Anda di halaman 1dari 9

ek

SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

EVALUASI SISTEM DISTRIBUSI DAN RENCANA PENINGKATAN PELAYANAN AIR


BERSIH PDAM KOTA GORONTALO
Yuliana Rivai *
Ali Masduki **
Bowo Djoko Marsono**

Abstract
The distribution system of clean water of the PDAM of the City of Gorontalo is still facing many
problems. There are only 54% of the inhabitants of urban areas obtains clean water from the
PDAM. Moreover, loss of water of the PDAM is about 26.17% of the total production. In this thesis,
evaluation to the technical.
The method used in this research is a descriptive method in which a case study to the condition of
distribution system of the PDAM of the City of Gorontalo is done. The collected data are analyzed
by using an analysis model of distribution system. Results of the evaluation show that the cause of
the lack of water discharge is the lack of water head in the system.
Keywords: Evaluation on distribution system, improvement of services, PDAM of the City of
Gorontalo

Abstrak
Penyediaan air bersih oleh PDAM Kota Gorontalo masih dihadapkan pada berbagai masalah
antara lain yaitu : cakupan pelayanan air bersih di kota ini baru mencapai 54% dari jumlah
penduduk di wilayah Kota, tingkat kehilangan airnya sebesar 26,17% dari total produksi. Dalam
tulisan ini dilakukan evaluasi terhadap aspek teknis.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan
penelitian menggunakan studi kasus kondisi sistem jaringan distribusi PDAM Kota Gorontalo. Data
dianalisis dengan menggunakan perangkat analisis pemodelan jaringan distribusi. Dari hasil
evaluasi teknis diketahui bahwa penyebab kekurangan aliran air adalah kurang tekanan pada
sistem.
Kata kunci: Evaluasi sistem distribusi, peningkatan pelayanan, PDAM Kota Gorontalo

1. Pendahuluan adalah untuk menghantarkan air bersih


Air bersih merupakan kebutuhan keseluruh pelanggan dengan tetap
utama dan mendasar bagi manusia memperhatikan faktor kualitas, kuantitas
yang harus menjadi perhatian dan tekanan air. Kondisi yang diinginkan
pemerintah. Oleh karena itu, salah satu oleh seluruh pelanggan adalah
tugas pemerintah yang tertuang dalam ketersediaan air secara terus menerus.
standar pelayanan minimum adalah Kedudukan Kota Gorontalo
dapat memenuhi kebutuhan dasar sebagai Ibukota Provinsi Gorontalo
masyarakat, yang tercakup didalamnya yang merupakan pusat kegiatan
menyediakan pelayanan minimal air ekonomi, pemerintahan dan
bersih masyarakat. pendidikan, menyebabkan tingginya
Dalam melakukan pelayanan air kepadatan dan laju pertumbuhan
bersih kepada masyarakat, sistem penduduk yang sangat berpengaruh
jaringan distribusi dari suatu kesatuan pada peningkatan kebutuhan akan
sistem penyediaan air bersih merupakan pelayanan air bersih.
bagian yang sangat penting. Fungsi Berdasarkan data PDAM Kota
pokok dari jaringan pipa distribusi Gorontalo tahun 2004 diketahui bahwa

* Program Magister Teknik Prasarana Lingkungan Permukiman Jurusan Teknik Lingkungan FTSP- ITS Surabaya
** Staf Pengajar Pada Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITS, Surabaya
Evaluasi Sistem Distribusi dan Rencana Peningkatan Pelayanan Air BersihPDAM
Kota Gorontalo
(Yuliana Rivai, Ali Masduki, Bowo Djoko Marsono)
PDAM melayani 12.347 sambungan r = laju pertumbuhan penduduk
rumah aktif (74.082 jiwa) dan 107 pertahun
sambungan hidran umum (6.420 jiwa), c. Metoda Least Square
dengan demikian total penduduk yang Pn = a + b . x ......………………………(3)
terlayani adalah 80.502 jiwa atau baru Dimana :
mencapai 54% dari jumlah penduduk di Pn=Jumlah penduduk tahun ke-n
daerah urban (wilayah Kota x =Jumlah interval tahun
Gorontalo). Kondisi ini masih jauh lebih
 P . x 2
  P . x ………….(4)
kecil dibandingkan standar cakupan a
N . x 2
 ( x ) 2
pelayanan air bersih untuk kategori kota
sedang yaitu 70%. Tingkat kehilangan air
sebesar 26,17% dari total produksi, N .  ( P .x )   P . x ………..(5)
b
melebihi standar tingkat kehilangan air N . x 2  ( x ) 2
minimum yaitu 20%. Selain itu, pada
N = Jumlah data (harus ganjil)
pagi dan sore hari masyarakat
pelanggan PDAM dibeberapa wilayah Untuk menentukan metoda
sering mengalami kesulitan dalam proyeksi penduduk yang paling
memenuhi kebutuhan air bersihnya mendekati kenyataan dari ketiga
karena kurangnya aliran air dari PDAM. macam metoda matematis tersebut di
Berdasarkan latar belakang atas, setelah dilakukan perhitungan
tersebut, dipandang perlu untuk dengan ketiga metode di atas , maka
melakukan penelitian guna membantu perlu dihitung koefisien korelasinya (k)
memberikan sumbangan pemikiran yang paling tepat yaitu nilai yang
dalam rangka peningkatan pelayanan mendekati satu.
air bersih PDAM Kota Gorontalo. n.( XY )  ( X )( Y )
k ….….(6)
[n( Y 2 )  ( Y )2 ]0,5[n( X 2 )  ( X )2 ]0.5
2. Tinjauan Pustaka
2.1. Proyeksi Penduduk Dimana :
Terdapat beberapa macam k = koefisien korelasi
metoda proyeksi pertambahan X = nomor data
penduduk antara lain (NSPM): Y = data penduduk per tahun
a. Metoda Aritmatik n = jumlah data
Rumus : Metoda yang mempunyai harga
Pn = Po + Ka (Tn-To) .....................(1) koefisien korelasi paling mendekati 1
Dimana : (satu) adalah yang paling tepat.
Pn= Jumlah penduduk pada tahun
ke-n 2.2 Proyeksi Fasilitas
Po= Jumlah penduduk pada tahun Jumlah dan jenis fasilitas yang
dasar. ada pada daerah pelayanan
To = Tahun dasar menentukan besarnya kebutuhan air
Tn = Tahun ke-n non domestik. Proyeksi fasilitas dapat
Ka = Rata-rata pertumbuhan dilakukan dengan cara perbandingan
penduduk tiap tahun yaitu :
Pend .tahunke  n . thn ke  n
b. Metoda Geometris
Pend . tahunawal  Fas
Fas. akhirthn ...........(7)
Rumus :
Pn = Po ( 1 + r )n ...............................(2) 2.3 Sistem Distribusi Air Bersih
Dimana : Sistem Penyediaan Air Bersih
Pn = Jumlah penduduk pada tahun adalah suatu sistem penyediaan air
ke-n bersih yang meliputi pengambilan air
Po = Jumlah penduduk pada tahun baku, proses pengolahan dan reservoir
dasar serta distribusi (Depkimpraswil, 2002).
n = Jumlah interval tahun

127
Jurnal SMARTek, Vol. 4, No. 2, Mei 2006: 126 - 134

Sistem distribusi adalah jaringan yang akan didistribusikan, agar tekanan


perpipaan untuk mengalirkan air minum meningkat, di pompa ke jaringan pipa
dari reservoir menuju daerah distribusi.
pelayanan/ konsumen (Al-Layla,1980).
Perencanaan sistem distribusi air c. Pengaliran Sistem Kombinasi
minum didasarkan atas dua faktor Sistem ini merupakan kombinasi
utama yaitu kebutuhan air (water dari sistem gravitasi dan pemompaan
demand) dan tekanan air, serta dimana air minum dari sumber atau
ditunjang dengan faktor kontinuitas dan instalasi pengolahan dialirkan ke
safety (keamanan) jaringan pipa distribusi dengan
Air yang disuplai melalui jaringan menggunakan pompa dan reservoir
pipa distribusi, sistem pengalirannya distribusi, dioperasikan secara
terbagi atas dua alternatif bergantian atau bersama-sama sesuai
pendistribusian, yaitu : dengan keadaan topografi daerah
a. Continuous System (Sistem pelayanan.
Berkelanjutan) 2.5 Sistem Jaringan Induk Distribusi Air
Pada sistem ini, suplai dan Bersih
distribusi air kepada konsumen Sistem jaringan induk perpipaan
dilaksanakan secara terus-menerus yang dipakai dalam mendistribusikan
selama 24 (dua puluh empat) jam. air bersih terdiri atas dua sistem yaitu:
Sistem ini biasanya diterapkan bila pada a. Sistem Cabang (Branch System)
setiap waktu kuantitas air baku dapat Pada sistem ini, air hanya mengalir dari
memenuhi kebutuhan konsumsi air di satu arah dan pada setiap ujung pipa
daerah pelayanan. akhir daerah pelayanan terdapat titik
b. Intermittent System akhir (dead end). Pipa distribusi tidak
Pada sistem ini air minum yang saling berhubungan, area pelayanan
disuplai dan didistribusikan kepada disuplai air melalui satu jalur pipa utama.
konsumen dilakukan hanya selama
beberapa jam dalam satu hari, yaitu
dua sampai empat jam pada pagi dan Main Suply

sore hari. Sistem ini biasanya diterapkan


apabila kuantitas air dan tekanan air
tidak mencukupi.
2.4 Sistem Hidrolika dalam Distribusi Air
Bersih
Dalam pendistribusian air bersih
terdapat tiga sistem pengaliran yang
pemilihan jenisnya disesuaikan dengan
kebutuhan di lapangan yaitu:
a. Pengaliran Sistem Gravitasi
Sistem ini digunakan bila elevasi
sumber air baku atau instalasi
Gambar 1. Sistem Cabang (Branch System)
pengolahan secara topografi berada
jauh diatas elevasi daerah pelayanan b. Sistem Melingkar (Loop System)
dan sistem ini dapat memberikan energi Pada sistem ini, pipa induk
potensial yang cukup tinggi hingga distribusi saling berhubungan satu
pada daerah pelayanan terjauh. dengan yang lain membentuk jaringan
b. Pengaliran Sistem Pemompaan melingkar (loop) sehingga pada pipa
Sistem ini digunakan apabila induk tidak ada titik mati dan air akan
beda elevasi antara sumber air atau mengalir ke suatu titik yang dapat
instalasi pengolahan dengan daerah melalui beberapa arah dengan
pelayanan tidak dapat memberikan tekanan yang relatif stabil.
tekanan air yang cukup, sehingga air

128
Evaluasi Sistem Distribusi dan Rencana Peningkatan Pelayanan Air BersihPDAM
Kota Gorontalo
(Yuliana Rivai, Ali Masduki, Bowo Djoko Marsono)
Sistem melingkar ini dapat dilihat kependudukan, fasilitas dan utilitas
pada Gambar 2. kota.
2) Rencana Tata Ruang Wilayah
Main Supply (RTRW) 2001-2011,
3) Kualitas air
Data hasil pemeriksaan kualitas air
diperlukan untuk mengetahui
kualitas air dari sumber air dan
kualitas air yang terdistribusi pada
pelanggan.
4) Kondisi pelayanan air bersih, peta
jaringan distribusi, kapasitas
produksi, distribusi, penjualan dan
kehilangan air, sumber air baku,
Gambar 2. Sistem Melingkar (Loop
intake, sistem transmisi, unit produksi,
System)
sisitem distribusi, neraca dan kondisi
c. Sistem Kombinasi (Combination keuangan perusahaan serta struktur
System) kelembagaan.
Sistem jaringan perpipaan d. Pengumpulan Data Primer
kombinasi merupakan gabungan dari 1) Penentuan Tekanan Air
sistem jaringan perpipaan bercabang Untuk mengetahui nilai tekanan air
(Branching System) dan sistem melingkar yang sampai pada sambungan
(Loop System). rumah, dilakukan dengan cara
memeriksa tekanan air tersebut
3. Metode Penelitian dengan alat pressure gauge yang
Metode yang digunakan dalam dilakukan pada saat jam puncak.
penelitian ini adalah metode deskriptif 2) Kuisioner Untuk pelanggan
dengan pendekatan penelitian Dengan kuesioner ini diketahui
menggunakan studi kasus. Maksud tingkat permintaan (demand)
penelitian deskriptif dalam penelitian ini masyarakat, kepuasan masyarakat
adalah menggambarkan kondisi sistem serta kemampuan masyarakat
jaringan distribusi pada wilayah Kota membayar, yang sangat
Gorontalo. menentukan dalam tahapan
3.1 Tahapan Penelitian peningkatan cakupan pelayanan.
Secara garis besar tahapan Jumlah sampel yang digunakan
penelitian yang dilakukan adalah mengacu pada rumus yang terdapat
sebagai berikut : pada NSPM Bagian 6 Volume 1 tentang
a. Permasalahan Sistem Penyediaan Air Minum Perkotaan:
Tahapan ini untuk merumuskan Np(1  p) …………….(8)
n 
permasalahan pelayanan air bersih ( N  1) D  p(1  p)
yang dihadapi oleh PDAM Kota B2
Gorontalo D 
t2
b. Studi Pustaka dimana :
Tahapan ini dimaksudkan untuk n = jumlah sampel
mendapatkan teori-teori yang N = jumlah populasi rumah
mendasari ruang lingkup penelitian, P = Ratio dari unsur dalam sampel
serta memperoleh prosedur penelitian memiliki sifat yang diinginkan ( =
yang menjadi acuan dalam kegiatan 0.5, probabilitas untuk mata uang
evaluasi dan rencana pengembangan. logam)
c. Pengumpulan Data Sekunder B = Bound of error (tingkat kesalahan
1) Peta dan luas wilayah, kondisi tiap sample, untuk kategori wilayah
topografi, hidrologi, klimatologi, Kota Sedang, B = 5%)

129
Jurnal SMARTek, Vol. 4, No. 2, Mei 2006: 126 - 134

T = Tingkat kepercayaan yang masyarakat pelanggan PDAM yang


dikorelasikan dengan derajat juga menggunakan sumber air lain
kelebatan (untuk kategori wilayah selain PDAM untuk memenuhi
Kota Sedang, t = 95%) kebutuhan air bersihnya. Jika
3. Wawancara dengan PDAM dibandingkan dengan standar
Wawancara dilakukan dengan kebutuhan air bersih Departemen
memberikan pertanyaan- Kimpraswil untuk kategori kota sedang
pertanyaan menyangkut sebesar 150 liter/orang.hari, kebutuhan
kelembagaan PDAM, dengan air domestik ini lebih kecil sebanyak
berpedoman pada NSPM, Pt T-24- 18,58 liter/orang.
2000-C mengenai Tata Cara Untuk pelanggan domestik
Penilaian Kinerja PDAM. lainnya seperti sosial umum yaitu hidran
umum/ terminal air, berdasarkan
4. Hasil dan Pembahasan penggunaan air yang tercatat di PDAM
4.1 Kebutuhan air domestik Kota Gorontalo pada bulan Desember
Berdasarkan hasil dari Survey 2004, jumlah pemakaiannya rata-rata
Kebutuhan Nyata (SKN), diketahui adalah 857,49 l/unit.hari atau 14,29
bahwa rata-rata kebutuhan air untuk l/orang.hari, dimana setiap unit
pelanggan domestik adalah sebesar melayani 10 Kepala Keluarga (60
131,42 liter/orang.hari. Sedangkan orang). untuk keperluan peningkatan
menurut data yang tercatat di PDAM pelayanan, kebutuhan air untuk hidran
kota Gorontalo pada bulan Desember umum digunakan standar pelayanan
2004, PDAM Kota Gorontalo melayani minimal sebesar 30 l/orang.hari.
kebutuhan pelanggan rumah tangga 4.2. Kebutuhan Air Non Domestik
dengan besar pemakaian rata-rata Untuk menentukan kebutuhan air
100,62 liter/orang.hari (Satu rumah non domestik diperhitungkan
dihuni oleh 6 orang) berdasarkan data tipikal unit konsumsi
Melihat kondisi di atas, dapat air konsumen non domestik serta
dilihat bahwa kebutuhan air domestik berdasarkan rata-rata penggunaan air
Kota Gorontalo berdasarkan hasil SKN yang tercatat pada bulan Nopember
lebih besar sebanyak 30,8 dan Desember 2004 di PDAM Kota
liter/orang.hari dari pelayanan PDAM Gorontalo seperti yang terlihat pada
Kota Gorontalo pada saat ini. Hal ini Tabel 1.
disebabkan adanya kecenderungan

Tabel 1. Penetapan Kebutuhan Air PDAM


PENETAPAN
RATA-RATA PEMAKAIAN
NO URAIAN KEBUTUHAN AIR
Vol Satuan Vol Satuan
1 Rumah Tangga 131,42 l/org.hr 132 l/org.hr
2 Hidran Umum 14,29 l/org.hr 30 l/org.hr
2 Niaga Kecil (50 m2) 5 l/m2.hari 5 l/m2.hari
3 Niaga Besar (400 m2) 5 l/m2.hari 5 l/m2.hari
4 Industri Kecil (<50 org) 40 s/d 400 l/org.hari 40 l/org.hari
5 Sekolah
TK 15 s/d 30 l/org.hari 15 l/org.hari
SD 15 s/d 30 l/org.hari 15 l/org.hari
SLTP 15 s/d 30 l/org.hari 15 l/org.hari
SMU 15 s/d 30 l/org.hari 15 l/org.hari
SMK 15 s/d 30 l/org.hari 15 l/org.hari
Perguruan Tinggi Negeri 15 s/d 30 l/org.hari 15 l/org.hari
Perguruan Tinggi Swasta 15 s/d 30 l/org.hari 15 l/org.hari
6 MCK 1303,45 l/unit.hari 1304 l/unit.hari
7 Tempat Ibadah 1097,71 l/unit.hari 1098 l/unit.hari

130
Evaluasi Sistem Distribusi dan Rencana Peningkatan Pelayanan Air BersihPDAM
Kota Gorontalo
(Yuliana Rivai, Ali Masduki, Bowo Djoko Marsono)
Tabel 1. (lanjutan)
PENETAPAN
RATA-RATA PEMAKAIAN
NO URAIAN KEBUTUHAN AIR
Vol Satuan Vol Satuan
8 Kelurahan 25 s/d 40 l/org.hari 25 l/org.hari
9 Rumah Yatim Piatu 3828,33 l/unit.hari 3829 l/unit.hari
10 Kantor 2096,69 l/unit.hari 2097 l/unit.hari
11 Kesehatan
Rumah Sakit Pemerintah 220 s/d 300 l/bed.hari 220 l/bed.hari
RSU Swasta 220 s/d 300 l/bed.hari 220 l/bed.hari
Rumah Sakit Bersalin/
220 s/d 300 l/bed.hari 220 l/bed.hari
Poliklinik
Puskesmas/pustu 220 s/d 300 l/bed.hari 220 l/bed.hari
12 Pelabuhan 26766,67 l/unit.hari 26767 l/unit.hari
Sumber : Hasil Analisis

4.3. Penetapan Kebutuhan Air Bersih keseluruhan memenuhi standar


Penetapan kebutuhan air untuk tekanan minimum yaitu 10 mka.
kepentingan peningkatan, pada rata- b. Melakukan penambahan pipa
rata pemakaian air dilakukan distribusi baru yang dipasang secara
pembulatan ke atas karena untuk paralel, sehingga pada jam puncak
menunjang perkembangan kota tekanan air diseluruh daerah
dengan segala konsekuensinya antara pelayanan bernilai positif.
lain adanya peningkatan kebutuhan air Dengan adanya pengaturan jam
bersih, peningkatan penduduk dan operasi pompa serta penambahan
berkurangnya sumber lain air bersih pipa distribusi maka seluruh tekanan
selain PDAM, Penetapan kebutuhan air negatif pada jaringan menjadi
bersih dapat dilihat pada Tabel 1. positif. Perubahan tekanan tersebut
4.4. Perbaikan Jaringan Distribusi dapat dilihat pada Tabel 3.
Perbaikan jaringan distribusi 4.5 Reservoir
merupakan bagian dari upaya Untuk menganalisis kapasitas
peningkatan pelayanan kepada reservoir distribusi yang dibutuhkan,
konsumen. Untuk perbaikan kondisi digunakan metode analitis yaitu
eksisting dilakukan hal-hal sebagai menghitung selisih pengisian dan
berikut: pengosongan maksimum reservoir
a. Pengaturan kembali jadual dengan memperhatikan fluktuasi
pengoperasian pompa distribusi pemakaian dan pengaliran air
dengan memperhatikan fluktuasi berdasarkan akumulasi kuantitas
pemakaian air. Pengoperasian pengaliran dan pemakaian selama 1
pompa difokuskan pada jam (satu) hari.
puncak (pukul 07:00) yang pada Dari Tabel 3, dapat diketahui
kondisi eksisting mengalami bahwa:
kekurangan tekanan. Pada
pemakaian air minimum pukul 22:00 Pengisian reservoir maks. = 8,75%
s/d 03.00, pengoperasian pompa Pengosongan reservoir maks= -6,67 %
diminimalkan. Perubahan jam Sehingga diperoleh kapasitas reservoir
pengoperasian pompa dapat adalah 15,42 % dari kebutuhan harian
dilihat pada Tabel 2. Manfaat yang maksimum (Qhm).
diperoleh dengan adanya Diketahui pada Tahun 2004, Qhm =
perubahan pengoperasian pompa 140,21 l/det , Sehingga volume reservoir
adalah meningkatnya tekanan yang dibutuhkan adalah:
khususnya daerah yang bertekanan
V = 1867,62 m3
rendah, meskipun belum

131
Jurnal SMARTek, Vol. 4, No. 2, Mei 2006: 126 - 134

Dengan demikian kapasitas reservoir saat ini dan masih memungkinkan untuk
yang ada di instalasi sebesar 2300 m3, digunakan dalam memenuhi kebutuhan
masih sesuai untuk memenuhi masa datang yang semakin meningkat.
kebutuhan air bersih di Kota Gorontalo

Tabel 2. Perubahan Jam Operasi Pompa Distribusi


NOMOR WAKTU OPERASI TOTAL JAM OPERASI
POMPA SEMULA BARU SEMULA BARU
I 06:00 s/d 18:00 Tetap 10 10
II 06:00 s/d 18:00 Tetap 10 10
VIII 12:00 s/d 15:00 24:00 s/d 08:00 8 8
22:00 s/d 03:00
IX 12:00 s/d 15:00 05:00 s/d 08:00 8 8
22:00 s/d 03:00 13:00 s/d 18:00
X 12:00 s/d 15:00 06:00 s/d 09:00 8 8
22:00 s/d 03:00 13:00 s/d 18:00
XI 15:00 s/d 22:00 05:00 s/d 12:00 16 16
03:00 s/d 12.00 15:00 s/d 24:00
XII 15:00 s/d 22:00 04:00 s/d 20:00 16 16
03:00 s/d 12:00
XIII 05:00 s/d 10:00 Tetap 5 5
Sumber : Hasil Analisis

Tabel 3. Kapasitas Reservoir


Waktu Konsumsi Kumulatif Pengaliran Kumulatif Selisih Volume
(Jam) Air (%) (%) air (%) Pengaliran (%) (%) (%)
00-01 1,67 1,67 4,17 4,17 2,50 2,50
01-02 1,67 3,33 4,17 8,33 2,50 5,00
02-03 1,67 5,00 4,17 12,50 2,50 7,50
03-04 2,92 7,92 4,17 16,67 1,25 8,75
04-05 5,00 12,92 4,17 20,83 -0,83 7,92
05-06 5,83 18,75 4,17 25,00 -1,67 6,25
06-07 6,25 25,00 4,17 29,17 -2,08 4,17
07-08 5,83 30,83 4,17 33,33 -1,67 2,50
08-09 5,42 36,25 4,17 37,50 -1,25 1,25
09-10 5,42 41,67 4,17 41,67 -1,25 0,00
10-11 5,00 46,67 4,17 45,83 -0,83 -0,83
11-12 5,00 51,67 4,17 50,00 -0,83 -1,67
12-13 4,17 55,83 4,17 54,17 0,00 -1,67
13-14 3,33 59,17 4,17 58,33 0,83 -0,83
14-15 4,58 63,75 4,17 62,50 -0,42 -1,25
15-16 5,00 68,75 4,17 66,67 -0,83 -2,08
16-17 5,42 74,17 4,17 70,83 -1,25 -3,33
17-18 5,83 80,00 4,17 75,00 -1,67 -5,00

132
Evaluasi Sistem Distribusi dan Rencana Peningkatan Pelayanan Air BersihPDAM
Kota Gorontalo
(Yuliana Rivai, Ali Masduki, Bowo Djoko Marsono)
Tabel 3. (lanjutan)
Waktu Konsumsi Kumulatif Pengaliran Kumulatif Selisih Volume
(Jam) Air (%) (%) air (%) Pengaliran (%) (%) (%)
18-19 5,42 85,42 4,17 79,17 -1,25 -6,25
19-20 4,58 90,00 4,17 83,33 -0,42 -6,67
20-21 4,17 94,17 4,17 87,50 0,00 -6,67
21-22 2,50 96,67 4,17 91,67 1,67 -5,00
22-23 1,67 98,33 4,17 95,83 2,50 -2,50
23-00 1,67 100,00 4,17 100,00 2,50 0,00
Sumber: Hasil Analisis

5. Kesimpulan - Peningkatan cakupan pelayanan


Berdasarkan hasil pembahasan dari 54% pada tahun 2004 menjadi
terhadap kondisi pelayanan air bersih 66% pada Tahun 2015. Demikian
PDAM Kota Gorontalo diperoleh pula tingkat pelayanan mengalami
kesimpulan sebagai berikut : peningkatan dari 100,62 l/org.hari
a. Permasalahan teknis jaringan menjadi 132 l/org.hari.
distribusi air minum PDAM kota - Pembentukan daerah pelayanan
Gorontalo antara lain: ke dalam 5 (lima) Zona pelayanan.
- Kurangnya aliran air di pelanggan - Penambahan Reservoir dengan
akibat rendahnya tekanan air kapasitas 1600 m3 dan tiga buah
pada jaringan distribusi khususnya pompa distribusi dengan kapasitas
pada jam sibuk. Dari hasil Running masing-masing 60 l/detik,head 55
Epanet diketahui pada pukul 07.00 m.
terdapat 17,24% node memiliki - Pemasangan meter induk distribusi
tekanan negatif terutama di dan meter air distribusi pada
daerah pelayanan kecamatan masing-masing zona pelayanan.
Kota Utara dan Dungingi. - Penambahan pipa transmisi dan
- Besarnya tingkat kebocoran yang distribusi sepanjang 35.451 m.
terjadi tidak dapat diketahui
secara akurat karena rusaknya 6. Daftar Pustaka
meter induk distribusi. Akbar, A., 2005, Evaluasi Dan Rencana
- Sulitnya mendeteksi letak pipa Pengembangan Sistem Distribusi
yang mengalami kebocoran, Air Bersih Di Kota Soasio
karena jaringan distribusi belum Kabupaten Halmahera Tengah,
dibagi dalam beberapa zona ITS, Surabaya.
distribusi.
Al Layla, M.A., Ahmad S. dan
Untuk memperbaiki kondisi eksisting,
Middlebrooks, E.J. ,1980, Water
langkah pertama yang dapat
Supply Engineering Design, Ann
dilakukan adalah melakukan
Arbor Science, Ann Arbor.
pengaturan kembali jadual
pengoperasian pompa distribusi Bappeda Kota Gorontalo ,2001,
dengan memperhatikan fluktuasi Rencana Tata Ruang Wilayah
pemakaian air. Setelah itu melakukan kota Gorontalo Tahun 2001-2011,
penambahan pipa distribusi Badan Perencana Pembangunan
sepanjang 7.567 m yang dipasang Daerah, Gorontalo.
secara paralel. Bappeda Kota Gorontalo ,2001,
b. Rencana peningkatan sistem Rencana Umum Tata Ruang Kota
distribusi air bersih 10 tahun ke depan Gorontalo, Badan Perencana
adalah sebagai berikut: Pembangunan Daerah,
Gorontalo.
133
Jurnal SMARTek, Vol. 4, No. 2, Mei 2006: 126 - 134

BPS Kota Gorontalo ,2004, Kota Management Research


Gorontalo Dalam Angka Tahun Laboratory, Cincinnati, OH.
2004, Badan Pusat Statistik,
Sularso dan Tahara, H. ,2000, Pompa
Gorontalo
dan Kompresor, Pradnya
Departemen Kimpraswil ,2002, Paramita, Jakarta.
Pedoman/Petunjuk Teknis Dan
Manual, Bagian 6, Sistem
Penyediaan Air Minum Perkotaan,
Departemen Permukiman dan
Prasarana Wilayah, Jakarta.
Departemen Kimpraswil ,2000,
Pedoman/Petunjuk Teknis Dan
Manual, Bagian 4, Prasarana
Transportasi, Permukiman,Tata
Cara Penilaian Kinerja PDAM,
Departemen Permukiman dan
Prasarana Wilayah, Jakarta.
Kodoatie, R,. ,1997, Analisis Ekonomi
Teknik, Andi Offset, Yogyakarta.
Kodoatie, R. ,2003, Manajemen dan
Rekayasa Infrastruktur, Pustaka
Pelajar, Semarang.

Mangkoediharjo, S. ,1985, Penyediaan


Air Bersih I Dasar-Dasar
Perencanaan dan Evaluasi
Kebutuhan Air , Teknik
Penyehatan Institut Teknologi
Sepuluh Nopember, Surabaya.
Mangkoediharjo, S. ,1985, Penyediaan
Air Bersih II Dasar-Dasar
Perencanaan dan Evaluasi
Kebutuhan Air , Teknik
Penyehatan Institut Teknologi
Sepuluh Nopember, Surabaya.
Mays, L.W. ,2000,. Water Distribution
Systems Handbook, McGraw-Hill,
New York.
PDAM Kota Gorontalo ,2003, Corporate
plan PDAM, Gorontalo
PDAM Kota Gorontalo ,2004, Laporan
Teknik dan Keuangan PDAM,
Gorontalo.
Rangkuti, F. ,2004, Analisis SWOT Teknik
Membedah Kasus Bisnis,
Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Roosman, L.A. ,2000, Epanet 2 User
Manual, Water Supply and Water
Resources Division, National Risk

134

Anda mungkin juga menyukai