Anda di halaman 1dari 173

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec

Rantau Kab Aceh Tamiang


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan yang ada bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup bangsa
Indonesia menuju ke arah yang lebih baik, serta menciptakan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia atau dengan kata lain kebutuhan hidup masyarakat sehari-hari dapat
terpenuhi; telah menjadi amanah Undang-Undang Dasar 1945. Untuk itu, pemerintah
bersama para pihak terus berupaya menjalankan program-program yang berkaitan dengan
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Peningkatan kesejahteraan masyarakat ditempuh melalui apa yang sering disebut
sebagai pengembangan masyarakat. Pengembangan masyarakat akan berjalan efektif
apabila didukung oleh pemetaan sosial secara cermat. Pemetaan sosial sebagai salah satu
pendekatan awal dalam Pengembangan Masyarakat oleh Twelvetrees (1991:1)
digambarkan sebagai the process of assisting ordinary people to improve their own
communities by undertaking collective actions. Sebagai sebuah pendekatan, pemetaan
sosial sangat dipengaruhi oleh kaidah penelitian ilmu sosial dan geografi.
Pemetaan sosial (social mapping) sebagai proses penggambaran masyarakat
secara sistematik melibatkan pengumpulan data dan informasi mengenai masyarakat
termasuk didalamnya profil dan masalah sosial yang ada pada masyarakat tersebut.
Merujuk pada pandangan Netting, Kettner dan McMurtry (1993), pemetaan sosial dapat
disebut juga sebagai social profiling atau pembuatan profile suatu masyarakat. Tidak
ada aturan ataupun metode tunggal yang secara sistematik dianggap paling unggul dalam
melakukan pemetaan sosial. Prinsip utama dalam pemetaan sosial adalah bahwa
pengumpulan informasi sebanyak mungkin dilakukan dalam suatu wilayah tertentu secara
spesifik sehingga dapat digunakan sebagai bahan membuat suatu keputusan terbaik dalam
proses penanganannya. Menurut Netting, Kettner dan McMurtry (1993:68) ada tiga
alasan utama mengapa diperlukan sebuah pendekatan sistematik dalam melakukan
pemetaan sosial:
a.

Pandangan mengenai manusia dalam lingkungannya (the person-inenvironment) merupakan faktor penting dalam praktek pekerjaan sosial,
khususnya dalam praktek tingkat makro atau praktek pengembangan
masyarakat. Masyarakat dimana seseorang tinggal sangat penting dalam

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
menggambarkan siapa gerangan dia, masalah apa yang dihadapinya, serta
sumber-sumber apa yang tersedia untuk menangani masalah tersebut.
b.

Pengembangan masyarakat tidak akan berjalan baik tanpa pemahaman


mengenai pengaruh-pengaruh masyarakat tersebut.

c.

Pengembangan masyarakat memerlukan pemahaman mengenai sejarah dan


perkembangan suatu masyarakat serta analisis mengenai status masyarakat
saat ini. Tanpa pengetahuan ini, para praktisi akan mengalami hambatan
dalam menerapkan nilai-nilai, sikap-sikap dan tradisi-tradisi pekerjaan sosial
maupun dalam memelihara kemapanan dan mengupayakan perubahan.

d.

Masyarakat secara konstan berubah. Individu-individu dan kelompokkelompok bergerak ke dalam perubahan kekuasaan, struktur ekonomi, sumber
pendanaan dan peranan penduduk. Pemetaan sosial dapat membantu dalam
memahami dan menginterpretasikan perubahan perubahan tersebut.

Berdasarkan berbagai pandangan di atas dapat disarikan bahwa dalam menentukan


program yang tepat guna dan bermanfaat bagi masyarakat, dibutuhkan masukan langsung
dan memadai berupa data tentang kondisi masyarakat. Mengingat kondisi masyarakat
perdesaan terus mengalami perubahan dan perkembangan maka kebutuhan masyarakat
dan program community development juga akan terus berubah dan berkembang. Sebagai
respon terhadap kondisi masyarakat yang terus berubah dan berkembang tersebut, maka
diperlukan pemetaan sosial bagi Kampung Alur Cucur di wilayah Operasi PT. Pertamina
Asset 1 Field Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang.
Pemetaan sosial merupakan salah satu instrument untuk mendapatkan masukan
yang bersifat lokal bagi pengambilan kebijakan program CSR PT Pertamina EP Field
Rantau. Input lainnya bersumber dari dokumen RPJMK, RPJM Kampung, Visi dan misi
perusahaan, dan agenda internasional seperti MDGs, perubahan iklim, indeks
pembangunan manusia dan lain-lain.
PT Pertamina EP Field Rantau hampir setiap tahunnya melakukan pemetaan sosial,
baik yang bersifat baru maupun review melalui pola kemitraan dengan perguruan tinggi
ataupun LSM. Out put dari pemetaan sosial tersebut selain detail juga diharapkan lebih
aplikatif untuk dasar penyusunan rencana pendampingan berikutnya.
Di pihak lain, Pemerintah Kampung pada saat yang bersamaan juga membutuhkan
pendampingan untuk melakukan review terhadap dokumen Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) Kampung yang telah dibuat sebagai dasar penyusunan
165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
dokumen perencanaan di bawahnya, seperti RKP Kampung dan RAPB Kampung. Diakui
oleh masing-masing Pemerintah Kampung bahwa kapasitas mereka belum mencukupi
untuk membuat dokumen RPJM Kampung, RKP Kampung, maupun APB Kampung
sedangkan pendampingan dari Pemerintah kecamatan maupun Pemerintah Kabupaten
sangat minim. Sumber data untuk review dokumen RPJM Kampung yaitu update
masalah, potensi, dan kebutuhan kampung yang diseleraskan dengan visi misi kampung,
kebijakan kabupaten Aceh Tamiang, kebijakan Pemerintah Aceh, kebijakan nasional,
maupun agenda internasional.
Dengan demikian ada irisan kebutuhan yang sama antara PT Pertamina EP Field
Rantau dengan Pemerintah Kampung, yaitu data tentang masalah, potensi, dan kebutuhan
kampung. Oleh karena itu demi efisiensi dan efektifitas maka pelaksanaan pemetaan
sosial akan dilakukan secara beriringan dengan pendampingan review RPJM Kampung.
Dengan strategi tersebut diharapkan derajat partisipasi aktif elemen-elemen masyarakat
kampung akan tinggi sehingga kualitas hasil pemetaan sosial juga akan semakin diakui
karena akurat, aktual, faktual, dan fungsional.
1.2 . Tujuan
Tujuan kegiatan pemetaan sosial ini adalah:
a. Membuat profil sosial masyarakat di daerah operasi PT. Pertamina Asset 1 Field
Rantau, Aceh Tamiang yaitu Kampung Alur Cucur
b. Mengidentifikasi permasalahan terkini sosial masyarakat di daerah operasi PT.
Pertamina Asset 1 Field Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang yaitu Kampung Alur
Cucur.
c. Melakukan analisa kebutuhan dan program pengembangan masyarakat di daerah
operasi PT. Pertamina Asset 1 Field Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang yaitu
Kampung Alur Cucur.
d. Memetakan aktor (Stakeholders) dan jaringan hubungan antar aktor yang terdiri
dari individu, kelompok, dan organisasi
e. Mendeskripsikan posisi sosial dan peranan sosial aktor dalam kehidupan
masyarakat
f.

Menganalisa derajat kekuatan (power) dan kepentingan (interest) aktor

g. Mengidentifikasi mekanisme/forum-forum yang menjadi sarana yang digunakan


masyarakat dalam membahas kepentingan umum/publik

165

h.

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Mendeskripsikan potensi penghidupan berkelanjutan yang mencakup potensi
sumber daya manusia, potensi sumber daya alam, modal sosial, modal keuangan,
kondisi infrastruktur publik.

i. Menganalisa kebutuhan masyarakat untuk mendukung penghidupan berkelanjutan


j. Mendeskripsikan jenis jenis kerentanan (vulnerability) dan kelompok rentan
k. Mendiskripsikan masalah-masalah sosial
l.

Membuat rekomendasi program pengembangan masyarakat

1.3 Output
Output kegiatan pemetaan sosial ini adalah:
A. Hasil utama
1. Peta aktor (Stakeholders) dan jaringan hubungan antar aktor yang terdiri dari
1.
2.
3.

individu, kelompok, dan organisasi


Deskripsi posisi sosial dan peranan sosial aktor dalam kehidupan masyarakat
Analisis derajat kekuatan (power) dan kepentingan (interest) aktor
Hasil identifikasi mekanisme/forum-forum yang menjadi sarana yang

4.

digunakan masyarakat dalam membahas kepentingan umum/publik


Deskripsi potensi penghidupan berkelanjutan yang mencakup potensi sumber
daya manusia, potensi sumber daya alam, modal sosial, modal keuangan,

5.
6.
7.
8.
9.

kondisi infrastruktur publik.


Analisa kebutuhan masyarakat untuk mendukung penghidupan berkelanjutan
Deskripsi jenis jenis kerentanan (vulnerability) dan kelompok rentan
Deskripsi masalah sosial
Rekomendasi program pengembangan masyarakat
Tersedianya profil sosial masyarakat di daerah operasi PT. Pertamina Asset 1

Field Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang yaitu Kampung Alur Cucur


10. Teridentifikasinya permasalahan sosial masyarakat di daerah operasi PT.
Pertamina Asset 1 Field Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang yaitu Kampung
Alur Cucur
11. Tersusunnya kebutuhan dan program pengembangan masyarakat

daerah

operasi PT. Pertamina Asset 1 Field Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang yaitu
Kampung Alur Cucur
B. Hasil Sampingan
Dokumen RPJM Kampung yang sudah direview
1.4.

Jenis Data
1. Data Kuantitatif:

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Jumlah penduduk berdasar: jenis kelamin, kelompok umur, pendidikan, usia

kerja, mata pencaharian


Luas kampung dan tata guna lahannya (luas keseluruhan, luas pemukiman,
luas lahan tanaman pangan, luas lahan perkebunan, luas lahan untuk fasilitas

umum, tanah terlantar/tidak produktif, dan lain-lain)


Jenis dan jumlah fasilitas umum (jalan, tempat ibadah, fasilitas pendidikan,

fasilitas kesehatan, balai pertemuan, lapangan olah raga, dan lain-lain)


Jenis dan jumlah kelompok yang ada di kampung (olah raga, pengajian,

arisan, kesenian, dan lain-lain)


Jenis usaha dan jumlah pelaku usahanya
Jenis dan jumlah produksi pertanian (pangan dan perkebunan), perikanan,

peternakan, dan ekonomi kreatif (makanan khas, kerajinan, dan lain-lain)


Pendapatan per kapita penduduk
Jumlah penduduk yang rentan: miskin, kurang terdidik, pengangguran absolut,
tidak punya penghasilan tetap dan jika ada penghasilan maka penghasilannya

tidak cukup untuk hidup yang layak


Jenis dan jumlah kejahatan di kampung

2. Data Kualitatif:

Sejarah kampung dan kecenderungan perubahannya, termasuk mulai kapan PT


Pertamina EP Field Rantau beroperasi di kampung dan apa dampak positif
maupun negatifnya terhadap kehidupan sosial, ekonomi, budaya, dan

keamanan kampung
Kualitas layanan umum: pemerintahan, pendidikan, kesehatan, air bersih,

listrik, dan lain-lain


Tingkat kesejahteraan masyarakat (ekonomi, pendidikan, dan kesehatan)
Peta aktor dan hubungan antar pihak dan derajat kepentingannya. Unit analisa:
perwakilan

kelompok

rentan

(fakir

miskin,

perempuan,

pemuda

pengangguran), kelompok sosial di kampung, pemerintahan kampung, pelaku


bisnis di kampung, PT Pertamina EP Field Rantau, Vendor (kontraktor PT

Pertamina EP Field Rantau), dan lain-lain


Akses kelompok rentan (orang fakir miskin, perempuan, dan pemuda
khususnya yang kurang terdidik dan pengangguran) terhadap proses

pengambilan kebijakan di tingkat kampung


Kontrol kelompok rentan terhadap proses implementasi kebijakan di tingkat

kampung
Pembagian peran sosial antara laki-laki dengan perempuan/analisa gender

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Akses masyarakat, khususnya kelompok rentan terhadap modal usaha, seperti

1.5.

Kredit Usaha Rakyat (KUR), SPP, dan lain-lain


Rantai pemasaran hasil produksi pertanian, perikanan, peternakan dan

ekonomi kreatif
Kecenderungan kualitas kejahatan di kampung dalam 3 tahun terakhir

Lokasi Sasaran
Lokasi sasaran pemetaan sosial adalah Kampung Alur Cucur Kecamatan Rantau,
Kabupaten Aceh Tamiang yang termasuk Ring 1 wilayah operasional PT Pertamina
EP Field Rantau.

1.6.

Ruang Lingkup

Lingkup kegiatan pemetaan sosial meliputi:


a. Membuat profil sosial yang menggambarkan secara sistematis tentang kondisi
demografi (jumlah penduduk, komposisi penduduk menurut usia, gender, mata
pencaharian, agama, pendidikan dan lain-lain, struktur sosial yang mencakup
sistem kelembagaan, tata hubungan antar kelompok masyarakat dan atau individu;
pola komunikasi (media yang dikenal dan digunakan, bahasa, kemampuan baca
tulis, orang yang dipercaya, informasi yang biasa dicari, sumber dan saluran
informasi); geografi (topografi, letak lokasi ditinjau dari aspek geografis,
aksesibilitas lokasi, pengaruh lingkungan geografis terhadap kondisi sosial
masyarakat, dan lain-lain); psikografi (nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut,
mitos, kebiasaan-kebiasaan, adat istiadat, karakteristik masyarakat, pola hubungan
sosial yang ada, motif yang menggerakkan tindakan masyarakat, pengalamanpengalaman masyarakat terutama terkait dengan mitigasi kondisi darurat;
pandangan, sikap, dan perilaku terhadap intervensi dari luar,
b. Membuat profil stakeholders yang mencakup informasi mengenai siapa, apa
kepentingan atau perannya, jaringannya dengan siapa, dan bagaimana posisi
sosialnya, serta analisis jaringan sosial dan derajat kepentingan masing-masing
stakeholder. Stakeholders yang dimaksud misalnya adalah kontraktor, penyedia
tenaga kerja, penyedia sarana, pemasok makanan karyawan dan sebagainya.
c. Mengidentifikasi permasalahan sosial di daerah operasi PT. Pertamina Asset 1
Field Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang yaitu Kampung Alur Cucur

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
d. Mengidentifikasi kelompok rentan (penduduk miskin, wanita, janda, lansia,
penyandang masalah sosial, kelompok marginal lainnya) di daerah operasi PT.
Pertamina Asset 1 Field Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang yaitu Kampung Alur
Cucur.
e. Mengidentifikasi potensi sosial (modal sosial) masyarakat ter-update di daerah
operasi PT. Pertamina EP Asset 1 Field Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang yaitu
Kampung Alur Cucur yang mencakup kelompok dan jejaring kerja, kepercayaan
dan solidaritas; aksi kolektif dan kerjasama (cooperation), informasi dan
komunikasi, kohesi dan inklusivitas sosial, pemberdayaan dan tindakan politik.
f. Merumuskan kebutuhan masyarakat

yang akan ditangani, dalam bentuk

rangkaian program community development yang menjawab kebutuhan kelompok


rentan, dengan indikator kinerja capaian program yang terukur, serta proses
perencanaan yang melibatkan anggota masyarakat

BAB II
METODOLOGI
3.1. Definisi Participatory Rural Appraisal
Rural Appraisal (PRA) atau Pemahaman Partisipatif Kondisi Pedesaan (PRA)
adalah pendekatan dan metode yang memungkinkan masyarakat secara bersama-sama
menganalisis masalah kehidupan dalam rangka merumuskan perencanaan dan kebijakan
secara nyata. Metode dan pendekatan ini semakin meluas dan diakui kegunaannya ketika

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
paradigma pembangunan berkelanjutan mulai dipakai sebagai landasan pembangunan di
negara-negara sedang berkembang. Dalam paradigma pembangunan berkelanjutan,
manusia ditempatkan sebagai inti dalam proses pembangunan. Manusia dalam proses
pembangunan tidak hanya sebagai penonton tetapi mereka harus secara aktif ikut serta
dalam perencanaa, pelaksanaan, pengawasan dan menikmati hasil pembangunan. Metode
dan pendekatan yang tampaknya sesuai dengan tuntutan paradigma itu adalah metode dan
pendekatan yang partisipatif.
Pendekatan, metode dan teknik PRA (Participatory Rural Appraisal)
berkembang pada periode 1990-an. Participatory Rural Appraisal (PRA) adalah sebuah
metode pemahaman lokasi dengan cara belajar dari, untuk dan bersama dengan
masyarakat untuk mengetahui, menganalisa dan mengevaluasi hambatan dan kesempatan
melalui multi-disiplin dan keahlian untuk menyusun informasi dan pengambilan
keputusan sesuai dengan kebutuhan. PRA mempunyai sejumlah teknik untuk
mengumpulkan dan membahas data.
Metode PRA mulai menyebar dengan cepat pada tahun 1990-an yang
merupakan bentuk pengembangan dari metode Pemahaman Cepat Kondisi Pedesaan
(PCKP) atau Rapid Rural Appraisal (RRA) yang menyebar pada tahun 1980-an. Kedua
metode tersebut saling berhubungan erat dan masing-masing mempunyai kelebihan dan
kekurangannya dan bisa saling melengkapi.
3.2. Tujuan Penerapan Metode PRA
Pada intinya PRA adalah sekelompok pendekatan atau metode yang memungkinkan
masyarakat desa untuk saling berbagi, meningkatkan, dan menganalisis pengetahuan
mereka tentang kondisi dan kehidupan desa, serta membuat rencana dan tindakan nyata
(Chambers, 1996). Beberapa prinsip dasar yang harus dipenuhi dalam metode PRA
anatara lain adalah : saling belajar dan berbagi pengalaman, keterlibatan semua anggota
kelompok dan informasi, orang luar sebagai fasilitator, konsep triangulasi, serta
optimalisasi hasil, orientasi praktis dan keberlanjutan program (Rochdyanto, 2000:55).
Metode tersebut dipandang telah memiliki teknis-teknis yang dijabarkan cukup
operasional dengan konsep bahwa keterlibatan masyarakat sangat diperlukan dalam
seluruh kegiatan. Pendekatan PRA memang bercita-cita menjadikan masyarakat menjadi
peneliti, perencana, dan pelaksana pembangunan dan bukan sekedar obyek pembangunan.
Tekanan aspek penelitian bukan pada validitas data yang diperoleh, namun pada nilai

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
praktis untuk pengembangan program itu sendiri. Penerapan pendekatan dan teknik PRA
dapat memberi peluang yang lebih besar dan lebih terarah untuk melibatkan masyarakat.
Selain itu melalui pendekatan PRA akan dapat dicapai kesesuaian dan ketepatgunaan
program dengan kebutuhan masyarakat sehingga keberlanjutan (sustainability) program
dapat terjamin.
3.3. Prinsip-Prinsip PRA
Chamber menyebutkan bahwa prinsip-prinsip Participatory Rural Appraisal adalah:1
1. Saling Belajar dari Kesalahan dan Berbagi Pengalaman Dengan
Masyarakat
Prinsip dasar PRA bahwa PRA adalah dari, oleh, dan untuk masyarakat. Ini berarti
bahwa PRA dibangun dari pengakuan serta kepercayaan masyarakat yang meliputi
pengetahuan tradisional dan kemampuan masyarakat untuk memecahkan persoalannya
sendiri. Prinsip ini merupakan pembalikan dari metode pembelajaran konvensional yang
bersifat mengajari masyarakat. Kenyataan membuktikan bahwa dalam perkembangannya
pengalaman dan pengetahuan tradisional masyarakat tidak sempat mengejar perubahan
yang terjadi, sementara itu pengetahuan modern yang diperkenalkan orang luar tidak juga
selalu memecahkan masalah. Oleh karenanya diperlukan ajang dialog di antara ke duanya
untuk melahirkan sesuatu program yang lebih baik.
PRA bukanlah suatu perangkat teknik tunggal yang telah selesai, sempurna, dan
pasti benar. Oleh karenanya metode ini selalu harus dikembangkan yang disesuaikan
dengan kebutuhan setempat. Kesalahan yang dianggap tidak wajar, bisa saja menjadi
wajar dalam proses pengembangan PRA. Bukannya kesempurnaan penerapan yang ingin
dicapai, namun penerapan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan yang ada dan
mempelajari kekurangan yang terjadi agar berikutnya menjadi lebih baik. Namun PRA
bukan kegiatan coba-coba (trial and error) yang tanpa perhitungan kritis untuk
meminimalkan kesalahan.
2. Keterlibatan Semua Anggota Kelompok, Menghargai Perbedaan, dan
Informal

Chambers, Robert. 1996. PRA (Participatory Rural Appraisal) Memahami Desa Secara Partisipatif.
Yogyakarta: Penerbit Kanisuis.

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Masyarakat bukan kumpulan orang yang homogen, namun terdiri dari berbagai
individu yang mempunyai masalah dan kepentingan sendiri. Oleh karenanya keterlibatan
semua golongan masyarakat adalah sangat penting. Golongan yang paling diperhatikan
justru yang paling sedikit memiliki akses dalam kehidupan sosial komunitasnya (miskin,
perempuan, anak-anak, dan lain-lain). Masyarakat heterogen memiliki pandangan pribadi
dan golongan yang berbeda. Oleh karenanya semangat untuk saling menghargai
perbedaan tersebut adalah penting artinya. Yang terpenting adalah pengorganisasian
masalah dan penyusunan prioritas masalah yang akan diputuskan sendiri oleh masyarakat
sebagai pemiliknya.
Kegiatan PRA dilaksanakan dalam suasana yang luwes, terbuka, tidak memaksa,
dan informal. Situasi santai tersebut akan mendorong tumbuhnya hubungan akrab, karena
orang luar akan berproses masuk sebagai anggota bukan sebagai tamu asing yang harus
disambut secara protokoler. Dengan demikian suasana kekeluargaan akan dapat
mendorong kegiatan PRA berjalan dengan baik.
3. Orang Luar Sebagai Fasilitator dan Masyarakat Sebagai Pelaku
Konsekuensi dari prinsip pertama, peran orang luar hanya sebagai fasilitator, bukan
sebagai pelaku, guru, penyuluh, instruktur, dan lain-lain. Perlu bersikap rendah hati untuk
belajar dari masyarakat dan menempatkannya sebagai nara sumber utama. Bahkan dalam
penerapannya, masyarakat dibiarkan mendominasi kegiatan. Secara ideal sebaiknya
penentuan dan penggunaan teknik dan materi hendaknya dikaji bersama, dan seharusnya
banyak ditentukan oleh masyarakat.
4. Konsep Triangulasi
Untuk bisa mendapatkan informasi yang kedalamanya dapat diandalkan, bisa
digunakan konsep triangulasi yang merupakan bentuk pemeriksaan dan pemeriksaan
ulang (check

and recheck). Triangulasi

dilakukan melalui

penganekaragaman

keanggotaan tim (disiplin ilmu), sumber informasi (latar belakang golongan masyarakat,
tempat), dan variasi teknik.
a. Penggunaan variasi dan kombinasi berbagai teknik PRA, yaitu bersama
masyarakat bisa diputuskan variasi dan kombinasi teknik PRA yang paling tepat
sesuai dengan proses belajar yang diinginkan dan cakupan informasi yang
dibutuhkan dalam pengembangan program.

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
b. Menggali berbagai jenis dan sumber informasi, dengan mengusahakan
kebenaran data dan informasi (terutama data sekunder) harus dikaji ulang dan
sumbernya dengan menggunakan teknik lain.
c. Tim PRA yang multidisipliner, dengan maksud sudut pandang yang berbeda
dari anggota tim akan memberi gambaran yang lebih menyeluruh terhadap
penggalian informasi dan memberi pengamatan mendalam dari berbagai sisi.
5. Optimalisasi Hasil
Pelaksanaan PRA memerlukan waktu, tenaga narasumber, pelaksana yang terampil,
partisipasi masyarakat yang semuanya terkait dengan dana. Untuk itu optimalisasi hasil
dengan pilihan yang menguntungkan mutlak harus dipertimbangkan. Oleh karenanya
kuantitas dan akurasi informasi sangat diperlukan agar jangan sampai kegiatan yang
berskala besar namun biaya yang tersedia tidak cukup.
6. Berorientasi Praktis
Orientasi PRA adalah pemecahan masalah dan pengembangan program. Dengan
demikian dibutuhkan penggalian informasi yang tepat dan benar agar perkiraan yang
tepat akan lebih baik daripada kesimpulan yang pasti tetapi salah, atau lebih baik
mencapai perkiraan yang hampir salah daripada kesimpulan yang hampir benar.
7. Keberlanjutan Program
Masalah dan kepentingan masyarakat selalu berkembang sesuai dengan
perkembangan masyarakat itu sendiri. Karenanya, pengenalan masyarakat bukan usaha
yang sekali kemudian selesai, namun merupakan usaha yang berlanjut. Bagaimanapun
juga program yang mereka kembangkan dapat dipenuhi dari prinsip dasar PRA yang
digerakkan dari potensi masyarakat.
8. Mengutamakan yang Terabaikan
Prinsip ini dimaksudkan agar masyarakat yang terabaikan dapat memperoleh
kesempatan untuk berperan dan mendapat manfaat dalam kegiatan program
pembangunan. Keperpihakan pada pihak atau golongan masyarakat yang terabaikan
bukan berarti bahwa golongan masyarakat lainnya (elite masyarakat) perlu mendapat
giliran untuk diabaikan atau tidak diikutsertakan. Keberpihakan ini lebih pada upaya
untuk mencapai keseimbangan perlakuan terhadap berbagai golongan dan lapisan yang
165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
ada di masyarakat, dengan mengutamakan golongan paling miskin agar kehidupannya
dapat meningkat.
9. Pemberdayaan (Penguatan) Masyarakat
Kemampuan masyarakat ditingkatkan melalui proses pengkajian keadaan,
pengambilan keputusan, penentuan kebijakan, penilaian dan koreksi terhadap kegiatan
yang dilakukan. Dengan demikian masyarakat memiliki akses peluang dan kesempatan)
serta memiliki kemampuan memberikan keputusan dan memilih berbagai keadaan yang
terjadi. Dengan demikian mereka dapat mengurangi ketergantungan terhadap bantuan
orang luar.
10. Santai dan Informal
Penyelenggaraan kegiatan PRA bersifat luwes, tidak memaksa, dan informal
sehingga antara orang luar dan masyarakat setempat terjalin hubungan yang akrab, orang
luar akan berproses masuk sebagai anggota masyarakat. Dengan demikian kedatangan
orang luar tidak perlu disambut atau dijamu secara adat oleh masyarakat dan tokohnya
maupun oleh pemerintah setempat. Orang luar yang masuk harus memperhatikan jadwal
atau waktu kegiatan masyarakat, sehingga penerapan PRA tidak mengganggu kegiatan
rutin masyarakat.
11.

Keterbukaan

PRA sebagai metode dan perangkat teknik pendekatan kepada masyarakat masih
belum sempurna, dan belum selesai. Berbagai teknik penerapannya di dalam praktik
masih terus dikembangkan dan disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan masyarakat
setempat. Oleh karena itu berbagai pengalaman penerapan tersebut diharapkan dapat
memberikan sumbangan pemikiran untuk memperbaiki konsep dan pemikiran serta dalam
merancang teknik-teknik baru sehingga sangat berguna dalam memperkaya metode ini.
Sedangkan Adimihardja & Hikmat (2003) serta Bhandari (2003) menjelaskan
bahwa prinsip-prinsip PRA adalah sebagai berikut:2

Masyarakat dipandang sebagai subjek bukan objek.

Orang luar sebagai fasilitator dan masyarakat sebagai pelaku.

Peneliti memposisikan dirinya sebagai insider bukan outsider

Adimihardja, Kusnaka dan Hikmat, R. Harry. 2003. Participatory Research Appraisal: Pengabdian
Dan Pemberdayaan Masyarakat. Bandung, Humaniora.

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang

Fokus pada topik utama permasalahan

Pemberdayaan dan partisipatif masyarakat dalam menentukan indikator sosial


(indikator evaluasi partisipatif)

Keterlibatan semua anggota kelompok dan menghargai perbedaan.

Konsep triangulasi. Untuk bisa mendapatkan informasi yang kedalamannya


dapat diandalkan, bisa digunakan konsep triangulasi yang merupakan bentuk
pemeriksaan dan pemeriksaan ulang (check and recheck)

Optimalisasi hasil.

Fleksibel dalam proses partisipasi

3.4. Struktur Program


Karena tujuan penerapan metode PRA adalah pengembangan program bersama
masyarakat, penerapannya perlu senantiasa mengacu pada siklus pengembangan program.
Gambaran umum siklus tersebut secara ringkas adalah sebagai berikut :
a. Pengenalan masalah/kebutuhan dan potensi, dengan maksud untuk menggali
informasi tentang keberadaan lingkungan dan masyarakat secara umum.
b. Perumusan masalah dan penetapan prioritas guna memperoleh rumusan atas dasar
masalah dan potensi setempat.
c. Identifikasi alternatif pemecahan masalah atau pengembangan gagasan guna
membahas berbagai kemungkinan pemecahan masalah melalui urun rembug
masyarakat.
d. Pemilihan alternatif pemecahan yang paling tepat sesuai dengan kemampuan
masyarakat dan sumber daya yang tersedia dalam kaitannya dengan swadaya.
e. Perencanaan penerapan gagasan dengan pemecahan masalah tersebut secara
konkrit agar implementasinya dapat secara mudah dipantau.
f. Penyajian

rencana

kegiatan

guna

mendapatkan

masukan

untuk

penyempurnaannya di tingkat yang lebih besar.


g. Pelaksanaan dan pengorganisasian masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan
tingkat perkembangan masyarakat.
h. Pemantauan dan pengarahan kegiatan untuk melihat kesesuaiannya dengan
rencana yang telah disusun.
i. Evaluasi dan rencana tindak lanjut untuk melihat hasil sesuai yang diharapkan,
masalah yang telah terpecahkan, munculnya massalah lanjutan, dan lain-lain.

