Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PEWARNAAN SEDERHANA

DISUSUN OLEH :

NAMA : HASNIATIN L

NIM : PO714211232052

JURUSAN : KEBIDANAN

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR

TAHUN 2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun tugas ini
dengan baik.

Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah mikrobiologi dan
parasitologi dengan judul “MAKALAH PEWARNAAN SEDRHANA”.

Demikianlah tugas ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Mikrobiologi dan parasitologi. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Aamiin.

Daftar Isi

ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................2
1.4 Manfaat........................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................3
1.1 Tipe morfologi Bakteri................................................................................................................3
1.2 Kategori dari Teknik Pewarnaan Bakteri.....................................................................................3
1.2.1 Pewarnaan Sederhana.................................................................................................................3
1.2.2 Pewarnaan Deferensial...............................................................................................................5
1.3 Ciri dari Gram Negative dan Positif..................................................................................................7
1.4 Prosedur Pewarnaan..........................................................................................................................8
1.4.1 Pewarnaan Sederhana.................................................................................................................8
1.4.2 Pewarnaan Diferensial................................................................................................................9
1.5 Faktor Yang Mempengaruhi Pewarnaan.........................................................................................10
1.6 Warna Yang Dipakai Untuk Pewarnaan.........................................................................................11
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan .....................................................................................................................................14
3.2 Saran................................................................................................................................................14
Daftar Pustaka..........................................................................................................................................iv

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mikroorganisme yang ada di alam ini mempunyai morfologi, struktur dan sifat-sifat yang
khas, termasuk bakteri. Bakteri yang hidup hampir tidak berwarna dan kontras dengan air,
dimana sel-sel bakteri tersebut disuspensikan. Salah satu cara untuk melihat dan mengamati
bentuk sel bakteri dalam keadaan hidup sangat sulit, sehingga untuk diidentifikasi ialah
dengan metode pengecatan atau pewarnaan sel bekteri, sehingga sel dapat terlihat jelas dan
mudah diamati.
Hal tersebut juga berfungsi untuk mengetahui sifat fisiologisnya yaitu mengetahui reaksi
dinding sel bakteri melalui serangkaian pengecatan. Oleh karena itu teknik pewarnaan sel
bakteri ini merupakan salahsatu cara yang paling utama dalam penelitian-penelitian
mikrobiologi. Mikroba sulit dilihat dengan cahaya karena tidak mengadsorbsi atau
membiaskan cahaya. Alasan inilah yang menyebabkan zat warna digunakan untuk mewarnai
mikroorganisme. Zat warna mengadsorbsi dan membiaskan cahaya sehingga kontras
mikroba dengan sekelilingnya dapat ditingkatkan.
Penggunaan zat warna memungkinkan pengamatan strukur seperti spora, flagela, dan
bahan inklusi yng mengandung zat pati dan granula fosfat (Entjang, 2003) Melihat dan
mengamati bakteri dalam keadaan hidup sangat sulit, kerena selain bakteri itu tidak berwarna
juga transparan dan sangat kecil. Untuk mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu
teknik pewarnaan sel bekteri, sehingga sel dapat terlihat jelas dan mudah diamati. Olek
karena itu teknik pewarnaan sel bakteri ini merupakan salahsatu cara yang paling utama
dalam penelitian-penelitian mikrobiologi (Rizki, 2008).

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah,sebagai berikut :
1. Apa saja faktor yang mempengaruhi pewarnaan.
2. Apa saja macam-macam pewarnaan.
3. Apa tujuan pewarnaan bakteri.
4. Bagaimana langkah,metode,dan teknik pewarnaan bakteri.

1
5. Ciri-ciri gram negative dan positif.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan makalah ini dibuat ,yaitu :
1. Untuk mengetahui teknik pewarnaa bakteri.
2. Untuk mengidentifikasi pewarnaan bakteri.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang akan di dapat adalah :
1. Agar mahasiswa mampu mengetahui jenis – jenis pewarnaan bakteri
2. Agar mahasiswa mampu mengetahui bentuk dan struktur bakteri
3. Agar mahasiswa mampu membedakan bentuk dan struktur bakteri

2
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Tipe morfologi Bakteri


Berbagai macam tipe morfologi bakteri (kokus, basil, spirilum, dan sebagainya) dapat
dibedakan dengan menggunakan pewarna sederhana, yaitu mewarnai sel-sel bakteri hanya
digunakan satu macam zat warna saja. Kebanyakan bakteri mudah bereaksi dengan
pewarna-pewarna sederhana karena sitoplasmanya bersifat basofilik (suka akan basa)
sedangkan zat-zat warna yang digunakan untuk pewarnaan sederhana umumnya bersifat
alkalin (komponen kromoforiknya bermuatan positif).

1.2 Kategori dari Teknik Pewarnaan Bakteri


1. Pewarnaan Sederhana
Pewarnaan sederhana yaitu pewarnaan dengan menggunakan satumacam zat
warna dengan tujuan hanya untuk melihat bentuk sel bakteri dan untuk mengetahui
morfologi dan susunan selnya . pewarnaan ini dapat menggunakan pewarnaan basa
pasda umumnya antara lain kristal violet , metylen blue , karbol , fuchsin , dan
safranin (lay ,1994).
Pewarnaan sederhana merupakan teknik pewarnaan yang paling banyak
digunakan. Disebut sederhana karena hanya menggunakan satu jenis zat warna
untuk mewarnai organisme tersebut. Kebanyakan bakteri mudah bereaksi dengan
pewarnaanpewarnaan sederhana karena sitoplasamanya bersifat basofilik (suka
dengan basa). Zat-zat warna yang digunakan untuk pewarnaan sederhana umumnya
bersifat alkolin. Dengan pewarnaan sederhana dapat mengetahui bentuk dan
rangkaian sel-sel bakteri. Pewarna basa yang biasa digunakan untuk pewarnaan
sederhana ialah metilen biru, kristal violet, dan karbol fuehsin yang mana
pewarnaan sederhana ini dibagi lagi menjadi dua jenis pewarnaan.
a. Pewarnaan asam
Merupakan pewarnaan yang menggunakan satu macam zat warna dengan
tujuan hanya untuk melihat bentuk sel. Adapun zat warna yang dipakai dalam
pewarnaan positif adalah metilen biru dan air furksin.

3
b. Pewarnaan Basa
Pewarnaan basa atau negatif merupakan metode pewarnaan untuk
mewarnai bakteri tetapi mewarnai latar belakangnya menjadi hitam gelap.Pada
pewarnaan ini mikroorganisme kelihatan transparan (tembus pandang).Teknik ini
berguna untuk menentukan morfologi dan ukuran sel. Metode ini menggunakan
cat nigrosin atau tinta cina.
Tujuan pengecatan sederhana ini adalah untuk melihat bentuk sel.

Alat dan bahan yang di butuhkan pada saat pengecatan sederhana yaitu :

Alat Bahan
1. Gelas Preparat 1. Bakteri Escherichia Coli
2. Jarum Ose 2. Bakteri bacillus subtilis
3. Labelling 3. Aquades
4. Mikroskop 4. Methylen blue
5. Bunsen 5. Tisu
6. Pipet 6. Alcohol
7. Rak tabung 7. Air mengalir
8. Tabung

Cara kerja :
1. Bersihkan preparat glass dengan alkohol 70% kemudian di fiksasi di atas
Bunsen
2. Beri label pada bagian bawah preparat glass.
3. Pijarkan jarum ose kemudian dicelupkan ke aquades dan teteskan 3 ose
aquades pada preparat glass menggunakan jarum ose.
4. Pijarkan lagi jarum ose dan diambil bakteri dari media dengan cara aseptik
lalu diratakkan di atas preparat glass.
5. Keringkan.
6. Teteskan larutan zat warna methylen blue sebanyak 1 atau 2 tetes.
7. Keringkan selama 1 menit.
8. Cuci dengan air mengalir.
9. Keringkan preparat dengan dianginkan.

