1. Lokasi penelitian
Studi kasus penelitian ini berada di salah satu dari 21 kecamatan yang ada di
Kabupaten Deli Serdang , Sumatera Utara, Indonesia. Lokasi Penelitian berada di
Kecamatan Percut Sei Tuan secara astronomis terletak antara 3°54'-3°83' Lintang Utara
98 72'-98°86' Bujur Timur dengan luas wilayah 190.79 km2 , memiliki 18 desa dan 2
kelurahan dengan jumlah penduduk ditahun 2020 sebanyak 402 468 jiwa.
2. Pengumpulan data
Data yang digunakan pada penelitian ini berupa data jumlah penduduk, data curah
hujan di Kecamatan Percut Sei Tuan dari stasiun pengamatan, data jumlah pelanggan
aktif dan data sumber air baku Kecamata Percut Sei Tuan dari PDAM, Untuk data jumlah
penduduk didapat dengan mengunduh di website BPS Kabupaten Deli Serdang, dan data
sumber air baku didapat dengan mengajukan surat permohonan data ke kantor PDAM.
Data jumlah penduduk di Kecamatan Percut Sei Tuan digunakan untuk mengetahui
proyeksi pertumbuhan penduduk serta kebutuhan air bersih pada 10, 15, 25, 50 dan 100
tahun proyeksi. Data jumlah pelanggan aktif PDAM di Kecamatan Percut Sei Tuan
digunakan untuk mengetahui proyeksi pertumbuhan pelanggan aktif serta kebutuhan air
bersih pada 10, 15, 25, 50 dan 100 tahun proyeksi .Data sumber air baku digunakan untuk
mengetahui proyeksi ketersediaan air bersih pada 10, 15, 25, 50 dan 100 tahun proyeksi.
3. Analisis data
Menurut Anonimus, (1990), dalam standar kriteria desain sistem penyediaan air
bersih, proyeksi jumlah penduduk dimasa yang akan datang dapat diprediksikan
berdasarkan laju pertumbuhan penduduk yang akan direncanakan
………………………………………………………..(2)
dengan :
Pn = jumlah penduduk pada tahun n
P0 = jumlah penduduk pada tahun dasar
r =angka pertumbuhan penduduk
t =selisih antara tahun dasar dengan tahun n
Kebutuhan air bersih adalah banyaknya air yang diperlukan untuk melayani
kebutuhan penduduk pada suatu wilayah atau daerah tertentu. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi penggunaan air bersih dalam kebutuhannya bagi masyarakat, antara lain
adalah iklim, karateristik penduduk, lokasi perindustrian, kualitas air dan harga air. Untuk
memproyeksi jumlah kebutuhan air bersih dapat dilakukan berdasarkan perkiraan
kebutuhan air untuk berbagai macam tujuan dan beberapa faktor kebutuhan
c. Sambungan tak langsung/bak umum (Sb) dihitung sebesar 20% dari Cp,
dengan persamaan:
Sb = 20% x Cp ...................................... (9)
g. Kebutuhan harian maksimum (Ss) dihitung sebesar 120% dari Pr, dengan
persamaan:
Ss = 120% x Pr ...................................... (13)
h. Kebutuhan air pada waktu jam puncak (Su) dihitung sebesar 160% dari Pr:
Selanjutnya dibuat neraca air agar diketahui ketersedian air bersih mampu
melayani pada 10, 15, 25, 50 dan 100 tahun proyeksi. Dikatakan surplus apabila
ketersediaan air lebih besar dari kebutuhan air, dikatakan defisit apabila kebutuhan air
lebih besar dari ketersediaan air.
4. Alur analisis