Anda di halaman 1dari 11

Identifikasi Kebutuhan Data dan

Analisis Non Fisik


Pertemuan 6
Pengantar Proses Perencanaan

- Nofa Martina Ariani -


Analisis dan Kebutuhan Data Non Fisik
Analisis Kedudukan dan Peran Wilayah
01 Membahas terkait peran wilayah terhadap wilayah di atasnya dan wilayah sekitar

Analisis Kebijakan
02 Review kebijakan-kebijakan yang ada di wilayah studi

Analisis Kependudukan
03 Karakteristik kependudukan (Struktur, komposisi, dsb)

Analisis Perekonomian
04 Kondisi perekonomian baik internal maupun eksternal

Analisis Sosial Budaya


05 Kearifan lokal dan budaya yang ada di masyarakat

Analisis Kelembagaan
06 Kelembagaan formal maupun informal di masyarakat
Analisis Kedudukan dan Peran Wilayah
Membahas terkait peran wilayah terhadap wilayah di atasnya dan wilayah sekitar

• Analisis ini juga sering disebut dengan analisis konstelasi


wilayah. Analisis ini dilakukan untuk memahami peran,
keterkaitan, atau kontribusi wilayah studi terhadap
wilayah sekitar atau wilayah di atasnya.

• Analisis ini dapat berupa:


1. Analisis keterkaitan sosial budaya dan demografi;
2. Analisis keterkaitan ekonomi;
3. Analisis keterkaitan sistem prasarana;
4. Analisis keterkaitan lingkungan;
5. Analisis keterkaitan pertahanan dan keamanan;
6. Analisis keterkaitan pendanaan;
7. Analisis spesifik terkait dengan kekhasan kawasan; dsb
Analisis Kebijakan
Review kebijakan-kebijakan yang ada di wilayah studi

• Analisis ini digunakan untuk mengetahui kebijakan /


peraturan yang diterapkan pada suatu wilayah, baik terkait
dengan kondisi fisik maupun non fisik.

• Contohnya:
 KDB (Koefisien Dasar Bangunan pada wilayah x
maksimal adalah 80%;
 Setiap rumah harus memiliki lubang biopori;
 Kendaraan berupa truk / bis / kendaraan dengan
muatan besar lainnya dilarang melewati ruas jalan x;
 Setiap desa wajib mendirikan dan mengelola BUMDes;
 dsb
Analisis Kependudukan
Karakteristik kependudukan (Struktur, komposisi, dsb)

• Analisis ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan


mendapatkan perubahan demografi seperti pertumbuhan
dan komposisi penduduk, kondisi sosial kependudukan
dalam memberikan gambaran struktur dan karakteristik
penduduk.

• Analisis ini lebih jauh juga dapat digunakan untuk


mengetahui penyebaran dan perpindahan penduduk dari
daerah pedesaan ke daerah perkotaan yang memberikan
gambaran dan arahan kendala serta potensi sumber
daya manusia untuk keberlanjutan pengembangan,
interaksi, dan integrasi dengan wilayah sekitarnya.
Analisis Perekonomian
Kondisi perekonomian baik internal maupun eksternal

• Analisis ini dilakukan untuk menemukenali struktur


ekonomi, pola persebaran pertumbuhan ekonomi,
potensi, peluang, dan permasalahan perekonomian
suatu wilayah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang
baik, terjadinya investasi dan mobilisasi dana yang optimal.
• Analisis ini lebih jauh diharapkan dapat membaca potensi
ekonomi lokal terhadap pasar regional, nasional maupun
global
• Pada rencana tata ruang, analisis ini juga mengidentifikasi
basis ekonomi, sektor-sektor unggulan, besaran
kesempatan kerja, pertumbuhan dan disparitas
pertumbuhan ekonomi.
Analisis Sosial Budaya
Kearifan lokal dan budaya yang ada di masyarakat

• Analisis ini dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi sosial budaya


yang melekat pada masyarakat (adat istiadat) yang mungkin
menghambat ataupun mendukung pembangunan, tingkat
partisipasi / peran serta masyarakat dalam pembangunan,
kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, dan pergeseran
nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat setempat.

• Contoh dari analisis ini adalah:


 Adanya pengajian rutin setiap hari selasam pada Kecamatan
Wonopringgo, sehingga berdampak pada munculnya Pasar
Tiban di sepanjang jalan;
 Masyarakat beberapa desa di Kabupaten Magelang percaya
bahwa setiap pembangunan fisik di desa mereka harus melalui
perhitungan kalender Jawa; dsb
Analisis Kelembagaan
Kelembagaan formal maupun informal di masyarakat

• Analisis ini biasanya dilakukan untuk mengidentifikasi jenis dan


peran kelembagaan, baik kelembagaan formal maupun informal di
dalam suatu wilayah dan masyarakat yang memiliki peran untuk
mengembangkan wilayah tersebut.
• Pada rencana tata ruang, analisis ini dilakukan untuk memahami
kapasitas pemerintah kota / kabupaten dalam
menyelenggarakan pembangunan yang mencakup struktur
organisasi dan tata laksana pemerintahan, sumber daya manusia,
sarana prasarana kerja, produk pengaturan, serta organisasi non
pemerintah, perguruan tinggi dan masyarakat.
• Analisis ini juga berguna untuk melihat semua pihak yang
berpartisipasi dalam perencanaan, pemanfaatan, dan
pengendalian pemanfaatan ruang.
Sumber Data
Jenis Analisis Survey Primer Survey Sekunder
Observasi Wawancara Kuesioner Telaah Dokumen Instansional
Kedudukan dan Peran V V V
Wilayah (pemerintah (dokumen perencanaan, (Bappeda, Dinas Lingkungan
desa / kota / dokumen studi terkait) Hidup, Dinas Pariwisata, dan
kabupaten atau lembaga terkait lainnya)
pejabat dinas
terkait)
Kebijakan V V V
(instansi / (dokumen perencanaan, (instansi / lembaga terkait)
lembaga terkait) dokumen studi terkait)
Kependudukan V V V V
(tokoh (tokoh (data BPS, data (Dinas Tenaga Kerja, Dinas
masyarakat, masyarakat, kependudukan lainnya) Kependudukan, dsb)
dsb) dsb)
Perekonomian V V V V V
(masyarakat, (masyarakat, (dokumen perencanaan, (Disperindag, Bappeda, Dinas
pejabat terkait) pelaku usaha, data BPS, data PDRB, pariwisata, dsb
pejabat terkait dsb)
Sosial Budaya V V V V V
(masyarakat, (tokoh (jurnal, dokumen terkait (Bappeda, dan instansi terkait
pejabat terkait) masyarakat, lainnya) lainnya)
dsb)
Kelembagaan V V V V V
(masyarakat, (tokoh (jurnal, dokumen terkait (Bappeda, dan instansi terkait
pejabat terkait) masyarakat, lainnya) lainnya)
pejabat terkait
Metode Penyajian Data

• Tabulasi  menyajikan data-data dalam bentuk tabel.


Keuntungannya dapat menyajikan data yang kompleks menjadi
satu kesatuan untuk lebih mudah dipahami
• Grafik / Diagram  menyajikan data dalam bentuk gambar yang
meliputi persentase, tingkatan, perbedaan kuantitas, dsb menjadi
lebih mudah dipahami
• Foto / Gambar  biasanya merupakan data-data observasi, yang
menggambarkan kondisi nyata di lapangan, sehingga pembaca
dapat memahami secara langsung
• Peta / peta komik  biasanya menggambarkan kondisi wilayah
secara keseluruhan, menampilkan perbedaan data fisik dan
kenampakan alam lainnya, bisa juga memberikan gambaran
langsung melalui deskripsi pada peta.
Daftar Pustaka
• Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018
Tentang Pedoman penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan
Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota;

• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.20/PRT/M/2007 Tentang


Pedoman Teknik Analisis Aspek Fisik & Lingkungan, Ekonomi Serta
Sosial Budaya Dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang.

Anda mungkin juga menyukai