4
10. Amati dibawah mikroskop karakteristik dan bentuk bakteri.
Hasil pengamatan :
a. Bakteri Escherichia coli

Gambar di atas merupakan bakteri E. coli yang dilihat di bawah mikroskop


cahaya dengan pembesaran 40x. Berwarna Ungu . Bentuk E. coli tampak seperti
batang (basil) pendek yang membentuk koloni yang tersusun seperti rantai yang
memanjang.

b. Bakteri Bacillus Subtilis

2. Pewarnaan Deferensial
Pewarnaan bakteri yang menggunakan lebih dari satu zat warna seperti pewarnaan
gram dan pewarnaan tahan asam. Penjelasan sebagai berikut:
1. Pewarnaan Gram
Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu metode untuk
membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni gram-
positif dan gram-negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel
mereka. Metode ini diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark

5
Hans Christian Gram (1853–1938) yang mengembangkan teknik ini pada
tahun 1884 untuk membedakan antara pneumokokus dan bakteri Klebsiella
pneumoniae.
Dengan metode pewarnaan Gram, bakteri dapat dikelompokkan menjadi
dua, yaitu bakteri Gram positif dan Gram negatif berdasarkan reaksi atau
sifat bakteri terhadap cat tersebut.Reaksi atau sifat bakteri tersebut
ditentukan oleh komposisi dinding selnya.

Oleh karena itu, pengecatan Gram tidak bisa dilakukan pada


mikroorganisme yang tidak mempunyai dinding sel seperti Mycoplasma sp
Contoh bakteri yang tergolong bakteri tahan asam, yaitu dari genus
Mycobacterium dan beberapa spesies tertentu dari genus Nocardia.
Bakteribakteri dari kedua genus ini diketahui memiliki sejumlah besar zat
lipodial (berlemak) di dalam dinding selnya sehingga menyebabkan dinding
sel tersebut relatif tidak permeabel terhadap zat-zat warna yang umum
sehingga sel bakteri tersebut tidak terwarnai oleh metode pewarnaan biasa,
seperti pewarnaan sederhana atau Gram.
a.Gram positif dan negative
Bakteri garam positif ialah bakteri yang mengikat warna utama (crystal
violet) dengan kuat sehingga tidak dapat di lunturkan oleh peluntur dan
tidak diwarnai lagi oleh zat warna lawan (safranin) pada mikroskop sel-sel
bakteri tampak berwarna ungu.
Bakteri gram negatif ialah bakteri yang mempuyai daya mengikat zat warna
utama tidak kuat sehingga dapat dilunturkan oleh peluntur dan dapat
diwarnai oleh zat warna lawan (safranin) pada pengamatan mikroskop sel-
sel bakteri tampak berwarna merah.

2. Pewarnaan tahan asam ( acid-fast)

Tekhnik pewarnaan bakteri tahan asam ziehl neelsen adalah pewarnaan


Differential yang berguna untuk identifikasi Bacillus Tuberculosis,
Mycobacteria lain dan Nocardia.
Pewarnaan bakteri tahan asam ziehl neelsen ini didasari oleh perbedaan
komposisi kimia dari dinding sel sel bakteri.
Karena sangat sulit melakukan pewarnaan pada mikroorganisme ini dengan
pewarnaan biasa, digunakan pewarnaan dasar dengan tambahan asam pekat.
Secara umum, pemanasan harus dilakukan selama pewarnaan ini.untuk
membantu mempermudah penetrasi pewarnaan.
Mikroorganisme yang memperlihatkan sifat tahan asam, akan sangat sukar
melepaskan pewarna yang sudah menempel. dengan alkohol.
Sedangkan mikroorganisame yang tidak tahanakan mengalami dekolorisasi
dengan asam dan terwarnai dengan pewarna kedua.

