DISUSUN OLEH:
B. Dasar Teori
Sterilisasi adalah suatu proses untuk mematikan semua organisme yang terdapat
dalam suatu benda (alat ataupun bahan). Tujuan sterilisasi dalam mikrobiologi adalah
mematikan, menghambat pertumbuhan dan menyingkirkan semua mikroorganisme yang
ada pada alat dan bahan yang akan digunakan dalam suatu pekerjaan guna menciptakan
suasana aseptis. Bahan, alat dan meja kerja yang akan digunakan dalam praktik di
laboratorium mikrobiologi harus melalui tahap sterilisasi terlebih dahulu, hal ini
bertujuan supaya pekerjaan dikerjakan secara aseptis atau terbebas dari mikroba
pencemar yang tidak diinginkan (Murtius, 2018). Secara umum sterilisasi dapat
dilakukan dengan 3 metode yaitu:
1. Sterilisasi secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yang berpori sangat
kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan
tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misalnya
larutan enzim dan antibiotik. (Suriawiria, 2005).
2. Sterilisasi secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan antara lain
alkohol.
3. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran. Autoklaf
merupakan alat yang biasa digunakan untuk sterilisasi panas.
C. Cara Kerja/Metode
Pada tabung reaksi, sebelum medium dituang mulut tabung reaksi terlebih dahulu
dipanaskan dengan api kemudian medium NA dituangkan dengan posisi miring lalu
ditutup dengan kapas. Medium kemudian didiamkan hingga dingin dengan posisi miring.
Sama halnya dengan NA yang dituangkan pada cawan petri. Sebelum penuangan tepi
cawan petri dilewatkan ke api secara memutar. Telunjuk dan ibu jari membuka tutup
cawan petri sementara jari lainnya menopang cawan petri. Tutup cawan petri dibuka
sedikit hingga celahnya hanya cukup untuk memasukkan medium. Lalu medium NA
dituang secara perlahan sebanyak 5 ml lalu ditutup Kembali dan didiamkan kurang lebih
20 menit hingga mengeras.
Proses inokulasi bakteri pada cawan petri hampir sama dengan proses inokulasi
bakteri pada tabung reaksi. Sebelum menggores bakteri pada medium NA ambil suspensi
bakteri, lalu telunjuk dan ibu jari membuka tutup cawan petri sementara jari lainnya
menopang cawan petri kemudian lewatkan tepi cawan petri pada api. Tutup cawan petri
dibuka sedikit hingga celahnya hanya cukup untuk memasukkan jarum ose. Buat goresan
pada permukaan agar lalu tutup Kembali cawan petri dan beri label.
Proses inkubasi dilakukan dalam waktu 24 jam dengan suhu 37ºC. Setelah 24 jam
akan tumbuh koloni bakteri pada permukaan agar bekas goresan. Koloni bakteri tersebut
dapat diamati secara langsung. Ada kemungkinan terdapat kontaminasi atau bakteri tidak
tumbuh diatas permukaan agar.
D. Pembahasan
No Spesifikasi Medium NA
1 Tebal streak ++++
2 Ukuran koloni +++
3 Kesuburan +++
4 Kepadatan ++
5 Warna koloni ++++
No Spesifikasi Medium NA
1 Tebal streak ++
2 Ukuran koloni +
3 Kesuburan ++
4 Kepadatan ++
5 Warna koloni ++
No Spesifikasi Medium NA
1 Tebal streak +
2 Ukuran koloni +
3 Kesuburan +
4 Kepadatan +
5 Warna koloni +
Sehingga, dapat dimabil kesimpulan bahwa inokulasi bakteri pada praktikum kali ini
berhasil namun belum memperoleh hasil yang maksimal.
Daftar Pustaka
Fatmariza, M., & Inayati, N. (2017). TINGKAT KEPADATAN MEDIA NUTRIENT AGAR
TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI. 4(2), 2–6.
Sabbathini, G. C., Pujiyanto, S., & Lisdiyanti, P. (2017). ISOLASI DAN IDENTIFIKASI
BAKTERI GENUS Sphingomonas DARI DAUN PADI ( Oryza sativa ) DI AREA
PERSAWAHAN CIBINONG. Jurnal Biologi, 6(1), 59–64.