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
3.5. Permasalahan PRA
Meningkatnya secara cepat popularitas PRA dikhawatirkan menyebabkan
sedemikian terburu-burunya menerima gagasan ini tanpa pemahaman yang cukup
mendasar akan prinsip dasar yang ada yang kemudian diikuti dengan harapan yang terlalu
tinggi akan keampuhan PRA. Oleh karenanya beberapa masalah yang timbul akibat
merebaknya penggunaan metode PRA adalah :
a. Permintaan melampaui kemampuan akibat metode ini dilatihkan dalam forum
yang formal tanpa cukup kesempatan untuk menghayati dan mendalami prinsip
yang mendasarinya.
b. Kehilangan tujuan dan kedangkalan hasil akibat penerapan yang serampangan
di lapangan tanpa tujuan yang jelas.
c.

Kembali menyuluh akibat petugas tidak siap untuk memfasilitas partisipasi


masyarakat. Menjadi penganut fanatik karena tidak munculnya improvisasi dan
variasi petugas untuk menggali lebih dalam permasalahan di masyarakat.

d. Mengatasnamakan PRA untuk kegiatan yang sepotong-potong di luar konteks


program pengembangan masyarakat.
e. Terpatok waktu akibat program yang berorientasi pada target (teknis,
administratif).
f.

Kerutinan yang dapat membuat kegiatan tidak hidup lagi sehingga terjebak
dalam pekerjaan yang rutin dan membosankan.

3.6.

Teknik-Teknik PRA:
1. Secondary Data Review (SDR) Review Data Sekunder. Merupakan cara
mengumpulkan sumber-sumber informasi yang telah diterbitkan maupun yang
belum disebarkan. Tujuan dari usaha ini adalah untuk mengetahui data manakah
yang telah ada sehingga tidak perlu lagi dikumpulkan.
2.

Direct Observation Observasi Langsung. Direct Observation adalah kegiatan


observasi langsung pada obyek-obyek tertentu, kejadian, proses, hubunganhubungan masyarakat dan mencatatnya. Tujuan dari teknik ini adalah untuk
melakukan cross-check terhadap jawaban-jawaban masyarakat.

3. Semi-Structured Interviewing (SSI) Wawancara Semi Terstruktur. Teknik ini


adalah wawancara yang mempergunakan panduan pertanyaan sistematis yang
hanya merupakan panduan terbuka dan masih mungkin untuk berkembang selama
interview dilaksanakan. SSI dapat dilakukan bersama individu yang dianggap

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
mewakili informasi, misalnya wanita, pria, anak-anak, pemuda, petani, pejabat
lokal.
4.

Focus Group Discussion Diskusi Kelompok Terfokus. Teknik ini berupa


diskusi antara beberapa orang untuk membicarakan hal-hal bersifat khusus secara
mendalam. Tujuannya untuk memperoleh gambaran terhadap suatu masalah
tertentu dengan lebih rinci.

5. Preference Ranking and Scoring. Adalah teknik untuk menentukan secara tepat
problem-problem utama dan pilihan-pilihan masyarakat. Tujuan dari teknik ini
adalah untuk memahami prioritas-prioritas kehidupan masyarakat sehingga
mudah untuk diperbandingkan.
6.

Direct Matrix Ranking. Adalah sebuah bentuk ranking yang mengidentifikasi


daftar kriteria obyek tertentu. Tujuannya untuk memahami alasan terhadap
pilihan-pilihan masyarakat, misalnya mengapa mereka lebih suka menanam
pohon rambutan dibandingkan dengan pohon yang lain. Kriteria ini mungkin
berbeda dari satu orang dengan orang lain, misalnya menurut wanita dan pria
tentang tanaman sayur.

7. Peringkat Kesejahteraan. Rangking Kesejahteraan Masyarakat di suatu tempat


tertentu. Tujuannya untuk memperoleh gambaran profil kondisi sosio-ekonomis
dengan cara menggali persepsi perbedaan-perbedaan kesejahteraan antara satu
keluarga dan keluarga yang lainnya dan ketidakseimbangan di masyarakat,
menemukan indikator-indikator lokal mengenai kesejahteraan.
8.

Pemetaan Sosial. Teknik ini adalah suatu cara untuk membuat gambaran kondisi
sosial-ekonomi masyarakat, misalnya gambar posisi pemukiman, sumber-sumber
mata pencaharian, peternakan, jalan, dan sarana-sarana umum. Hasil gambaran ini
merupakan peta umum sebuah lokasi yang menggambarkan keadaan masyarakat
maupun lingkungan fisik.

9.

Transek (Penelusuran). Transek merupakan teknik penggalian informasi dan


media pemahaman daerah melalui penelusuran dengan berjalan mengikuti garis
yang membujur dari suatu sudut ke sudut lain di wilayah tertentu.

10. Kalender Musim. Adalah penelusuran kegiatan musiman tentang keadaankeadaan dan permasalahan yang berulang-ulang dalam kurun waktu tertentu
(musiman) di masyarakat. Tujuan teknik ini untuk memfasilitasi kegiatan
penggalian informasi dalam memahami pola kehidupan masyarakat, kegiatan,
masalah-masalah, fokus masyarakat terhadap suatu tema tertentu, mengkaji pola

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
pemanfaatan waktu, sehingga diketahui kapan saat-saat sibuk dan saat-saat waktu
luang.
11. Alur Sejarah. Alur sejarah adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengetahui
kejadian-kejadian dari suatu waktu sampai keadaan sekarang dengan persepsi
orang setempat. Tujuan dari teknik ini adalah untuk memperoleh gambaran
mengenai topik-topik penting di masyarakat.
12. Analisa Mata Pencaharian. Masyarakat akan terpandu untuk mendiskusikan
kehidupan mereka dari aspek mata pencaharian. Tujuan dari teknik ini yaitu
memfasilitasi pengenalan dan analisa terhadap jenis pekerjaan, pembagian kerja
pria dan wanita, potensi dan kesempatan, hambatan.
13. Diagram Venn. Teknik ini adalah untuk mengetahui hubungan institusional
dengan masyarakat. Tujuannya untuk mengetahui pengaruh masing-masing
institusi dalam kehidupan masyarakat serta untuk mengetahui harapan-harapan
apa dari masyarakat terhadap institusi-institusi tersebut.
14. Kecenderungan

dan

Perubahan.

Adalah

teknik

untuk

mengungkapkan

kecenderungan dan perubahan yang terjadi di masyarakat dan daerahnya dalam


jangka waktu tertentu. Tujuannya untuk memahami perkembangan bidang-bidang
tertentu dan perubahan-perubahan apa yang terjadi di masyarakat dan daerahnya.
Penerapan pendekatan dan teknik PRA dapat memberi peluang yang lebih besar dan
lebih terarah untuk melibatkan masyarakat. Selain itu melalui pendekatan PRA akan dapat
dicapai kesesuaian dan ketepatgunaan program dengan kebutuhan masyarakat sehingga
keberlanjutan (sustainability) program dapat terjamin. Penggunaan PRA mengupayakan
tumbuhnya pemberdayaan masyarakat, sehingga keunggulan PRA yaitu menimbulkan :
a. Munculnya proses partisipasi aktif, baik teknis maupun politis dari masyarakat
yang menjadi kelompok sasaran dalam keseluruhan program kegiatan
b.

Tumbuhnya suasana keberpihakan bagi mereka yang selama ini merasa


terpinggirkan, terabaikan dalam proses pembangunan, dalam hal ini masyarakat
kampung kota yang terkadang sering terkena proyek penggusuran. Teknik PRA
mencoba menumbuhkan keseimbangan peran dan pola hubungan antara
kelompok dominan dan kelompok yang terpinggirkan. Keberpihakan memberi
dasar pada tumbuhnya pemberdayaan, saling belajar dan menghargai perbedaan.
Keyakinan bahwa belajar tidak saja hanya mentransfer informasi, pengalaman
dan ilmu pengetahuan, tetapi juga mendorong terciptanya ilmu pengetahuan dan
kearifan lokal.

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Dalam konteks pelaksanaan pemetaan sosial di Kampung Alur Cucur dibutuhkan
beberapa hal diantaranya :
3.6.1. Data primer dengan menggunakan metode PRA dengan teknik:
o Sketsa kampung
o Sejarah kampung dan kecenderungan perubahan
o Peta sosial
o Diagram venn
o Pohon masalah
o Analogi bawang bombay
o Analisa mata pencaharian
o Alur pemasaran
o Pola kegiatan harian
o Wawancara mendalam
o FGD
3.6.2. Data sekunder yang bersumber dari:
o Pemerintahan kampung
o Pemerintah kecamatan, Polsek, Koramil
o Pemerintah kabupaten Aceh Tamiang: Bappeda, PU, Dinsosnaker, BPM, dan
lain-lain
o TPK PNPM
o PT Pertamina EP Field Rantau
3.6.3. Partisipan
o Kelompok perempuan
o Kelompok tani
o Kelompok pemuda
o Perwakilan pelaku bisnis
o Aparat pemerintahan kampung (datok penghulu dan perangkat pemerintah
kampung lainnya, Tok Imam, MDSK, MAA Kampung, LKMK)
o Perwakilan kelompok rentan (kaum dhuafa/fakir miskin, pemuda pengangguran,
dan lain-lain)
3.6.4. Kategorisasi Informasi Berdasarkan Teknik PRA

165

No.
1
2

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Teknik
Data dan informasi
Alat dan bahan
Sketsa kampung
o Letak SDM, SDA, SDB, dan potensi
Plano, spidol,
Sejarah

kerawanan
kampung o Berbagai peristiwa yang terjadi di

dan kecenderungan
perubahan

kampung dalam berbagai bidang

isolatif
Plano, spidol,
isolatif

kehidupan di masa lalu


o Berbagai perubahan yang terjadi dalam
lintasan sejarah kampung untuk
memperkirakan perubahan yang akan

terjadi
o Keberadaan, manfaat, peranan berbagai

Diagram venn

pihak di kampung
o Interaksi antar berbagai pihak di

Plano, spidol,
isolatif

kampung yang memperlihatkan besarnya


4

pengaruh dan kedekatan hubungan


o Pola relasi antar berbagai pihak di

Peta sosial

kampung: aliansi, hubungan

Plano, spidol,
isolatif

sementara/tidak resmi, arah utama suatu


pengaruh, konflik, putusnya hubungan,
5

isu-isu dan pihak luar yang berpengaruh


o Penyebab, masalah inti, dan efek dari

Pohon masalah

Analogi

bombay
Analisa
pencaharian

Plano, meta plan,

permasalahan yang ada di desa


bawang o Kebutuhan, kepentingan dan posisi dari

spidol
Plano, spidol,

berpagai pihak yang ada di kampung


Komposisi pekerjaan/mata pencaharian
Pola pembagian kerja
Tingkat penghasilan dan pengeluaran
Potensi/kekuatan dan permasalahan

isolatif
Plano, spidol,

mata o
o
o
o

isolatif

berkaitan dengan pekerjaan/mata


8

10

Alur pemasaran

Pola kegiatan harian

FGD

o
o
o
o
o

pencaharian
Pelaku bisnis
Pola/rantai pemasaran
Masalah dan potensi/kekuatan
Kegiatan harian perempuan dan laki-laki
Peran dan beban perempuan dilihat dari

alokasi waktu kegiatan harian


o Permasalahan kampung
o Potensi SDM, SDS, SDA, SDB, SDK
o Harapan perubahan

165

Plano,

spidol,

isolatif
Plano,

spidol,

isolatif
Meta plan, spidol
kecil,

spidol

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
o Usulan kegiatan
besar, plano, dan
11

Wawancara
mendalam

o Informasi

individu

tentang

kampung secara mendalam (masalah, buku


potensi, harapan, usulan)

Catatan:
SDA
SDB
SDS
SDK
SDM

isolatif
keadaan Interview

: Sumber daya alam


: sumber daya buatan/infrastruktur
: Sumber daya sosial
: Sumber daya keuangan
: Sumber daya manusia

165

guide,
catatan,

pena, MP 3

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
BAB III
PROFIL KAMPUNG ALUR CUCUR
3.1 Sejarah dan Kecenderungan Perubahan
Sejarah pembangunan Kampung Alur Cucur diawali oleh keinginan sekelompok
orang untuk membangun sebuah pemukiman pada ratusan tahun yang lalu. Mereka
adalah suku asli Tamiang yang saat ini banyak bermukim di dusun Tamiang dan dusun
Perantau.
Nama Alur Cucur sendiri menurut sejarah lisan yang hidup di masyarakat bermula
dari ditemukannya alur yang airnya terus mengucur meskipun kemarau panjang. Alur itu
letaknya di kedai bawah yang sekarang termasuk wilayah dusun Tamiang. Nama Alur
Cucur kemudian menjadi kesepakatan bersama untuk menjadi nama kampung paska
terbentuknya pemerintahan kampung pada awal tahun 1950-an. Datok penghulu kampung
Alur Cucur yang bernama Tamin, asli suku Tamiang. Kekuasaan Datok pada waktu itu
diback up oleh Datok Panglima Kaom yang ditunjuk oleh pemilik perkebunan Belanda
untuk menjadi pemimpin non formal di kampung tersebut karena ilmu dan kesaktiannya.
Datok Panglima Kaom secara fisik pendek dan berjenggot panjang. Orang sangat segan
bahkan cenderung takut kepada beliau karena ilmu dan kesaktiannya yang sangat
terkenal.
Pada tahun 1950-an di kampung Alur Cucur masih banyak perkebunan karet milik
Belanda. Masyarakat mayoritas bekerja di perkebunan karena tingkat kesejahteraan
hidupnya yang lebih baik daripada orang-orang yang bekerja di pertambangan minyak
milik Balanda yang saat ini lokasinya masuk wilayah dusun Damai dan dusun Beringin.
Pada waktu itu alat untuk menampung getah karet masih terbuat dari kuningan atau
aluminium yang menggambarkan kesejahteraan sektor perkebunan karet, bandingkan
dengan saat ini yang hanya menggunakan batok kelapa atau kaleng sisa makanan atau
minuman.
Pada akhir tahun 1960-an pertambangan minyak di sekitar Rantau mulai
dieksploitasi besar-besaran ketika perusahaan negara mulai bekerjasama dengan Jepang.
Jika pada masa sebelumnya produktivitas rendah dengan pemikiran bahwa cadangan
minyak hendaknya bisa dimanfaatkan hingga generasi berikutnya, pada akhir tahun 1960an berpikirnya sudah lain, yaitu produktivitas sebesar-besarnya dan secepat-cepatnya.
Untuk menggenjot produksi kemudian dimasukkan teknologi baru dan penambahan
tenaga kerja dalam jumlah yang banyak.

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Kampung Alur Cucur waktu itu menjadi pusat kegiatan masyarakat di kemukiman
Rantau, termasuk kegiatan bisnis. Banyak warga etnis Tionghoa yang membuka ruko di
kedai bawah, dusun Tamiang. Usaha mereka mulai dari kedai rempah, bengkel, kedai
kopi, toko emas, dan lain-lain. Diantara mereka ada yang bernama Aswi, Asun, Tong Hap,
dan Aheng. Mereka juga membangun tempat peribadatan konghuchu berupa pekong yang
terletak di belakang kompleks Pertamina. Keberadaan etnis Tionghoa berakhir setelah
huru hara G30S-PKI. Mereka dianggap sebagai anggota atau minimal simpatisan PKI.
Mereka kemudian diusir dari Alur Cucur. Ada sebagian yang lari ke Medan, tetapi ada
juga yang lari ke luar negeri.
Peningkatan aktivitas pertambangan minyak berpengaruh terhadap perkembangan
fisik kampung dan kehidupan sosial budayanya. Di kampung banyak terpasang jaringan
pipanisasi minyak dan gas yang secara otomatis juga membuat sebagian lahan pertanian
beralih fungsi. Selain itu juga banyak dibuat jaringan jalan untuk mobilitas alat maupun
personil perusahaan minyak.
Pada awal tahun 1970-an kompleks Pertamina diperluas dan fasilitas penunjang
banyak dibangun. Pintu gerbang ditutup dan dipindahkan dari yang awalnya di depan
kantor camat Rantau sekarang, ke simpang tiga Rantau Pauh. Kemudian kompleks
dikelilingi bangunan tembok tinggi dengan alasan banyak obyek vital di dalamnya,
khususnya tangki gas dan minyak yang mudah meledak. Kompensasinya PT Pertamina
membangun jalan lingkar yang mengelilingi dinding pembatas. Perubahan posisi pintu
gerbang tersebut membuat pusat pemukiman Alur Cucur yang awalnya berada di beranda
depan Pertamina menjadi beranda belakang. Dengan demikian secara otomatis terjadi
pusat pergeseran pusat kegiatan warga dari Alur Cucur ke Rantau Pauh.
Pada tahun 1970-an masyarakat Alur Cucur banyak yang bekerja di PT Pertamina
maupun di perusahaan perkebunan, khususnya PT Betami. Pada masa itu tingkat
kesejahteraan pekerja di perkebunan masih lebih baik daripada pekerja di Pertamina
untuk kelas pekerja non skill. Banyaknya peluang kerja tersebut membuat masyarakat
Alur Cucur dan sekitarnya sering berganti pekerjaan atau perusahaan.
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja kemudian perusahaan membuka peluang
bagi orang dari luar Kabupaten Aceh Tamiang untuk bekerja di perusahaan perkebunan
maupun di Pertamina. Setelah mendapatkan pekerjaan akhirnya mereka memutuskan
menetap tinggal di Alur Cucur dan sekitarnya. Kehadiran pendatang dalam jumlah yang
relatif banyak dan heterogen membuat hubungan antar kelompok masyarakat menjadi
dinamis. Sering terjadi gesekan-gesekan kecil yang dipicu oleh perilaku pendatang yang
dianggap tidak sesuai dengan norma yang berlaku di komunitas.

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Pada awal tahun 1980-an terjadi pengusiran warga pendatang yang beretnis
Ambon dan Batak yang dipicu oleh prasangka etnis dimana kedua etnis tersebut
mayoritas non muslim, suka mabuk-mabukan, sering mengganggu anak gadis, dan
berbagai perilaku lainnya yang dianggap tercela. Gerakan pengusiran tersebut dipimpin
oleh almarhum Muhammad Idris. Gerakan berhasil dipadamkan dan Muhammad Idris
harus mendekam di penjara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Periode akhir 1960-an sampai dengan pertengahan 1990-an merupakan masa
keemasan PT Pertamina Rantau. Masyarakat turut menikmati kemewahannya, seperti:
bioskop, hiburan rakyat dengan menghadirkan penyanyi dan pelawak kondang tingkat
nasional (Nia Daniati, grup lawak Empat Sekawan, dan lain-lain), kolam renang, dan
pelayanan air bersih gratis. Hingga tahun 1980-an sumur rakyat mayoritas sumur tanah
yang saat kemarau panjang akan kering kerontang. Persoalan seperti itu dijawab oleh
Pertamina dengan membangun kran air pet untuk umum. Masyarakat harus antri untuk
mendapatkan air tersebut karena jumlah kran air pet-nya terbatas.
Masa keemasan PT Pertamina Rantau mulai menyusut pada tahun 1994 seiring
dengan penurunan produktivitas sumur-sumur minyaknya. Karyawan mulai ditawari
pensiun APS (Atas Permintaan Sendiri). Banyak warga Alur Cucur yang mengambil
pilihan untuk pensiun APS dengan kompensasi yang cukup besar pada waktu itu. Mereka
menggunakan uang tersebut untuk modal usaha baru, membangun rumah, membeli
mobil, dan ada juga yang kawin lagi. Banyak yang sukses menjalani masa pensiunnya,
tetapi ada juga yang tragis sehingga sekarang menjadi pemulung atau kuli bongkar muat,
bahkan ada yang tidak punya rumah lagi dan terpaksa numpang hidup ke saudaranya.
Pengurangan pekerja melalui mekanisme pensiun APS pada pertengahan
dasawarsa 1990-an membuat kompleks Pertamina lengang karena jumlah pegawai yang
meminta pensiun APS jumlahnya ratusan orang. Masyarakat Alur Cucur kemudian
memanfaatkan situasi tersebut untuk bisa kembali bekerja di PT Pertamina dengan
strategi beberapa diantara mereka masuk dulu menjadi tukang kebun atau tukang bersihbersih rumah, tukang masak, tukang cuci dan seterika di rumah pimpinan atau staf PT
Pertamina. Setelah mereka bekerja di dalam, mereka melakukan pendekatan agar
keluarga atau tetangga dekatnya bisa ikut diterima bekerja di PT Pertamina. Pendekatan
lain yang digunakan adalah dengan aktif dan berprestasi di bidang olah raga atau kesenian
sehingga memudahkan untuk dikenal pimpinan perusahaan. Strategi tersebut berhasil
sehingga banyak warga Alur Cucur yang justru mulai bekerja di PT Pertamina EP Field
Rantau saat terjadi proses pengurangan pegawai.

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Pada tahun 2000-an terjadi tuntutan agar orang-orang yang bekerja sebagai
outsourcing diangkat sebagai pegawai tetap. PT Pertamina bergeming karena mereka
bukan bekerja di PT Pertamina tetapi di perusahaan vendor-nya sehingga tuntutan
tersebut dianggap salah alamat. Beberapa warga Alur Cucur, termasuk datok sekarang,
ikut dalam demo menuntut ditetapkannya mereka sebagai pegawai PT Pertamina. Akibat
demo tersebut justru sebagian besar akhirnya kehilangan pekerjaan karena tidak masuk
kerja dalam jangka waktu yang cukup lama dan tanpa keterangan. Hal itu mengakibatkan
jumlah

pengangguran bertambah

dan menjadi

beban bagi

keluarga

maupun

lingkungannya.
3.2. Geografis dan Demografi
3.2.1 Letak Geografis Kampung
Kampung Alur Cucur termasuk dalam kemukiman Rantau, kecamatan Rantau,
kabupaten Aceh Tamiang. Kampung Alur Cucur adalah ibukota kecamatan Rantau
sehingga semua pelayanan administratif pemerintahan, pelayanan hukum, pelayanan
keagamaan, pelayanan kesehatan, dan pelayanan konsultasi pertanian tingkat kecamatan
sangat mudah diakses oleh masyarakatnya. Jarak kantor Datok Penghulu Kampung Alur
Cucur dengan kantor Camat Rantau hanya sekitar 150 meter sehingga hanya butuh waktu
sekitar 5-7 menit jalan kaki untuk menjangkaunya.
Luas kampung Alur Cucur total 220 Ha yang terbagi menjadi 5 dusun, yaitu dusun
Tamiang, dusun Perantau, dusun, lalang, dusun Cinta Damai, dan dusun Beringin.
Kampung Alur Cucur dibatasi oleh:
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kampung Alur Manis
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Seruway
Sebelah selatan: Berbatasan dengan Kampung Rantau Pauh
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Sungai Tamiang
Secara umum keadaan Topografi Kampung Alur Cucur Kecamatan Rantau
Kabupaten Aceh Tamiang merupakan wilayah dataran rendah, dengan mayoritas lahan
perkebunan dan perumahan masyarakat. Topografi yang landai dan posisinya yang persis
di pinggir sungai Tamiang membuat sebagian wilayah di kampung Alur Cucur sering
mengalami bencana banjir.
3.2.2 Kondisi Fisik Dasar Kampung

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Tabel 3.2.2.1
Kondisi Fisik Kampung
No

Pemanfaatan Lahan

Luas
(Ha)

Keterangan
Lokasi di dusun Lalang

Area Persawahan

27

Area Ladang

Area Perkebunan Besar

77

Area Perkebunan Rakyat

Area Pemukiman/ Tempat Tinggal

Area Hutan

Area Padang Rumput

Area Kolam/ Tambak

Area Lahan Kosong

19

10

Area Rawa

15

Area Lainnya

11

Total

74

Sungai mati

220

Dari data di atas terlihat adanya potensi lahan kosong yang bisa diberdayakan
untuk kemakmuran masyarakat. Area rawa seluas 15 Hektare yang lebih dikenal dengan
sungai mati bisa dioptimalkan untuk budidaya ikan dengan sistem keramba atau untuk
pengembangan wisata air. Selain itu ada lahan kosong seluas 19 Hektare yang juga
belum dioptimalkan.
Area persawahan seluas 27 Ha berada di dusun Lalang. Ada orang bersawah di
dusun Damai memanfaatkan tanah kosong milik PT Pertamina EP Field Rantau. Luas
areal persawahan tersebut kira-kira 5 rante atau 2.000 meter persegi. Dalam data
kampung lahan tersebut tidak termasuk dalam areal persawahan, tetapi area lainnya.
Dulu lahan persawahan di dusun Lalang semuanya milik orang dusun Perantau
dan dusun Tamiang yang kemudian dijual ke pendatang yang tinggal di dusun Lalang
sehingga semua lahan persawahan tersebut sekarang menjadi milik orang dusun Lalang.
Persawahan tersebut belum memiliki jaringan irigasi teknis sehingga hanya

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
mengandalkan air hujan. Meskipun demikian produktivitas tanaman padinya cukup bagus
dan dalam satu tahun bisa panen dua kali.
Area perkebunan milik perusahaan PT Betami menempati lokasi di dusun
Tamiang, dusun Damai, dan dusun Beringin dengan luas lahan mencapai 77 Ha.
Perkebunan milik rakyat tersebar di dusun Lalang, khususnya di pinggir areal
persawahan. Kepemilikan lahan rata-rata tidak sampai 1 Hektare, meskipun ada beberapa
orang yang memiliki kebun dengan luas lebih dari 2 Hektare. Kebun tersebut rata-rata
ditanami kelapa sawit, coklat, atau karet.
Alur pemasaran untuk produk perkebunan berbeda-beda. Untuk kelapa sawit
penjualan tandan buah segar (TBS)-nya dari petani dijual ke agen kecil (Udin, Muslim,
dan Sleng), dari agen kecil dijual ke agen besar, dari agen besar ke pabrik. Rantai
penjualannya relatif panjang dan selisih harga pabrik dengan petani cukup signifikan. Di
tingkat petani harga TBS hanya Rp 1.050 sedangkan di pabrik harganya Rp 1.350. Selisih
harga Rp 300 per Kg berarti 30% keuntungan petani diberikan ke beberapa pihak yang
menjadi bagian dari rantai pemasaran kelapa sawit. Bagi pemilik kebun yang luas
lahannya 4 hektare atau lebih biasanya mereka langsung menjual ke pabrik yang jaraknya
juga relatif dekat tidak sampai 3 KM dari kampung Alur Cucur. Rantai pemasaran yang
sama terjadi pada produk coklat, dari petani ke agen kecil, agen kecil ke agen besar, agen
besar ke pabrik. Tiap hari biasanya ada agen kecil yang keliling menggunakan sepeda
motor dengan keranjang di kanan kirinya. Mereka membawa timbangan kecil untuk
menimbang hasil kebun masyarakat, baik itu pinang, coklat, maupun kelapa sawit yang
kebunnya hanya mempunyai beberapa batang saja yang biasanya ditanam di
peringgan/wilayah perbatasan dengan lahan milik orang lain.
Untuk pemasaran getah karet rantai pemasarannya lebih singkat karena dari petani
ke agen, dari agen langsung ke pabrik. Harga getah karet saat ini hanya Rp 5.200 per Kg.
Harga tersebut relatif stabil dalam beberapa bulan ini, tetapi sangat jauh perbedaannya
dari harga di tahun 2011 yang mencapai kisaran Rp 27.000 per Kg. Petani saat ini
mengalami kesulitan ekonomi karena sebagian juga terjerat kredit sepeda motor. Untuk
keluar dari jerat kemiskinannya sangat sulit karena mereka juga tidak mempunyai
ketrampilan lain.

Tabel 3.2.2.2
Tipologi

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
No

Uraian

Ya / Tidak

Keterangan

Ya

Tidak

Kampung sekitar Perkotaan

Perbatasan dengan Kabupaten lain

Dekat dengan Pusat Kecamatan

Ya

Perbatasan dengan kecamatan lain

Ya

Dilihat dari tipologi wilayahnya, kampung Alur Cucur bisa dikategorikan semi
kota. Selain sebagai pusat pemerintahan kecamatan Rantau, letak Alur Cucur di
perlintasan jalan antar kecamatan bahkan antar kota antar propinsi karena ada trayek
angkutan umum jurusan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara
ke Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang.
Dormitori/jarak antar rumah juga relative rapat sehingga mirip dengan tipologi
perumahan/pemukiman di perkotaan. Jarak kampung Alur Cucur dengan pusat
pemerintahan kabupaten Aceh Tamiang di Karang Baru juga tidak begitu jauh, hanya
sekitar 17 KM, itupun karena jalannya harus mutar. Jika dilihat dari peta dan ditarik garis
lurus maka jarak kampung Alur Cucur dengan pusat pemerintahan kabupaten hanya
sekitar 5 KM.
Tabel 3.2.2.3
Orbitasi
No

Uraian

Satuan

Keterangan

560 Km

Orbitasi Umum

Jarak ke ibu kota provinsi

Jarak ke ibu kota kabupaten

17 Km

Jarak ke ibu kota kecamatan

0,7 Km

II

Orbitasi Khusus

Jarak ke gunung

60 Km

Jarak ke laut

28 Km

Jarak ke sungai

1 Km

Jarak ke pinggiran hutan

- Km

165

Sungai Tamiang

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
5

Jarak ke pasar

Jarak ke Pelabuhan

Jarak ke bandar udara

Jarak ke terminal

15 Km

Kuala Simpang

Jarak ke kantor polisi/militer

0,5 Km

Polsek / Koramil
Rantau

10

Jarak ke tempat wisata

3.2.3

1 Km

38 Km

Kuala Langsa

140 Km

Kuala Namu

3 Km

Kolam Renang

Kondisi Demografis & Kependudukan Kampung


Tabel 3.2.3.1
Jumlah Penduduk Menurut Golongan
No

Jenis Kelamin

Uraian

Lk

Pr

Jumlah (jiwa)

0 bulan 4 tahun

159

149

308

5 tahun 9 tahun

161

165

326

10 tahun 14 tahun

171

141

312

15 tahun 19 tahun

160

138

298

20 tahun 24 tahun

127

140

267

25 tahun 29 tahun

159

151

310

30 tahun 34 tahun

125

139

265

35 tahun 39 tahun

122

121

243

9 i. 40 tahun 44 tahun

104

116

220

10

45 tahun 49 tahun

89

132

221

11

50 tahun 54 tahun

103

97

200

12

55 tauhun 59 tahun

71

72

143

13

60 tahun- 64 tahun

37

49

86

14

65 tahun +

62

58

120

1651

1668

3319

T O TAL

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Data di atas menggambarkan jumlah penduduk usia produktif lebih dari 2/3 dari
jumlah penduduk keseluruhan. Untuk usia non produktif (anak-anak dan manula)
proporsinya lebih banyak anak-anak sehingga kecenderungannya jumlah penduduk di
kampung Alur Cucur akan didominasi usia produktif yang dalam istilah geografi
kependudukan disebut dengan istilah bonus demografi.
Bonus demografi akan memberikan dampak signifikan bagi kesejahteraan
masyarakat manakala pelayanan kesehatan, pendidikan, dan penyediaan lapangan
pekerjaan cukup baik. Sebaliknya akan menjadi masalah besar manakala jumlah
penduduk usia produktif besar tetapi tidak terdidik, ketrampilan minim, kesehatan buruk,
dan lapangan pekerjaan tidak tersedia.
Tabel 3.2.3.2
Jumlah Rumah Tangga Menurut Tingkat Kesejahteraan
No

Uraian

Jumlah KK

Jumlah (jiwa)

1.

Pra Sejahtera

213

713

2.

Sejahtera I

349

1341

3.

Sejahtera II

176

724

4.

Sejahtera III

152

541

890

3319

T O TAL

Jumlah rumah tangga pra sejahtera dan sejahtera 1 proporsinya cukup besar yaitu
mencapai 63%. Jika data kampung Alur Cucur ini valid, maka sungguh sangat
memprihatinkan karena perut dan permukaan buminya kaya raya tetapi warganya banyak
yang hidup miskin.
3.2.4. Keadaan Sosial
Tabel 3.2.4.1
Fasilitas Sosial Kampung
No
1

Jumlah
(Unit)

Jenis Fasilitas

Penggunaan Fasilitas

Fasilitas Agama

Mesjid

1 Unit

Tempat Beribadah - Aktif

TPA

1 Unit

Tempat Pendidikan Agama


Islam - Aktif

5 Unit
165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang

Mushala

Tempat Beribadah - Aktif

Fasilitas Pemerintahan

Kantor Datok (Pinjam Pakai)

1 unit

Untuk pelayanan Masyarakat

Balai Pertemuan (Pinjam Pakai)

1 unit

Untuk tempat pertemuan


masyarakat

Fasilitas Olah Raga

Lapangan Bola Kaki

1 Unit

Tidak

Lapangan Bola Volley

3 Unit

Aktif

Fasilitas Pendidikan

SD

1 Unit

Tempat Pendidikan - Aktif

SMP

1 Unit

Tempat Pendidikan - Aktif

PAUD

1 Unit

Tempat Pendidikan - Aktif

MTSs Istiqomah

1 Unit

Tempat Pendidikan - Aktif

Fasilitas Kesehatan

Polindes

1 Unit

Tempat Kesehatan - Aktif

Posyandu

2 Unit

Puskesmas

1 Unit

Tempat Kesehatan - Aktif


Tempat Kesehatan - Aktif

Dari aspek fasilitas sosial, kampung Alur Cucur sudah cukup memadai. Fasilitas
pendidikan, kesehatan, keagamaan, maupun olah raga tersedia dengan kondisi yang
cukup baik. Sanggar seni tari juga ada dan aktif melaksanakan kegiatannya. Selain
fasilitas yang ada di kampungnya, masyarakat kampung Alur Cucur juga bebas
mengakses fasilitas sosial yang ada di kompleks PT Pertamina Rantau, seperti: taman
bermain, kolam wisata, sekolah, lapangan olah raga, masjid, dan lain-lain.
Tabel 3.2.4.2
Jumlah Rumah Menurut Pemeluk Agama
Agama
Islam

Khatolik

Protestan

Budha

Hindu

Jumlah

3276

38

33319

Dari aspek keagamaan, mayoritas penduduk beragama Islam. Ada 5 orang yang
beragama non muslim adalah pendatang yang bekerja di PT Pertamina EP Rantau. Relasi
antar pemeluk agama di kampung berlangsung harmonis. Bahkan di kampung Alur Cucur

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
juga terdapat pekong yang hingga kini tidak terusik keberadaannya dan pada momentmoment tertentu dikunjungi umat konghuchu dari luar Aceh Tamiang.
Tabel 3.2.4.3
Jumlah Penduduk Menurut Cacat Mental dan Fisik
No
1.

2.

Uraian

Jumlah

Keterangan

Cacat Fisik
- Tuna Rungu/Bisu

- Tuna Wicara/Tuli

- Tuna Netra/Buta

- Lumpuh

- Invalid lainnya

Cacat Mental
- Idiot

- Gila

- Stres

T O TAL

20

Jumlah penduduk yang berkebutuhan khusus cukup banyak, 20 orang. Mereka


sangat minim perhatian dan belum ada program dar pemerintah maupun perusahaan yang
sifatnya berkelanjutan untuk memberdayakan mereka. Selama ini bantuan yang mereka
terima masih bersifat karitatif untuk pemenuhan kebutuhan jangka pendek, bukan untuk
kepentingan jangka panjang seperti pendidikan dan ketrampilan.
Tabel 3.2.4.4
Jumlah Penduduk Menderita Penyakit Endemik Tahun 2014
No

Penyakit Endemik

Jumlah

Keterangan

1.

DBD

2.

Malaria

3.

TBC

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
4.

Kusta

5.

AFP

6.

Campak

T O TAL

Jumlah penderita DBD dan malaria pada tahun 2014 yang mencapai 8 orang
mengindikasikan bahwa kesehatan lingkungan dan PHBS di kampung Alur Cucur masih
buruk. Masyarakat belum tumbuh kesadaran kritisnya untuk menjaga kebersihan diri dan
lingkungannya melalui kegiatan gotong royong bersih lingkungan dan lain sebagainya.
Kebiasaan membuang sampah sembarangan, membiarkan terjadinya genangan air dalam
jangka waktu yang relative lama, dan parit-parit dibiarkan tersumbat merupakan
gambaran nyata dari perilaku hidup masyarakatnya yang belum peduli sehat.
3.2.5. Keadaan Ekonomi
Tabel 3.2.5.1
Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No

Kampung

Alur Cucur

Tingkat Pendidikan

Jumlah

Buta Huruf

116

Tidak Tamat SD/MIN

596

Tamat SD/MIN

534

Tamat SLTP/MTsN

917

Tamat SMU/MAN

1032

Tamat D-1

11

Tamat D-2

34

Tamat D-3

15

Tamat S-1

62

Tamat S-2

165

Keterangan

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Data di atas menunjukkan jumlah penduduk yang berpendidikan rendah, lulus
SMP ke bawah, masih banyak, yaitu 2.163 dari 3.319 jumlah penduduk keseluruhan.
Bahkan angka buta huruf dan tidak tamat SD mencapai 712 jiwa yang berarti
persentasenya mencapai 21%. Angka tersebut tergolong sangat tinggi di atas rata-rata
nasional dan akan sangat mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Aceh
Tamiang.
Tabel 3.2.5.2
Jumlah Pertumbuhan Penduduk Tahun 2014
No

Uraian

Jumlah

1.

Angka Kelahiran

69

2.

Angka Kematian

3.

Pindah Datang

78

4.

Pindah Pergi

37

5.

Lainnya

Keterangan

Dari data di atas nampak pertumbuhan penduduknya positif, yaitu (69-9) + (7837) = 101. Artinya, jumlah penduduk kampung Alur Cucur pada tahun 2014 mengalami
peningkatan 101 jiwa dari tahun 2013 atau jika dipersentasekan pertumbuhan
penduduknya mencapai 3%.
Tabel 3.2.5.3
Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
No

Uraian

Jumlah

1.

Petani

61

2.

Buruh Tani

91

3.

Buruh Perkebunan

52

4.

Karyawan Perkebunan

15

5.

Buruh Perternakan

6.

Pemilik Usaha Perternakan

7.

Nelayan

20

165

Keterangan

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
8.

Pengumpul Hasil Hutan

9.

Buruh Usaha Pertambangan

10

Montir

11

Tukang Batu

49

12

Tukang Kayu

30

13

Tukang Jahit

16

14

Tukang Kue

23

15

Tukang Rias

16

Karyawan Perusahaan Swasta

115

17

Pengusaha Perdagangan Hasil Bumi

14

18

PNS

49

19

TNI

20

Polri

21

Bidan

22

Dukun

23

Guru

27

24

Lainnya

281

Total

890

Data ketenagakerjaan di atas menunjukkan problem yang dihadapi kampung Alur


Cucur adalah ketersediaan lapangan pekerjaan yang layak bagi warganya. Warga yang
bermatapencaharian sebagai petani sebanyak 61 orang dengan luas penguasaan lahan
rata-rata tidak mencapai 2 Ha, baik berupa persawahan maupun perkebunan. Jumlah
buruh tani mencapai 91 orang. Mereka kini secara perlahan juga sudah mulai tergusur
perannya seiring mekanisasi di sector pertanian. Selain itu penurunan harga komoditas
perkebunan juga semakin membuat peluang kerja mereka semakin sempit karena pemilik
kebun memilih untuk memanen sendiri hasil kebunnya untuk mengurangi beban biaya
produksi. Buruh perkebunan juga terkena imbas, dimana kesejahteraan mereka berkurang
drastis karena perusahaan mengurangi pos pengeluaran seiring strategi efisiensi untuk
bertahan dari krisis harga komoditas perkebunan yang akhir-akhir ini sering terjadi.

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Dari data di atas yang paling menarik adalah mata pencaharian dari sector lainnya
yang jumlahnya mencapai 281 orang. Setelah dikonfirmasi ke Pemerintah Kampung Alur
Cucur, angka tersebut adalah jumlah orang yang bekerja tidak tetap atau dalam bahasa
masyarakat biasa disebut dengan istilah mocok-mocok. Riilnya mereka ini adalah orang
yang lebih banyak menganggur daripada bekerja.
Tabel 3.2.5.4
Jumlah Penduduk Menurut Angkatan Kerja
No

Kampung

Sekolah

Bekerja

Tidak

Lainnya

Jumlah

Bekerja
1

Alur Cucur

1203

831

1285

3082

Jumlah

1203

831

1285

3082

Data di atas mengkonfirmasi bahwa problem kampung Alur Cucur adalah


pengangguran yang jumlahnya mencapai 1.285 orang dikurangi 206 jumlah penduduk
usia 60 tahun ke atas di tambah balita yang belum sekolah sebanyak 308 orang. Dengan
demikian jumlah pengangguran mencapai 771 orang. Jumlah yang sangat luar biasa besar
karena jika dihitung persentasenya mencapai 771/2.167 usia produktif x 100% =35,5%.
Angka pengangguran tersebut tentu sangat tinggi dan sangat berpotensi menimbulkan
kerawanan sosial maupun hukum yang dipicu oleh frustasi yang berkepanjangan.
3.2.6. Struktur Organisasi Tata Kerja Pemerintahan Kampung Alur Cucur
Tabel 3.2.6.1
Struktur Organisasi Tata Kerja Pemerintahan Kampung Alur Cucur

Datok Penghulu
Daharuddin

MDSK

Lembaga Adat Keswadayaan Masyarakat

Tok Imam
Garli Lubis

LKMK

165

PKK

BKM

KARANG TARUNA

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang

Khadam Mesjid

Bilal Mayit

Khatib
Hermansyah

H. Surip

Syaiful Abdi

Imdus
Tamiang
Sulaiman
Kaoy

Imdus Lalang
H. Abdul
Muluk

Imdus
Perantau

Imdus Cinta
Damai

Ridwan Lubis

Mahyuddddin

Sekretaris Kampung

Hj Painem

Imdus
Pantai
Beringgin

Farida Asmawati

Kaur
Pemerintahan

Kaur
Pembangunan

Kaur
Umum

Khairuddin

Suci
Wulandoro

Riska
Marfira

Sofian

Kadus Lalang

Kadus Tamiang

Kadus Perantau

Selamat Riady

M. Syarif

H. Zulham

Kadus Cinta
Damai

Kadus Pantai
Beringgin

Dodi Selamet

Syamsul
Bahri

Sumber : Qanun Nomor 19 Tahun 2010

Tabel 3.2.6.2
Perangkat Pemerintahan Kampung Alur Cucur
No
1.

Nama

Jabatan

Daharuddin

Datuk Penghulu

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
2.

Farida Asmawati

Sekretaris Kampung

3.

Sucipto

Bendahara

4.

Mansyur S

Ketua MDSK

5.

Edi Subeno

Sekretaris MDSK

6.

T.M Nasir

Anggota MDSK

7.

T.M. Zamzami

Anggota MDSK

8.

Mahyuddin

Anggota MDSK

9.

Mustafa Fala

Anggota MDSK

10.

Marianum

Anggota MDSK

11.

Untung Surapati

Anggota MDSK

12.

Bachtiar S

Ketua LKMK

13.

Suci Wulandari

Kaur Pembangunan

14.

Khairuddin

Kaur Pemerintahan

15.

Riska Marfira

Kaur Umum

16.

Abdi Sumantri SE

Ketua Pemuda

17.

Garli Lubis

Imam Kampung

Dody Selamat

Kadus Cinta Damai

19.

Selamat Riady

Kadus Lalang

20.

Syamsul Bahri

Kadus Pantai Beringin

21.

H. Zulham Z

Kadus Perantau

22.

M. Syarief

Kadus Tamiang

23.

Bachtiar S

LKMK

24.

Sulaiman Kaoy

Imam Dusun Tamiang

25.

Eka Yani Safitri

Bidan Desa

26.

H. Abdul Muluk

Imam Dusun Lalang

27.

Ahmad Ridwan Lubis

Imam Dusun Rantau

18.

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
28.

Sofian

Imam Dusun Beringgin

29.

Mahyuddin

Imam Dusun Cinta Damai

30.

Tajuddin

Ketua Karang Taruna

31.

Rahmawati

Ketua Koperasi Mawar

32.

Aprianto

Ketua Pemuda Dusun Lalang

33.

Suhardi

Ketua BUMK

34.

Suhardi

Ketua SPP Kampung

35.

Aldi

Remaja Mesjid Kampung

36.

Chandra

Remaja Mesjid Dusun Lalang

37.

Rahmawati

Ketua PKK

Tabel 3.2.6.3
Daftar Kader Posyandu Kampung Alur Cucur
No

Nama Posyandu

Nama Kader

Lokasi

Ani
Iwok
Bayek
Beringgin I

Dusun Perantau

Komariah
Sudarsih
Kunyil
Marianum
Min Hayati

Beringgin II

Dusun Lalang

Rina Rahayu
Siswati
Widia Adrian

2.4.

Bagan Kelembagaan Kampung Alur Cucur

PKK
Penguru
s TPA

165

MDS
K

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang

Kelompo
k
SPP
Remaja
Mesjid
Kelompok
Tani
Kelompok
Pemuda

Kelompok
Pewiritan

Datok

Posyandu

Kelompok
Adat

Keterangan
Pemerintah Kampung
Lembaga Kampung

2.5.

2.6.

No

Sketsa Kampung Alur Cucur

Kalender Musim

Uraian (Masalah,
Kegiatan dan Keadaan
Alam)

PANCAROBA

165

KEMARAU

PENGHUJAN

1
2

3
4

5
6

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Petani Kesulitan
** **
Mngembangkan Produksi
*
**
*
**
Pertanian
Masyarakat Petani
Kesulitan Membawa
** ** **
**
Hasil Pertanian dari
*
*
**
Sawah ke Kampung
Badan Jalan dan
** ** ** **
Pemukiman Tergenag Air
***
** ** ** **
di Musim Hujan
Masyarakat Kampung
Belum Memiliki Sarana
** ** ** **
Sanitasi Dalam
*
* ** ** **
***
*
*
*
*
Menunjang Kesehatan
yang Memadai
Sawah Petani Sering
Kekurangan Air
Masyarakat Masih
Kesulitan Mendapatkan
Sarana
Air Bersih yang
Memadai

Banjir

Panen

9
10

Tanam
Setelah Musim Hujan di
Kampung Terjadi
Penyebaran Penyakit
Malaria dan DBD

**

**
*

**
**

**
**

**
**

**
*

**
*

**
*

**
*

**

**

**

**

**

**
*

**

**
**

**
**

***

**
*

**

**

**

***

**

2.7. Masalah dan Potensi


No
(1)
1.

Lembaga
(2)
Pemerintah
Kampung

Masalah
(3)
Aparatur Kampung Belum
Dapat
Memberikan
Pelayanan
Administrasi
Kepada Masyarakat Dengan
Baik

Potensi

165

(4)
Aparatur Kampung
Lengkap
Ada Anggaran Dana
Operasional Setiap Tahun
Dari Pemerintahan
Kabupaten
Ada Program Pelatihan

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Tim Penggerak PKK TP PKK Belum Berperan Pengurus Lengkap
Secara
Optimal
Dalam Ada Program Pelatihan
Pembangunan Kampung
Ada Anggaran Dari
Alokasi Dana Kampung
(ADK)
Pemerintah
Aparatur Kampung Kesulitan Aparatur Kampung
Kampung
Untuk
Menyimpan
dan Ada Asset Kampung
Memelihara Asset Kampung
Dengan Baik
Kelompok Pemuda
Pemuda Kampung Kesulitan Ada Pengurus Lembaga
Untuk
Mengembangkan
Kepemudaan Lengkap
Bakat
dan
Kemampuan Tenaga Pengurus Potensial
Dalam Olah Raga
Pemerintah
Masyarakat Kampung Alur Posyandu
Kampung dan
Cucur
Kesulitan
Pengurus Posyandu
Mendapatkan
Pelayanan
Kesehatan Yang Memadai
Pemerintah
Sumber Pendapatan Asli Ada Aparatur Kampung
Kampung
Kampung
Belum
Lengkap
Memadai/Mampu Membiayai Ada Pendapatan Asli
Pembangunan dikampung
Kampung (PAK)
Ada Asset Kampung
Pemerintah
Pembangunan
dikampung Ada Apatarur Kampung
Kampung
Belum Teroganisir dan Masih
Lengkap
Direncanakan/Dibuat
Oleh Ada Masyarakat
Aparatur Kampung
Ada Program Bantuan
Pemerintah
Remaja Mesjid
Masyarakat
Masih Ada Pengurus Remaja
Melakukan Ibadah Shalat 5
Mesjid Lengkap
Waktu Tidak Berjamaah atau Ada Mushala
Sendiri-Sendiri
Dirumah Tenaga Gotong Royong
Masing-Masing
Pengurus TPA
TPA Cinta Damai Belum Ada Mushala
Dapat Menampung Santri Ada Pengurus TPA
Dalam Jumlah Yang Besar
Ada Santri
Tenaga Gotong Royong
Remaja Mesjid
Kegiatan
Kepemudaan Ada Pengurus Kegiatan
Remaja Mesjid Tidak Aktif
Remaja Mesjid
Ada Kegiatan Keagamaan
Setiap Tahunnya
Pengurus TPA
TPA Nurul Iman Kampung Ada Mushala
Alur
Cucur
Tidak Ada Pengurus TPA
Berkembang dan Terkesan Tenaga Gotong Royong
Tidak Terurus
Kelompok Pemuda
Pemuda/Remaja
Belum Ada Pengurus Lengkap
Termanfaatkan
secara Ada Alokasi Dana Dari
Optimal
Dalam
Alokasi Dana Kampung
Pembangunan Kampung
(ADK) Setiap Tahunnya

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Ada Program Pelatihan
13.

Tim Penggerak PKK

14.

Pemerintah
Kampung

15.

Pemerintah
Kampung

16.

Pemerintah
Kampung

17.

Tim Penggerak PKK


Tingkat Kampung

18

2.8.

Posyandu

Masyarakat Kesulitan Untuk


Mendapatkan Perlengkapan
Pecah-belah Untuk Kegiatan
Kampung Maupun Acara
Pada Rumah Masyarakat
Lingkungan
Masyarakat
Masih Kotor dan Tidak Ada
Gotong Royong Rutin Untuk
Memelihara
Kebersihan
Lingkungan dalam Kampung
PembangunanYang dilakukan
Belum Terarah dan Dirasakan
Oleh Kelompok Rentan
Keuangan Dan Pembelanjaan
Kampung
Masih Belum
Terbukukan Dengan Baik
TP PKK Belum Berperan
Dalam
Pembangunan
Kampung
Pelayanan
Posyandu
Terhadap Masyarakat Kurang
Memadai

Ada Pengurus Lengkap


Ada Alokasi Dana Dari
Alokasi Dana Kampung
(ADK) Setiap Tahunnya
Tenaga Gotong Royong
Ada Aparatur Lengkap
Tenaga Gotong Royong

Ada Aparatur Lengkap


Tenaga Gotong Royong

Ada Aparatur Lengkap

Ada Pengurus TP PKK


Lengkap
Ada Kegiatan PKK
Tenaga Gotong Royong
Ada Pengurus Posyandu
Tenaga Gotong Royong

Tabel Daftar Masalah Dari Potret Kampung/ Peta Sosial Kampung

No

Masalah

Potensi

(1)
1.

(2)
Masyarakat Kampung Belum Memiliki Sarana
Sanitasi Dalam Menunjang Kesehatan Yang
Memadai
Anak Usia Dini Belum Mendapatkan Pendidikan
Yang Memadai

(3)
Lahan/Tanah Kampung
Tukang
Tenaga Gotong Royong
Lahan/Tanah
Tenaga Pengajar
Tenaga Gotong Royong
Kios
Tempat Starategis
Lokasi Berdagang Tersedia
Kebun
Sawah
Kelompok SPP
Kelompok Tani
Kios
Usaha Kecil Ibu Rumah
Tangga

2.

3.

Pedagang Kecil Sulit Mengembangkan Usaha

4.

Pedagang Masih Minim Pengetahuan


Manajeman Usaha

5.

Pengembangan Usaha Rumah Tangga Tidak


berjalan Dengan Baik

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Perabot
Ketrampilan Masayarakat
6.
7.

8.

Lingkungan Masyarakat Masih Kotor dan Tidak


Ada Gotong Royong Rutin Untuk Memelihara
Kebersihan Lingkungan dalam Kampung
Masyarakat Kampung Belum Memiliki Sarana
Sanitasi Dalam Menunjang Kesehatan Yang
Memadai
Setelah Musim Hujan di Kampung Terjadi
Penyebaran Penyakit Malaria dan DBD

Aparatur
Tenaga Gotong Royong

Sungai
Lahan/Tanah Kampung
Tukang
Tenaga Gotong Royong
Ada Aparatur Kampung
Lengkap
Ada Gotong Royong Rutin
Setiap Jumat
Tenaga Gotong Royong
Aparatur Kampung Lengkap
Ada Anggaran Dana
Operasional Setiap Tahun Dari
Pemerintahan Kabupaten
Ada Program Pelatihan
Pengurus Lengkap
Ada Program Pelatihan
Ada Anggaran Dari Alokasi
Dana Kampung (ADK)
Aparatur Kampung
Ada Aset Kampung

9.

Aparatur Kampung Belum Dapat Memberikan


Pelayanan Administrasi Kepada Masyarakat
Dengan Baik

10.

TP PKK Belum Berperan Secara Optimal Dalam


Pembangunan Kampung

11.

Aparatur Kampung Kesulitan Untuk


Menyimpan dan Memelihara Asset Kampung
Dengan Baik
Pemuda Kampung Kesulitan Untuk
Mengembangkan Bakat dan Kemampuan Dalam
Olah Raga
Masyarakat Masih Melakukan Ibadah Shalat 5
Waktu Tidak Berjamaah atau Sendiri-Sendiri
Dirumah Masing-Masing

12.

13.

14.

TPA Kampung Belum Dapat Menampung Santri


Dalam Jumlah Yang Besar

15.

Kegiatan Kepemudaan Remaja Mesjid Tidak


Aktif

16.

TPA Kampung Alur Cucur Tidak Berkembang


dan Terkesan Tidak Terurus

17.

Pemuda/Remaja Belum Termanfaatkan secara


Optimal Dalam Pembangunan Kampung

165

Ada Pengurus Lembaga


Kepemudaan Lengkap
Tenaga Pengurus Potensial
Ada Pengurus Remaja Mesjid
Lengkap
Ada Mushala
Tenaga Gotong Royong
Ada Musala
Ada Pengurus TPA
Ada Santri
Tenaga Gotong Royong
Ada Pengurus Kegiatan
Remaja Mesjid Lengkap
Ada Kegiatan Keagamaan
Setiap Tahunnya
Ada Mushala
Ada Pengurus TPA
Tenaga Gotong Royong
Ada Pengurus Lengkap
Ada Alokasi Dana Dari Alokasi

18

19.
20.

21
22.
23.

24.

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Dana Kampung (ADK) Setiap
Tahunnya
Ada Program Pelatihan
Masyarakat Kesulitan Untuk Mendapatkan
Ada Pengurus Lengkap
Perlengkapan Pecah-belah Untuk Kegiatan
Ada Alokasi Dana Dari Alokasi
Kampung Maupun Acara Pada Rumah
Dana Kampung (ADK) Setiap
Masyarakat
Tahunnya
Tenaga Gotong Royong
Lingkungan Masyarakat Masih Kotor dan Tidak
Ada Aparatur Lengkap
Ada Gotong Royong Rutin Untuk Memelihara
Tenaga Gotong Royong
Kebersihan Lingkungan dalam Kampung
Kelompok Keagamaan di Kampung Belum
Ada Mushala
Terorganisir dengan Baik
Ada Pengurus Majlis Taqlim
Ada Pengajian
Tenaga Gotong Royong
Masyarakat Miskin dan Yatim Kesulitan Untuk
Ada Aparatur Lengkap
Menyekolahkan Anak-Anak Untuk Jenjang
Tenaga Gotong Royong
Pendidikan Yang Baik
Keuangan Dan Pembelanjaan Kampung Masih
Ada Aparatur Lengkap
Belum Terbukukan Dengan Baik
TP PKK Belum Berperan Dalam Pembangunan
Ada Pengurus TP PKK
Kampung
Lengkap
Ada Kegiatan PKK
Tenaga Gotong Royong
Pelayanan Posyandu Terhadap Masyarakat
Ada Pengurus Posyandu
Kurang Memadai
Tenaga Gotong Royong

2.9. Tabel Daftar Masalah dari Kalender Musim


No
(1)
1.

2.

Masalah

Potensi

(2)
Dimusim Hujan jalan lorong banyak rusak
sehingga Masyarakat Kesulitan Melakukan
Akses Ke Kota
Masyarakat Petani Kesulitan Membawa Hasil
Pertanian Dari Sawah Ke Kampung

3.

Tanah Masyarakat di pingiran sungai Terjadi


Abrasi Akibat Aliran air Di Musim Hujan

4.

Masyarakat Kampung Belum Memiliki Sarana


Sanitasi Dalam Menunjang Kesehatan Yang
Memadai

165

(3)
Jalan Setapak
Akses Jalan PT. PERTAMINA
Tenaga Gotong Royong
Jalan Setapak
Sawah
Tenaga Gotong Royong
Sungai
Kebun Masyarakat
Tenaga Gotong Royong
Sungai
Lahan/Tanah Kampung
Tukang
Tenaga Gotong Royong

5.

6.

7.

8.

9.

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Sawah Petani Di Kawasan Ujung Padang Sering
Sungai
Kekurangan Air
Parit
Tenaga Gotong Royong
Masyarakat Masih Kesulitan Mendapatkan
Sungai
Sarana Air Bersih Yang Memadai
Lahan/Tanah Kampung
Tukang
Tenaga Gotong Royong
Masyarakat Masih Kesulitan Mendapatkan
Sungai
Sarana Air Bersih Yang Memadai
Lahan/Tanah Kampung
Tukang
Tenaga Gotong Royong
Pada Musim Hujan air meluap karna parit
Ada Aparatur Kampung
pembuangan akhir belum ada
Lengkap
Lahan Buat Parit Ada
Sungai
Tenaga Gotong Royong
Setelah Musim Hujan di Kampung Terjadi
Ada Aparatur Kampung
Penyebaran Penyakit Malaria dan DBD
Lengkap
Ada Gotong Royong Rutin
Setiap Jumat
Tenaga Gotong Royong

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1.

Kampung Alur Cucur Sebagai Wilayah Pengembangan Masyarakat

4.1.1. Latar Belakang sebagai Wilayah Pengembangan Masyarakat


Penentuan suatu daerah dijadikan sebagai wilayah pengembangan masyarakat
dipengaruhi oleh tiga indikator yaitu, jarak, dampak dan aset. Tiga indikator tersebut yang
menentukan apakah suatu daerah penting untuk dijadikan wilayah

pengembangan,

tergantung dari tinggi atau rendahnya pengaruh dari ketiga indikator tersebut. Bila
pengaruhnya semakin tinggi terhadap suatu daerah maka semakin tinggi pula daerah
tersebut dijadikan wilayah pengembangan, begitu pula sebaliknya.
Kampung Alur Cucur terletak di Kecamatan Rantau dan pusat pemerintahan
Kecamatan Rantau berada di wilayah administrasi Kampung Alur Cucur. Kampung ini
berdampingan langsung dengan kompleks perkantoran PT. Pertamina EP Field Rantau,
selain itu terdapat asset perusahaan berupa sumur minyak. jalan utama Kampung Alur
Cucur menjadi lintasan kendaraan-kendaraan milik perusahaan. Selain itu Kampung
Alur Cucur juga menjadi perlintasan pipa penyaluran minyak dari sumur minyak menuju
kilang penampungan.
Hal tersebut memberi dampak yang cukup meresahkan bagi warga. Debu-debu
yang beterbangan pada saat musim kemarau ketika kendaraan perusahaan hilir mudik
dijalan. Akibat dari polusi tersebut masyarakat beresiko terserang ISPA, selain itu warung
dan kedai yang berada di pinggir jalan barang dagangannya mudah berdebu. Dampak lain
dari hilir mudik kendaraan besar yang melalui jalan tersebut menjadi salah satu penyebab
rusaknya aspal jalan. Sedangkan jaringan pipa penyaluran minyak juga dapat
memunculkan resiko bagi warga masyarakat apabila terjadi kebocoran dan ledakan pipa
penyaluran, karena letaknya sangat dekat dengan permukiman warga.
4.1.2. Pemetaan Jaringan Hubungan Antar Aktor (Institusi/ Individu)
Peta Aktor ini dibuat berdasarkan derajat kekuatan dan kepentingan aktor. Peta
aktor berfungsi untuk mengetahui jaringan aktor-aktor mana saja yang mendukung atau
malah mengganggu proses pengembangan masyarakat.
165

Selain itu dapat mengetahui

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
siapa yang justru perlu diperhatikan dalam pengembangan masyarakat. Dalam peta aktor
ini melibatkan baik aktor individu maupun institusi yang ada di Kampung Alur Cucur.
Tabel. 4.1.2
Deskripsi Hubungan Antar Aktor
Hubungan Antar Aktor
No
1

Aktor Individu/
Institusi
Pemerintah
Kampung
Cucur

Deskripsi Hubungan

Status Hubungan
Positif/ Negatif

Hubungan pemerintah Kampung dengan LKMK

Positif

Alur tergolong

tidak

ada

permasalahan.

dengan Peran LKMK sangat penting dalam pelaksanaan

Lembaga

Pemerintahan Kampung, LKMK bertugas untuk

Ketahanan

menyusun

Masyarakat

menjadi norma dan kearifan nilai-nilai lokal

Kampung

yang berkembang dalam masyarakat. Misalnya

(LKMK)

kegiatan gotong royong, LKMK menjadi motor

Pemerintah

penggeraknya.
Majelis Duduk Setikar Kampung (MDSK)

Kampung
Cucur

pembangunan

serta

Positif

dengan jalannya Pemerintah Kampung. Dibutuhkan


kerjasama antar keduanya agar pemerintahan
Kampung
mencapai

Kampung

dapat

berjalan

kesejahteraan

maksimal
dan

guna

kemajuan

Kampung.
Bidang kepemudaan kurang mendapat perhatian

Pemerintah
Cucur

perencanaan

Alur berfungsi sebagai pengawas dan kontrol terhadap

MDSK

baik

Alur dari pemerintahan Kampung, hal ini dapat dinilai

Negatif

dengan dengan kurang adanya program kepemudaan dan

Kepemudaan

ataupun

pelaksanaan

kegiatan

kelompok

pemuda. Sebagian pemuda merasa tidak pernah


dilibatkan dalam perumusan kebijakan Kampung
4

Datok

terutama dalam kegiatan kepemudaan.


Penghulu Tok Imam merupakan tokoh penting

dengan Tok Imam

di

Kampung, berbagai persoalan yang terjadi baik


dibidang

pemerintahan, sosial, ekonomi dan

165

Positif

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
keagamaan beliau selalu dilibatkan dan dimintai
pertimbangan serta nasehatnya. Bahkan dalam
persoalan sosial dan keagamaan Tok Imam dan
Datok

Penghulu

harus

turun

tangan

menyelesaikannya, seperti ; persoalan tali air,


aliran atau faham baru yang berkembang di
kampung atau kegiatan-kegiatan yang dapat
5

Datok

meresahkan masyarakat.
Penghulu Datok Penghulu dengan MDSK setiap saat dapat

dengan MDSK

Positif

berkoordinasi dan konsultasi dalam berbagai


kebijakan yang akan dan sedang dilaksanakan,
selain itu apabila ada persoalan di kampung
Datok Penghulu dengan MDSK melaksanakan

Datok

musyawarah untuk mencari jalan keluarnya.


Penghulu Hubungan Datok Penghulu dengan Sekretaris

dengan Sekretaris Kampung


Kampung

kurang

harmonis,

karena

peran

Positif/Negatif

sekretaris sangat dominan dan hal itu sudah


terjadi pada saat pemerintahan sebelumnya.
Datok Penghulu menurut pandangan masyarakat
hanya sebagai tukang stempel saja. Datok
Penghulu lebih sering beraktifitas di komunitas
catur depan pintu gerbang dari pada di kantor.
Sehingga masyarakat lebih banyak berhubungan
dengan

Sekretaris

Kampung

apabila

ada

keperluan atau masalah yang berkaitan dengan


7

Datok
dengan
Lalang

Pemerintah Kampung.
Penghulu Hubungan Kadus Lalang

dengan

Datok

Kadus Penghulu sangat dekat dan harmonis, tidak


pernah

terjadi

beda

pandangan

Positif

dalam

pelaksanaan Pemerintahan Kampung. Beliau


sering terlibat bersama dalam kegiatan sosial di
8

Datok
dengan
Perantau

Kampung.
Penghulu Hubungan

Kadus

Perantau

dengan

Datok

Kadus Penghulu sangat dekat dan harmonis, tidak


pernah

terjadi

165

beda

pandangan

dalam

Positif

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
pelaksanaan pemerintahan Kampung.
Datok Penghulu Datok Penghulu dengan Kepala dusun Pantai
dengan

Kadus Beringin hubungannya kurang harmonis dan

Pantai Beringin

sering

terjadi

beda

pandangan

Negatif

dalam

perencanaan dan pelaksanaan pembangunan


10

Datok
dengan

Kampung.
Penghulu Hubungan Kadus Cinta Damai dengan Datok
Kadus Penghulu sangat dekat dan harmonis, tidak

Cinta Damai

pernah

terjadi

beda

pandangan

Positif

dalam

pelaksanaan pemerintahan Kampung. Kadus


Cinta Damai merupakan salah satu pendukung
11

Datok
dengan

Datok Penghulu pada saat pemilihan Datok.


Penghulu Hubungan Datok Penghulu menilai Kaur Umum
Kaur kinerjanya

Umum

kurang harminis.

Positif/ Negatif

Menurut Datok

Penghulu kinerja Kaur Umum kurang maksimal


dan kurang berfungsi sebagaimana tugas pokok

12

Datok
dengan

dan fungsinya.
Penghulu Hubungan Datok

Penghulu

dengan

Kaur

Positif

Kaur Pembangunan tidak ada persoalan, karena Ibu

Pembangunan

Suci Wulandari merupakan Kaur Pembangunan


baru yang menggantikan pejabat sebelumnya,
Idham yang mengundurkan diri karena selalu
beda pandangan dan tak pernah ada titik temu

13

Datok
dengan

diantara keduanya.
Penghulu Hubungan Datok

Penghulu

dengan

Kaur

Positif

Kaur Pembangunan tidak ada persoalan dan cukup

Pemerintahan

harmonis. Kaur Pemerintahan merupakan orang


kepercayaan Datok Penghulu. Dalam konteks
penyusunan

RPJMK

Datok

mempercayakan sepenuhnya kepada


Pemerintahan

untuk

menyusun

Penghulu
Kaur
dokumen

RPJMK, RKPK dan APBK.


14

Datok
dengan

Penghulu Hubungan antara pak Idham dengan Datok


Idham Penghulu sudah lama tidak harmonis, mereka

165

Negatif

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
(Mantan
Kaur selalu berbeda pandangan soal tata kelola
Pembangunan)

pemerintahan

dan

kepemimpinan

Datok

Penghulu. Selama dua tahun beliau tidak pernah


mengambil gaji sebagai Kaur Pembangunan
sebelum akhirnya digantikan oleh Ibu Suci
15

Wulandari.
dengan Hubungan Idham dengan

Idham

Ketua MDSK

Mansyur. S juga

Negatif

kurang harmonis sebagai imbas dari perseteruan


antara dirinya dengan Datok Penghulu. Menurut
Idham,

ketua

MDSK

juga

harus

bertanggungjawab atas kinerja yang kurang baik


di pemerintahan Kampung Alur Cucur sekarang
16

Datok

ini.
Penghulu Hubungan Datuk Penghulu dengan Abdul Rani

dengan

Abdul kurang harmonis,

Rani

(Bang ditinggalkan dan tidak pernah mendapat laporan

Ayek),

Ketua perkembangan

Datok Penghulu merasa

yang

terjadi

di

kelompok

Pokdakan

Nila budidaya ikan di sungai mati. Beliau memberi

Sejahtera

penilaian negatif terhadap pengelolaan kelompok


yang

dipimpin

Sedangkan

Negatif

oleh

menurut

bang Ayek
penilaian

tersebut.

bang

Ayek,

kemimpinan Datok sekarang lemah, beliau


merasa masyarakat tidak pernah dilibatkan
dalam

perencanaan

dan

pelaksanaan

pembangunan Kampung. Dan beliau menilai


Datok Penghulu tidak ada perhatian kepada
17

Datok

kegiatan kepemudaan di Kampung Alur Cucur.


Penghulu Hubungan Datok Penghulu dengan Ika Rizaldi

dengan

Ika ketua Kelompok Tani Suka Tani sangat dekat

Rizaldi

(Ketua dan tidak pernah muncul persoalan

Kelompok
18

Tani)
Datok

Positif

diantara

Suka keduanya. Ika merupakan warga pendatang dan

baru menjabat sebagai ketua kelompok.


Penghulu Hubungan Datok Penghulu dengan

Paimin

dengan

Paimin ketua Kelompok Tani Cinta Dama sangat

(Ketua

Koptan dekat dan tidak pernah muncul persoalan yang

165

Positif

19

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Cinta Damai)
pernah terjadi diantara keduanya,
Pemerintah
Letak Kampung Alur Cucur berbatasan langsung
Positif
Kampung

Alur dengan komplek PT. PERTAMINA EP Field

Cucur dengan PT. Rantau, dan kantor Datok Alur Cucur yang
PERTAMINA EP digunakan
Field Rantau.
20

sekarang

merupakan

gedung

perpustakaan Kampung asset PT. PERTAMINA

EP Field Rantau.
PT. PERTAMINA Sebagian masyarakat Alur Cucur merasa kecewa

Positif/ Negatif

EP Field Rantau dengan perusahaan karena putra asli kampung


dengan

Alur Cucur hanya sedikit yang dierima bekerja

Masyarakat Alur di PT. PERTAMINA EP Field Rantau sebagai


Cucur.

pekarya maupun staff. Sebagian lagi merasa


kecewa dengan rencana pemutusan jaringan air
yang sudah mereka nikmati secara gratis selama
puluhan tahun. Namun sebagian lainnya tidak
mempersoalkan

karena

punya

pekerjaan

ditempat lain atau mempunyai usaha sendiri dan


ada yang menjadi karyawan di perusahaan mitra
21

PT. PERTAMINA EP Field Rantau.


PT. PERTAMINA Ada sebagian masyarakat menempati lahan
EP Field Rantau perusahaan

perumahan

masyarakat

tempat

usaha/jualan.

Masyarakat

menempati lahan perusahan berpotensi konflik

Beringin,

Keberadaan

dan

dengan
Dusun

yang

Pantai apabila pihak perusahaan akan memanfaatkan


Cinta kembali lahan yang telah ditempati masyarakat

Damai
22

untuk

Negatif

& Alur Cucur dan sebagian para pendatang.

Perantau.
Datok Penghulu Datok Penghulu Alur Cucur masuk dalam
dengan

Negatif

PT. kelompok Pekarya yang melakukan perlawanan

PERTAMINA

terhadap PT. PERTAMINA. Selain itu beliau


ingin ada kontribusi lebih dari perusahaan
terhadap pembangunan kampung serta dapat
mengakomodir

23

Ketua

pemuda

setempat

sebagai

karyawan perusahaan.
MDSK Beliau mempunyai penilaian kurang bagus

165

Negatif

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
dengan
PT. terhadap perusahaan, beliau ingin ada kontribusi
PERTAMINA

lebih terhadap pembangunan Kampung serta


melaksanakan

pemberdayaan

terhadap

para

pemuda sehingga mampu menciptakan lapangan


kerja sendiri, meskipun tidak menjadi karyawan
24

dari pertamina.
Z Beliau mempunyai penilaian kurang bagus

Zulham
(Mantan

Ketua terhadap perusahaan, beliau ingin ada kontribusi

MDSK/

lebih terhadap pembangunan kampung serta

Penceramah)

melaksanakan

dengan

pemberdayaan

terhadap

Positif/Negatif

para

PT. pemuda sehingga mampu menciptakan lapangan

PERTAMINA

kerja sendiri. Beliau masih mempunyai pengaruh


meskipun tidak lagi menjadi ketua MDSK,

25

karena berprofesi sebagai Dai.


Tok Imam dengan Beliau fokus dalam urusan keagamaan dan
PT. PERTAMINA

Negatif

kemasyarakatan, namun beliau mengharapkan


ada kontribusi lebih terhadap pembangunan dan
pemberdayaan

26

sehingga

dapat

mengurangi

Imam

pengangguran dan kriminalitas di Kampung.


Dusun Beliau mempunyai penilaian kurang bagus

Tamiang

dengan terhadap

perusahaan,

beliau

Negatif

sering

PT. PERTAMINA menyampaikan ketidak sukaanya dalam ruangEP-Field Rantau

ruang publik, beliau ingin ada kontribusi lebih


terhadap

pembangunan

dan

mengakomodir

karyawan dari Kampung sekitar perusahaan.


Masyarakat sekitar diharapkan dapat manfaat
lebih karena perusahaan mengambil kekayaan
alam yang bersumber diperut bumi Kabupaten
27

Pemerintah

Aceh Tamiang.
Beragam
penilaian

Kampung dengan pemerintahan


masyarakat
Kampung
Cucur

Penghulu.

terhadap

kinerja

Kampung, khususnya Datok


Terutama

yang

banyak

jadi

Alur sorotan adalah gaya komunikasi beliau yang


kurang baik, kurang berwibawa dan kurang
visioner. Namun sebagian warga yang lain

165

Positif/ Negatif

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
menilai bahwa kinerja
Datok
Penghulu
sekarang lebih baik walaupun terdapat kekurang
disana
28

Datok

sini

dibandingkan

kepemimpinan

sebelumnya.
Penghulu Hubungan antara Datok Penghulu dengan ketua

dengan

Negatif

Abdi pemuda kurang begitu harmonis, beliau menilai

Sumantri,

SE bahwa Datok Penghulu kurang konsisten dan

(Ketua Pemuda)

cenderung lepas tangan atas persoalan yang ada


di kampung serta tidak mempunyai program

29

Abdi

yang jelas terhadap kemajuan Kampung.


Sumantri, Sebagian anggota kelompok pemuda menilai

SE

Negatif

(Ketua kepemimpinan ketua pemuda sekarang kurang

Pemuda) dengan maksimal. beliau kurang aktif dalam kegiatan


Kelompok

kepemudaan

Pemuda

beliau pasca Pemilu 2014. Beliau menilai


kurangnya

yang

disebabkan

komitmen

pemuda

kekecewaan
dan

Datok

Penghulu terhadap calon legislatif yang asli putra


daerah. Yang berakibat hilangnya motivasi beliau
untuk memajukan kegiatan kepemudaan seperti
30

Abdi

sebelum Pemilu.
Sumantri, Hubungan antara kelompok Nila Sejahtera

SE

dengan dengan ketua pemuda berjalan harmonis dan

Kelompok
31

Positif

Nila tidak ada persoalan yang muncul diantara

Sejahtera
keduanya.
Abdi Sumantri, Hubungan diantara keduanya sangat dekat,

Positif

SE dengan Abdul mereka sering terlibat dalam berbagai kegiatan


Rani

sosial

terutama

kegiatan

kepemudaan

dan

keagamaan. Selain itu mereka sering terlibat


32

Abdi
SE
Sugiono

diskusi tentang kemajuan Kampung.


Sumantri, Sugiono dengan Abdi Sumantri, SE mempunyai
dengan hubungan yang sangat dekat. Pada saat Pemilu
Legislatif tahun 2014 Abdi Sumantri merupakan
salah satu tim suksesnya. Dan sampai sekarang
beliau berdua sering bertemu dan berdiskusi
tentang segala hal.

165

Positif

33

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Mansyur,
S Mawardi Nur merupakan anggota DPRK Aceh
Negatif
dengan Mawardi Tamiang
Nur

(Anggota Mansyur

DPRK

periode

2014

sebagai

2019.

anggota

Menurut

DPRK

untuk

Aceh sementara belum ada kontribusi berarti terhadap

Tamiang)

pembanguan kampung. Sikap beliau juga dinilai


kurang simpatik kepada masyarakat dan hanya
mementingkan
kelompoknya,

34

Datok

kepentingan
dalam

hal

pribadi
ini

adalah

dan
tim

suksesnya.
Penghulu Menurut Datok Penghulu, Mawardi Nur sebagai

Negatif

dengan Mawardi anggota DPRK belum banyak berkontribusi


Nur

untuk pembangunan Kampung, sikapnya juga


kurang simpatik bagi masyarakat. Menurut
Datok Penghulu
dalam

Mawardi Nur semena-mena

melaksanakan

kegiatan

tanpa

ada

koordinasi dahulu dengan Datok Penghulu atau


Pemerintah Kampung apakah program yang dia
kerjakan sesuai dengan RPJMK atau tidak.
Karena

setelah

pembangunan

dilaksanakan

ternyata lokasi bangunan yang bersumber dari


dana aspirasinya tidak masuk dalam rencana
35

Mawardi

pembangunan.
Nur Hubungan Mawardi

dengan Sugiono

Nur

dengan

Sugiono

Negatif

berjalan kurang hormonis, diawali persaingan


dalam masa kampanye Pemilu 2014 yang masih

36

Datok

terbawa sampai sekarang.


Penghulu Hubungan Datok Penghulu dengan

dengan Suparjo

Suparjo

Negatif

kurang harmonis, beliau kecewa karena tidak


terpilih pada pemilihan Datok Penghulu pada
tahun 2012. Beliau merupakan Tokoh Pemuda di
dusun Pantai Beringin dan saat ini masih
menjabat sebagai sekretaris Serikat Pekerja Aceh
(SPA). Dan sampai saat ini beliau tidak cocok

37

Datok

dan berbeda pandangan dengan Datok Penghulu.


Penghulu Hubungan Datok Penghulu dengan
Syamsir

165

Negatif

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Alur
Cucur Syam Pranata kurang harmonis, beliau merasa
dengan

Syamsir kecewa karena tidak terpilih pada pemilihan

Syam Pranata

Datok Penghulu pada tahun 2012. Beliau


mempunyai pengalaman dan wawasan yang luas,
namun perilakunya yang dianggap arogan dan
tidak simpatik oleh warga menjadikan beliau
tidak dipilih masyarakat. Dan sampai saat ini
beliau tidak cocok dan berbeda pandangan

38

dengan Datok Penghulu.


BUMK Alur Cucur mempunyai peran yang

Pemerintah
Kampung
Cucur

Positif

Alur sangat penting. BUMK diberi kewenangan


dengan untuk mengelola Simpan Pinjam yang bersumber

BUMK

dari dana BKPG. Dan sampai sekarang simpan


pinjam

berjalan

lancar,

namun

cakupan

pelayanan masih terbatas karena modal usaha


yang masih kecil. Dengan mulai disalurkanya
Alokasi Dana Desa maka peran BUMK akan
semakin

penting

karena

mempunyai

tanggungjawab untuk pengembangan Badan


39

Usaha yang dimiliki oleh Kampung.


S Pada masa
Amran Efendi menjadi Datok

Mansyur,
(Ketua

MDSK) Penghulu Mansyur merupakan anggota MDSK,

dengan

Amran namun setelah Zulham Z (ketua MDSK lama

Efendi

(Mantan mengundurkan diri karena ikut pencalegan)

Datok Penghulu)

Negatif

maka Mansyur ditunjuk menjadi ketua MDSK.


Dan sampai sekarang hubungan beliau dengan
Amran Efendi sangat baik, mereka sering
bertemu dan berdiskusi tentang perkembangan
Kampung dan hal-hal lain. Intensitas pertemuan
mereka sangat tinggi karena beliau bertetangga

40

Sugiono

sangat dekat.
dengan Sugiono dengan Datok Penghulu hubungannya

Datok Penghulu

sangat dekat. Sugiono punya pengaruh yang


sangat besar karena cukup aktif dikegiatan

165

Positif

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
masyarakat dan pemuda kampung Alur Cucur.
Dan untuk saat ini beliau terlibat dalam
kepanitiaan pemekaran kampung. Selain itu,
besarnya pengaruh Sugiono dapat dilihat dari
perolehan suara dalam pemilu 2014 yang
memcapai 750 suara tanpa menggunakan Money
Politic. Selain itu beliau aktif diberbagi Lembaga
Sosial Masyarakat Nasional dan Internasional
diwilayah Aceh Timur Raya (Tamiang, Langsa &
Aceh Timur)
41

Sugiono

sehingga namanya sangat

familiar.
dengan Sugiono dengan kelompok pemuda Alur Cucur

Kelompok

sangat dekat. Mereka sering terlibat kegiatan

Pemuda

diskusi tentang perencanaan dan pelaksanaan

Positif

pembangunan kampung, kemandirian pemuda


serta pengembangan potensi kampung yang
42

Sugiono

selama ini tidak dimanfaatkan.


dengan Sugiono tidak memiliki jabatan penting di

masyarakat
Kampung

Kampung Alur Cucur. Namun konsisten dalam


Alur memperjuangkan

Cucur

Positif

pemekaran

Kampung.

mempunyai jaringan luas di Pemerintah Daerah,


DPRK dan pihak-pihak lainnya. Mempunyai
pergaulan yang luas dengan masyarakat, pemuda
dan tokoh masyarakat umum di Kampung Alur
Cucur dan Aceh Tamiang. Pada tahun 2013
beliau memfasilitasi program Prona untuk 150

43

TPK

sertifikat.
PNPM- Bantuan Keuangan

BKPG

dengan (BKPG) merupakan bantuan dari pemerintah

Masyarakat

Pemakmoe

Gampong

propinsi Aceh dan berupa dana hibah. Program


ini terintegrasi dengan PNPM. Pengelolaan
diserahkan kepada kampung dan dikelola oleh
TPK

PNPM-BKPG.

Namun

dalam

pelaksanaanya TPK PNPM-BKPG tidak ada

165

Negatif

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
koordinasi dengan Pemerintah Kampung,
sehingga pengelolaan SPP berasal dari PNPM
mengalami

kemacetan

yang

diduga

ada

permainan pengelola. Sehingga mendapatkan


44

Simpan

sanksi di Black List.


Pinjam Lembaga simpan pinjam perempuan (SPP) di

Perempuan (SPP) Kampung

Alur Cucur dari program PNPM

dengan

sudah berhenti karena mengalami kemacetan dan

Masyarakat

terindikasi

Kampung
Cucur

Positif/ Negatif

adanya

penyelewengan

oleh

Alur pengelola. Dan SPP yang sekarang berjalan


berasal dari dana BKPG yang dikelola oleh
BUMK, namun karena modal yang kecil
penerima manfaat juga masih sangat terbatas

45

UPK
dengan

pada kalangan tertentu saja.


PNPM Unit Pengelola Keuangan PNPM Kecamatan

Negatif

Rantau berkantor di Kampung Alur Cucur,

Masyarakat Alur namun keberadaan UPK PNPM tidak memberi


Cucur

dampak signifikan bagi pengembangan ekonomi


masyarakat.

Hal

tersebut

terjadi

karena

kelompok SPP Kampung Alur Cucur mengalami


kemacetan yang disebabkan oleh penyelewengan
oleh pengurus dan sebagian masyarakat. Ini
merupakan

akibat

dari

tidak

maksimalnya

pengawasan serta verisikasi kelompok calon


penerima

oleh

tenaga

pendamping

PNPM

sehingga tidak tepat sasaran. Juga tidak adanya


upaya maksimal untuk menyelesaikan kemacetan
baik oleh pihak PNPM sendiri ataupun oleh
46

Bidan

Pemerintah Kampung.
Desa Keberadaan kader kesehatan menjadi sangat

dengan

Kader penting untuk membatu pelayanan kesehatan

Kesehatan

yang dilaksanakan oleh Polindes/Puskesmas


melalui Bidan Desa. Kegitan rutin kader
kesehatan

bersama

165

Bidan

Desa

adalah

Positif

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
pelaksanaan kegiatan Posyandu setiap bulan
serta penyuluhan kesehatan bagi keluarga, ibu
hamil dan menyusui, serta penimbangan anak
47

Datok

balita.
Penghulu
M. Sadeli merupakan bendahara MPTPR

dengan M. Sadeli

Positif/Negatif

(Masyarakat Pekerja Transportasi Pertamina


Rantau) yang mempunyai pengaruh dan anggota
organisasi sering berbeda pandangan dengan
Datok Penghulu, namun hubungan diantara

48

keduanya sangat baik.


M. Sadeli dengan Hubungan Abdul Rani dengan M. Sadeli tidak
Abdul Rani

49

ada

persoalan,

bahkan

hubungan

diantara

Keling

keduanya sangat dekat dan harmonis.


Linud/ Suhardi atau yang lebih dikenal dengan sebutan

Suhardi

dengan Keling Linud adalah Babinsa Kp. Rantau Pauh.

Pemuda

Beliau merupakan warga Alur Cucur dan

Kampung

berdomisili

didusun

mempunyai

pengaruh

Cinta
yang

Damai.
kuat

Positif

Positif

Beliau
terhadap

pemuda terutama di dusun Cinta Damai dan


sering melaksanakan kegiatan bersama dengan
50

Suhardi

pemuda ataupun masyarakat disekitarnya.


dengan Hubungan
Suhardi dengan pemerintahan

Pemerintahan
51

52

Kampung sangat erat, beliau dipercaya sebagai

Kampung
ketua pembangunan Masjid Istiqamah
Ketua
MDSK Hubungan Suhardi dengan Ketua MDSK sangat
dengan

Positif

Positif

Keling erat dan tidak ada persoalan yang pernah muncul

Linud/Suhardi
diantara keduanya.
Bidan Kampung Bidan Kampung Alur Cucur cukup aktif dalam
dengan

menjalankan fungsinya sebagai tenaga kesehatan

Masyarakat

di Kampung ini. Beliau sering melakukan

Kampung

kunjungan-kunjungan ke warga. Polindes yang

Alur Cucur

beliau pegang juga berjalan dengan baik, cukup

Positif

banyak warga yang percaya untuk bersalin di


Polindes, selain itu sering juga warga yang
53

berobat ke Bidan.
Untung, S dengan Untung S adalah anggota MDSK Bidang

165

Negatif

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Datok Penghulu
pertanian dan juga mantan Kadus Lalang, beliau
tidak

cocok

dengan

kepemimpinan

Datok

Daharuddin dan suka membanding-bandingkan


dengan
54

kepemimpinan

Datok

sebelumnya

Untung

Amran Efendi.
S. Hubungan antara Untung S. Dengan Mansyur.

Dengan

Ketua S. berjalan biasa-biasa saja, namun demikian

MDSK

sering terjadi perbedaan cara pandang dalam

Positif/Negatif

pengawasan pemerintahan Kampung. Namun


perbedaan yang terjadi belum menimbulkan
55

PUSKESMAS

dampak terhadap kelembagaan MDSK.


Kampung Alur Cucur merupakan

dengan

pemerintahan

masyarakat

PUSKESMAS

Kampung

Alur dalam

Cucur

Kecamatan
memiliki

mendukung

Rantau,

Positif

sehingga

peran

kesehatan

pusat
penting

masyarakat

Kampung Alur Cucur. Mayoritas masyarakat


Alur Cucur berobat ke PUSKESMAS

karena

fasilitas

sangat

kesehatan

yang

tersedia

memadai. Selain PUSKESMAS

infrastruktur

kesehatan medis yang terdekat dengan warga


56

57

Remaja

adalah RS. PERTAMINA Rantau.


Remaja Masjid Istiqamah aktif berkegiatan,

Masjid

Namun kegiatannya hanya seputar kegiatan

Istiqamah

PHBI berupa pengajian/ dakwah dan kegiatan

dengan

lain seperti kenduri maulid, gotong royong dan

masyarakat
lain-lain.
Remaja
Masjid Remaja masjid dengan Karang Taruna biasanya
dengan

Karang melaksanakan kegiatan bersama untuk kegiatan

Taruna

PHBI dan ataupun kegiatan Hari Besar Nasional


dengan

melaksanakan

kegiatan

Positif

Positif

perlombaan

seperti peringatan Kemerdekaan 17 Agustus


58

Pemerintah

1945.
Hubungan

antara

Pemerintahan

Kampung

Kampung dengan dengan Koperasi Mawar adalah sangat dekat,


Koperasi Mawar

karena ketua koperasi Ibu Rahmawati adalah istri

165

Positif

59

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Datok Penghulu.
Taman
Kanak- Taman
Kanak-kanak
Negeri
Pembina
Positif
Kanak

Negeri RANTAU, merupakan lembaga pendidikan

Pembina

pra sekolah negeri. Banyak warga masyarakat

RANTAU

Alur Cucur menyekolahkan anaknya di TK ini.

dengan

Dan sekolah ini mempunyai peran yang sangat

Masyarakat

penting dalam meletakkan pondasi bagi anak


sebelum

melanjutkan

pendidikan

ketingkat

Sekolah Dasar. TK Negeri Pembina RANTAU


tidak saja menjadi penting bagi masyarakat Alur
Cucur namun statusnya sebagai TK Pembina
menjadi
60

penting

bagi

seluruh

TK/PAUD

diseluruh Kecamatan Rantau.


Dasar SD Alur Cucur satu-satunya Sekolah Dasar yang

Sekolah

(SD) Alur Cucur ada

di

Kampung

ini.

anak-anak

Positif

Masyarakat

dengan

mempercayakan

mereka

untuk

Masyarakat

bersekolah di Sekolah Dasar ini. Bahkan ada


murid yang berasal dari luar Kampung Alur
Cucur, karena jarak rumahnya lebih dekat
dengan SD Alur Cucur daripada ke SD yang

61

POSYANDU

lainnya.
POSYANDU Kampung Alur Cucur

masih

dengan

berjalan

Cucur

masyarakat

mempunyai dua (2) Posyandu yaitu Posyandu

aktif.

Kampung

Alur

Positif

Beringin I dan Beringin II yang dikelola oleh


kader kesehatan, jadwal pelaksanaan Posyandu
disesuaikan dengan jadwal yang telah dibuat
oleh

Bidan

Posyandu

Kampung.
satu

Masyarakat

kali

sangat

Waktu
dalam

pelaksanaan
satu

antusias

menimbangkan dan mengontrol

bulan.
untuk

kesehatan

anak balitanya. Kegiatan Posyandu berupa


62

PKK

penyuluhan kesehatan anak dan kelas ibu hamil.


dengan PKK menjadi wadah bagi ibu-ibu terutama untuk

Masyarakat

pemberdayaan

165

perempuan. Namun kegiatan

Positif

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
PKK kurang begitu aktif kegiatannya. PKK di
Kampung kembali aktif ketika akan ada kegiatan
63

atau lomba dalam rangka PHBI atau PHBN.


Bang Ayek/ Abdul Bang Ayek merupakan tokoh muda Kampung
Rani

64

Positif

dengan dan sering terlibat dalam berbagai kegiatan

kelompok

kepemudaaan baik kegiatan sosial, ekonomi dan

pemuda

keagamaan,

mayoritas

kelompok

pemuda

Kampung Alur Cucur menghormati beliau.


TPA Istiqomah TPA Istiqamah menjadi sarana pendidikan
dengan

Positif

keagamaan bagi anak-anak Kampung Alur

Masyarakat Alur Cucur. Pendidikan agama di SD Alur Cucur


Cucur

tidak begitu banyak, maka untuk menambah


pengetahuan mengenai agama, para orang tua

65

Edi

memasukkan

anak-anak

mereka

Pendanaan

kegiatan

TPA

di

TPA.

merupakan

swadaya dari masyarakat.


Purnawan Relasi Babinsa Kp. Alur Cucur dengan Datok

dengan

Positif/ Negatif

Datok Penghulu berjalan normal saja, namun kadang

Penghulu

kala pak Edi Pernawan selaku Babinsa merasa


pihak Datok kurang koordinasi dan komunikasi
dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
Kampung atapun pihak lain yang masuk
keKampung. Selain pak Edi sebagai Babinsa,
beliau secara administrasi adalah warga Alur

66

Cucur dan berdomisili didusun Lalang.


Syariwal dengan Relasi Babinsa Kp. Alur Cucur dengan Datok
Datok Penghulu

Positif

Penghulu berjalan normal saja, tidak ada


persoalan yang muncul diantara keduanya.

4.1.3. Deskripsi Kepentingan, Kekuatan dan Posisi Aktor


Kepentingan diartikan sebagai peran aktor dalam pengembangan masyarakat,
sedangkan kekuatan merupan modal yang dimiliki aktor untuk mengembangkan
masyarakat. Kepentingan dan kekuatan mempengaruhi terbentuknya jaringan antar aktor.

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Tabel. 4.1.3
Kepentingan, Kekuatan dan Posisi Aktor (Institusi)
No
1

Nama Aktor

Kepentingan

Kekuatan
Power

yang

Pemerintah

Pemerintah

Kampung

memiliki

Alur Cucur

yang sangat penting Kampung sangat tinggi.

peran oleh

dimiliki Pemerintah

pemerintah

di Kampung yaitu Memiliki


mengatur,

legitimasi

sebagai lembaga yang

mengayomi

dan mengatur dan melayani

melayani
2

Posisi

masyarakat.

Lembaga

masyarakat.
Memiliki

Ketahanan

dalam

tinggi karena Sebagai Mitra

Masyarakat

pembangunan

lembaga

Kampung

Kampung,

Kampung

(LKMK)

menggerakan

pemerintah

peran Memiliki kekuatan yang Lembaga


resmi Pemerintah
serta mitra
dalam

gotong-royong dan membangun Kampung.


swadaya
3

masyarakat.
Majelis Duduk Mengawasi kinerja Sebagai lembaga tinggi Lembaga
Setikar

pemerintah

di

Kampung

Kampung.

Selain memiliki

(MDSK)

itu

MDSK Mitra
fungsi Pemerintah

juga sebagai legislasi, budgeting dan

patner

dalam pengawasan

sehingga

mempunyai

kekuasaan

membangun
Kampung.
itu

Kampung,

Selain yang kuat.

bila

ada

persoalan/ masalah
Kampung,

MDSK

menjadi salah satu


pihak
dilibatkan

yang
dalam

musyawarah
disamping

Datok

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Penghulu,
imam
dusun, kadus dan
4

Kepemudaan

tok imam.
Menjadi wadah bagi Sebagai

organisasi Organisasi

para pemuda untuk pemuda

yang Kegiatan

melakukan kegiatan memiliki

legalitas Pemuda

serta

ditingkat

lokal

dan

mengembangkan

nasional

potensinya.

kekuatan yang sangat

memiliki

besar, namun saat ini


peran

organisasi

kepemudaan

belum

maksimal diberdayakan
sehingga kegiatan yang
dilaksanakan
bersifat
5

hanya

event

perlombaan.
Power yang

Kecamatan

Pemerintah

Rantau

kecamatan memiliki oleh

dan

dimiliki Pemerintah

pemerintah

peran yang sangat kecamatan sangat tinggi.


stategis

untuk Memiliki

Kampung

legitimasi

Alur sebagai lembaga yang

Cucur. Letak kantor mengatur,


kecamatan

mengayomi

berada dan

diwilayah

masyarakat.

administrasi

secara

Kampung

melayani
Namun
administratif

Alur pemerintahan kecamatan

Cucur,

sehingga tidak

harus

memberi mengintervensi

dampak lebih dalam kepemimpinan

Koramil Rantau

bisa
di

pembangunan

Kampung

meskipun

Kampung.

kantor mereka berada di

Kampung Alur Cucur.


Koramil merupakan Memiliki kekuatan yang Lembaga

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
lembaga keamanan sangat tinggi, apalagi Keamanan
pemerintahan yang perannya dalam menjaga
ditugaskan ditingkat kedaulatan

negara,

kecamatan, dengan keamanan

dan

letak

Koramil kenyamanan

diwilayah

masyarakat.

administratif

peran

Kampung
Cucur

serta

Alur elemen

seluruh

masyarakat

diharapkan sangat diharapkan dalam

mampu
rasa

sehingga

memberi upaya
aman

nyaman

menjaga

dan keamanan dari pengaruh


bagi dan

masyarakat.

hasyutan

menyebabkan

retaknya

kebersamaan

dalam

berbangsa
7

Polsek Rantau

dan

bernegara.
merupakan Memiliki kekuatan yang Lembaga

Polsek
lembaga

penegak sangat tinggi,

hukum

perannya

pemerintahan yang penegakan

hukum,

ditugaskan ditingkat keamanan

dan

letak

sehingga

diwilayah

sangat

administratif

dukungan dari seluruh

Cucur
rasa

Alur elemen

diharapkan
masyarakat

diharapkan dalam menjaga suasana

mampu

memberi masyarakat yang tertib


aman

nyaman

dan dan taat hukum.


bagi

masyarakat.
Urusan KUA
merupakan Kekuatan

Agama (KUA) lembaga


Kec. Rantau

didalam

Polsek masyarakat

Kampung

Kantor

apalagi Keamanan
dalam

kecamatan, dengan kenyamanan

yang

keagamaan

cenderung Pemerintah

bidang biasa saja karena tidak bidang


yang bersentuhan

165

langsung Keagamaan

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
tugasnya ditingkat dalam
kegiatan
kecamatan.

kemasyarakatan.
lebih

banyak

KUA
kegitan

dalam pelayanan urusan


rumah

tangga

seperti

perkawinan
9

Kelompok

perceraian.
menjadi Memiliki

KSPP

Simpan Pinjam lembaga

keuangan kuat

peran yang Lembaga

karena

ibu-ibu Keuangan

untuk

di Kampung yang yang memiliki

usaha Kampung

Perempuan

sangat

(KSPP)

kegiatan

menunjang merasa terbantu.

perekonomian
Kampung
Cucur.

Badan

di
Alur

Terutama

bagi

ibu-ibu

yang

memiliki

usaha

10

dan

kedai

dan

warung

makan,

mereka

merasa

terbantu

dengan

adanya SPP
Usaha Memiliki

peran Sebagai lembaga resmi Lembaga

Milik Kampung mengembangkan

Kampung

(BUMK)

peran yang kuat dalam Pemerintah

badan

usaha

Kampung.

memiliki Mitra

mengelola badan usaha Kampung di


yang

ada di Kampung. bidang

Saat

ini

mengelola

BUMK ekonomi
simpan

pinjam bergulir ditingkat


11

PKK

PKK

Kampung.
merupakan PKK

wadah kegiatan ibu- lembaga


ibu terutama untuk Kampung.

165

merupakan Kegiatan
resmi

di ibu- Ibu

Posisinya

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
pemberdayaan
kuat dalam perannya
perempuan ditingkat memberdayakan ibu-ibu.
Kampung.

Namun

peran

pemberdayaan terhadap
ibu-ibu belum maksimal
12

POSYANDU

dilaksanakan.
Memiliki peran tinggi Institusi

POSYANDU
Memiliki

peran dalam

memberikan Kesehatan

penting

dalam pelayanan

kesehatan Kampung

menunjang

masyarakat.

kesehatan

POSYANDU membantu

masyarakat

ibu-ibu hamil, menyusui

khususnya ibu hamil dan


dan balita.

balita

mengontrol

untuk
tumbuh

kembang dan kesehatan


13

Polindes

Memiliki

anak ibu hamil balita.


peran Menjadi tujuan utama Institusi

melayani kesehatan ketika

ada

masyarakat

membutuhkan Tingkat

di yang

tingkat kampung

warga Kesehatan

pelayanan

medis. Kampung

Namun

karena

fasilitas yang terbatas,


maka warga sakit yang

13

PUSKESMAS

Memiliki

perlu

tindakan

lebih

lanjut

maka

perlu

dibawa

ke Puskesmas

atau rumah sakit.


peran Menjadi tujuan utama Institusi

melayani kesehatan ketika

ada

masyarakat

membutuhkan Tingkat

di yang

tingkat kecamatan

warga Kesehatan

pelayanan

medis. Kecamatan

Namun

karena

fasilitas yang terbatas,


maka warga sakit yang

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
perlu tindakan lebih
lanjut

maka

perlu

dibawa

ke Puskesmas

atau rumah sakit.


14

Kelompok

Menjadi wadah bagi Kelompok

Remaja Masjid

para

remaja, masjid

khususnya

remaja Kelompok
merupakan Kerohanian

dalam organisasi

yang Remaja

kegiatan kerohanian memiliki


Islam.

legalitas

karena dibentuk
masyarakat.
wadah

remaja

berkegiatan

khususnya
SDN

Menjadi

para

dalam

15

oleh

kegiatan

kerohanian Islam.
Alur Institusi pendidikan Merupakan
Sekolah Institusi

Cucur

tingkat dasar yang Dasar


ada

Negeri

diwilayah memiliki

Alur Cucur

penting

dan Pendidikan
peran Dasar

melayani

pendidikan dasar bagi

16

SLTP

anak-anak

masyarakat

Kampung

Alur Cucur

dan sekitarnya.
Alur Institusi pendidikan Merupakan
Sekolah Institusi

Cucur

tingkat

lanjutan Lanjutan

Tingkat Pendidikan

pertama yang ada Pertama dan memiliki Dasar


diwilayah

Alur peran penting melayani

Cucur

17

pendidikan dasar 9 tahun


bagi

anak-anak

masyarakat

Kampung

Madrasyah

Alur Cucur
Institusi pendidikan Merupakan

Tsanawiyah

tingkat

Swasta (MTsS) yang ada


ISTIQAMAH

kampung

sekolah Institusi

menengah menengah swasta yang Pendidikan


di ada di

Kampung

Alur Alur Cucur. Memiliki

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Cucur
peran penting melayani

18

PAUD/TK

pendidikan

dengan

kurikulum

keagamaan

bagi

anak-anak

masyarakat

Kampung

Alur Cucur
Institusi pendidikan Memiliki

Negeri Pembina pra- SD yang ada sebagai


RANTAU

di

Alur

satu-satunya Pendidikan

Cucur. institusi

Melayani

pendidikan

pra- SD yang ada di

masyarakat

dalam Kampung Alur Cucur.

pemenuhan

Memberikan kesadaran

pendidikan

19

kekuatan Institusi

anak masyarakat

pentingnya

usia dini.

pendidikan

anak usia

PT.

Merupakan

dini.
Memiliki peran dalam Perusahaan

PERTAMINA

perusahaan

EP

FIELD bidang

RANTAU

Selain

di pengembangan
migas. masyarakat.

Namun

juga kontribusi

dalam

itu

melakukan

pengembangan

pengembangan

masyarakat

masyarakat
sekitar

belum

di begitu maksimal, dan


wilayah program pemberdayaan

operasionalnya.

masyarakat yang sudah


dilaksanakan

di

Kampung Alur Cucur


berupa

pelatihan

dan

pemberian bantuan alat


20

TPA

Merupakan

pengelasan.
TPA

ISTIQAMAH

institusai

kekuatan

pendidikan
sekolah.

diluar lemah.

TPA

memberikan

165

memiliki Institusi
yang Pendidikan
Karena

ini merupakan

lembaga

pendidikan

informal

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
pendidikan tentang yang
pembiayaannya
agama

islam berasal

dan

dari warga

membaca (swadaya).

Al-

Quran.

Pembiayaan TPA ini


merupakan swadaya
21

Baitul

masyarakat.
Mal Baitul

Mal Baitul Mal kekuatannya Institusi

Kampung Alur merupakan


Cucur

sebuah sangat

lembaga

lemah

yang lembaga

ini

mengurusi kegiatan maksimal


sosial

karena Sosial
belum Keagamaan
berfungsi

keagamaan sebagimana seharusnya.

yang

sumber Apabila

keuangannya

lembaga

hasil berfungsi

sumbangan

ini

maksimal

dan maka akan mempunyai

ataupun zakat umat.

kekuatan

yang

tinggi

karena menjadi lembaga


sosial
22

Koperasi

Koperasi

MAWAR

adalah

yang mandiri.
Mawar Kekuatan
Koperasi Lembaga
salah

lembaga
yang

kemasyarakatan

satu Mawar

sangat

keuangan meskipun
ada

lemah Usaha

anggotanya

di mayoritas ibu-ibu PKK

Kampung, koperasi namun


mawar anggotanya usaha

perkembangan
koperasi

tidak

terdiri dari ibu-ibu maksimal

dan

hanya

yang

di

sektor

dalam

tergabung bergerak

anggota simpan pinjam. Uang

PKK.

yang
simpan

dikelola

untuk
pinjam

jumlahnya juga sangat


23

UPK PNPM

Unit
Keuangan

kecil.
Pengelola Kekuatan UPK PNPM Lembaga
(UPK) sangat lemah, meskipun Keuangan

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
PNPM merupakan lokasi
perkantoran
lembaga
yang

keuangan berada di Kampung Alur

kelahirannya Cucur

namun

dibidani

oleh konstribusi

terhadap

program

PNPM. masyarakat

kurang

Dan

mempunyai maksimal. Dan untuk

kantor

ditingkat sekarang ini kelompok

kecamatan.

SPP

Kampung

Alur

tidak

dapat

Cucur

mengambil

manfaat

lebih dengan keberadaan


kantor

UPK

di

Kampung, sebab untuk


SPP Alur Cucur sudah
terkena black list yang
diakibatkan
penyelewengan

oleh

anggota dan pengurus


24

Kelompok

Kelompok

SPP Kampung.
wirid Kelompok

Wirid

merupakan

memiliki

wirid Institusi
keagamaan

kelompok kegiatan kekuatan

yang tinggi

keagamaan.

karena

merupakan

Kegiatan

satu-

satunya

forum

didalamnya

yaitu dimana seluruh warga

membaca

wirid dapat berkumpul. Oleh

yasin. F orum

ini karena

juga dimanfaatkan

hal

itu

bila ada

yang

oleh warga untuk dimusyawarahkan


bermusyawarah dan disampaikan
menyampaikan
25

Kelompok
Budidaya

warga

165

dan
maka

memanfaatkan

informasi.
forum ini.
Mengelola keramba Kelompok
Ikan ikan air tawar di Budidaya

perlu

Kelompok
Ikan

Nila Budidaya

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Nila Sejahtera sungai mati dalam Sejahtera
ini Ikan
bentuk

mempunyai

kelompok.

lumayan diperhitungkan,
meskipun

kekuatan
budidayanya

tidak berjalan maksimal


namun

anggotanya

adalah anak-anak muda


Kampung dan ketuanya
Abdul Rani merupakan
26

Karang Taruna

tokoh muda Kampung.


Sebagai wadah bagi Kekuatan
Karang Kegiatan
pemuda

untuk Taruna untuk sementara Pemuda

berkegiatan. Karang lemah karena ketuanya


Taruna

ini tidak aktif lagi pasca

merupakan lembaga Pemilu Legislatif 2014,


resmi

dari namun demikian Karang

Kampung.

Taruna dapat menjadi


Ormas yang sangat kuat
apabila

pengurusnya

solid kembali. Apalagi


untuk kedepan ormas
mendapat

pendanaan

dari Alokasi Dana Desa


(ADD).
Tabel. 4.1.4.
Deskripsi Kepentingan, Kekuatan, Posisi Aktor (Individu)
No
1

Nama Aktor
Mansyur, S

Kepentingan

Kekuatan

Posisi

Sebagai

ketua Kekuatan sangat tinggi. Ketua

Majelis

Majelis

Duduk Sebagai ketua lembaga Duduk

Setikar

Setikar Kampung tinggi di Kampung. Selain Kampung


Kampung
Cucur.

Alur itu

beliau

Memiliki d a l a m

peran yang besar p e k a r y a

165

t e r l i b a t (MDSK)
forum
yang

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
dalam
melakukan tuntutan
pembangunan

terhadap

Kampung.

Pertamina

Sebagai

P T.
EP-Field

mitra R a n t a u .

pemerintah
2

Daharuddin

Kampung.
Sebagai
Datok Jabatannya
Penghulu,
memiliki

sebagai Datok Penghulu

Datok

Penghulu

peran merupakan

yang sangat besar yang

kekuatan

besar.

Sebelum

dalam memimpin menjadi Datok Penghulu,


pemerintahan

beliau

sangat

Kampung sebagai dikegiatan


perencana

Suhardi

sosial

rasa

pembangunan

terpilih

Kampung.

Penghulu

sosialnya

beliau

menjadi

Datok

pada

tahun

.
2012.
Mengelola Badan
Suhardi

memiliki Ketua BUMK

Milik kekuatan yang tergolong

Kampung
(BUMK)

dan

dan keagamaan. Dengan bekal

pelaksana

Usaha

aktif

tinggi karena posisi beliau


yaitu sabagai

ketua

BUMK.

mengelola simpan Selain itu kinerja beliau


pinjam
4

untuk baik

dalam

mengelola

Farida

masyarakat.
BUMK.
Sebagai Sekretaris Memiliki pengaruh yang Sekdes

Asmawati

Kampung

sangat

tinggi

(Sekdes) memiliki didalam

terutama

pengelolaan

peran yang besar pemerintahan

Kampung.

dalam

Bahkan

pengelolaan

sangat

administrasi

menyebabkan

Kampung.

harmonisnya hubungan di
internal

165

pengaruhnya
dominan

dan
kurang

Pemerintahan

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Kampung.
Dan
ada
penilaian dari masyarakat
kalau

peran

dan

wewenang sekretaris lebih


tinggi
5

Selamet Riady

Penghulu.
sebagai Jabatan Kepala

Beliau
Kepala

memiliki di

peran

mengatur dengan

jabatannya

mengayomi mampu

menggerakan

Kepala

Kepala

Dusun Kepala Dusun

tingkat

dusun,

dan

jabatannya

mengayomi mampu

menggerakan

di masyarakat

tingkat Dusun.

Kepala

Kepala

Dusun Kepala Dusun

Dusun merupakan kekuatan besar

Tamiang memiliki di
peran

dalam

berbagai kegiatan skala

dusun.
sebagai Jabatan

Beliau

dan

dalam

mengatur dengan

masyarakat

M. Syarif

dan

Dusun merupakan kekuatan berar

Perantau memiliki di
peran

dusun,

berbagai kegiatan skala

dusun.
sebagai Jabatan

Beliau

dan

tingkat

di masyarakat

tingkat Dusun.

Dusun Kepala Dusun

Dusun merupakan kekuatan besar

masyarakat

H. Zulham Z

Datok

Lalang
dan

daripada

tingkat

dusun,

dan

mengatur dengan

jabatannya

mengayomi mampu

menggerakan

masyarakat

di masyarakat

tingkat Dusun.

dalam

berbagai kegiatan skala


dusun.

Syamsul Bahri

Beliau
Kepala
Pantai
memiliki

sebagai Jabatan

Kepala

Dusun Kepala Dusun

Dusun merupakan kekuatan besar


Beringin di

tingkat

peran dengan

165

dusun,

dan

jabatannya

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
mengatur
dan mampu
menggerakan
mengayomi

masyarakat

masyarakat
9

Dody Selamat

di berbagai kegiatan skala

tingkat Dusun.
dusun.
Beliau
sebagai Jabatan
Cinta

Damai di

tingkat

dusun,

dan

memiliki

peran dengan

jabatannya

mengatur

dan mampu

menggerakan

masyarakat

dalam

di berbagai kegiatan skala

tingkat Dusun.
dusun.
Sebagai Kepala Jabatan Kaur merupakan Kaur Umum
Urusan
beliau

Umum jabatan

yang

yang maksimal

strategis

diberdayakan

dalam sesuai tugas pokok dan

bidang

fungsinya

administrasi

terkesan hanya

kependudukan

pelengkap

dan

sehingga

hal-hal dalam

lainnya.

sebagai

administrasi
pemerintahan

Kampung
terjadi

dan

sering

tumpang

tanggungjawab.
secara

tindih
Namun
personal

kekuatannya lemah.
Kaur Jabatan Kaur merupakan Kaur

Suci

Sebagai

Wulandari

Pembangunan
memiliki
yang

strategis,

memiliki namun fungsinya belum

peran

11

Dusun Kepala Dusun

Dusun merupakan kekuatan besar

masyarakat
Riska Marfira

Kepala

Kepala

mengayomi

10

dalam

jabatan

yang

strategis, Pembangunan

peran namun fungsinya belum


strategis maksimal

diberdayakan

dalam

sesuai tugas pokok dan

perencanaan,

fungsinya

sehingga

pelaksanaan

dan terkesan hanya

sebagai

pengawasan

pelengkap

165

administrasi

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
pembangunan di dalam
pemerintahan
Kampung.

Kampung.

Dan

secara

personal

kekuatannya

lemah karena pejabat baru


12

Khairuddin

dan masih muda.


Kaur Jabatan Kaur merupakan Kaur

Sebagai

Pemerintahan
memiliki
yang

jabatan yang strategis, dan Pemerintahan

peran sangat terpandang dalam


strategis kampung,

namun

dalam tata kelola fungsinya

belum

pemerintahan

maksimal

diberdayakan

Kampung.

sesuai tugas pokok dan


fungsinya

sehingga

terkesan hanya
pelengkap

sebagai

administrasi

dalam

pemerintahan

Kampung.

Dan

personal

kekuatannya

lumayan

kuat

secara
karena

pejabat lama dan sering


berhubungan
birokrasi
13

Zulham

Sebagai

dengan
ditingkat

atasnya.
mantan Zulham merupakan tokoh Tokoh

ketua MDSK dan masyarakat


Penceramah
beliau

yang Masyarakat

dihormati, beliau mantan


masih ketua MDSK, dan seorang

mempunyai
pengaruh

penceramah yang sudah


di dikenal di Aceh Tamiang.

masyarakat,

Selain itu juga sebagai

sehingga

aktivis partai politik yang

pemikirannya

mempunyai jaringan luas.

masih dibutuhkan
dalam

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
pembangunan
14

Mawardi Nur

Kampung.
Sebagai Anggota Memiliki kekuatan yang Anggota DPRK/
DPR Kab. Aceh tergolong tinggi karena Tokoh
Tamiang

beliau jabatannya sebagi anggota Masyarakat

mempunyai

DPRK yang mempunyai

pengaruh

di jaringan

luas,

beliau

masyarakat,

mempunyai loyalis tim

sehingga

sukses

pemikirannya

dipelihara

yang

selalu

dan

masih dibutuhkan kepadanya.

setia
Namun

dalam

demikian banyak sikap

pembangunan

dan

Kampung.

mulai tidak disukai oleh

kinerjanya

pejabat

sudah

pemerintahan

Kampung
15

Suhardi/Keling Takoh
Linut

dan

masyarakat.
Pemuda Memiliki

/Ketua

yang cukup

Pembangunan

karena

Masjid

kedudukan

tinggi, Masyarakat
memiliki

ketua
masjid

kekuatan Tokoh

sebagai
pembangunan

Kampung.

Dan

sebagai anggota aktif TNI


secara

sosial

disegani

sangat
dalam

masyarakat dan kalangan


16

Suparjo

Calon

pemuda Kampung.
Datuk Memiliki
kekuatan Tokoh Muda

Tidak Terpilih

yang cukup
karena

tinggi,
memiliki

kedudukan

sebagai

sekretaris Serikat Pekerja


Aceh

165

(SPA).

Dan

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
merupakan tokoh pemuda
17

Syamsir Syam

Calon

didusun Pantai Beringin.


Datok Kekutannya lemah karena Tokoh

Tidak Terpilih

tidak

memiliki jabatan Masyarakat

di pemerintah Kampung.
Selain itu beliau kurang
aktif dalam
18

Sugiono

Pekerja Sosial

kegiatan

masyarakat.
Kekuatan
sangat

tergolong Tokoh Muda


tinggi karena

beliau sangat aktif dalam


kegiatan-kegiatan
Kampung
dalam

serta

tim

Kampung,
beliau

terlibat

pemekaran
selain

aktif

itu
dalam

kegiatan Ormas, LSM dan


Partai Politik, sehingga
memiliki

jaringan

yang luas ditingkat


lokal, nasional dan
19

M. Sadeli

MPTPR

internasional.
Kekuatan tergolong tinggi Tokoh

Muda/

karena beliau sangat aktif Bendahara


dalam

kegiatan-kegiatan MPTPR

Kampung,
beliau

selain
aktif

itu
dalam

kegiatan LSM sehingga


memiliki

jaringan

yang luas ditingkat


lokal
20

Ika Rizaldi

maupun

nasional.
Ketua Kelompok Memiliki kekuatan sedang Ketua Poktan
Tani Suka Tani

dan

hanya

mempunyai

pengaruh kepada anggota

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
kelompoknya, dan kondisi
kelompok tani yang beliau
pimpin kondisinya tidak
21

Paimin

maksimal berkegiatan.
Ketua Kelompok Memiliki kekuatan sedang Ketua Poktan
Tani

Cinta dan

Damai

hanya

mempunyai

pengaruh kepada anggota


kelompoknya, dan kondisi
kelompok tani yang beliau
pimpin kondisinya tidak

22

Abdul Rani

maksimal berkegiatan.
Tokoh Muda dan Kekuatan
tergolong Tokoh
Ketua Kelompok sangat
Nila Sejahtera

tinggi

Muda/

karena Ketua Kelompok

beliau sangat aktif dalam


kegiatan

kegiatan

lainnya di kampun, selain


itu beliau juga sebagai
Pegawai

Negeri

Sipil

yang sudah barang tentu


memiliki
23

Bachtiar S

Sebagai

jaringan

yang luas.
ketua Kekuatan sangat tinggi. Ketua LKMK

LKMK memiliki Sebagai ketua lembaga


peran yang sangat LKMK
besar
menjaga

dalam Cucur. Beliau sangat aktif


nilai- dalam

nilai luhur yang sosial


ada dimasyarakat.
24

Eka

Kampung Alur
kegiatan-kegiatan
dan

yang

keagamaan

diadakan

di

kampung.
Ibu Eka sebagai Sebagai bidan desa beliau Bidan Desa
Bidan

Desa mempunyai

mempunyai peran yang


yang

kekuatan

sangat

tinggi

penting terutama dalam pelayanan

dalam

menjaga kesehatan

dan

melayani Beliau sangat aktif dalam

165

masyarakat.

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
kesehatan
pelayanan kesehatan dan
masyarakat

Posyandu

Garli Lubis

setiap

dusunnya

mempuyai

kader-kader

kesehatan

yang
25

dan

berasal

dari

masyarakat setempat.
Menjadi pemuka Kekuatannya sangat kuat, Tok Imam
agama

dan karena

kedudukan

tok

melayani

imam merupakan jabatan

masyarakat

yang

contohnya:

dengan Datok Penghulu.

tinggi.

Sejajar

mengurus
pernikahan
memberi
bimbingan
pernikahan,
memberi
pencerahan
mengajak

atau
untuk

shalat
jamaah,
mengatur
pengajian

satu

bulan sekali rutin


26

Tajuddin Tani

di masjid.
Sebagai
organisasi
pemuda
Kampung

ketua Memiliki kekuatan yang Ketua


cukup

tinggi, karena Taruna

di memiliki
Alur sebagai

kedudukan
ketua

Cucur,

namun kepemudaan.

masih

sangat Kepemudaan merupakan

baru.

Terpilih organisasi

resmi

di

sebagai

ketua Kampung karena ketua

pemuda

pada dipilih oleh warga Alur

165

Karang

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
tanggal 15 Juni Cucur. Namun sekarang
2014.

ini

kegiatan

vakum

menjadi

karena

kecewa

hasil Pemilu 2014 yang


kurang
27

Rahmawati

didukung

oleh

warga Alur Cucur.


ketua Memiliki kekuatan yang Ketua PKK dan

Sebagai
PKK

dan cukup

tinggi, karena Koperasi Mawar

Koperasi Mawar memiliki

kedudukan

beliau mempunyai sebagai ketua PKK. PKK


pengaruh

dalam merupakan

masyarakat

organisasi

resmi di

Kampung

karena

jabatan karena ketua PKK adalah

yang

melekat istri

pada dirinya.

Datok

Namun

Penghulu.

kegiatan

tidak

maksimal

sebagaimana
28

Abdi

Sebagai

Sumantri,SE

organisasi
pemuda
Kampung

PKK
yang

seharusnya.
ketua Memiliki kekuatan yang Ketua
cukup

tinggi, karena Kepemudaan

di memiliki

kedudukan

Alur sebagai

ketua

Cucur,

namun kepemudaan.

masih

sangat Kepemudaan merupakan

baru.

Terpilih organisasi

resmi

di

sebgai

ketua Kampung karena ketua

pemuda

pada dipilih oleh warga Alur

tanggal 15 Juni Cucur. Namun sekarang


2014.

ini

kegiatan

menjadi

vakum

karena

kecewa

hasil

Pemilu

2014

terhadap komitmen Datok


Penghulu
Kampung.

165

dan

pemuda

29

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Aldi
Sebagai
ketua Secara kedudukan tidak Ketua
Remaja
remaja

masjid. terlalu

Menggerakkan

kuat, karena Masjid

usianya yang

para remaja dalam sangat

30

Rahmawati

masih Istiqamah

muda

serta

berkegiatan

perlu bimbingan dari para

kerohanian.

orang

Ibu

tua.

Meskipun

keinginannya
Rahmawati Kekuatan beliau sangat Ibu

merupakan

ibu tinggi karena

Datok Penghulu. jabatan


Sebagai

Datok

memiliki Penghulu/ Ketua


sebagai ibu PKK

ibu Datok Penghulu sekaligus

Datok

beliau ketua PKK. Selain itu

memiliki

beliau

tanggungjawab

sebagai ketua Koperasi

sebagai

juga

ketua Mawar.

PKK.

menjabat

Namun peran

beliau

dimasyarakat

kurang begitu maksimal


dan kegiatan PKK hanya
sebatas kegiatan rutin dan
31

seremonial saja.
Ngatiman Kekuatan
Nagatiman Pengusaha Sapu

Ngatiman

merupakan salah lemah,


satu

karena

masyarakat menduduki

tidak
posisi

yang mempunyai dipemerintahan Kampung,


usaha
berupa

kecil selain itu beliau hanya


usalaha fokus

Sapu

Lidi. pengembangan usahanya

Pemerintah

sendiri.

Kampung sangat
berkepentingan
terhadap
munculnya usahausaha kecil seperti
ini

untuk

untuk

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
memperbaiki
ekonomi
32

Untung, S

masyarakat.
MDSK
Bidang Kekuatan
Pertanian

Untung

Sangat

kuat,

jabatan

beliau

S. Tokoh

karena Masyarakat/
sebagai MDSK

Bidang

MDSK bidang pertanian. Pertanian


Selain itu beliau juga
sebagai

matan

kepala

dusun Lalang yang cukup


dihormati. Beliau sangat
kritis dan suka bicara
33

Idham

Mantan

terus terang.
Kaur Kekuatan Idham cukup Tokoh

Pembangunan

diperhitungkan,
mempunyai

beliau Masyarakat

jiwa

yang

keras dan berani membuat


pilihan

atas

hidupnya.

prinsip
Beliau

digantikan dengan Kaur


Pembangunan yang baru
karena

tidak

cocok

dengan Datok Penghulu


dan selama 2 tahun tidak
pernah mengambil gajinya
sebagai konsekuensi dari
34

Amran Efendi

Sebagai
Datok
beliau

prinsipnya.
mantan Kekuatan Amran Efendi Tokoh
Penghulu cukup

tinggi.

Sebagai Masyarakat/

masih mantan Datok Penghulu mantan Datok

cukup dipandang beliau masih


oleh masyarakat.

disegani oleh masyarakat.


Dan

masih

masyarakat

165

cukup
ada
yang

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
membanding-bandingkan
masa kepemimpinan pada
saat

beliau

memimpin

dengan Datok Penghulu


sekarang
35

Edi Purnawan

Purnawan cukup

mempunyai
pengaruh
tinggi
keamanan

Syariwal

tinggi.

Babinsa

beliau

yang disegani

Sebagai
cukup

dimasyarakat,

untuk beliau

menjaga

36

yang

dianggap lebih lemah.


Babinsa Kekuatan Edi Purnawan Babinsa

Sebagai
Edi

ini

juga

dikegiatan
dan Kampung

aktif

kepemudaan
Alur

Cucur

ketertiban

khususnya dusun Lalang.

Kampung.
Sebagai

Kekuatan Syariwal cukup Babimkamtibmas

Babimkamtibmas

tinggi.

Syariwal

Babimkamtibmas

mempunyai

cukup

disegani

yang dimasyarakat.

Namun

pengaruh
tinggi
menjaga
keamanan

untuk karena

Sebagai

domisili

beliau

beliau

yang tidak di Kampung


dan Alur

Cucur

sehingga

ketertiban

pengaruhnya

terhadap

Kampung.

masyarakat kurang begitu


kelihatan.

4.1.4. Analisis Jaringan Derajat Kepentingan dan Kekuatan Aktor


Perbedaan Kekuatan dan kepentingan dari masing- masing aktor baik
institusi maupun individu, akan menghasilkan empat kategori. Kategori pertama yaitu
aktor yang memiliki kekuatan yang tinggi namun perannya dala masyarakat kurang.
Aktor yang termasuk dalam kategori ini sulit untuk diajak kerjasama dalam
mengembangkan masyarakat. Mereka masih mengedepankan kepentingan pribadi.

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Kategori kedua, merupakan aktor yang memiliki kekuatan yang tinggi dan peran yang
besar di masyarakat. Mereka merupakan aktor yang tepat untuk diajak

kerjasama.

Kategori ketiga, merupakan aktor yang memiliki keinginan yang besar untuk aktif
berperan di masyarakat, namun dari sisi kekuatan lemah sehingga
Hal

tersebut

karena

lemah

dari

sisi

kurang

maksimal.

modal, sumberdaya, akses dan lain

sebagainya. Yang terakhir adalah kategori empat, aktor yang termasuk dalam kategori
ini adalah mereka yang memiliki kekuatan yang rendah serta peran dimasyarakat juga
lemah. Biasanya mereka merupakan kelompok rentan dan penerima program.
Gambar.4.1.4
Kuadran Derajat Kepentingan dan Kekuatan Aktor
A

INSTITUSI:
1. PT. PERTAMINA EP FIELD
RANTAU
2. UPK PNPM
INDIVIDU:
1. Rahmawati ( Ibu Datok Penghulu)
2. Amran Efendi (Mantan Datok
Penghulu)
3. Zulham (Mantan Ketua MDSK)
4. Abdi Sumantri, SE (Ketua Pemuda)
5. Riska Marfira (Kaur Umum)
6. Suci Wulandari (Kaur
Pembangunan)

INSTITUSI:
1. Koramil
2. Polsek
3. Pemerintahan Kecamatan
4. Pemerintah Desa
5. MDSK
6. LKMK
7. BUMK
8. PKK
9. POSYANDU
10. POLINDES
11. PUSKESMAS
12. SDN Alur Cucur
13. SLTP
14. TK Negeri Pembina RANTAU
15. Kelompok Wirid
16. Kelompok Kepemudaan
INDIVIDU:
1. Daharuddin (Datok Penghulu)
2. Mansyur, S (Ketua MDSK)
3. Garli Lubis (Tok Imam)
4. Farida Asmawati (Sekretris Kampung)
5. Sucipto (Bendahara)
6. Suhardi (Ketua BUMK)
7. Eka (Bidan Desa)
8. Edi Sumantri (Ketua Pemuda)
9. Selamat Riady (Kadus Lalang)
10. H. Zulham Z (Kadus Perantau)
11. M. Syarif (Kadus Tamiang)
12. Syamsul Bahri (Kadus Pantai Beringin)
13. Dody Selamat (Kadus Cinta Damai)
14. Khairuddin (Kaur Pemerintahan)
15. Edi Purnawan (Babinsa)
16. Syariwal (Babinkamtibmas)
17. Abdul Mukti (Ketua Wirid Lalang)
18. Aisyah (Ketua Wirid Perempuan Lalang)
19. Yuliani (Ketua Wirid Perantau)
20. Hj. Painem (Ketaua Wirid Cinta Damai)

D
165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
INSTITUSI:
INSTITUSI:
1. Karang Taruna
a) MTsS Istiqamah
2. Poktan Suka Tani
b) TPA Istiqamah
3. Poktan Cinta Damai
c) Baitu Mal
4. Pokdakan Nila Sejahtera
d) Remaja Masjid Nurussalam
5. Bengkel Pandi
INDIVIDU:
INDIVIDU:
1. Ngatiman (Pengusaha Sapu Lidi)
1. Aldi (Ketua Remaja Masjid)
2. Ika Rizaldi (Ketua Kolmpok Tani
Suka Tani)
3. Paimin (Ketua Kelompok Tani)
4. Abdul Rani (Ketua Pokdakan Nila
Sejahtera)
5. Supandi

LOW

INTEREST

HIGH

Penjelasan:
I. Kuadran A ( High Power-Low Interest)
Kuadran A merupakan kuadran yang terisi oleh aktor yang memiliki kekuasaan
dan posisi yang kuat namun dalam hal pengembangan masyarakat serta
menjalankan fungsinya masih rendah. Pada Kampung Alur Cucur terdapat
aktor baik institusi maupun individu yang tergolong dalam kuadran A, yaitu;
a. Institusi
1. PT Pertamina EP Field Rantau
PT. PERTAMINA Field Rantau merupakan perusahan migas yang besar.
Perusahaan ini juga terdapat di Kecamatan Rantau. Sebagai perusahaan PT.
PERTAMINA Field Rantau memiliki kekuasaan yang cukup kuat.
Perusahaan ini memiliki lahan di Kampung Alur Cucur,. Selain itu
kendaraan milik perusahaan juga sering melewati jalan utama Kampung ini.
Namun dalam hal pengembangan masyarakat di Kampung Alur Cucur oleh
perushaan PT. PERTAMINA Field Rantau masih tergolong kurang. namun
program yang khusus melakukan pengembangan di Kampung Alur Cucur
masih kurang.
2. UPK PNPM
Kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP) merupakan kelompok yang
membantu para ibu-ibu untuk mendapatkan tambahan modal usaha.
Posisinya sangat kuat karena ia merupakan lembaga resmi di Kampung serta
mendapatkan dana yang berasal dari PNPM dan BKPG. Bagi warga yang
ingin meminjam uang di kelompok SPP maka warga harus membentuk
kelompok kemudian membuat proposal. Kemudian proposal di serahkan
kepada pengurus SPP yaitu Ibu Faridah. Kelompok

165

yang

mengajukan

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
proposal tinggal menunggu dana yang diajukan dicairkan. Keberadaan
Kelompok SPP ini sangat membantu pengembangan ekonomi warga
melalui usaha-usaha yang mereka buat.
b. Individu:
1. Rahmawati (Ibu Datuk Penghulu)
Ibu Rahmawati merupakan istri Daharuddin Datok Penghulu Kampung alur
Cucur. Peran beliau masuh sangat kurang di masyarakat. Khususnya dalam
menggerakkan

ibu-ibu.

Kepentingan

beliau

untuk

mengembangkan

masyarakat dan menjalankan fungsinya sebagai ibu Datok Penghulu


masih

tergolong

rendah dan kurang maksimal, mesipun beliau juga

menjabat sebagai ketua Koperasi Mawar.


2. Amran Efendi (Mantan Datok Penghulu)
Amran Efendi beliau merupakan mantan Datok Penghulu. Pernah menjabat
sebagai Datok selama satu periode yaitu pada tahun 2008-2012. Beliau
menyelesaikan masa jabatannya dan tidak ikut mencalonkan lagi untuk
periode selanjutnya. Beliau sekarang kurang begitu aktif di Kampung
karena sering bertugas diluar daerah, beliau sekarang bekerja sebagai
driver diperusahaan pengeboran mitra PT. Pertamina EP Field Rantau.
Namun

demikian

beliau

masih

sangat

memperhatikan

segala

perkembangan di Kampung dan sering bertukar pikiran dengan ketua


MDSK karena rumahnya berdekatan.
3. Zulham Z (Mantan Ketua MDSK)
Zulham Z merupakan mantan ketua MDSK. Beliau tidak menyelesaikan
masa jabatannya karena mengundurkan diri untuk ikut menjadi calon
legislatif pada pemilu 2014. Beliau sekarang kurang begitu aktif di
Kampung karena sering bertugas diluar daerah, beliau sekarang lebih
sering berada dan beraktivitas di Seruway. Namun demikian beliau masih
sangat memperhatikan segala perkembangan di Kampung Alur Cucur
meskipun sudah tidak aktif lagi diberbagai kegiatan Kampung.
4. Abdi Sumantri, SE (Ketua Pemuda)
Abdi Sumantri merupakan ketua pemuda Kampung Alur Cucur, beliau
memiliki posisi yang tinggi, namun sayangnya kesadaran mengenai peran
beliau

sebagai

tokoh

yang

memiliki

kekuatan

untuk

melakukan

pengembangan masyarakat masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
vakumnya organisasi kepemudaan di Kampung. Hal tersebut dampak dari
kekecewaanya pasca Pemilu Legiaslatif 2014.
5. Riska Marfira (Kaur Umum)
Riska Marfira merupakan kepala urusan umum di pemerintahan Kampung.
Kaur Umum merupakan jabatan yang strategis dan mempunyai posisi sosial
yang tinggi di Kampung Alur Cucur, namun sayangnya mayoritas peran
tugas dan fungsi sering tidak berjalan sebagaimana mestinya, kesadaran
mengenai perannya sebagai tokoh yang memiliki kekuatan untuk melakukan
pengembangan masyarakat masih kurang.
6. Suci Wulandari (Kaur Pembangunan)
Suci wulandari merupakan kepala urusan pembangunan dipemerintahan
Kampung. Kaur Pembanguna merupakan jabatan yang strategis dan
mempunyai posisi sosial yang tinggi di Kampung Alur Cucur. Namun
sebagai perangkat Kampung yang masih baru dan muda, beliau belum
begitu memahami tugas pokok dan fungsi yang harus dilaksanakan.
Sehingga perannya sebagai tokoh yang memiliki kekuatan untuk melakukan
pengembangan masyarakat masih kurang terlihat sampai saat ini.
2. Kuadran B (High Power-High Interest)
Kuadran B merupakan kuadran yang terisi oleh aktor yang memiliki kekuasaan
dan posisi yang kuat disertai dengan peranannya yang tinggi dalam masyarakat.
Pada Kampung Alur Cucur terdapat aktor baik institusi maupun individu yang
tergolong dalam kuadran B, yaitu:
1. Institusi
1. Koramil
Koramil memiliki peran yang sangat pentingan dan mempunyai
tanggung jawab keamanan dan ketentraman masyarakat terutama
diwilayah Kecamatan Rantau. Koramil dalam melaksanakan pembinaan
teretorial menugaskan anggotanya yang disebut Babinsa ke KampungKampung seluruh Kecamatan Rantau.
2. Polsek
Polisi Sektor memiliki peran yang sangat pentingan dan mempunyai
tanggung jawab keamanan, ketentraman dan penegakan hukum di
masyarakat

diwilayah Kecamatan Rantau. Polsek Rantau dalam

melaksanakan pembinaan teretorial menugaskan anggotanya yang


disebut Babimkamtipmas ke Kampung-Kampung seluruh Kecamatan
Rantau.

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
3. Pemerintahan Kecamatan
Pemerintah Kecamatan Rantau memiliki peranan yanga sangat penting
dan bertanggung jawab besar dalam menjalankan tatanan pemerintahan
di tingkat kecamatan memiliki otoritas sebagai institusi yang bertugas
mengayomi dan mengkoordinasikan pembangunan masyarakat dan
Pemerintahan Kampung dengan menjalankan kewenangan sesuai tugas
pokok dan fungsinya.
4. Pemerintah Kampung Alur Cucur
Pemerintah Kampung Alur Cucur memiliki peranan yanga sangat
penting dan bertanggung jawab besar dalam menjalankan tatanan
pemerintahan di Kampung Alur Cucur. memiliki otoritas sebagai
institusi yang bertugas mengayomi serta melakukan pembangunan
masyarakat melalui kebijakan-kebijakannya. Selain itu Pemerintah
Kampung Alur Cucur sebagai perantara bila ada program bagi
masyarakat Alur Cucur, seperti PNPM, BKPG, RASKIN, BLSM dan
lain sebagainya. Pemerintah Kampung Alur Cucur memiliki legitimasi
untuk menyelesaikan persoalan atau masalah yang terjadi di masyarakat
Kampung.
5. Majelis Duduk Setikar Kampung (MDSK)
MDSK merupakan institusi mitra pemerintah. MDSK bertugas
mengawasi kinerja pemerintah Kampung (Datok Penghulu, kaur,
kadus dan tok imam). Bila ada kinerja pemerintah Kampung yang
kurang

baik

maka

tugas

MDSK meluruskan. Ikut serta dalam

pembentukan aturan Kampung (reusam) bersama tok imam, Datok dan


perangkat lainnya. MDSK juga terlibat bila ada musyawarahmusyawarah

Kampung.

Seperti

pada

bulan

Agustus

2014

pemerintah Kampung bersama MDSK bersama-sama menyelesaikan


kasus kecelakaan yang melibatkan salah satu warga Kampung Alur
Cucur.
6. Lembaga Ketahanan Masyarakat Kampung (LKMK)
LKMK memiliki peran yang tinggi dimasyarakat. Lembaga ini
yang bertugas membuat perencanaan pembangunan dan menjaga norma
serta adat dan istiadat yang ada di kampung. Salah satu tugas LKMK
adalah menggerakkan warga untuk gotong-royong. LKMK memiliki
kepedulian tinggi terhadap masyarakat.
7. BUMK

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Badan usaha milik Kampung (BUMK) merupakan lembaga resmi
Kampung dan menjadi mitra pemerintah Kampung dalam membangun
masyarakat. BUMK Sinar memiliki peran yang tinggi ia memiliki
usaha yaitu loket pembayaran pulsa listrik. Kepedulian kepada
masyarakat tergolong tinggi karena ia memberi pelayanan yang baik
bagi masyarakat. Loket pembayaran pulsa listrik ini berda di kantor
Datok sehingga memudahkan masyarakat yang ingin membayar.
8. PKK
PKK memiliki peran yang penting di Kampung Alur Cucur, menjadi
wadah bagi ibu-ibu untuk berkegiatan. Saat ini tidak banyak kegiatan
PKK di Kampung Alur Cucur. Bila ada kegiatan atau ada lomba para
kader akan bergerak. Sejauh ini kegiatan PKK tidak banyak hanya
rapat kader di kecamatan.
9. POSYANDU
Posyandu di Kampung Alur Cucur sangat aktif. Kegiatan ini dilakukan
satu bulan sekali setiap minggu kedua pada hari rabu. Selain itu setiap
tiga bulan sekali para kader Posyandu melakukan penyuluhan ke dusundusun mengenai kesehatan anak, gizi dan ibu hamil. Kegiatan Posyandu
setiap bulan bertempat di balai Kampung, peserta yaitu para ibu-ibu
yang memiliki anak di usia balita, sedangkan untuk kegiatan penyuluhan
dusun dilaksanakan didusun masing-masing. Kegiatan penyuluhan
tersebut mengenai kesehatan anak dan ibu hamil. Program kegiatan
tersebut membuktikan bahwa Posyandu memiliki kepedulian terhadap
pengembangan masyarakat khususnya dibidang kesehatan. Tingginya
kepedulian Posyandu terhadap masyarakat diikuti dengan power
yang

tinggi

karena merupakan lembaga resmi Kampung. Sehingga

Posyandu berada pada kuadran B.


10. Polindes
Secara kekuatan Polindes tergolong tinggi, karena sebagai institusi
kesehatan yang resmi dari pemerintah yang berada ditingkat Kampung.
Selain itu Polindes merupakan salah satu fasilitas kesehatan medis yang
ada di Kampung Alur Cucur. Selain Polindes di Kampung Alur Cucur
juga terdapat fasilitas kesehatan berupa Puskesmas . Namun sebagai
sarana kesehatan Polindes berperan penting dalam melayani kesehatan
warga Kampung alur Cucur. Polindes Kampung Alur Cucur dapat
memberikan pelayanan

persalinan bagi warganya. Polindes terdapat


165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
tenaga medis yaitu Bidan Kampung yang siap memberikan pelayanan
persalinan ataupun keluhan sakit. Keberadaan

Polindes

sangat

menunjang tingkat kesehatan masyarakat.


11. Puskesmas
Secara power Puskesmas tergolong tinggi, karena sebagai institusi
kesehatan yang resmi dari pemerintah ditingkat kecamatan. Puskesmas
merupakan salah satu fasilitas kesehatan medis yang ada di Kampung
Alur Cucur. Fasilitasnya sudah cukup memadai, dalam Puskesmas
telah terdapat tempat tidur lemari obat-obatan serta perlengkapan
lainnya. Bahkan Puskesmas di Kampung Alur Cucur dapat melayani
persalinan bagi warga masyarakat Kecamatan Rantau. Puskesmas
terdapat tenaga medis yaitu Bidan Kampung yang siap memberikan
pelayanan persalinan ataupun keluhan sakit. Keberadaan Puskesmas
sangat menunjang tingkat kesehatan masyarakat. Banyak warga yang
cocok berobat ke Puskesmas. Hal tersebut membuktikan bahwa
Puskesmas memiliki kepedulian yang besar terhadap masyarakat
Alur Cucur karena memberikan pelayanan kesehatan dengan baik.
12. SDN Alur Cucur
Sebagai institusi pendidikan dasar, SDN Alur Cucur memiliki peran
yang tinggi dalam proses pencerdasan generasi muda. Ia satu-satunya
Sekolah Dasar yang berada di Kampung Alur Cucur. Sebagai institusi
pendidikan SDN Alur Cucur memiliki peran yang besar dalam
memajukan pendidikan masyarakat Kampung Alur Cucur karena turut
serta dalam membangun SDM masyarakat.
13. TK Negeri Pembina RANTAU
Keberadaan TK Negeri Pembina RANTAU ini ditengah masyarakat
Kampung Alur Cucur menimbulkan kesadaran akan pentingnya
pendidikan anak usia dini. Para orang tua mulai memiliki kesadaran
untuk memasukan anaknya di sekolah saat usia TK.
sedikit

orang

tua

yang

memiliki

Sebelumnya

kesadaran untuk memasukkan

anaknya ke PAUD dan langsung memasukkan anaknya ketika usia TK.


TK-PAUD merupakan salah saru pihak yang turut membangun
masyarakat di sisi pendidikan. Kepedulian terhadap masyarakat
tergolong tinggi karena selain sebagai tempat belajar mengajar bagi
anak-anak, TK-PAUD ini memberikan kesadaran bagi masyarakat akan

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
pentingnya pendidikan, sehingga masyarakat mulai menyadari
pentingnya pendidikan usia dini.
14. Kelompok Wirid
Kelompok wirid adalah salah satu media berkumpul masyarakat di
Kampung Alur Cucur yang dilaksanakan secara rutin.

Kelompok

wirid terdiri kelompok wirid untuk kaum laki-laki dan perempuan.


Kegiatan kelompok wirit diisi dengan kegiatan membaca wirid-yasin
dan terkadang ditambah dengan ceramah agama. Kegiatan wiridan
dilaksanakan dimasing-masing dusun dan untuk waktu serta mekanisme
pelaksanaanya disepakati bersama anggota masyarakat dusun setempat.
Kegiatan wiridan juga dimanfaatkan sebagai wadah warga untuk
bermusyawarah atau berbagi informasi/pengumuman yang berkaitan
dengan Kampung. Untuk kelompok perempuan umumnya dilaksanakan
setelah sholat dluhur atau jam. 14.00 WIB sampai dengan selesai. Untuk
tempat kegiatan wiridan perempuan dilaksanakan secara bergilir dari
rumah kerumah berdasarkan hasil undian atau arisan. Dan untuk
kelompok laki-laki dilaksanakan pada malam hari yang didahului sholad
Isya berjamaah dan dilanjutkan wirid-yasin. Untuk pusat kegiatan
kelompok laki-laki biasanya dipusatkan di masjid atau mushola
setempat, dan sesekali dilaksanakan dirumah anggota karena bertepatan
dengan peringatan ataupun hajatan tertentu dari sang empunya rumah.
15. Kelompok Kepemudaan
Kepemudaan merupakan organisasi Kampung yang menjadi wadah
bagi para pemuda untuk melakukan kegiatan. Kepemudaan memiliki
power yang besar karena

organisasi

ini

merupakan

organisasi

resmi di Kampung. Ketua kepemudaan dipilih langsung oleh warga.


Namun sayangnya kepemudaan ini belum memaksimalkan kekuatanya
untuk menjalankan fungsinya.
a.

Individu:
1. Daharuddin (Datok Penghulu)
Sebagai Datok Penghulu, Daharuddin memiliki power yang sangat tinggi
karena kedudukannya sebagai Datok Penghulu dan status ekonominya
cukup terpandang di Kampung Alur Cucur.
2. Mansyur S. (Ketua MDSK)

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Mansyur S. merupakan ketua MDSK. Beliau cukup disegani di
kalangan warga Alur Cucur. Sebagai ketua MDSK beliau tergolong aktif
dan menjalankan perannya dengan baik. Selain itu beliau memiliki
kepedulian yang besar dengan masyarakat. Beliau juga terlibat dalam
forum pekarya yang ikut menggugat PT. Peramina untuk pemenuhan hakhak pekarya.
3. Garli Lubis (Tok Imam)
Kedudukan beliau sebagai Tok Imam merupakan kekuatan bagi Garli
Lubis. Sebagai Imam Kampung beliau bertanggungjawab terhadap
kegiatan keagamaan yang berada dalam Kampung. Berbagai kegiatan
keagamaan yang ada di Kampung berada dalam wewenang dan
pengawasan Imam Kampung. Tugas beliau sangat besar untuk menjaga
ketentraman Kampung terutama dari berbagai persoalan keagamaan.
Beliau bertugas memberikan pengarahan pernikahan bagi warga yang
hendak menikah, mengurus ijab qobulnya, kegiatan wirid, peringatan
hari besar Islam (PHBI) juga masalah sosial lainnya.
4. Farida Asmawati (Sekretris Kampung)
Sebagai Sekretaris Kampung, Ibu Farida Asmawati memiliki power yang
sangat tinggi karena kedudukannya sebagai sekretaris Kampung dan
suaminya yang merupakan anggota TNI menambah pengaruhnya semakin
tinggi. Dan secar ekonomi juga cukup lumayan di Kampung Alur Cucur.
5. Sucipto (Bendahara)
Sebagai Bendahara Kampung, Sucipto memiliki power yang sangat tinggi
karena

kedudukannya

sebagai

bendahara

Kampung,

beliau

juga

mempunyai jiwa sosial yang tinggi dan sering terlibat dalam kegiatan
Kampung.
6. Suhardi (SPP BUMK-BKPG)
Sebagai ketua BUMK-BKPG, Suhardi memiliki kekuatan yang tinggi
karena menpunyai jabatan yang penting di Kampung. Selain itu beliau
memiliki kinerja yang baik dalam menjalankan tugasnya. Meskipun modal
usaha yang digulirkan masih cukup kecil namun pergulirannya berjalan
lancar tidak seperti kegiatan SPP PNPM yang mengalami kemacetan
dimasyarakat ataupun pengurusnya.
7. Eka (Bidan Kampung)
Peran beliau sebagai bidan Kampung memiliki power yang sangat kuat.
Beliau satu-satunya bidan Kampung yang ada di Kampung Alur Cucur.