6
3. Ciri dari Gram Negative dan Positif
Sifat Gram positif Gram Negatif

 Hanya mempunyai membran


plasma tunggal yang dikelilingi  Memiliki sistem membran ganda
dinding sel tebal berupa di mana membran plasmanya
peptidoglikan. diselimuti oleh membran luar
 Sekitar 90 persen dari dinding permeabel.
sel tersebut tersusun atas  Bakteri ini mempunyai dinding
peptidoglikan sedangkan sel tebal berupa peptidoglikan,
sisanya berupa molekul lain yang terletak di antara membran
bernama asam teikhoat. dalam dan membran luarnya

Sifat membran sel

Komposisi dinding sel Kandungan lipid rendah Lipid tinggi

Ketahanan terhadap
penisilin Lebih sensitive Lebih tahan

Penghambatan warna
basa Lebih dihambat Kurang dihambat

Kebutuhan nutrient Kompleks Relatif sederhana

Ketahanan terhadap
perlakuan fisik Lebih tahan Kurang tahan

Warna yang terlihat jika Ungu


diamati di mikroskop
Merah

7
Pengecatan gram dilakukan dalam 4 tahap yaitu :

1. Pemberian cat warna utama (cairan kristal violet) berwarna ungu.


2. Pengintesifan cat utama dengan penambahan larutan mordan JKJ.
3. Pencucian (dekolarisasi) dengan larutan alkohol asam.
4. Pemberian cat lawan yaitu cat warna safranin

4. Prosedur Pewarnaan
1. Pewarnaan Sederhana
 Bersihkan kaca objek dengan alkohol sehingga bebas dari lemak. Kemudian
panaskan diatas lampu spirtus.
 Buat sediaan preparat dalam bentuk suspensi. Jika sampel berbentuk padat
gunakan NaCl fisiologis untuk membuat suspensi.
 Pijarkan ose lalu dinginkan. Celupkan ose ke dalam suspensi bakteri dan goreskan
pada kaca objek. Jika bakteri yang akan diperiksa terdapat pada medium
padat(media agar), maka teteskan NaCl Fisiologis terlebih dahulu pada kaca
preparat kemudian goreskan bakteri tersebut dengan ose.
 Keringkan preparat dengan mengangin-anginkan pada suhu ruang atau dekat
hawa hangat api, kemudian lalukan preparat diatas api bunsen sebanyak 3 x.

8
 Dinginkan preparat kemudian beri 5 tetes zat warna diatas suspensi yang telah
mengering dan diamkan selama 1- 2 menit.
 Zat warna yang berlebih dituang dari preparat dan dicuci dengan air yang telah
disediakan dalam botol semprot.
 Preparat dikeringkan dengan kertas saring atau dekat nyala api.
 Preparat kemudian ditetesi dengan sedikit minyak imersi pada bagian yang akan
diamati
 Hasil yang diamati dicatat dan digambar

Hasil pewarnaan:
a. Dengan air fucshin sel bakteri berwarna merah
b. Dengan kristal violet sel bakteri berwarna violet
c. Dengan biru metilen sel bakteri berwarna biru

2. Pewarnaan Diferensial
Pewarnaan digunakan untuk mengetahui morfologi dan identifikasi jenis bakteri.
Pewarna yang digunakan dua atau lebih. Contoh pewarnaan diferensial adalah
pewarnaan Gram, pewarnaan Spora, pewarnaan kapsul, dll.
a. Pewarnaan Gram
Cara kerja :
 Siapkan preparat sampel dalam bentuk suspensi diatas kaca objek dan
keringkan dengan mengangin-anginkan atau meletakkannya dekat api.
Setelah itu lalukan di atas api sebnayak 3x.
 Tetesi preparat tersebut dengan zat warna Karbol Gentian Violet. Diamkan
selama 30 detik. Buang zat warna berlebih.
 Tambahkan zat pematek Lugol (Iodium : Kalium Iodium : Aquades = 1 : 2 :
300), selama 30 detik. Kemudian cuci dengan air.
 Bilas preparat dengan alkohol 96% selama 2 detik hingga zat warna larut
kemudian bilas dengan akuades.
 Tetesi preparat dengan pewarna kedua. Diamkan selama 30 detik. Buang
kelebihan zat warna. Bilas dengan akuades.

