme. Pada bakteri dikenal bentuk, yaiut bulat (kokus), batang (basil),
koma (2ibrio) dan spiral. Dengan pewarnaan sederhana dapat jugaterlihat penataan
bakteri seperti rantai (streptococcus), buah anggur (stapillococcus) dsb.

Pewarnaan sederhana disebut juga pewarnaan loeffers methylene blue (Sesilia


R. Pakadang, St. Ratnah, Dwi Rachmawaty, dkk, 2015). Prinsip pewarnaan
sederhana didasarkan pada zat warna yang digunakan hanya terdiri dari satu zat
yang dilarutkan dalam bahan pelarut yang merupakan suatu cara yang cepat untuk
melihat morfologi bakteri secara umum (Dwidjoseputro. 1998)

2.1.3 Pewarnaan Gram

6
Proses pewarnaan gram dimulai dengan memberi pewarna dasar yaitu
kristal violet. Larutan yodium kemudian ditambahkan dan semua bakteri berwarna
biru atau keunguan pada tahap ini. Mikroba kemudian diberi dengan alkohol. Sel
gram positif akan tetap mengikat senyawa kristal violet & iodine, tetap berwarna
ungu. Sel warna negatif, karna hilang oleh alkohol. Sebagai langkah terakhir,
safranin (pewarna merah) ditambahkan, sehinnga sel gram negatif yang tidak
berwarna, akan mengambil warna kontras, sedangkan sel gram positif terlihat
dalam warna ungu.

Prinsip pewarnaan gram didasarkan pada perbedaan struktur dinding


sel bakteri sehingga menyebabkan perbedaan reaksi dengan permeabilitas zat warn
a dan penambahan larutan pencuci (Dwidjoseputro. 1998)

2.2.1 Pewarnaan Negatif


Pewarnaan negatif adalah pewarnaan dengan pewarna asam.
negrosine, eosin atau tinta cina sebagai pewarna utama pewarnaan negatif
dilakukan. Bakteri yang sulit diwarnai dengan pewarna sederhana.Pewarnaan
negatif bertujuan untuk memberikan warna latar belakang yang gelap,Tidak
memberi warna pada sel bakteri. Hal ini terjadi karena pewarnaan negatif, pewarna
yang digunakan adalah pewarna asam, kromofor bermuatan negatif. agar pewarna
tidak menembus, atau memasuki sel bakteri karena muatan negatif pada permukaan
sel bakteri. Pada Sel bakteri tampak transparan (tembus pandang) pada pewarnaan
negatif ini.

7
BAB III
ALAT DAN BAHAN CARA KERJA
1.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum pewarnaan sederhana ialah

Tabel 3.1 Alat dan Bahan Pewarnaan Sederhana

No. Alat Ukuran Jumlah Bahan Konsentrasi Jumlah


1. Bunsen - 1 Bakteri - Secukupnya
2. Penjepit - 1 Aquades - Secukupnya
Kristal
3. Kawat Ose - 1 - 2 Tetes
Violet
Kaca
4. - 1 - - -
Preparat
5. Cover Glass - 1 - - -
6. Mikroskop - 1 - - -
7. Cawan Petri 1 - - -

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum pewarnaan gram adalah :
Tabel 3.2 Alat dan Bahan Pewarnaan Gram
No. Alat Ukuran Jumlah Bahan Konsentrasi Jumlah
1. Bunsen - 1 Bakteri - Secukupnya
2. Penjepit - 1 Aquades - Secukupnya
Kaca Kristal
3. - 1 - 2 Tetes
Preparat Violet
4. Kawat Ose - 1 Lugol - 2 Tetes
5. Cover Glass - 1 Alkohol 95% Secukupnya
6. Mikroskop - 1 Safranin - 2 Tetes
Minyak
7. Cawan Petri 1 - 2 Tetes
Imersi

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum pewarnaan negatif adalah :

8
Tabel 3.3 Alat dan Bahan Pewarnaan Negatif
No. Alat Ukuran Jumlah Bahan Konsentrasi Jumlah
1. Bunsen - 1 Bakteri - Secukupnya
2. Penjepit - 1 Aquades - Secukupnya
3. Kawat Ose - 1 Tinta Cina - 1 Tetes
Kaca Minyak
4. - 2 - 2 Tetes
Preparat Imersi
5. Cover Glass - 1 - - -
6. Mikroskop - 1 - - -
7. Cawan Petri 1 - - -

3.2 Cara Kerja


Cara kerja yang dilakukan pada praktikum pewarnaan sederhana adalah :
Tabel 3.4 Cara Kerja Pewarnaan Sederhana
No
Cara Kerja Gambar
.

Sterilisasi kaca preparat yang dijepit dengan


penjepit. Sterilisasi dengan mengangin-
1. anginkan kaca preparat diatas api bunsen.

Sterilisasi kawat ose dengan membakar ujung


2. kawat yang berbentuk lingkaran hingga _
kawat membara. Kemudian angina anginkan.

9
No
Cara Kerja Gambar
.

Mengambil beberapa tetes aquades


secukupnya keatas kaca preparat.
3.
mikroba ke kaca preparat menggunakan
kawat.

Menambahkan kristal violet keatas mikroba.


Diamkan selama 1 menit.
4.

5. Basahi kembali kaca preparat dengan Aquades


hingga tidak ada Kristal violet yang menempel
lagi.

6. Setelah itu, tetesi minyak imersi lalu amati mikroba


pada mikroskop.

10
Cara kerja yang dilakukan pada praktikum pewarnaan gram adalah :
Tabel 3.5 Cara Kerja Pewarnaan Gram
No
Cara Kerja Gambar
.
Sterilisasi kaca preparat yang dijepit dengan
penjepit. Sterilisasi dengan mengangin-
1. anginkan kaca preparat diatas api bunsen.

Sterilisasi kawat ose dengan membakar ujung


2. kawat yang berbentuk lingkaran hingga _
kawat membara. Kemudian anginanginkan.
Mengoleskan mikroba ke kaca preparat _
3.
menggunakan kawat.
4. Menambahkan kristal violet keatas mikroba.
Diamkan selama 1 menit.
5. Basahi kembali kaca preparat dengan
Aquades hingga tidak ada Kristal violet yang
menempel lagi

6. Teteskan lugol, kemudian diamkan selama 1


menit.

7. Cuci dengan Aquades, keringkan dengan


mengangin-anginkan -

11
No
Cara Kerja Gambar
.
8. Cuci dengan alcohol 95% setetes-setetes -
selama 45 detik
9. Cuci dengan Aquades kembali -
10. Beri larutan Safranin, lalu diamkan selalu 30 -
detik
11. Cuci dengan Aquades, keringkan dengan -
mengangin-anginkan
12. Tiriskan kaca preparat. Lalu teteskan minyak -
emiris pada tengah kaca preparat kemudian
amati pada mikroskop

Cara kerja yang dilakukan pada praktikum pewarnaan negatif adalah :


Tabel 3.6 Cara Kerja Pewarnaan Negatif
No
Cara Kerja Gambar
.
Sterilisasi kaca preparat yang sebelumnya
telah ditetesi aquades, kaca preparat dijepit
1. dengan penjepit. Sterilisasi dengan
mengangin-anginkan kaca preparat diatas api
bunsen.

Letakkan 1 tetes larutan tinta cina di ujung


2. _
kanan kaca preparat

Ambil 1 ose biakan murni mikroba yang


_
3. telah disediakan, letakkan diatas larutan tinta
cina dan campur hingga homogen
Posisikan kaca preparat dengan sudut 30 derajat
4. diatas campuran suspense bakteri dan larutan _

tinta cina, kemudian tarik kaca preparat penyebar

12
No
Cara Kerja Gambar
.
tersebut ke belakang sedikit.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Hasil Pengamatan.


Hasil pengamatan praktikum teknik laboratorium dapat dilihat pada tabel 4.1
berikut.

Tabel 4. 1 Hasil Pengamatan Teknik Laboratorium

4.1 Hasil Pengamatan


Hasil pengamatan yang didapat pada praktikum pewarnaan sederhana adalah :

Tabel 4. 1 Hasil Pengamatan Pewarnaan Sederhana

No. Keterangan Hasil Pengamatan

1. Mikroba : Streptococcus Lactis


Bentuk : Spirilia
Pewarna : kristal violet

13
Hasil pengamatan yang didapat pada praktikum pewarnaan gram adalah sebagai
berikut :

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Pewarnaan Gram

No. Keterangan Hasil Pengamatan

1. Mikroba : Bacillus Anthracis


Bentuk : Bacillus
Pewarna : Kristal Violet, Lugol, Alkohol,
Safranin
Gram: Negatif

Hasil pengamatan yang didapat pada praktikum pewarnaan negatif adalah sebagai
berikut :

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Pewarnaan Negatif

14
No. Keterangan Hasil Pengamatan

1.
Mikroba : Diplococcus Pneumoniae
Bentuk : Coccus
Pewarna : Tinta Cina

4.1 Pembahasan
Pada praktikum ini, teknik pewarnaan bakteri menggunakan 3 percobaan yaitu
pewarnaan sederhana, pewarnaan gram dan pewarnaan negatif. Bakteri yang
digunakan dalam percobaan ini adalah Bacillus berbentuk tongkat.

Upaya pertama adalah pewarnaan sederhana. Pewarnaan sederhana ini adalah


ksperimen paling sederhana. Langkahnya adalah meneteskan kristal violet sebagai
pewarna tunggal, cuci dengan air suling. Dengan mencuci dist pada air suling
diduga dapat melarutkan zat warna berlebih pada mikroorganisme.

Praktisi hanya berfokus pada pengamatan bakteri, bukan lingkungan bakteri.


Selanjutnya, tambahkan minyak gambar dan biarkan cahaya membiaskan Media
udara dan kaca dengan pembiasan mendekati garis agar normal, bakteri lebih
mudah diamati. Setelah mengamati dengan perbesaran 1000 kali. Untuk itu
pengamatan dilakukan pada perbesaran 50 kali. Gandakan, 100 kali berikutnya, dan
1000 kali. saat melakukan pengamatan menunjukkan bahwa bakteri basil adalah

15
batang berbentuk rantai. Ada beberapa mirip dengan rantai putus, sementara yang
lain mirip dengan rantai kontinu.

Percobaan kedua adalah pewarnaan gram. Prosedurnya hampir sama, cukup


tambahkan rugor dan alkohol 96% seperti pewarna sederhana. Ada langkah pasti
sebelum meneteskan alkohol untuk mengendurkan persiapan selanjutnya.Dalam
percobaan ini, masuk akal untuk memperbaikinya dengan air suling, jadi selama
proses langsung dengan air.

Setelah distilasi, bakteri pada sediaan tidak hilang bahkan setelah dibersihkan.
Setelah itu, ketika kami mengamatinya dengan mikroskop, sebagai hasil
pengamatan bakteri Bacillus berwarna ungu. Hasil pengamatan ini adalah bakteri
Bacillus termasuk bakteri gram positif, sehingga dibedakan setelah disemai. Bakteri
ini memiliki kemampuan menahan warna primer (kristal violet).

Percobaan ketiga adalah pewarnaan negatif. Dalam percobaan ini, hanya praktis.
Teteskan setetes tinta di ujung slide dan sebarkan tinta, jangan terlalu gelap saat
menggunakan tinta. Menutupi permukaan bakteri membuat sulit untuk diamati.
Tinta pada percobaan ini tidak memungkinkan untuk memasukkan sel bakteri dan
hanya digunakan, sehingga bakteri yang terlihat pada pengamatan dapat dibuat
dalam bentuk pengamatan. Itu terlihat seperti rantai panjang dan tidak berwarna
(terlihat transparan). tidak berwarna. Transparansi tersebut yang menunjukkan
bahwa bakteri ini negatif.

16
BAB V

SIMPULAN

Setelah melakukan praktikum laboratorium biologi yang membahas tentang


teknik pewarnaan mikroba didapatkan kesimpualan bahwa:
1. Tujuan penggunaan teknik pewarnaan mikroba adalah agar dapat mengamati
bentuk dan struktur dari mikroba itu sendiri.

2. Bakteri yang berwarna ungu ialah yang bergram positif. Sedangkan yang merah,
bergram negatif.

3. Pada pewarnaan negatif didapatkan bakteri Diplococcus Pneumoniae yang


berbentuk kokus
4. Alat dan bahan dalam teknik pewarnaan, sangat berperan penting. Jika ada yang
tidak sesuai, maka sangat mempengaruhi keberhasilan pengamatan tersebut.

17
DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, D.1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Malang : Djambatan. Diakses


Pada 03 Oktober 2022
Hadiutomo. 1990.Ha Mikrobiologi Dasar Jilid I. Jakarta: Erlangga. Diakses pada
03 Oktober 2022
Stowo, Sugyo. 2002. Mikrobiologi. Rajawali Pers: Jakarta.Pada 03 Oktober
2022
Sutedjo, Mul Mulyani.1991. Mikrobiologi Tanah. Jakarta : Rineka Cipta.
Diakses pada 03 Oktober 2022

18
LAMPIRAN

19
20
21
22
23
24

Anda mungkin juga menyukai