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Beliau juga membina kegiatan POSYANDU yang diadakan rutin setiap
bulan. Kepedulian beliau terhadap pembangunan masyarakat terlihat dari
kekatifan dan komitmen beliau untuk melayani masyarakat dalam bidang
kesehatan.
8. Edi Sumantri (Ketua Pemuda)
Edi Sumantri merupakan Ketua Pemuda Kampung, melihat dari sisi
kekuatan beliau tergolong tinggi karena posisi beliau sebagai ketua
pemuda. Kepedulian beliau kepada masyarakat juga tinggi dilihat dari ide
program yang akan beliau jalankan. Namun untuk sekarang ini beliau
kurang begitu aktif lagi melaksanakan kegiatan kepemudaan pasca
kekecewaan beliau pada Pemilu 2014.
9. Selamat Riady (Kadus Lalang)
Selamat Riady merupakan Kepala kadus. Kinerja beliau cukup baik.
Beliau juga aktif kegiatan di tingkat Kampung. Beliau memiliki
kepedulian yang tinggi terhadap kehidupan masyarakat. Hal tersebut
terlihat dari keaktifan beliau menggerakkan masyarakat untuk gotongroyong. Selain itu, beliau juga berparisipasi ketika ada rapat perangkat
Kampung.
10. H. Zulham Z (Kadus Perantau)
H. Zulham Z merupakan Kepala kadus Perantau. Kinerja beliau
cukup

baik. Beliau juga aktif kegiatan di tingkat Kampung. Beliau

memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kehidupan masyarakat. Hal


tersebut terlihat dari keaktifan beliau menggerakkan masyarakat untuk
gotong-royong. Selain itu, beliau juga berpartisipasi ketika ada rapat
perangkat Kampung.
11. M. Syarif (Kadus Tamiang)
M. Syarif merupakan Kepala kadus Perantau. Kinerja beliau cukup
baik. Beliau juga aktif kegiatan di tingkat Kampung. Beliau memiliki
kepedulian yang tinggi terhadap kehidupan masyarakat. Hal tersebut
terlihat dari keaktifan beliau menggerakkan masyarakat untuk gotongroyong. Selain itu, beliau juga berpartisipasi ketika ada rapat perangkat
Kampung.
12. Syamsul Bahri (Kadus Pantai Beringin)
Syamsul bahri merupakan Kepala kadus Perantau. Kinerja beliau
cukup baik. Beliau juga aktif kegiatan di tingkat Kampung. Beliau
memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kehidupan masyarakat. Hal
tersebut terlihat dari keaktifan beliau menggerakkan masyarakat untuk

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
gotong-royong. Selain itu, beliau juga berpartisipasi ketika ada rapat
perangkat Kampung.
13. Dody Selamat (Kadus Cinta Damai)
Dody Selamat merupakan Kepala Kadus Perantau. Kinerja beliau
cukup

baik. Beliau juga aktif kegiatan di tingkat Kampung. Beliau

memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kehidupan masyarakat. Hal


tersebut terlihat dari keaktifan beliau menggerakkan masyarakat untuk
gotong-royong. Selain itu, beliau juga berpartisipasi ketika ada rapat
perangkat kampung.
14. Abdul Rani (Ketua Pokdakan Nila Sejahtera)
Abdul Rani merupakan ketua kelompok budidaya ikan Nila Sejahtera dan
selain itu juga sebagai tokoh muda di Kampung Alur Cucur. Beliau
memiliki kepedulian yang besar dalam mengembangkan masyarakat.
Selain intu beliau memiliki koneksi yang cukup baik keluar kampung, saat
ini beliau bertugas dinas Syariat Islam Kabupaten Aceh tamiang. Bantuan
budidaya ikan merupakan hasil perjuangannya.
15. Edi Purnawan (Babinsa)
Sebagai anggota militer yang ditugaskan sebagai Babinsa di Kampung
Alur Cucur, Edi Purnawan mempunyai kekuatan yang besar apalagi beliau
adalah warga asli dusun Lalang Kampung Alur Cucur yang juga memiliki
pengaruh dikalangan pemuda.
16. Syariwal (Babinkamtibmas)
Sebagai anggota Polisi yang ditugaskan sebagai Babinkamtipmas di
Kampung Alur Cucur, Syariwal mempunyai kekuatan yang besar. Beliau
menjadi mitra pemerintah Kampung dalam menjaga keamanan dan
keteriban dimasyarakat.
17. Abdul Mukti (Ketua Wirid Lalang)
Sebagai ketua wirid dusun Lalang, Abdul Mukti merupakan orang yang
sangat dihormati didusun Lalang. Beliau mempunyai pengaruh yang tinggi
didusun lalang karena sangat aktif disetiap kegiatan sosial dan keagamaan.
Beliau memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kehidupan sosial dan
keagamaan dimasyarakat.
18. Aisyah (Ketua Wirid Perempuan Lalang)
Sebagai ketua wirid perempuan dusun Lalang, Ibu Aisyah merupakan
orang yang sangat dihormati didusun Lalang. Beliau mempunyai pengaruh
yang tinggi didusun lalang karena sangat aktif disetiap kegiatan sosial dan
keagamaan. Selain kegiatan wirid beliau juga kader PKK dan Posyandu itu

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
merupakan wujud kepedulian yang tinggi terhadap kehidupan sosial dan
keagamaan dimasyarakat.
19. Yuliani (Ketua Wirid Perantau)
Sebagai ketua wirid perempuan dusun Lalang, Ibu Yuliani merupakan
orang yang sangat dihormati didusun Perantau. Beliau mempunyai
pengaruh yang tinggi didusun lalang karena sangat aktif disetiap kegiatan
sosial dan keagamaan. Selain kegiatan wirid beliau juga kader PKK dan
Posyandu itu merupakan wujud kepedulian yang tinggi terhadap
kehidupan sosial dan keagamaan dimasyarakat.
20. Hj. Painem (Ketua Wirid Cinta Damai)
Sebagai ketua wirid perempuan dusun Cinta Damai, Ibu Hj. Painem
merupakan orang yang sangat dihormati didusun Lalang. Beliau
mempunyai pengaruh yang tinggi didusun lalang karena sangat aktif
disetiap kegiatan sosial dan keagamaan. Selain kegiatan wirid beliau juga
kader PKK dan Posyandu itu merupakan wujud kepedulian yang tinggi
terhadap kehidupan sosial dan keagamaan dimasyarakat.

3.

Kuadran C (Low Power-High Interest)


Kuadran C merupakan kuadran yang terisi oleh aktor yang memiliki kekuatan

yang cenderung rendah namun upaya untuk aktif dalam hal pengembangan masyarakat
tinggi. Pada Kampung Alur Cucur terdapat aktor baik institusi maupun individu yang
tergolong dalam kuadran C, yaitu:
a.

Institusi
1. Karang Taruna
Karang Taruna merupakan organisasi kepemudaan yang mempunyai jaringan
sampai nasional, dan secara kelembagaan mempunyai kekuatan yang sangat besar.
Namun organisasi ini sering hanya dibentuk untuk pelengkap administrasi di
tingkat Kampung. Kegiatan karang Taruna kurang begitu berjalan karena
kurangnya dukungan pembiayaan dari pihak Kampung. Namun dengan telah
digulirnya program Alokasi Dana Desa (ADD) diharapkan peran oraganisasi
kepemudaan dapat berjalan maksimal sehingga akan menopang dan mendorong
kemajuan Kampung.
2. Poktan ........................
Kelompok Tani ................... merupakan organisasi kelompok yang anggotanya
terdiri dari para petani yang ada di Kampung Alur Cucur. Secara organisasi power

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
mereka termasuk lemah karena organisasi ini untuk sementara hanya fokus
terhadap kegiatan pertanian saja. Namun organisasi ini mempunyai komitmen
yang tinggi terhadap pengembangan masyarakat terutama dalam bidang pertanian.
3. Poktan ........................
Kelompok Tani ................... merupakan organisasi kelompok yang anggotanya
terdiri dari para petani yang ada di Kampung Alur Cucur. Secara organisasi power
mereka termasuk lemah karena organisasi ini untuk sementara hanya fokus
terhadap kegiatan pertanian saja. Namun organisasi ini mempunyai komitmen
yang tinggi terhadap pengembangan masyarakat terutama dalam bidang pertanian.
4. Pokdakan Nila Sejahtera
Kelompok Budidaya Ikan Nila Sejahtera merupakan kelompok budidaya ikan
yang diketuai Abdul Rani. Kelompok ini terdiri 15 orang yang sebelumnya belum
melakukan budidaya ikan, namun setelah mendapatkan bantuan modal, kolam
keramba, bibit nila dan bantuan pakan mereka mengorganisir diri menjadi
kelompok. Namun perkembangannya sampai saat ini kurang maksimal yang
disebabkan oleh kegagalan dalam budidaya. Namun masih mempunyai semangat
yang tinggi dan sangat peduli terhadap pembangunan dan kemajuan pemuda dan
Kampung.
5. Kelompok Las Pandi
Kelompok las . merupakan kelompok las binaan PT. Pertamina EP Field Rantau
yang telah berhasil membuka usaha perbengkelan dan serba las. Kelompok ini
dikoordinir oleh Supandi, usaha perbengkelan ini secara organisasi masih lemah.
Namun supandi bersama anggotanya mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap
rekan lainnya. Banyak anak-anak muda ikut belajar dan bekerja di bengkel las
yang dia kelola.
a.

Individu
1. Aldi (Ketua Remaja Masjid)
Sebagai ketua Remaja masjid Aldi masih membutuhkan bimbingan dari para
orang tua karena masih sangat muda, kegiatan Remaja Masjid hanya terfokuskan
pada kegiatan keagamaan dan sosial. Sehingga dari sisi power masih tergolong
lemah. Namun dari sisi kepedulian termasuk tinggi.
2. Ika Rizaldi (Ketua Kelompok Tani)
Ika Rizaldi merupakan ketua kelompok tani yang baru teripilih dan warga
pendatang, kelompok ini termasuk kekuatannya lemah. Namun beliau memiliki
kepedulian yang besar dalam mengembangkan masyarakat terutama bidang
pertanian.

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
3. Paimin (Ketua Kelompok Tani)
Paimin merupakan ketua kelompok tani, namun kelompok ini termasuk
kekuatannya lemah. Namun beliau memiliki kepedulian yang besar dalam
mengembangkan masyarakat terutama bidang pertanian.
4. Supandi (Anggota Kelompok Las................)
Supandi merupakan anggota kelompok las ................, beliau membuka bengkel
las di Dusun Lalang dan hingga saat ini berjalan lancar dan dapat dijadikan
sumber mata pencaharian. Secara pribadi Supandi adalah masih sangat muda dan
secara power sangat lemah, namun

supandi memiliki kepedulian dalam

pengembangan masyarakat yang sangat tinggi, hal itu dapat kita lihat dari kegiatan
bengkel lasnya yang sangat terbuka bagi siapapun khususnya pemuda Dusun
Lalang yang ingin belajar dan ikut bekerja apabila banyak pekerjaan.
9.

Kuadran D (Low Power-Low Interest)


Kuadran D merupakan kuadran yang terisi oleh aktor yang memiliki kekuatan yang

rendah serta peranannya dalam masyarakat rendah. Pada Kampung Alur Cucur terdapat
aktor baik institusi maupun individu yang tergolong dalam kuadran D, yaitu:
a.

Institusi
1. MTsS Istiqamah
MTsS Istiqamah merupakan lembaga pendidikan setingkat Sekolah Tingkat
Pertama (SLITP). Di MTsS Istiqamah ini anak-anak Alur Cucur di didik dengan
kurikulum terpadu kombinasi antara pendidikan agama dan pendidikan umum
seperti SLTP lainnya. MTsS Istiqamah memiliki peran penting dalam
menanamkan nilai keagamaan pada anak-anak. Namun secara kekuatan MTsS
Istiqamah tidak memiliki power yang kuat. Karena operasional sekolah sangat
bergantung pada jumlah murid dan bantuan dari pihak lain serta iuran dari orang
tua murid.
2. TPA
TPA merupakan lembaga pendidikan di luar sekolah. Di TPA ini anak-anak Alur
Cucur di didik mengenai ilmu agama dan membaca Alquran. TPA memiliki peran
penting dalam menanamkan nilai keagamaan pada anak-anak. Secara kekuatan
TPA tidak memiliki power yang kuat. Pembangunan TPA bersumber dari
swadaya masyarakat. Pembiayaan oprasional an penggajian guru ngaji berasal
dari uang bulanan orang tua santri.
3. Baitul Mal
Baitul Mal merupakan lembaga keagamaan yang didirikan untuk menghimpun
potensi dari umat yang berupa zakat, infaq dan sedekah untuk kegaitan sosial dan

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
keagamaan. Lembagai ini secara kekuatan tidak memiliki power yang kuat.
Karena lembaga ini dalam operasionalnya sangat bergantung kepada kesadaran
masyarakat untuk mengeluarkan zakat, infaq dan sedekah.
6. Remaja Masjid Istiqamah
Kelompok remaja masjid merupakan kumpulan remaja yang beranggotakan
remaja usia SMP hingg SMA. Dari sisi power remaja masjid tergolong lemah
karena masih perlu banyak dibimbing dari kaum tua. Mereka sering dilibatkan
dalam kegiatan sosial, keagamaan, PHBI dan kegiatan gotong royong.

b.

Individu
1. Ngatiman (Pengusaha Sapu Lidi)
Sebagai pengusaha sapu lidi ngatiman memiliki kekuatan yang termasuk lemah,
namun demikian beliau dapat mendorong kemajuan perekonomian beberapa
keluarga yang mau berusaha dikerajinan sapu lidi.

d.2.

Identifikasi mekanisme/Forum yang digunakan masyarakat dalam

d.2.1. Membahas Kepentingan Umum/Publik


Kampung Alur Cucur memiliki beberapa mekanisme atau forum yang digunakan
oleh warga untuk membahas kepentingan umum, yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.2.1.
Identifikasi Forum Publik
Nama
Forum

Aktivitas

Anggota/
Peserta

165

Jadwal
Pertemuan

Lokasi
Pertemuan

Keterangan

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Kelompok
Aktifitas dalam Warga
Jadwal
wirid Di rumah Kegiatan wirid ini
Wirid

kegiatan

wirid Kampung

ibu-ibu

pada warga.

keliling

yaitu membaca Alur

hari jumat siang

rumah

yasin.

(Pukul

yang

Cucur

14.00

dari
warga
satu

ke

Kemudian

WIB) sedangkan

rumah

dilanjutkan

untuk

pada

yang lain secara

dengan kegiatan

hari

kamis

bergilir. Kegiatan

arisan

malam

bada

wirid di Kampung

jamban

bagi yang ibuibu.

isya.

Serta

warga

Alur

Cucur

terbagi

empat

pembayaran

kelompok

iuran lainya.

(berdasarkan
dusun) yaitu Sari,
Dewi I, Dewi II
dan Sinto.
Aktivitas dalam

Kegiatan

Mengontrol

Ibu-ibu

Setiap

Posyandu

Tumbuh

yang

satu kali pada Kampung

kembang

bayi memiliki

dan balita.

anak

hari

bulan Balai
Rabu dan

minggu ke dua.

balita.

POSYANDU

rumah yaitu

ada

kader

penimbangan

kesehatan

bayi dan balita,

dusun.

pemberian
makanan
tambahan,

para

ibu-ibu juga dapat


saling

sharing

mengenai tumbuh
kembang

balita

Diadakan ketika Tempat

mereka.
Dalam rapat ini

perangkat untuk Kampung

ada

untuk

paerangkat tidak

membahas/

permasalahan

bermusyaw

hanya membahas

bermusyawarah

atau

mengenai

yang

masalah

dimusyawa-

Rapat

Forum

Perangkat
Kampung

para Perangkat

165

kegiatan aperlu fleksibel.

rah masalah- masalah


yang

terjadi

di

Lebih sering Kampung , tapi

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Kampung.
rahkan.
mereka
juga musyawarah
rapat
rumah

kegiatan

Datok

yang

Penghulu.

diselenggara kan

akan

di Kampung.
Kantor PKK Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan untuk Ibu-ibu

Pertemuan

PKK

mengembangka

/rapat di lingkup atau

Kampung

masyarakat

di mengenaik

Balai pertemuan

Kampung

dan

arisan
PKK.

khususnya ibu-

dilakukan ketika

anggota

ibu.

akan

Dan

ada

rutin

mengikuti

kegiatan/

kegiatan-kegiatan

perlombaan

PHBN dan acaraacara

yang

diselenggaran
Kegiatan

Kegiatan untuk pemuda-

pertemuan/ rapat Balai

kecamatan.
Selama

Karang

mengembangka

dilingkup

aktifitas

karang

Taruna

Kampung

Taruna

kurang

khususnya

dilakukan ketika

bergitu maksimal,

pemuda-pemudi.

akan

hanya

kegiatan

kegiatan PHBN/

yang

sifatnya

perlombaan

perlombaan

pemudi

masyarakat

Kampung

ada

dalam

ini

rangka

peringatan
Kegiatan

Kegiatan

untuk pemuda-

Remaja

mengembangkan

Masjid

pemuda

pemudi

dan

pemudi .

165

Pertemuan
/rapat

Balai
rutin Kampung

hari

besar nasional.
Selama
ini
aktifitas

karang

belum

remaja

masjid

terjadwalkan

ketang maksimal,

secara

mereka

permanen,

melaksanakan

namun

kegiatan

pertemuan

ada agenda PHBI

ketiaka

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
sering
dan perlombaandilaksanakan

perlombaan.

ketika akan ada


kegiatan PHBI/
perlombaan
pertemuan/rapat

Kegiatan

Kegiatan

untuk Kaun

Kelompok

mengembangkan

dan

di

Masyarakat

masyarakat

pemuda

Kampung

(Kelompok
Tani,

Balai

Kegiatan

lingkup pertemuan
kelompok,

dilaksanakan
sesuai

dengan

khususnya bagi -

dilakukan ketika rumah ketua bidang

kerja

dan pemuda.

akan ada sesuai kelompok

Kelompok

dengan

Budidaya

kebutuhan ditiap kampung

pertanian

dan

kelompok.

fokus

lain-

dan

masing-masing.

balai Kelompok

lain)

akan
dalam

kegiatan pertanian
dan begitu pula
kelompok
perikanan
fokus

yang
dalam

budidaya ikan
d.2.2. Kelompok Wirid
Kelompok wirid adalah salah satu media berkumpul masyarakat di Kampung
Alur Cucur yang dilaksanakan secara rutin.

Kelompok wirid terdiri kelompok wirid

untuk kaum laki-laki dan perempuan. Kegiatan kelompok wirit diisi dengan kegiatan
membaca wirid-yasin dan terkadang ditambah dengan ceramah agama. Kegiatan wiridan
dilaksanakan dimasing-masing dusun dan untuk waktu serta mekanisme pelaksanaanya
disepakati bersama anggota masyarakat dusun setempat.
Kegiatan wiridan juga

dimanfaatkan

sebagai

wadah warga

untuk

bermusyawarah atau berbagi informasi/pengumuman yang berkaitan dengan Kampung.


Untuk kelompok perempuan umumnya dilaksanakan setelah sholat dzuhur atau jam.
14.00 WIB sampai dengan selesai. Untuk tempat kegiatan wiridan perempuan
dilaksanakan secara bergilir dari rumah kerumah berdasarkan hasil undian atau arisan.
Dan untuk kelompok laki-laki dilaksanakan pada malam hari yang didahului sholat Isya
berjamaah dan dilanjutkan wirid-yasin. Untuk pusat kegiatan kelompok laki-laki

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
biasanya dipusatkan di masjid atau mushola setempat, dan sesekali dilaksanakan dirumah
anggota karena bertepatan dengan peringatan ataupun hajatan tertentu dari sang empunya
rumah.
d.2.3. Kegiatan POSYANDU
Posyandu merupakan kegiatan pelayanan bagi kesehatan ibu hamil dan balita.
Kegiatan Posyandu dilaksanakan rutin setiap bulannya dengan agenda kegiatan berupa
penimbangan balita dan penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dan masyarakat. Melalui
kegiatan ini diharapkan kesadaran hidup bersih, pola makan bergizi, dan kebutuhan dasar
untuk anak balita dan perkembangan janin pada ibu hamil dalam masa tumbuh kembang
dapat terpenuhi.
Maka setiap dilaksanakan kegiatan Posyandu selain penimbangan dan penyuluhan
kesehatan, juga diberikan makanan dan minuman bergizi tambahan yang diberikan
kepada seluruh peserta Posyandu. Jadwal kegiatannya setiap satu bulan sekali, yang
bertempat dirumah kader kesehatan dusun ataupun fasilitas pemerintahan lainnya sesuai
dengan kesepakatan dan biasanya sudah ditentukan dimasing-masing dusun.
d.2.4. Rapat Perangkat Kampung
Rapat perangkat Kampung merupakan forum musyawarah para perangkat. Hal
yang dibahas pada forum ini misalnya akan ada kegiatan ataupun persoalan yang terjadi
di masyarakat. Seperti; kasus pencurian, kenakalan remaja, narkoba, perselingkuhan tali
air, dan lain-lain. Peserta rapat ini adalah seluruh perangkat kampung dan apabila
diperlukan akan ditambah oleh tokoh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan agenda
pembahasannya. Rapat ini dilaksanakan ketika ada permasalahan yang berkaitan
denganampung dan perlu dimusyawarahkan atau pada saat akan ada kegiatan besar
lainnya. Untuk tempat musyawarah fleksibel berdasarkan kebutuhan dan agenda rapat.
d.2.5. PKK
Kegiatan

PKK

merupakan

wadah

bagi

pengembangan

masyarakat

khususnya kaum perempuan. Peserta kegiatan adalah para kader PKK yang umumnya
adalah para istri perangkat Kampung. Jadwal kegiatan PKK biasa dilaksanakan apabila
akan dilaksanakan peringatan hari besar tertentu atau perlombaan. Dan kegiatan yang
biasa rutin dilaksanakan adalah kegiatan arisan. Namun saat ini kelompok PKK sedang

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
tidak banyak kegiatan. Acara peretmuan PKK di Kampung biasanya dikantor PKK atau
menggunakan balai pertemuan Kampung.
d.2.6. Kegiatan Karang Taruna
Kegiatan karang Taruna merupakan wadah bagi pengembangan kepemudaan.
Peserta kegiatan adalah para anggota karang Taruna yang bersala dari pemuda dan
pemudi gampong yang peduli terhadap perkembangan dan pembangunan Kampung.
Jadwal

kegiatan karang Taruna umunya dilaksanakan

apabila

akan dilaksanakan

peringatan hari besar tertentu dengan kegiatan perlombaan, misalnya kegiatan peringatan
hari kemerdekaan 17 Agustus 1945.
d.2.7. Kegiatan Remaja Masjid
Kegiatan

remaja masjid

merupakan

wadah

bagi

pengembangan remaja

dibidang keagamaan baik untuk laki-laki ataupun perempuan. Peserta kegiatan adalah
para

anak muda Kampung.

Jadwal

kegiatan remaja masjid bergerak dalam

pengembangan keagamaan seperti menyelenggarakan TPA, pengajian dan kegiatan


Peringatan Hari Besar Islam (PHBI). Dan kegiatan yang biasa rutin dilaksanakan adalah
kegiatan pengajian dan TPA. Acara biasa dilaksanakan di masjid ataupun mushola
ditingkat dusun.
d.2.8. Kegiatan Kelompok Usaha (Poktan, Budidaya Ikan, dan lain-lain)
Kegiatan

kelompok usaha

merupakan

wadah

bagi

pengembangan

masyarakat yang tergabung dalam kelompok pertanian, perikanan dan kelompok lainnya.
Peserta kegiatan adalah para anggota kelompok yang tergabung didalamnya. Kegiatan
dilaksanakan sesuai dengan bidang kerja masing-masing. Kelompok pertanian akan fokus
dalam kegiatan pertanian dan begitu pula kelompok perikanan yang fokus dalam
budidaya ikan. Namun demikian kelompok juga dimanfaatkan sebagai media
pembelajaran dan ataupun berbagi wawasan diluar bidang yang digeluti.
d.3.

Identifikasi Masalah Sosial

Kampung Alur Cucur terdapat beberapa masalah sosial, baik masalah sosial
personal maupun masalah sosoial struktural.
d.3.1. Masalah Sosial Personal

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
a) Miras
Miras merupakan salah satu masalah social yang terjadi di Kampung Alur
Cucur. Pelaku minuman keras biasanya dilakukan oleh anak-anak muda,
namun ada juga yang sudah dewasa. Minum minuman keras biasa dilakukan
pada saat ada kekiatan pertunujan keyboard. Namun sekarang pertunujukan
keyboard sudah diatur oleh pihak kecamatan bersama muspika melalui surat
himbauan, yang isinya membatasi pertunjukan sampai pukul 18.00 wib.
Sehingga sangat signifikan mengurangi pesta miras, namun masih ada pesta
miras namun prosentasenya sudah menurun.
b) Narkoba
Narkoba merupakan ancaman yang sangat besar merusak massa depan anakanak muda dan bahkan orang tua. Pecandu narkoba sangat sulit diidentifikasi
dibandingkan pesta minum-minuman keras yang sering dilakukan secara
berkelompok. Sedangkan pemakai narkoba biasanya dilakukan dengan cara
sembunyi-sembunyi dan biasanya dilakukan 2-4 orang saja. Namun dampak
kerusakan narkoba sangat besar dan berbahaya. Pengguna narkoba akan
mengalami kecanduan dan akan melakukan apa saja seperti ; mencuri, menipu
dan menjual apa saja yang dimiliki agar dapat membeli sabu-sabu untuk
memenuhi kecanduannya.
c) Kemiskinan
Kemiskinan merupakan masalah sosial yang mampu memicu timbulnya
masalah social seperti meningkatnya kriminalitas di Kampung. Kelompok pra
sjahtera di Kampung Alur Cucur masih cukup banyak yaitu 213 KK atau
713 jiwa. Warga yang termasuk golongan pra sejahtera yaitu para janda,
pekerja tidak tetap/srabutan (mocok-mocok),

buruh dan pekerjaan yang

menghasilkan upah kecil dan lain sebagainya. Pendapatan mereka yang hanya
cukup untuk memenuhi hari ini saja. Banyak warga yang termasuk pra
sejahtera membuat bangunan secara liar dilahan milik PT. Pertamina EP-Field
Rantau
d) Kriminalitas
Kriminalitas di Kampung Alur Cucur yang umum terjadi sampai sekarang ini
adalah tindak pencurian. Namun sekarang ini tindak kriminalitas sudah
menurun dibandingkan kondisi 5 10 tahun yang lalu. Tindak pencurian
165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
yang biasanya terjadi kepada rumah-rumah penduduk dan juga terhadap asetaset PT. Pertamina berupa besi-besi yang berada disekitar Kampung.
e) Perjudian
Perjudian merupakan masalah sosial yang yang hampir merata disemua
daerah, dampak dari perjudian menyebabkan orang menjadi malas dan
terkadang mampu mendorong orang untuk melakukan tindak pidana
kriminalitas. Perjudian yang masih marak namun tak terlihat adalah judi togel.
Karena judi togel tidak dibutuhkan lokasi dan tempat berkumpul, namun dapat
dilakukan dengan melalui media elektronik HP untuk memasang angkanya
atau cukup bertemu sebentar untuk memasang angka dan transaksinya dengan
para bandar.
Dan yang perlu diperhatikan saat ini adalah anak-anak muda yang pecandu
game online karena dampak dari kecanduan bermain games dapat mendorong
anak muda untuk mencuri supaya meperoleh uang untuk dipergunakan
bermain games online.
d.3.2. Masalah Sosial Struktural
a. Kevakuman Kelompok Karang Taruna
Kelompok

karang

Taruna

mengalami kevakuman kegitan. Selama ini

kegiatan karang Taruna hanya bersifat perlombaan dalam rangka PHBN. Tidak
ada kegiatan yang bersifat keberlanjutan dan dapat mengembangkan potensi
serta membuka lapangan pekerjaan bagi anggotanya. Kelompok karang Taruna
dibentuk hanya sebatas untuk keperluan administrasi organisasi kepemudaan.
b. Kevakuman Kelompok Pemuda
Kelompok pemuda juga mengalami kevakuman karena ketua pemuda sudah
tidak punya motivasi lagi untuk memajukan kegiatan kepemudaan yang
disebabkan imbas dari kekecewaan dirinya Pemilu Legislatif 2014. Karena
menurut penilaian beliau sudah tidak ada gunanya memberdayakan pemuda
apabila tidak mempunyai komitmen yang dapat dipegang.
d.4.

Identifikasi Potensi Penghidupan Berkelanjutan

a. Modal Sumberdaya Manusia

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Tingkat pendidikan masyarakat Kampung Alur Cucur tertinggi adalah SMA/MAN
sebanyak 1.032 orang, SLTP sebanyak 917 orang, SD/MIN sebanyak 534 orang,
tidak tamat SD/MI sebanyak 596 orang , Buta Huruf sebanyak 116 orang, D-1
sebanyak 11 orang, D-2 sebanyak 34 orang, D-3 sebanyak 15 orang, S-1 sebanyak
62 orang dan S-2 sebanyak 2 orang. Dari jumlah tersebut terlihat bahwa tingkat
pendidikan masyarakat masuk dalam golongan menengah. Dan tingkat pendidikan
akan berkaitan dengan jenis pekerjaan yang dimiliki.
b. Perlakuan Ketika Keluarga Sakit
Ketika ada anggota keluarga yang sakit tindakan utama yang dilkakukan adalah
mengunjungi fasilitas kesehatan yang ada di Kampung diantarannya Polindes,
Puskesmas , dokter praktek, bidan praktek dan juga ada yang ke Rumah Sakit.
Semua fasilitas kesehatan lengkap tersedia dan sangat dekat untuk diakses oleh
masyarakat alur cucur, namun demikian ada juga masyarakat apabila sakit seperti
flu, demam, pusing, sakit perut hanya membeli obat yang ada diwarung terdekat.
Selain itu ada pula yang berobat di pengobatan alternatif yaitu di panti pijat atau
kusuk.
d.5.

Modal Keuangan

d.5.1. Pemilahan Pekerjaan Utama Keluarga


Pekerjaan utama keluarga kebanyakan adalah sebagai karyawan swasta
sebanyak 115 orang, buruh tani sebanyak 91 orang, tani sebanyak 61 orang,
buruh perkebunan sebanyak 52 orang, karyawan perkebunan 15 orang, buruh
peternakan 6 orang, pemilik usaha ternak 1 orang, nelayan 20 orang,
pengumpul hasil panen 6 orang, buruh usaha pertambangan 6 orang, tukang
batu 49 orang, tukang kayu 30 orang, tukang jahit 16 orang, tukang kue 23
orang, tukang rias 1 orang, pedagang hasil bumi 14 orang, PNS 49 orang, TNI
8 orang, bidan 9 orang, dukun 3 orang, guru 27 orang, lainnya 281 orang
d.5.2. Jenis Penyedia Keuangan (Finansial) Dalam Kampung
Masyarakat Kampung Alur Cucur telah mengenal lembaga keuangan yang
ada di Kampung berupa SPP PNPM, BUMK, dan Koperasi. Namun untuk
SPP PNPM mengalami persoalan kemacetan yang berakibat masyarakat
tidak dapat mengakses lagi. Dan untuk BUMK dan Koperasi kemampuan

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
midal bergulirnya sangat terbatas, sehingga masyarakat tidak dapat
terlayani secara keseluruhan. Untuk permodalan yang dari luar Kampung
bersumber dari perbankkan dan koperasi, namun proses yang terkadang
agak menyulitkan bagi calon nasabah menyebabkan masyarakat tidak
mau untuk mengaksesnya. Dan sember permodalan yang sering
dimanfaatkan masyarakat adalah pinjaman renternir Bank 47 karena
proses yang mudah dan cepat banyak kasus yang akhirnya terjerat
masalah.
d.5.3. Penggunaan Listrik
Kebutuhan listrik sebagian besar mayarakat digunakan untuk kebutuhan
konsumsi yaitu sebanyak 97,65%. Kemudain sisanya 2,45% sebagian
digunakan untuk kegiatan produksi bagi mereka yang memiliki usaha. Seperti
usaha perbengkelan, las listrik, menjahit, dan untuk kegiatan lainnya.
d.5.4. Lokasi Rumah Rawan Bencana
Berdasarkan hasil survey lokasi Kampung Alur Cucur tergolong aman dari
bencana.

