Anda di halaman 1dari 17

Analisis Keterkaitan

Ruang
(spatial linkages analysis)

Oleh:
Jawoto Sih Setyono
MPWK Undip Semarang
2004 All rights reserved

Pokok bahasan

Pentingnya analisis keterkaitan


Analisis keterkaitan dalam skala
wilayah

Keterkaitan desa-kota

Analisis keterkaitan dalam skala


kota

Analisis lokasi retail


2

Latar Belakang

Pengembangan wilayah terjadi melalui pertumbuhan


dan diversifikasi permukiman dan penciptaan
keterkaitan baru yang lebih kuat di antara permukiman
yang ada
Keterkaitan yang baru biasanya memperkuat interaksi
yang lebih baik antara pusat permukiman dengan
kawasan perdesaan di wilayah belakangnya
Ketika sebuah keterkaitan baru dikembangkan, itu akan
memicu munculnya perubahan secara siklus dan
kumulatif
Perubahan tersebut dalam tahap berikutnya akan
menciptakan pertumbuhan dan perubahan yang lebih
besar
3

Interaksi Antarwilayah

Perkembangan yang terjadi dalam wilayah terkait


dengan adanya jaringan (network), yang
menyediakan fasilitas bagi adanya interaksi
Tersedianya jaringan yang baik akan
meminimalkan dampak negatif bagi interaksi
antarwilayah
Namun demikian, dalam realitas, tidak setiap
wilayah mempunyai potensi interaksi yang baik
karena adanya beberapa faktor
Informasi mengenai apa yang di dalam interaksi
antar wilayah akan membantu perumusan
kebijakan pengembangan wilayah yang sesuai
4

Keterkaitan dan Perkembangan Keruangan


Tipe

Elemen

Tipe

Elemen

Keterkaitan fisik

Jaringan jalan
Sungai dan jaringan transportasi air
Jaringan kereta api
Ketergantungan ekologis

Interaksi sosial

Pola kunjungan
Pola kekerabatan
Kegiatan ritual keagamaan
Interaksi kelompok sosial

Keterkaitan
ekonomi

Pola pasar
Aliran bahan baku dan barang antara
Keterkaitan produksi ke depan dan ke
belakang
Pola konsumsi dan belanja
Aliran pendapatan

Penyediaan jasajasa

Jaringan dan aliran energi


Jaringan kredit dan keuangan
Keterkaitan pendidikan
Sistem pelayanan kesehatan
Pola sistem profesional, komersial,
dan teknis

Keterkaitan
pergerakan
penduduk

Migrasi temporer dan permanen


Perjalanan ke tempat kerja

Keterkaitan
teknologi

Ketergantungan teknologi
Sistem irigasi
Sistem telekomunikasi

Keterkaitan
politik,
administrasi dan
organisasi

Hubungan struktrural
Aliran anggaran
Ketergantungan organisasi
Pola pembinaan
Mata rantai informal

Model Keterkaitan/Jaringan
Growth Pole
Industrial Diffusion Model

Regional Networks
Rural-Urban Interdependency Model

Core Region

Re giona l
Citie s

Na tiona l Exte nded


Me tr oloplitan
Re gions
Sec onda r y
Cluste rs
Agra r ia n/
Re sourc e
- ba sed Re gions

Rura l Towns a nd Village s

Regional Clusters as Complex R ural-Urban (Proto-) Agglomerations


CITIES/TOWNS
a gr o-pr oc e ssing c ente r

industr ia l e sta te

a dm inistr ative c ente r

tourism c ente r

a gr ic . input/c onsum er
c onve nienc e c enter

a g. m a r ke t

VILLAGES
r ic e/gr a in

r esour c e m ining

f ruit growing

a nim a l husba ndr y

Faktor-faktor dalam
keterkaitan

Model keterkaitan ruang


makro
WORLD MARKET SYSTEM
Wm
Developed
countries

Uf

Rx

formal
sector
informal
sector

Developing
countries

export oriented
primary sector

village economy/
traditional farmers

Ui

Rp

URBAN

RURAL
8

Keterkaitan desa-kota & pengembangan wilayah


INTERNATIO NAL ECONO MY

INTERNATIO NAL ECONO MY


A

Favorable international commodity prices/


Localization and div ersif ication of foreign investment

Volatile/f alling commodity prices/


Inputs imported, single resource/crop nvestment
NATIO NAL GO VERNMENT

NATIO NAL GO VERNMENT


B

D INVESTMENT IN
BASIC/LEADING
SECTO RS

Primary and
Non -p rimary
Employ ment

2 Processing/
Man ufact uring

3 Demand for
Inputs

Inadequate infrasturcture and basic services/


Poor support of local initiatives and organization

RURAL
REGION

limited, lo wskill employmen t creation

Increased
Household Inco mes

Renewal o f
Resource Base/
En viron ment /
Ecology

No local downstream lin kages

limited local
input demand

6 Growing Sales
of Inp ut s/Producer
Serv ices
8

Ex pan ding
Marketing of Regio nal
'Exp ort s'

G
Econo mic
Diversificat io n/
Increasing
Product ivity

H
Broad-based
Increases in
Inco me and
Welfare

Infrequent
Sh opp in g in
Lo cal Town s

Limted Sales
of Inp ut s/Producer
Serv ices

Ineffect iv e
Demand for
Co nsumer Services

Regional
'Exp ort s' by pass
Lo cal Town s

F
Depletion o f
Resource Base/
En viron ment al
Degradation

G
Single-resource/
Mono cult ure/Product iv it y Gain s
Realized
Ex ternally

LOW URBAN
GROWTH

E TO W NS/CITIES

URBAN GROWTH

E TO W NS/CITIES

7 Rising Deman d fo r
Health, Welfare and
Leisure Serv ices

RES TRICTED
INVESTMENT IN
PRO DUCTIO N

4 St agnant/falling
Household Inco mes

5 Growt h of
Centers fo r Con sumer
Sh opp in g

LIMITED RURAL
PRODUCTION GROWTH

RURAL
REGION

RURAL GROWTH

Adequate provision of infrasturcture and basic serv ices/


Support of local economic initiatives and organization

H
Limit ed
Inco me In creases/
Persistence of
Po verty

Analisis keterkaitan yang


relevan
Kajian pusat pasar (market centre studies)

Mengetahui bagaimana pasar sebagai tempat community/public


gathering berperan dalam pengembangan wilayah sekitar
Apa saja kegiatan yang terdapat di dalam pasar

Analisis keterkaitan transportasi

Untuk mengetahui bagaimana aksesibilitas wilayah dalam hubungan


dengan kegiatan yang bersifat intra maupun antarwilayah

Analisis interaksi sosial

Bagaimana persepsi masyarakat terhadap konsep ruang wilayah

Analisis pelayanan sosial

Sebarapa jauh kualitas dan kuantitas pelayanan dari fasilitas sosial

Analisis keterkaitan kelembagaan (adm., politik, organisasi)

Bagaimana hubungan antar lembaga yang terjadi (antarpemerintahan,


pemerintah-masyarakat, dan hubungan di antara pelaku lain)
10

Masalah Lokasi Retail

Wilayah seperti apa pasar retail yang ada

Ini terkait dengan seleksi pasar


Pada skala internasional, ini adalah corporate strategy
Pada skala nasional-regional, ini berkaitan dengan masalah
kesempatan dan logistik

Berapa banyak outlet yang diperlukan untuk melayani pasar


yang diinginkan

Ekonomi skala vs perbedaan jarak


Cannibalization vs eliminating competition

Di mana melokasikan setiap outlet (atau outlet mana yang


harus ditutup)
Pada wilayah pasar yang mana areal analysis
Pada tapak yang mana site evaluation

Bagaimana campuran produk yang optimal di setiap outlet


Berkaitan dengan functional strategy strategi pemasaran
Segmentasi pasar

11

Beberapa pertimbangan

Di mana sebenarnya posisi pasar sekarang atau pasar


yang diinginkan

Bagaimana cara membagi pasar dengan outlet-outlet


yang lain

Apakah pasar monopolistik atau tidak?

