PEWARNAAN GRAM
Disusun Oleh:
Yusi Ramaani/220.01005
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran tuhan yang maha esa atas
segala rahmat sehingga penulisan laporan yang berjudul “Pewarnaan Gram”
dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
HALAMAN PENGASAHAN................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Tujuan..............................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3
A. Pengertian dan Tujuan Pewarnaan..................................................................3
B. Pewarnaan Gram Bakteri.................................................................................3
C. Macam dan Fungsi Pewarnaan........................................................................4
D. Perbedaan Gram Positif dan Negatif...............................................................5
E. Faktor – faktor yang Mengaruhi Pewarnaan....................................................5
BAB III METODOLOGI.........................................................................................8
A. Waktu dan Tempat..........................................................................................8
B. Alat dan Bahan................................................................................................8
C. Metode.............................................................................................................8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................10
A. Hasil...............................................................................................................10
B. Pembahasan...................................................................................................10
a. Pembahasan Tabel 4.1.1. tentang Pengamatan Kenampakan Pewarnaan
Gram Bakteri..................................................................................................10
b. Pembahasan Gram Bakteri.........................................................................11
c. Proses dan Fungsi Tiap Bahan Pewarnaan Bakteri.....................................12
BAB V PENUTUP.................................................................................................13
A. Kesimpulan.................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
Lampiran................................................................................................................15
iii
HALAMAN PENGASAHAN
1. Judul kegiatan : Pewarnaan Gram
2. Penyusun : Yusi ramadani
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikroorganisme dapat dilihat dengan mikroskop biasa, tanpa diwarnai.
Pengamatan yang demikian (tanpa pewarnaan) lebih sulit dan tidak dapat dipakai
untuk melihat bagian – bagian sel secara seksama. Mikroorganisme yang tidak diwarnai
tampak transparan bila diamati dengan mikroskop cahaya biasa. Kontras antara sel dan latar
belakangnya dapat diperjelas dengan cara mewarnai sel – sel mikroba tersebut
dengan zat – zat warna (Waluyo, 2008).
Macam dan fungsi pewarnaan menurut Pelczar dan Chan (2010), dibedakan
menjadi 3 macam yaitu :
Pewarnaan Sederhana
Pemberian warna pada bakteri atau jazad-jazad renik lain dengan
menggunakan larutan tunggal suatu pewarna pada lapisan tipis atau
desain, yang sudah difiksasi dinamakan pewarnaan sederhana.
Pewarnaan Diferensial
Prosedur pewarnaan yang menampilkan perbedaan diantara sel-sel mikroba
atau bagian-bagian sel mikroba disebut teknik pewarnaan diferensial.Dengan
teknik ini biasanya digunakan lebih dari itu larutan zat pewarna atau reagen
pewarna.
Pewarnaan Gram
Salah satu teknik pewarnaan diferensial yang paling baik dan paling luas
digunakan untuk bakteri ialah pewarnaan gram. Pewarnaan gram bertujuan
untuk mengidentifikasikan bakteri baik mengenai bentuknya maupun
sifat-sifat morfologinya. Dengan kata lain untuk memperlihatkan
bagian-bagian sel mikroba (Dwidjoseputro,1989).
Bakteri yang hidup hampir tidak berwarna dan tidak kontras dengan air,
dimana sel-sel bakteri tersebut disuspensikan. Pengamatan tanpa pewarnaan
menjadi lebih sukar dan tidak dapat digunakan untuk melihat bagian sel dengan
v
teliti. Mikroorganisme yang telah diwarnai lebih mudah dikenali daripada
mikroorganisme yang tidak diwarnai, dan bakteri terwarnai berbeda-beda
berdasarkan perbedaan struktural dinding selnya (Sachne dan McPherson, 2004).
Bakteri merupakan salah satu mikroba yang termasuk prokariot. Bakteri
memiliki berbagai bentuk, ukuran dan penataan yang berbeda-beda.
Identifikasi bakteri dapat dilakukan dengan melihat bentuk, ukuran dan
penataannya melalui pengamatan dengan menggunakan mikroskop. Bakteri yang
diamati lebih mudah terlihat di bawah mikroskop dengan mewarnainya.
Teknik yang digunakan untuk mewarnai bakteri salah satunya adalah
dengan teknik pewarnaan gram. Berdasarkan teknik ini bakteri akan diwarnai
dengan reagen sehingga dapat diketahui melalui penampakan bentuk sel, ukuran
sel, penataan selnya serta sifat fisika dan kimia bakteri terhadap zat warna
(Waluyo 2008). Teknik ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur, bila tidak
sesuaidengan prosedur maka dapat terjadi kesalahan dalam mengidentifikasi
jenis bakteri tersebut. Oleh karena itu praktikan perlu mempelajari mekanisme
prosedur pewarnaan gram.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah praktikan mampu melakukan metode
pewarnaan gram bakteri dan praktikan juga mampu membedakan bakteri gram
positif dan gram negatif.
vi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
vii
Melihat struktur luar dan struktur dalam bakteri, seperti dinding sel
danvakuola;
Menghasilkan sifat-sifat fisik dan kimia khas dari bakteri dengan zat
warna.
Ada berbagai macam teori yang menjelaskan bagaiman mekanisme
pewarnaanmikroorganisme. Secara garis besar ada dua macam mekansme yakni:
Berdasarkan atas mekanisme pengikatan kimia
Mekanisme ini menurut Ehrlich, Mayer, Heiden-Hain, Giemsa, dan lain-
lain.Menuurut teori pengikatan kimia, jaringan sel terdiri atas guguan
bersifatbasa dan gugusan bersifat asam , yang akan bereaksi dengan gugus asam
ataugusus basa zat warna (konstituen sel merupakan protein atau asam
aminoyang merupakan senyawa atmofter ).
Berdasarkan mekanisme pengikatan fisika
Mekanisme ini menurut Fischer, appleyard, Freunlich dan lain - lain.
Menrutteori pengikatan fisika menyatakan bahwa peristiwa pengikatan
warnamerupakan proses absoprsi warna pada konstituen sel.
viii
Menurut Pelczar et.al., (1980), telah dikembangkan prosedur. Prosedur
pewarnaan :
Mengamati dengan lebih baik tampang morfologi organisme secara
kasar.
Mengidentifikasi bagian-bagian sruktur sel mikroorganisme.
Membantu mengidentifikasi dan atau membedakan organisme yang serup
ix
kuate.Mencegah otolisi self.Mempertinggi sifat reaktif gugus – gugus
tertentu .
Peluntur
Zat WarnaPeluntur zat warna adalah suatu senyawa yang
menghilangkan warna dari selyang telah
diwarnai . Peluntur zat warna (decolorizer ) berfungsi untuk
menghasilakan kontras yang baik pada bayangan mikroskop. Ditinjau dari
kekuatan ikatan antara seldengan zat warna maka dikenal beberapa istilah,
misalnya tahan asam , tahan alkoholdan tahan air. Istilah tahan asam
digunakan bila zat warna telah diikat kuat oleh sel sehingga tidak dapat
dilunturkan warnanya oleh asam, demikian pula tahan alkoholdan tahan air
masing- masing tidak dapat dilunturkan oleh alkohol dan air.
Intensifikasi Pewarnaan
Zat warna dapat diintensfikasi dengan beberapa cara misalnya dengan
mepertinggi kadar zat
warna, mempertinggi temperatur pewarnaan (60-90ºC) dan memambah
suatu mordan . Mordan adalah suatu zat kimia yang dapat menyebab
kansel - sel mikroba dapat diwarnai lebih intensif atau menyebabkan zat
warna terikat lebih kuat pada jaringan sel bila dibandingkan dengan cara
pewarnaan tanpa di berimordan.
Substrat
Setiap zat warna apakah zat warna asam atau zat warna basa dapat
bereaksidengan konstituen
– konstituen sel tertentu. Oleh karena itu , substrat organik sepertilipida,
protein, asam – asam, nukleat dan karbohidrat juga mempengaruhi
pewarnaan.
Atas dasar macam zat warna yang diserap oleh sel, dapat dibedakan :
Sel - sel yang basofil
Sel - sel asidofil atau oksifil
Sel - sel yang sundafonil
Zat Warna Penutup atau Zat Warna Lawan
x
Zat Warna Penutup atau Zat Warna Lawan adalah suatu zat warna basa
yangberbeda warnanya
dengan zat warna mula- mula digunakan. Fungsi dari zat warnapenutup
adalah memberikan warna pada sel yang berbeda warnanya dengan zatwarna
mula – mula (Waluyo 2010).
xi
BAB III
METODOLOGI
C. Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah pertama dengan
menyiapkan alat dan bahan yaitu object glass, kawat ose, lampu spirtus,
mikroskop, sarung tangan, rak tabung reaksi, pinset, dan kamera digital / kamera
HP. Selanjutnya preparat ulas (smear) yang telah difiksasi dibuat dari bakteri
dengan cara diambil sedikit bagian dari biakan bakteri dengan bantuan ose,
kemudian pewarna kristal violet diteteskan sebanyak 2 – 3 tetes sebagai pewarna
utama pada seluruh bagian preparat, dan ditunggu selama ± 1 menit. Lalu dicuci
dengan akuades yang mengalir dari botol semprot. Selanjutnya mordant (lugol’s
iodine) sebanyak 2 – 3 tetes, lalu tunggu selama ± 1 menit. Lalu cuci kembali
dengan akuades mengalir dari botol semprot. Selanjutnya diberikan larutan
pemucat (ethanol 70% / aseton) setetes demi setetes hinggal etanol yang jatuh
berwarna jernih, namun jangan sampai terlalu banyak (overdecolorize). Lalu
dicuci kembali dengan akuades yang mengalir dari botol semprot. Selanjutnya,
counterstain (safranin) sebanyak 2 – 3 tetes dan ditunggu selama ± 45 detik. Lalu
dicuci kembali dengan akuades dengan akuades yang mengalir dari botol semprot.
Preparat dikeringkan dengan kertas tissue yang ditempelkan di sisi ulasan (jangan
xii
sampai merusak ulasan), lalu dibiarkan kering di udara. Sesudah itu di amati
dengan menggunakan mikroskop.
xiii
BAB IV
A. Hasil
Tabel 4.1.1. Pengamatan kenampakan pewarnaan gram bakteri
Sumber bakteri : E.coli
GAMBAR KETERANGAN
Preparat 1
Perbesaran 10 X
100
Hasil
Pewarnaan :
Kristal Violet
Jenis Gram
Bakteri : Gram
Positif
Bentuk Bakteri :
spirilium
Warna Bakteri :
Ungu
B. Pembahasan
xiv
xv
b. Pembahasan Gram Bakteri
Escherichia coli merupakan bakteri gram positif, bersifat aerobik
dan anaerobik fakultatif, sering dijumpai didalam usus bagian bawah.
Escherichia coli bisa tumbuh dengan baik pada media yang lazim
digunakan di Laboratorium Mikrobiologi. Memberikan hasil positif pada
tes indol, lisin dekarboksilase dan fermentasi manitol serta memproduksi
gas dari glukosa.
E. Coli dari anggota family Enterobacteriaceae. Ukuran sel dengan
panjang 2,0 –6,0 μm dan lebar 1,1– 1,5 μm. Bentuk sel dari bentuk seperti
coocal hingga membentuk sepanjang ukuran filamentous. Tidak
terdapat pada asam polisakarida yang dibentuk oleh banyak E. Coli seperti
pada Enterobacteriaceae. Selanjutna digambarkan sebagai antigen M dan
dikomposisikan oleh asam kolanik. Biasanya sel ini bergerak dengan
flagella petrichous. E. Coli memproduksi macam – macam fimbria atau
pili yang berbeda, banyak macamnya pada struktur dan speksitifitas
antigen, antara lain filamentus, proteinaceus, seperti rambut appendages
di sekeliling sel dalam variasi jumlah. Fimbria merupakan rangkaian
hidrofobik dan mempunyai pengaruh panas atau organ spesifik yang
bersifat adhesi. Hal itu merupakan faktor virulensi yang penting.E. Coli
merupakan bakteri fakultatif anaerob, kemoorganotropik, mempunyai tipe
metabolisme fermentasi dan respirasi tetapi pertumbuhannya paling sedikit
banyak di bawah keadaan anaerob.pertumbuhan yang baik pada suhu
optimal 37ºC pada media yang mengandung 1% peptone sebagai sumber
karbon dan nitrogen. E. Coli memfermentasikan laktosa dan memproduksi
xvi
indol yang digunakan untuk mengidentifikasikan bakteri pada makanan
dan air. E. coli berbentuk besar (2 - 3 mm), circular, konveks dan koloni
tidak berpigemn pada nutrient dan media darah. E. Coli dapat bertahan
hingga suhu 60ºC selama 15 menit atau pada 55ºC selama 60 menit.
xvii
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari praktikum kali ini adalah praktikan mampu
melakukan metode pewarnaan gram bakteri dan praktikan juga mampu
membedakan bakteri gram positif dan gram negatif. Selanjutnya praktikan juga
dapat mengetahui bahwa bakteri E.coli adalah bakteri gram negatif. Bakteri gram
negatif merupakan bakteri dengan bagian dinding selnya yang dapat menyerap zat
warna merah. Bakteri ini mempunyai lapisan peptidoglikan tipis yang terdapat
pada ruang periplasmik, yaitu antara membran luar dengan membran plasma.
Adapun contoh dari bakteri ini adalah E.coli. Sebenarnya bakteri gram negatif
memiliki sifat patogen sehingga lebih berbahaya jika dibandingkan dengan gram
bakteri positif.
Berdasarkan ciri – ciri bakteri gram negatif mempunyai sistem membran
plasma bakteri dilindungi membran luar dan membran dalam. Sementara bakteri
gram positif hanya memiliki membran plasma yang tunggal dengan dikelilingi
oleh dinding sel, yang tebal dari peptidoglikan. Hampir 90% dinding sel bakteri
gram positif ini tersusun dari peptidoglikan.
xviii
DAFTAR PUSTAKA
xix
Lampiran
xx