Disusun oleh :
Aisha Nursani
220322601560
B. LANDASAN TEORI
Gerak didefiniskan sebagai perubahan posisi suatu benda terhadap acuan
tertentu. Perubahan letak benda didapatkan dari membandingkan letak akhir
benda berada dan letak awal benda berada.
Gerak benda dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Gerak Lurus Beraturan
Benda mengalami gerak lurus jika lintasannya garis lurus dan kecepatannya
konstan disetiap saat serta bergerak lurus menempuh jarak dan selang waktu
yang sama.
Rumus untuk gerak lurus beraturan, yaitu :
perpindahan ∆ x
v⃗ ¿ = m/s
waktu ∆t
Grafik hubungan kecepatan (v) dengan waktu (t) pada gerak lurus
beraturan digambarkan seperti berikut ;
Hubungan v-t pada gerak lurus beraturan merupakan garis lurus yang
sejajar dengan sumbu t (waktu). Jarak tempuh adalah luasan yang dibatasi
grafik dengan sumbu (t) dalam selang waktu tertentu.
Pada grafik hubungan jarak yang ditempuh (s) dengan waktu (t), dapat
digambarkan dalam grafik :
x=x o + v . t
Keterangan :
x = jarak yang ditempuh (m)
x o= jarak mula mula (m)
v = kecepatan pada saat GLB (m/s)
t = waktu yang diperlukan untuk GLB (s)
D. SKEMA PERCOBAAN
E. PROSEDUR
Langkah pertama adalah menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan,
lalu mencolokkan kabel power supply ke stop kontak. Langkah kedua, memilih
beban yang akan digunakan dalam percobaan dan menyusun rangkaian alat
percobaan. Selanjutnya, mengukur dan memotong pita kertas dengan panjang
antara balok ke lantai dilebihkan sedikit lalu memasukkannya kedalam ticker
timer dan menempelkannya ke mika bening. Jika semua sudah terangkai, Tarik
mika sampai ke ujung dekat ticker timer lalu nyalakan power supply dan tombol
ticker timer sampai ticker timer mulai berbunyi. Setelah itu, lepaskan mika tadi
dan amati titik titik yang tercetak di pita kertas. Langkah terakhir menghitung
jarak antara titik satu dengan lainnya sampai ke 50 titik.
F. DATA PERCOBAAN
G. ANALISIS DATA
1 2
s=v 0 t+ a t
2
Frekuensi Ticker Timer = 50 Hz/s
5
Waktu tiap 5 titik bernilai = =0 , 1 s
50 Hz
NST mistar = 0,1 cm
NST Timbangan = 0,05 kg
Persamaan yang digunakan:
1. Ralat Kuadrat Terkecil
( ∑ y ) ( ∑ x 2 ) −( ∑ x )( ∑ xy )
a=
n ( ∑ x )−( ∑ x )
2 2
n ( ∑ xy )−(∑ x)(∑ y )
b=
n ( ∑ x 2) − ( ∑ x )
2
2. Menentukan S y
√ |
( ∑ x ) ( ∑ y ) −2 ( ∑ x )( ∑ xy ) ( ∑ y ) +n ( ∑ xy )
|
2 2 2
1 2
S y= ∑y −
n ( ∑ x2 ) −( ∑ x )
2
n−2
3. Nilai Sa dan Sb
√
2
∑x
Sa =S y
n ( ∑ x 2 )−( ∑ x )
2
Sb =S y
√ n
n ( ∑ x )−( ∑ x )
4. Ralat Relatif
2 2
Sa
Ra = ×100 %
a
Sb
Rb = ×100 %
b
Sajian Hasil:
a=4 , 06 cm
b=106,0107 cm
S y =3,017 cm
Hubungan jarak dan waktu kuadrat Sa =2,1141 cm
Sb =2,943 cm
Ra =5 ,2 % (2 AP)
Rb =2 ,8 % (2 AP)
a=2 , 05 cm
b=15 , 3 cm
S y =1,91154cm
Hubungan kecepatan dan waktu Sa =1,57992 cm
Sb =2,943 cm
Ra =7 , 7 % (2 AP)
Rb =2 ,8 % (2 AP)
a=3 , 28 cm
b=−3,945 cm
S y =1,27213 cm
Hubungan percepatan dan waktu Sa =1,05144 cm
Sb =1,335 cm
Ra =3 ,2 % (2 AP)
Rb =4 % (1 AP)
H. PEMBAHASAN
GLB atau kepanjangan dari Gerak Lurus Beraturan adalah gerak lurus
yang kecepatannya konstan atau selalu tetap setiap saatnya, karena tidak
memiliki percepatan, sehingga jarak yg di tempuh dalam GLB ini adalah
kecepatan dikali waktu ( s = v.t ), sedangkan untuk mencari kecepatannya ( v =
s/t ) dan untuk mencari waktu yang di butuhkan ( t = s/v).
Kemudian, untuk mendapatkan hasil perhitungannya kami menggunakan
rumus matematis seperti berikut :
perpindahan ∆x
𝑣Ԧ= = m/s
waktu ∆t
I. KESIMPULAN
Setelah menganalisis data, panjang titik-titik yang timbul pada pita kertas
menunjukkan jarak yang ditempuh dalam selang waktu tertentu. Jarak (s) dan
waktu (t) memperlihatkan adanya hubungan berbanding lurus dengan salah satu
persamaan yaitu: s=v ∙t , dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin jauh jarak
yang ditempuh semakin besar pula selang waktu yang dibutuhkan. Terlihat
bahwa dalam analisis terdapat hubungan antara jarak (s) terhadap waktu kuadrat
2
(t ) yang menunjukkan bahwa hal ini berbanding lurus dengan persamaan
1 2
s=v 0 t a t , dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin jauh jarak yang ditempuh
2
semakin besar pula selang kuadrat waktu yang diperlukan.
J. DAFTAR PUSTAKA
K. LAMPIRAN
1. Perhitungan Lengkap
Hubungan Jarak dan Waktu
n ( ∑ xy )−(∑ x)(∑ y )
b=
n ( ∑ x 2) − ( ∑ x )
2
n ( ∑ xy )−(∑ x)(∑ y )
b=
n ( ∑ x 2) − ( ∑ x )
2
Menentukan S y
√ | ( ∑ x ) ( ∑ y ) −2 ( ∑ x )( ∑ xy ) ( ∑ y ) +n ( ∑ xy )
|
2 2 2
1 2
S y= ∑y −
n ( ∑ x2 ) −( ∑ x )
2
n−2
S y=
√| 1
8
32.018−
( 2,5333 ) (201.332)−2 ( 3 , 85 ) ( 284,172 )( 448 ,7 ) +10(80753,72558)
10 ( 2,5333 )−(14,8225) |
S y=
√| 1
8
32.018−
335760
10,5105 |
S y =3,017 cm
Nilai Sa dan Sb
Sa =S y
√ ∑ x2
n ( ∑ x )−( ∑ x )
2 2
Sa =S y
√ 2,5333
10 ( 2,5333 )−( 14,8225 )
Sa =S y
√ 2,5333
( 25,333 )−(14,8225)
Sa =3,017 √ 0,491
Sa =2,1141 cm
Sa 2,1141
Ra = ×100 %= × 100 %=5 ,2 % (2 AP)
a 4 , 06
Sb =S y
√ n
n ( ∑ x )−( ∑ x )
2 2
Sb =S y
√ 10
10 ( 2,5333 )−( 14,8225 )
Sb =S y
√ 10
( 25,333 )−(14,8225)
Sb =3,017 √ 0,95143
Sb =2,943 cm
Sb 2,943
Rb = ×100 %= × 100 %=2 ,8 % (2 AP)
b 106,0107
Hasil dari a dan b di subtitusikan ke dalam persamaan y=a+bx dan
diperoleh persamaan y=4 , 06+106,0107 x dengan ketidakpastian atau
estimasi kesalahan Sa sebesar 5,2% dan Sb sebesar 2,8%. Dari persamaan
tersebut, dapat dibuat grafik garis linear hubungan s dan t 2 seperti berikut:
Grafik hubungan s terhadap t^2
120 104.5
100 91.2
f(x) = 106.010656010656 x + 4.05589743589744
75.1
80
58.9
60
y(s)
44.7
40 31.7
21.5
20 6.112.8
2.2
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
x(t)
No x(t) y(v) x
2 2
y xy
1 0,1 2,2 0,01 4,84 0,22
2 0,2 3,9 0,04 15,21 0,78
3 0,3 6,7 0,09 44,89 2,01
4 0,4 8,7 0,16 75,69 3,48
5 0,5 10,2 0,25 104,04 5,1
6 0,6 13 0,36 169 7,8
7 0,7 14,2 0,49 201,64 9,94
8 0,8 16,2 0,64 262,44 12,96
9 0,9 16,1 0,81 259,21 14,49
10 1 13,3 1 176,89 13,3
∑ 5,5 104,5 3,85 1313,85 70,08
2
∑ 1726201,82
30,25 10920,25 14,8225 4911,2064
3
n ( ∑ xy )−(∑ x)(∑ y )
b=
n ( ∑ x 2) − ( ∑ x )
2
10 ( 70 , 08 ) −(5 , 5)(104 , 5)
b=
10 ( 3 , 85 )−(30 ,25)
Menentukan S y
√ |
( ∑ x ) ( ∑ y ) −2 ( ∑ x )( ∑ xy ) ( ∑ y ) +n ( ∑ xy )
|
2 2 2
1 2
S y= ∑y −
n ( ∑ x2 ) −( ∑ x )
2
n−2
S y=
√| 1
8
1313 ,85−
10 ( 3 ,85 )−(30 ,25) |
( 3 , 85 )( 10920 , 25 ) −2 ( 5 , 5 ) ( 70 , 08 ) (104 ,5 )+ 10(4911,2064 )
S y=
√| 1
8
1313 ,85−
10598 ,1
8 ,25 |
S y =1,91154cm
Nilai Sa dan Sb
Sa =S y
√ ∑ x2
n ( ∑ x 2 )−( ∑ x )
2
Sa =S y
√ 3 , 85
10 ( 3 ,85 )−( 30 , 25 )
Sa =S y
√ 3 , 85
( 38 ,5 )−(30 ,25)
Sa =1,91154 √ 0,68313
Sa =1,57992 cm
Sa 1,57992
Ra = ×100 %= ×100 %=7 ,7 % (2 AP)
a 2 ,05
Sb =S y
√ n
n ( ∑ x )−( ∑ x )
2 2
Sb =S y
√ 10
10 ( 3 ,85 )−( 30 , 25 )
Sb =S y
√ 10
( 38 ,5 )−(30 ,25)
Sb =1,91154 √ 1,101
Sb =2,006 m
Sb 2,006
Rb = ×100 %= × 100 %=1 ,31 % (3 AP)
b 15 , 3
Hasil dari a dan b disubtitusikan ke dalam persamaan y=a+bx dan
diperoleh persamaan y=2, 05+15 , 3 x dengan ketidakpastian atau estimasi
kesalahan Sa sebesar 7,2% dan Sb sebesar 1,31%. Dari persamaan tersebut,
dapat dibuat grafik garis linear hubungan v dan t seperti berikut:
8 6.7
6 3.9
4 2.2
2
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
x(t)
No x(t) y(a) x
2
y
2
xy
1 0,1 1,7 0,01 2,89 0,17
2 0,2 2,8 0,04 7,84 0,56
3 0,3 2 0,09 4 0,6
4 0,4 1,5 0,16 2,25 0,6
5 0,5 2,8 0,25 7,84 1,4
6 0,6 1,2 0,36 1,44 0,72
7 0,7 2 0,49 4 1,4
8 0,8 -0,1 0,64 0,01 -0,08
9 0,9 -2,8 0,81 7,84 -2,52
10 1 0 1 0 0
∑ 5,5 11,1 3,85 38,11 2,85
2
∑ 30,25 123,21 14,8225 1452,3721 8,1225
n ( ∑ xy )−(∑ x)(∑ y )
b=
n ( ∑ x 2) − ( ∑ x )
2
10 ( 2 , 85 ) −(5 , 5)(11,1)
b=
10 ( 3 , 85 )−(30 , 25)
( 28 , 5 )−( 61 , 05 )
b=
( 38 ,5 )−(30 , 25)
−32, 55
b=
8 ,25
b=−3,945 cm
Menentukan S y
√ |
( ∑ x ) ( ∑ y ) −2 ( ∑ x )( ∑ xy ) ( ∑ y ) +n ( ∑ xy )
|
2 2 2
1 2
S y= ∑y −
n ( ∑ x2 ) −( ∑ x )
2
n−2
S y=
√| 1
8
38 ,11−
( 3 , 85 ) (123 , 21 )−2 ( 5 , 5 ) ( 2 ,85 )( 11, 1 ) +10(8,1225)
10 ( 3 ,85 )−(30 ,25) |
S y=
√| 1
8
38 ,11−
207,5985
8 , 25 |
S y =1,27213 cm
Nilai Sa dan Sb
Sa =S y
√ ∑ x2
n ( ∑ x 2 )−( ∑ x )
2
Sa =S y
√ 3 , 85
10 ( 3 ,85 )−( 30 , 25 )
Sa =S y
√ 3 , 85
( 38 ,5 )−(30 ,25)
Sa =1,27213 √ 0,68313
Sa =1,05144 cm
Sa 1,05144
Ra = ×100 %= × 100 %=3 , 2% (2 AP)
a 3 , 28
Sb =S y
√ n
n ( ∑ x )−( ∑ x )
2 2
Sb =S y
√ 10
10 ( 3 ,85 )−( 30 , 25 )
Sb =S y
√ 10
( 38 ,5 )−(30 ,25)
Sb =1,27213 √ 1,10096
Sb =1,335 cm
Sb 1,335
Rb = ×100 %= × 100 %=4 % (1 AP)
b −3,945
Hasil dari a dan b disubtitusikan ke dalam persamaan y=a+bx dan
diperoleh persamaan y=3 ,28+(−3,945) x dengan ketidakpastian atau
estimasi kesalahan Sa sebesar 3,2% dan Sb sebesar 4 %. Dari persamaan
tersebut, dapat dibuat grafik garis linear hubungan a dan t seperti berikut:
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
-1
-2 -2.8
-3
-4
x(t)
2. Tugas
P-01: Apa percepatan (acceleration) itu? Jelaskan pengertiannya!
Percepatan adalah perubahan kecepatan yang dibagi oleh selang waktu,
atau Ketika kecepatan benda berubah dengan waktu, maka benda itu disebut
percepatan. Percepatan dapat dituluskan:
∆ v v xf −v xi
a= =
∆t t f −t i
a ( t−t 0 ) =v t −v 0
v t=v 0 +a ( t−t 0 )
P-03: Apa yang dimaksud kecepatan (velocity) itu?
Kecepatan didefinisikan sebagai perpindahan benda yang dibagi oleh
selang waktu. Kecepatan dapat ditulis:
∆x
v=
∆t
P-04: Buktikan persamaan 2 diatas!
v
v=v 0 +
2
at
v=v 0 + v 0
2
1
v=v 0 + at
2
x t =x0 + v t
( 1
x t =x0 + v 0+ at t
2 )
1
x t =x0 + v 0 ∆ t+ a(t−t 0)
2
P-05: Bagaimana hubungan antara kecepatan ( v ) dan waktu temptuh (t )?
Kecepatan dan waktu memiliki hubungan berbanding terbalik. Pada saat
kecepatan semakin besar, maka waktu yang ditempuh semakin pendek.
P-06: Bagaimana hubungan antara jarak tempuh (x) dan waktu tempuh (t)?
Berbanding lurus. Jika jarak yang ditempuh semakin jauh/besar, maka
waktu yang dibutuhkan pun semakin besar pula.
3. Foto Pelaksanaan
4. Laporan Sementara
5. Plagiarisme