Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI I

“PEWARNAAN GRAM”

DI SUSUN OLEH:

NAMA : PRISKA SARI PAYUNG

KELAS : 2020B

KELOMPOK : 4 (EMPAT)

PROGRAM STUDI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

UNIVERSITAS MEGAREZKY

MAKASSAR

2021
LEMBAR PENGESAHAN

Judul praktikum : mengidentifikasi bakteri pewarnaan sederhana

Nama : Priska sari payung

Nim : B1D120072

Hari/tanggal : kamis, 12 Agustus 2021

Kelompok : 4 (empat)

Rekan kerja : 1). Nurpada Uleng 2). Andi Anisa Faradilla

3). Junike Linda Indou 4). Gerlin Damaris Lekam


tompessy

5). Riris Ivonia

Penilaian :

Makassar, 12 agustus 2021

Asisten Praktikan

Habibah Gali, S.Tr.Kes Priska sari payung


Nim: B1D120072
Dosen Pembimbing

Nirmawati Angria S.Si. M.kes


NIDN: 091 8068 702
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bakteri adalah mahluk mikroorganisme yang memiliki morfologi

struktur, serat sifat-sifat yangs angat Khas. Bakteri adalah suatu

maikroorganisme yang memiliki ukuran mikroskoptik. Melihat dan

mengamati bakteri dalam kedaan hidup sangat sulit, karena selain bakteri

itu tidak berwarna juga transparan dan sangat kecil. Untuk mengatasi hal

tersebut maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bakteri. Ini

merupakan salah satu cara yang paling utama dalam penelitian- penelitian

mikrobiologi. Pewarrnaan bakteri dilakukan untuk mempermudah proses

identifikasi bakteri. Dalam pewarnaan sel, banyak metode yang dapat

dilakukan yaitu seperti pewarnaan sederhana (pewarnaan positif/langsung

dan pewarnaan negatif/tidal langsung) dan suatu pewarnaan yang bernama

pewarnaan gram dimana pewarnaan gram ini termasuk kedalam

pewarnaan diferensial (penggunaan lebih dari satu jenis zat warna)

Bakteri juga dapat dibedakan melalui teknik pewarnaan gram.

Teknikpewarnaan gram tersebut dapat menghasilkan warna merah dan

ungu. Bakterigram negatif ditandai dengan pewarnaan ungu

sedangkan yang positif berwarna merah Melnick, (dan Adelbergs’s,

2005). Hal ini bertujuan untuk memberikan warna pada bakteri pada

akhirnyadapat diidentifikasi dengan mudah. Selain itu, ada


endospore yang bias diwarnai. Endospora adalah organisme yang

dibentuk dalam kondisi yangstres karena kurang nutrisi, yang memiliki

kemungkinan untuk tetap berlanjut di lingkungan sampai kondisi menjadi

baik (Melnick, dan Adelberg’s 2005).

Pada praktikum proses pewarnaan gram olesan bakteri yang

terfiksasidikenai larutan-larutan berikut dalam urutannya yaitu ungu

kristal, larutan yodium, alkohol (bahan pengecat), dan safranin atau

beberapa pewarnatandingan lain yang sesuai. Teknik Pewarnaan bukan

pekerjaan yang sulit tapi perlu ketelitian dan kecermatan bekerja serta

mengikuti aturan dasar yang berlaku.

B. Tujuan Praktikum

Dari latar belakang di atas, tujuan dari praktikum yaitu:

a. untuk mengetahui apa itu pewarnaan gram

b. untuk mengetahui cara kerja dari teknik pewarnaan gram


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Bakteri gram positif dan Negatif

Bakteri Gram positif mempunyai membran sitoplasma lapis dua

lemak yang khas yang dikelilingi oleh dinding sel yang kaku yang

menyebabkan bentuk organisme yang karakteristik, membedakannya

dengan sel eukariotik, dan memperbolehkannya bertahan hidup dalam

lingkungan yang tidak menyenangkan secara osmotik (Puspa Dewi,

2020). Dinding sel bakteri Gram positif mengandung peptidoglikan dan

teikhoat atau asam teikuronat dan bakteri mungkin dikelilingi oleh protein

atau envelope polisakarida. Sedangkan dinding sel bakteri Gram negatif

mengandung peptidoglikan, lipopolisakarida, lipoprotein, fosfolipid, dan

protein (AAIBA LAKTAT, 2019). Dinding sel bakteri Gram positif lebih

tebal daripada bakteri Gram negatif. Bakteri Gram negatif mengandung

lipid, lemak atau substansi seperti lemak dengan persentase yang lebih

tinggi daripada yang dikandung bakteri Gram positif (S Raharjo, 2012).

Prosedur pewarnaan bakteriologis yang penting ditemukan secara

empiris pada tahun 1884 oleh ilmuwan Denmark Christian Gram. Ketika

bakteri diwarnai dengan pewarna dasar tertentu, sel-sel dari beberapa


spesies (spesies Gram negatif) dapat dengan mudah didekolorisasi dengan

pelarut organik seperti etanol atau aseton, sedangkan sel-sel spesies Gram

positif menolak dekolorisasi (Puspa Dewi, 2020). Bukti-bukti percobaan

menyarankan bahwa selama prosedur pewarnaan, perlakuan dengan etanol

(alkohol) terhadap bakteri menyebabkan terekstraksinya lipid sehingga

memperbesar daya rembes atau permebealitas dinding sel. Maka kompleks

ungu kristal-yodium (UK-Y) yang telah memasuki dinding sel selama

langkah awal dalam proses pewarnaan, dapat diekstraksi. Oleh karena

kandungan lipidnya lebih rendah, dinding sel bakteri Gram positif menjadi

terdehidrasi selama perlakuan dengan etanol sehingga menyebabkan pori-

pori mengecil, permebealitasnya berkurang, dan kompleks UK-Y tidak

dapat terekstraksi sehingga bakteri Gram positif dapat mempertahankan

warna tersebut. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa bakteri Gram

positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna kristal violet pada

proses pewarnaan Gram. Sedangkan bakteri Gram negatif adalah 7 bakteri

yang tidak mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu proses

pewarnaan Gram sehingga akan bewarna merah bila diamati dengan

mikroskop (Puspa Dewi, 2020). Bakteri Gram positif berbeda dari bakteri

Gram negatif dalam hal-hal lain juga. Bakteri Gram positif pada umumnya

lebih rentan terhadap antibiotik penisillin dan kurang rentan terhadap

disintegrasi oleh perlakuan mekanis (seperti diberi tekanan amat tinggi

atau getaran-getaran ultrasonik) atau bila diberi enzim-enzim tertentu.


Sedangkan bakteri Gram negatif lebih rentan terhadap antibiotik-antibiotik

seperti streptomisin.

Bakteri gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan

zat warna kristal violet sewa ktu proses pewarnaan Gram sehingga akan

berwarna merah bila diamati dengan mikroskop. Banyak spesies bakteri

gram-negatif yang bersifat patogen, yang berarti mereka berbahaya bagi

organisme inang. Sifat patogen ini umumnya berkaitan dengan komponen

tertentu pada dinding sel gram-negatif, terutama lapisan lipopolisakarida

(dikenal juga dengan LPS atau endotoksin).

Karakterisitik bakteri gram negatif yaitu: memiliki dinding sel

Peptidoglikan (2-7 nm) di antara membran dam dan luar, serta adanya

membran luar (7-8 nm tebalnya) yang terdii dari lipid, protein, dan

lipopolisakarida, bentuk Bulat, oval, batang lurus atau melingkar seprti

tand koma, heliks atau filamen; beberapa mempunyai selubung atau

kapsul, bereproduksi dengan cara Pembelahan biner, kadang-kadang

pertunasan, Fototrof, kemolitoautotrof atau kemoorganoheterotrof, Dapat

memiliki (pili, fimbriae, tangka), Motil atau nonmotil. Bentuk flagela

dapat bervariasi-polar,lopotrikus (lophtrichous), petritrikus (petritrichous).

B. Pewarnaan Gram

Pewarnaan gram atau metode gram adalah suatu metode empiris

untuk membedakan spesies bakteri mejadi dua kelompok besar, yaitu gram

positif dan gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel
mereka.Metode tersebut diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuwan

Denmark Hans Christian Gram (1853-1938) yang mengembangkan teknik

tersebut padatahun 1884 untuk membedakan antara Pneumococcus dan

bakteri Klebsiella Pneumonia. Pewarnaan gram dibagi menjadi dua hasil

yaitu gram positif dan gramnegatif, tergantung dari reaksi dinding sel

terhadap tinta safranin atau kristalviolet. Beberapa bakteri tidak terwarnai

dengan pewarnaan gram, karenadinding selnya mengandung banyak lipid,

sehingga digunakan pewarnaantahan asam untuk mengidentifikasinya.

Pada pewarnaan tersebut sel bakteriakan berwarna merah tetapi sel

jaringan akan berwarna hijau Pewarnaan Gram dilakukan untuk

mengelompokkan bakteri menjadi 2 yaitu bakteri Gram positif dan bakteri

Gram negative. Pada pewarnaan Gramini, reagen yang digunakan ada 4

jenis, yaitu kristal violet, iodine, alkohol dansafranin. Bakteri Gram positif

akan mempertahankan warna ungu dari kristalviolet sehingga ketika

diamati mikroskop akan menunjukkan warna ungu sedangkan bakteri

Gram negative tidak dapat mempertahankan warna ungudari kristal violet

tetapi zat warna safranin dapat terserap pada dinding selsehingga akan

memperlihatkan warna merah. (Pratita, 2012).

Kelompok bakteri gram negative ditandai dengan sel bakteri yang

berwarna merah saat pengamatan secara mikroskopik. Warna merah

tersebutdisebabkan karena hilangnya pewarna kristal violet pada waktu

dekolorisasidengan alkohol kemudian sel bakteri menyerap pewarna

merah yaitu safranin.Pewarnaan Gram digunakan untuk mengetahui


morfologi sel bakteriserta untuk membedakan bakteri gram positif dan

gram negative. Perbedaanwarna pada bakteri gram positif dan gram

negatifmenunjukkan bahwa adanya perbedaan struktur dinding sel antara

kedua jenis bakteri tersebut. Bakterigram positif memiliki struktur dinding

sel dengan kandungan peptidoglikanyang tebal sedangkan bakteri gram

negatifmemiliki sturktur dinding seldengan kandungan lipid yang tinggi

(Fitri, 2011).Pengecatan gram dilakukan pada kultur bakteri umur 24 jam

yangditumbuhkan pada medium padat. Bakteri gram positif akan

memberikanwarna ungu ketika diberi cat gram. Warna ungu tersebut

terjadi karena dindingsel bakteri mengikat cat Kristal violet yang diperkuat

oleh iodine dan Kristalviolet tersebut tidak akan hilang pada waktu diberi

cat peluntur sehingga tidak terpengaruh pada saat diberi cat penutup yang

berwarna merah (Romadhon,2012).Pewarnaan dilakukan dengan membuat

bekasan isolate digelas obyek,kemudian diwarnai dengan larutan Kristal

violet dan yodium secara bergantianselama beberapa menit dan dicuci

dengan aquadest, selanjutnya dicuci denganalkohol dan ditetesi dengan

larutan cat penutup safranin. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan

mikroskop, bakteri gram positif akan Nampak berwarna ungu, sedangkan

gram negatifberwarna merah (Purwohadisantoso, 2009).


BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu Praktikum

Praktikum dilakukan pada pagi hari jam 10.00 am

B. Alat dan Bahan

Alat:

 Objek glass

 Deck glass

 Ose bulat dan lurus

 Gegep kayu (penjepit kayu)

 Tisu

 Mikroskop

Bahan:

 Bakteri biakan
 Bunsen

 Zat warna kristal gentian violet, lugol, alkohol 96%, air fuchsin

C. Prinsip kerja

Dinding sel bakteri gram positif terdiri dari peptidoglikan yang

tebal, sedangkan bakteri gram negatif mempunyai kandungan lipit yang

tinggi dibandingkan dinding sel bakteri gram positif. Pada bakteri gram

positif akan terbentuk persenyawaan kompleks Kristal violet yang tidak

larut dalam pemucat. Pada gram negative memiliki kandungan Lipid yang

tebal, lipid ini akan larut dalam alkohol dan aseton yang digunakan

sebagai larutan pemucat, sehingga pori-pori dinding sel membesar dan

meningkatkan daya larut kompleks Kristal violet pada dinding sel bakteri

gram negative. Sehingga penambahan zat warna terakhir menyebabkan sel

bakteri warna merah, karena persenyawaan kompleks Kristal violet larut

dan dinding sel kemudian mengikat zat warna terakhir.

