Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum Biokimia KI3261

Percobaan 2

Pengenalan Teknik Dasar Mikrobiologi

Nama : Carolus Ivander

NIM : 10517052

Kelompok :5

Tanggal Percobaan : 13 Februari 2020

Tanggal Pengumpulan : 20 Februari 2020

Asisten : Marina (20519034)

LABORATORIUM BIOKIMIA

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2020
Bab I Pendahuluan
Latar Belakang
Metode aseptik adalah metode yang menerapkan segala usaha untuk mencegah kontaminasi
atau infeksi. Salah satu metode aseptik adalah sterilisasi, sterilisasi adalah proses pemanasan
terkontrol yang bertujuan mematikan semua mikroorganisme yang meliputi bakteri, jamur, virus, dan
spora bakteri dari suatu peralatan, permukaan, dan media kultur (Silindir and Özer, 2009). Umumnya
teknik aseptik dilakukan saat bekerja dengan mikroorganisme dengan tujuan hasil yang didapat tidak
terkontaminasi oleh kehadiran mikroorganisme di lingkungan dan mencegah terinfeksinya peneliti
oleh mikroorganisme yang sedang diteliti. Teknik yang umum dilakukan dalam mikrobiologi adalah
spreading dan streaking, 2 teknik tersebut dilakukan dalam upaya mendapatkan koloni tunggal dari
kultur campuran. Dalam percobaan ini akan dilakukan 2 teknik tersebut dengan teknik aseptik,
keberhasilan teknik aseptik akan diuji lewat kehadiran mikroorganisme di NA tanpa kultur.

Tujuan Percobaan
1. Melakukan teknik spreading terhadap NB
2. Melakukan teknik streaking pada NA
3. Melakukan pengujian teknik aseptik
4. Melakukan inokulasi di media cair

Bab II Metodologi
Alat dan Bahan
Alat yang dipakai pada percobaan ini adalah cawan petri, tabung L, pembakar Bunsen, jarum
ose, tabung reaksi, gelas kimia, dan pipet ukur. Sedangkan bahan yang digunakan pada percobaan ini
adalah etanol 70%, NA, NB, dan kultur E.Coli.

Cara Kerja
 Streaking
Pertama-tama jarum ose dipanaskan terlebih dahulu dan didinginkan di agar,
kemudian cawan petri yang berisi stok koloni dibuka didekat api dan diambil sedikit koloni
dengan jarum ose. Kemudian diambil cawan petri yang berisi media padat dan dibuka
dekat api. Di atas agar tersebut digores koloni yang telah diambil dari stok, namun dibagi
menjadi 4 kuadran. Media yang telah digores diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam.
 Spreading
Pertama-tama dipipet terlebih dahulu media cair dengan pipet mikro sebanyak 100
mikroliter kedalam tabung mikro. Kemudian jarum ose dipanaskan terlebih dahulu dan
didinginkan di agar, cawan petri yang berisi stok koloni dibuka didekat api dan diambil
sedikit koloni dengan jarum ose. Koloni tersebut dilarutkan di dalam tabung mikro yang
telah berisi media cair. Kemudian 10 mikroliter larutan tersebut diambil dan diencerkan
10x ke dalam tabung mikro yang lain. Juga hasil pengenceran dipipet sebanyak 10
mikroliter dan diencerkan 10x lagi ke dalam tabung mikro yang lain. Ketiga larutan dipipet
10 mikroliter dan dimasukkan ke dalam masing-masing cawan petri yang telah berisi NA.
Kemudian cairan tersebut dihomogenkan dengan bantuan batang L. Ketiga cawan petri
tersebut diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam.
 Pengujian teknik aseptik
Pertama-tama Erlenmeyer yang berisi media padat dibuka didekat api, kemudian
media dituangkan ke dalam cawan petri kosong dengan teknik aseptik. Cawan petri
diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam.
 Inokulasi di media cair
Pertama-tama jarum ose dipanaskan terlebih dahulu dan didinginkan di agar,
kemudian cawan petri yang berisi stok koloni dibuka didekat api dan diambil sedikit koloni
dengan jarum ose. Kemudian diambil tabung reaksi yang berisi media cair dan dibuka
dekat api. Ke dalam media cair tersebut dilarutkan koloni yang berada di jarum ose. Media
cair diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam.

Bab III Hasil


Data Pengamatan
 Streaking

Gambar1. Hasil percobaan streaking


Keterangan : Tidak terbentuk koloni tunggal di salah satu kuadran.
 Spreading

Gambar2. Hasil percobaan spreading (10x, 100x, dan 1000x)


Keterangan : Tidak terlihat perbedaan jumlah koloni yang tumbuh dengan pengenceran yang
berbeda
 Pengujian teknik aseptik

Gambar3. Hasil pengujian teknik aspetik


Keterangan : Tidak terbentuk koloni pada cawan petri
 Inokulasi di media cair

Gambar4. Hasil inokulasi di media cair (paling kiri adalah kontrol negatif)

Keterangan : Bakteri tumbuh di media cair, hal ini dinyatakan lewat kekeruhan yang
terbentuk jika dibandingkan dengan kontrol negatif.
Bab IV Pembahasan
Dari hasil percobaan, teknik spreading pada kultur E.Coli di media NB tidak memberikan
perbedaan hasil pada setiap pengeceran. Banyaknya koloni yang terbentuk sama di setiap
pengenceran. Hasil ini menunjukkan bahwa koloni E.Coli mampu tumbuh dengan baik pada
konsentrasi koloni yang encer di media NA. Atau media NA dapat dikatakan sebagai media yang cocok
bagi E.Coli tumbuh. Teknik spreading ini bertujuan untuk melihat pengaruh media terhadap
pertumbuhan bakteri, mengisolasi kultur murni, dan mendapatkan koloni tunggal. Umumnya saat
tingkat pengenceran semakin tinggi, maka jumlah koloni yang terbentuk akan semakin sedikit dan
kemungkinan terbentuk koloni tunggal terbentuk akan tinggi. Namun dalam percobaan ini tidak
terbentuk koloni tunggal dan koloni yang terpisah, hal ini mungkin diakibatkan pertumbuhan E.Coli
yang baik di media NA atau terjadinya kontaminasi saat melakukan teknik spreading, kontaminasi
berasal dari udara. Dalam teknik spreading digunakan batang L yang mampu menyebarkan larutan
kultur secara merata pada media padat. Juga lewat perataan dengan batang L diharapkan terbentuk
koloni tunggal.

Metode lain yang dapat digunakan untuk mendapatkan koloni tunggal adalah streaking. Dari
hasil percobaan tidak didapatkan koloni tunggal dari streaking, hal ini mungkin dikarenakan kultur
yang terambil oleh ose terlalu banyak, sehingga tidak terjadi pemisahan yang sempurna saat
penggoresan di media padat. Keuntungan metode streaking dibanding spreading adalah metode
streaking mampu mengenali kontaminasi yang ditandai dengan terbentuknya koloni di luar daerah
goresan. Namun kelemahan metode streaking adalah penggoresan harus dilakukan secara hati-hati
supaya media tidak tercongkel. Umumnya koloni tunggal akan terbentuk di kuadaran terakhir saat
metode streaking dilakukan.

Perbedaan mendasar dari media cair dan padat terletak pada fungsinya, media cari berfungsi
sebagai tempat menumbuhkan bakteri atau memperbanyak bakteri. Sedangkan media padat
berperan untuk mengisolasi dan mendapatkan koloni tunggal. Sehingga inokulasi di media cair
bertujuan untuk memperbanyak bakteri dan dari hasil percobaan terbentuk kultur E.Coli di media cair
yang ditandai dengan timbulnya kekeruhan jika dibandingkan dengan kontrol negatif (media cair).
E.Coli K 12 adalah bakteri gram negatif yang tidak berbahaya karena tidak dapat hidup di dalam usus
manusia. Sebenarnya E.Coli berperan sebagai bakteri baik di usus karena dapat menekan
pertumbuhan bakteri berbahaya lewat mensintesis sejumlah vitamin.
Gambar5. E.Coli K12

Sterilisasi adalah metode yang membunuh semua mikroorganisme pada permukaan, benda,
dan objek lain dengan tujuan meminimalkan kontaminasi. Sterilisasi sebenarnya masuk ke dalam
teknik aseptik. Terdapat 4 metode streilisasi yang telah diketahui yakni fisika, kimia, mekanik, dan
gabungan fisika-kimia. Semua metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing
dan digunakan pada objek yang sesuai. Sedangkan teknik aspetik yang dilakukan pada saat percobaan
adalah menyemprot alkohol 70% ke alat dan meja kerja, menggunakan api, dan membuka peralatan
serta menuangkan cairan dekat dengan sumber api. Keberhasilan dari teknik aspetik yang digunakan
dapat dilihat dari tidak terbentuknya koloni pada media padat atau media cair yang tidak diberi kultur.

Bab V Penutup
Simpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan tidak terbentuk koloni tunggal pada percobaan
streaking dan tidak terlihat perbedaan pada hasil spreading. Teknik aseptik berhasil dilakukan, hal ini
ditunjukkan lewat tidak tumbuhnya koloni pada media padat. Juga inokulasi berhasil dilakukan
(bakteri tumbuh) karena terbentuk kekeruhan dibandingkan dengan kontrol negatif.

Daftar Pustaka
Silindir, M., & Özer, A. Y. (2009): Sterilization methods and the comparison of e-beam sterilization
with gamma radiation sterilization, Fabad Journal of Pharmaceutical Sciences, 34, 43.

www.sigmaaldrich.com

www.labprotocols.com

Anda mungkin juga menyukai