Anda di halaman 1dari 31

Pewarnaan

Spora Disusun Oleh :


1. Charlisa Yosiana Bandaso (13200910N)
2. Iin Trisnawati (13200922N)
3. Nofa Kusuma Wati (13200902N)
Pendahulua
n
Pewarnaan spora memerlukan pemanasan agar zat
warna dapat meresap ke dalam spora. Zat warna pertama
mengandung hijau malakit (malachite green) yang akan
mewarnai endospora menjadi hijau dan safranin sebagai zat
warna kedua akan mewarnai sel vegetatif menjadi merah.

Spora bakteri adalah bentuk bakteri yang sedang dalam


usaha mengamankan diri terhadap pengaruh buruk dari
luar.
Proses pembentukan spora
1 . Terjadi kondensasi DNA pada bakteri yang akan membentuk
spora.
2. Terjadi pembalikan membrane sitoplasma, sehingga lapisan luar
membrane kini menjadi lapisan dalam membrane (calon) spora.
3. Pembentukan korteks primordial (calon korteks)
4. Pembentukan korteks
5. Spora terlepas dan menjadi spora yang bebas, pada tahap 5 ini,
jika spora mendapatkan lingkungan yang kondusif, maka
tumbuh menjadi satu sel bakteri yang baru.
I. Tujuan
Untuk mengetahui ada tidaknya spora beserta letaknya pada sel
bakteri.

II. Dasar teori


Spora dibentuk oleh jenis bakteri tertentu terutama genus bacillus dan
Clostridium. Pada umumnya spora terdapat di dalam spora
(endospora) dengan letak dan ukuran yang berbeda. Spora pada bakteri
dibentuk saat kondisi secara kimiawi dan kimiawi yang kurang
menguntungkan misalnya nutrisi, sinar, panas dan kering. Macam
metode pengecatan yang digunakan untuk melihat spora yaitu Schaeffer-
fulton, Bartolomew-Mittwer, klein dan Donner. Pewarnaan spora dapat
dugunakan untuk membantu indentifikasi bakteri.
III. PROSEDUR KERJA

1. METODE Schaeffer Fulton

a. Alat dan bahan


– Object glass
– Lampu spirtus
– Mikroskop
– Jarum ose
– Akuadest steril
– Biakan murni : staphilococcus
aureus, bacillus subtilis
– Cat : safranin 0,5 % dan
malachit green 5%
C. Cara Kerja
1. 2.

3. 4.
5. 6.

7. 8.
9. 10.

11. 12.
13. 14.

15. 16.
17. 18.

19. 20.
21. 22.

23. 24.
25. 26.

27. 28.
29. 30.
HASIL
PENGAMATAN
2. Metode Klein

a. Prinsip
Spora bakteri mempunyai dinding sel yang tebal sehingga diperlukan pemanasan agar pori –
pori membesar dan zat warna carbolfuchsin dapat masuk, dengan pencucian pori – pori kembali
mengecil menyebabkan zat warna carbolfuchsin tidak dapat dilepas walaupun dilunturkan dengan
asam sulfat 1%, sedangkan pada bakteri warna carbolfuchsin dilepaskan dan mengambil warna biru
dari methylene blue. Sehingga bakteri berwarna biru dan spora akan berwarna merah.

b. Alat dan Bahan


1. Suspensi bakteri
2. Tabung reaksi
3. Penangas air
4. Mikroskop
5. Kertas saring
6. Air
7. Carbol fuchsin.
8. Methylen biru 1%.
9. Asam sulfat 1%.
HASIL PENGAMATAN
3. Metode Wirtz

a. Prinsip
Badan vegetatif berwarna merah muda, spora
berwarna hijau, dan sel vegetatif berbentuk batang

b. Alat dan Bahan :


1. Objekglass
2. Suspensi bakteri
3. Malachite green
4. Safranin
5. Kertas saring
6. Air
7. Lampu spirtus
8. Penangas air
9. Mikroskop
C. Cara Kerja

1. 2.

3. 4.
5 6.

7. 8.
9. 10.

11. 12.
13.
HASIL PENGAMATAN
4. Metode Bartolomew-Mittwer
a. Prinsip
Sel bakteri akan berwarna merah dan spora berwarna hijau, dengan latar belakang merah muda.

b. Alat dan Bahan


1. Objek glass
2. Suspensi bakteri
3. Alkohol
4. Lampu spirtus
5. Rak pengecatan
6. Malachite green 5%
7. Air
8. Kertas saring
9. Safranin
10. Mikroskop
c. Cara Kerja :
1. Bersihkan objek glass dengan 6. Cuci dengan air mengalir lalu
alkohol agar bebas dari lemak. tiriskan.
2. Buat preparat smear dari biakan 7. Tetesi dengan cat safranin selama
yang ada secara yang aseptik. 1 menit.
3. Preparat smear itu dikering 8. Cuci dengan air mengalir.
udarakan. 9. Preparat dikering udarakan,
4. Lakukan fiksasi di atas lampu dapat menggunakan kertas saring
spirtus. untuk menyerap air pada
5. Letakkan preparat smear pada rak permukaan.
pengecatan lalu tetesi 2-3 tetes 10. Amati preparat dengan
malachite green 5% dan biarkan mikroskop (memakai minyak
selama 10 menit. imersi).
HASIL PENGAMATAN
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengecatan
spora :
1. Fiksasi
2. Smear terlalu tebal
3. Waktu pengecatan tidak tepat
4. Konsentrasi reagen
5. Umur bakteri
6. Nutrisi
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai