Biologi
Fayyadh Haifan Akmal / 14
XI IPA 4
I. Dasar Teori
Setiap makhluk hidup membutuhan maknanan sebagai bahan pokok untuk
mengisi tenaga dan nutrisi yang ada di dalam tubuh. Dengan mengisi
kebutuhan pokok tersebut kita memperoleh banyak jenis gizi dan memiliki
zat-zat yang berbeda. Setiap zat yang diperlukan oleh tubuh harus diisi
dengan seimbang. Zat yang ada dalam makanan yang diperlukan oleh tubuh
kita dibagi beberapa macam yaitu :
Karbohidrat
Karbohidrat adalah zat gizi yang berfungsi sebagai sumber
energi untuk tubuh. Sumber energi ini merupakan makanan
utama bagi otak. Makanan yang mengandung karbohidrat
contohnya nasi, roti, gandum, dan mie.
Glukosa
Glukosa merupakan senyawa organik yang membentuk
karbohidrat dengan jenis monosakarida. Glukosa juga sering
disebut dengan gula darah. Glukosa memiliki peran untuk
menjaga mekanisme tubuh, agar selalu bekerja dengan baik.
Protein
Protein merupakan makromolekul yang terbentuk dari asam
amino yang tersusun dari atom nitrogen, karbon, dan oksigen,
beberapa jenis asam amino yang mengandung sulfur (metionin,
sistin dan sistein) yang dihubungkan oleh ikatan peptida.
Contoh protein adalah daging, ikan, telur, dan tempe.
Lemak
Lemak adalah zat organik hidrofobik yang bersifat sukar larut
dalam air, tetapi dapat larut dalam pelarut organik seperti
kloroform, eter, dan benzen. Unsur penyusun lemak antara lain
adalah Karbon(C), Hidrogen (H), Oksigen(O), dan kadang-
kadang Fosforus (P) serta Nitrogen (N).
Vitamin
Vitamin merupakan nutrien organic yang dibutuhkan dalam
jumlah kecil untuk berbagai fungsi biokimiawi dan yang
umumnya tidak disintesis oleh tubuh sehingga harus dipasok
dari makanan. Vitamin dibagi menjadi dua, larut dalam lemak
dan larut dalam air.
Pada praktikum kali ini kita akan menguji bahan makanan untuk mengetahui
zat yang ada di dalam bahan makanan tersebut. Untuk melakukannya
diperlukan reagen berikut :
Lugol
Lugol merupakan reagen yang sering digunakan untuk uji
karbohidrat dan fiksatif pengamatan mikroskopis. Jika suatu
bahan makanan ditetesi lugol kemudian berubah warna menjadi
biru kehitaman atau hitam, itu artinya makanan mengandung
karbohidrat atau amilum.
Biuret
Biuret adalah indikator (reagen) untuk menguji kandungan
protein pada makanan. Larutan biuret akan berubah menjadi
warna merah muda sampai ungu jika makanan itu mengandung
protein.
Benedict
Larutan Benedict ditemukan oleh ahli kimia Amerika, Stanley
Rossiter Benedict. Larutan Benedict digunakan untuk menguji
keberadaan gula pereduksi dalam suatu sampel. Prinsip
pengujiannya sama dengan uji menggunakan larutan Fehling.
Betadine
Betadine digunakan sebagai indikator vitamin C yang dimiliki
suatu makanan.
Larutan iodine pada betadine berfungsi untuk menunjukkan
jumlah vitamin C yang terkandung pada sampel. Karena reaksi
asam askorbat dalam vitamin C dan iodine
akan menjadikan warna iodine bening.
II. Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut :
Mengetahui cara menguji kandungan makanan dengan lugol, biuret,
dan benedict.
Mengetahui kandungan zat makanan (karbohidrat/amilum, protein,
lemak, dan glukosa) dari berbagai jenis bahan makanan.
Memahami fungsi zat makanan bagi tubuh.
BAB II
ISI
I. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan adalah :
1. Rak tabung reaksi
2. Pelat tetes
3. Gelas beker 500ml
4. Tabung Reaksi
5. Blender atau lumping dan alu
6. Pipet tetes
7. Spatula/ sendok kecil
8. Kaki tiga
9. Kasa asbes
10. Pembakar spirtus
11. Penjepit tabung reaksi
12. Kertas
13. Korek Api
14. Tusuk gigi
15. Kertas minyak
16. Kertas tisu
17. Reagen lugol, Biurret, Benedict, Betadine
18. Singkong, telur, Chocolatos, Cabai, minyak
C. Uji Lemak
1. Gunakan pensil/ballpoint dan penggaris untuk membuat kotak-
kotak pada kertas minyak sebanyak jenis bahan makanan yang
akan diuji. Tuliskan nama jenis bahan makanan pada setiap
kotak.
2. Oleskan ekstrak bahan makanan pada kertas minyak.
3. Jemur kertas minyak tersebut hingga kering.
4. Amati adanya noda transparan pada kertas minyak. Jika
terdapat noda transparan, berarti bahan makanan tersebut
mengandung lemak.
D. Uji Vitamin
1. Siapkan makanan (buah/sayur) yang akan diuji kandungan
vitamin C.
2. Ambil ekstrak makanan / buah yang akan diuji.
3. Isi tabung reaksi yang berisi air dengan betadine dan ratakan
4. Teteskan ekstrak buah ke dalam betadine.
5. Teteskan terus hingga berubah menjadi bening.
6. Jika hanya sedikit tetesan yang diberikan betadine sudah
bening, itu artinya kadar vitamin C nya tinggi atau terdapat
vitamin C
E. Uji Glukosa
1. Masukkan ekstrak bahan makanan (chocolatos) ke dalam
tabung reaksi sebanyak 2 mL. Tambah 5 tetes reagen Benedict
(Fehling A+B), dan kocok hingga tercampur merata.
2. Siapkan pemanas kaki tiga dengan kasa asbes. Isi gelas beker
dengan air panas hingga setengahnya.
3. Masukkan semua tabung reaksi yang telah terisi bahan
makanan dan reagen Benel tersebut ke dalam gelas beker.
Rebus hingga mendidih beberapa saat.
4. Amati dan catat perubahan warna yang terjadi. Jika
menunjukkan perubahan warna mulai dari hijau, kuning dan
akhirnya menjadi merah bata, berarti bahan makanan tersebut
mengandung glukosa.
2. Uji vitamin C
Sebelum Sesudah
diberi ekstrak cabai diberi estrak cabai agak bening
3. Uji Lemak
IV. Pembahasan
Pada percobaan kali ini menggunakan berbagai bahan makanan
diantaranya adalah singkong rebus, telur rebus, cabai, chocolatos, dan
minyak. Bahan-bahan tersebut akan diujikan untuk mengetahui zat yang
terkandung di dalamnya.
Percobaan pertama uji karbohidrat, protein, dan gula yang tidak
direbus. Pada percobaan ini, kita menggunakan ekstrak zat
makanan yaitu singkong rebus, telur rebus, cabai, dan chocolatos
untuk diuji dengan ditetesi reagen biuret, lugol, dan benedict.
Dimulai dengan meletakkan ekstrak zat makanan (singkong rebus,
telur rebus, cabai, dan chocolatos) ke masing-masing kolom dalam
pelat tetes. Lalu teteskan kolom pertama pada masing-masing
bahan tersebut dengan reagen biuret. Setelah itu, teteskan kolom
kedua masing-masing bahan tersebut dengan reagen lugol. Dan
untuk kolom ketiga teteskan dengan reagen benedict. Setelah
semua kolom diteteskan, akan terjadi perubahan warna pada zat
makanan tersebut.
o Pada singkong rebus terjadi perubahan warna yang paling
menonjol ketika diteteskan lugol. Yaitu warna singkong
yang berubah menjadi warna biru tua kehitaman. Itu berarti
terdapat karbohidrat pada singkong.
o Pada telur rebus terjadi perubahan paling menonjol pada saat
diteteskan biuret. Yaitu menjadi warna violet. Yang berarti
telur mengandung protein.
o Untuk Chocolatos perubahan warna yang paling menonjol
pada saat diberi benedict. Yaitu menjadi warna merah bata.
Yang berarti menunjukkan bahwa chocolatos mengandung
gula.
o Sedangkan untuk cabai, tidak ada perubahan warna yang
paling menonjol dikarenakan cabai lebih banyak
mengandung vitamin.
Jawaban :
1. Dari data hasil percobaan tersebut, makanan yang mengandung
karbohidrat/amilum adalah singkong rebus, cabai (sedikit), dan
chocolatos (sedikit).
2. Dari data hasil percobaan tersebut, makanan yang mengandung
protein adalah telur rebus.
3. Dari data hasil percobaan tersebut, makanan yang mengandung
lemak adalah minyak goreng, singkong rebus, dan telur rebus.
4. Dari data hasil percobaan tersebut, makanan yang mengandung
glukosa adalah Chocolatos.
5. Selain karbohidrat, protein dan lemak, Ada jenis zat makanan
lainnya yaitu :
Glukosa yang berasal dari sereal, yoghurt, selai, dan granola.
Mineral yang berasal dari susu, dan buah-buahan.
Vitamin yang terdiri dari :
o Vitamin A : wortel, tomat, ikan tuna
o VItamin B : sayur-sayuran berdaun hijau
o Vitamin C : jeruk, lemon, stroberi
o Vitamin E : Kacang almond, kacang tanah, kuaci
o Vitamin D : Ikan salmon, sarden, susu dan sereal
o Vitamin K : sayuran daun hijau
7. Agar tubuh kita tidak kekurangan zat makanan. Jika kita hanya
memakan satu jenis makanan, gizi dalam tubuh kita belum tentu
tercukupi karena dalam satu jenis makanan tidak memiliki gizi
yang lengkap untuk tubuh kita. Meskipun ada, tetapi gizi dalam
jenis makanan tersebut kurang untuk tubuh kita. Oleh karena itu
kita harus memakan beragam jenis makanan agar tubuh kita tidak
kekurangan gizi / zat makanan.
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum uji zat makanan, kita dapat mengambil
kesimpulan yaitu :
1. Kita dapat mengetahui cara menguji kandungan makanan dengan
reagen lugol, biuret, dan benedict yaitu dengan cara diteteskan dan
dicampurkan dengan ekstrak bahan makanan. Makanan yang
mengandung karbohidrat jika diteteskan lugol akan berubah
menjadi warna biru kehitaman. Makanan yang mengandung
protein jika diteteskan biuret akan berubah menjadi warna ungu.
Dan makanan yang mengandung gula jika diteteskan benedict akan
berubah warna menjadi merah bata.
2. Makanan yang mengandung lemak akan memiliki noda transparan
jika dioleskan pada kertas minyak dan didiamkan beberapa saat.
3. Vitamin C dapat membuat larutan betadine menjadi bening.
4. Kita dapat mengetahui kandungan zat makanan
(karbohidrat/amilum, protein, lemak, dan glukosa) dari berbagai
jenis bahan makanan.
II. Saran
Saran yang bisa diberikan pada praktikum kali ini adalah sebaiknya alat
dan bahan sudah disiapkan dengan sempurna agar tidak terjadi
keterlambatan dalam mengerjakan praktikum. Dan pada saat mengamati
perubahan warna harus dilakukan secara teliti dan cermat agar tidak
terjadi kesalahan.