DISUSUN OLEH :
PUTRI RIZKY ARNETA
34190304
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat karunia-Nya penulis mampu
menyelesaikan makalah dengan judul Pengecatan gram dan pengecatan endospora
Makalah ini merupakan tugas mata kuliah mikrobiologi dan parasitologi. Melalui
makalah yang berjudul Pengecatan gram dan pengecatan endospora ini yang diharapkan
dapat memenuhi tugas penulis di dalam mata kuliah mikrobiologi dan parasitologi. Selain itu,
dengan hadirnya makalah ini dapat memberikan informasi yang dapat menjadi pengetahuan
baru bagi pembacanya.
Penulis menyadari bahwa, masih banyak kesalahan dan kekurangan di dalam
penulisan makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif untuk kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat.
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................2
Daftar Isi................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................4
A. Latar Belakang..................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................5
C.Tujuan................................................................................................................6
D. Metode Penulisan.............................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................7
a. Pengertian pengecatan gram dan pengecatan endospora..........................7
b. Proses pengecatan gram dan endospora ...................................................8
c. Ciri ciri gram positif dan negatif...............................................................12
d. Kelebihan dan kekurangan pengecatan gram............................................13
e. Faktor faktor keberhasilan pengecatan gram dan spora ...........................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan makhluk-makhluk kecil
(mikroorganisme) yang hanya dapat diamati dengan menggunakan mikroskop. Dalam
bahasa Yunani, micros berarti kecil, bios berarti hidup dan logos berarti hidup. Salah satu
mikroorganisme dalam kajian mikrobiologi adalah bakteri, endospora, jamur dan lain
sebagainya(Dwidjoseputro, 2001).
Bakteri merupakan organisme prokariot. Umumnya ukuran bakteri
sangat kecil, bentuk tubuh bakteri baru dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop dengan pembesaran 1.000 X atau lebih
(Waluyo, 2004). Sel bakteri memiliki panjang yang beragam, sel
beberapa spesies dapat berukuran 100 kali lebih panjang daripada sel
spesies yang lain. Bakteri merupakan makhluk hidup dengan ukuran
antara 0,1 sampai 0,3 µm. Bentuk bakteri bermacam – macam yaitu
elips, bulat, batang dan spiral. Bakteri lebih sering diamati dalam
olesan terwarnai dengan suatu zat pewarna kimia agar mudah diamati
atau dilihat dengan jelas dalam hal ukuran, bentuk, susunan dan
keadaan struktur internal dan butiran. Sel sel individu bakteri dapat
berbentuk seperti bola/elips, batang (silindris), atau spiral (heliks)
(Pelczar & Chan, 2007).
Pewarnaan bakteri bertujuan untuk memudahkan melihat bakteri
dengan mikroskop, memperjelas ukuran dan bentuk bakteri, untuk
melihat struktur luar dan struktur dalam bakteri seperti dinding sel dan
vakuola, menghasilkan sifat-sifat fisik dan kimia yang khas daripada
bakteri dengan zat warna, serta meningkatkan kontras mikroorganisme
dengan sekitarnya. Teknik pewarnaan warna pada bakteri dapat
dibedakan menjadi tiga macam yaitu pengecatan sederhana,
pengecatan diferensial dan pengecatan struktural. Pemberian warna
pada bakteri atau jasad- jasad renik lain dengan menggunakan larutan
4
tunggal suatu pewarna pada lapisan tipis, atau olesan, yang sudah
difiksasi, dinamakan pewarnaan sederhana. Prosedur pewarnaan yang
menampilkan perbedaan di antara sel-sel mikroba atau bagian-bagian
sel mikroba disebut teknik pewarnaan diferensial (Pelczar & Chan,
2007). Teknik pewarnaan warna pada bakteri dapat dibedakan menjadi
tiga macam yaitu pengecatan sederhana, pengecatan diferensial dan
pengecatan struktural. Pemberian warna pada bakteri atau jasad- jasad
renik lain dengan menggunakan larutan tunggal suatu pewarna pada
lapisan tipis, atau olesan, yang sudah difiksasi, dinamakan pewarnaan
sederhana. Prosedur pewarnaan yang menampilkan perbedaan di
antara sel-sel mikroba atau bagian-bagian sel mikroba disebut teknik
pewarnaan diferensial (Pelczar & Chan, 2007).
Pengamatan bakteri yang tidak memiliki warna padaa saat dalam kondisi hidup
sangatlah sulit ditambah dengan ukurannya yang sangat kecil. Beberapa bakteri juga
memiliki warna transparan yang tersuspensi. Karena alasan itulah dikembangkan cara-
cara dalam mewarna sel bakteri yang bertujuan untuk mempermudah mengamati sel-sel
yang berukuran kecil menjadi lebih jelas dengan pewarnaan tertentu pada bakteri. Karena
bertujuan untuk mempermudah pengamatan bentuk sel bakteri, struktur morfologi serta
fisiologis dari sel bakteri, pewarnaan bakteri dianggap kajian penting dari
mikrobiologi(Levine, 2000). Oleh karena itu, pada praktikum mikrobiologi dilakukan
kegiatan pewarnaan sel (Bakteri dan jamur) dan pewarnaan Endospora untuk
memberikan pelatihan awal dan bekal bagi praktikan mikrobiologi
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah yang akan dibahas dalam makalah ini
adalah sebagai berikut:
a. Apa itu pengertian pengecatan gram dan endospora?
b. Bagaimana proses pengecatan gram dan pengecatan endospora?
c. Bagaimana ciri ciri gram positif dan gram negatif?
d. Apa kelebihan dan kekurangan pewarnaan gram?
e. Faktor faktor apakah yang mempengaruhi keberhasilan pengecatan gram dan
endospora?
5
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui pengertian pengecatan gram dan endospora
b. Untuk mengetahui proses pengecatan gram dan endospora
c. Untuk mengetahui ciri ciri gram positif dan gram negatif
d. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pewarnaan gram
e. Untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengecatan gram
dan endospora
D. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini, kelompok menggunakan metode dengan studi kepustakaan
yaitu menggunakan beberapa literatur yang digunakan sebagai referensi.
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
keadaan kering, panas, atau adanya bahan kimia yang beracun. Spora juga lebih tahan
terhadap pewarnaan, dan sekali berhasil diwarnai, spora sangat sukar untuk
melepaskan zat warna sehingga tidak dapat mengikat zat warna lainnya yang diberikan
kemudian (counterstain). Prinsip pewarnaan ini digunakan untuk membedakan spora
dari sel vegetatif. Zat warna yang paling sering digunakan untuk mewarnai spora
adalah malachite green (Schaeffer dan Fulton) yang akan tetap diikat oleh spora
setelah pencucian dengan air, dan sebagai “counterstain” digunakan safranin. Dengan
cara ini, endospora yang masih terdapat di dalam sel vegetatif maupun spora bebas
akan berwarna hijau-biru, sedangkan sel vegetatif akan berwarna merah sampai merah
muda.
8
- Lapisan luar terdiri LPS (Lipopolisakarida)
- Contoh: E. coli, Pseudomonas aeruginosa, Streptococcus mutans , vibrio cholera &
A. Xylinum
Prinsip perwarnaan gram:
1. Pewarnaan zat utama( kristal gentian violet yang warnanya violet)
2. Merekatkan dengan satu modrant, yaitu larutan lugol
3. Menambahkan zat dekolorisasi misalnya alkohol
4. Pemberian zat penutup misalnya: larutan fuchsin dan safranin
1. Gelas benda dan gelas penutup dibersihkan dengan alkohol sampai bebas lemak
dan debu. Kultur bakteri diambil dalam medium cair dengan pipet ditetesi diatasi
gelas benda ±3 tetes, dibiarkan agak mengering
2. Dilakukan fiksasi dengan cara melewatkan diatas nyala api sampai mengering
3. Pewarnaan kristal violet diteteskan dan dibiarkan selama 1 menit. Dicuci dengan
air mengalir dan dikering anginkan
4. Gelas objek dimiringkan, dicuci dengan etanol selama 20-30 detik atau sampai
warna biru tidak luntur lagi
5. Cat penutup safranin diteteskan, dibandingkan selama 2 menit. Dicuci dengan air
mengalir dan dikering anginkan
6. Bagian yang ada preparatnya ditutup dengan gelas penutup. Hasil pengecatan
diamati dibawah mikroskop menggunakan lensa objektif minyak imersin. Dicatat
hasil pengecatan gram + atau -, dicatat pula bentuk sel dan ciri-ciri yang lain (cara
pengelompokan) misalnya setunggal, berpasangan, membentuk rantai atau
bergelombang.
9
Hasil pengecatan gram:
1. E.Coli (gram - ) berwarna merah
b. Pengecatan endospora
Prinsip pewarnaan ini digunakan untuk membedakan spora dari sel vegetatif. Zat
warna yang paling sering digunakan untuk mewarnai spora adalah malachite green
(Schaeffer dan Fulton) yang akan tetap diikat oleh spora setelah pencucian dengan
air, dan sebagai “counterstain” digunakan safranin. Dengan cara ini, endospora
yang masih terdapat di dalam sel vegetatif maupun spora bebas akan berwarna
hijau-biru, sedangkan sel vegetatif akan berwarna merah sampai merah muda.
Metode Schaeffer-Fulton :
- Membedakan sel spora dengan sel vegetativ menggunakan pereaksi malachite
green yang diikat oleh spora setelah pencucian dengan air
endospora
Sel vegetatif
10
Cara kerja:
Hasil praktikum:
1. Bacilus substilis
Warna sel vegetatif transparan
Perbesaran : 1000x
Warna spora :-
Letak spora :-
11
2. Eschericia coli
Warna sel vegetatif hijau
Perbesaran : 1000x
Warna spora :-
Letak spora :-
12
4. Pertumbuhan dihambat secara nyata oleh zat-zat warna seperti ungu kristal.
5. Komposisi nutrisi yang dibutuhkan lebih rumit.
6. Lebih resisten terhadap gangguan fisik.
7. Resistensi terhadap alkali (1% KOH) larut.
8. Tidak peka terhadap streptomisin.
9. Toksin yang dibentuk Eksotoksin Endotoksin
Perbedaan Pewarnaan gram negatif dan gram positif
Dengan metode pewarnaan gram yang ditentukan dengan struktur dinding sel
bakteri dalam merespon pewarna. Bakteri gram positif yang memiliki peptidoglikan
akan menyerap warna violet secara kuat sehingga meskipun digunakan alcohol untuk
melunturkan maka akan tetap berwarna ungu. Sedangkan bakteri gram negative yang
memiliki peptidoglikan sedikit pewarna violet akan sengat mudah terbilas yang
akhirnya digantikan dengan pewarna D yaitu safranin yang membuatnya berwarna
merah(Campbell et al, 2003).
13
- Waktu Pemanasan
- Waktu decolorization (air mengalir)
- Waktu fiksasi
a. Over : Gosong kultur berwana hitam
b. Low : Tidak ada kultur pada slide tidak menempel
- Konsentrasi reagent
- Umur reagent
- Endapan reagent
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah ini dapat dimengerti bahwa pewarnaan gram merupakan salah
satu cara pewarnaan yang paling sering dilakukan dalam pekerjaan mikrobiologi.
Cara pewarnaan ini diciptakan pertama kali tahun 1884 oleh seorang ahli bakteriologi
yang bernama Christian Gram. Cara pewarnaan ini merupakan cara pewarnaan
diferensial, di mana dengan cara ini bakteri dapat dibedakan menjadi dua grup, yaitu
bakteri gram positif dan gram negatif. endospora juga lebih tahan terhadap
pewarnaan, dan sekali berhasil diwarnai, spora sangat sukar untuk melepaskan zat
warna sehingga tidak dapat mengikat zat warna lainnya yang diberikan kemudian
(counterstain). Prinsip pewarnaan ini digunakan untuk membedakan spora dari sel
vegetatif. Perbedaan Pewarnaan gram negatif dan gram positif.
Dengan metode pewarnaan gram yang ditentukan dengan struktur dinding sel
bakteri dalam merespon pewarna. Bakteri gram positif yang memiliki peptidoglikan
akan menyerap warna violet secara kuat sehingga meskipun digunakan alcohol untuk
melunturkan maka akan tetap berwarna ungu. Sedangkan bakteri gram negative yang
memiliki peptidoglikan sedikit pewarna violet akan sengat mudah terbilas yang
akhirnya digantikan dengan pewarna D yaitu safranin yang membuatnya berwarna
merah(Campbell et al, 2003).
15
B. Saran
Makalah ini masih memiliki kekurangan informasi. Diharapkan kepada para
penulis agar dalam pembuatan tugas selanjutnya dapat lebih baik lagi karena kami akui
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Dan untuk para pembaca
diharapkan ada saran dan kritik yang membangun supaya makalah kedepannya bisa
tersusun secara sempurna. Semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari makalah ini.
16
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, Silvia T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Erlangga. Jakarta.
http://repository.ut.ac.id/4676/1/PANG4422-M1.pdf
https://www.academia.edu/13411203/LAPORAN_PEWARNAAN_BAKTERI_PEWARNA
AN_GRAM
17