BAKTERIOLOGI
dan Isolasi Sampel Secret Vagina pada Media BAP(Blood Agar Plate)
a. Alat
1. Ose
2. Lampu spiritus
3. Korek api
4. Rak tabung
5. Objek glass
6. Mikroskop
7. Kapas
b.Bahan
2. Gram B (Lugol)
4. Gram D (Safranin)
5. Alkohol 70 %
6. Oil immersi
9. Media MC
IV. Prosedur :
glass
b. Isolasi sampel
V. Hasil :
Pengecatan Gram adalah salah satu teknik pewarnaan yang paling penting
dan luas yang digunakan untuk mengidentifikasi bakteri. Dalam proses ini, olesan
bakteri yang sudah terfiksasi dikenai larutan-larutan berikut : zat kristal violet,
larutan yodium, larutan alkohol (bahan pemucat), dan zat pewarna tandingannya
Bakteri Gram positiff akan mempertahankan zat pewarna kristal violet dan
karenanya akan tampak berwarna ungu tua di bawah mikroskop. Adapun bakteri
Gram negatif akan kehilangan zat pewarna kristal violet setelah dicuci dengan
alkohol, dan sewaktu diberi zat pewarna tandingannya yaitu dengan zat pewarna
air fuchsin atau safranin akan tampak berwarna merah. Perbedaan warna ini
praktikum ini, didapatkan bakteri Gram negatif coccus pada sampel sekret
vagina.
biakan yang murni. Bakteri dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya harus
menggunakan prosedur aseptik. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu
dengan cara goresan (streak plate), cara tuang (pour plate), cara sebar (spread
VII. Kesimpulan
organisme tidak dapat menahan zat pewarna setelah dicuci dengan alkohol yang
disebut Gram negatif. Terwarnai oleh Gram D yang isinya safranin dan berwarna
merah. Didapatkan bentuk bakteri coccus. Sampel diisolasi di media BAP dan MC
a. Alat
1. Ose
2. Lampu spiritus
3. Korek api
4. Rak tabung
5. Objek glass
6. Mikroskop
7. Kapas
8. Oven
b. Bahan
1. Gram D (Safranin)
2. Oil immersi
4. NaCl
5. Media BAP
6. Media MC
IV. Prosedur :
a. Pembuatan suspensi
1. Fiksasi ose
2. Ambil koloni pada media BAP dengan ose bulat
b. Pengecatan Sederhana
2. Ambil suspensi koloni 1-2 ose kemudian ioleskan pada objek glass
1. Fiksasi ose
V. Hasil :
Subkultur dari media BAP ke media BAP dengan morfologi koloni yang
VI. Pembahasan
sangat sulit, karena selain bakteri itu tidak berwarna juga transparan dan
teknik pewarnaan sel bakteri. Prinsip dasar pewarnaan ini adalah ikatan
ion antara komponen seluler dari bakteri dengan senyawa aktif dari
Berdasarkan adanya muatan ini maka dapat dibedakan asam dan pewarna
basa.
negatif akan ditolak oleh dinding sel, maka sel tidak berwarna. Pewarna
asam ini disebut pewarna negatif. Berbagai macam tipe morfologi bakteri
sangat kecil dari medium lama ke medium baru yang dilakukan secara
aseptis.
VII. Kesimpulan
kultur yang murni karena pada media BAP dan MC didapatkan morfologi
a. Alat
1. Ose bulat
2. Rak tabung
3. Lampu spritus
4. Korek api
b. Bahan
Media BHIA
III. Prosedur :
2. Diambil koloni dari setiap media BAP dan MC, kemudian streck
3. Diameter : 0,2 mm
4. Tepi : Halus
5. Elevasi : Cembung
6. Sifat : ɤ hemolytic
7. Konsistensi : Smooth
1. Bentuk : Bulat
3. Diameter : 0,2 mm
4. Tepi : Halus
5. Elevasi : Cembung
7. Konsistensi : Rough
IV. Pembahasan
adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi)
berbagai macam bakteri baik bentuk cair maupun agar. Bahan utama
terdiri dari beberapa jaringan hewan ditambah pepton, buffer fosfat, dan
V. Kesimpulan
pada setiap media yang sudah menjadi kultur murni. Dan selanjutnya
III. Hasil
IV. Pembahasan
media BHIA. Pada media BHIA, semua bakteri akan tumbuh karena media
V. Kesimpulan
UJI KATALASE
VI. Pembahasan
Uji katalase digunakan untuk mengetahui aktivitas katalase pada bakteri
yang diuji. Kebanyakan bakteri memproduksi enzim katalase yang dapat
memecah H2O2 menjadi H2O dan O2. Enzim katalase diduga penting untuk
pertumbuhan aerobik karena H2O2 yang dibentuk dengan pertolongan
berbagai enzim pernafasan bersifat racun terhadap sel mikroba.
Bakteri katalase positif seperti Staphylococcus auereus bisa menghasilkan
gelembung-gelembung oksigen karena adanya pemecahan H 2O2 (hidrogen
peroksida) oleh enzim katalase yang dihasilkan oleh bakteri itu sendiri.
Bakteri katalase negatif tidak menghasilkan gelembung-gelembung
oksigen.
VII. Kesimpulan :
Ditemukan hasil positif (+) setelah itu lanjut ke uji MSA
Uji MSA
I. Hari/tanggal : Senin / 12 Februari 2018
II. Metode : zigzag
III. Alat dan Bahan :
a. Alat
Ose Bulat
Bunsen
Korek Api
Rak Tabung
b. Bahan
Media MSA
Sampel Bakteri Coccus
IV. Prosedur :
1. Siapkan Alat dan Bahan
2. Fiksasi ose bulat, lalu ambil koloni pada media BHIA
3. Gores pada media MSA dari bawah keatas
4. Inkubasi selama 24 jam suhu 37o C
V. Hasil :
V. Hasil :
Didapatkan hasil negatif pada uji oksidase, tidak adanya aglutinasi
Uji Oksidase, Pengamatan pada Media MSA, dan Pengamatan pada
Media NA(Tes Novobiocin)
III. Prosedur :
Uji oksidase
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Nyalakan spritus, fiksasi ose jarum
3. Ambil koloni, letakkan pada strip oksidase
4. Lihat perubahannya
IV. Hasil :
Uji oksidase
Hasilnya negatif = tidak berubah warna
(apabilaterjadi perubahan warna hitam berarti positif)
Tes novobiocin
Didapatkan ukuran 3 cm, warna kuning citrun, dengan nilai standar
18 mm/1,8 cm, maka hasil yang didapatkan 3 cm yang berarti
sensitif.
Media MSA dengan indikator Phenol red hasil tetap berwarna merah
berarti bakteri tidak mampu memfermentasi mannitol.
V. Pembahasan
Mannitol salt agar merupakan media pertumbuhan bakteri selektif yang
mengandung 7,5% NaCl yang dapat menghambat pertumbuhan kebanyakan
bakteria selain Streptococcus. Kebanyakan bakteri tidak dapat bertahan hidup
dalam lingkungan, sangat saline hipertonik. Namun Staphylococcus genus ini
juga disesuaikan dengan lingkungan garam dan tumbuh dengan baik di media
ini. Medium ini juga mengandung mannitol, fenol red sebagai indikator pH yang
berguna untuk mendeteksi adanya asam yang dihasilkan oleh Staphylococcus
yang memfermentasi mannitol dapat menghasilkan zona berwarna kuning di
sekitar pertumbuhannya, sedangkan yang tidak dapat memfermetasi mannitol
tidak akan menimbulkan perubahan warna. Hal ini digunakan untuk isolasi
selektif patogen dugaan Staphylococcus. Hasil yang diharapkan yaitu :
1. Gram positif fermentasi manitol Staphylococcus : media berubah
menjadi kuning
2. Gram positif fermentasi manitol tidak Staphylococcus : media tidak
berubah warna
3. Gram positif Streptococcus : menghambat pertumbuhan
4. Gram negatif : pertumbuhan terhambat
VI. Kesimpulan
Pada praktikum ini, pada media MSA tidak mengalami perubahan warna
karena bakteri Gram negatif pertumbuhannya akan terhambat, maka hasil uji
MSA negatif.
Pembuatan media MHA (Mueller Hinton Agar)
a. Alat
1. Cawan petridish
2. Erlenmeyer
3. Timbangan elektrik
4. Panci
5. Kompor gas
6. Autoclave
7. Lampu spiritus
b. Bahan
1. Media MHA
2. Aquadest
III. Prosedur :
a. Alat
1. Ose bulat
2. Triangle
3. Lampu spiritus
4. Korek api
5. pinset
b. Bahan
1. NaCl
2. Media MHA
IV. Prosedur :
1. Fiksasi ose
7. Lalu ambil disc antibiotik yang akan digunakan untuk bakteri Gram
coccus
8. Tempelkan dan sedikit ditekan pada media MHA, jika ada 4 disc
antibiotik maka diperkirakan jaraknya agar zona jernih yang terjadi tidak
saling bertubrukan.
1. Penggaris
2. Media MHA
III. Prosedur :
IV. Hasil :