DAN TEKNOLOGI
FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN
Kampus Unand Limau Manis Padang 25163
Telp. (0751) 7862901, Fax (0751 72566)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Bakteri dan Jamur pada Media NA dan PDA
Media Sampel Tanah Sampel Udara
NA
PDA
4.2 Perhitungan
1. NA Tanah
Jumlah Bakteri = x n colony counter
x 120
2. PDA Tanah
Jumlah Jamur x n coloni counter
x 94
= 94.000.000 koloni per 1 gram tanah
3. NA Udara
Jumlah Bakteri = 10 koloni
4. PDA Udara
Jumlah Jamur = 3 koloni
4.3 Pembahasan
Dua sampel yang digunakan dalam percobaan mikrobiologi yaitu sedimen dari
irigasi Jalan Dr. Moh Hatta No.3, Cupak Tangah, Kec. Pauh, Kota Padang,
Sumatera Barat Sebelah Masjid Pasar Baru dan sampel udara dari nafas praktikan
wanita. Pengambilan sampel tanah dilakukan pada Jumat 11 November 2022 pukul
11.59 WIB. WIB dengan koordinat sampel 0°55'42" LS dan 100°25'39" BT dan
pada ketinggian tanah 86 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kondisi cuaca saat
pengambilan sampel berawan dan sedikit hujan dengan suhu 26oC. Pengambilan
sampel udara dilakukan pada Selasa, 15 November pukul 09.00 WIB. Bakteri yang
diamati pada percobaan ini adalah bakteri biakan murni pada media NA dan PDA.
Prosedur kerja yang dilakukan dalam praktikum isolasi mikroba yaitu dengan
menimbang sampel tanah sebanyak 1 g. Lalu, menghomogenkannya dengan 10 ml
aquades dan letakkan di atas shaker dengan kecepatan 160 rpm selama 10 menit
(10-1 ). Setelah itu, lakukan pengenceran sampel sampai tabung pengenceran 10 -6,
dengan perbandingan 1: 9. Selanjutnya, ambil sampel dari tabung pengenceran 10 -
6
dan dimasukkan sebanyak 1 ml ke dalam media NA dan PDA yang telah padat.
Kemudian, putar cawan membentuk angka 8 untuk menghomogenkan sampel dan
bungkus cawan petri dengan kertas. Inkubasi selama 24 jam lalu amati struktur
koloni (bentuk, pinggiran, permukaan dan warna). Selain itu, hitung jumlah koloni
dengan menggunakan alat colony counter.
Bakteri yang terdapat pada tanah lebih banyak dibandingkan udara, begitu juga
dengan jumlah jamur yang terdapat pada tanah lebih banyak dibandingkan udara.
Hal ini dikarenakan bakteri dan jamur lebih suka hidup di tempat yang lembab.
Kondisi lingkungan juga dapat memacu petumbuhan dan reproduksi mikroba.
Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan reproduksi mikroba
antara lain seperti suhu, kelembaban dan cahaya. Hasil pengamatan yang
didapatkan dari rangkaian percobaan yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa
cawan petri yang berisi sampel tanah dengan media NA terdapat 120.000.000
koloni per 1 gram tanah dan pada media NA sampel udara terdapat 10 koloni jamur,
sedangkan untuk cawan petri yang berisi media PDA sampel tanah terdapat
94.000.000 koloni per 1 gram tanah, dan pada media PDA sampel udara terdapat 3
koloni jamur.
Hasil percobaan yang diperoleh menunjukkan bahwa mikroba pada sampel tanah
lebih banyak daripada sampel di udara. Hal ini terjadi karena tanah memiliki
kandungan senyawa organik dan senyawa anorganik yang tinggi. Udara sebenarnya
bukanlah medium tempat pertumbuhan mikroba, tetapi beberapa faktor lingkungan
membuat udara mempunyai populasi mikroorganisme.