S T U D Y ) D A N R A N C A N G A N AWA L ( B A S I C D E S I G N )
T E M PAT P E N G O L A H A N S A M PA H T E R PA D U ( T P S T )
K O TA C I L E G O N , K O TA PA D A N G , K A B U PAT E N
T U B A N D A N K A B U PAT E N G I A N YA R
P E M A PA R A N L A P O R A N P E N D A H U L U A N
7 JUNI 2023
• Nama Pekerjaan: Penyusunan studi kelayakan (feasibility study)
dan rancangan awal (basic design) tempat pengolahan sampah
terpadu (TPST) Kota Cilegon, Kota Padang, Kabupaten Tuban dan
Kabupaten Gianyar
• Penyedia Jasa: KSO PT. Arkonin Engineering Manggala Pratama –
PT. Bina Lestari Lingkungan Sejahtera – PT. Dekama Sekata
• Waktu Pelaksanaan Kontrak: 120 hari kalender
• Lokasi Pekerjaan: Kota Cilegon (1 lokasi), Kota Padang (1 lokasi),
Kab. Tuban (1 lokasi) dan Kab. Gianyar (1 lokasi)
OUTLINE
FS DAN BED TPST
CIPATUGI
• PENDAHULUAN
• MAKSUD, TUJUAN, OUTPUT
• RUANG LINGKUP PEKERJAAN
• LOKASI KEGIATAN
• METODOLOGI
• RENCANA KERJA
• PERSONIL
• STRUKTUR ORGANISASI
3
OUTPUT Tersedianya dokumen kelayakan pembangunan TPST dengan
KEGIATAN kriteria :
FS DAN BED TPST
RUANG 4.
5.
Analisis pemilihan teknologi
Mengembangkan sistem pengolahan sesuai dengan teknologi
terpilih
Padang
7 Cilegon
Tuban
Gianyar
8
9
FS DAN BED TPST
CIPATUGI
METODOLOGI PEMILIHAN
TEKNOLOGI
10
TEKNOLOGI TERUJI (PROVEN)
FS DAN BED TPST
CIPATUGI
Berdasarkan hasil diskusi dengan Perumda Pembangunan Sarana Jaya bahwa teknologi ini
adalah teknologi baru, maka sebaiknya dapat juga dijelaskan bahwa teknologi sudah
melalui tahap pembuktian sesuai dengan Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia No. 42 Tahun 2016 tentang Pengukuran dan
Penetapan Tingkat Kesiapterapan Teknologi, dijelaskan bahwa: “Tingkat Kesiapterapan
Teknologi (TKT) merupakan pengukuran untuk menunjukkan status tingkat kesiapterapan
hasil penelitian (research) dan pengembangan yang selanjutnya akan masuk pada tahap
komersialisasi, sehingga dapat dimanfaatkan oleh industry, pemerintah maupun
masyarakat. Prinsip dasar pengukuran TKT ini menggunakan tingkat kesiapterapan hasil
Penelitian (research) dan Pengembangan dengan indikator-indikator yang sesuai dengan
masing-masing jenis Peneliatian (research) dan Pengembangan di Indonesia. TKT secara
umum, setiap jenis Penelitian (research) dan Pengembangan dibagi menjadi 9 tingkatan
dengan masing-masing memiliki indikator-indikator yang berbeda. Indikator capaian TKT
11
disusun dalam bentuk pedoman yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal”.
FS DAN BED TPST Contoh dari Tingkat Kesiapterapan Teknologi Hard Engineering:
CIPATUGI
PENGUMPULAN DATA :
1. Data Sekunder, mendapatkan data umum/Studi pustaka
2. Data Primer, menggunakan kombinasi metode kuantitatif dan
kualitatif. Kedua metode tersebut akan saling melengkapi dalam
mengumpulkan dan menganalisis semua informasi yang
dibutuhkan.
a. Kuantitatif → Wawancara menggunakan Kuisioner
b. Kualitatif → Wawancara Mendalam dan FGD
13
FS DAN BED TPST CIPATUGI
RESPONDEN
1. Wilayah Survei : Kota Padang, Kota Cilegon, Kabupaten Tuban dan Kabupaten
Gianyar
2. Penentuan Sampling : Populasi dalam penelitian ini adalah Rumah Tangga di 2
atau 3 Kecamatan terdekat lokasi TPST. Besarnya pengambilan sampel
menggunakan rumus statistik dari Lynch et al. (1974).
n = Jumlah Sampel N = Populasi
NZ2.p(1-p) Z = Nilai variabel normal (1,96) untuk tingkat reliabilitas 0,95
d = Kesalahan pengambilan sampel (5%)
n=
Nd2 + Z2 . p = Proporsi terbesar yang mungkin terjadi (0,5)
p(1-p)
METODE KUALITATIF
FS DAN BED TPST
CIPATUGI
16
CIPATUGI