BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk memberikan dampak penting terhadap lingkungan dan
menjadi salah satu faktor penyebab penurunan kualitas lingkungan dan daya dukung
lingkungan. Kenaikan jumlah penduduk akan meningkatkan konsumsi pemakaian air
bersih. Konsumsi air bersih yang berbanding lurus dengan jumlah air buangan yang
dihasilkan menyebabkan pencemaran lingkungan.
Penyaluran air buangan adalah upaya penyaluran dan pengolahan air buangan
sebelum dibuang ke badan air seperti sungai, danau, laut dan sebagainya. Menurut
Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 82 Tahun 2001, air limbah adalah air buangan
yang berasal dari rumah tangga termasuk tinja manusia dari lingkungan permukiman.
Pengelolaan air limbah menjadi hal yang penting untuk diperhatikan karena pengelolaan
yang buruk akan mengakibatkan degradasi kualitas lingkungan dan kehidupan masyarakat
menjadi tidak sehat, sebaliknya pengelolaan air limbah yang baik akan menciptakan
lingkungan yang sehat. Pembuangan air limbah tanpa melalui proses pengolahan terlebih
dahulu akan mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan.
1.2 Rumusan Masalah
Perumusan masalah mengacu kepada point-point penting yang perlu dikaji secara
lebih detail dan mendalam, untuk mendapatkan pemecahan (solusi) masalah yang
diharapkan. Dalam hal ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah perencanaan pengelolaan air buangan di Kecamatan Poso Kota
Selatan?
2. Bagaimanakah desain dan perancangan septic tank dan bangunan perencanaannya?
3. Bagaimanakah perencanaan atau desain dari penyaluran air buangan?
1.3 Rumusan Tujuan
Tujuan dari perencanaan system penyaluran air buangan ini antara lain:
1. Menyusun perencanaan sistem pengolahan air buangan di Kecamatan Poso Kota
Selatan.
2. Menyusun perancangan atau desain septic tank dan bangunan peresapannya.
3. Menyusun perancangan atau desain dari penyaluran air buangan di Kecamatan Poso
Kota Selatan.
ANGGA PRASETYA
21080118140072 I-1
TUGAS BESAR PENGOLAHAN AIR BUANGAN 2020
Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso
ANGGA PRASETYA
21080118140072 I-2
TUGAS BESAR PENGOLAHAN AIR BUANGAN 2020
Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso
BAB II
METODOLOGI PERENCANAAN
2.1 Pengambilan Data Primer Dan Data Sekunder
Untuk membuat suatu perencanaan sistem penyaluran air buangan yang baik,
tertentunya diperlukan informasi mengenai data-data penunjang, seperti:
Tabel 2. 1
Metode Pengumpulan Data
SUMBER
ALAT YANG DATA/
DATA METODE
DIGUNAKAN INSTANSI
YANG DITUJU
SEKUNDER :
1. Data kependudukan :
- Jumlah penduduk, saat ini Menyalin Alat tulis/foto BPS Kecamatan
dan proyeksi masa depan dokumen copy/flash disk Serengan
- Kondisi kesehatan
berdasarkan umur
- Tingkat kepadatan
penduduk
- Kepadatan dan pola
pertumbuhan penduduk
- Tipe rumah, penghunian,
dan pola kepemilikan
2. Kelurahan Jayengan dalam Menyalin Alat tulis/foto BPS Kecamatan
angka.:Fasilitas umum dokumen copy/flash disk Serengan
meliputi pendidikan,
kesehatan, tempat
peribadatan, perdagangan,
tempat rekreasi, fasilitas
olahraga, dan jumlah
perumahan.
3. Kondisi daerah, mencakup: Menyalin Alat tulis/foto BPS Kota
- Topografi dokumen copy/flash disk Surakarta dan
- Geologi, termasuk BPS Provinsi
kestabilan tanah Jawa Tengah
ANGGA PRASETYA
21080118140072 I-3
TUGAS BESAR PENGOLAHAN AIR BUANGAN 2020
Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso
SUMBER
ALAT YANG DATA/
DATA METODE
DIGUNAKAN INSTANSI
YANG DITUJU
- Kemiringan lahan
- Hidrogeologi, termasuk
fluktuasi tinggi muka air
tanah
- Mudah tidaknya tergenang
air atau banjir
4. Kondisi sanitasi lingkungan, Menyalin Alat tulis/foto BPS Kecamatan
mencakup: dokumen copy/flash disk Serengan
- Tingkat pelayanan air
bersih
- Fasilitas drainase yang
sudah ada
- Cara pembuangan kotoran
yang ada
- Fasilitas air buangan yang
sudah ada
- Permasalahan lingkungan
yang ada
2.2 Teknik Analisis Data
Dalam perencanaan, diperlukan penggunaan teknik analisis data yang tepat untuk
mengatasi permasalahan yang terjadi di lapangan, seperti permasalahan banjir dan
genangan air. Teknik analisis data tersebut dilakukan secara sistematis berdasarkan
pertimbangan daerah pelayanan.
Sistem Penyaluran Air Buangan Kecamatan Poso Kota Selatan ini direncanakan
berdasarkan pengolahan data primer yang diperoleh dari kantor kelurahan. Pengolahan
data tersebut berupa tahapan perhitungan secara matematis. Perhitungan proyeksi
penduduk tidak digunakan untuk menentukan kapasitas pelayanan saluran yang akan
direncanakan dikarenakan penyaluran air buangan ini merupakan sistem penyaluran air
buangan komunal. Berdasarkan perhitungan jumlah penduduk tersebut, ditentukan debit air
buangan untuk memperoleh dimensi saluran. Sedangkan dalam menentukan dimensi
saluran perlu memperhatikan prioritas daerah perencanaan yang didasarkan pada tingkat
pelayanan masing – masing daerah di Kecamatan Poso Kota Selatan.
Hasil dari perhitungan tersebut dianalisis dengan mempertimbangkan jenis konstruksi
bangunan dan membandingkannya dengan eksisting dari sistem penyaluran air buangan di
Kecamatan Poso Kota Selatan. Pada tahap akhir perencanaan diambil kesimpulan berupa
desain saluran yang telah dianalisis dan sesuai dengan daerah pelayanan. Selain itu, teknik
ANGGA PRASETYA
21080118140072 I-4
TUGAS BESAR PENGOLAHAN AIR BUANGAN 2020
Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso
analisis data dilakukan dengan mengkaji lebih lanjut data fisik, sosial dan ekonomi daerah
perencanaan. Ketiga jenis data tersebut dikaitkan dengan proses perencanaan sistem
penyaluran air buangan yang akan dilakukan, sehingga pada akhirnya diperoleh suatu
perencanaan yang dibangun atas dasar pertimbangan ketiga jenis data tersebut.
Berikut gambar diagram alir kegiatan analisis data dalam Perencanaa Penyaluran
Air Buangan:
Mulai Data:
1. Peta
Studi Administrasi
Literatur 2. Peta Topografi
Identifikasi Wilayah Perencanaaan
3. Kepadatan
Penduduk
4. Kepadatan
Analisis Wilayah Perencanaan:
1. Wilayah Desain Bangunan
2. Lokasi BPAB 5. Rencana Tata
Ruang
Selesai
ANGGA PRASETYA
21080118140072 I-5
TUGAS BESAR PENGOLAHAN AIR BUANGAN 2020
Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso
BAB III
KONDISI, ANALISIS, DAN PREDIKSI KONDISI UMUM KECAMATAN
3.1 Geomorfologi dan Meteorologi
3.1.1 Geomorfologi
Kabupaten Poso adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah yang wilayahnya
membentang dari arah Tenggara ke Barat Daya dan melebar dari arah Barat ke Timur, dan
sebagian besar berada di daratan Pulau Sulawesi. Dan lihat dari posisinya Kabupaten Poso
terletak ditengah Sulawesi yang merupakan jalur strategis yang menghubungkan Provinsi
Sulawesi Selatan dengan Provinsi Sulawesi Tengah. Kabupaten Poso terletak di sebelah
selatan Teluk Tomini, dengan jarak sekitar 220 kilometer dari Ibukota Provinsi Sulawesi
Tengah, Palu. Letak astronomisnya antara 1°06' dan 2°12' Lintang Selatan (LS) dan antara
120°05' dan 120°52' Bujur Timur (BT). Luas daratan Kabupaten Poso setelah terpisah
dengan Kabupaten Tojo Una-una diperkirakan sekitar 8.712,25 Km2 atau 12,81 persen dari
luas daratan Propinsi Sulawesi Tengah. Bila dibandingkan dengan luas daratan kabupaten
yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Poso menempati urutan keempat.
Panjang Wilayah Kabupaten Poso dari ujung barat sampai ujung timur diperkirakan kurang
lebih 86,2 Km jaraknya. Lebarnya dari utara ke selatan dengan jarak kurang lebih 130 Km.
Dilihat dari posisinya dipermukaan bumi letak Wilayah Kabupaten Poso secara umum
terletak di kawasan hutan dan lembah pegunungan. Dan kawasan lainnya terletak pada
pesisir pantai yang sebagian terletak di perairan Teluk Tomini dan Teluk Tolo. Secara
geologis wilayah Kabupaten Poso terletak pada deretan pegunungan lipatan, yakni
ANGGA PRASETYA
21080118140072 I-6
TUGAS BESAR PENGOLAHAN AIR BUANGAN 2020
Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso
Pegunungan Fennema dan Tineba di bagian barat, Pegunungan Takolekaju di bagian barat
daya, Pegunungan Verbeek di bagian tenggara, Pegunungan Pompangeo dan Pegunungan
Lumut di bagian timur laut.
Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Poso Kota Selatan antara lain sebagai
berikut :
Jarak terdekat dari Kecamatan Serengan adalah Kelurahan Serengan dan Kratonan
0,50 km dan jarak terjauh adalah Kelurahan Joyotakan 2,50 km. Luas wilayah Kecamatan
Serengan adalah 319,40 hektar. Sedangkan luas tiap Kelurahan di Kecamatan Laweyan
dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1 Luas Wilayah Kelurahan dan Jarak ke Kecamatan Tahun 2017
Kelurahan Luas (Km2) Jarak ke Kecamatan (Km)
Gebang Rejo 1.05 2,50
Moengko 0.35 2,30
Moengko Baru 4.08 0,50
Kayamanya 1.35 1
Kayamanya Sentral 1.51 0,50
GebangRejo Timur 1.49 1,50
Gebang Rejo Barat 1.46 1,50
Jumlah 11.29
Sumber: Kecamatan Poso Kota dalam Angka, 2017
3.1.2 Meteorologi
Keadaan iklim di Kabupaten Poso dikenal dengan iklim hujan tropis, karena pada
bagian Utara wilayah ini dilalui oleh garis Khatulistiwa. Berdasarkan pengamatan melalui
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kasiguncu, Poso Tahun 2012
secara umum rata-rata suhu udara maksimum/minimum berada pada 32.06 oC dan 23.23
oC. Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya suhu udara di Kabupaten Poso
rata-rata tidak banyak mengalami perubahan. Kelembaban udara di Kabupaten Poso
selama Tahun 2012 rata-rata berkisar antara 73-84 persen. Sedangkan jika dibandingkan
dengan kelembaban udara Tahun 2011 rata-rata berkisar antara 72-84 persen. Rata-rata
ANGGA PRASETYA
21080118140072 I-7
TUGAS BESAR PENGOLAHAN AIR BUANGAN 2020
Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso
penyinaran matahari setiap bulan sejak lima tahun terakhir berkisar antara 40-78 persen,
kemudian pada Tahun 2012 penyinaran matahari terendah sekitar 40 persen pada Bulan
juli dan tertinggi pada Bulan Nopember yaitu sekitar 78 persen. Menurut catatan curah
hujan dari Badan Metereologi dan Geofisika Kabupaten Poso bahwa rata-rata jumlah curah
hujan selama Tahun 2008-2012 relatif rendah setiap tahunnya, dimana setiap bulan selama
periode tersebut berkisar antara 49–834 mm. Pada Tahun 2012 curah hujan tertinggi terjadi
Bulan Februari yakni 834 mm yang terjadi selama 15 hari. Sedangkan terendah adalah
188,2 mm selama 15 hari yang terjadi Bulan Agustus. Dari pengamatan ini berdasarkan
klasifikasi dari MEN-MOHR bahwa selama Tahun 2012 keadaan curah hujan relatif tinggi,
dari 12 bulan, tidak terdapat bulan kering. Pada umumnya kecepatan angin rata-rata selama
lima tahun terakhir (2008-2012) berkisar antara 1-6 knot/jam, dan pada Tahun 2012 rata-
rata antara 2-4 knot/jam. Kecepatan angin maksimum setiap bulan pada Tahun 2012
berkisar antara 10-23 knot, keadaan ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan keadaan
tahun sebelumnya.
3.2 Demografi
Jumlah penduduk kabupaten Poso pada Tahun 2013 sebanyak 236,051 Jiwa yang
terbagi atas 122,171 laki-laki dan 113,880 perempuan. Sedangkan pada Tahun 2012
jumlah penduduk Kabupaten Poso mencapai 226.389 jiwa. Jumlah ini merupakan hasil
proyeksi penduduk berdasarkan hasil Sensus Penduduk (SP) Tahun 2010. Jumlah
penduduk laki-laki Pada Tahun 2012 mencapai 117.667 jiwa, sementara jumlah penduduk
perempuan 108.722 jiwa. Jika di bandingkan Tahun 2011 jumlah penduduk Kabupaten
Poso bertambah bertambah 6,23 persen atau sebanyak 13.293 jiwa. Pesatnya pertambahan
penduduk menunjukan meningkatnya pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Poso.
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, maka tingkat kepadatan penduduk juga
mengalami peningkatan. Kepadatan penduduk tercatat 26 jiwa/Km², dengan luas wilayah
Kabupaten Poso 8.712,25 Km². Kecamatan Poso Kota merupakan daerah yang memiliki
penduduk terpadat yaitu 1.712 jiwa/Km² dengan luas area 12,8 Km², sementara Kecamatan
Lore Tengah memilki penduduk terjarang sekitar 4 jiwa/Km² dengan luas area 976,37
Km². Berdasarkan kepadatan penduduk pada tingkat kecamatan dapat dilihat sebagian
besar penduduk terpusat di ibukota kabupaten yaitu sebesar 9,68 persen dengan 21.910
jiwa, diikuti Kecamatan Poso Pesisir sebesar 9,61 persen dengan jumlah penduduk 21.746
jiwa dan Kecamatan Pamona Selatan sebesar 8,78 persen dengan jumlah penduduk 19.880
ANGGA PRASETYA
21080118140072 I-8
TUGAS BESAR PENGOLAHAN AIR BUANGAN 2020
Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso
jiwa. Rasio jenis kelamin di Kabupaten Poso Tahun 2012 adalah sebesar 108, yang berarti
setiap 100 penduduk perempuan terdapat 108
Tabel 3.2.1 Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Tingkat Kepadatan tiap
Kelurahan Tahun 2017
Luas Wilayah Tingkat
Kelurahan Jumlah Penduduk
(km2) Kepadatan
Gebang Rejo 7.788 45,90 169,67
Moengko 10.075 50,80 198,33
Moengko Baru 10.901 64,00 170,33
Kayamanya 12.037 64,00 188,08
Kayamanya Sentral 5.462 32,40 168,58
GebangRejo Timur 4.006 29,30 136,72
Gebang Rejo Barat 3.727 33,00 112,94
Jumlah 53.996 319,40 1144,65
2016 54.649 319,40 1159,93
2015 54.649 319,40 1159,93
Sumber: Kecamatan Poso Kota dalam Angka, 2017
Tabel 3.3.2 Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Tingkat Kepadatan tiap Kelurahan
Tahun 2016
Luas Wilayah
Kelurahan Jumlah Penduduk Tingkat Kepadatan
(km2)
Gebang Rejo 7,762 45,90 169,11
Moengko 10.251 50,80 201,79
Moengko Baru 11.029 64,00 172,33
Kayamanya 12.133 64,00 189,58
Kayamanya Sentral 5.531 32,40 170,71
GebangRejo Timur 4.108 29,30 140,20
Gebang Rejo Barat 3.835 33,00 116,21
Jumlah 54.649 319,40 1159,93
2015 54.649 319,40 1159,93
2014 61.179 319,40 1191,804
Sumber: Kecamatan Poso Kota dalam Angka, 2017
Tabel 3.4.3 Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Tingkat Kepadatan tiap Kelurahan
Tahun 2015
Luas Wilayah
Kelurahan Jumlah Penduduk Tingkat Kepadatan
(km2)
Gebang Rejo 7,762 45,90 169,11
Moengko 10.251 50,80 201,79
Moengko Baru 11.029 64,00 172,33
Kayamanya 12.133 64,00 189,58
Kayamanya Sentral 5.531 32,40 170,71
ANGGA PRASETYA
21080118140072 I-9
TUGAS BESAR PENGOLAHAN AIR BUANGAN 2020
Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso
Tabel 3.6.5 Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Tingkat Kepadatan tiap Kelurahan
Tahun 2013
Luas Wilayah
Kelurahan Jumlah Penduduk Tingkat Kepadatan
(km2)
Gebang Rejo 8.936 45,90 194,68
Moengko 11.871 50,80 233,68
Moengko Baru 13.211 64,00 206,42
Kayamanya 11.597 64,00 181,20
Kayamanya Sentral 5.699 32,40 175,90
GebangRejo Timur 5.764 29,30 196,72
Gebang Rejo Barat 3.879 33,00 117,55
Jumlah 60.957 319,40 1190,85
2012 60.752 319,40 1190,21
2011 63.491 319,40 1198,78
Sumber: Kecamatan Poso Kota dalam Angka, 2017
ANGGA PRASETYA
21080118140072 I-10
TUGAS BESAR PENGOLAHAN AIR BUANGAN 2020
Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso
Tabel 3.3.1 Jumlah Sekolah Menurut Tingkat Pendidikan tiap Kelurahan Tahun
2017.
Jumlah
Kelurahan
SD SLTP SLTA PT
Gebang Rejo 3 1 1 0
Moengko 4 1 1 1
Moengko Baru 5 3 3 1
Kayamanya 6 2 1 2
Kayamanya Sentral 5 1 1 0
GebangRejo Timur 2 1 0 0
Gebang Rejo Barat 1 1 0 0
Jumlah 26 10 7 4
Sumber: Kecamatan Serengan dalam Angka 2018.
ANGGA PRASETYA
21080118140072 I-11
TUGAS BESAR PENGOLAHAN AIR BUANGAN 2020
Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso
Vihara /
Surau /
Masjid Kuil /
Kelurahan Mushola Gereja Pura
Klenteng
Kayamanya - -
9 - 4
Sentral
GebangRejo 1 -
4 5 1
Timur
Gebang Rejo - -
2 1 -
Barat
Jumlah 52 20 19 1 -
Sumber: Kecamatan Serengan dalam Angka 2018.
ANGGA PRASETYA
21080118140072 I-12
TUGAS BESAR PENGOLAHAN AIR BUANGAN 2020
Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso
3387 unit industry besar/sedang, 7438 unit industry kecil dan 903 unit industry rumah
warga.
Berikut tabel yang menunjukkan banyaknya fasilitas perindustrian tiap-tiap
kelurahan di Kecamatan Serengan pada tahun 2017.
Tabel 3.3.4 Jumlah Industri Menurut Skala Tenaga Kerja Tiap Kelurahan Tahun
2017
Kelurahan Besar/ Sedang Kecil Rumah Tangga
Gebang Rejo 325 1548 114
Moengko 132 762 203
Moengko Baru 281 1244 161
Kayamanya 726 3051 299
Kayamanya Sentral 61 181 52
GebangRejo Timur 60 216 41
Gebang Rejo Barat 1802 436 33
Jumlah 3387 7438 903
Sumber: Kecamatan Serengan dalam Angka 2018.
Tabel 3.4.1 Jumlah Fasilitas Kesehatan Menurut Jenisnya Tiap Kelurahan Tahun
2017
ANGGA PRASETYA
21080118140072 I-13
TUGAS BESAR PENGOLAHAN AIR BUANGAN 2020
Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso
Jayengan 1 3 1 0 1
Kemlayan 0 0 0 0 1
Jumlah 3 7 2 4 14
Sumber: Kecamatan Serengan Dalam Angka 2018.
Keberadaan fasilitas kesehatan dapat berfungsi dengan baik apabila ditunjang
dengan tenaga kesehatan yang tersedia. Berikut merupakan tabel jumlah tenaga kesehatan
pada Kecamatan Serengan tahun 2017 pada tiap kelurahan:
Tabel 3.4.2 Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Jenis Pelayanannya Tiap Kelurahan
2017
ANGGA PRASETYA
21080118140072 I-14
TUGAS BESAR PENGOLAHAN AIR BUANGAN 2020
Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso
ANGGA PRASETYA
21080118140072 I-15