Anda di halaman 1dari 15

MODUL K1

Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu

Tujuan
1. Menentukan viskositas dengan metode Ostwald.
2. Menentukan pengaruh suhu terhadap viskositas.

Teori Dasar
Viskositas adalah sifat suatu fluida yang dapat memperlambat benda yang
melewatinya dikarenakan ada transfer momentum antara benda dan lapisan fluida (Peter
Atkins). Setiap cairan memiliki viskositas yang berbeda-beda. Terdapat istilah yang
merupakan kebalikan dari viskositas, yakni fluiditas. Fluiditas adalah ukuran kemudahan
mengalir suatu fluida. Terdapat suatu metode untuk menentukan viskositas cairan yakni
metode kapiler dan Poiseuille. Namun dikarenakan pada viscometer Ostwald tekanan
penggerak cairan selalu berbeda tiap waktu, viskositas cuplikan dapat dicari dengan
membandingkan massa jenis dan waktu dari cuplikan terhadap larutan standar yang telah
diketahui viskositasnya.

Metode Percobaan

 Alat dan Bahan


Alat Bahan
Viskometer Ostwald Aseton
Waterbath Metanol
Statif dan Klem Toluena
Piknometer Kloroform
Gelas kimia Air
Gelas ukur

 Cara Kerja
Sebelum digunakan, viscometer Ostwald dibersihkan dengan aseton. Kemudian 10-
15 ml cairan dimasukkan ke dalam reservoir A. Kemudian suhu dari sistem diatur
(percobaan dilakukan pada suhu 25oC, 30oC, 35oC, dan 40oC) dengan menggunakan
waterbath. Viskometer didiamkan di dalam waterbath selama 5-10 menit. Cairan
dihisap dari celah pada reservoir B sampai berada di atas garis m. Cairan dibiarkan
mengalir sampai garis n, waktu alir dari garis m ke n dicatat. Percobaan dilakukan
sampai data yang didapatkan memiliki selisih ±0,1 s. Juga dari masing-masing larutan
massa jenis diukur dengan piknometer pada suhu 25oC, 30oC, 35oC, dan 40oC.

Data Pengamatan
 Data penimbangan piknometer
Tabel1. Data penimbangan piknometer
Massa (g)
Piknometer Keterangan
26oC 30oC 35oC 40oC
1 Piknometer
31,97 31,91 31,93 31,88
kosong
1 Piknometer
66,08 66,10 66,0 65,92
+ air
1 Piknometer
59,0 58,94 58,75 58,84
+ aseton
1 Piknometer
58,99 58,98 58,91 58,78
+ metanol
2 Piknometer
20,33 20,38 20,37 20,39
kosong
2 Piknometer
46,48 46,45 46,47 46,38
+ air
2 Piknometer
50,88 58,87 58,32 58,31
+ kloroform
2 Piknometer
42,27 42,15 42,20 42,12
+ toluena

 Data pengukuran waktu alir


Tabel2. Data pengukuran waktu alir
Waktu alir (detik)
Viskometer Keterangan
o
26 C 30oC 35oC 40oC
14,01 12,82 12,17 10,80
1 Air 14,02 12,77 12,14 10,86
14,04 12,84 12,19 10,79
t rata-rata 14.02 12.81 12.16 10.81
11,06 10,58 10,61 10,24
1 Toluena 11,08 10,61 10,55 10,21
11,09 10,64 10,58 10,24
t rata-rata 11.07 10.61 10.58 10.23
11,09 11,26 11,06 10,74
1 Metanol 11,08 11,27 11,02 10,77
11,06 11,28 11,06 10,78
t rata-rata 11.07 11.27 11.04 10.76
29,92 28,96 26,74 22,66
2 Air 29,91 29,06 26,75 22,70
29,96 29,05 26,82 22,73
t rata-rata 29.93 29.02 26.77 22.69
18,65 16,90 16,18 16,01
2 Aseton 18,52 16,95 16,23 15,02
18,59 16,92 16,26 16,06
t rata-rata 18.58 16.92 16.22 15.69
16,76 16,55 16,61 15,23
2 Kloroform 16,73 16,73 16,63 15,17
16,70 16,65 16,56 15,25
t rata-rata 16.73 16.64 16.60 15.21