9
 Keringkan preparat dan diatasnya diberi satu tetes minyak imersi untuk
menghindarkan perbedaan indek bias. Amati di bawah mikroskop.
 Catat hasil pengamatan.
Hasil :
a. Bakteri gram positif berwarna ungu.
b. Bakteri negatif berwarna merah.

5. Faktor Yang Mempengaruhi Pewarnaan


1. Fiksasi
Fiksasi perlu dilakukan sebelum pewarnaan bakteri karena berguna merekatkan
sel bakteri pada gelas objek, membunuh bakteri, melepaskan granula (butiran) protein
menjadi gugusan reaktif (NH3+) membuat sel-sel lebih kuat, mencegah terjadinya
otolisis sel, mengubah avinitas, fiksasi dapat dilakukan secara fisik atau dengan bahan
kimia.
2. Peluntur zat warna
Peluntur zat warna berguna untuk menghasilkan kontras yang lebih baik pada
bayangan mikroskop. Pada umumnya, sel-sel yang mudah diwarnai akan lebih mudah
pula dilunturkan warnanya. Sedangkan sel-sel yang sukar diwarnai akan lebih sukar
dilunturkan warnanya.
3. Substrata
Merupakan zat warna asam atau basa dapat bereaksi dengan senyawa-senyawa
tertentu. Oleh karena itu, senyawa-senyawa organik seperti protein, karbohidrat, lemak
dan asam nukleat akan mempengaruhi pewarnaan. Berdasarkan jenis zat warna yang
diserap oleh sel, maka dapat dibedakan tiga macam sel yaitu: sel-sel asidofil, basodill
dan sudanofil.
4. Intensifikasi warna
Zat warna dapat diintensifikasikan dengan cara menambahkan mordan, yaitu
zat kimia yang dapat menyebabkan sel-sel bakteri dapat diwarnai lebih intensif
karena zat warna terikat lebih kuat daripada jaringan sel. Mordan dibagi atas dua
macam, yaitu mordan asam dan mordan basa. Mordan asam adalah mordan yang
bereaksi dengan zat-zat warna basa.Sedangkan mordan basa adalah mordan yang
bereaksi dengan anion zat warna asam.

10
5. Zat warna penutup atau zat warna lawan
Zat warna lawan adalah suatu zat warna basa yang berbeda warnanya dengan
zat warna mula-mula yang digunakan.Gunanya adalah untuk memberikan warna pada
sel-sel yang berbeda warnanya dengan zat warna mula-mula.Zat warna penutup
diberikan pada akhir pewarnaan dengan tujuan untuk memberikan kontras pada sel-
sel yang tidak menyerap zat warna utama (Sutedjo, 1991).

6. Warna Yang Dipakai Untuk Pewarnaan


Ada lima larutan kimia yang digunakan pada metode pewarnaan gram yaitu kristal violet,
iodin, safranin, alkohol dan aquades

1. Kristal violet

Merupakan pewarna primer (utama) yang akan memberi warna


mikroorganisme target. Kristal violet bersifat basa sehingga mampu berikatan
dengan sel mikroorganisme yang bersifat asam , dengan begitu sel
mikroorganisme yang transparan akan terlihat berwarna ungu.komposisi dari
kristal violet adalah Kristal violet 2 gram,Alkohol 95% 20 ml,Aquadest 80
ml,Amonium oksalat 0,8 gram. Hal ini sesuai dengan pernyataan Entjaang
(2003), bahwa kristal violet merupakan pewarna primer (utama) yang akan
memberi warna pada mikroba.

2. Iodin

Merupakan pewarna Mordan , yaitu pewarna yang berfungsi memfiksasi


pewarna primer yang diserap mikro-organisme target. Pemberian iodin pada
pewarnaan gram dimaksudkan untuk memperkuat pengikatan warna oleh bakteri.
Cara pembuatan larutan ini yaitu, Pertama iodium dihaluskan dengan kalium
iodide, kemudian dicampurkan dengan aquades hingga rata. Lalu dimasukkan
kedalam botol. Hal ini sesuai pernyataan Purwoko (2010), yang menyatakan
bahwa larutan iod merupakan pewarna mordan, yaitu pewarna yang berfungsi

11
memfiksasi pewarna primer yang diserap mikroorganisme target. Pemberian
iodin pada pewarnaan gram dimaksudkan untuk memperkuat pengikatan warna
oleh mikroba.

