Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN

UJI KANDUNGAN BAHAN MAKANAN

Dosen Pengampu : Novia Gesriantuti, M.Si

Disusun Oleh
Nama : Dwi Kartika Sari
Nim : 180202002

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN
KESEHATAN
UNIVERITAS MUHAMMADIYAH RIAU
PEKANBARU
2020
I. DASAR TEORI

Makanan adalah bahan yang biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan
dan dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dan nutrisi. Pada
umumnya bahan makanan mengandung beberapa senyawa seperti air, karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, enzim, pigmen dan lain-lain. Bahan makanan yang
dikonsumsi harus mengandung nutrient yang diperlukan tubuh. Karbohidrat,
lemak dan protein merupakan nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah besar,
sedangkan vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil. Kandungan
makanan yang menjadi asupan makanan bagi tubuh terdiri dari lemak, protein,
karbohidrat glukosa, vitamin dan mineral (Winarno, 1991)

Makanan yang secara nutrisi memadai harus memenuhi tiga kebutuhan


yakni bahan bakar (energi kimia) untuk semua kerja seluler tubuh, bahan mentah
organik yang dipakai hewan dalam biosintesis (kerangak karbon untuk membuat
banyak molekulnya sendiri) dan nutrient esensial, bahan-bahan yang tidak dapat
dibuat oleh hewan itu sendiri dari bahan mentah apapun dan dengan demikian
harus didapatkan dalam bentuk siap pakai (Campbell, 2004).

Makanan terdiri atas bermacam-macam zat yang dikenal sebagai nutrien,


dan dibedakan menjadi makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien diperlukan
dalam jumlah besar oleh tubuh seperti karbohidrat, lemak, dan protein. Sedangkan
mikronutrien merupakan zat yang diperlukan dalam jumlah yang sangat sedikit
oleh tubuh seperti mineral dan vitamin (Mary, 2007).

Karbohidrat merupakan komponen bahan makanan yang penting dan


merupakan sumber energi yang utama. Merupakan senyawa karbon yang banyak
dijumpai di alam, terutama sebagai penyusun utama jaringan tumbuhan-
tumbuhan, Dalam tubuh, karbohidrat berfungsi untuk mencegah timbulnya
ketosis, mencegah pemecahan protein tubuh yang berlebihan, mencegah
kehilangan mineral, dan untuk membantu metabolisme lemak dan protein,
Karbohidrat dikenal ada tiga kelompok utama yaitu gula sederhana
(monosakarida), oligosakarida, dan polisakarida (Rohman, 2013).
Lipid adalah sekelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan,
hewan, atau manusia dan memegang peranan penting dalam struktur dan fungsi
sel. Lemak atau lipid memiliki peranan penting bagi tubuh, selain menjadi sumber
energi kedua dalam tubuh, lemak juga memiliki peran seperti sebagai bantalan
penahan panas di bawah kulit, komponen struktural dalam tubuh, dan pembawa
bagi absorpsi vitamin larut lemak, lemak atau lipid dapat diklasifikasikan menjadi
tiga golongan besar yakni lipid sederhana, lipid kompleks dan derivate lipid.

Protein merupakan salah satu kelompok bahan makronutrien, tidak seperti


bahan makronutrien lain (karbohidrat dan lemak), protein lebih berperan dalam
pembentukan biomolekul dari pada sebagai sumber energi. Meskipun demikian,
bila organisme sedang kekurangan energi, maka protein ini juga dapat digunakan
sebagai sumber energi setelah karbohidrat dan lemak, protein memiliki berbagai
fungsi biologis yang berbeda, yaitu sebagai katalis enzim, tranport dan
penyimpanan, fungsi mekanik, pergerakan, pelindung, dan proses informasi
Berdasarkan struktur molekulnya, protein dapat dibagi menjadi dua golongan
utama yaitu protein globuler merupakan protein berbentuk bulat atau elips dengan
rantai polipeptida yang berlipa dan protein fiber merupakan protein yang
berbentuk serat atau serabut dengan rantai polipeptida memanjang pada satu
sumbu (Sunita, 2009).

Untuk mengetahui kandungan zat nutrien yang terdapat dalam bahan


makanan digunakan indikator uji makanan yang biasa dikenal dengan istilah
reagen. Menurut Page (1998), Jenis reagen yang umum digunakan untuk
identifikasi kandungan nutrien makanan adalah:

1. Millon/Molisch /Biuret : digunakan pada pengujian kelompok protein


2. Lugol/kalium iodida : digunakan pada pengujian jenis amilum (tepung)
3. Benedict/fehling A dan fehling B : digunakan pada pengujian kelompok
gula

Untuk mengetahui komponen nutrisi (karbohidrat, protein, lemak) yang


dimilki oleh bahan makanan maka perlu dilakukan praktikum uji kandungan zat
makanan ini.
II. PROSEDUR KERJA

2.1. Waktu dan Tempat

Praktikum dengan judul “Uji Kandungan Bahan Makanan“ dilaksanakan


pada tanggal 22 Juni 2020 pukul 19.00-21.00 WIB di rumah.

2.2 Alat dan Bahan

2.2.1 Alat

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah pot sampel,
pengaduk, pipet tetes, pisau, alat untuk menggerus, gunting, pisau, dan pinset.

2.2.2 Bahan

 Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah nasi, empedu


ayam, tahu, gula, jeruk, putih telur, minyak goreng, aquades, betadine dan
alcohol.

2.3 Cara Kerja

 Adapun prosedur kerja di dalam melakukan praktikum ini adalah:

1. Uji pengaruh empedu terhadap minyak

a. Menyiapkan kantung empedu ayam


b. Meletakkan kantung empedu ayam pada 2 pot sampel dan beri label A dan
B
c. Mengencerkan empedu dengan 2 ml aquades
d. Masukkan 2ml air kedalam tabung B sebagai control.
e. Menambahkan ke dalam kedua tabung tersebut masing-masing 2ml
minyak goreng.
f. Kocok keduanya kuat-kuat dan biarkan selama 5-10menit.
g. Amati apa yang terjadi pada kedua larutan dalam tabung tersebut.

2. Uji amilum

a. Menggerus semua bahan yang digunakan untuk uji amilum. Lalu


mengambil sebanyak 0,5 gram
b. Meletakkan setiap bahan yang sudah digerus pada pot sampel lalu di beri
label.
c. Menambahkan larutan betadin sebanyak 2 tetes untuk setiap bahan.
d. Mengamati perubahan warna yang terjadi. Apabila berwarna biru tua atau 
hitam maka positif mengandung amilum.
e. Mencatat hasil pengamatan.

3. Uji vitamin C

a. Memasukkan semua bahan makanan yang telah di gerus sebanyak 0,5 gra
m kedalam pot sampel.
b. Menambahkan 5 ml aquades dan 5 ml larutan betadin.
c. Menghomogenkan dan mengamati perubahan yang terjadi. Apabila berwar
na orange atau kuning maka positif mengandung vitamin C.
d. Mencatat hasil pengamatan

4. Uji lemak

a. Mengisi pot sampel dengan 5 ml alcohol


b. Menambahkan 0,5 gram bahan makan yang akan diujikan lalu diberi label
c. Amati perubahan yang terjadi setelah
d. Catatlah hasil pengamatan

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Tabel 1. Hasil pengamatan uji pengaruh empedu terhadap lemak

No Tabung Warna dan tekstur + air Warna dan tekstur+minyak


1 A Encer, agak bening Hijau cerah, air minyak
menyatu
2 B Encer, agak bening Keruh, air dan minyak tidak
menyatu

Tabel 2. hasil pengamatan uji amilum


Bahan Warna makanan Kandunga keterangan
makanan Sebelum ditetesi Sesudah ditetesi n zat
betadine+aquades betadine+aquades
nasi putih ungu kehitaman amilum banyak
tahu putih oranye - -
mie instan kekuningan ungu kehitaman amilum sedikit
p. telur jernih jernih - -
gula putih oranye - -
minyak kuning keemasan cokelat - -
makan
jeruk oranye oranye - -

Tabel 3. Hasil pengamatan vitamin c


Bahan Warna makanan Kandungan keterangan
makanan Sebelum Sesudah zat
dihomogenkan dihomogenkan
betadine betadine
jeruk kuning oranye vitamin c banyak

Tabel 4. Hasil pengamatan lemak


Bahan tekstur sesudah Kandungan zat keterangan
makanan diberi alkohol
nasi seperti semula - -
tahu seperti semula - -
mie instan seperti semula - -
p. telur seperti semula - -
gula seperti semula - -
minyak menggumpal lemak banyak
makan
jeruk seperti semula - -

3.2 Pembahasan

Praktikum dengan judul “Uji Kandungan Bahan Makanan“ dilaksanakan


untuk mengetahui komponen nutrisi (karbohidrat, protein, lemak) yang dimilki
oleh bahan makanan maka perlu dilakukan praktikum uji kandungan zat makanan
ini.

Praktikum ini dilakukan dengan 4 kali percobaan. Yang pertama dilakukan


percobaan uji pengaruh empedu terhadap minyak, dan didapatkan hasil bahwa ada
tabung A yang diberi empedu dan ditetesi menggunakan air dan minyak kemudian
dihimogenkan, mweghasilkan warna kuning cerah. Dalam perlakuan ini dapat
dilihat bahwa aquades, cairan empedu dan minyak membentuk larutan yang
homogen dan tidak ada terbentuk pemisahan-pemisahan zat terbentuk. Oleh sebab
itu dapat dibuktikan bahwa empedu dapat melarutkan lemak ataupun memecah
lemak sehingga tidak terpisah denganlarutan lainnya. Ini dikarenakan garam-
garam empedu yang terkandung di dalam cairan empedu berperan melarutkan
minyak dalam aquades, yakni dengan cara membuat stabil emulsi lemak yang
berasal dari minyak. Sementara pada tabung B tanpa kehadiran cairan
empedu,minyak tidak dapat larut dalam aquades. Minyak berada di atas aquades,
karena massa jenis minyak lebih kecil daripada aquades. Karena memang aquades
tidak bisa bersatu dengan lemak sehingga terbentuk 2 fase larutan.Sehingga dapat
dibuktikan bahwa air tidak bisa memecah lemak.

Pada percobaan kedua dilakukan uji amilum, Bahan makanan berupa nasi ,
dan mie instan yang di uji dan ditetesi dengan betanide berubah warna menjadi
ungu kehitaman. Sedangkan bahan makanan lain yang di uji seperti tahu, telur,
gula, jeruk dan minyak makan tidak berubah warna menjadi biru/biru kehitaman.
Dalam percobaan ini terbukti bahwa makanan yang mengandung amilum adalah
nassi dan mie instan. Pada percobaan ketiga dilakukan uji vitamin c,
menggunakan jeruk yang dihomogenkan menggunakan betadine terlihat bahwa
jeruk mengandung zat vitamin C.

Pada percobaan terakhir menguji kandungan lemak terhadap bahan


makanan, disini saya menggunakan bahan makanan berupa nasi, mie instan, gula,
jeruk, putih telur, dan minyak goreng. Uji kandunga lemak ini dilakukan dengan
cara memberi alcohol pada masing masing bahan makanan, dan setelah dilakukan
terlihat bahwa bahan makanan berupa minyak goreng setelah diberi alcohol
teksturnya jadi nmenggumpal, dan terbukti bahwa minyak goreng mengandung
zat lemak, sementara pada bahan makanan yang lain setelah diberi alcohol
teksturnya seperti semula, ini karna bahan makanan tersebut tidak mengandung
lemak.

IV. KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan dapat kita ketahui bahwa untuk
menentukan pengaruh empedu terhadap lemak dan ada atau tidaknya kandungan
zat amilum, vitamin C dan lemak pada makanan dapat kita ketahui dengan
menguji bahan makanan dengan menggunakan alkoho, aquades dan betadine,
dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Cairan empedu berperan melarutkan minyak dalam aquades, yakni


dengan cara membuat stabil emulsi lemak yang berasal dari minyak, ini
berarti bahwa beberadaan cairan empedu dalam tubuh sangatpenting.
Cairan empedu membantu pencernaan semua makanan berbahan dasar
lemak dan turunannya. Bila garamempedu bergabung dengan kolesterol,
gliserid, dan asam lemak, maka akan terbentuk micel yang dapat diserap
oleh dinding usus. Karena itu kekurangan cairan empedu dapat
menurunkan pencernaan lemak dan kekurangan vitamin-vitamin yang
hanya larut dalam lemak.
2. Bahan makanan yang mengandung amilum adalah nasi, dan mie instan
3. Bahan makanan yang mengandung lemak adalah minyak goreng
4. Bahan makanan yang mengandung vitamin c adalah jeruk .

V. DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rohman, Analisis Komponen Makanan, Yogyakarta: GRAHA ILMU,


2013), hlm. 131.

Campbell, Neil A, Jane B. Reece, dan Lawrence G. Mitchell. Biologi. Jilid


III.Cet.V; Jakarta: Erlangga, 2004.

Mary E. Barasi, At a Glance ILMU GIZI, (Jakarta: Erlangga, 2007), hlm. 26.

Sunita Almatsier, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2009), hlm. 221-222.

Winarno, F.G. 1991. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
VI. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai