Lokasi Perencanaan dilakukan di RT 01 RW 01 dan RT 02 RW 01 Desa Teluk Mutiara Kecamatan Sungai Laur Kabupaten Ketapang. Total luas wilayah Desa Teluk Mutiara sebesar 42 Km2. Sekitar 64,83 persen wilayah Desa Teluk Mutiara terletak pada kemiringan lahan antara 2-14 %, sekitar 23,24 persen wilayah berada pada kemiringan lebih dari 40 %, sekitar 9,47 persen wilyah berada pada kemiringan kurang dari 2 %, dan sekitar 2,46 persen wilayah berada pada kemiringan 15-40 %. Berdasarkan Kecamatan Sungai Laur Dalam Angka Tahun 2019, Desa Teluk Mutiara memiliki batas administrasi sebagai berikut : - Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Lanjut Mekar Sari. - Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bengaras. - Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Hulu Sungai. - Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sukaramai. Berikut adalah peta wilayah Kecamatan Sungai Laur Kabupaten Ketapang:
Gambar 3.1 Peta Wilayah Kecamatan Sungai Laur
Studi Pendahuluan dilakukan sebagai metode pembanding dan acuan dalam melakukan perencanaan. Adapun studi pendahuluan sebagai berikut : 1. Studi Literatur, mencakup teori-teori yang mendukung perencanaan dari berbagai buku literatur seperti SNI 03-7065-2005 tentang tata cara perencanaan sistem plambing. 2. Pra Survei dilakukan untuk memilih lokasi yang tepat dalam perencanaan. Pra survei berisi pembuatan izin kepada Kepala Desa Teluk Mutiara dan Ketua RT 001 RW 001 dan RT 002 RW 001 dan meninjau lokasi rencana. 3. Survei lanjutan untuk pengambilan data di lapangan meliputi pengambilan data primer yaitu kondisi bangunan proyek air bersih( ukuran bak penampung, kondisi sumur dan bak penampung). Selain itu mengumpulkan data mengenai jumlah penggunaan air sumur untuk keperluan air bersih, pendapat adanya perawatan fasilitas air bersih . 3.2 Pengumpulan Data Data-data yang dikumpulkan dalam perencanaan ini adalah sebagai berikut : 3.2.1 Data Primer Data primer adalah data yang langsung didapat di lapangan dari objek penelitian dengan cara pengamatan langsung. Adapun data primer sebagai berikut: 1. Diskripsi lokasi studi Data ini diperoleh dengan melakukan observasi lapangan ke lokasi perencanaan yang meliputi gambaran umum tentang lokasi dan peta denah lokasi. 2. Data jumlah penghuni rumah Data jumlah penghuni diperoleh dengan mendata langsung pada lokasi perencanaan jumlah penghuni setiap rumah. 3. Data sumur dan bak penampung Data tersebut yaitu bentuk sumur dan bak penampung dari hasil dokumentasi dan data ukuran sumur dan bak penampung diperoleh dari hasil pengukuran langsung pada lokasi perencanaan. 3.2.2 Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain atau instansi- instansi yang terkait dengan perencanaan. Adapun data yang diperoleh yaitu: 1. Peta wilayah Desa Teluk Mutiara Data ini digunakan untuk mengetahui posisi lokasi perencanaan secara umum 2. Data jumlah Penduduk Desa Teluk Mutiara Data jumlah penduduk yang diambil berdasarkan Kecamatan Sungai Laur dalam Angka Tahun 2019. 3.3 Analisa Data Untuk menyelesaikan perumusan masalah dalam perencanaan ini maka akan dilakukan beberapa analisa yang berhubungan dengan permasalahan, yaitu : 3.3.1 Proyeksi Jumlah Penduduk Analisa jumlah penduduk pada perencanaan ini menggunakan metode geometrik. Hal ini dikarenakan data penduduk RT 001 RW 001 dan RT 002 RW 001 yang diperoleh hanya memiliki tren data selama 1 tahun. Selain itu diketahuinya rasio pertumbuhan penduduk pada Kecamatan Sungai Laur dapat menjadi acuan dalam prediksi pertumbuhan di masa akan datang. Untuk mehitung proyeksi jumlah penduduk digunakan metode Geometrik dengan rumus : Pn = Po(1+i)n Di mana : Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke - N Po = Jumlah penduduk pada tahun dasar I = Persentasi pertambahan penduduk tiap tahun (%) N = Jangka waktu (Tahun) 3.3.2 Analisa Kebutuhan Air Kebutuhan air bersih dianalisa dengan melakukan perbandingan data jumlah kebutuhan air bersih yang diperoleh dari hasil kuesioner dengan standar Departemen Kesehatan RI meliputi besarnya air bersih yang dibutuhkan oleh warga. Menurut Departemen Kesehatan RI, total kebutuhan air minum dan masak sebesar 15 liter/orang/hari. Analisa ini dilakukan dengan cara melakukan perhitungan jumlah kebutuhan air bersih dengan jumlah pelayanan di RT 001 RW 001 dan RT 002 RW 001.
