Anda di halaman 1dari 3

A.

PEKERJAAN SANITASI

1. Persiapan

 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan sanitair.


 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja, antara lain : , bak fiber , Lem PVC, washtafel, , floor
drain, kran dinding,Closet jongkok , seal tape, sealant, Pipa PVC dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : bor, gerinda, waterpass, obeng, kunci pas,
gun sealant, dll.

2. Pengukuran

Terlebih dahulu dilakukan pengukuran (marking area) untuk titik penempatan dan
elevasi ketinggian alat sanitair

3. Pelaksanaan pekerjaan pemasangan alat sanitiar

 Pelaksanaan pekerjaan pemasangan sanitair dan asseccoriesnya dapat dikerjakan


bersamaan dengan pekerjaan pengecatan atau pada saat bangunan pada tahap
penyelesaian untuk serah terima, hal ini dilakukan untuk menjaga alat-alat sanitair
tersebut tidak rusak/hilang sebelum bangunan digunakan.
 Beri tanda (marking area) untuk penempatan posisi alat sanitair.
 Pastikan posisi titik inlet untuk connect ke alat sanitair sudah terpasang sesuai
dengan gambar kerja.
 Untuk inlet berupa drat, penyambungan terlebih dahulu menggunakan seal tape.
 Pasang alat sanitary pada posisi yang telah diberi tanda.
 Proteksi alat sanitair yang sudah terpasang.
 Untuk testing pada pekerjaan sanitair adalah test fungsi alat sanitair.

4. Instalasi Air bersih :

a) Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta Diagram
Isometri dimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa itu diletakkan.
b) Pemasangan pipa pvc 1/2 dilaksanakan setelah pasangan bata dan sebelum
pekerjaanplesteran dan acian, fungsi untuk menghindari bobokan yang
menyebabkan keretakan dinding. (Untuk instalasi dalam bangunan).
c) Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air hujan dikerjakan
setelah pekerjaan plesteran diselesaikan.
d) Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus dipasang sparing
atau pemipaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran.
e) Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan plug/dop yang tidak
mudah lepas (menghindari kotoran/adukan masuk sehingga terjadi
penyumbatan).
Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran.
f) Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter
g) Rencana instalasi air bersih diletakkan pada perempatan nat keramik / as
keramik, simetris dengan luas keramik.
h) Setelah instalasi terpasang segera diadakan test tekanan pipa :
- Untuk pipa Gip maximum 10 Bar
- Untuk pipa PVC maximum 6 Bar

5. Instalasi air Kotor

a) Hal yang perlu diketahui : Denah instalasi dan diagram isometris pipa air kotor
serta jalur pembuangan.
b) Pipa yang digunakan ukuran 3" dan 4 "
c) Hindari /jangan terlalu banyak percabangan.
d) Sambungan harus betul-betul rapat.
e) Untuk air bekas harus dibuat Manhole untuk kontrol pembersihan (bak kontrol)
pada tempat-tempat tertentu.
f) Untuk lubang saluran pembuang harus diberi saringan.
g) Sparing harus melebihi rencana peil lantai beton & tebal beton. ( diatas plat = 25
cm, dibawah plat = 15 cm ), bagian atas supaya ditekuk atau digepengkan /
ditutup dengan cara dipanaskan.
h) Posisi sparing harus sesuai dengan type saniter (jika saniter telah ditentukan).
i) Jika saniter belum ditentukan , dipakai sistem Block Out.
j) Sparing Clean out harus dipasang bersamaan dengan sparing closet (bila ada), di
mana letak sparing clean out berada di samping atau dekat dengan sparing
closet, fungsinya adalah untuk pembersihan apabila closet terjadi penyumbatan.
k) Fan out dipasang bila dalam instalasi saluran kotor banyak percabangan dengan
saluran pembuangannya lewat shaft. Fungsinya untuk mengurangi tekanan
udara pada pipa pada saat closet di gelontor dengan air.
l) Floor drain supaya diletakkan jauh dari pintu dan dekat dengan kurasan bak.

6. Pembuatan Septictank

Septic tank adalah sistem sanitasi yang terdiri dari pipa saluran dari kloset, bak
penampungan kotoran cair dan padat, bak resapan, serta pipa pelepasan air bersih dan
udara. Agar septic tank tidak mudah penuh dan mampat, perlu diperhatikan hal-hal
berikut:

a. Kemiringan pipa. Kemiringan menentukan lancar tidaknya proses pembuangan limbah.


Selisih ketinggian kloset dan permukaan air bak penampung kotoran, sebaiknya sebesar
mungkin. Agar mengalir lancar, kemiringan pipa minimal 2%, artinya setiap 100cm
terdapat perbedaan ketinggian 2cm.
b. Pilih pipa saluran yang tepat. Pipa saluran sebaiknya berupa pipa PVC. Ukuran
minimalnya adalah 4 inci. Rumah yang memiliki banyak toilet, sebaiknya
menggunakan diameter pipa yang lebih besar. Buatlah saluran dengan lurus
tanpa belokan, karena belokan atau sudut, rentan mampat.
c. Sesuaikan kapasitas dengan kebutuhan. Untuk rumah tinggal dengan jumlah
penghuni hingga empat orang, cukup dibuat septic tank dengan ukuran
1,5mx1,5mx2m. Bak endapan dan sumur resapan bisa dibuat dengan ukuran
1mx1mx2m. Semakin banyak penghuni rumah, semakin besar ukuran yang
dibutuhkan.
d. Bak harus kuat dan kedap air. Dinding, dasar, dan penutup bak utama harus
kedap air, agar limbah tidak mencemari lingkungan. Bak endapan dan resapan
sebaiknya memiliki dasar berupa campuran kerikil dan pasir.
Spesifikasi bahan untuk pembuatan septic tank tersebut antara lain:
 dinding septic tank terbuat dari pasangan batu bata 1pc: 4 ps
 lantai kerja dari cor beton tanpa tulangan
 Penutup sep tic tank terbuat dari beton bertulang dengan ketebalan 12 cm
sehingga kuat menahan beban kendaraan melintas diatasnya.
 resapan terbuat dari bahan ijuk, pasir, dan kerikil.

Anda mungkin juga menyukai