Dengan asumsi pasar monopolistik atau oligopolistik?

Bagaimana seharusnya lokasi yang dipilih dan


bagaimana distribusi pasarnya?

Kalau dilihat dari kacamata sendiri atau kacamata pesaing?

12

Solusi Masalah Lokasi Retail

Proses non-sistematis

Gut feeling atau observasi lingkungan


Imitasi lokasi dari pesaing atau pesaing terdekat

Proses sistematis asumsi ukuran wilayah pasar


Bagaimana mengasumsikan ukuran wilayah pasar secara tradisional
dan survei kepada konsumen potensial (radius pelayanan)
Bagaimana melakukan proses identifikasi dan mengurutkan wilayah
pasar yang diinginkan sesuai dengan ukurannya

Pemodelan wilayah pasar berdasarkan lokasi pesaing

Bagaimana posisi wilayah pasar dibandingkan dengan wilayah pasar


pesaing

Memperkirakan jumlah konsumen dari setiap lokasi yang


mungkin

Bagaimana karakteristik pelanggan (sosial, ekonomi, sebaran, dsb)


13

Analisis wilayah pasar

Seperti apa atribut umum wilayah pasar

Pendapatan-pengeluaran rumah tangga


Pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan bisnis di wilayah tertentu

Teknis analogis

Mencoba membandingkan karakteristik konsumen kegiatan/toko


lain yang telah sukses, bisa dilakukan lewat

Memperkirakan gambaran kasar tentang karakteristik yang


seharusnya dipertimbangkan
Analisis diskriminan apa beda antara yang berhasil dan tidak
Regresi berganda mengukur tingkat keuntungan dari berbagai
faktor

Analisis wilayah pasar

Melihat bagaimana ukuran pasar yang potensial, melalui

Data geodemografik, data geo-lifestyle


Kebiasaan belanja masyarakat di sekitar lokasi potensial
14

Tingkat persaingan wilayah pasar yang berbeda

Beberapa pertimbangan:

Wilayah pasar bukanlah batas yang bersifat ya dan tidak


(pasti). Ada beberapa kecenderungan perluasan atau
penyempitan karena berbagai hal
Wilayah pasar tidak tergantung kepada kita saja tetapi juga
pesaing kita

Mengukur persaingan saturation index

Ri /( Pi Ei )
SI i
max[ R /( PE )]
P = populasi; E = pengeluaran per kapita, R = retail space, di mana
max [R/(PE)] adalah nilai maksimum yang bisa didapat di sembarang
wilayah pasar
Nilai indeks adalah antara 0 dan 1
15

Pemodelan wilayah pasar berdasar lokasi pesaing

Hukum gravitasi retail Reilly

Aij = k Pij Dij -a


A = tingkat tarikan
k = bobot konstanta lokasi
P = nilai/kualitas tarikan/ukuran, biasanya dalam retail space
D = jarak

Titik henti (breaking point)

Ba = Dac / [1 + (Sc/Sa)]
B = titik henti
D = jarak
S = potensi masing-masing lokasi yang bersaing
16

Perkiraan jumlah konsumen dari setiap lokasi

Pemetaan konsumen

Pemetaan asal konsumen

Analisis statistik

Model interaksi spasial

Iij = k Pi Pj dij-a
k = 1/SjPjdij-a, sehingga

Iij = Pi Pj dij-a/ SjPjdij-a


di mana
Iij = interaksi
Pi = jumlah permintaan di titik I
Pj = jumlah tarikan di pusat retail j
D = adalah jarak (biaya untuk melakukan perjalanan dari i ke j)
a = faktor penghambat (kemudahan, aksesibilitas)
17

Anda mungkin juga menyukai