Anda di halaman 1dari 27

PROFIL SANITASI

Bahan Informasi dalam:


Pelatihan Implementasi SSK Bagi Pokja, Balai PPW
dan Provincial Facilitator Implementation (PFI)
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)
Tahun 2023 Jakarta, 13 Maret 2023
Posisi Instrumen SSK dalam Skema Hubungan Proses/Milestone, Kegiatan dan Output
Alat bantu : Instrumen
ASPEK TEKNIS
SSK 2023

ASPEK KELEMBAGAAN

Pemetaan ASPEK REGULASI


Kondisi dan
Kemajuan
Pembangunan
ASPEK PENDANAAN
Sanitasi

ASPEK PERAN SERTA MASYARAKAT & PRIVATE


SECTOR
MILESTONE-1
MENDAPATKAN KOMITMEN KEPALA DAERAH
Kesamaan Persepsi Pokja Dukungan Kepala OPD Komitmen Bupati/ Walikota
1,5 – 2,5 bulan 0,5 – 1,5 bulan 0,5 – 1 bulan

1. Rapat koordinasi 1. Audiensi dengan 1. Penyusunan materi


perdana kepala OPD advokasi untuk
2. Pemetaan kondisi bupati/walikota
2. Penyusunan
dan kemajuan Data yang disepakati oleh strategi 2. Audiensi Bupati/
pembangunan Pokja Kab/Kota secepatnya Walikota
sanitasi dikompilasi untuk diolah 3. Penyusnan
menggunakan Instrumen paket kebijakan
3. Identifikasi Isu SSK
Strategis
4. Penyusunan
Pemetaan kondisi/profil
rekomendasi
sanitasi (teknis)
5. Penyiapan materi
advokasi untuk
kepala OPD Paling lambat
selesai di Bulan Mei
Instrumen SSK sebagai alat
bantu untuk pemetaan
kondisi dan kemajuan
pembangunan sanitasi
Poin Penting Dalam Proses Penyusunan Profil Sanitasi (Teknis)

Mempelajari Bab 2 (SSK lama), PT001 untuk mendapatkan gambaran utuh “Profil Sanitasi”;

Menyampaikan kebutuhan data pada Rapat Koordinasi Awal Pokja;

Menentukan key person dan tim kecil dari tiap OPD dalam Pokja untuk penyelesaian instrumen SSK;

Mengunakan data yang terbaru dan disepakati, komunikasi intens;

Menginput data ke instrument SSK secara bertahap (tidak perlu menunggu semua data lengkap);

Menyelesaikan ketidaksepakatan “hasil output instrument SSK”;

Perhatikan timeline sesuai kesepakatan rencana kerja.


Instrumen SSK sebagai tools menyusun Profil Sanitasi
Data Umum Kabupaten/Kota
• Kode BPS Kabupaten/Kota
• Profil kapasitas fiscal
kabupaten/kota • Capaian akses terkini (o.akses)
• Target pembangunan sanitasi Kondisi • Gap terhadap target
Kabupaten/Kota pembangunan sanitasi (o.gap)
Sanitasi
Terkini • Rantai layanan air limbah
Data Administrasi per • Rantai layanan sampah.
Kelurahan/Desa
• Kode BPS desa/kelurahan
• Jumlah penduduk dan rumah tangga
(laki-laki dan perempuan) • SSK (Bab II dan
• Karakteristik perdesaan/perkotaan
Area Peta area III)
(berdasarkan BPS)
Beresiko beresiko • Materi
• Monev STBM Pilar Stop BABS INPUTs OUTPUTs Sanitasi sanitasi
• Rumah Tangga MBR Advokasi
(Implementasi)

Data Penentuan Area Beresiko


• IRS hasil studi EHRA
• Persepsi Perangkat Daerah • Sistem, Volume, dan kebutuhan
biaya infrastruktur air limbah
Data dan Keberfungsian Kebutuhan
domestiik (o.kebutuhan ALD)
Infrastruktur Sanitasi
• Sistem, Volume, danj biaya
• Air limbah domestic (IPLT, IPALD infrastruktur pengelolaan
(terpusat), Truk Tinja)
sampah perkotaan (o.kebutuhan
• Sampah perkotaan (TPA, TPST, TPS 3R,
Bank Sampah, Sektor Informasl, Alat SWM)
Pengumpulan dan pengangkutan)
STRUKTUR INSTRUMEN SSK 2023
Sheet Kuning Sheet Hijau (INPUT)
• Petunjuk Penggunaan • Target
• Asumsi Teknis • Data Umum
• Infrastruktur ALD & Sampah
• Keberfungsian Infrastruktur
Sheet Ungu • Area Beresiko
• Distribusi Target Provinsi (target 2024). 34
Provinsi
• Database Kabkota (514 Kab/Kota), Sheet Abu-abu
termasuk prosentase urban/rural di setiap • Akses • Kebutuhan ALD
Kab/Kota.
• Gap • Kebutuhan SWM
• Database Desa : 83807 Desa/Kelurahan • Rantai Layanan ALD • BAB II SSK
Rekapitulasi Akses : kosong, utk penyimpanan • Rantai Layanan • Form 3.B.4 SPM
data yg akan diolah Sampah • Capaian Kinerja
SPM
OUTPUT INSTRUMEN SSK
KONDISI SANITASI TERKINI

Sheet I. Keberfungsian Sheet O. Rantai Sheet O. Rantai Layanan


Sheet O. Akses Sheet O. GAP
Infrastrukur Layanan ALD Persampahan

HASIL PEMBACAAN INSTRUMENStudi Kasus: Kab. Kutai Barat dan Kab. Agam SPALDS
o Idle kapasitas IPLT sangat tinggi (99,8%), hanya 0,2%
Analisis Keberfungsian SPALDS Sub-sitem pengangkutan dan pengolahan kapasitas IPLT yang telah dimanfaatkan
o Truk tinja belum melakukan pelayanan penyedotan dan
Kapasitas Pengggunaan IPLT 0,20%
pengangkutan lumpur tinja secara optimal, utilitas sangat
Kapasitas Penggunaan Truk Tinja 16,67% rendah (16,67%).
Kapasitas angkut terhadap IPLT (desain) 120,00% o Jika truk tinja dimanfaatkan dengan optimal, maka dengan
Kapasitas IPLT terhadap total rumah tinggal 5,59% kapasitas desain IPLT saat ini, sudah bisa tercukupi. Dalam
Kapasitas truk tinja terhadap rumah tangga 6,71% waktu dekat belum perlu ada penambahan truk tinja.
Kapasitas
o IPLT yang ada saat ini hanya memenuhi 5,59% dari potensi
Jumlah Kapasitas Kapasitas Kapasitas lumpur tinja di seluruh kab/kota.
Nama Infrastruktur Operasional
(uni) Desain (SR) Iddle (SR) Penggunaan o Jumlah truk tinja yang ada saat ini hanya memenuhi 6,71%
(SR)
Skala dari kebutuhan total (potensi) pengangkutan lumpur tinja.
Perkotaan/Regional 0 0 0 0
Skala Perkotaan 0 0 0 0
Skala Permukiman
Berbasis Institusi 0 0 0 0 SPALDT
o Terdapat 71 UNIT IPAL Permukiman, dengan kapasitas
Skala Permukiman
Berbasis Masyarakat 71 4460 2959 1501 66,35% operasional seluruh IPAL berkisar 66,35%. Terdapat
Skala Kawasan potensi pemanfaatn idle capacity dari IPAL untuk
Khusus 0 0 0 0
meningkatkan akses aman.
OUTPUT INSTRUMEN SSK
KONDISI SANITASI TERKINI
Sheet I. Keberfungsian Sheet O. Rantai Sheet O. Rantai Layanan
Sheet O. Akses Sheet O. GAP
Infrastrukur Layanan ALD Persampahan

HASIL PEMBACAAN INSTRUMEN Studi Kasus: Kab. Agam

Cakupan Cakupan layanan


No. Sistem
No. Sistem layanan eksisting (%)
eksisting (%)

Wilayah Perkotaan Wilayah Perkotaan


A Akses Aman 1,06% 1 Pengurangan Sampah 0,1%

B Akses Layak 17,59% 2 Penanganan Sampah 16,7%


Akses Layak Individu (Tidak Termasuk Aman) 14,00% 3 Sampah Tidak Terkelola 83,3%
Akses Layak Bersama 2,53% Total 100,0%
C Akses Belum Layak* 12,32%
D BABS Tertutup Input dalam penyusunan ISU STRATEGIS ALD DAN SAMPAH , contoh:
E BABS di Tempat Terbuka 3,87%
• Angka BABS 16% untuk menjadi prioritas
Wilayah Perdesaan
A Akses Aman 1,73% • Akses aman masih 2,8%, peningkatan akses aman dapat didorong dengan
memanfaatkan idle kapasitas Truk tinja, IPLT, dan IPAL yang terhitung di
B Akses Layak 45,85%
sheet I.Keberfungsian Infrastruktur
Akses Layak Individu (Tidak Termasuk Aman) 28,60%
Akses Layak Bersama 4,31% • Capaian akses belum layak 21,4% menggambarkan penduduk yang belum
Akses Layak Khusus Perdesaan (Leher Angsa - Cubluk) 11,21% memiliki infrastruktur user interface dan pengolahan yang layak. Ini dapat
C Akses Belum Layak* 9,21% menjadi potensi sasaran penduduk untuk pembangunan infastruktur
D BABS Tertutup SPALD dan SPALDT tanpa perlu didahului dengan pemicuan.
E BABS di Tempat Terbuka 12% • Tingkat pengurangan sampah yang sangat kecil di daerah perdesaan,
Total 100% hanya 0,1%
OUTPUT INSTRUMEN SSK
KONDISI SANITASI TERKINI
Sheet I. Keberfungsian Sheet O. Rantai Sheet O. Rantai
Sheet O. Akses Sheet O. GAP
Infrastrukur Layanan ALD Layanan Persampahan

Hal yang Perlu Dicek


Hasil Keterangan

Jumlah akses lebih dari 100% Cek ulang data keberfungsian, jumlah akses tidak boleh lebin besar
dari jumlah penduduk. Sinkronisasikan antara data jumlah
penduduk (BPS) data akses sanitasi (STBM), dan data
keberfungsian infrastruktur di OPD.
Capaian akses aman tidak logis, misal Cek ulang data keberfungsian pada kolom TS disedot. Ada truk
tidak punya IPLT, atau IPLT tidak swasta? Pembuangan lumpur tinja kemana? Apakah sudah benar-
beroperasi. benar dibuang ke IPLT secara aman?
Akses aman dari IPAL apakah sudah terperakan di setiap
kelurahan/desa ?
Capaian BABs di atas 0% Harus jadi perhatian utama karena target BABs = 0%
OUTPUT INSTRUMEN SSK
KONDISI SANITASI TERKINI

Sheet I. Keberfungsian Sheet O. Rantai Sheet O. Rantai Layanan


Sheet O. Akses Sheet O. GAP
Infrastrukur Layanan ALD Persampahan

HASIL PEMBACAAN INSTRUMEN Studi Kasus: Kab. Agam


Target Jangka
Target Target - 2024 (%)
Pendek GAP (%) GAP (%) Terhadap
RPJMN Capaian (%)
No Komponen Provinsi Terhadap Target Jangka
2020- Tahun:2022
Sumatera Kabupaten Kabupaten Target 2024 Pendek
2024 (%)
Barat AGAM AGAM
1 Akses Aman 15% 9,0% 15,0% 10,0% 2,8% 12,2% 7,2%
2 Akses Layak 90% 85,0% 85,0% 76,0% 63,4% 21,6% 12,6%
Akses Layak Individu (Tidak Termasuk Aman) 0%* 0%** 53,2% 50,2% 42,6% 10,6% 7,6%
Akses Layak Bersama 0%* 0%** 7,1% 6,7% 6,8% 0,2% -0,2%
Akses Layak Khusus Perdesaan (Leher Angsa -
Cubluk) 0%* 0%** 9,7% 9,2% 11,2% -1,5% -2,1%
3 Akses Belum Layak* 0% 0,0% 0,0% 0,0% 21,5% -21,5% -21,5%
4 BABS Tertutup
5 BABS di Tempat Terbuka 0% 0,0% 0,0% 0,0% 16% -16% -16%

Input dalam penyusunan ISU STRATEGIS ALD dan REKOMENDASI , contoh:


• Gap Angka BABS 16% untuk menjadi prioritas. Pada tahun 2024 Target BABS harus 0%.
• Gap akses aman untuk tahun 2024 sebesar 12,2%. Melihat potensi IPLT yang sudah terbangun dan IPAL yang memiliki kapasitats idle,
perlu ada peningkatan pengelolaan di sektor ALD agar kapasitas infrastruktur yang tersedia bisa digunakan untuk meningkatkan akses
aman
• Gap terhadap akses layak sebesar 21,6%, untuk menjadi perhatian. Terdapat potensi 21,5% penduduk akses belum layak untuk
ditingkatkan akses nya menjadi akses layak tanpa harus didahului dengan kegiatan pemicuan.
OUTPUT INSTRUMEN SSK
KONDISI SANITASI TERKINI

Sheet I. Keberfungsian Sheet O. Rantai Sheet O. Rantai Layanan


Sheet O. Akses Sheet O. GAP
Infrastrukur Layanan ALD Persampahan

HASIL PEMBACAAN INSTRUMEN


Studi Kasus: Kab. Agam

Target
Target - 2024 (%) Jangka
GAP (%) GAP (%)
Target RPJMN Pendek Capaian (%)
No Komponen Terhadap Terhadap Target
2020-2024 Provinsi Tahun:2022
Target 2024 Jangka Pendek
Sumatera Kabupaten Kabupaten
Barat AGAM AGAM

1 Penanganan Sampah Perkotaan 80% 83,0% 72,0% 72,0% 16,67% 54,3% 55,3%
2 Pengurangan Sampah Perkotaan 20% 17,0% 28,0% 27,0% 0,07% 27,9% 26,9%

Input dalam penyusunan ISU STRATEGIS PERSAMPAHAN contoh:


• Gap pengurangan sampah 27,9% untuk menjadi prioritas karena masih jauuh terhadap target pengurangan sampah 28%
• Gap penanganan sampah perkotaan sebesar 54,3% masih jauh terhadap target 72%
OUTPUT INSTRUMEN SSK
KONDISI SANITASI TERKINI

Sheet I. Keberfungsian Sheet O. Rantai Sheet O. Rantai Layanan


Sheet O. Akses Sheet O. GAP
Infrastrukur Layanan ALD Persampahan

• Dari ilustrasi rantai layanan ALD


dapat diidentifikasi isu strategis
ALD di setiap rantai layanan.
• Isu strategis meliputi kajian
multiaspek, teknis,
kelembagaan, pendaan, regulasi,
dan peran serta masyarakat
yang harus terpetakan di setiap
rantai layanan

Studi Kasus: Kab. Agam


Contoh Analisis Multiaspek Rantai Layanan SPALDS
Studi Kasus: Kutai Barat

Pengolahan Pengolahan
Penyedotan Pengangkutan Pembuangan dan Reuse
Setempat Lumpur Tinja

• Kapasitas angkut
• Angka BABS 16%
• Kapasitas truk tinja terhadap IPLT 120% • Kapasitas
• Akses Belum
terhadap total • Kapasitas penggunaan IPLT • Belum dilakukan pengujian
layak 21,5%
rumah tangga penggunaan truk 0,2% kualitas effluent IPLT
Teknis • Akses layak
6,71% tinja 16,67% • Lumpur Tinja • Belum dilakukan pemanfaatan
49,5%
• 0% penyedotan ke • Lumpur tinja terolah di IPLT hasil IPLT
• Akses aman
rumah tangga diangkut ke IPLT 0,1%
2,8%
sebesar 0,1%
Identifikasi Bentuk Identifikasi bentuk
Identifikasi Bentuk
kelembagaan dan kelembagaan dan
kelembagaan dan Identifikasi Bentuk kelembagaan
efektifitas kelembagaan efektifitas
efektifitas kelembagaan dan Kerjasama dalam
Kelembagaan pemerintah non kelembagaan
pemerintah non pengendalian kualitas efluen dan
pemerintah dalam pemerintah non
pemerintah dalam pemanfaatan produk IPLT
pengangkutan pemerintah dalam
penyedotan
pengelolaan di IPLT
Analisis apakah Analisis apakah regulasi
Analisis apakah regulasi Regulasi baku mutu
regulasi sudah sudah mengatur Regulasi terkait SOP
Regulasi sudah mengatur Regulasi pemanfaatan produk dari
mengatur tangki pengelolaan di IPLT
pewajiban penyedotan IPLT
septik kedap pengangkutan
Contoh Analisis Multiaspek Rantai Layanan SPALDS
Studi Kasus: Kutai Barat

Pengolahan
Pengolahan Setempat Penyedotan Pengangkutan Pembuangan dan Reuse
Lumpur Tinja

• Apakah sudah
mengalokasikan
Apakah sudah
pendanaan untuk Alokasi
ada Alokasi pendanaan untuk
operasional armada pendanaan
perhitungan pengujian effluent
Pendanaan pengangkutan? operasional
tarif atau Perhitungan potensi pemasukan
• Bagaimana dengan skema IPLT
retribusi dari pemanfaatan produk IPLT
tarif atau tipping fee jika
penyedotan
ada kerja sama dengan
truk tinja milik swasta
• Apakah masyarakat paham
pentingnya sanitasi aman?
Apakah
• Apakah masyarakat paham
masyarakat
tangki septik harus
bersedia dan Bagaiman melibatkan
Peran serta disedot? Analisis kesediaan masyarakat
mampu masyarakat atau swasta
masyarakat • Adakah insentif dan dalam pemanfaatan produk IPLT
membayar dalam pengangkutan?
disinsentif bagi masyarakat
tarif
yang berpartisipasi dalam
penyedotan?
sanitasi aman?
OUTPUT INSTRUMEN SSK
KONDISI SANITASI TERKINI

Sheet I. Keberfungsian Sheet O. Rantai Sheet O. Rantai Layanan


Sheet O. Akses Sheet O. GAP
Infrastrukur Layanan ALD Persampahan

Dari ilustrasi rantai layanan


sampah dapat diidentifikasi
isu strategis dan
permasalahan multiaspek
persampahan di setiap
rantai layanan

Studi Kasus: Kab. Agam


OUTPUT INSTRUMEN SSK
AREA BERESIKO SANITASI
Sheet I. Area Beresiko Sanitasi

Sistem Skor

Resiko Sangat Tinggi


4 Kondisi sanitasi sangat buruk dibarengi dengan karakteristik wilayah yang padat/wilayah perkotaa.
Sehingga perlu menjadi prioritas utama penanganan

3 Resiko Tinggi
• Jika EHRA Valid, lakukan input data IRS sesuai hasil
EHRA
2 Resiko Rendah • Jika EHRA Tidak Valid, sambil menunggu hasil studi
EHRA, lakukan input data IRS lama, namun
prosentase pembobotan EHRA diturunkan,
1 Resiko Sangat Rendah persepsi SKPD dinaikkan.
OUTPUT INSTRUMEN SSK
KEBUTUHAN SANITASI
Sheet O. Kebutuhan ALD Sheet O. Kebutuhan Persampahan

HASIL PEMBACAAN INSTRUMEN


Volume Volume Biaya OM
Biaya Investasi Biaya Investasi Biaya OM
Nama Infrastruktur Pembangunan Pengembangan (Pengembangan
(Pembangunan Baru) Pengembangan (SR) (Pembangunan Baru)
Baru (SR) SR)
Tangki Septik (Unit) 30586 Rp 151.553.630.000 - Rp 15.155.363.000 -
IPAL Permukiman (SR) 0 1501 - Rp 7.437.455.000 - Rp 743.745.500,00
IPAL Perkotaan (SR) 0 0 - - - -
IPAL Regional (SR) 0 0 - - - -

Kebutuhan Infrastruktur untuk Peningkatan Layanan Air Limbah Domestik


Nama Infrastruktur Volume Biaya Investasi Biaya OM
IPLT (m3/hari) 0 0 0 Studi Kasus: Kab. Kutai Barat
Truk Tinja (Unit) 0 0 0 dan Kab. Agam

Kesimpulan:
• Kebutuhan tangki septik yang perlu dibangun 30.586 unit, persebaran lokasi kelurahan/desa dapat dicek di sheet tsb
• Total investasi yang dibutuhkan 5 tahun ke depan : Rp 158 M (belum termasuk biaya OM)
• Tidak ada kebutuhan pembangunan IPLT dan truk tinja karena kapasitas idle IPLT dan truk tinja yang masih cukup
tinggi
• Cek kemampuan pendanaan APBD Kab/Kota untuk ALD 5 tahun ke depan, jika tidak mencapai Rp 158 M, maka akan
menjadi funding Gap
OUTPUT INSTRUMEN SSK
KEBUTUHAN SANITASI
Sheet O. Kebutuhan ALD Sheet O. Kebutuhan Persampahan

HASIL PEMBACAAN INSTRUMEN


Luas Lahan
Luas bangunan
Nama Infrastruktur Volume Unit Biaya efektif landfill Luas total (Ha)
penunjang (Ha)
(Ha)
Sarana Pengumpulan 19 unit Rp 847.305.000,00
Sarana Pengangkutan 14 unit Rp 5.549.600.000,00
Pembangunan Bank Sampah
Baru 125835 jiwa Rp -
Pembangunan TPS 3R 0 jiwa Rp -
Pembangunan TPST Baru 4752 jiwa Rp 3.532.129.613,00
Pembangunan TPA
Sanitary/Controlled Landfill Baru 0 unit Rp 13.854.180.000,00 6,99 2,33 9,32

Kesimpulan:
• Kebutuhan infra persampahan yang perlu dibangun dan persebaran lokasi kelurahan/desa dapat dicek di sheet tsb
• Total investasi yang dibutuhkan 5 tahun ke depan : Rp 23 M (belum termasuk biaya OM)
• Cek kemampuan pendanaan APBD Kab/Kota untuk Persampahan 5 tahun ke depan, jika tidak mencapai Rp 23 M,
maka akan menjadi funding Gap

Studi Kasus: Kab. Agam


OUTPUT INSTRUMEN SSK
KEBUTUHAN SANITASI
Sheet O. Kebutuhan ALD

Hal yang Perlu Dicek


Hasil Keterangan
Kebutuhan truk tinja TIDAK KELUAR (0) padahal Asumsi-asumsi pada sheet keberfungsian Sub sistem pengangkutan
saat ini Kab/Kota tidak punya truk tinja. HARUS DI-INPUT, walaupun belum ada truk tinja

Kebutuhan IPLT tidak keluar padahal kab kota Cek sheet keberfungsian (tabel analisis keberfungsian pengangkutan
belum memiliki IPLT dan pengolahan). Inputkan 0% pada bagian kapasitas penggunaan IPLT
Capaian akses aman ada walaupun tidak Akses SR ke IPAL = Akses Aman.
punya IPLT, atau IPLT tidak beroperasi. Namun perlu Pokja perlu diingatkan denga kebutuhan penyedotan pada
IPAL
Masih ada error Ada data yang belum lengkap
Ada baris tidak terpakai yg belum dihapus.
Ada error pada sheet input sebelumnya.
OUTPUT INSTRUMEN SSK
REKAPITULASI UNTUK SPM HASIL PEMBACAAN INSTRUMEN

Sheet O. Capaian Kinerja SPM

• Mengacu pada PermenPUPR No 29 Tahun


2018 tentang Standar Teknis SPM PUPR
• Meliputi capaian
• Kinerja penyediaan SPALDS akses
dasar, akses aman, SPALDT.
• Kinerja penyediaan unit pengolahan
setempat
• Kinerja penyediaan sarana
pengangkutan lumpur tinja
• Kinerja penyediaan prasarana
pengolahan lumpur tinja
• Kinerja penyediaan sambungan rumah
yang tersambung ke IPALD
• Capaian kinerja penyediaan jasa
penyedotan lumpur tinja
Studi Kasus: Kab. Agam
TERIMA KASIH

Profil Sanitasi

Bahan Informasi dalam:


Pelatihan Implementasi SSK Bagi Pokja, Balai PPW
dan Provincial Facilitator Implementation (PFI)
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)
Tahun 2023 Jakarta, 13 Maret 2023
Tambahan/Kemudahan Instrumen SSK th. 2023
Sheet i.Target.
Target Referensi (masih) Th 2024.
Peringatan : Nomor OPD (pada tabel Pokja) jangan dihapus
Sheet i. Infrastruktur ALD Sampah
1. Tabel IPALD dan Tabel IPLT
Disarankan tidak menghapus baris
Penambahan kolom kapasitas IPALD/IPLT dalam m3/hari (sdh terhitung). yg tidak terpakai, cukup “clear
2. Tabel Pengolahan Sampah (TPST) data” saja.
Penambahan kolom “Efisiensi Keberfungsian” dan “Kondisi Pengelolaan” (sdh
terhitung).
3. Tabel Pemrosesan Akhir (TPA)
Penambahan input data untuk TPA regional (jika ada), no. 11.
Data terhitung : Umur Teknis TPA
Data diinput : tinggi timbunan, hari kerja/thn, jenis TPA (Kab/Kota atau
regional)
Tambahan/Kemudahan Instrumen SSK th.
2023 Jangan menghapus baris yg tidak
terpakai, cukup “clear data” saja.

Sheet i.Keberfungsian Infrastruktur.


Penambahan kolom data sampah anorganik ke Sektor Informal à untuk perhitungan
capaian pengurangan sampah.

Control (jika memilih wilayah pelayanan pada kelurahan/desa tertentu)


Satuan Data dari UPTD Data dari armada yang beroperasi Data dari pelayanaan RT (kolom AA)
m3/hari 333,33 203 #N/A
Pengangkutan ke TPA #N/A
ton/hari 100 60,9 #N/A
RT Terlayani 25641 15615 #N/A
Satuan Data dari UPTD Data dari armada yang beroperasi Data dari pelayanaan RT (kolom AE)
m3/hari 93 #N/A
Pengolahan di TPST #N/A
ton/hari 28 #N/A
RT Terlayani 7185 #N/A
Satuan Data dari UPTD Data dari armada yang beroperasi Data dari pelayanaan RT (kolom AB)
m3/hari 333 0 Cek kesesuaian data RT yang dilayani
Pengolahan di TPS 3R
ton/hari 200 0 (Kolom AB)
RT Terlayani 51283 0
Satuan Data dari UPTD Data dari armada yang beroperasi Data dari pelayanaan RT (kolom AC)
m3/hari 333 0 Cek kesesuaian data RT yang dilayani
Pengurangan di Bank Sampah
ton/hari 200 0 (Kolom AC)
RT Terlayani 256411 0
Satuan Data dari UPTD Data dari armada yang beroperasi Data dari pelayanaan RT (kolom AD)
m3/hari 33 #N/A
Pengurangan Sektor Informal (yang bekerjasama dengan Pemda) #N/A
ton/hari 100 #N/A
RT Terlayani 128206 #N/A
Tambahan/Kemudahan Instrumen SSK th. 2023
• Sheet o.Bab II.
Penyesuaian format tabel dengan PT01

• Form 3.A.4.SPM • Form 3.B.4.SPM


Capaian Kinerja SPM
(terhitung)

Anda mungkin juga menyukai