METODOLOGI
Daerah pelayanan sistem penyaluran air limbah pada tugas besar ini berada di
Kecamatan Jatinegara. Penentuan daerah pelayanan dengan metoda pemetaan target layanan
untuk melihat potensi kawasan layanan yangakanmenjadicalon pelanggan peyedotan tangki
septik. Daerah pelayanan dibagi menjadi beberapa blok pelayanan dilengkapi dengan arah
aliran limbah domestik yangakammasuk ke manhole. Kriteria area pelayanan yang akan
dilayani ditentukan berdasarkan PermenPUPR No. 4 Tahun 2017.
Studi literatur merupakan langkah awal dalam metode pengumpulan data. Studi
pustaka merupakan metode pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian data dan
informasi melalui dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, foto-foto, gambar, maupun
dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam proses penulisan. Hasil penelitian juga
akan semakin kredibel apabila didukung foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang
telah ada (Sugiyono, 2005)
Dalam tahap ini membuat gambar rancangan pengelolaan air limbah berdasarkan
perhitungan yang telah didapat, yaitu gambar jalur perpipaan pengelolaan air limbah berikut
pengolahan air limbahnya, gambar tahapan pelaksanaan, gambar profil hidrolis jalur dan
gambar-gambar terkait lainnya.
BAB IV
PRA PERENCANAAN
SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
Tabel 4. 1 Perbandingan Syarat PerMenPUPR No. 4 Tahun 2017 dengan Data Penapisan
SYARAT SPALDT
Kecamatan
No Persyaratan PerMenPUPR No. 4 Sumber Data Keterangan
Jatinegara
Tahun 2017
1 Kepadatan Penduduk > 150 jiwa/ha 247,53 jiwa/ha Bps Memenuhi
Kedalaman Muka Air
2 <2m -21 data.jakarta.go.id Memenuhi
Tanah
<6,8 x 10^-2 Tidak
3 Permeabilitas Tanah <5 x 10^-4 m/det Philip
m/det memenuhi
Kemampuan
4 Kemampuan Pembiayaan Mampu Pemda Jakarta Memenuhi
Pembiayaan Pemda
5 Kemiringan Tanah >2% 0-3 % Anggi Memenuhi
(Sumber : Hasil Analisa, 2022)
Dapat dilihat pada Tabel 4.1 bahwa Kecamatan Jatinegara memenuhi syarat untuk
dibuatnya SPALD-T jika mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 4 Tahun 2017 tentang Penyelenggaran Sistem Pengelolaan Air Limbah
Domestik. Maka dari itu akan dibuat perencanaan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik
Terpusat (SPALD-T) di Kecamatan Jatinegara.
Untuk pendekatan jumlah penduduk dalam periode perencanaan dapat diperkirakan secara statistik
menggunakan suatu persamaan matematis sebagai pendekatannya. Metode proyeksi jumlah penduduk
dapat dihitung dengan menggunakan 4 metode, antara lain:
• Aritmatika
• Geometri
• Least Square
• Eksponensial
Sebelum memproyeksikan jumlah penduduk yang harus diketahui adalah data populasi penduduk
minimal 10 tahun terakhir di daerah perencanaan. Data populasi Kecamatan Jatinegara, tercantum pada
Tabel 4.2 berikut.
Jumlah
Tahun Penduduk(jiwa)
2010 289.342
2011 291.288
2012 300.883
2013 307.078
2014 307.548
2015 311.880
2016 312.748
2017 318.876
Jumlah
Tahun Penduduk(jiwa)
2018 321.396
2019 328.345
Sumber : Bps Kecamatan Jatinegara, 2010-2019
Metode aritmatika ini juga cocok digunakan untuk kota tua yang tidak berkembang lagi, kota
dengan pertumbuhan penduduk yang relatif konstan, dan memiliki daerah yang luas. Persamaan untuk
metode aritmatika adalah sebagai berikut (Mc Ghee,1991).