D. Cara Kerja

1) Bersihkan objek glass (cuci dengan sabun/menggunakan

desinfektan/fiksasi)

2) Ambil bakteri dengan menggunakan ose (panaskan terlebih dahulu

sampai pangkal).
3) Letakan diatas objek glass dengan cara membuat bulatan dari dalam ke

luar.

4) Setelah itu difiksasi dengan cara memanaskan sekilas diatas nyala api

bunsen atau spiritus.

5) Teteskan kristal violet sebagai pewarna utama bakteri diatas apusan

pada objek glass dan usahakan semua ulasan terwarnai dan tunggu

selama kurang lebih 1 menit

6) Kemudian cuci dengan air mengalir

7) Selanjutnya teteskan 2-3 tetes larutan mordant (lugol iodine) lalu tunggu

kurang lebih 1 menit.

8) Cuci dengan air mengalir

9) Berikan larutan pemucat (alkohol

10) Amati dibawah mkroskop perbesaran 40x, dan 100x ditambah oil

emersi.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tabel Pengamatan

No TEKNIK GAMBAR KETERANGAN


PEWARAAN

- pengamatan

dengan 40x, dan


1 Pewarnaan Gram
100

- bentuk basil

- berwarna ungu

- bakteri gram

positif

B. Gambar pengamatan
C. Pembahasan

Dalam praktikum pewarnaan gram, bakteri yang digunakan yaitu

bakteri biakan yang dibuat atau di tumbuhkan di dalam media terlebih

dahulu. Pewarnaan gram dilakukan untuk mengidetifikasi jeis gram pada

bakteri apakah bakteri memiliki gram positif atau gram negatif. Pada

bakteri gram positif akan terbentuk persenyawaan kompleks kristal violet

yang tidak larut dalam pemuat (96%). kristal violet akan mewarnai seluruh

permukaan bakteri gram positif. Kemudian pemberian lugol untuk

meningkatkan afinitas pengikatan zat warna oleh bakteri. Penetesan

alkohol 96 % menyebabkanpori-pori pada gram negatif yang memiliki

banyak lapisan lemak sehingga kompleks CV iodine akan lepas dari

permukaan sel. Pada bakteri gram positif CV iodin tetap menempel di

dinding sel. Air fuchsin akan mewarnai sel gram negatif menjadi warna

merah. Sedangkan gram positif tidak berpengaruh. Objek glass

dibersihkan terlebih agar bersih dari debu atau benda lain yang dapat

mengganggu. Fiksasi bertujuan untuk mematikan bakteri dan melekatkan

sel bakteri pada objek glass tanpa merusak struktur selnya. Dalam

praktikum hasil pengamatan yang didapati di bawah mikroskop perbesaran


40x, dan 100x ditambah oil emersi yaitu bakteri dengan gram positif yang

berbentuk basil berwarna ungu.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pewarnaan gram atau metode gram adalah suatu metode empiris

untuk membedakan spesies bakteri mejadi dua kelompok besar, yaitu gram

positif dan gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel

mereka. Dalam mengidentifikasi bakteri dengan menggunakan pewarnaan

gram didapati bakteri berbentuk basil di bawah mikroskop dengan

perbesaran 40x, dan 100x ditambah oil emersi berwarna ungu dan sudah di

pastikan bakteri ini yaitu bakteri gram positif


DAFTAR PUSTAKA

- Gram, HC (1884). "Über die isolierte Färbung der Schizomyceten in

Schnitt- und Trockenpräparaten". Fortschritte der Medizin. 2: 185–89.

- Madigan MT, Martinko JM, Brock TD. 2006. Brock Biology of

Microorgnisms. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Anda mungkin juga menyukai