Anda di halaman 1dari 16

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III

TINGKAT I / SEMESTER VII


AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

SISTEM MANAJEMEN MUTU KELOMPOK 2


TEKNIK PEWARNAAN GRAM 1. Hermawan Cahya S
2. 2. Irawan Ardiyanto P
3. Iwan Sopwana
4. Julida Imelda P
5. Kartika Laksana
6. Kiki Noviana
7. Lestriyanti Br Ginting
8. Maya Indah Sari
9. Mega Sri Handayani
10. Melva Ika Lisnawaty
11. Michael Alfian Grey
12. Muchlisoh Zulaeha
13. Nita Nursistiana
TEKNIK PEWARNAAN
Direktorat Laboratorium Kesehatan Departemen kesehatan RI 2003

Pewarnaan dalam proses identifikasi bakteri :


Untuk melihat morfologi/bentuk bakteri dengan menggunakan zat warna sesuai
dengan metode masing-masing pewarnaan.
Zat warna paling banyak digunakan fuchsin karbol, biru metilen, gentian ungu dan
safranin.
Pada pewarnaan tertentu misalnya pewarnaan Gram dapat digunakan sebagai petunjuk
awal pada proses identifikasi bakteri dalam penentuan genus sampai spesies bakteri
dengan melihat bentuk dan warna, flagela, spora dan kapsul bakteri.
Agar bakteri dapat diwarnai di buat sediaan diatas kaca objek dinamkan pulasan , di
keringkan pada suhu kamar, difiksasi dengan cara pemanasan diatas nyala api, setelah
dingin pulasan diwarnai dengan zat warna tertentu sesuai dengan pemeriksaan yang
diinginkan.
Contoh Bahan
pemeriksaan
/sample/specimen
bakteriologik
Usap Nasofaring
Darah Usap tenggorok
Sumsum tulang Cairan exudat/pus
Cairan otak/LCS & Sekret genital
Jaringan Usap luka
Sputum/dahak dll
Cairan pleura
Urine
Feces
Fiksasi
Pulasan
( 2x3 cm )
Tiga
pulasan

Satu
pulasan
Pewarnaan Gram
Pewarnaan yang sering dilakukan untuk pemeriksaan identifikasi
bakteri karena dapat dilihat bentuk dan warna bakteri Gram positif
dan bakteri Gram negatif.
Perbedaan Bakteri Gram positif & negatif karena adanya perbedaan
komposisi dinding selnya.

Senyawa Gram positip Gram negatip


kimia 40 – 50 % 5 – 20 %
- Peptidoglikan Ada Tidak Ada
- Asam teikoat Tidak ada ada
- Lipopolisakarida 10 % 60 %
- Protein 2% 20%
- Lipid
Pada 1800-an, Kristen Gram, ahli bakteriologi Denmark, telah
mengembangkan teknik untuk pewarnaan bakteri yang masih banyak
digunakan sampai saat ini yaitu Gram stain.

Pewarnaan Gram  penting untuk mengklasifikasikan bakteri ke dalam


kelompok Gram positif atau Gram negatif

Dalam pengecatan Gram,  bakteri   disebut Gram-positif  bila berwarna


ungu   dan Gram-negatif bila berwarna merah, Pewarnaan Gram adalah
uji diferensial  yang menggunakan dua zat warna untuk membedakan
antara dua tipe dasar dinding sel bakteri.