3.4 Perencanaan Jaringan Pipa Distribusi
3.4.1 Perencanaan Jaringan Pipa Distribusi Perbedaan ketinggian amtara daerah pelayanan terhadap bak penampung mengakibatkan adanya energi potensial, maka dalam pengalirannya menggunakan sistem gravitasi supaya air sampai ke konsumen. Sumber air di ambil dari sumur yang dipompa menuju bak penampung dengan pompa boster secara estafet. 1. Pendekatan Menggunakan Rumus Hazen williams dan Darcy Diameter pipa menggunakan rumus sebagai berikut : D = [Q:(0,2785 x CHW x S0,54)]0,38 Dimana : S = ∆h/L V = Q/A 1) Mayor Losses a. Hazen Williams hl = [Q:(0,2785 x CHW x D2,63)]1,85x L b. Dancy hl = (f x L x V2 ) : ( D x2g) 2) Minor Losses hm = Σk + (V2 : 2g) 2. Kriteria Perencanaan 1) Kecepatan aliran pada Pipa High Density Poly Ethylene (HDPE) maksimum (v) = 3 m/s. Apabila kecepatan aliran pada pipa HDPE > 3 m/s maka akan mengakibatkan keausan pada pipa. 2) Kecepatan aliran pada pipa Pipa High Density Poly Ethylene (HDPE) minimum (v) = 0,3 m/s. Apabila kecepatan aliran pada pipa HDPE<0,3 m/s maka akan mengakibatkan endapan pada dinding pipa. 3) Tekanan kerja pada Pipa High Density Poly Ethylene (HDPE) = 8-10 ATM (80-100 MKA) dengan CHW = 140. 3.4.2 Perhitungan Dengan Program Epanet 2.0 Epanet 2.0 adalah program komputer berbasis Windows yang merupakan program simulasi dari perkembangan waktu dengan profil hidrolis dan perlakuan kuantitas air bersih dalam suatu jaringan pipa distribusi maupun transmisi, yang didalamnya terdiri dari titik/node/junction pipa, pompa, valbve ( accessories) dan reservoir baik ground reservoir maupun elevated reservoir. 1. Peta Latar Belakang Pada Program Map Info 6.0 Profesional
Peta wilayah diperlukan untuk membuat model jaringan sistem distribusi
sebagai latar belakang yang dapat berupa peta, peta kontur, topografi atau gambar lain. File gambar peta wilayah sebagai latar belakang harus berupa Windows Enchance Metafile (WMF) atau bit map yang dibuat diluar Epanet 2.0. Prosedur pembuatan latar belakang jaringan distribusi dari reservoir daerah pelayanan adalah sebagai berikut : Þ Membuat program Map Info 6.0 Þ Membuat layer jalan, batas Desa dan batas Kecamatan sebagai latar belakang Þ Membuat jalur pipa jaringan distribusi berdasarkan node yang ada Þ Menentukan elevasi node berdasarkan kontur yang sudah ada Þ Membuat peta WMF dengan skla 1 : 50.000 dengan zoom 9.400 Þ Membuat peta backdrof dengan file WMF sebagai panduan pembuatan simulasi node dan pipa secara otomatis dalam program Epanet 2.0. 2. Panduan Bekerja dengan Program Epanet 2.0 Perencanaan jaringan distribusi air bersih ini menggunakan program Epanet 2.0, formula yang dipakai adalah Hazen Williams Heasloss. Formula dengan rumus manual sebagai berikut : HL = (4.727 LQ1,852 ) : ( C1,852 d 4,871 ) 3.5 Rencana Anggaran Biaya Perhitungan banyaknya biaya yang dibutuhkan dalam penelitian ini tersaji pada Tabel 3.1 di bawah ini : Tabel 3.1 Rencana Anggaran Biaya Harga NO Uraian Kegiatan Satuan Volume Total Harga Satuan Belanja 1 Kertas HVS 80 gr rim 4 Rp55.00 Rp220.000 Sewa GPS buah 2 Rp50.00 Rp100.000 Tranportasi 2 Pertalite Liter 30 Rp8.000 Rp240.000 Jumlah Rp560.000
3.6 Time Schedule Perencanaan
Berikut Time Schedule pengajuan judul skripsi, proposal penelitian tersaji pada Tabel 3.2 di bawah ini : Waktu Pelaksanaan N0 Jenis Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun 1 Persiapan Penelitian Penyusunan dan Pengajuan Proposal Penyusunan Instrumen Studi Pendahuluan Seminar Proposal Tahap Pelaksanaan Pengambilan Data Pengolahan Data dan Analisis Data 2 Konsultasi dan Evaluasi Interprestasi Data Ujian Skripsi