Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM Nama : Arinda Fatwa K

MIKROBIOLOGI NIM : J3L219140


Kelas : KIM B1
Hari/Tanggal : Sabtu/10
Oktober 2020
Waktu : 07.00-13.00
PJP : M. Arif Mulya,
S.Pi, M.Si
Asisten : Hanna Maria S,
A.Md
M. Emir Habibie,
A.Md

PEWARNAAN MIKROBA
(PEWARNAAN GRAM DAN PEWARNAAN SPORA)

PROGRAM STUDI ANALISIS KIMIA


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2020
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pada praktikum kali ini, dilakukan pewarnaan mikroba menggunakan metode
pewarnaan Gram dan pewarnaan spora. Pewarnaan Gram ialah salah satu metode
yang dapat mengidentifikasi suatu bakteri. Pewarnaan Gram merupakan
pewarnaan diferensial yang sangat berguna dan paling banyak digunakan dalam
laboratorium mikrobiologi (Rahayu dan Gumilar 2017). Pada pewarnaan Gram
terdapat Gram negatif dan Gram positif, Gram negatif ditandai dengan sel yang
berwarna merah dan Gram positif ditandai dengan sel berwarna ungu (Wulandari
dan Purwaningsih 2019). Prinsip pewarnaan gram adalah kemampuan dinding sel
mengikat zat warna dasar (kristal violet) setelah pencucian dengan alkohol 70%
(Fitrah et al. 2017).
Pewarnaan spora dilakukan pada umur biakan bakteri tidak lebih dari dua hari
(Nugroho et al. 2017). Pewarnaan spora digunakan untuk mengamati bakteri yang
berspora (Damayanti et al. 2018). Pewarna spesifik yang digunakan adalah
malachite green. Bakteri penghasil spora tahan terhadap pewarnaan. Bakteri yang
menghasilkan spora akan mengikat kuat senyawa pewarna yaitu malachite green
dan ketika dilakukan pewarnaan selanjutnya menggunakan safranin, sel spora
tidak dapat berikatan dengan pewarna lain karena sudah berikatan dengan
malachite green. Oleh karena itu warna bakteri spora adalah hijau.

1.2 Tujuan
Mengenal dan mempelajari prosedur pewarnaan Gram, dan memahami
pentingnya setiap langkah dalam prosedur tersebut. Mempelajari landasan
kimiawi pewarnaan spora, dan mempelajari prosedur untuk membedakan bentuk
vegetatif dan spora bakteri.

Metode
2.1 Alat dan Bahan

· Mikroskop
· Jarum ose
· Gelas objek
· Botol semprot
· Bunsen
· Pemanas listrik
· Bak pewarna
· Kertas serap
· Kertas lensa
· Alkohol 70%
· Akuades steril
· Biakan bakteri yang berumur 24 jam
· Satu set pewarna Gram
· Malacite green, kristal violet, safranin

2.2 Cara Kerja

Pewarnaan Gram :

Kaca preparat dibersihkan dengan alkohol 70%.

Jarum ose dipijarkan dan ditunggu hingga dingin, lalu bakteri diambil dari
media dan diratakan di atas preparat.

Kaca preparat dipijarkan melewati atas api bunsen hingga kering.

Larutan zat warna kristal violet diteteskan sebanyak 2-3 tetes


dan didiamkan 1 menit.

Preparat diberi akuades mengalir dan dikeringkan.

Larutan lugol diteteskan dan dibiarkan 1 menit, alcohol asam diberikan


selama 30 detik, dan safranin diberikan selama 20 detik (setiap kali
berganti larutan, preparat dicuci dengan air mengalir dan dikeringkan).

Kaca preparat diamati menggunakan mikroskop dengan


perbesaran 10x100.
Pewarnaan Spora :

Bakteri dioleskan pada 2 buah kaca objek bersih dengan teknik aseptik,
kemudian dikering udarakan serta fiksasi panas di atas uap air.

Olesan digenangi dengan malakit hijau pada slide yang diletakkan diatas
pemanas selama 2-3 menit, dan dijaga agar pewarnatidakmenguap.

Slide didinginkan, lalu dialiri akuades.

Pewarna tandingan safranin digenangi selama 30 detik.

Dibilas dengan akuades, lalu dikeringkan dengan kertas


serap, dan diamati di bawah lensa minyak imersi.

Hasil Dan Pembahasan


3.1 Hasil
Tabel Identifikasi koloni dan bentuk sel

Pewarnaan
Kode Ciri Koloni Ciri Sel
Gram Spora
· Bentuk bulat kecil
· Warna putih susu agak krem · Basil/batang
RS1a · Pinggir rata dan jernih · Pendek + +
· Bentuk elevasi cembung · Berantai
· Permukaan mengkilat
· Bentuk bulat kecil
· Warna putih susu agak krem · Basil/batang
RS1b · Pinggir rata dan jernih · Pendek + -
· Bentuk elevasi cembung · Berantai
· Permukaan mengkilat
· Bentuk bulat kecil
· Warna putih susu agak krem · Basil/batang
RS2a · Pinggir keriput dan jernih · Pendek + +
· Bentuk elevasi cembung · Berantai
· Permukaan mengkilat
RS2b · Bentuk bulat kecil · Basil/batang + +
· Warna putih susu agak krem · Pendek
· Pinggir keriput dan jernih · Berantai
· Bentuk elevasi cembung
· Permukaan mengkilat
Keterangan :
Gram : (+) mengikat kristal violet, (-) tidak mengikat kristal violet
Spora : (+) membentuk spora, (-) tidak membentuk spora
Sumber : (Damayanti et al. 2018)

3.2 Pembahasan
Pewarnaan Gram digunakan untuk menentukan jenis bakteri Gram positif dan
bakteri Gram negatif. Bakteri Gram positif ditandai dengan warna ungu,
sedangkan bakteri Gram negatif ditandai dengan warna merah. Hal ini disebabkan
karena bakteri Gram positif dapat menahan kompleks pewarna primer ungu kristal
iodium sampai akhir prosedur dan sel bakteri berwarna biru gelap atau ungu,
sedangkan bakteri Gram negatif kehilangan kompleks ungu kristal pada waktu
pembilasan dengan alkohol namun kemudian terwarnai dengan pewarna
tandingan, yaitu safranin sehingga sel-sel tampak berwarna merah muda pada
akhir pewarnaan.
Pewarnaan spora merupakan uji lanjut setelah sampel bakteri teridentifikasi
oleh pewarnaan Gram. Pewarnaan spora bertujuan untuk mengetahui ada atau
tidaknya spora pada bakteri yang telah berhasil diisolasi. Pewarnaan spora
diakukan dengan menggunakan pewarna malachite green. Bakteri yang
menghasilkan spora akan mengikat kuat senyawa pewarna yaitu malachite green
dan tidak dapat berikatan dengan pewarna lain karena sudah berikatan dengan
malachite green, sehingga bakteri spora berwarna hijau.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa isolat RS1a, RS1b, RS2a,
dan RS2b memiliki ciri koloni yang sama yaitu berbentuk bulat kecil, berwarna
putih susu agak krem, bentuk evaluasi cembung, dan permukaan mengkilat, hanya
saja berbeda pada bagian pinggir koloni, RS1a dan RS1b memiliki pinggir yang
rata dan jernih, sedangkan RS2a dan RS2b memiliki pinggir yang keriput dan
jernih. Sel pada 4 isolat ini pun memiliki ciri yang sama yaitu, berbentuk basil
(batang), berukuran pendek, dan berantai. Pada tabel tersebut pewarnaan Gram
dari 4 isolat ini memberikan hasil positif, yang berarti bakteri mengikat Kristal
violet dan menghasilkan warna ungu. Pada pewarnaan spora, isolat RS1a, RS2a,
dan RS2b memberikan hasil positif yang berarti bakteri mengikat kuat senyawa
pewarna malachite green dan membentuk spora, sedangkan isolat RS1b
memberikan hasil negatif yang berarti bakteri tidak membentuk spora.

Kesimpulan
Bakteri yang memberikan hasil positif pada pewarnaan Gram berarti mengikat
kristal violet sehingga menghasilkan warna ungu, sedangkan pada bakteri Gram
negatif terwarnai oleh pewarna tandingan yaitu safranin sehingga menghasilkan
warna merah muda. Pada pewarnaan spora bakteri yang memberikan hasil positif
berarti mengikat kuat senyawa pewarna malachite green dan membentuk spora,
sedangkan pada hasil yang negatif berarti tidak membentuk spora.

Daftar Pustaka
Damayanti SS, Komala O, Effendi EM. 2018. Identifikasi bakteri dari pupuk
organik cair isi rumen sapi. Jurnal Ilmiah Ilmu Dasar dan Lingkungan Hidup.
18(2):64-71.

Fitrah R, Irfan M, Saragih R. 2017. Analisis bakteri tanah di hutan larangan adat
rumbio. Jurnal Agroteknologi. 8(1):17-22.
Nugroho FL, Rusmaya D, Damayanti M. 2017. Identifikasi mikroorganisme pada
EM1 dan mudball (dedak padi, tanah lita dan EM1) yang digunakan dalam
penjernihan air sungai buatan. Infomatek. 19(2):91-100.
Rahayu SA dan Gumilar MH. 2017. Uji cemaran air minum masyarakat sekitar
Margahayu Raya Bandung dengan identifikasi bakteri Escherichia coli.
IJPST. 4(2):50-56.

Wulandari D dan Purwaningsih D. 2019. Identifikasi dan karakterisasi bakteri


amilolitik pada umbi Colocasia esculenta L. secara morfologi, biokimia, dan
molekuler. Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia. 6(2):247-258.
Lampiran 1
Jurnal 1

Jurnal 2
Lanjutan Lampiran 1

Jurnal 3

Jurnal 4

Jurnal 5

Anda mungkin juga menyukai