Pengolahan Data
 Penentuan volume piknometer
(𝑚 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 + 𝑎𝑖𝑟) − 𝑚 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
𝑉 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑎𝑖𝑟
Dari data piknometer 1 pada suhu 26oC akan didapatkan,
66,08 𝑔 − 31,97 𝑔
𝑉 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 = 𝑔 = 34,21 𝑚𝑙
0,9970
𝑚𝑙
Tabel3. Volume piknometer berbagai suhu
Piknometer Suhu (oC) Volume (ml)
26 34.21
30 34.33
1
35 34.27
40 34.31
26 26.23
30 26.18
2
35 26.26
40 26.19
 Penentuan massa jenis berbagai suhu
𝑚 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 =
𝑉 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
Dari data piknometer 1 yang diisi aseton pada suhu 26oC akan didapatkan,
59,0 𝑔 − 31,97 𝑔 𝑔
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 = = 0,7901
34,21 𝑚𝑙 𝑚𝑙
Tabel4. Massa jenis berbagai suhu
Zat Suhu (oC) Massa jenis (g/ml)
Aseton 26 0.7901
30 0.7871
35 0.7825
40 0.7858
Metanol 26 0.7898
30 0.7883
35 0.7871
40 0.7841
Kloroform 26 1.4698
30 1.4700
35 1.4453
40 1.4477
Toluena 26 0.8365
30 0.8314
35 0.8314
40 0.8296

 Penentuan viskositas berbagai suhu


𝜌 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 × 𝑡 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 × 𝜂 𝑎𝑖𝑟
𝜂 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 =
𝜌 𝑎𝑖𝑟 × 𝑡 𝑎𝑖𝑟
Dari data toluene pada suhu 26oC akan didapatkan,
𝑔
0,8365 × 11,07 𝑠 × 0,8693 𝑚𝑃𝑎. 𝑠
𝜂 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 = 𝑚𝑙 = 0,5759 𝑚𝑃𝑎. 𝑠
𝑔
14,02 𝑠 × 0,9970
𝑚𝑙
Tabel5. Viskositas berbagai suhu

𝜌 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝜌 𝑎𝑖𝑟 t
Suhu 𝜂 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝜂 𝑎𝑖𝑟
Larutan o
𝑔 𝑔 larutan t air (s)
( C) ( ) ( ) (𝑚𝑃𝑎. 𝑠) (𝑚𝑃𝑎. 𝑠)
𝑚𝑙 𝑚𝑙 (s)
26 0.7901 0.9970 18.59 29.93 0.4278 0.8693
30 0.7871 0.9956 16.92 29.02 0.3674 0.797
Aseton
35 0.7825 0.9940 16.22 26.77 0.3434 0.7198
40 0.7858 0.9922 15.69 22.70 0.3582 0.6539
26 0.7898 0.9970 11.08 14.02 0.5439 0.8693
30 0.7883 0.9956 11.27 12.81 0.5552 0.797
Metanol
35 0.7871 0.9940 11.05 12.17 0.5175 0.7198
40 0.7841 0.9922 10.76 10.82 0.5142 0.6539
26 1.4698 0.9970 16.73 29.93 0.7163 0.8693
30 1.4700 0.9956 16.64 29.02 0.6748 0.797
Kloroform
35 1.4453 0.9940 16.60 26.77 0.6490 0.7198
40 1.4477 0.9922 15.21 22.70 0.6396 0.6539
26 0.8365 0.9970 11.08 14.02 0.5761 0.8693
30 0.8314 0.9956 10.61 12.81 0.5512 0.797
Toluena
35 0.8314 0.9940 10.58 12.17 0.5235 0.7198
40 0.8296 0.9922 10.23 10.82 0.5171 0.6539

 Penentuan nilai E dan A


Tabel6. Nilai E dan A berbagai larutan
Larutan T (K) 1/T (1/K) 𝜂 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 ln 𝜂 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
(𝑚𝑃𝑎. 𝑠)
299 0.0033 0.4278 -0.8491
303 0.0033 0.3674 -1.0013
Aseton
308 0.0032 0.3434 -1.0689
313 0.0032 0.3582 -1.0268
299 0.0033 0.5439 -0.6090
303 0.0033 0.5552 -0.5884
Metanol
308 0.0032 0.5175 -0.6588
313 0.0032 0.5142 -0.6651
299 0.0033 0.7163 -0.3337
303 0.0033 0.6748 -0.3933
Kloroform
308 0.0032 0.6490 -0.4323
313 0.0032 0.6396 -0.4469
299 0.0033 0.5761 -0.5515
Toluena
303 0.0033 0.5512 -0.5957
308 0.0032 0.5235 -0.6472
313 0.0032 0.5171 -0.6595

o Aseton

Kurva 1/T terhadap ln viskositas


0
0.00318 0.0032 0.00322 0.00324 0.00326 0.00328 0.0033 0.00332 0.00334 0.00336
-0.2

-0.4
ln viskositas

y = 1164.8x - 4.7972
-0.6 R² = 0.6236

-0.8

-1

-1.2
1/T

Gambar1. Kurva 1/T terhadap ln 𝜂 aseton

 𝐴 = 𝑒 𝑐 = 𝑒 −4,7972 = 8,25 × 10−3


𝐽
 𝐸 = 𝑠𝑙𝑜𝑝𝑒 × 𝑅 = 1164 × 8,314 𝑚𝑜𝑙 . 𝐾 = 9684 𝐽/𝑚𝑜𝑙

o Metanol

Kurva 1/T terhadap ln viskositas


-0.58
0.00318 0.0032 0.00322 0.00324 0.00326 0.00328 0.0033 0.00332 0.00334 0.00336
-0.59
-0.6
y = 485.46x - 2.2186
-0.61 R² = 0.7041
ln viskositas

-0.62
-0.63
-0.64
-0.65
-0.66
-0.67
-0.68
1/T

Gambar2. Kurva 1/T terhadap ln 𝜂 metanol


 𝐴 = 𝑒 𝑐 = 𝑒 −2,2186 = 0,1088
𝐽
 𝐸 = 𝑠𝑙𝑜𝑝𝑒 × 𝑅 = 485,46 × 8,314 𝑚𝑜𝑙 . 𝐾 = 4036 𝐽/𝑚𝑜𝑙

o Kloroform
Kurva 1/T terhadap ln viskositas
0
0.00318
-0.05 0.0032 0.00322 0.00324 0.00326 0.00328 0.0033 0.00332 0.00334 0.00336

-0.1
-0.15
ln viskositas
-0.2
-0.25
-0.3 y = 745.98x - 2.8421
R² = 0.9156
-0.35
-0.4
-0.45
-0.5
1/T

Gambar3. Kurva 1/T terhadap ln 𝜂 kloroform


 𝐴 = 𝑒 𝑐 = 𝑒 −2,8421 = 0,0583
𝐽
 𝐸 = 𝑠𝑙𝑜𝑝𝑒 × 𝑅 = 745,98 × 8,314 𝑚𝑜𝑙 . 𝐾 = 6202 𝐽/𝑚𝑜𝑙

o Toluena

Kurva 1/T terhadap ln viskositas


0
0.00318 0.0032 0.00322 0.00324 0.00326 0.00328 0.0033 0.00332 0.00334 0.00336
-0.1

-0.2
ln viskositas

-0.3

-0.4
y = 743.81x - 3.0469
-0.5
R² = 0.9424
-0.6

-0.7

-0.8
1/T

Gambar4. Kurva 1/T terhadap ln 𝜂 toluene


 𝐴 = 𝑒 𝑐 = 𝑒 −3,0469 = 0,0475
𝐽
 𝐸 = 𝑠𝑙𝑜𝑝𝑒 × 𝑅 = 743,81 × 8,314 .𝐾 = 6184 𝐽/𝑚𝑜𝑙
𝑚𝑜𝑙

