MIKROBIOLOGI
PEWARNAAN BAKTERI
OLEH:
LAYLA TILLAWATIL HASANAH
NIM. 2206111810
AGROTEKNOLOGI-B
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
LEMBAR PENGESAHAN
PEWARNAAN BAKTERI
OLEH :
LAYLA TILLAWATIL HASANAH
NIM. 2206111810
MENYETUJUI
KAMIS, 13 APRIL 2023
MENGETAHUI,
ASISTEN I ASISTEN II
CO ASISTEN CO ASISTEN
II. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah agar para praktikan mengetahui serta
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah bunsen, jarum ose, mikroskop,
Dan bahan yang digunakan adalah alkohol 70%, aquades, zat warna violet,
Mikroba memiliki ukuran yang mikroskopis sehingga tidak dapat dilihat secara
langsung oleh mata. Oleh karena itu, untuk mengamati mikroba dibutuhkan alat
bantu berupa mikroskop. Akan tetapi, dalam pengamatannya juga sering kali
sehingga jika dilarutkna di dalam air dan dilihat di bawah mikroskop tidak
mikroba dapat dibuat lebih kontras dan lebih mudah dilihat di bawah mikroskop
dengan cara mewarnai sel tersebut dengan suatu zat warna. Beberapa zat yang
digunakan untuk mewarnai bakteri juga dapat digunakan untuk mengamati struktur
bagian sel. Keuntungan lain dari pewarnaan, terutama untuk bakteri yang
mempunyai sel dengan ukuran relatif kecil, adalah karena bakteri yang diwarnai
akan lebih mudah dilihat di bawah mikroskop menggunakan lensa objektif minyak
Mengamati sel mikroba dalam keadaan aslinya cukup sulit, sebab itu
juga karena keberadaan selnya yang transparan. Sel-sel bakteri praktis tidak
berwarna bila berada dalam keadaan terlarut dalam medium cair. Untuk
memudahkan pengamatan sel bakteri yang tembus cahaya itu maka dikembangkan
metose pewarnaan sel (Ariyani et al., 2018). Umumnya bakteri dapat dengan
Pewarnaan merupakan salah satu cara yang paling sering digunakan untuk
dinding sel. Pewarnaan Gram pewarnaan diferensial yang sangat sangat berguna
tahapan penting dalam langkah awal identifikasi. Pewarnaan ini didasarkan pada
tebal atau tipisnya lapisan peptidoglikan di dinding sel dan banyak sedikitnya
lapisan lemak pada membran sel bakteri. Jenis bakteri berdasarkan pewarnaanGram
dibsgi menajdi dua gram yaitu Gram positif dan Gram negatif. Bakteri Gram positif
memiliki dinding sel yang tebal dan membran sel selapis. Sedangkan bakteri Gram
negatif mempunyai dinding sel tipis yang berada di antara dua lapis memran sel
(Manurung, 2010).
kapsula hanya mewarnai satu bagian dari sel sehingga dapat membedakan bagian-
bagian dari sel. Ada tiga macam metode pewarnaan yaitu pewarnaan sederhana
dari satu jenis pewarna, digunakan untuk membedakan bakteri, dan pewarnaan
kapsul, dan flagella (Tortora et al., 2011). Bakteri tidak mengadsorbsi ataupun
Prinsip dasar dari pewarnaan adalah adanya ikatan ion antara komponen seluler
dari bakteri dengan senyawa aktif dari pewarna yang digunakan. Pewarna sendiri
merupakan garam-garam yang tersusun atas ion positif dan ion negatif yang salah
merupakan teknik pewarnaan dinding sel bakteri yang membuat sel terwarnai
berdasarkan reagen pewarna yang digunakan pada lingkungan yang tidak berwarna.
bakteri sehingga pada hasilnya akan terlihat sel putih yang dikelilingi oleh
struktural. Pemberian warna pada bakteri atau jasad-jasad renik lain dengan
menggunakan larutan tunggal sutau pewarna pada lapisan tipis, atau olesan, yang
mewarnai satu bagian dari sel sehinggan dapat membedakan bagian-bagian dari sel.
Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah salah satu teknik pewarnaan yang
paling penting dan luas yang digunakan untuk mengidentifkasi bakteri. Dalam
proses ini, olesan bakteri yang sudah terfiksasi dikenai larutan-larutan berikut: zat
pewarna kristal violet, larutan yodium, larutan alkohol (bahan pemucat), dan zat
pewarna tandingannya berupa zat warna safranin atau air fuchsin. Metode ini diberi
1938) yang mengembangkan teknik ini pada tahun 1884 untuk membedakan antara
Bakteri yang terwarnai dengan metode ini dibagi menajdi dua kelompok, yaitu
Bakteri Gram Positif dan Bakteri Gram Negatif. Bakteri Gram positif akan
mempertahankan zat pewarna kristal violet dan karenanya akan tampak berwarna
ungu tua di bawah mikroskop. Adapun 28 bakteri gram negatif akan kehilangan zat
pewarna kristal violet setelah dicuci dengan alkohol, dan sewaktu diberi zat
pewarna tandingannya yaitu dengan zat pewarna air fuchsin atau safranin akan
tampak berwarna merah. Perbedaan warna ini disebabkan perbedaan struktur
adalah pewarnaan Gram. Berdasarkan pewarnaan Gram, bakteri dibagi menjadi dua
golongan, tergantung dari reaksi dinding sel terhadap tinta safranin atau kristal
violet. Bakteri yang tetap berwarna ungu dengan pewarnaan oleh kristal violet
aureus, sedangkan bakteri yang warna ungunya hilang jika dibilas dengan alkohol,
tetapi tetap berwarna merah muda karena menahan warna merah safranin disebut
pewarnaan tahan asam untuk mengidentifikasinya. Pada pewarnaan ini sel bakteri
akan berwarna merah muda tetapi sel jaringan akan berwarna hijau (James et al.,
2008).
Gram positif dan Gram negatif. Perbedaan dari kedua jenis Gram tersebut terdapat
pada struktur bakteri dari masing-masing Gram. Bakteri Gram positif memiliki
lapisan peptidoglikan tebal dan asam teichoic dalam jumlah banyak yang membuat
tidak terpengaruh oleh dekolorisasi alkohol dan tetap mempertahankan warna pada
pewarnaan pertama yaitu ungu tua. Sedangkan bakteri Gram negatif hanya
memiliki satu lapis petidoglikan yang menepel pada membran luar yang berselang-
seling dengan protein sehingga akan hancur oleh alcohol decolorizer yang lalu
mengakibatkan keluarnya crystal-violet-iodine compex dan digantikan oleh
V. CARA KERJA
1. Dinyalakan bunsen.
7. Disterilkan pinggir petrinya dengan cara diputar pada lampu bunsen sampai
terasa hangat.
11. Disterilkan kaca preparat yang berisi isolat bakteri dengan dilewatkan diatas
13. Ditetesi dengan lugol lalu ditunggu hingga 30 detik-1 menit, kemudian bilas
14. Ditetesi dengan alkohol 70%, tunggu hingga 5 detik lalu bilas lagi dengan
aquades.
15. Ditetesi safranin, tunggu hingga 30 detik-1 menit lalu tunggu hingga kering.
pewarnaan Gram merupakan salah satu metode paling sederhana dan murah untuk
diagnosis cepat infeksi bakteri. Metode ini jauh lebih cepat dibandingkan dengan
kultur bakteri, dan sebagai pedoman awal untuk memutuskan terapi antibiotik
Kekurangan dari metode ini yaitu hanya dapat mengetahui ukuran dan bentuk
bakteri serta melihat struktur dalam bakteri dengan zat warna saja. Kondisi
antimikroba. Spesies batang Gram positif dapat menjadi filamen dan pleomorfik
sedangkan bakteri Gram positif dapat menjadi bervariasi setelah terapi anti mikroba
bakteri positif. Bacillus adalah bakteri gram positif, karena bakteri tersebut tetap
mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu proses pewarnaan gram, sehingga
koloni bakteri tampak berwarna ungu dan biru. Pemberian alkohol berfungsi untuk
dekolorisasi bakteri, sehingga menyebabkan zat utama dalam sel muncul, namun
pada bakteri Bacillus yang termasuk Gram positif jadi tidak terdekolorisasi, karena
bakteri tersebut memiliki membran palsma tunggal yang dikelilingi dinding sel
tebal berupa peptidoglikan sisanya berupa molekul lain bernama asam teikhuat.
