jawoto@pwk.undip.ac.id
kegiatan tersier dalam sistem ekonomi
masukan proses keluaran
modal pertanian ikan
tenaga kerja perikanan kayu
primer SDA kehutanan ternak
teknologi pertambangan mineral
modal
tenaga kerja barang jadi
sekunder pengolahan
SDA barang ½ jadi
teknologi
modal pemasaran
tersier tenaga kerja penyediaan jasa barang dan jasa
barang hiburan
RANTAI
ECERAN
PABRIK/ PEDAGANG
MANUFAKTUR GROSIR
PENGECER
INDEPENDEN
KOPERASI
PETANI
masalah lokasi retail
wilayah seperti apa pasar retail yang di mana melokasikan setiap outlet
ada (atau outlet mana yang harus
ini terkait dengan seleksi pasar ditutup)
pada skala internasional, ini adalah pada wilayah pasar yang mana → areal
corporate strategy analysis
pada skala nasional-regional, ini berkaitan pada tapak yang mana → site evaluation
dengan masalah kesempatan dan logistik
bagaimana campuran produk yang
berapa banyak outlet yang diperlukan optimal di setiap outlet
untuk melayani pasar yang diinginkan berkaitan dengan functional strategy →
ekonomi skala vs perbedaan jarak strategi pemasaran
cannibalization vs eliminating competition segmentasi pasar
beberapa pertimbangan
di mana sebenarnya posisi pasar sekarang atau pasar yang
diinginkan
apakah pasar monopolistik atau tidak?
bagaimana cara membagi pasar dengan outlet-outlet yang lain
dengan asumsi pasar monopolistik atau oligopolistik?
bagaimana seharusnya lokasi yang dipilih dan bagaimana distribusi
pasarnya?
kalau dilihat dari kacamata sendiri atau kacamata pesaing?
solusi masalah lokasi retail #1
proses non-sistematis
gut feeling atau observasi lingkungan
imitasi lokasi dari pesaing atau pesaing terdekat
pertumbuhan penduduk
teknis analogis
mencoba membandingkan karakteristik konsumen kegiatan/toko lain
yang telah sukses, bisa dilakukan lewat
beberapa pertimbangan:
wilayah pasar bukanlah batas yang bersifat “ya” dan “tidak” (pasti).
ada beberapa kecenderungan perluasan atau penyempitan karena
berbagai hal
wilayah pasar tidak tergantung kepada kita saja tetapi juga pesaing
kita
mengukur persaingan
A = tingkat tarikan
k = bobot konstanta lokasi
P = nilai/kualitas tarikan/ukuran, biasanya dalam retail space
D = jarak
a = faktor penghambat
wilayah pasar berdasar lokasi pesaing
Ba = Dac / [1 + (Sc/Sa)]
B = titik henti
D = jarak
S = potensi masing-masing lokasi yang bersaing
jumlah konsumen dari setiap lokasi
pemetaan konsumen
pemetaan asal konsumen
di mana
analisis statistik Iij = interaksi
model interaksi spasial Pi = jumlah permintaan di titik I
Iij = k Pi Pj dij-a Pj = jumlah tarikan di pusat retail j
D = adalah jarak (biaya untuk
k = 1/SjPjdij-a, sehingga melakukan perjalanan dari i ke j)
a = faktor penghambat (kemudahan,
Iij = Pi Pj dij-a/ SjPjdij-a aksesibilitas)