 Penentuan tetapan Van der Waals


Tabel7. Penentuan tetapan Van der Waals
Larutan T (K) 𝜌 1/𝜌 𝜂 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 1/ 𝜂 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
(𝑚𝑃𝑎. 𝑠)
299 0.7901 1.2657 0.4278 2.3376
303 0.7871 1.2705 0.3674 2.7218
Aseton
308 0.7825 1.2780 0.3434 2.9121
313 0.7858 1.2726 0.3582 2.7920
299 0.7898 1.2661 0.5439 1.8386
303 0.7883 1.2686 0.5552 1.8011
Metanol
308 0.7871 1.2705 0.5175 1.9324
313 0.7841 1.2753 0.5142 1.9448
299 1.4698 0.6804 0.7163 1.3961
303 1.4700 0.6803 0.6748 1.4819
Kloroform
308 1.4453 0.6919 0.6490 1.5408
313 1.4477 0.6908 0.6396 1.5635
299 0.8365 1.1955 0.5761 1.7358
303 0.8314 1.2028 0.5512 1.8142
Toluena
308 0.8314 1.2028 0.5235 1.9102
313 0.8296 1.2054 0.5171 1.9339
 Aseton

Kurva volume jenis terhadap fluiditas


1.28
1.278 y = 0.0193x + 1.2197
1.276 R² = 0.885
volume jenis

1.274
1.272
1.27
1.268
1.266
1.264
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
fluiditas

Gambar5. Kurva volume jenis terhadap fluiditas aseton


o 𝑏 = 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑡 = 1,2197
 Metanol
Kurva volume jenis terhadap fluiditas
1.276

1.274 y = 0.0435x + 1.1885


R² = 0.614
1.272
volume jenis
1.27

1.268

1.266

1.264
1.78 1.8 1.82 1.84 1.86 1.88 1.9 1.92 1.94 1.96
fluiditas

Gambar6. Kurva volume jenis terhadap fluiditas metanol


o 𝑏 = 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑡 = 1,1885
 Kloroform

Kurva volume jenis terhadap fluiditas


0.694
y = 0.0734x + 0.5761
0.692 R² = 0.7399
0.69
0.688
volume jenis

0.686
0.684
0.682
0.68
0.678
0.676
1.35 1.4 1.45 1.5 1.55 1.6
fluiditas

Gambar7. Kurva volume jenis terhadap fluiditas kloroform


o 𝑏 = 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑡 = 0,5761

 Toluena
Kurva volume jenis terhadap fluiditas
1.206 y = 0.042x + 1.1239
R² = 0.8016
1.204

1.202
volume jenis
1.2

1.198

1.196

1.194
1.7 1.75 1.8 1.85 1.9 1.95
fluiditas

Gambar8. Kurva volume jenis terhadap fluiditas toluena


o 𝑏 = 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑡 = 1,1239

Pembahasan
Simpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan tren nilai viskositas larutan
pada berbagai suhu. Umumnya viskositas larutan akan menurun seiring kenaikan suhu. Nilai
viskositas (dalam satuan mPa.s) dari masing-masing larutan pada suhu 26oC, 30oC, 35oC,
dan 40oC berturut-turut aseton (0,4278, 0,3674, 0,3434, 0,3582), metanol (0,5439, 0,5552,
0,5175, 0,5142), kloroform (0,7163, 0,6748, 0,6490, 0,6396), toluene (0,5761, 0,5512, 0,5235,
0,5171). Juga didapatkan nilai A,E, dan koefisien Van der Waals berturut-turut aseton (8,25 ×
𝐽
10−3 , 9684 , 1,2197), metanol (0,1088, 4036 𝐽/𝑚𝑜𝑙, 1,1885), kloroform (0,0583, 6202 𝐽/𝑚𝑜𝑙,
𝑚𝑜𝑙

0,5761), toluene (0,0475, 6184 𝐽/𝑚𝑜𝑙, 1,1239).

Daftar Pustaka
P.Atkins, J. de Paula. 2006. “Physical Chemistry”. New York. Hal 665-667

Castellon, G.W. 1983. “Physical Chemistry”. Hal 759-761

Mortimer, R.G. 2008. “Physical Chemistry”. Hal 444-457


Lampiran
 Penyajian Data

Gambar 9. Data percobaan

Gambar10. Data percobaan


 Data massa jenis air literatur
 Data viskositas air literatur

Sumber : CRC Handbook of Chemistry and Physics

Anda mungkin juga menyukai