• Mencari a̅
∑a 𝑎1 + 𝑎2 + 𝑎3 + ⋯ + 𝑎𝑛
a̅ = =
𝑛 n
a̅ = 433,667
• Mencari jumlah penduduk yang diproyeksikan
Pn = Po + (a̅ × n)
P2012 = 291.288 + (433,667 × 1)
P2012 = 298009 Jiwa
Rekapitulasi perhitungan proyeksi penduduk menggunakan metode aritmatika dapat
dilihat pada Lampiran A. Adapun hubungan perhitungan jumlah penduduk menggunakan
metode aritmatika dengan jumlah penduduk eksisting dapat dilihat pada Gambar 4.2
Grafik Perbandingan Jumlah Penduduk Menggunakan Metode
Aritmatika dengan kondisi eksisting
335.000
330.000
325.000
320.000
315.000
310.000
305.000
300.000
295.000
290.000
285.000
2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020
Jumlah penduduk Pn
2. Metode Geometri
Laju pertumbuhan penduduk (rate of growth) dianggap sama untuk setiap tahun. Kriteria
penggunaan metode geometri ini adalah didasarkan atas rasio pertambahan penduduk rata-rata
tahunan yang sama dan kota tua dengan pertumbuhan lambat. Persamaan untuk metode geometri
adalah sebagai berikut.
• Mencari r̅
∑ 𝑟𝑛 𝑟1 + 𝑟2 + 𝑟3 + ⋯ + 𝑟𝑛
r̅= =
𝑛 n
r̅= 0,013907
• Mencari jumlah penduduk yang diproyeksikan
Pn = Po × (1 + r̅) n
P2012 = 300883 × (1 + 0,013907) 1
P2012 = 297446 Jiwa
Rekapitulasi perhitungan proyeksi penduduk menggunakan metode geometri dapat dilihat
pada Lampiran A. Adapun hubungan perhitungan jumlah penduduk menggunakan metode
geometri dengan jumlah penduduk eksisting dapat dilihat pada Gambar 4.3.
340.000
330.000
320.000
310.000
300.000
290.000
280.000
2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020
Jumlah Penduduk Pn
Metode least square merupakan metode regresi untuk mendapatkan hubungan antara sumbu Y
dan sumbu X dimana Y adalah jumlah penduduk dan X adalah tahunnya dengan cara menarik garis
linier antara data-data tersebut dan meminimumkan jumlah pangkat dua dari masing-masing
penyimpangan jarak datadata dengan garis yang dibuat. Adapun persamaan untuk metode geometri
adalah sebagai berikut (Suheri, Asep, 2019).
𝐏𝐧 = 𝐚 + (𝐛 × 𝐱) (Persamaan 4-3)
𝐚 = 𝐲̅ − (𝐛 × 𝐱̅) (Persamaan 4-4)
𝐛 = (𝐧×∑ 𝐱𝐲)−(∑ 𝐱×∑ 𝐲) (𝐧×∑ 𝐱 𝟐)−( ∑ 𝐱) 𝟐 (Persamaan 4-5)
Dimana: Pn = Jumlah penduduk tahun ke-n
a = Nilai konstanta
b = Koefisien regresi linier
n = Jumlah data
y = Jumlah penduduk per tahun
x = Variabel waktu (tahun)
Tabel 4. 5 Proyeksi Penduduk Metode Least Square
Jumlah
No Tahun Pn
Penduduk (y)
1 2010 289.342 290581
2 2011 291.288 294661
3 2012 300.883 298740
4 2013 307.078 302819
5 2014 307.548 306899
6 2015 311.880 310978
7 2016 312.748 315057
8 2017 318.876 319137
9 2018 321.396 323216
10 2019 328.345 327295
(Sumber : Hasil Perhitungan, 2022)
x̅ = 5,5
• Mencari y̅
∑ 𝑦𝑛 𝑦1 + 𝑦2 + 𝑦3 + ⋯ + 𝑦𝑛
y̅ = =
n n
y̅ = 308938,4
• Mencari nilai b
(𝑛 × ∑ 𝑥𝑦) − (∑ 𝑥 × ∑ 𝑦)
b= (𝑛 × ∑ 𝑥 2 ) − ( ∑ 𝑥)2
b = 4079
• Mencari nilai a
a = y̅ − (b × x̅)
a = 308938,4 − (4079 × 5,5) = 286502
• Mencari jumlah penduduk yang diproyeksikan
Pn = a + (b × x)
P2012 = 286502 + (4079 × 2)
P2012 = 298740 Jiwa
Rekapitulasi perhitungan proyeksi penduduk menggunakan metode least square dapat
dilihat pada Lampiran A. Adapun hubungan perhitungan jumlah penduduk menggunakan
metode least square dengan jumlah penduduk eksisting dapat dilihat pada Gambar 4.4.
340.000
330.000
320.000
310.000
300.000
290.000
280.000
2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020
Jumlah Penduduk Pn
Gambar 4. 4 Perbandingan Jumlah Penduduk Menggunakan Metode Least Square dengan Kondisi Eksisting
Gambar 4. 5 Perbandingan Jumlah Penduduk Menggunakan Metode Least Square dengan Eksisting
Metode least square merupakan metode regresi untuk mendapatkan hubungan antara sumbu Y
dan sumbu X dimana Y adalah jumlah penduduk dan X adalah tahunnya dengan cara menarik garis
linier antara data-data tersebut dan meminimumkan jumlah pangkat dua dari masing-masing
penyimpangan jarak datadata dengan garis yang dibuat. Adapun persamaan untuk metode geometri
adalah sebagai berikut (Suheri, Asep, 2019).
1. r = -1, korelasi kuat tapi bernilai negatif, yang menunjukkan metode tidak dapat digunakan.
2. r = 0, korelasi dikatakan lemah atau tidak memiliki hubungan, sehingga metode tidak dapat
digunakan.
3. r = +1, korelasi kuat dan bernilai positif, yang menunjukkan metode dapat digunakan dan
diharapkan.
(𝑛.∑ 𝑥𝑦)−(∑ 𝑥.∑ 𝑦)
𝐫= (Persamaan 4-7)
√(𝑛.∑ 𝑥 2 ) .√(𝑛.∑ 𝑦 2)−(∑ 𝑦)2
1. Metode Aritmatika
Diketahui : n = 10
∑ x = 55
∑ y = 3088435
∑ xy = 17343920
∑ x2 = 385
∑ y2 = 955382479932
Ditanya : Faktor korelasi
(𝑛.∑ 𝑥𝑦)−(∑ 𝑥.∑ 𝑦)
Jawab : r=
√(𝑛.∑ 𝑥 2 ) .√(𝑛.∑ 𝑦 2)−(∑ 𝑦)2
(10.17343920 )−(55 .3088435 )
r=
√(10.385) .√(10.955382479932 )−(3088435)2
r=1
Tabel 4. 7 Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Metode Geometri
2. Metode Geometri
Diketahui : n = 10
∑ x = 55
∑ y = 3081371
∑ xy = 17298517
∑ x2 = 385
∑ y2 = 950978270475
Ditanya : Faktor korelasi
(𝑛.∑ 𝑥𝑦)−(∑ 𝑥.∑ 𝑦)
Jawab : r=
√(𝑛.∑ 𝑥 2 ) .√(𝑛.∑ 𝑦 2)−(∑ 𝑦)2
(10.17298517 )−(55 .3081371 )
r=
√(10.385) .√(10.950978270475 )−(3081371)2
r = 0,99987467
Tabel 4. 8 Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Metode Least Square
r=1
Tabel 4. 9 Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Metode Eksponensial
Jumlah
Tahun Penduduk r n pn x x^2 Y y^2 xy (xi-x)^2
(Jiwa)
2010 289342 0,006680673 0 289342 1 1 289342 8,37E+10 289342 3,8E+08
2011 291288 0,031889472 1 296001,85 2 4 296001,8 8,76E+10 592003,7 1,65E+08
2012 300883 0,020174027 2 302814,99 3 9 302815 9,17E+10 908445 36342948
