Anda di halaman 1dari 4

2.

7 Tata Letak Pipa Servis (Pipa Tertier)

Contoh Tata Letak Pipa Servis (Pipa Tertier)

Pipa Service PVC  100mm

Pipa Service PVC  100mm

2.8 Perencanaan Bangunan Pelengkap Pada Sistem Jaringan

Bangunan pelengkap adalah bangunan penunjang yang digunakan untuk


memudahkan pemeliharan serta meningkatkan kinerja sistem pengaliran yang ada,
bangunan penunjang dimaksud adalah :
a. Bak Kontrol
Bak kontrol digunakan untuk memudahkan pemeliharaan pada saluran
perpipaan apabila terjadi penyumbatan.
Bak kontrol diletakkan pada :
 Setiap perubahan diameter pipa
 Setiap perubahan kemiringan pipa
 Setiap perubahan arah aliran dalam pipa baik horizontal maupun vertikal
 Setiap pertemuan dua saluran (pipa) atau lebih
 Pada jarak lurus dengan jarak maksimum 20 m Ukuran dan
letak bak kontrol pada persil :
a) Luas permukaan minimal 40 x 40 cm (bagian dalam), dan diberi tutup plat beton
yang mudah dibuka/tutup.
b) Kedalaman bak kontrol disesuaikan dengan kebutuhan kemiringan pipa-pipa
yang masuk/keluar bak.
c) Untuk bak kontrol di pekarangan rumah, dinding bagian atas dipasang
sedemikian rupa sehingga dapat mencegah masuknya limpasan air hujan.
d) Disarankan bak kontrol dibuat dengan beton pra cetak sesuai dengan tipe yang
dibutuhkan.

b. Drop Manhole
Drop Manhole digunakan apabila beda elevasi pertemuan cabang saluran datang (Inlet)
dan saluran yang meninggalkan (Outlet) > 50 cm
4.2 Pemasangan Perpipaan

Secara garis besar hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan pipa adalah
sebagai berikut :
a. Aliran air dalam pipa telah ditentukan dalam gambar rencana, sehingga semua
pekerjaan pipa harus dipasang sesuai dengan gambar rencana.
b. Apabila pipa-pipa dipasang/ditanam di dalam tanah, maka dasar parit-parit galian
pipa harus rata dan bebas dari benda-benda yang keras seperti batu atau kerikil kasar.
c. Tidak diperbolehkan membengkokkan pipa (kecuali pipa PE), tapi harus
menggunakan alat rakit belokan (asesoris), seperti bend elbar, pencabang (tee) untuk
maksud tersebut.
d. Pipa tidak boleh diturunkan kedalam parit sebelum parit mempunyai kedalaman yang
ditentukan dalam gambar rencana.
e. Parit-parit galian pipa harus diberi dasar pasir setebal 10 cm lebih dahulu sebelum
pipa diturunkan (dipasang) atau sesuai dengan gambar rencana.
f. Setelah pipa diturunkan kedalam galian parit pipa dan setelah pemasangan
sambungan pipa selesai, harus diberi urugan pasir setebal 10 cm diatas pipa dan
kemudian diatasnya dapat ditimbun dengan bahn bekas galian yang bebas dari
kotoran atau dengan urugan tanah dari luar.
g. Cara atau metoda penimbunan kembali harus dilakukan lapis demi lapisan kemudian
dipadatkan sekeliling dan diatas pipa dengan cara yang tidak merusak pipa.
h. Setelah pipa-pipa tersambung dan terpasang harus diuji secara hidrostatis
(commisioning test), untuk itu bagian-bagian sambungan pipa yang sudah terpasang
tersebut tidak boleh ditimbun sebelum pengujian hidrostatis selesai. Pekerjaan
dinyatakan selesai dengan baik bila tidak terdapat tanda-tanda adanya kebocoran

Anda mungkin juga menyukai