Anda di halaman 1dari 23

Laporan Praktikum Nama : Fitrina Deswanti

Mikrobiologi Dasar
NIM : J3L219156
Kelas : BP1 (Sabtu Pagi)
Hari/Tanggal : Sabtu, 7 November 2020
Waktu : 07.00 – 12.40
PJP : M Arif Mulya S.Pi,M.Si
Asisten :- Hanna Maria S, A.Md
- M. Emir Habibie, A.Md

AKTIVITAS ENZIMATIS MIKROORGANISME

PROGRAM STUDI ANALISIS KIMIA


SEKOLAH VOKASI
IPB UNIVERSITY
2020
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Enzim atau biokatalisator adalah katalisator organik yang dihasilkan oleh
sel.Enzim sangat penting dalam kehidupan, karena semua reaksi metabolisme
dikatalis oleh enzim. Jika tidak ada enzim, atau aktivitas enzim terganggu maka
reaksi metabolisme sel akan terhambat hingga pertumbuhan sel juga terganggu
Kerja enzim bersifat spesifik yang berarti bahwa satu jenis enzim hanya akan
bekerja pada satu jenis senyawa Sehubungan dengan potensi toksisitas senyawa
radikal bebas, tubuh memiliki mekanisme sistem pertahanan alami berupa enzim
antioksidan endogen yaitu superoksida dismutase (SOD), glutation peroksidase
(GPx), dan katalase yang berfungsi menetralkan dan mempercepat degradasi
senyawa radikal bebas untuk mencegah kerusakan komponen makromolekul sel
(Fitri dan Alang H,2019).
Bakteri amilolitik mampu memproduksi enzim amilase yang berfungsi
sebagai biokatalisator yang mampu mengkatalis proses hidrolisis amilum untuk
menghasilkan molekul yang lebih sederhana seperti glukosa, maltosa dan dekstrin
Enzim amilase memiliki peran penting dalam pengolahan limbah yang banyak
mengandung amilum (Hanzen et al,2017) Protease merupakan enzim proteolitik
yang mengkatalisis pemutusan ikatan peptida pada protein menjadi oligopeptida
dan asam amino. Protease yang aktif dapat ditemukan di saluran pencernaan.
Mikroorganisme merupakan sumber enzim protease yang paling potensial (Yusra
dan Efendi y, 2019) Uji oksidase berfungsi untuk menentukan ada tidaknya enzim
oksidase pada bakteri. memegang peranan penting dalam transport elektron
selama respirasi aerobik. Enzim oksidase yang dihasilkan oleh bakteri aerob
fakultatif menyebabkan bakteri ini mampu memanfaatkan sumber karbon yang
tersedia (Puspita et al,2017) Katalase adalah enzim yang mengkatalisasi
penguraian hydrogen peroksida (H2O2). Hidrogen peroksida bersifat toksik
terhadap sel karena bahan ini dapat menginaktivasikan enzim dalam sel (Arfiandi
dan Tumbol, 2019).
1.2 Tujuan
Pada praktikum ini bertujuan untuk Mengamati berbagai macam aktivitas
enzimatis mikroorganisme dengan menggunakan beberapa macam uji.

METODE
2.1 Alat dan Bahan
 Tabung reaksi dan raknya
 Inkubator  Cawan petri
 Kertas cakram  Medium NA dan SMA,
 object glass
 Bakteri E.coli dan Bacillus sp
 reagen, H2O2, iodin
 pipet tetes
2.2 Cara Kerja

1) Uji Amilolitik

Inokulasi Nutrient Agar Inkubasi selama 48 jam Setelah selesai, tetesi


yang mengandung pati (2 pada suhu 37oC cawan dengan lugol iodine
g/l) dengan bakteri secara sehingga seluruh
streak permukaan media terkena

Hasil negatif ditunjukkan Hidrolisis zat pati terlihat


warna sekitar koloni tetap sebagai zona jernih di
biru hitam sekeliling koloni

2) Uji proteolitik

Inokulasikan bakteri pada Inkubasi pada suhu 37°C Aktivitas proteolitik


Skim Milk Agar (SMA) selama 48 jam. ditunjukkan oleh
terbentuknya zone jernih di
sekeliling goresan.

3) Uji Oksidase

Diatas object glass letakkan Tetesi dengan reagen Menggunakan pipet Tetes
2 buah kertas cakram steril Koloni bakteri diambil
salah satu kertas cakram (sebaiknya dari biakan cair)
digunakan sebagai kontrol. secara aseptis

Hasil uji positif tertunda Lihat perubahan yang dan diteteskan pada salah
jika warna merah marun terjadi Jika warna berubah satu kertas saring yang
muncul antara 10-60 detik menjadi merah marun sudah mengandung reagen
setelah ditetesi sampel maka hasil uji positif
4) Uji Katalase

Koloni bakteri diambil satu Menggunakan pipet tetes, Amati adanya gelembung
Ose secara aseptis dan 3% H2O2 diteteskan pada untuk hasil positif dan tidak
diinokulasikan pada Object Object glass secukupnya ada gelembung untuk hasil
glass negatif

5) Uji lipolitik

Inokulasikan bakteri pada Inkubasi pada suhu 37°C Aktivitas lipolitik


NA selama 48 jam. ditunjukkan oleh
terbentuknya zone jernih di
sekeliling goresan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Tabel 1 hasil uji enzimatik pada bakteri E.coli


No Nama uji Media Hasil Gambar
1 Uji Nutrien Agar + Positif
Amilolitik pati

2 Uji Skin Milk Agar Positif


Proteolitik

3 Uji Lipolitik Nutrien Agar + positif


lemak

4 Uji Oksidase Agar semi solid Negatif

5 Uji Katalase Ditetesi H2O2 Positif


Tabel 2 hasil uji enzimatik pada bakteri Bacillus sp.
No Nama uji Media Hasil Gambar
1 Uji Nutrien Positif
Amilolitik Agar + pati

2 Uji Skin Milk Positif


Proteolitik Agar

3 Uji Lipolitik Nutrien Positif


Agar +
lemak

4 Uji Oksidase Agar semi Positif


solid

5 Uji Katalase Ditetesi Positif


H2O2

3.2 Pembahasan
Aktivitas enzimatik dilakukan pada bakteri E.coli dan Bacillus sp. Bakteri
E.coli memiliki bentuk koloni bakteri bulat, warna hijau metalik, bersifat gram
negatif, dan bentuk sel basil (batang pendek) (Widiastiti et al,2020). Sedangkan
bakteri Bacillus sp. merupakan bakteri Gram positif dengan bentuk batang pendek
hingga batang tunggal dengan penataan tunggal (Puspita et al,2017).
Uji amilolitik pada bakteri E.coli dan Bacillus sp terbentuknya zona jenih
pada sekitar koloni bakteri pada media agar pati yang dituangkan larutan iodin.
Terbentuknya zona bening merupakan hasil aktivitas enzim amilase pada daerah
tersebut. Zona bening yang terbentuk di sekeliling isolat setelah ditetesi larutan
lugol iodin mengindikasikan bahwa enzim amilase diproduksi oleh isolat,
sehingga di daerah tersebut pati telah dihidrolisis menjadi senyawa yang lebih
sederhana. Sedangkan terbentuknya warna biru kehitaman disebabkan karena
adanya reaksi antara larutan iodin dengan pati yang tidak terhidrolisis (Silitonga et
al, 2019)
Uji proteolitik pada bakteri E.coli dan Bacillus sp terbentuknya zona bening
yang muncul pada sekitar koloni bakteri media Skim Milk Agar (SKM). Bakteri
proteolitik adalah bakteri yang mampu memproduksi enzim protease
ekstraseluler, yaitu enzim pemecah protein yang diproduksi didalam sel kemudian
dilepaskan keluar dari sel. Susu skim mengandung kasein yang dapat dipecah
oleh mikroorganisme proteolitik menjadi senyawa nitrogen terlarut sehingga pada
koloni dikelilingi area bening. Timbulnya zona bening dengan diameter ≥12 mm
menandakan adanya bakteri protease yang dapat menghidrolisis protein. (Safitri et
al,2018)
Uji lipolitik pada bakteri bakteri E.coli dan Bacillus sp terbentuknya zona
bening yang muncul pada sekitar koloni bakteri media NA lemak. Setiap isolat
memiliki kemampuan lipolitik dan memiliki potensi sebagai agen pengendali
hayati karena mampu mendegradasi substrat lemak yang biasanya banyak terdapat
pada membran sel Bacillus akan menghidrolisis tween 80 menjadi asam mono-
oleat. Asam mono-oleat ini akan berikatan dengan kalsium (dari CaCl2.2H2O)
sehingga terbentuk kekeruhan warna di sekitar koloni (Ervina et al,2020). Pada
bakteri E.coli , lipase termostabil dari sumber mikroba telah diekspresikan secara
berlebihan dalam E. Coli. Enzim ini sering diproduksi dengan aktivitas enzimatik
tingkat rendah dan terutama dalam bentuk badan inklusi (Zhang et al,2018)
Uji oksidase pada bakteri E.coli menghasilkan hasil yang negatif sedangkan
pada bakteri Bacillus sp terlihat dengan adanya perubahan warna pada kertas
saring menjadi ungu setelah digoreskan isolat. Enzim oksidase pada bakteri
Bacillus sp. endofitik memegang peranan penting dalam transport elektron selama
respirasi aerobik. Enzim oksidase yang dihasilkan oleh bakteri aerob fakultatif
seperti bakteri Bacillus sp. menyebabkan bakteri ini mampu memanfaatkan
sumber karbon yang tersedia (Puspita et al,2017) Escherichia coli merupakan
bakteri Gram-negatif, oksidase-negatif, berbentuk batang dari famili
Enterobacteriaceae. Bakteri ini mampu tumbuh baik secara aerobik dan anaerobik,
hidup pada suhu 37 °C, dan bisa juga nonmotile atau motil, dengan flagella
peritrichous (Purbowati et al, 2017).
Uji katalase pada bakteri bakteri E.coli dan Bacillus sp menampilkan hasil
yang positif. Uji katalase yang positif menandakan Bacillus sp. endofitik memiliki
enzim katalase. Bacillus sp. adalah salah satu genus bakteri yang merupakan
bakteri yang bersifat aerob obligat atau aerob fakultatif, dan positif terhadap uji
enzim katalase. bakteri Bacillus sp. endofitik termasuk dalam golongan bakteri
bersifat aerob (Puspita et al,2017). Bakteri E.coli pada pengujian katalase
diperoleh hasil positif yang ditandai dengan timbulnya gelembung udara (O2)
yang dihasilkan dari degradasi H2O2 oleh enzim katalase (Widiastiti et al,2020).

KESIMPULAN

Praktikum ini dapat disimpulkan bahwa praktikan dapat Mengamati


berbagai macam aktivitas enzimatis mikroorganisme dengan menggunakan
beberapa macam uji yaitu uji amilolitik, uji proteolitik, uji lipolitik, uji oksidase
dan uji katalase pada bakteri E.coli dan Bacillus s. Pada uji amilolitik kedua
bakteri positif memiliki enzim amilase, pada uji proteolitik kedua bakteri positif
memiliki enzim protease, pada uji lipolitik kedua bakteri positif memiliki enzim
lipase, pada uji oksidase hanya bakteri Bacillus yang positif dan bakteri E.coli
oksidase negatif. Dan pada uji katalase kedua bakteri positif memiliki enzim
katalase.
DAFTAR PUSTAKA

Arfiandi, Reiny, dan Tumbol. 2020. Isolasi dan identifikasi bakteri patogen pada
ikan nila (Oreochromis niloticus) yang dibudidayakan di Kecamatan
Dimembe Kabupaten Minahasa Utara Tahun 2019. Budidaya Perairan ,
vol 8(1) :19-26.
Ervina E., Ekowati CN, Sumardi, dan Rosa, E. 2020. Lipolytic-screening of
Bacillus genera as Biocontrol candidate In Coffee Plantation. Jurnal
Ilmiah Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati, Vol. 7 (1): hal.
31-34.
Fitri, dan Alang, H. 2019. Analisis Aktivitas Enzim Antioksidan Katalase dan
Peroksida. jurnal sains dan pendidkan biologi, Vol 3(1) : 12-16.
Hanzen E, Utami S ,Hastuti SP, Asna P, dan Nugraheni, F. 2017. ISOLASI DAN
IDENTIFIKASI BAKTERI AMILOLITIK DARI TANAH YANG
TERCAMPUR LIMBAH KULIT UBI KAYU DI BONDOWOSO, JAWA
TIMUR. PROSIDING SEMINAR NASIONAL III, 259-262.
Purbowati R, Rianti ED, dan Ama, F. 2017. KEMAMPUAN PEMBENTUKAN
SLIME PADA Staphylococcus epidermidis,Staphylococcus aureus,
MRSA DAN Escherichia coli. Jurnal Florea , Volume 4 ( 2) : 1-9.
Puspita F, Ali M., dan Pratama R. 2017. Isolasi dan Karakterisasi Morfologi dan
Fisiologi Bakteri Bacillus sp. Endofitik dari Tanaman Kelapa Sawit
(Elaeis guineensis Jacq.). J. Agrotek. Trop, 6 (2): 44-49 .
Safitri R, Muchlissin SI., Mukaromah AH., Darmawati1 S.,dan Ethica, S. N.
2018. SOLASI BAKTERI PENGHASIL ENZIM PROTEASE
BACILLUS THURINGIENSIS IRODI PADA ONCOM MERAH PASCA
FERMENTASI 24 JAM. Seminar Nasional Edusainstek FMIPA
UNIMUS, 62-69.
Silitonga LR., Nursyirwani, dan I. E. 2019. ISOLATION, IDENTIFICATION
AND SENSITIVITY OF AMILOLITIC BACTERIA FROM
MANGROVE ECOSYSTEM SEDIMENT IN PURNAMA MARINE
STATION DUMAI ON THE PATHOGENIC BACTERIA. Asian Journal
of Aquatic Sciences, Desember 2019. V, Vol 2 (3) 257-266.
Widiastiti I., Putra, Duniaji, dan Darmayanti, L. 2019. ANALISIS POTENSI
BEBERAPA LARUTAN PENGENCER PADA UJI ANTIBAKTERI
TEH TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe) TERHADAP
Escherichia coli. Media Ilmiah Teknologi Pangan, Vol. 6( 2), 117 - 125.
Yusra, dan efendi, y. 2019. KEMAMPUAN Bacillus subtilis VITNJ1 DARI
SALURAN PENCERNAAN IKAN NILA DALAM MEMPRODUKSI
ENZIM PROTEASE. Jurnal Riset Akuakultur, 14 (2), 2019, 87-93, 14(2):
87-93.
Zhang W, Lu J., Zhang S, Liu, L Pang dan Lv J. 2018. Development an effective
system to expression recombinant protein in E. coli via comparison and
optimization of signal peptides: Expression of Pseudomonas fluorescens
BJ-10 thermostable lipase as case study. Microbial Cell Factories, 17(50):
2-15.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai