Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PRAKTIKUM

UJI BAHAN MAKANAN DAN UJI VITAMIN C

Disusun oleh :
Kelompok 3
XI IPS 1
Nova Farhat Taqiyah
Karina Nurul M
Fitra Rahma T
Rafi Maulana Gunawan

SMAN 1 MAJALENGKA
Jalan K.H. Abdul Halim Nomor 113 Majalengka 45419
Tahun Pelajaran 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Biologi yang berjudul “Uji Kandungan
Makanan” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan peoposal ini adalah untuk memenuhi tugas dari Guru pada
pelajaran Biologi. Selain itu, penulisan proposal ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
bagi pembaca dan juga penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Euis Leli Dalilah,S.Pd.,M.Pd. selaku guru
pelajaran Biologi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan mengenai studi yang kami lakukan saat ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi
dalam pembuatan Makalah ini.
Namun, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan dalam Makalah ini.
Oleh karena itu, dengan senang hati kami menerima kritik dan saran yang bisa memperbaiki
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua orang.

Majalengka, 5 Februari 2023


UJI PENCERNAAN

A. Tujuan :

- Menentukan kandungan karbohidrat dan protein dalam bahan makanan.


- Menguji perubahan kandungan gizi pada proses pencernaan makanan.
- Mengumpulkan informasi zat-zat gizi yang dibutuhkan tubuh manusia.
- Mengumpulkan informasi proses mendapatkan zat gizi dari bahan makanan.

B. Alat dan Bahan :

1. Nasi
2. Kentant
3. Tempe
4. Wortel
5. Susu
6. Tomat
7. Putih telur
8. Lampu spiritus Penjepit tabung reaksi
9. Mortar penghalus
10. Tabung reaksi
11. Reagen Biuret
12. Reagen Benedict
13. Air
14. Reagen Lugol

C. Cara Kerja

A. Demonstrasi

1. Ambil sedikit nasi kemudian haluskan dengan mortar.


2. Tambahkan air secukupnya
3. Masukkan nasi tersebut ke dalam tabung reaksi L, kemudian tetesi dengan Lugol
4. Amati perubahan yang terjadi
5. Ambil glukosa atau gula, masukkan ke dalam
6. tabung reaksi II.
7. Larutkan dengan air
8. Masukkan tiga tetes Benedict, kemudian panaskan di atas lampu spiritus
9. Amati perubahan yang terjadi
10. Ambil sedikit putih telur
11. Masukkan ke dalam tabung reaksi III
12. Tambahkan tiga tetes Biuret, kemudian dikocok
13. Amati perubahan yang terjadi.

B. Bahan Makanan

1. Siapkan beberapa makanan


2. Apabila makanan berbentuk padat. haluskan terlebih dahulu dengan mortar lalu
tambahkan air secukupnya
3. Ambil bahan makanan tersebut dan masukkan ke dalam tiga tabung reaksi
4. Tabung reaksi I ditetesi dengan Lugol dan diamati perubahan yang terjadi
5. Tabung reaksi II ditetesi dengan Benedict, kemudian dipanaskan Amati perubahan
yang terjadi
6. Tabung reaksi III ditetesi dengan Biuret, kemudian dikocok
7. Amati perubahan yang terjadi

D. Hasil Pengamatan

Tabel Uji Bahan Makanan

Bahan Warna
No. Kandungan zat
Makanan Lugol Fehling A&B Biuret
1. Kentang Biru Kuning Hijau Glukosa , Amilum
kehitaman
2. Tempe Cream Biru Ungu Protein
3. Tahu Putih Ungu Ungu Protein
4. Tomat Merah muda Merah tua Ungu Glukosa dan Protein
5. Susu Putih Kuning Ungu Glukosa dan Protein
6. Nasi Biru Abu Biru Amilum
kehitaman
7. Telur Putih Merah bata Ungu Glukosa dan Protein
Tabel Uji Pencernaan

No. Perlakuan Hasil Kandungan


1. Nasi ditumbuk + lugol biru Amilum
Nasi ditumbuk + fehling A&B Abu -

Tabel Uji Lemak

Transparan
No. Bahan Makanan
Ya Tidak
1. Kentang ✓
2. Tempe ✓
3. Tahu ✓
4. Tomat ✓
5. Susu ✓
6. Nasi ✓
8. Telur ✓

E. Kesimpulan
Untuk menguji ada atau tidaknya amilum (karbohidrat) bisa di buktikan dengan cara
meneteskan lugol kepada bahan makanan yang akan diuji dan melihat apakah bahan makanan
menjadi warna biru kehitaman, untuk mengetahui ada tidaknya Protein menggunakan biuret jika
menunjukkan warna ungu tandanya bahan makanan tersebut mengandung protein, jika ingin
mengetahui ada tidaknya glukosa menggunakan fehling A&B jika menunjukkan warna merah
bata dan ada endapan maka bahan makanan tersebut mengandung glukosa, dan untuk
mengetahui ada tidaknya lemak menggunakan metode Grease spot-test. Didalam tubuh kita juga
terdapat enzim yang akan memecah komponen kompleks menjadi komponen yang lebih
sederhana.
Pertanyaan diskusi

1. Menurut anda apakah uji bahan makanan yang digunakan dalam percobaan merupakan
uji kuantitatif atau kualitatif? Berikan alasan Anda.
2. Apakah seluruh kandungan bahan makanan dapat diketahui dengan uji makanan yang
dipraktikan? Beri penjelasan
3. Berdasarkan uji makanan yang dilakukan, kandungan nutrient apa sajakah yang dapat
diuji? Bandingkan cara menguji kandungan bahan makanan tersebut.
4. Ketika nasi ditumbuk dan dikunyah, kemudian dilakukan uji lugol dan uji Fehling A&B,
bagaimanakah hasilnya? Buatlah kesimpulan perbedaan hasil pada kedua uji tersebut.
5. Mengunyah adalah salah satu tahap proses pencernaan. Definisikan pencernaan dengan
menggunakan hasil pengujian yang dipraktikan

Jawaban

1. Kualitatif, dikarenakan praktikum ini memiliki tujuan untuk mengetahui kandungan dari
suatu makanan bukan melihat berapa banyak kandungan dari bahan makanan.
2. Tidak semua, dikarenakan praktikum ini hanya ditujukan untuk mengecek kandungan
amilum, glukosa, lemak dan protein.
3. Karbohidrat (amilum) dengan menggunakan lugol
Glukosa dengan menggunakan fehling A dan B
Lemak dengan metode grease spot-test
protein dengan menggunakan biuret
4. Ketika nasi ditumbuk diberi lugol warnanya berubah biru kehitaman dan ketika diberi
Fehling A&B berwarna abu tetapi setelah dikunyah nasi ditetesi lugol menjadi merah dan
ditetesi fehling menjadi merah bata.
5. Dalam tubuh akan terjadi pencernaan mekanik dan kimia pencernaan mekanik akan
merubah bentuk makanan menjadi bentuk yang kecil agar mudah dicerna dan pencernaan
kimiawi akan memecah komponen kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana
seperti nasi yang besar menjadi kecil dan kandungan amilum yang dipecah oleh enzim
menjadi glukosa
UJI VITAMIN C

A. Tujuan

Untuk mengetahui kandungan vitamin C pada buah-buahan.

B. Alat

- Tabung Reaksi - Kawat Kasa


- Pipet tetes - Korek Api
- Spatula - Penjepit kayu
- Gelas Ukur - Bunsen
- Gelas Kimia - Kaki Tiga

C. Bahan :

- Vitamin C - Buah Jeruk


- Amilum Iodida - Buah Tomat
- Buah Semangka - Buah Apel
- Air - Buah Naga
- Buah nanas

D. Cara Kerja:

1. Menghitung berapa tetes untuk 1 ml


2. Memasukan 1 ml Amilum Iodida kedalam tabung reaksi
3. Mentetesi dengan vitamin C
4. Menghitung berapa banyak vitamin C untuk membuat Amilum Iodida bening
5. Melakukan langkah yang sama untuk buah-buahan yang lainnya.

Tabel Perhitungan Tes Uji Vitamin C

Jenis sari ∑ tetes yang diperlukan untuk menetralkan Kandungan Vitamin C


buah 1 ml AI dalam mg
Tidak
Tidak dipanaskan Dipanaskan Dipanaskan
dipanaskan
Vitamin C 72 tts = 72/20 tts = 90/20 3,6 mg 4,5 mg

Sari Jeruk 25 tts = 25/20 - 1,25 mg -

Sari Tomat 72 tts = 72/20 - 3,6 mg -


Sari
40 tts = 40/20 - 2 mg -
Semangka
Sari Apel 45 tts = 45/20 - 1,25 mg -

Sari Nanas 70 tts = 70/20 - 3,5 mg -


Sari buah
25 tts = 25/20 - 1,25 mg -
Naga

E. Kesimpulan

Setelah dilakukan uji kualitatif terhadap kandungan vitamin C pada berbagai sampel sari buah,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kandungan vitamin C paling tinggi berturut turut yaitu :
Sari jeruk,- sari tomat- sari melon- sari belimbing- sari nanas- sari lemon-sari semangka.
Kandungan Vitamin C dalam sari buah akan berkurang jika dipanaskan. Karena vitamin C
rentan terhadap udara, cahaya, panas, serta mudah rusak selama penyimpanan
Pertanyaan
1. Mengapa larutan iodium dijadikan indikator uji Vitamin C ?
Jawab: Karena, reaksi antara asam askorbat dalam Vitamin C dan iodin akan menghilangkan
warna dari AI

2. Bagaimanakah pengaruh pemanasan terhadap kadar vitamin c pada sari buah ?


Jawab: Pengaruhnya yaitu kadar vit.c pada sari buah akan semakin kecil atau bahkan hilang
jika pemanasannya terlalu lama

3. Susun urutan kandungan Vitamin C pada sari buah yang anda bawa ?
Jawab: Sari jeruk,- sari tomat- sari melon- sari belimbing- sari nanas- sari lemon-sari
semangka

4. Jelaskan karakteristik vitamin c ?


Jawab: Mempunyai bentuk kristal putih, tidak berwarna, tidak berbau, mudah larut dalam air,
sedikit larut dalam alkohol, tidak larut dalam (benzena, eter, kloroform, dan minyak.), dan
memiliki titik leleh pada suhu 190-192℃ .

Anda mungkin juga menyukai