pewarnaan ini akan menghasilkan bakteri dengan sel berwarna ungu tua dan biru,
dan kapsul yang bewarna biru terang. Bacillus merupakan bakteri gram positif dan
tidak menghasilkan spora dan tidak motil, umumnya tumbuh berpasangan maupun
berkelompok, dengan diameter tiap sel 0,8-1,0 µm. bakteri tersebut tumbuh
optimum pada suhu 37o C dengan waktu pembelahan 0,47/jam. Bakteri tersebut
Cara kerja prakktikum pewarnaan bakteri ini sesuai dengan pernyataan cara
kerja menurut Waluyo (dalam Nurhidayati et al., 2015), uji pewarnaan gram
dilakukan dengan aquades steril diletakkan diatas kaca objek, koloni bakteri di
ambil satu ose dari media diletakkan di atas aquades steril dan sebarkan hingga
merata, biarkan olesan tersebut kering karena udara. Setelah olesan benar-benar
kering karena udara, kemudian lalukan kaca objek tersebut beberapa kali diatas
nyala api sampai kaca objek terasa agak panas bila ditempelkan pada punggung
tangan. Kemudian ditetesi dengan larutan kristal ungu (Gram A), dan didiamkan
selama satu menit, kemudian cuci menggunakan aquades pada botol semprot dan
selama 2 menit, dicuci menggunakan aquades pada botol semprot dan dikeringkan.
Kemudian ditetesi dengan larutan etanol 95% (Gram C) selama 30 detik, dicuci
menggunakan aquades pada botol semprot dan dikeringkan. Setelah itu ditetesi
dengan larutan safranin (Gram D) atau zat penutup dan didiamkan selama 30 detik,
Fungsi tiap larutan yang digunakan pada pewarnaan dengan cat Gram:
(ungu).
Zat ini berfungsi untuk mewarnai kembali sel-sel yang telah kehilangan
Namun, struktur bakteri tidak terlihat dalam pengamatan ini karena diamati
hanya dengan perbesaran 40x Perbesaran 100x harus digunakan untuk melihat
struktur sel bakteri dan Gunakan minyak imersi. Kondisi ini dapat disebabkan oleh
masalah prosedural atau alat yang digunakan dalam praktek. Hal yang
Misalnya pada majalah “Isolasi Bakteri Asam Laktat dari kotoran rusa (Cervus
unicolor) dari genus Lactobacillus Sambar", ditemukan. Hasil penulis dengan hasil
yang jelas saat menggunakan pembesaran 1000x dalam lensa. Alasan lainnya
adalah tidak menggunakan minyak imersi perbesaran 100x. Pembesaran yang kuat
dengan lensa objektif 100x membutuhkan lebih banyak minyak sebagai sumber
daya dalam meningkatkan resolusi dan Bukaan Numerik (NA). Fungsi oli disini
adalah untuk mengurangi pembiasan cahaya dan pantulan cahaya objek dan
Namun dalam praktiknya ini tidak digunakan Minyak imersi karena tidak tersedia
di laboratorium. Karena yaitu pada pembesaran 100x tidak ada pengamatan hasil
yang jelas.
Pada pewarnaan Gram terdapat 2 jenis bakteri yaitu Gram positif dan gram
negatif, tujuan dari pewarnaan Gram ini yaitu untuk mempermudah melihat bakteri
dalam bakteri seperti dinding sel dan vakuola, dan menghasilkan sifat-sifat fisik
serta kimia khas dari bakteri dengan zat warna. Dalam pewarnaan, bakteri Gram
positif berwarna ungu sedangkan bakteri Gram negatif berwarna merah (Waluyo,
2008).
Perbedaan dan ciri-ciri bakteri garam positif dan bakteri garam negatif yaitu
bakteri garam negatif ialah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna crystal
violet sewaktu proses pewarnaan gram, sehingga akan berwarna merah jika diamati
dengan mikroskop. Disisi lain bakteri garam negatif seperti Eschercia coli memiliki
sistem membran ganda di mana membran plasmanya diselimuti oleh membran luar
permeabel. Bakteri ini mempunyai dinding sel tebal berupa peptidoglikan yang
terletak di antara membran dalam dan luarnya, bakteri ini juga bersifat patogen
yang berarti mereka berbahaya bagi organisme inang. Sifat patogen ini umumnya
berkaitan dengan komponen tertentu pada dinding gram negatif terutama lapisan
lipopolisakarida (dikenal juga dengan lapis atau endotoksin). Disisi lain, bakteri
gram positif akan berwarna ungu perbedaan keduanya didasarkan pada perbedaan
struktur dinding sel yang berbeda dan dapat dinyatakan oleh prosedur pewarnaan
disebabkan oleh kesalahan praktikan dalam melakukan fiksasi yang kurang tepat
seperti fiksasinya terlalu lama yang dapat mengakibatkan bakteri mati, serta
penggunaan kertas hisap yang tidak tepat dapat menyebabkan suspensi yang ada di
Bakteri yang sudah diberi warna dapat dilihat bentuknya dengan mikroskop
vibrio). Bakteri memiliki beberapa bentuk yaitu bacillus (batang), coccus (bulat),
dan spirilum (lengkung). Bakteri yang berbentuk bacillus terbagi atas diplobacillus
dan tripobacillus. Pada bentuk coccus dibagi atas monococcus, diplococcus, sampai
staphylococcus (bentuknya mirip buah anggur). Khusus pada spirilum hanya dibagi
1. Fase yang paling kritis dari prosedur pewarnaan gram adalah tahap
yang berlebih sehingga sel gram positif tampak seperti gram negatif.
yang tidak lebih lama dari 24 jam. Umur kultur akan berpengaruh pada
positif. Mungkin akan menampakkan gram variabel yaitu satu jenis sel,
VII.PENUTUP
7.1 Kesimpulan
kristal violet, larutan yodium atau lugol, larutan alkohol (bahan pemucat), dan zat
pewarna tandingannya berupa zat warna safranin. Bakteri Gram negatif mempunyai
dinding sel tipis yang berada di antara dua lapis membran sel dan dalam pewarnaan
akan melunturkan pewarna kristal violet serta mengikat safranin sehingga berwarna
merah. Sedangkan bakteri Gram positif memiliki dinding sel yang tebal dan
membran sel selapis dan dalam pewarnaan akan mengikat kristal violet sehingga
Saran dari praktikum kali ini yaitu alat dan bahan yang digunakan dapat
dengan baik. Selain itu, perlu ketelitian dan perhatian lebih dalam menentukan
takaran pada larutan pewarnaan dan kultur yang digunakan pada metode pewarnaan
bakteri yang dilakukan. Takaran yang terlalu banyak ataupun terlalu sedikit dapat
Ariyani, F., M. Inggriani., dan N.A. Ilsan. 2018. Perbedaan hasil deteksi pewarnaan
bakteri tahan asam dan rapid antigen pada pasien diagnosa tuberkulosis
paru. Jurnal Mitra Kesehatan. 1(2): 111-116.
James, J., C. Baker., dan H. Swain. 2008. Prinsip-Prinsip Sains Untuk Keperawatan.
Erlangga. Jakarta.
Nurhidayati, S., Faturrahman, & M. Ghazali. (2015). Deteksi bakteri patogen yang
berasosiasi dengan Kappaphycus alvarezii (doty) bergejala penyakit ice-
ice. Jurnal Sains Teknologi Dan Lingkungan, 1(2)
Tortora, G.J., B.R. Funke., dan C.L. Case. 2011. Microbiology and Introduction
(Edisi 7). Pearson Education Inc.