Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

IPA 2

UJI MAKANAN

DISUSUN OLEH:

NAMA : FIRMAN MOHAMAD RIZKY

NIM : 17312241051

KELAS : P. IPA I 2017

KELOMPOK :1

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2019
A. Judul
Uji Makanan

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kandungan karobohidrat pada sampel makanan?
2. Bagaimana kandungan Glukosa pada sampe makanan ?
3. Bagaimana kandungan lipid pada sampel makanan?
4. Bagaimana kandungan protein pada sampel makanan?
5. Bagaimana kandungan vitamin C pada sampel makanan?

C. Tujuan Percobaan
1. Mengetahui kandungan karobohidrat pada sampel makanan.
2. Mengetahui kandungan karbohidrat pada sampel makanan.
3. Mengetahui kandungan lipid pada sampel makanan.
4. Mengetahui kandungan protein pada sampel makanan.
5. Mengetahui kandungan vitamin C pada sampel makanan.

D. Dasar Teori

Agar tubuh sehat dan tumbuh secara normal, ada enam macam zat makanan yang
dibutuhkan, yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan air. Keenam zat makanan
tersebut dapat kita peroleh dari berbagai bahan makanan. Makanan biasanya berasal dari
hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi.

Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa makanan, makhluk hidup akan
sulit dalam mengerjakan aktifitas sehari-harinya. Makanan dapat membantu kita dalam
mendapatkan energi dan membantu pertumbuhan badan dan otak. Suatu bahan makanan dapat
mengandung satu atau lebih zat makanan. Tetapi bahan makanan akan mengandung zat
makanan tertentu saja dalam jumlah yang banyak sehingga suatu bahan makanan merupakan
sumber zat makanan tertentu. Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi suatu
pengujian sederhana namun jumlah kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan
hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang kompleks. Adapun zat-zat makanan yang di
ujikan yaitu karbohidrat, lemak, dan protein. Untuk mengetahui kandungan zat nutrien yang
terdapat dalam bahan makanan, digunakan indikator uji makanan yang biasa dikenal dengan
istilah reagen (Ardhy, 2012).
Karbohidrat merupakan bahan yang sangat diperlukan tubuh manusia, hewan dan
tumbuhan di samping lemak dan protein. Senyawa ini dalam jaringan merupakan cadangan
makanan atau energi yang disimpan dalam sel. Karbohidrat yang dihasilkan oleh tumbuhan
merupakan cadangan makanan yang disimpan dalam akar, batang, dan biji sebagai pati
(amilum). Karbohidrat dalam tubuh manusia dan hewan di bentuk dari beberapa asam amino,
gliserol lemak, dan sebagian besar diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan (Sirajuddin dan Najamuddin, 2011).
Adanya karbohidrat dalam makanan dapat di identifikasi secara kualitatif maupun
kuantitatif. Uji kualitatif karbohidrat yang mendasarkan pada pembentukan warna dapat
dilakukan dengan cara Uji iodium. Polisakarida dengan penambahan iodium akan membentuk
kompleks adsorpsi berwarna yang spesifik. Amilum atau pati yang dengan iodium
menghasilkan warna biru, dekstrin menghasilkan warna merah anggur, sedangkan glikogen
dan sebagian pati yang terhidrolisis akan membentuk warna merah (Bintang, 2010 ).
Protein merupakan makromolekul terbanyak yang dapat ditemui dalam sel hidup, yang
merupakan komponen penting dan utama untuk sel hewan dan sel manusia. Protein dapat
diisolasi dari seluruh sel ke bagian sel. Dalam hal ini, protein mempunyai peranan penting
dalam biologi yang sangat penting, sebagai zat pembenfuk, transport, katalisataor reaksi
kimia, hormon, racun, dan yang lainnya. Protein ini mempunyai empat fungsi utamanya yaitu
untuk memperbaiki jaringan yang rusak untuk pertumbuhan jaringan baru, sebagai enzim, dan
sebagai hormone . (Mandle, 2012).
Adanya protein dalam makanan dapat di identifikasi melalui Uji biuret, reaksi ini
umumnya untuk peptide dan protein, termasuk diantaranya hasil hidrolisis protein seperti
metaprotein, protease, pepton, polipeptida, kecuali asam amino. Reaksi positif terjadi dengan
adanya warna ungu atau merah muda akibat terjadinya senyawa antara Cu dan N dari air. Bila
ikatan peptide panjang warnanya ungu sebaliknya bila pendek warnanya merah muda.
Lipid didefinisikan sebagai senyawa yang tak larut dalam air yang diekstrak dari
organism hidup menggunakan pelarut yang kepolarannya lemah atau pelarut nonpolar.
Definisi ini berdasarkan atas sifat fisik, berlawanan dengan definisi protein, karbohidrat,
maupun asam nukleat yang berdasarkan atas struktu rkimianya. Istilah lipid mencakup
berbagai macam kelompok senyawa yang berbeda-beda strukturnya (Ngili, 2013).
Vitamin C merupakan asam askorbat, senyawa kimia yang larut dalam air (Perricone,
2007:117). Pengujian kadar vitamin C dilakukan dengan menggunakan betadine sebagai
indikator adanya vitamin C. Pada kemasan betadine tertera kandungan betadine berupa
povidone iodine 10% yang setara dengan iodine 1%. Disinilah iodine berperan sebagai
indikator yang bereaksi dengan asam askorbat setetes demi setetes untuk menghilangkan
warna iodine. Oleh karena itu metode ini disebut metode titrasi iodometri.
Reaksi tersebut:

Asam askorbat

E. Metodologi Percobaan
1. Waktu dan Tempat
Hari, tanggal : Senin, 18 Februari 2019
Waktu : 07.30-09.00 WIB
Tempat : Laboratorium IPA FMIPA UNY
2. Alat dan Bahan
a. Alat
a) Mortar alu
b) Tabung reaksi
c) Plat tetes
d) Pipet tetes
e) Spatula
f) Gelas beker
g) Bunsen
h) Kaki tiga
i) Kawat kassa
j) Korek api
k) Kertas buram
b. Bahan
a) Nasi
b) Susu kotak Ultramilk
c) You C 1000 Lemon Water
d) Margarin
e) Lugol
f) Benedict
g) Betadine
h) Akuades
i) Biuret
3. Desain Percobaan
4. Langkah Kerja
a. Uji Lipid
1. Dengan kertas buram

Mengoleskan semua sampel pada kertas buram.

Mendiamkan beberapa saat.

Mengamati kertas yang sudah diolesi sampel.

2. Dengan alkohol
Mencairkan Mentega didalam tabung reaksi

Mencampurkan alkohol kedalam mentega cair

Mengocok tabung reaksi

Mengamati perubahan yang terjadi

b. Uji Protein

Menghaluskan sampel nasi dan meletakkannya pada plat tetes.

Meletakkan margarin, susu ultamilk, dan you C 1000 lemon water


Meneteskan larutan biuret pada sampel yang telah diletakkan pada
plat tetes.

Mengamati perubahan yang terjadi.

c. Uji Amilum

Menghaluskan nasi.

Meletakkan semua sampel (nasi halus, nasi kunyah, you c 1000


lemon water, susu ultramilk, dan margarin) pada plat tetes.

Meneteskan betadine pada sampel.

Mengamati perubahan yang terjadi.

d. Uji Vitamin

Menuangkan minuman you c 1000 lemon water dan air ke dalam


tabung reaksi yang berbeda dengan ml yang sama

Meneteskan betadin pada setiap tabung resaksi hingga warna pada


larutan nutrisari berubah sama seperti betadin yang diteteskan pada
air.

Mencatat jumlah tetesan yang diperlukan.


e. Uji Glukosa

Menghaluskan nasi kemudian memasukkan pada tabung reaksi.

Mengunyah nasi kemudian memasukkan pada tabung reaksi.

Memasukkan susu ultramilk, margarin, dan you c 1000 lemon water


ke dalam tabung reaksi yang berbeda.

Menetesi benedict pada setiap tabung reaksi.

Meletakkan tabung reaksi pada penangas air.

Mengamati perubahan yang terjadi.

F. Data Hasil

Uji
Sampel
No. Lemak Amilum Glukosa Vitamin C Protein
Makanan
( kertas buram ) ( iodine ) ( Benedict ) ( Iodine ) ( Biuret )

1. (+) Biru
Nasi - - - - (Biru)
Kehitaman

2. Nasi (+) Biru (+) endapan


- - - (Biru)
Kunyah Kehitaman merah bata
3. (+)
Margarin - - - - (Biru)
Kilap,transparan

4. Susu (+) endapan


- - - (+) Ungu
Ultramill merah bata

5. You C 1000 (+) endapan Menjadi keruh


- - - (Biru)
lemon water merah bata setelah 24 tetes

G. Pembahasan
Percobaan berjudul Uji Makanan dilaksanakan pada seninn, 18 Februari 2019
bertempat di Laboratorium IPA FMIPA UNY pada pukul 07.30-09.00 WIB. Percobaan ini
bertujuan untuk menguji kandungan karbohidrat, lemak, protein dan vitamin C pada
sampel makanan. Sampel makanan yang digunakan dalam percobaan ini antara lain nasi,
margarrin, susu ultramilk, dan you c 1000 lemon water. Berdasarkan tujuan perccobaan,
praktikan melakukan 5 uji yaitu uji lemak, uji karbohidrat, uji glukosa, uji vitamin c, dan
uji protein, berikut pembahasan setiap uji yang dilakukkan :
1. Uji lemak
Percobaan uji lemak dilakukan dengan media kertas buram, sampel makanan
diletakkan di atas kertas buram dan setelah beberapa saat didiamkan kertas buram
tersebut transparan. Ini sesuai dengan teori menurut ahmad (2003), bahwa jika
kertas buram setelah keringterdapat noda transparan maka dapat dikatakan
makanan yang diuji mengandung lemak. Berdasarkan data hasil percobaan terlihat
seperti berikut :
( dioleskan margarin ) ( beberapa saat menjadi transparan )
Berdasarkan data di atas maka sudah sesuai dengan teori bahwa margarin
mengandung lemak ditandai dengan saat dioleskan pada kertas buram, maka kertas
buram akan menjadi transparan.
Selain itu praktikan juga menguji dengan alkohol. Menurut Aprian (2012 : 32),
apabila dalam larutan tersebut terjadi emulsi putih keruh berarti bahan makanan
tersebut mengandung lemak. Berdasarkan data hasil percobaan terlihat sebagai
berikut :

Terlihat bahwa saat mentega


dicampurkan dengan alkohol
warnanya menjadi emulsi putih,
ini sesuai dengan teori sehingga
dapat dikatakan margarin
mengandung lipid atau lemak.

2. Uji amilum
Pada uji amilum praktikan menggunakan metode uji iodine, reagen yang
digunakan adalah betadine karena reagen ini menggandung iodine sehingga dapat
digunakan untuk mengidentifikasi amilum pada makanan yang diujikan.
Berdasarkan literatur, uji iodine adalah bahan yang digunakan untuk menguji
apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum) atau tidak. Iodium
memberikan warna kompleks dengn polisakarida. Amilum memberi warna biru
pada iodium. (Hart, 2003 : 64). Berdasarkan data hasil percobaan, sampel nasi
menunjukan hasil positif ditandai dengan berubah warna menjadi biru kehitaman,
namun pada nasi yang tidak kunyah terlihat agak lebih hitam, ini terjadi kaerna
pada nasi yang dikunyah telah terjadi proses pencernaan secara kimiawi di mulut
sehingga terdapat enzim amilase, ini sesuai dengan teori Poedjiadi (2009),bahwa
enzim amilase adalah enzim yang mempunyai kemampuan untuk menghidrolisis
pati, amilosa dapat menghidrolisis pati untuk menghasilkan produk bervariasi
seperti maltosa, dekstrim, dan terutama molekul glukosa sebagai unit terkecil.
3. Uji glukosa
Pada uji glukosa praktikan menggunakan metode uji benedict, reagen yang
digunakan adalah reagen benedict. Lima sampel makanan yang digunakan dalam
percobaan ini diujikan seluruhnya. Menurut Suhardi, (2005)Uji benedict
digunakan untuk mendeteksi adanya gula pereduksi dalam sampel dan
ditunjukkan adanya endapan merah bata. Berdasarkan data hasil percobaan,
endapan merah bata tampak pada nasi kunyah, susu, dan you c 1000 lemon water,
adanya endapan merah bata menunjukkan bahwan sampel mengandung
karbohidrat ini sesuai dengan teori menurut sudarmaji (1996) Gula pereduksi
bereaksi dengan pereaksi menghasilkan endapan merah bata (Cu2O). Pada gula
pereduksi terdapat gugus aldehid dan OH laktol. OH laktol adalah OH yang terikat
pada atom C pertama yang menentukan karbohidrat sebagai gula pereduksi atau
bukan, sampel mengalami oksidasi dan mampu mereduksi senyawa yaitu
melepaskan O2 sehingga terbentuk tembaga oksida (Cu2O). Ini berarti nasi
mengandung glukosa.
4. Uji vitamin c
Pada uji vitamin c praktikan membandingkan you c 1000 lemon water dengan air .
Praktikan kembali menggunakan metode uji iodine, dimana reagen yang
digunakan adalah betadine. Menurut Perricone (2007:117), Vitamin C merupakan
asam askorbat, senyawa kimia yang larut dalam air. Pengujian kadar vitamin C
dilakukan dengan menggunakan betadine sebagai indikator adanya vitamin C.
Pada kemasan betadine tertera kandungan betadine berupa povidone iodine 10%
yang setara dengan iodine 1%. Disinilah iodine berperan sebagai indikator yang
bereaksi dengan asam askorbat setetes demi setetes untuk menghilangkan warna
iodine. Oleh karena itu metode ini disebut metode titrasi iodometri. Berdasarkan
data hasil percobaan ternyata sesuai dengan teori tersebut dimana pada tetesan ke
24 warna you c 1000 lemon water berubah menjadi warna kuning kemerahan
seperti betadine, sedangkan air sudah sejak tetesan awal berubah warna. Semakin
banyak vitamin C yang terkandung pada bahan makanan, maka dia akan mengikat
molekul zat warna iodine lebih banyak juga. Jadi warna yang dihasilkan pada
bahan makanan yang mengandung banyak vitamin C menjadi bening atau keruh
menunjukkan tidak ada lagi molekul zat warna iodine bebas karena sudah diikat
oleh molekul vitamin C. Sedangkan apabila kandungan vitamin C pada larutan
sedikit, maka zat warna iodine tidak dapat terikat sempurna. Ini berarti you c 1000
lemon water mengandung banyak vitamin c.
5. Uji protein
Pada uji protein , praaktikan menguji semua sampel makanan menggunakan
metode uji biuret yaitu menciptakan kondisi basa dalam sampel terlebih dahulu
dengan meneteskan NaOH kemudian barulah meneteskannya dengan CuSO4.
menurut (Girindra, A. 1986) Biuret adalah senyawa dengan dua ikatan peptida
yang terbentuk pada pemanasan dua molekul urea. Ion Cu2+ dari pereaksi Biuret
dalam suasana basa akan berekasi dengan polipeptida atau ikatan-ikatn peptida
yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet.
Warna ungu yang terbentuk dalam uji biuret ini berasal dari ion Cu2+ (yang
dihasilkan dari Cu2 SO4 ) dari pereasksi biuret. Berdasarkan data hasil percobaan
sampel yang menunjukkan warna ungu adalah sampel susu ultramilk, sesuai
dengan teori dimana ini menunjukkan bahwa susu ultramilk mengandung ikatan
peptida yang berarti mengandung protein.

H. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan dapat disimpulan bahwa :
1. Kandungan lipid dapat diketahui melalui uji kertas buram yang ditandai dengan
terbentuknya noda transparan setelah dikeringkan. Uji ini positif untuk sampel
margarin
2. Kandungan lipid dapat diketahui melalui uji dengan dilarutkan dengan alkohol
yang ditandai dengan terbentuknya cairan emulsi putih. Uji ini positif untuk
sampel margarin
3. Kandungan karbohidrat dapat diketahui melalui uji amilum yang ditandai dengan
warna ungu. Uji ini positif untuk sampel nasi dan nasi kunyah.
4. Kandungan glukosa dapat diketahui melalui uji benedict yang ditandai dengan
warna orange setelah dipanaskan. Uji ini positif untuk sampel nasi kunyah dan
minuman you c 1000.
5. Kandungan vitamin C dapat diketahui melalui uji titrasi redoks iodin yang ditandai
dengan hilangnya warna dari sampel. Cairan you c 1000 lemon water menjadi
keruh saat tetesan betadine ke 24.
6. Kandungan protein dapat diketahui melalui uji biuret yang ditandai dengan warna
ungu. Uji ini positif untuk sampel susu ultramilk.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Djaeni Sediaoetama. 2000. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid 1. Jakarta:

Dian Rakyat.

Bintang. Biokimia-Teknik Penelitian. Jakarta: Erlangga.

Girindra, Aisjah. 1986. Biokimia 1. Jakarta: Gramedia.


Hart Haroldet al . 2003. Kimia Organik . Suminar Setiati Achmadi, penerjemah; Jakarta (ID):
Erlangga
Mandle, Ari Kumar., Pranita Jain., Shailendra K.S. 2012. Protein Structure Prediction Using
Support Vector Machine. International Journal on Soft Computing ( IJSC ) Vol.3,
No.1
Perricone, N. 2007. The Perricone Prescription. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.

Poedjiadi, Anna. 2009. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI-Press.

Sirajuddin dan Najamuddin. 2011. Biokimia. Makasar : UM

Sudarmadji Slamet et al . 1996. Prosedur Analisis Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta

Suhardi. 2005. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta: Universitas Ilmu Pangan
dan Gizi. (ID): Penerbit Liberty. Winarno F.G. 1984.Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta
(ID): Gramedia Prayogo
LAMPIRAN

Gambar 1. Kertas buram yang Gambar 2. Kertas buram Gambar 3. Mentega dalam
diberi mentega setelah dibri mentega tabung reaksi
Sumber : Dokumen Pribadi Sumber : Dokumen Pribadi Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 4. Mentega larut Gambar 5. Uji iodin Gambar 6. Uji kandungan gizi
dalam alkohol Sumber : Dokumen Pribadi dalam makanan
Sumber : Dokumen Pribadi Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 7. Proses pemanasan dalam uji Gambar 9. Perbandingan uji benedict pada nasi yang
benedict dikunyah dengan nasi yang tidak dikunyah
Sumber : Dokumen Pribadi Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 8. Hasil uji benedict


Sumber : Dokumen Pribadi

Anda mungkin juga menyukai