Anda di halaman 1dari 5

Ayunda Rahmadhani

21080117140065
Kelas A

MANAGER REPRESENTATIVE

 Tanggung Jawab dan Wewenang Manager Representative


a. Memastikan setiap proses dalam sistem manajemen mutu ditetapkan dan dijalankan
dengan benar sesuai dnegan instruksi
b. Menyampaikan laporan hasil kepada manajemen puncak dan memastikan manajemen
puncak mengerti kinerja sistem maajemen mutu serta dengan adanya perbaikan
c. Memastikan setiap pekerja memahami hasil dari kegiatan perusahaan, sehingga dapat
memenuhi tujuan dan target perusahaan

 Tugas dari Manager Representative ini terbagi dalam 5 bagian antara lain,yaitu:
a. Perencanaan
b. Dukungan
c. Operasi
d. Evaluasi
e. Perbaikan

 Perencanaan dari Manager Representative


a. Tindakan Menangani Resiko dan Peluang
1. Aspek lingkungan
Aspek lingkungan berupa HIRADC (Hazard Identification Risk Assessment and
Determining Control) yang akan direview setiap 12 bulan.
Dalam Matriks penilaian resiko, didalamnya memuat anatraa lain, yaitu:
• Probability: kemungkinan terjadinya resiko.
• Severity: seberapa besar tingkat resiko.
• Risk: hasil dari Probability X Severity
Beberapa hal yang harus diidentifikasi antara lain:
 Kegiatan rutin dan tidak rutin
 Kegiatan semua personel yang memiliki akses ke tempat kerja termasuk
subkontraktor dan pengunjung.
Ayunda Rahmadhani
21080117140065
Kelas A

 Perilaku manusia, kemampuan, dan faktor manusia lainnya.


 Bahaya yang ditimbulkan di sekitar tempat kerja oleh aktivitas terkait
pekerjaan di bawah kendali organisasi.
 Perubahan dalam organisasi, aktivitas, atau materialnya.
 Desain area kerja, proses, intalasi, permesinan, prosedur operasi, dan
organisasi kerja, termasuk adaptasinya terhadap kemampuan manusia
2. Kewajiban Penataan
Berdasarkan standar ISO 14001:2015 mengenai penerapan sistem manajemen
lingkungan. PT. TJB Power Services telah menentukan dan menerapkan
kewajiban penataan yang meliputi persyaratan hukum berupa undang-undang
peraturan pemerintah, peraturan daerah serta instansi yang berwenang lainnya.
3. Tindakan Perencanaan
Yaitu pada penetuan peringkat value of risk yang tertera di dokumen tersebut
setelah dilakukan scoring terhadap aspek dan dampak lingkungan, dan telah
membuat program manajemen lingkungan
b. Sasaran Lingkungan dan Perencanaan Mencapai Sasaran
1. Dalam menetapkan tujuan dan sasaran lingkungan, perusahaan
perlu mempertimbangkan aspek-aspek berikut:
2. Pemenuhan hukum dan peraturan yang berlaku
3. Teknologi diimplementasikan dengan mempertimbangkan ketersediaan,
keefektifan, dan biaya.

 Dukungan dari Manager Representative


1. Sumber Daya
Manajemen puncak sebaiknya memastikan bahwa sumber daya dengan tanggung
jawab sistem manajemen lingkungan didukung dengan sumber daya yang diperlukan.
Pada departemen EHS sendiri terdiri dari 11 personil. Sumber daya yang ada di
departemen EHS juga melakukan kerjasama dengan departemen lain untuk memastikan
Sistem Manajemen Lingkungan telah dijalankan oleh semua pihak dalam perusahaan.
2. Kompetensi
Ayunda Rahmadhani
21080117140065
Kelas A

Berdasarkan standar ISO 14001:2015 pelatihan lingkungan diberikan terutama


terhadap pegawai yang bekerja pada bidang yang dapat menimbulkan dampak penting
bagi lingkungan. Pelatihan yang diikuti diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan
kesadaran V-20 pegawai mengenai pengelolaan lingkungan sehingga sistem manajemen
lingkungan dapat berjalan dengan baik. Pelatihan antara lain yaitu AMDAL, RKL &
RPL, UKL & UPL Implementation and Report Making, Pelatihan Pengelolaan B3 dan
Limbah B3.
3. Kepedulian
Untuk meningkatkan kepedulian karyawan terhadap lingkungan, PT. TJB Power
Services menerapkan cara dalam bentuk sosialisasi terhadap kebijakan lingkungan
dengan cara menempelkan pamflet yang berisikan kebijakan lingkungan di tempat yang
strategis, menempelkan sertifikat ISO, dan adanya bendera SGS di dalam Gedung Utama.
4. Komunikasi
a. Komunikasi internal
Komunikasi internal yang terjadi dalam perusahaan adalah komunikasi antar
departemen melalui bentuk e-mail, komunikasi lisan, maupun pengumuman yang
dapat memudahkan akses komunikasi antar personal maupun antar departemen di
PT. TJB Power Services. Komunikasi secara lisan biasanya dilakukan pada saat
meeting, briefing, maupun saat training.
b. Komunikasi eksternal
Komunikasi eksternal adalah kegiatan komunikasi antara perusahaan
dengan khalayak yang statusnya diluar lingkup perusahaan. Komunikasi eksternal
yang terjadi di PT. TJB Power Services adalah komunikasi dengan beberapa pihak
seperti dengan PLN, CJP, tamu/magang, pemerintah dan masyarakat di area sekitar
perusahaan. Untuk komunikasi dengan PLN dan / atau CJP ada meeting yang
diadakan mingguan, bulanan maupun per 3 bulan. Adapun bentuk lain komunikasi
eksternal yaitu dalam bentuk website perusahaan.

 Operasi dari Manager Representative


a. Perencanaan operasiona dan pengendalian
Ayunda Rahmadhani
21080117140065
Kelas A

1. Pengelolaan Limbah
2. Pembuangan Limbah B3
3. Pembuangan Limbah non-B3
4. Emisi Udara dan Kebisingan
5. Pengelolaan Limbah Cair
6. Penyimpanan dan Penanganan Bahan Kimia Berbahaya
b. Kesiapan dan tanggap darurat
Untuk penanganan situasi tanggap darurat tersebut dijelaskan dalam BMS. PT. TJB
Power Services membentuk Emergency Response Team untuk menangani situasi
darurat. Peralatan untuk mengatasi keadaan darurat tersedia di berbagai tempat di
perusahaan seperti Alat Pemadam Api Ringan (APAR), Hydrant, Emergency Call,
Emergency Shower, Petunjuk tentang Muster Point, dan Emergency Exit.

 Evaluasi Kerja dari Manager Representative


a. Pemantauan, pengukuran, analisis dan evaluasi
Adapun beberapa pemantauan yang dilakukan oleh perusahaan antara lain adalah
pemantauan kualitas udara dan kebisingan, limbah cair, dan pemantauan sumur
deteksi kebocoran ash yard. Pemantauan dan pengukuran terhadap parameter
lingkungan dilakukan secara berkala dan terjadwal. Sebagai contoh, untuk
pengukuran kualitas udara ambien dilakukan 3 bulan sekali dan pemantauan emisi
udara dilakukan pada saat operasional pembangkit 3 bulan sekali selama tahap
operasi. Di dalam chimney/cerobong juga terdapat alat pemantau emisi udara/CEMS
(Continuous Emmision Monitoring System) yang dapat mengukur emisi selama 24
jam pada cerobong pembangkit. Untuk pemantauan udara ambien dilakukan oleh
pihak ketiga.
b. Audit internal
Audit internal yang dilakukan oleh PT. TJB Power Services dilakukan oleh komite
audit internal sebanyak 1 kali dalam 1 tahun. PT. TJB Power Services melakukan
audit internal Sistem Manajemen Lingkungan bersamaan dengan sistem manajemen
Ayunda Rahmadhani
21080117140065
Kelas A

lainnya. Audit internal yang dilakukan oleh PT. TJB Power Services dilakukan
sebelum adanya surveillance audit / audit eksternal.
c. Tinjauan manajemen
Bentuk dari tinjauan manajemen di PT. TJB Power Services berupa Management
Team Meeting. Hal ini dilakukan sebagai persiapan sebelum pelaksanaan
Surveillance Audit / Audit Eksternal. Dalam meeting ini, dibahas mengenai hasil
audit internal dan eksternal sebelumnya, hasil dari Management Team Meeting
sebelumnya, serta rencana agar ketidaksesuaian tidak terjadi lagi.

 Perbaikan dari Manager Representative


a. Ketidaksesuaian dan tindakan korektif
Ketidaksesuaian yang terjadi dicatat dan dimonitor dalam Non-Conformance Log
Status. Di dalam NCR Log Status terdapat Corrective Action, yaitu permintaan untuk
melakukan tindakan perbaikan atas ketidaksesuaian yang terjadi yang ditemukan
dalam audit. Di dalam NCR Log Status terdapat pula keterangan apakah temuan
sudah diperbaiki atau belum.
b. Perbaikan berkelanjutan
Perusahaan melakukan perbaikan lingkungan dengan melakukan peningkatan
terhadap lingkungan kerja perusahaan serta peningkatan terhadap kinerja, kesesuaian,
kelayakan, dan keefektifan sistem manajemen lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai