Anda di halaman 1dari 12

5.1.

PENDEKATAN
Untuk dapat mencapai pengembangan SPAM secara efektif maka perlu dilakukan dengan
beberapa pendekatan sebagai berikut :
1. Koordinasi dan Sinergi adalah program harus mampu membangun koordinasi dan sinergi antar
stakeholder baik Pemerintah di tingkat Pusat, Provinsi, dan Kota/ Kabupaten; juga dengan
masyarakat/ Lembaga Kemasyarakatan dan Sektor Swasta.
2. Pemberdayaan Masyarakat yaitu program harus mengedepankan pemberdayaan dan
peningkatan peran serta masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam program tersebut.
3. Teknologi tepatguna adalah program harus memperhatikan kapasitas dan kemampuan
penguasaan teknolgi stakeholder terkait untuk menanganinya,
4. Program harus mampu memberikan upaya terobosan yang dapat menjadi contoh keberhasilan
penyediaan air minum yang dikembangkan lebih luas oleh Pemerintah Daerah agar upaya
pencapaian target nasional pada tahun 2015.

5.2. KONSEP PELESTARIAN LINGKUNGAN SEKITAR SUMBER AIR BAKU


Pelestarian lingkungan sekitar sumber air baku merupakan konsekuensi dari pemanfaatan air
baku untuk kehidupan. Konsep pelestarian lingkungan terutama lingkungan sekitar sumber air baku
menjadi salah satu konsep yang diterapkan di Kota Kabupaten Cilacap, untuk mempertahankan
kelestarian lingkungan hidup dengan pemanfaatan sumber daya air yang ada.
Pelestarian lingkungan sekitar sumber air baku terutama dilakukan di sekitar kawasan
sempadan sungai (sepanjang kanan dan kiri sungai), sekitar mata air (dalam radius 200 m dari
sumber mata air) serta kawasan yang diperuntukkan sebagai kawasan resapan air. Selain itu perlu
dilakukan upaya-upaya konservasi air tanah untuk menjaga keseimbangan dan kualitas air tanah.

5.3. KONSEP KETERPADUAN DENGAN PRASARANA DAN SARANA SANITASI


Pengaturan pengembangan SPAM diselenggarakan secara terpadu pula dengan
pengembangan Prasarana dan Sarana Sanitasi yang berkaitan dengan air minum. Perlindungan air
baku dilakukan melalui keterpaduan pengaturan pengembangan SPAM dengan Prasarana dan Sarana
Sanitasi. Adapun Prasarana dan Sarana Sanitasi meliputi prasarana Air Limbah serta prasarana
Persampahan sehingga kualitas air mempunyai kualitas yang bagus karena tidak langsung di buang
ke badan air.
Pengembangan Prasarana dan Sarana Sanitasi didasarkan pada pertimbangan:
a) Keberpihakan pada masyarakat miskin dan daerah rawan air;
b) Peningkatan derajat kesehatan masyarakat;

1
c) Pemenuhan standar pelayanan; dan
d) Tidak menimbulkan dampak sosial.
e) Penyelenggaraan pengembangan SPAM harus dilaksanakan secara terpadu dengan
pengembangan Prasarana dan Sarana Sanitasi untuk menjamin keberlanjutan fungsi penyediaan
air minum dan terhindarnya air baku dari pencemaran air limbah dan sampah.
f) Keterpaduan pengembangan dilaksanakan pada setiap tahapan penyelenggaraan pengembangan.
g) Apabila penyelenggaraan pengembangan belum dapat dilakukan secara terpadu pada semua
tahapan, keterpaduan penyelenggaraan pengembangan sekurang-kurangnya dilaksanakan pada
tahap perencanaan, baik dalam penyusunan rencana induk maupun dalam perencanaan teknik.
h) Dalam penyelenggaraan pengembangan SPAM dan/atau Prasarana dan Sarana Sanitasi
Pemerintah Daerah dapat melakukan kerjasama antar daerah.

5.4. KERANGKA PIKIR PELAKSANAAN PEKERJAAN


Penyusunan Master Plan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) Kota Kabupaten Cilacap
dimulai dengan memahami Kerangka Acuan Kerja yang diberikan oleh pihak pemberi pekerjaan dan
menyusun rencana kerja yang akan dilakukan serta melakukan kajian terhadap pedoman yang
berkaitan dengan pengelolaan air minum. Seluruh kegiatan diatas tercakup di dalam Laporan
Pendahuluan.
Tahap selanjutnya adalah identifikasi kondisi/karakteristik wilayah Kota Kabupaten Cilacap,
terutama kondisi sistem penyediaan air minum di Kota Kabupaten Cilacap. Sebelum melakukan
analisis sistem penyediaan air minum dilakukan analisis wilayah menurut tingkat kekotaannya untuk
menentukan wilayah perencanaan.
Setelah penentuan wilayah perencanaan dilakukan identifikasi untuk perencanaan detail
pembangunan jaringan air bersih/air minum di lokasi yang telah ditentukan tersebut. Dari hasil
analisis tersebut maka dapat diketahui kualitas dan kuantitas sistem peyediaan air minum, kemudian
dapat dihitung penyediaan dan distribusi air bersih berdasarkan kualitas dan kuantitas sistem
peyediaan air minum. Dari perencanaan detail pembangunan jaringan air bersih/air minum tersebut
dapat dianalisis sistem perpipaannya, yang selanjutnya menjadi dasar pertimbangan dalam
penyediaan air minum di Kota Kabupaten Cilacap. Selain itu juga menjadi pertimbangan dalam
menentukan kebutuhan prasarana dan sarana, serta perhitungan kebutuhan biaya yang selanjutnya
akan menjadi dasar penentuan tahapan rencana pembangunan pengelolaan penyediaan air minum
jangka menengah.
Peran serta masyarakat dan swasta perlu dilibatkan dalam penyelenggaraan kegiatan ini oleh
karena itu perlu adanya analisis untuk mengetahui peran serta masyarakat dan swasta dalam sistem
penyediaan air minum sesuai dengan karakteristik masyarakat. Peran serta masyarakat tersebut akan
mendukung dalam pelaksanaan Penyusunan Master Plan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum)
Kota Kabupaten Cilacap. Kondisi kelembagaan dalam Jaringan Air Bersih/Air Minum di Kota
Kabupaten Cilacap juga perlu dipertimbangkan sebagai salah satu faktor yang berpengaruh. Dari
analisis terhadap kelembagaan Sistem Penyediaan Air Minum dapat diketahui potensi dan kendala
kelembagaan yang selanjutnya dianalisis dalam analisis pengembangan kelembagaan. Analisis
pengembangan kelembagaan akan dipengaruhi oleh sistem/mekanisme Sistem Penyediaan Air
Minum. Hasil dari analisis pengembangan kelembagaan akan menjadi dasar dalam perumusan
rencana kelembagaan Sistem Penyediaan Air Minum.
Tahapan rencana dari studi ini terdiri dari rencana sistem penyediaan ar minum, penyusunan
rencana pembangunan jangka menengah (RPJM), dan rencana kelembagaan. Ketiga rencana tersebut
saling mempengaruhi/mendukung dalam penyusunan produk akhir dari pekerjaan ini.
Kerangka pikir pelaksanaan Penyusunan Master Plan SPAM (Sistem Penyediaan Air
Minum) Kota Kabupaten Cilacap dapat dilihat pada gambar kerangka pikir, sebagai berikut :

2
3
KERANGKA PIKIR PENDEKATAN
SURVEY DAN PENDATAAN IDENTIFIKASI PERMASALAHAN & ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK SISTEM DAN JARINGAN

Peta Topografi dan Foto Udara


Gambaran Umum Kondisi
- Hidrologi Sumber Air IDENTTIFIKASI SUMBER
- Topografi AIR MINUM BAKU POTENSIAL
- Klimatologi - Jarak & Beda Tinggi Sumber air
- Fisiografi - Debit Optimum Sumber Air
- Geologi - Kualitas air & Pemakaian saat ini

Curah Hujan dan Tangkapan Air


PEMENUHAN KEBUTUHAN
(PERKIRAAN ALTERNATIF)
Fungsi Strategis Kawasan ANALISIS KEBUTUHAN PENYAMBUNG - Teknis
EVALUASI - Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) JARINGAN DISTRIBUSI DAN/ATAU - Ekonomis
RENCANA KOTA - Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) KAPASITAS PENGOLAHAN - Lingkungan
- Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) - Angka Prevalensi Penyakit
- Rencana Kawasan Pesisir

Penggunaan Lahan dan TGL ANALISIS PERKIRAAN


Data Demografi KEBUTUHAN AIR
- Jumlah Penduduk - Domestik
- Penyebaran Penduduk - Non Domestik RENCANA INDUK
- Kepadatan Penduduk AIR BERSIH
Data Sosial Ekonomi - Rencana Kegiatan Untuk Pentahapan
- PDRB - Rencana Pengembangan SDM
ANALISIS JUMLAH ANGGARAN TUNGGU
- Mata Pencaharian & Pendapatan - Dimensi-dimensi Pokok dari Sistem
ATAU POTENSIAL
- Adat-istiadat, tradisi dan budaya - Rekomendasi langkah-langkah penguasaan
- Perpindahan penduduk dan pengaruhnya dan pengamanan sumber air baku
- Rencana Pentahapan 5 Tahun
Data Kesehatan, Sanitasi & kes. Lingk - rencana tindak Lanjut
- Statistik Kesehatan
- Angka Kelahiran, Kematian & Migrasi
ANANLISIS KAPASITAS BELUM
Data Penyakit akibat yg buruk
DIMANFAATKAN (IDLE CAPACITY)
KAK Sarana Pelananan Kesehatan

Data Demografi
- Jumlah Penduduk
- Penyebaran Penduduk
RENCANA JARINGAN
- Tentukan Daerah Pelayanan
- Kepadatan Penduduk ANALISIS TINGKAT DAN CAKUPAN
- Mengumpulkan Data untuk daerah
PELAYANAN YANG ADA
Pelayanan
Kinerja Instalasi - Menggambarkan sistem Jaringan
distribusi
Teknis Menentukan kebutuhan tiap titik simpul
- Menghitung diameter dan hidrolis
ANALISIS TINGKAT KEBOCORAN Menggambar sistem Jaringan distribusi
Kinerja Pelayanan

Tingkat Pelayanan
ANALISIS KINERJA PELAYANAN
Periode Pelayanan

Jangkauan Pelayanan
EVALUASI SISTEM
PENYEDIAAN AIR
MINUM YANG ADA ANALISIS PENGEMBANGAN
Jumlah & Kinerja Peralatan/Perlengkapan
KELEMBAGAAN DAN SDM
Prosedur & Kondisi Operasi & Perawatan

Tingkat Kebocoran

Non Teknis
ANALISIS KINERJA KELEMBAGAAN,
Kondisi & Kinerja Keuangan SUMBER DAYA MANUSIA DAN
KEUANGAN
Kondisi dan Kinerja Karyawan
5.5. TAHAP PERSIAPAN, PENGUMPULAN DAN KOMPILASI DATA
5.5.1. Tahapan Persiapan Survai
Tahapan persiapan survai ini terdiri dari beberapa kegiatan, sebagai berikut:
1. Persiapan dasar, berupa pengkajian data/informasi dan literatur yang telah ada, yang berkaitan
dengan Perencanaan Detail Pembangunan Jaringan Air Bersih/Air Minum Kota Kabupaten
Cilacap yang hasilnya dapat berupa asumsi dan hipotesa mengenai Sistem Penyediaan Air
Minum.
2. Mempersiapkan instrumen survai berupa:
a. Koordinasi antara pihak manajemen konsultan dengan pihak proyek atau dengan Satker
Pengembangan Kinerja Pengolahan Air Minum Kalimantan Timur menyangkut
penyelesaian administrasi kontrak.
b. Mobilsasi personil yang terlibat
c. Penajaman lingkup kegiatan dan uraian tugas konsultan dengan mengacu pada KAK
serta hasil koordinasi awal dengan Satuan Kerja
d. Menyusun daftar kebutuhan data dan informasi.
e. Peta-peta dasar Kota Kabupaten Cilacap
f. Mempersiapkan surat-surat tugas team ke wilayah kerja PDAM Kabupaten Cilacap

5.5.2. Tahapan Pelaksanaan Survai


Tahapan persiapan survai ini terdiri dari beberapa kegiatan, sebagai berikut:
1. Survai data instansional, berupa pengumpulan data dari instansi pemerintah terkait. Hasil yang
diharapkan berupa uraian, data angka atau peta mengenai keadaan wilayah, keadaan kawasan
disekitarnya, data jumlah pelanggan, laporan keuangan.
2. Survai lapangan, untuk menguji data intansional dan untuk mengetahui keadaan yang
sebenarnya. Hasilnya berupa peta-peta yang mencakup: pola pengambilan air baku, pola
perpipaan dan distribusi air bersih.

5.5.3. Tahapan Pengumpulan Data dan Kompilasi Data


Tahapan pengumpulan data ini terdiri dari beberapa kegiatan, sebagai berikut:
1. Pekerjaan pengumpulan data terdiri dari tahapan proses seleksi data, tabulasi data dan
pengelompokan/ mensistemasikan data sesuai dengan kebutuhan. Hasil yang diharapkan
adalah tersusunnya data yang sistematis yang disajikan secara sistimatik dan siap untuk
dianalisis, dilengkapi dengan tabel, angka-angka, diagram dan peta.
2. Jenis data dan sistematikanya adalah sebagai berikut:
a. Data keorganisasian sistem penyediaan air minum, meliputi: struktur organisasi dan tata
laksana kerja.
b. Data teknis operasional, meliputi: tingkat pelayanan dan daerah pelayanannya.
c. Data tentang pembiayaan dan retribusi, meliputi: sumber pendanaan dan kemampuan
masyarakat.
d. Data tentang pengaturan, meliputi: kebijakan-kebijakan yang terkait dengan pengelolaan
persampahan.
e. Data tentang peran serta masyarakat, meliputi: bentuk dan peran serta masyarakat dalam
pengelolaan air bersih.
Sifat data yang akan dikumpulkan terbagi menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder.

5.5.4. Data Primer


4
Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung. Data ini meliputi hasil
pengamatan, pencatatan, pengukuran dan wawancara langsung terhadap narasumber yang relevan.
Realisasi untuk mendapatkan data tersebut adalah melalui survey lapangan.
Survey dilakukan untuk mengetahui kondisi fisik wilayah serta kondisi penggunaan airnya.
Data kondisi fisik bermanfaat untuk mengetahui kerakteristik wilayah serta memperkirakan
beberapa parameter yang digunakan untuk analisis.

5.5.5. Data Sekunder


Beberapa data sekunder yang diperlukan dalam rangka menunjang kelancaran dan
keakuratan pekerjaan ini adalah:
1) Jaringan Penyediaan Air Minum
Data prasarana dan sarana penyediaan air minum yang dikumpulkan adalah data prasarana dan
sarana yang ada (eksisting) di Kota Kabupaten Cilacap. Data tersebut merupakan data untuk
mendukung teknik operasional penyediaan air minum untuk mendukung kegiatan antara lain:
a. Peta-peta ( administrative, topografi, hidrologi, geohidrologi dll)
b. Unit produksi (mata air, air permukaan, IPA) yang meliputi:
 Nama lokasi, jenis, kapasitas terpasang, kapasitas produksi, waktu operasi, tahun,
kondisi
 Analisis bakteriologis
 Sistem pengaliran
 Data keberadaan meter induk di unit produksi untuk mengukur volume
c. Kota Kabupaten Cilacap dalam angka
d. Unit transmisi dan distribusi, yang meliputi:
 Jumlah air terdistribusi
 Jumlah air terjual
 Kehilangan air (kebocoran) fisik dan non fisik
 Waktu operasi distribusi
 Cakupan pelayanan
 Zona-zona distribusi
 Kondisi meter air (meter rusak, meter buram, sambungan tanpa meter air)
 Kondisi pengaliran (sistem pengaliran, jumlah pelanggan, sisa kapasitas)
 Kondisi jaringan perpipaan
 Reservoir (nama, jenis, tahun dibuat)
e. Data prasarana dan sarana air minum yang sudah diketahui jumlah dan letaknya (spasial)
2) Buku-Buku/Laporan Yang Relevan
Buku-buku maupun laporan yang relevan yang mendukung pelaksanaan pekerjaan ini
diantaranya adalah:
 Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Kabupaten Cilacap.
 RUTRK / RDTRK
 Program Pembangunan Daerah (PROPERDA) Kota Kabupaten Cilacap
 Laporan-laporan pekerjaan terdahulu yang terkait dan mendukung,
3) Keuangan dan Manajemen

5
Untuk data keuangan dan manajemen memerlukan data instansional untuk mendukung
pelaksanaan pekerjaan ini, antara lain adalah sebagai berikut:
 Data keuangan 4 tahun terakhir (tahun 2010-2014) meliputi neraca, laporan laba/rugi, arus
kas (cash flow), penjelasan laporan keuangan baik yang sudah diaudit maupun belum
diaudit yaitu berupa laporan realisasi.
 Data produksi, distribusi dan data ikhtisar rekening 3 tahun.
 Data daerah pelayanan IPA dan jumlah pelanggan.
 Eksisting billing system (proses dan prosedur billing) mulai dari pembacaan meter hingga
pembayaran.
 Tarif dan kebijakan penentuan tarif serta perkiraan penentuan tarif.
 Data rata-rata tahun pemasangan meter, penggantian meter, data program meterisasi yang
sudah dilaksanakan dan yang akan dilaksanakan.

5.6. TAHAP EVALUASI DAN ANALISIS DATA


Kegiatan analisis Perencanaan Detail Pembangunan Jaringan Air Bersih / Air Minum Kota
Kabupaten Cilacap dilakukan dengan melalui tiga cara, yaitu :
1. Analisis Teknis
2. Analisis Keuangan
3. Analisis Manajemen

5.6.1. Analisis Teknik


Analisis Teknis dalam kegiatan Perencanaan Detail Pembangunan Jaringan Air Bersih /
Air Minum Kota Kabupaten Cilacap dilakukan dengan cara mengkaji berbagai hal, yaitu:
1. Kebocoran
Analisis kebocoran dilakukan dengan melihat dari sisi:
a. Pipa produksi dan jenis pipa
b. Dimensi bangunan Instalasi Pengolahan Air Minum
c. Sambungan ilegal / sambungan gelap
d. Pembacaan flow / flow tidak terbaca
e. Jumlah penduduk, untuk menentukan kapasitas air dan taraf hidup
2. Produksi
Analisis produksi dilakukan dengan melihat dari sisi:
a. Proses produksi air minum
b. Waktu produksi air minum
c. Sumber air pengolahan air minum
d. Kualitas dan kuantitas air minum
e. Jumlah penduduk yang terlayani
f. Idle capacity
3. Distribusi
Analisis distribusi dilakukan dengan melihat dari sisi:
a. Kebocoran pipa induk
b. Tahun pemasangan

6
c. Saluran perpipaan
d. Jenis pipa yang digunakan
e. Pembacaan pipa
f. Pipa distribusi
g. Keberadaan meter distrik
h. Topografi
4. Unit Transmisi
a. Diameter pipa
b. Tahun pemasangan
c. Meter induk
5. Meter Air Pelanggan
a. Kondisi meter pelanggan
b. Jumlah pelanggan yang menggunakan meter air
c. Jumlah pelanggan yang tidak menggunakan meter air
d. Periode peneraan meter air

5.6.2. Analisis Keuangan


Analisis Keuangan dalam kegiatan Perencanaan Detail Pembangunan Jaringan Air Bersih /
Air Minum Kota Kabupaten Cilacap dilakukan dengan cara mengkaji, yaitu:
1. Biaya produksi
Analisis biaya produksi dilakukan dengan melihat dari sisi:
a. Sumber air
b. Biaya bahan koagulan
c. Biaya listrik
2. Biaya non produksi
Analisis Biaya non produksi dilakukan dengan melihat dari sisi:
a. Pemasaran (promosi, bonus, insentif)
b. Administrasi umum (gaji, biaya administrasi, dll)
3. Struktur organisasi
Analisis struktur organisasi dilakukan dengan melihat dari sisi:
a. Penggajian
b. Kebijakan penggajian
4. Margin laba / kebijakan tarif
Analisis margin laba / kebijakan tarif dilakukan dengan melihat dari sisi:
a. Pengolahan dan bahan baku air minum
b. Sumber air
c. Manajemen PAM
d. Jumlah pelanggan
e. Kebijakan pemerintah mengenai tarif

5.6.3. Analisis Manajemen


7
Analisis Manajemen dalam kegiatan Perencanaan Detail Pembangunan Jaringan Air
Bersih / Air Minum Kota Kabupaten Cilacap dilakukan dengan cara mengkaji berbagai hal, yaitu:
1. Perilaku pelanggan
Analisis perilaku pelanggan dilakukan dengan melihat dari sisi:
a. Pembayaran pajak air
b. Penggunaan air
2. Potensi kawasan industri
Analisis potensi kawasan industri dilakukan dengan melihat dari sisi:
a. Jumlah industri
b. Jumlah karyawan
c. Posisi / letak industri
3. Potensi fasos / fasum
Analisis potensi fasos / fasum dilakukan dengan melihat dari sisi:
a. Konsumen (rumah sakit, sekolah)
b. Distribusi
c. Sumber air
d. Jaringan Perpipaan
4. Organisasi pengelolaan
Analisis organisasi pengelolaan dilakukan dengan melihat dari sisi:
a. Jumlah pegawai
b. Struktur organisasi
c. Tingkat pendapatan pegawai
d. Rasio jumlah pegawai dan jumlah pelanggan

5.7. TAHAP PERENCANAAN


Pada tahapan ini akan dilakukan ditetapkan 3 (tiga) hal pokok dalam sistem penyediaan air
minum, yaitu: arah pengembangan sistem penyediaan air minum, rencana pengembangan sistem
pengelolaan air minum sub sistem dan pelaksanaan rencana.
5.7.1. Rencana Sistem Penyediaan Air Minum
Rencana sistem penyediaan air minum disusun berdasarkan arah pengembangan sistem
penyediaan air minum yang dikaji dengan kriteria perencanaan sistem penyediaan air minum.
Rencana pengembangan sistem penyediaan air minum terdiri dari beberapa sub sistem seperti yang
tersebut dalam Arahan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, yaitu:
1. Organisasi dan manajemen : manajemen, struktur organisasi, personalia, tata laksana kerja,
pendidikan & pelatihan, program pelatihan pegawai.
2. Operasional/teknis : sumber kebocoran pipa induk air minum, pencurian saluran air
minum/sambungan ilegal, pemadam kebakaran, kerusakan atau ketidaktepatan pembaca meter
air
3. Pembiayaan : sumber pendanaan, struktur pembiayaan, dana investasi pembangunan dan
kemampuan masyarakat.
4. Pengaturan : Perda pembentukan organisasi, Perda ketertiban umum dan Perda pembentukan
struktur tarif.
5. Peran serta masyarakat : bentuk dan peran serta masyarakat, materi dan metode pembinaan
masyarakat.

8
5.7.2. Rencana Kelembagaan
Rencana kelembagaan merupakan tahapan paling akhir dalam pekerjaan ini yang
mengakomodasi hasil perencanaan Program Pembangunan dan hasil analisis pengembangan
kelembagaan yang telah dilakukan sebelumnya.

5.8. TAHAP RUMUSAN DAN REKOMENDASI


5.8.1. Metode Perumusan Konsep Rencana Induk SPAM
5.8.1.1. Proyeksi Kebutuhan Air
Untuk menghitung kebutuhan air yang nantinya akan dgunakan menggunakan beberapa
krteria antara lain:
- Tahun perencanaan dihitung sampa dengan tahun 2035
- Jumlah penduduk dan tingkat pertumbuhannya mengacu kepada data Kabupaten/kota dalam
angka
- Tingkat konsumsi penggunaan air menggunakan data dari PDAM yaitu sekitar 60
l/orang/hari
- Angka kehilangan air yang diupayakan mencapa 20 % pada akhir tahun perencanaan
- Daerah pengembangan pelayanan mengacu pada RUTRK yang bersangkutan dengan
rencana pengembangan PDAM

5.8.1.2. Potensi Air Baku


Pada pekerjaan ini diharapkan sudah terdapat indikasi program tentang potensi air baku
untuk pengembangan pelayanan PDAM. Team dari konsultan akan melakukan kajian teknis
terhadap program yang sudah ada serta dari studi yang pernah dilakukan dan sekaligus
memberikan alternative. Ketersediaan air baku sangat ditentukan oleh berbagai pihak atau
stakeholder maka pada kondisi ini diperlukan beberapa kesepakatan oleh pihak terkait tersebut.
Dengan kondisi ini maka tinjauan wilayah sangat diperlukan untuk menentukan kuantitas sumber
air baku yang pada saat ini sudah menurun, tinjauan wilayah resapan juga diperlukan dalam
kegiatan ini.

5.8.1.3. Metode Rekomendasi Program PDAM


Penyusunan rekomendasi dilakukan dengan memperhatikan analisa dan evaluasi yang
sudah dilaksanakan. Rekomendasi yang nantinya akan dihasilkan antara lan:
■ Permasalahan PDAM terkait dengan kinerja teknis, keuangan dan manajemen
■ Rencana tindak PDAM
■ Rekomendasi Program Jangka Pendek dan Jangka Menengah
■ MoU antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan PDAM
Aspek rekomendasi pada pekerjaan Perencanaan Detail Pembangunan Jaringan Air
Bersih/Air Minum Kota Kabupaten Cilacap antara lain:
Aspek teknis
1. Sumber Air Baku
 Rekomendasi mengoptimalkan intake dan sumur dalam yang sudah ada
 Rehabilitasi bangunan intake dan sumur dalam
 Penambahan sumber air baku

9
 Penataan kawasan area yang mempengaruhi sumber ar baku dari segi kualitas, kuantitas
dan kontinuitas.
2. Pipa Transmisi Air Baku
 Rekomendasi kinerja pipa air baku
 Rekomendasi lainnya sesuai dengan kondisi lapangan
3. Pipa Transmisi
 Rekomendasi kinerja pipa tranmisi
 Rekomendasi lainnya sesuai dengan kondisi lapangan
4. Instalasi Pengolahan Air
 Rekomendasi kinerja IPA dan perlengkapannya
 Rekomendasi lainnya sesuai dengan kondisi lapangan
5. Reservoir
 Rekomendasi kinerja reservoir
 Rekomendasi lain yang mendukung kinerja reservor
6. Sistem Distribusi
 Rekomendasi optimalsas, rehabilitasi jaringan pipa yang ada
 Rekomendasi penambahan jaringan pipa untuk optimalisasi sistem pelayanan
 Rekomendasi pembentukan zona pelayanan
 Rekomendasi action plan penurunan kehilangan air
7. Sistem Mekanikal Elektrikal
 Rekomendasi kinerja pompa
 Rekomendasi kinerja daya listrik
 Aspek Manajemen
 Pembenahan struktur tarif
 Efisiensi pengeluaran
 Optimalisasi pendapatan
 Pengembangan investasi
 Optimalisasi penagihan
 Efisensi penggunaan peralatan
 Aspek Keuangan
 Peningkatan standard operasi dan pemeliharaan
 Peningkatan ketertiban membuat laporan
 Peningkatan kualitas SDM
 Tindak lanjut penanganan kasus

5.9. PELAPORAN
Laporan yang harus diserahkan oleh konsultan selama masa pelaksanaan pekerjaan adalah
sebagai berikut:
a. Dokumen Laporan Pemdahuluan Laporan Pendahuluan mİrıimal memuat :
a) Tinjauan kebijakan terkait,
10
b) Pendekatan dan metodologi,
c) Gambaran Umum dan permasalahan umum di lokasi kegiatan yamg ada serta
metodologi Perencanaan RI-SPAM,
d) Pengaturan dan penjadwalan tenaga ahli,
e) Rencana kerja.
Laporan Pendahuluan harus diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja
sejak SPMK diterbitkan sebanyak 2 (dua) Exemplar.
b. Dokumen Laporan Antara
Laporan Antara harus diserahkan selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hart kerja sejak
SPMK yang berisikaıı kompilasi hasil survey, identifikasi pengumpulan data, dan
REVIEW RISPAM 2022, renCana pemanfaatan dan alokasi penggunaan air baku yarıg
akan menjadi bahan analisis penyusunan Rencana lnduk, serta inventarisasi Terhadap
kesiapan lokasi usulan pet gembangan SPAM dan kelayakan rentana lokasi pengembangan
SPAM 2022. Laporan Antara disiapkan sebanyak 2 (dua) Exemplar.
c. Dokumen Laporan Akhir
Dokumen Akhir dalam bentuk Dokumen Review RISPAM yang merupakan produk
akhir pekerjaan, dan hasil dİskllSİ dari pemberi tugas, tim teknis dan stake holder berisi hal
hal yang harus dipenuhi mengacu pada hasil pembahasanlaporan pendahuluan, antara dan
hasil pelaksanaan pekerjaan. Dokumen diserahkan sebanyak 8 Buku/Eksemplar, Dokumen
Akhir haFl2S diserahkan selambat-lambatnya: 90 (sembilan puluh} hart kerja sejak SPMK
diterbitkan dan softcopy di simpan dala2n 1 (S£ttu) jflash disk.
Sebelum dilakukan penyerahan produk final, pada masing-masing tahapan dilakukan
pembahasan yang ’dibekali draf laporan nutuk masing-masing tahapan (Draf Laporan
Pendahuluarı, Draft Laporan Antara dan Draf Laporan Akhirl yang setidaknya diserahkan
3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan pembahasan.
d. Ringkasan Eksekutif (Executive Summaıy} dan Albıım Peta. Merupakan ringkasan
laporan akhir dari hasil pelaksanaan pekerjaan. Jumlah Executive Summaıy dan Album
Peta yang harus diserahkan kepada pemberi tugas sebanyak 8 (delapan) eksempar, pada
akhir pelaksanaan pekerajan {bulan ke-3] sejak terbitnya SPMK.
e. Data Dijital Disk (CD/ DVD)
Berisikan seluruh data dan laporarı (terorganisir) baik berupa text, tabel, peta, foto, gambar
dan sebagainya yang diperoleh dari seluruh rangkaian pekerjaan Review Rencana Induk
Sistem Penyediaan Air Minum {RISPAM) dan harus diserahkan pada akhir pekerjaan
(bulan ke-3) sejak terbitnya SPMK.
f. Laporan dibuat dalam bentuk tertulis dilengkapi dengan dokumentasi di lapangan,
tabel, skema, grafik, dan peta (apabila ada). Format laporan ditentukan oleh pihak
penyeûfia jasa dengan prinsip rapi dan jelas.

11

Anda mungkin juga menyukai