Prinsip pewarnaan adalah bakteri akan menyerap zat warna tertentu


yaitu kristal violet. Dengan lugol, bakteri Gram positif akan tetap
mengikat warna ungu meskipun ada penambahan alkohol dan
fuchsin/safranin sedangkan bakteri Gram negatif akan melepaskan
warna ungu dengan adanya penambahan alkohol dan akan mengikat
safranin atau fuchsin menjadi warna merah
Reagen Pewarnaan Gram

Reagen A Reagen B Reagen C


Crystal Violet Gram Iodine/lugol Safranin
 Larutan 1 : - Iodine kristal 1,0 g Larutan stock :
Kristal violet 20 g - Potassium iodide safranin O 2,5 g
Ethanol 95% 20 ml 2,0 g Ethanol 95%100 ml
 Larutan 2 :  Aquadest 300 ml
Ammonium oxala 0,8 g *Pemakaian Reagen C
Aquadest 80 ml *Gerus kristal iodine Larutan stock 10 ml
dalam
Aquadest 90 ml
mortir, tambahkan
* Campur 1 & 2, simpan
Aquadest
selama24 jam sebelum
sedikit demi sedikit
digunakan
hingga
iodine larut
 Cara Pewarnaan Gram
1. Buatlah pulasan diatas kaca objek , keringkan pada suhu kamar dan kemudian
dipanaskan diats nyala api ( fiksasi ) 3 – 4 kali, lalu dinginkan.
2. Letakan pulasan diatas rak pewarnaan
3. Tuangkan larutan kristal violet diatas pulasan, diamkan selama 1menit.
4. Cuci dengan air kran ( mengalir pelan ), tuangi dengan larutan Gram iodine
/lugol, diamkan selama 1 menit.
5. Cuci dengan aceton/alkohol 96% hingga warna violet menghilang, segera cuci
dengan air.
6. Kemudian tuangi pulasan dengan larutan safranin/fuchsin. Diamkan selama 30
detik.
7. Cuci dengan air dan keringkan di udara ruangan.
8. Setelah kering lihat dibawah mikroskop pembesran 100x menggunakan minyak imersi

 HASIL PEWARNAAN

Gram Positif = Bakteri berwarna ungu, bentuknya jelas batang atau kokus
Gram Neagtif = Bakteri berwarna merah, bentuknya jelas batang atau kokus
Proses Pewarnaan Gram
 Bentuk bakteri

Monokokus  Monobasilus  Spiroketa


 Diplokokus  Diplobasilus  Spirilum
 Streptokokus  Sterptobasilus
 Stafilokokus  Bentuk pagar
 Tetrad  Bentuk roset
 Kubus/sarsina  Bentuk V, X, Y
 Bentuk endospora
 Koma
Gram
Positip

Gram
Negatip
MANAJEMEN MUTU PEWARNAAN
GRAM
Pemantapan mutu (quality assurance)
laboratorium adalah keseluruhan proses
atau semua tindakan yang dilakukan
untuk menjamin ketelitian dan ketepatan
hasil pemeriksaan. Kegiatan ini berupa
Pemantapan Mutu Internal (PMI),
Pemantapan Mutu Eksternal (PME) dan
peningkatan mutu.
Manajemen Mutu dalam Teknik
pewarnaan Gram
Pemantapan Mutu Internal
Pemantapan Mutu Internal yaitu contohnya dengan cara
menguji setiap pertama kali menggunakan reagen baru yang
akan digunakan
Pemantapan Mutu Eksternal
Dilakukan dengan mengumpulkan beberapa preparate dan
dikirimkan ke laboratorium Kesehatan daerah setempat untuk
diuji dan disamakan apakah hasil yang diuji sama atau tidak
dengan hasil yang dilakukan di instansi.
Uji Silang
Dilakukan penilaian oleh laboratorium lain pada preparate.
Perhatikan tanggal expired date reagen
Kualitas reagen, Pastikan selalu dilakukan PMI
Pengerjaan sesuai SOP ( lama waktu pewarnaan)
Dapat dilakukan sesuai dengan kit insert yang tertera
Pembuatan preparat sesuai standar (ukuran, kerataan,
uliran)
Setelah pewarnaan selesai bersihkan semua bagian
slide atau sisa zat warna yang menempel di bagian
pinggiran preparat
Penulisan sediaan
Dapat dicantumkan nama, nomor rekam medis atau
nomor sesuai yang ada di instansi.

Anda mungkin juga menyukai