3. Safranin

Pewarnaan gram dengan penambahan safranin menyebabkan sel bakteri


berwarna merah. Fungsi safranin yaitu sebagai pembeda (kontras) terhadap
warna kristal violet-iodium. Komposisi dari safranin adalah Safranin 0,25 gram,
Alkohol 95% 10 ml, Aquades 90 ml. Hal ini sesuai dengan pernyataan Entjaang
(2003), bahwa safranin merupakan pewarna tandingan atau pewarna sekunder
untuk memberi warna merah jambu pada sel bakteri gram negatif dan
memberikan warna pada mikroorganisme non target.

4. Alkohol

Berfungsi untuk membilas atau melunturkan kelebihan zat warna pada sel
bakteri (mikroorganisme). Alkohol memberikan dampak pada saat pewarnaan
gram, jika saat bakteri dibilas dengan alkohol , alkohol akan melarutkan lapisan
lipid pada dinding sel. Bakteri gram negatif yang dinding selnya tersusun dari
lapisan lipid yang tebal maka akan larut dalam alkohol. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Purwoko (2010), yang menyatakan bahwa alkohol merupakan solven
organik yang berfungsi untuk membilas atau melunturkan kelebihan zat warna
pada sel bakteri (mikroorganisme).

12
5. Larutan aquades

Berfungsi untuk membilas atau melunturkan kelebihan zat warna pada sel
mikroba. Aquades merupakan air hasil destilasi atau penyulingan. Aquades dapat
dikatakan sebagai air murni atau H2O Hal ini sesuai dengan pernyataan Purwoko
(2010), yang menyatakan bahwa alkohol merupakan solven organik yang
berfungsi untuk membilas atau melunturkan kelebihan zat warna pada sel bakteri
(mikroorganisme).

13
BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari percobaan pewarnaan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan :
1. Pewarnaan bakteri dipengaruhi faktor-faktor antara lain fiksasi, pelunturan warna,
substrat, intensifikasi pewarnaan dan penggunaan zat warna penutup lawan.
2. Pewarnaan sederhana digunakan untuk melihat bentuk dan struktur sel bakteri dengan
menggunakan satu jenis pewarna seperti safranin atau kristal violet, sedangkan
pewarnaan gram digunakan untuk membedakan antara bakteri gram (+) dan gram (-)
dengan lebih dari satu zat warna
3. Perbedaan pada garam negatif dan gram positif terletak pada warnanya pada gram
positif berwarna ungu kareana dapat mempertahankan zat pewarna kristal violet serta
perbadaan terjadi pada dinding selnya
4. Macam-macam pewarnaan anatara lain : pewarnaan sederhana,pewarnaan
negatif,pewarnaan gram dan perwarnaan kapsul

5. Larutan zat warna yang digunakan pada percobaan perwarnaan antara lain:
 Methylen blue
 Nigrosin
 Zat warna utama (violet kristal)
 Mordan (larutan Iodin)
 Pencuci / peluntur zat warna (alcohol / aseton) / safranin
 Zat warna kedua / cat penutup (safranin)

2. Saran

Diharapkan kepda para praktikum untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar.


Baik alat maupun benda yang kita gunakan untuk praktikum dan benda yang kita
gunakan di tubuh kita.

14
Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/10414811/
Pewarnaan_Bakteri_1_MAKALAH_PEWARNAAN_SEDERHANA_NEGATIF_KAPSUL_dan_GRAM
?auto=download

https://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/01/12/macam-macam-teknik-pewarnaan-bakteri/

http://pelajaranmata.blogspot.com/2017/01/teknik-pewarnaan-gram.html

https://padlipratama.wordpress.com/identifikasi-mikroba-metode-pewarnaan-gram/

iv

Anda mungkin juga menyukai