2013 307078 0,001528217 3 309784,95 4 16 309784,9 9,6E+10 1239140 886324,8
2014 307548 0,013889958 4 316915,34 5 25 316915,3 1E+11 1584577 65154550
2015 311880 0,002775397 5 324209,85 6 36 324209,8 1,05E+11 1945259 2,36E+08
2016 312748 0,019217501 6 331672,26 7 49 331672,3 1,1E+11 2321706 5,21E+08
2017 318876 0,007840795 7 339306,43 8 64 339306,4 1,15E+11 2714451 9,28E+08
2018 321396 0,021163715 8 347116,32 9 81 347116,3 1,2E+11 3124047 1,46E+09
2019 328345 0 9 355105,97 10 100 355106 1,26E+11 3551060 2,14E+09
Jumlah 3089384 0,125159756 - 3212270 55 385 3212270 1,04E+12 18270030 5,94E+09
Rata-Rata 0,022756319 - 321227 -
Faktor korelasi 0,999586
(Sumber : Hasil Perhitungan, 2022)
4. Metode Eksponensial
Diketahui : n = 10
∑ x = 55
∑ y = 309260
∑ xy = 17381664
∑ x2 = 385
∑ y2 = 958100845636
Ditanya : Faktor korelasi
(𝑛.∑ 𝑥𝑦)−(∑ 𝑥.∑ 𝑦)
Jawab : r=
√(𝑛.∑ 𝑥 2 ) .√(𝑛.∑ 𝑦 2)−(∑ 𝑦)2
r = 0,99982957
B. Standar Deviasi
Standar deviasi disebut juga simpangan baku. Seperti varians, standar deviasi juga merupakan
suatu ukuran dispersi atau variasi. Standar deviasi merupakan ukuran dispersi yang paling banyak
dipakai. Hal ini mungkin karena standar deviasi mempunyai satuan ukuran yang sama dengan satuan
ukuran data asalnya. Perhitungan standar deviasi dapat menggunakan persamaan berikut
(Soewarno,1995).
𝟏 𝒏
𝐒𝐃 = √𝒏−𝟏 ∑ 𝒊=𝟏 (𝑿𝒊 − 𝑿)𝟐 (Persamaan 4-8)
Jumlah
Jumlah
Tahun Penduduk (xi-x)^2
data
(Jiwa)
1 2010 289342 3,8E+08
2 2011 291288 2,3E+08
3 2012 300883 1,17E+08
4 2013 307078 42256500
5 2014 307548 4695167
6 2015 311880 4695167
Jumlah
Jumlah
Tahun Penduduk (xi-x)^2
data
(Jiwa)
7 2016 312748 42256500
8 2017 318876 1,17E+08
9 2018 321396 2,3E+08
10 2019 328345 3,8E+08
Standar Deviasi 13120,83
(Sumber : Hasil Perhitungan, 2022)
1. Metode Aritmatika
Diketahui : n = 10
X̅ = 3088435
∑(Xi − X̅)2 = 657.245.788
Ditanya : Standar deviasi
𝟏 𝒏
Jawab : SD = √𝒏−𝟏 ∑ 𝒊=𝟏 (𝑿𝒊 − 𝑿)𝟐
𝟏
SD = √𝟏𝟎−𝟏 1549405009
SD = 433,667
Tabel 4. 11 Hasil Perhitungan Standar Deviasi Metode Geometri
Jumlah (xi-x)^2
Tahun Penduduk pn
3,8E+08
(Jiwa)
2010 289342 289342 1,67E+08
2011 291288 295926 38228826
2012 300883 302661 496311,5
2013 307078 309548 60041836
2014 307548 316592 2,24E+08
2015 311880 323797 4,98E+08
2016 312748 331165 8,91E+08
2017 318876 338701 1,41E+09
2018 321396 346409 2,07E+09
2019 328345 354292 5,74E+09
Standar Deviasi 25685,9077
(Sumber : Hasil Perhitungan, 2022)
2. Metode Geometri
Diketahui : n = 10
X̅ = 308844
∑(Xi − X̅)2 = 1493602821
Ditanya : Standar deviasi
𝟏 𝒏
Jawab : SD = √𝒏−𝟏 ∑ 𝒊=𝟏 (𝑿𝒊 − 𝑿)𝟐
1
SD = √10−1 1493602821
SD = 12882,386
Tabel 4. 12 Hasil Perhitungan Standar Deviasi Metode Least Square
Tahun Pn (xi-xrata-rata)^2
2010 290581,4 3,37E+08
2011 294660,7 2,04E+08
2012 298740,1 1,04E+08
2013 302819,4 37442161
2014 306898,7 4160240
2015 310978,1 4160240
2016 315057,4 37442161
2017 319136,7 1,04E+08
2018 323216,1 2,04E+08
2019 327295,4 3,37E+08
Standar Deviasi 25685,91
(Sumber : Hasil Perhitungan, 2022)
3. Metode Least Square
Diketahui : n = 10
X̅ = 308844
∑(Xi − X̅)2 = 1372879237
Ditanya : Standar deviasi
𝟏 𝒏
Jawab : SD = √𝒏−𝟏 ∑ 𝒊=𝟏 (𝑿𝒊 − 𝑿)𝟐
𝟏
SD = √𝟏𝟎−𝟏 1372879237
SD = 12350,79501
Tabel 4. 13 Hasil Perhitungan Standar Deviasi Metode Eksponensial
Jumlah Penduduk
Tahun pn (xi-x)^2
(Jiwa)
2010 289342 289342 380308502,3
2011 291288 296001,8488 164908006,6
2012 300883 302814,9887 36342948,11
2013 307078 309784,9483 886324,8108
2014 307548 316915,3369 65154550,46
2015 311880 324209,8472 236124626,9
2016 312748 331672,2569 521152142,8
2017 318876 339306,4306 927990138,6
Jumlah Penduduk
Tahun pn (xi-x)^2
(Jiwa)
G2018 321396 347116,3217 1464808878
2019 328345 355105,9748 2140216571
koefisien variansi 0,079961859
(Sumber : Hasil Perhitungan, 2022)
4. Metode Eksponensial
Diketahui : n = 10
X̅ = 308844
∑(Xi − X̅)2 = 1681051553
Ditanya : Standar deviasi
𝟏 𝒏
Jawab : SD = √𝒏−𝟏 ∑ 𝒊=𝟏 (𝑿𝒊 − 𝑿)𝟐
𝟏
SD = √𝟏𝟎−𝟏 1681051553
SD = 13666,876
C. Koefisien Variansi
Koefisien variasi merupakan suatu ukuran variansi yang dapat digunakan untuk membandingkan
suatu distribusi data yang mempunyai satuan yang berbeda. Jika membandingkan berbagai variansi
atau dua variabel yang mempunyai satuan yang berbeda maka tidak dapat dilakukan dengan
menghitung ukuran penyebaran yang sifatnya absolut. Perhitungan koefisien variansi dapat
menggunakan persamaan berikut (Soewarno,1995)
𝑺𝑫
CV = (Persamaan 4-9)
𝐗̅
Contoh perhitungan koefisien variansi untuk metode aritmatika, geometri, least square
dan Eksponensial di Kecamatan Jatinegara adalah sebagai berikut.
Tabel 4. 14 Hasil Perhitungan Koefisien Variansi Metode Aritmatika
CV = 0,042483741
Tabel 4. 15 Hasil Perhitungan Koefisien Variansi Metode Geometri
Jumlah
Tahun Penduduk pn
(Jiwa)
CV = 0,04180732
Tabel 4. 16 Hasil Perhitungan Koefisien Variansi Metode Least Square
CV = 0,03997818
Tabel 4. 17 Hasil Perhitungan Koefisien Variansi Metode Eksponensial
Jumlah Penduduk
Tahun pn
(Jiwa)
2010 289342 289342
2011 291288 296001,8488
2012 300883 302814,9887
2013 307078 309784,9483
2014 307548 316915,3369
2015 311880 324209,8472
2016 312748 331672,2569
2017 318876 339306,4306
2018 321396 347116,3217
Jumlah Penduduk
Tahun pn
(Jiwa)
2019 328345 355105,9748
koefisien variansi 0,079961859
(Sumber : Hasil Perhitungan, 2022)
4. Metode Eksponensial
Diketahui : X̅ = 308844
Standar Deviasi = 13666,87623
Ditanya : Koefisien variasi
𝑆𝐷
Jawab : CV = X̅
13666,87623
CV = 308844
CV = 0,044192135
Koefisien variasi merupakan suatu ukuran variansi yang dapat digunakan untuk
membandingkan suatu distribusi data yang mempunyai satuan yang berbeda. Jika membandingkan
berbagai variansi atau dua variabel yang mempunyai satuan yang berbeda maka tidak dapat dilakukan
dengan menghitung ukuran penyebaran yang sifatnya absolut. Perhitungan koefisien variansi dapat
menggunakan persamaan berikut (Soewarno,1995)
Metode Terbaik
Syarat Aritmatika Geometri Least Square Eksponensial
Std Terkecil 13120,8274 12882,386 12350,795 13666,87623
Cv Terkecil 0,04248374 0,04180732 0,03997818 0,044192135
Faktor Korelasi Mendekati 1 1 0,99984747 1 0,99982957
(Sumber : Hasil Perhitungan, 2022)
Tabel 4. 19 Metode Terpilih
Metode
Syarat Terpilih(Least
Square)
Std Terkecil v 12350,79501
Cv Terkecil v 0,03997818
Faktor Korelasi Mendekati 1 v 1
(Sumber : Hasil Perhitungan, 2022)
4.2.4. Metode Terbaik
Metode terbaik untuk proyeksi penduduk di Kecamatan Bojongsoang adalah aritmatika. Hasil
proyeksi penduduk selama 20 tahun kedepan (2020-2040) dapat dilihat pada Tabel 4.20
Proyeksi
No Tahun
penduduk
1 2020 331375
2 2021 335454
3 2022 339533
4 2023 343613
5 2024 347692
6 2025 351771
7 2026 355851
8 2027 359930
9 2028 364009
10 2029 368089
11 2030 372168
12 2031 376247
13 2032 380327
14 2033 384406
15 2034 388485
16 2035 392565
17 2036 396644
18 2037 400723
19 2038 404803
20 2039 408882
21 2040 412961
(Sumber : Hasil Perhitungan, 2022)
Secara umum, penyediaan air minum akan terlayani berdasarkan dua jenis kebutuhan yang
disesuaikan dengan pemakaiannya, yaitu pemakaian domestik dan non domestik. Kebutuhan air domestik
meliputi kebutuhan air untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga dan sarana pendukungnya. Untuk
kebutuhan air non domestik meliputi seluruh kegiatan kota baik sarana prasarana umum, fasilitas sosial,
fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, dan komersial. Dasar utama proyeksi adalah terhadap
perkembangan jumlah penduduk dan besarnya kebutuhan dasar yang diperlukan untuk masing-masing
sektor kegiatan.
Untuk memperkirakan besarnya kebutuhan air minum pada suatu daerah digunakan data proyeksi
penduduk yang telah dihitung. Berikut data pembagian status kota berdasarkan jumlah penduduk dapat
dilihat pada Tabel 4.6.
Pemakaian domestik atau rumah tangga adalah pemakaian yang berkaitan dengan kegiatan
sehari – hari di rumah tangga. Contoh pemakaian tersebut adalah mandi, mencuci, memasak, mandi,
dan lain – lain. Dalam melayani kebutuhan air minum domestik, dilakukan 2 cara, yaitu:
1. Sambungan Rumah
Sambungan rumah (SR) adalah jenis sambungan pelanggan yang mensuplai airnya langsung ke
rumah-rumah, biasanya berupa sambungan pipa-pipa distribusi air melalui meter air dan instalasi
pipanya di dalam rumah. Penggunaan air yang dilayani dengan sistem sambungan langsung atau
sambungan rumah dapat diklasifikasikan ke dalam pengguna air yang memiliki rumah permanen
sehingga dalam menghitung kebutuhan air menggunakan standar kebutuhan air pada bangunan rumah
permanen.
2. Hidran Umum
Hidran umum (HU) adalah jenis pelayanan pelanggan sistem air minum perpipaan atau non
perpipaan dengan sambungan per kelompok pelanggan dan tingkat pelayanan hanya untuk memenuhi
kebutuhan air minum, dengan cara pengambilan oleh masing-masing pelanggan ke pusat
penampungan.
Dalam pemenuhan kebutuhan air disuatu kota atau daerah, perlu diperhatikan terlebih dahulu
jumlah kebutuhan untuk masing-masing fasilitas, jenis kegiatan, besar kebutuhan orang dalam satu
hari pemakaian air. Sehingga pembagian kebutuhan air minum dalam suatu kota dapat terbagi rata.
Untuk mengetahui kriteria perencanaan air bersih pada tiap-tiap kategori dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Tabel 4. 22 Standar Perhitungan Air Bersih Domestik
Tahun
Kebutuhan air domestik Satuan
2020 2025 2030 2035 2040
Jumlah Penduduk jiwa 331375 351771 372168 392565 415018
Status Kota Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
Cakupan Pelayanan % 30 35 40 45 48
Jumlah Penduduk Dilayani jiwa 99412,42 123119,99 148867,2267 176654,13 199208,8
Sambungan Rumah
% Pelayanan SR % 80 80 80 80 80
Jumlah yang Dilayani jiwa 79529,936 98495,992 119093,7813 141323,304 159367,04
L/hari 10338891,68 18714238,48 22627818,45 26851427,76 30279737,6
Kebutuhan Air
L/detik 119,6630981 216,5999824 261,8960469 310,7804139 350,4599259
Hidran Umum
% Pelayanan % 20 20 20 20 20
Jumlah yang Dilayani jiwa 19882,484 24623,998 29773,44533 35330,826 39841,76
Kebutuhan Air L/hari 596474,52 738719,94 893203,36 1059924,78 1195252,8
Kebutuhan Air L/detik 6,903640278 8,549999306 10,33800185 12,26764792 13,83394444
Total Kebutuhan Air Domestik L/detik 126,5667384 225,1499817 272,2340488 323,0480618 364,2938704
(Sumber : Hasil Perhitungan, 2022)
Berikut adalah contoh perhitungan proyeksi kebutuhan air bersih domestik di Kecamatan
Jatinegara pada tahun 2039.
Diketahui : Jumlah Penduduk tahun 2039 = 412961 Jiwa
Cakupan pelayanan = 100%
Pelayanan SR = 80%
Konsumsi SR = 250 L/O/H
Pelayanan HU = 20%
Konsumsi HU = 14 L/O/H
Jumlah jiwa/SR = 6 (Lihat Tabel 4.7)
Jumlah jiwa/HU = 100 (Lihat Tabel 4.7)
Ditanya : Jumlah kebutuhan air bersih domestik tahun 2040
Jawab : Jumlah
Jumlah Unit HU =
• Mencari Jumlah Kebutuhan air domestic bersih tahun 2039
Kebutuhan Air Domestik = Kebutuhan Air SR + Kebutuhan air HU
Kebutuhan Air Domestik = 115,94 L/Detik + 3,75/Detik
Kebutuhan Air Domestik =
Standar kebutuhan air non domestik yaitu kebutuhan air bersih diluar kebutuhan rumah tangga.
Kebutuhan air non domestik diantaranya adalah penggunaan komersial dan industri, dan penggunaan
umum yaitu penggunaan air untuk bangunan pemerintahan, rumah sakit, sekolah, dan rumah ibadah.
Dalam kondisi tertentu, jika tidak diperoleh data jumlah populasi (dalam jiwa) secara detail,
maka dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan penduduk ekuivalen (PE). Hal ini dapat
dilakukan ketika terdapat area bangunan yang tidak diketahui populasinya dan/atau area yang belum
terbangun. Untuk area yang belum terbangun maka pendekatan penduduk ekuivalen dapat dilakukan
dengan melakukan analisis terhadap rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) dan rencana detail tata
ruang (RDTR) kabupaten/kota, sehingga dalam perhitungan debit air limbah domestik total penduduk
dapat ditetapkan dari jumlah populasi ditambahkan dengan jumlah penduduk ekuivalen. Perencana
dapat menggunakan nilai penduduk ekuivalen lain jika di area perencanaan telah memiliki standar
nilai penduduk ekuivalen tersendiri (Direktorat Jendral Cipta Karya Departemen Pekerja Umum,
2018).
Rekapitulasi kebutuhan air bersih pada periode perencanaan sangat dibutuhkan. Dengan
adanya rekapitulasi secara menyeluruh mengenai pemenuhan kebutuhan air minum ada daerah
yang akan dilakukan perencanaan, akan memudahkan kegiatan selanjutnya yang akan dilanjutkan.
Sama halnya dengan proyeksi jumlah penduduk dan kebutuhan air, proyeksi timbulan air buangan
merupakan faktor utama dalam penentuan jumlah air buangan hingga akhir tahun perencanaan. Kuantitas
air limbah domestik dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu (Babbit,1969):
a. Jumlah Penduduk, semakin tinggi jumlah penduduk, maka jumlah air limbah yang dihasilkan semakin
tinggi karena 60%-80 % dari air bersih akan menjadi air limbah.
b. Jenis aktifitas, semakin tinggi penggunaan air bersih dalam suatu kegiatan maka air limbah yang
dihasilkan juga semakin banyak.
c. Iklim, pada daerah beriklim tropis dan kuantitas hujannya tinggi cenderung menghasilkan air limbah
yang lebih tinggi.
d. Ekonomi, pada tingkat ekonomi yang lebih tinggi kecenderungan pemakaian air bersih akan lebih
tinggi. Hal ini tentu saja akan menghasilkan air limbah yang lebih tinggi pula.
e. Infiltrasi, adanya infiltrasi baik dari air hujan ataupun air permukaan lainnya akan mempengaruhi
jumlah air limbah yang ada pada suatu perkotaan.
f. Jenis saluran pengumpul air limbah yang digunakan, jika menggunakan sistem tercampur maka air
limbah akan lebih buruk karena partikulat. Dalam sistem terpisah kontaminan yang ada pada air
limbah memiliki konsenterasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan dengan sistem tercampur karena
adanya pengenceran oleh air hujan.
Berikut adalah contoh perhitungan proyeksi timbulan air limbah domestik di Kecamatan
Luas Blok
Nama Blok Jumlah Penduduk
Ha %
Total
1033 100 328345
1 Blok 1 5,264 0,50958 167319
2 Blok 2 14,065 1,36157 447064
3 Blok 3 11,19 1,08325 355681
4 Blok 4 19,146 1,85344 608567
5 Blok 5 8,734 0,8455 277615
6 Blok 6 12,644 1,22401 401897
7 Blok 7 10,248 0,99206 325739
8 Blok 8 10,645 1,03049 338357
9 Blok 9 5,123 0,49593 162838
10 Blok 10 7,307 0,70736 232257
11 Blok 11 8,863 0,85799 281716
12 Blok 12 3,072 0,29739 97645
(Sumber : Hasil Perhitungan, 2022)