70,00% warga merasa rumahnya aman dari rawan bencana.

30,00% sisanya merasa lokasi rumahnya rawan dari bencana banjir dari
luapan sungai tamiang ataupun ketika terjadi jhujan lebat dan terkena banjir
lokas akibat air hujan.
d.5.5. Jenis Kepemilikan Lahan
Luas lahan yang masuk administrasi Kampung Alur Cucur seluas 220 Ha.
Dengan pemanfaatan lahan sebagi berikut; area persawahan 27 Ha, area
ladang 5 Ha, area perkebunan besar 77 Ha, area pemukiman /tempat tinggal 74
Ha, area lahan kosong 19 Ha, area rawa 15 Ha, area lainnya 3 Ha.
Kepemilikan lahan di Kampung Alur Cucur selain milik masyarakat setempat,
juga ada lahan yang menjadi milik perusahaan PT. Peramina untuk area
pengeboran dan juga ada lahan yang dimiliki oleh orang luar Kampung.
d.6.

Modal Infrastruktur Publik

d.6.1. Infrastruktur pendidikan

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Infrastrutur publik merupakan komponen yang penting dalam
pembangunan

masyarakat.

Infrastruktur

merupakan

sarana

untuk

mengembangkan potensi yang ada di masyarakat. Kampung Alur Cucur telah


memiliki beberapa infrastruktur pendidikan yaitu, PAUD/TK Negeri Pembina
Rantau, SDN Alur Cucur, SLTP dan MTsS Istiqamah.
Kampung Alur Cucur juga mempunyai TPA Istiqamah dan perpustakaan
kampung yang terletak di kantor Datok Penghulu. Dan perpustakaan yang ada
sudah baik dalam pengelolaanya dan setiap hari dapat dikunjungi oleh anakanak sekolah dan masyarakat umum lainnya.
d.6.2. Infrastruktur Kesehatan
Fasilitas kesehatan masyarakat di Kampung Alur Cucur sangat lengkat,
mulai adanya Polindes, Puskemas dan jarak menuju Rumah Sakit sangat dekat
yaitu RS. Pertamina. Selain itu ada juga infrastruktur non medis berupa dukun
pijat (kusuk) dan juga dukun (rajah).
d.6.3. Infrastruktur Keagamaan
Kampung Alur Cucur telah memiliki fasilitas keagamaan yang cukup
memadahi. Di Kampung ini terdapat satu (1) masjid besar milik Kampung
bernama Masjid Istiqamah. Dan juga memiliki lima (5) mushola yang terdapat
dimasing-masing dusun. Masjid dan mushola setiap hari digunakan untuk
shalat lima waktu. Bila shalat ied dan shalat jumat masyarakat menggunakan
masjid Istiqamah. Dana pembangunan berasal dari swadaya masyarakat dan
shodaqah orang-orang peduli lainnya.
d.6.4. Infrastruktur Pemerintahan
Infrastruktur pemerintahan di Kampung Alur Cucur untuk sementara ini
menggunakan gedung milik PT. Pertamina EP-Field Rantau berupa gedung
perpustakaan. Sehingga sampai sekarang ini kantor Datok Penghulu
menumpang dan berbagi ruangan dengan perpustakaan. Sehingga pelayanan
dan fungsi perkantoran kurang maksimal karena keterbatasan ruangan serta
setiap hari perpustakaan banyak dikunjungi oleh anak-anak sekolah sehingga
menyebabkan ketidak nyamanan dalam beraktifitas.

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
d.6.5. Infrastruktur Publik Lainnya
Kampung Alur Cucur juga memiliki fasilitas olah raga yang sangat memadai
berupa tiga (3) lapangan volly dan satu (1) lapangan sepakbola. Fasilitas ini
sering digunakan oleh masyarakat untuk berbagai kegiatan olah raga.
d.6.5.1.

Lapisan Jalan Kampung dan Lorong Rumah


Fasilitas infrastruktur Kampung sudah cukup memadai. Untuk jalan
nasional kondisinya sangat bagus, namun mayoritan jalan lorong
kondisinya masih berupa jalan tanah, perkerasan dan ada yang sudah
dirabat beton. Ada beberapa bagian jalan yang rusak justru jalan yang
beraspal karena seringnya kendaraan besar seperti truk dan tanki melewati
jalan tersebut sehingga jalan mudah rusak dan sudah lama tidak ada
perawatan atau pengaspalan ulang sehingga ketika musim hujan muncul
genangan dan becek, dan pada saat kemarau banyak debu beterbangan. .
Kondisinya membahayakan bila dilalui saat hujan karena bercampur
dengan tanah berlumpur.

d.6.5.2.

Sarana Komunikasi Warga


Masyarakat Kampung Alur Cucur mayoritas memiliki alat komunikasi
berupa hand phone (HP). Belum semua operator telephon ada jaringan
Signal, namum untuk jaringan yang paling bagus saat ini adalah operator
Telkomsel. Hanya sebagian kecil yang tidak memiliki alat komunikasi dan
itupun pada kalangan usia tertentu yang sudah uzur. Masyarakat
mengandalkan HP untuk komunikasi baik itu SMS maupun telepon.

d.7.

Modal Sosial

d.7.1. Gotong Royong


Kegiatan gotong royong di Kampung Alur Cucur sudah jarang dilaksanakan,
dan kalaupun dilaksanakan gotong royong itu hanya untuk kegiatankegiatan yang berhubungan dengan pembangunan dan kebersihan sarana
ibadah masjid. Sedangkan untuk kegiatan lainnya sudah sangat langka
dilakukan seperti membersihkan lingkungan, membuat perkerasan jalan/
rabat beton dan lain-lain. Jika dilaksanakan gotong royong tingkat

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
partisipasinya juga sangat rendah dengan berbagai alasanya diantaranya
karena kesibukan bekerja dan tidak pernah bermasyarakat.
d.7.2. Ronda
Kegiatan ronda untuk saat ini sudah tidak berkjalan lagi, karena kondid
keamanan sangat kondusif sehingga masyarakat tidak merasa perlu untuk
mengadakan ronda kemanan. Kegiatan ronda digalakkan kembali apabila
situasi keamanan sedang terancam seperti sering terjadinya pencurian dan
perampokan , sehingga masyarakat merasa perlu untuk melakukan ronda
bersama.
d.7.3. Arisan
Kegiatan arisan di Kampung Alur Cucur berupa kegiatan arisan keluarga.
Dengan kegiatan arisan keluarga ini dijadikan perekat hubungan kekeluargaan
dan sarana untuk mengumpulkan keluarga besar, sehingga hubungan antar
saudara tetap terjaga serta menghindarkan dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Sedangkan untuk kegiatan arisan umum yang melibatkan tetangga dan
masyarakat sekitar sudah tidak berjalan lagi.
d.7.4. Kelompok Keagamaan
Kelompok keagamaan di Kampung Alur Cucur adalah kelompok wirid.
Kegiatan keagamaan Kampung ini cukup tinggi. Kegiatan wirid terbagi
menjadi kelompok wirid perempuan dan kelompok wirid laki-laki. Dalam
kegiatan ini bukan hanya membaca wirid-yasin saja namun subagai forum
berkumpulnya

warga.

Forum ini

juga

digunakan

untuk

melakukan

musyawarah bila ada hal yang perlu dibahas juga digunakan untuk
menyampaikan informasi.

Pelaksanaan kegiatan wirid untuk perempuan

dilaksanakan pada siang yang dimulai pada pukul 14.00 wib (2 siang) sampai
selesai, dan umtuk laki-laki dilaksanakan pada malam hari setelah sholad isya.
d.7.5. PKK
Ibu-ibu yang berpasrtisipasi dalam kegiatan PKK tidak banyak. Mereka yang
aktif di PKK adalah mereka yang menjadi anggota PKK dan mayoritas istri

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
para perangkat Kampung. Kegiatan PKK biasanya yang rutin dilaksanakan
adalah kegiatan arisan. Selain itu kegiatan PKK akan berjalan apabila ada
kegiatan Peringatan Hari Besar Nasional dan PHBS kegiatannya berupa
perlombaan-perlombaan.
d.7.6. POSYANDU
Kegiatan Posyandu di Kampung Alur Cucur rutin dilaksanakan satu bulan
sekali yaitu setiap minggu kedua. Mereka yang berpartisipasi adalah ibuibu yang menjadi kader Posyandu dan ibu-ibu yang memiliki balita. Dalam
kegiatan posyandu dilaksanakan penimbangan dan pemeriksaan kesehatan
balita serta ibu hamil. Selain itu juga dilaksanakan pembagian makanan
tambahan bergizi.
d.7.7. Remaja Masjid
Kegiatan keagamaan pemuda disini yaitu remaja masjid. Remaja masjid
merupakan satu-satunya kegiatan keagamaan di Kampung Alur Cucur.
Namun tingkat berpartisipasi remaja dalam kegiatan di remaja masjid juga
sangat rendah. Ruang lingkup kegiatan remaja masjid masih terbatas yang
berkaitan dengan keagamaan.

d.7.8. Keolahragaan
Pemuda dan remaja Kampung Alur Cucur dalam kegiatan berolahraga sangat
bergantung pada musim-musiman, belum mepunyai jadwal rutin untuk
latihan baik untuk olahraga bola volly ataupun sepakbola. Kegiatan olah raga
biasa dilakukan pada saat sore hari sehabis sholat ashar dan berakhir sebelum
atau saat adzan mahgrib. Kegiatan olah raga biasanya akan ramai pada saat
ada kegiatan PHBN dan biasanya peringatan hari kemerdekaan RI.
d.8.

Analisis

Kebutuhan

Masyarakat

Untuk

Mendukung

Kehidupan

Berkelanjutan
Analisis kebutuhan dibutuhkan untuk melihat kebutuhan masyarakat.
Mengetahui kebutuhan masyarakat akan memudahkan dalam pembuatan
program pengembangan masyarakat. Pembuatan program berdasarkan

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
kebutuhan masyarakat mampu memjawab permasalahan dimasyarakat.
Analisis kebutuhan masyarakat terdapat empat bidang yaitu, bidang
pendidikan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur serta budaya dan perilaku
sosial.
d.8.1. Bidang Pendidikan
Kampung Alur Cucur sudah memiliki fasilitas pendidikan yang sangat
memadai diantaranya TK Negeri Pembina Rantau, SDN Alur Cucur, SMP
dan Madrasyah Tsanawiyah Swasta Istiqamah yang jaraknya cukup
terjangkau bagi masyarakat Alur Cucur. Namun untuk jenjang pendidikan
SMA anak-anak sekolah harus keluar dari Desa Alur Cucur. Anak sekolah
yang melanjutkan pendidikan diluar mayoritas menggunaka sepeda motor
untuk ke sekolah. Setelah lulus SMA sebagian anak ada yang melanjutkan
kejenjang Perguruan Tinggi dan ada yang tidak melanjutkan karena terkendala
masalah pembiayaan. Dan bagi yang tidak melanjutkan perlu dibekali
pelatihan ketrampilan kerja. Selain itu, Kampung Alur Cucur juga memiliki
Taman Pendidikan Al-Quran yang dikembangkan secara swadaya masyarakat.
TPA ini berfungsi untuk memberikan pendidikan di luar sekolah.
Mengkhususkan pada pendidikan agama untuk membekali ilmu agama
anak-anak.
d.8.2. Bidang Kesehatan dan Lingkungan
Fasilitas kesehatan di Kampung Alur Cucur sangat memadai, selain
mempunyai fasilitas Polindes, di Kampung Alur Cucur juga terdapat
Puskesmas , tempat dokter praktek, dan juga fasilitas kesehatan berupa RS.
Pertamina. Sehingga fasilitas pelayanan kesehatan sangat lengkap bagi
masyarakat kampung.
Dari sisi kesehatan lingkungan, masyarakat masih perlu ditingkatkan
kesadaaran terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan, karena sanitasi
dilingkungan masyarakat masih kurang memadai sehingga masih terjadi
penyebaran penyakit DBD dan malaria.
d.8.3. Bidang Ekonomi

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Mata pencaharian warga masyarakat Alur Cucur sebagian bersar merupakan
karyawan swasta, buruh tani, petani, dan kerja serabutan. Dengan kondisi
perekonomian yang sedang kurang baik sekarang ini dibutuhkan kerja keras
dan upaya untuk mengoptimalkan potensi yang ada dalam masyarakat.
Masyarakat Alur Cucur ada yang membuka warung makan, toko kelontong,
perbengkelan dan usaha lainnya. Karena letaknya yang strategis seharusnya
masyarakat

perlu mengembangkan perekonomian

masyarakat

dengan

pengembangan UMKM. Potensi usaha yang sudah ada di Kampung Alur


Cucur seperti usaha tempe dan budidaya ikan air tawar berpotensi untuk
dikembangkan, namun perlu ada bimbingan dalam pengelolaanya. Potensi
lain yang mampu dikembangkan di Kampung Alur Cucur yaitu pelatihan
keterampilan.
d.8.4. Bidang Infrastruktur
Fasilitas Infrastruktur di Kampung Alur Cucur sudah cukup memadahi. Hanya
beberapa infratruktur fisik perlu dilakukan perbaikan dan pengembangan.
Infrstruktur tersebut adalah jalan kabupaten dan Kampung, tempat Posyandu
yang masih menumpang ditempat kader kesehatan. Untuk jalan Nasional
kondisnya sangat baik meskipun sering dilalu kendaraan-kendaraan besar.
Namun jalan kabupaten dan Kampung kondisinya masih banyak yang rusak
dan berlubang sehingga pada saat hujan menimbulkan genangan dan becek,
sedangkan pada saat musim kemarau jalan menjadi berdebu apabila ada
kendalaan melewatinya.
d.8.5. Bidang Budaya dan Perilaku sosial
Sebagian besar masyarakat Alur Cucur merupakan suku jawa ada beberapa
tradisi kebudayaan yang masih hidup di Kampung ini, seperti kenduru,
tingkepan dan lain sebagainya. Gotong royong warga masih tergolong baik.
Kegiatan gotong royong rutin di laksanakan setiap jumaat setelah shalat
jumat. Selain kegiatan gotong royong, wraga masih guyub dalam kegiatan
wirid. Wirid masih rutin dilaksanakan setiap hari jumat siang untuk ibuibu dan kamis malam untuk -.
d.9.

Jenis-Jenis Kerentanan dan Identifikasi Kelompok Rentan

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
d.9.1. Masalah Potensial
d.9.1.1.

Potensi miskin
Bagi masyarakat Alur Cucur yang bekerja disektor pertanian menghadapi
persoalan dengan harga karet dan sawit yang rendah sekarang ini. hal
tersebut dapat memunculkan potensi terjadinya penurunan daya beli
masyarakat karena penghasilan yang menurun. Kondisi demikian dapat
memicu timbulnya masalah sosial yang lain bila tidak segera
ditanggulangi. Kemiskinan mampu menimbulkan masalah yang lain
seperti kriminalitas, putus sekolah dan lain sebagainya.

d.9.1.2.

Potensi Miras
Masih

adanya

kasus

miras

di

Kampung

Alur

Cucur

sangat

membahayakan generasi muda. Kebiasaan tersebut bisa menular ke


orang lain khususnya remaja yang masih mudah dipengauhi. Oleh karena
itu bila miras tidak segera di tanggulangi maka kausus tersebut masih akan
tetap ada dan berpotensi menular ke generasi muda/remaja.
d.9.1.3.

Potensi Narkoba
Adanya kasus narkoba di Kampung Alur Cucur dan belum ada tindakan
dari pihak yang berwajib sangat berpotensi menular ke warga yang
lain. Walaupun oleh pihak perangkat desa telah ditegur namun
aktivitas penggunaan narkoba tidak terang-terangan sehingga berpotensi
masih ada di Kampung Alur Cucur.

d.9.1.4.

Potensi Kriminalitas
Kriminalitas dalam bentuk kasus pencurian hingga saat ini masih terjadi di
Kampung Alur Cucur. Kondisi kemiskinan dan perilaku anak muda yang
sedang gila main games menjadi salah satu pemicu tindak pencurian.
Kasus pencuriaan potensi pelakunya bisa juga dari luar Kampung, karena
Kampung Alur Cucur merupakan kawasan yang sudah maju dan akses
jalan yang bagus. Kasus pencurian ayam pernah terjadi dirumah ibu Farida
Asmawati (Sekretaris Kampung), pada saat ayam peliharaan milik
suaminya sedang dijemur, kejadiannya sekitar bulan Oktober 2015.

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
d.9.1.5.

Potensi Anak putus sekolah


Anak putus sekolah masih berpotensi terjadi di Kampung Alur Cucur.
Masih adanya keluarga yang mengalami kesulitan ekonomi, maka
kemungkinan anak putus sekolah masih ada. Disamping itu kurangnya
kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi generasi muda maka akan
berpotensi menimbulkan anak putus sekolah karena merasa malas dan
menganggap sekolah kurang penting dan lebih memilih untuk mencari
uang disaat usia meraka masih usia sekolah.

d.9.1.6.

Potensi Perjudian
Potensi perjudian di Kampung Alur Cucur tetap ada walaupun
prosentasenya kecil. Judi yang sampai sekrang masih tetap adalah judi
togel, karena cara berjudinya sangat mudah dan tidak memerlukan waktu
dan tempat khusus untuk berkumpul dan duduk bersama. Dan untukjenis
judi lain berlangsung musiman dan tidak berjalan lama.

d.9.2. Kelompok Rentan (Individu, institusi, Kelompok)


d.9.2.1.

Rumah tangga miskin


Kemiskinan masih menjadi persoalan di Kampung Alur Cucur. Mereka
yang janda, pekerjaanya tidak tetap atau mocok-mocok yaitu mencari uang
hanya untuk kebutuhan cukup satu hari saja. Masih banyak warga yang
bertempat tinggal dan membuat rumah ditanah milik PT. Pertamina EPField Rantau yang sewaktu-waktu dimanfaatkan kembali. Para keluarga
miskin mayoritas tidak mempunyai pekerjaan tetap, mereka bekerja
serabutan di kebun, buruh bangunan dan pekerjaan lain yang dapat mereka
kerjakan.

d.9.2.2.

TPA Istiqamah
TPA merupakan lembaga pendidikan diluar sekolah, dan termasuk
kategori rentan karena pembiayaan operasional sekolah berasal dari
swadaya masyarakat. Lembaga ini sangat dibutuhkan dan penting di

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
Kampung Alur Cucur untuk mendidik ilmu agama anak-anak Kampung
Alur Cucur.
d.9.2.3.

Petani Karet dan Sawit


Sebagian warga Alur Cucur mempunyai kebut karet atau sawit namun
kebun mereka berada diluar Kampung. Petani karet dan sawit tergolong
kelompok rentan karena sangat bergantung kepada harga pasar yang sering
naik ataupun turun. Dan ada juga petani yang tidak mempunyai lahan dan
hanya ikut menumpang dikebun orang dengan cara tumpang sari apabila
tanaman pokonya belum tinggi, seperti menanam ubi dan jagung diantara
sawit atau karet yang baru ditanam.

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
No
(1)
1

Masalah
(2)
Tingginya

Rekomendasi

Potensi
(2)
Tersedianya

tingkat

Sumber Daya

penganggura

Alam

n dikalangan

Sungai

pemuda,

yang

remaja

dan

masyarakat

Program
(4)
Pemanfaatan
sungai

mati
(alam,

system keramba
2. Pembuatan
warung terapung
3. Pembangunan

mencai kuliner,

sangat

budidaya

ikan

melimpah.
system
Posisi strategis
keramba)
Kp.
Alur
Cucur

potensi

sungai

mati sebagai daya


angkat dan daya
perekonomian
masyarakat

potensi ekonomi

kampung

kreatif

Cucur.

(kerajinan,

Alur

(7)
Pemerintah
kampung
Alur Cucur
Kelompok
kerajinan
Kelompok
seni
Kelompok
pemuda
Masyarakat
umum

EO,

pemandu

yang

wisata/operator

merupakan

fasilitas

pusat

penunjang wisata

pemerintahan

air, dan lain-lain)


5. Pembangunan

Kecamatan dan
dekat

Sasaran

ungkit

panggung

pendidikan, dan
terbuka
yang pengembangan
4. Pengembangan

10 Ha.
SDM

Tujuan

(3)
(6)
1. Budi daya ikan Mengoptimalkan

berupa sebagai destinasi


Mati wisata

Diskripsi Kegiatan

dengan

pusat jajan oleh-

kompleks

oleh
6. Pembangunan

perkantoran

taman

PT. Pertamina

dan

jogging track
7. Pengadaan
fasilitas
penunjang wisata
2.

Ada

Ada

struktur Pelatihan

air
Kelompok

personil ketrampilan

perempuan

Perempuan

beberapa

dan

perempuan

dalam

untuk kelompok janda dan perempuan

yang hidup

pemerintahan

perempuan

miskin dan

kampung,

miskin,

menjanda

kecamatan,

dan

serta korban

kabupaten

KDRT

KDRT

yang

Perempuan

miskin, miskin, janda, dan


perempuan

KDRT Perempuan
korban KDRT
macam mempunyai

korban KDRT dilatih korban

janda, berbagai
korban ketrampilan

165

miskin
Janda

yang

ketrampilan yang

sesuai dengan minat

bisa

dan

modal

bakatnya

menjadi
untuk

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
mempunyai

sehingga

mereka

mandat untuk

menjadi terampil.

mencari pekerjaan
atau berwirausaha

memberdayaka
n perempuan
Alokasi Dana
3.

Individu atau
kelompok
pelaku usaha
kecil di
kampung
kurang

Dese
Alokasi Dana Penyaluran

Bantuan

modal Masyarakat

bantuan modal diberikan


Untuk untuk kelompok BUMK

Desa
Kredit

Rakyat
BUMK
Pendamping

atau

individu skema

pelaku

kampung

modal

oleh mendapatkan

agunan.

produktif

peminjam

finansial

kelompok

melalui akses permodalan


pinjaman yang mudah dan

usaha lunak

ekonomi

Individu atau

melampirkan

pelaku usaha
kecil

dengan murah
UMK
dapat
Setiap
berkembang
harus
dengan baik

proposal usaha dan


4.

Setiap ada
hujan dengan
intensitas
tinggi

Solidaritas

Penanggulangan

masih bencana banjir

sosial

tinggi
Dekat dengan

analisa usahanya
1.Penyediaan balai 1. Masyarakat
pengungsian
2.Pelatihan
masyarakat

dan

kampung

pemerintah
meningkat

tangguh bencana
3.Penyediaan

sebagian

pusat

wilayah Alur

pemerintahan

cucur

kecamatan dan

tergenang

kantor

PT

anggaran khusus

ancaman

banjir

Pertamina EP

tanggap bencana

Field

dalam

banjir
2. Korban banjir

fasilitas SAR
4.Pengalokasian

Rantau

sehingga

Kampung
5.Mitigasi bencana

pertolongan
pada

masa

tanggap
darurat

APB

lebih

mudah
diperoleh
Konstruksi
sebagian
rumah

yang

berada

di

dalam
menghadapi

dapat
tertangani
dengan

rawan bencana,

dan resiko di

sistem

kemudian hari

peringatan dini,

dapat

jalur

evakuasi,

diminimalisir

dana

tanggap

dan lain-lain)

165

kapasitasnya

(pembuatan peta

darurat mandiri,

Pemerintahan

baik

Alur Cucur
Kelompok
Pemuda Alur
Cucur
Masyarakat
kampung
Alur Cucur

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
kawasan rawan
banjir

sudah

berupa rumah

5.

Setiap

panggung
ADD
Tenaga

musim

kesehatan

penghujan

Pusat

sering terjadi

pelayanan

penyebaran

kesehatan

penyakit

Penataan

1.

Kesehatan

DBD

Desa

Lingkungan

ADD
Ada

Masyarakat

pemerintahan

Masih Kotor

kampung yang

dan Tidak

bisa

Ada Gotong

menggerakkan

Royong

keswadayaan

Rutin Untuk
Memelihara

prefelensi

termasuk

sanitasi

sanitasi/kesehata

penyakit menular

kader

n lingkungan

berbasis

posyandu

2.

kebersamaan

Lingkungan

masyarakat

Dalam
Kampung

Mengaktifka

lingkungan

Perangkat

n jumantik
3.

pemerintahan

Gotong

kampung

royong rutin
4.

Tokoh

Fogging

masyarakat

Bersih-bersih

1. Gotong

kampung

massal
kampung
2. Pengadaan becak
bersih,
sampah
indah,
3. Iuran kebersihan
nyaman
4. Tong sampah
5. Tempat

royong Menciptakan

Pemerintahan
yang
dan

Dasa wisma
KKD
Tokoh

taman-taman

masyarakat
Dan

kampung
7. Perbaikan

masyarakat

saluran

umum

pembuangan
limbah

pemuda
kampung

sementara
6. Pembangunan

masih ada
ADD

kampung

sehat, Kelompok

pembuangan

masyarakat
Semangat

Kebersihan

KKD,

tentang

BPJS/JKRA
6.

Mengurangi

lingkungan dan

Kader

malaria dan

Penyuluhan

rumah

tangga
8. Penyusunan
qanun kampung
tentang
7.

Kualitas

ADD-

jalan dusun

APBkampung,

masih

APBK

kebersihan
Perbaikan jalan 1. Penimbunan

Peningkatan Jalan Jalan dusun

dusun

Dusun

Sehingga

Layak

untuk

jalan
2. Pengerasan jalan
3. Pengaspalan

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang

8.

banyak yang

Keswadayaan

kurang bagus

masyarakat
SDM
Keswadayaan

Disaat
musim hujan
aliran air
tidak lancar

jalan

Masyarakat
Perawatan

1. Gotong

saluran drainase

masyarakat
ADD
SDM

saluran air yang


ditutup

halaman dan
Ada

Perkebunan,

yang

sungai

dan jalan di

berwenang

pembangunan

kampung

mengurus soal bronjong

Alur Cucur

kebencanaan,

terancam

yaitu

Aliran
Sungai
Tamiang

air Saluran

sehingga

drainase

di

seluruh

pengurangan
genangan

wilayah
air

kampung

secara signifikan

oleh

warga

jalan
Pemukiman,

Akibat

aliran

perbaikan terjadi

saluran drainase
2. Penertiban

tumpah ke

Abrasi

royong Agar

untuk perawatan lancar


dan

sehingga

9.

Dilalaui

lembaga Normalisasi

1. Pemetaan potensi Menyelamatkan


dan

wilayah
bencana

atau

talud

dan

harta

dan benda masyarakat

menghitung

dari

potensi kerugian
2. Penyusunan

BPBD

ancaman

abrasi

Tamiang
yang
termasuk
kawasan
kampung

dokumen usulan

dan BNPB
ADD, APBK,
APBA,

rawan jiwa

Tebing sungai

Alur Cucur

normalisasi
sungai,

dan

pembuatan

APBN
Keswadayaan

bronjong

dan

atau

talud
3. Pelaksanaan

kebersamaan

normalisasi

masyarakat

sungai, bronjong,
10.

Banyak

Ada

Rehab

Masyarakat

pemerintahan

Miskin Yang

rumah

yang

kampung yang layak huni

layak

di Cucur menempati

tidak

layak

Belum

mempunyai

kampung

Alur rumah yang layak

huni

di

Memiliki

kewajiban dan

Hunian Yang

wewenang

huni

Cucur
2. Membuat

huni

pemeringkatan/s

mengurusi
warganya
Ada program
rehab

rumah

keluarga Rumah

base rumah tidak di kampung Alur

Layak

bangun

dan talud
dan 1. Pembuatan data Semua

kala prioritas
3. Membuat usulan
ke

dan

pemerintah,

Baitul

bangun rumah

165

Mal,

kampung Alur
Cucur

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
sederhana

KODIM,

seperti: BSPS,

lain-lain
4. Pelaksanaan

bedah rumah,
dan

dan

bangun

lain-lain

atau

rehab rumah

dari
pemerintah
Keswadayaan
dan

gotong

royong
masyarakat
untuk
mengimbangi
11.

Anak-anak

bantuan
Ada Lahan

Pembangunan

1. Menyiapkan

Semua anak usia Anak-anak

Usia Dini

Ada Murid

PAUD/TK

dini mendapatkan

usia dini di

Belum

Ada

taman

legalitas lahan
2. Membuat

kesempatan untuk

kampung

Memiliki
Sarana

Pendamping

terpadu

dan

bermain
ramah

asan

anak

ADD-

pengelola

PAUD/TK
3. Pembangunan

bermain dan

APBKampung,

belajar Yang

APBK, APBA,

infrastruktur

Memadai

APBN

(balai

Keswadayaan

bermain
belajar
dapat

mengajar
1. Penambahan

Ada Lahan

Optimalisasi

TPA Alur

Ada gedung

TPA Alur Cucur

Cucur belum

Ada Pengajar

optimal

Ada

Anak

Pengajian
Tenaga

insentif

untuk

pendamping/guru
TPA

165

Alur Cucur
sehingga Relawan
pendamping

tumbuh
kembangnya

bermain dan
belajar
Pemerintahan
kampung
Alur Cucur

pelayanan Santri TPA


ruang belajar
TPA Alur Cucur Pendamping/g
2. Pengadaan
uru TPA
menjangkau lebih

Tok
Imam
meubeler
banyak anak dan
3. Peningkatan
dan
Imam
kualitasnya juga
kapasitas
Dusun
meningkat

Pemerintahan
pendamping/guru
TPA
4. Peningkatan

Pengajar

dan

mengoptimalkan

dan lain-lain)
4. Rekrutmen siswa
5. Proses
belajar

Pelayanan

Ada

belajar,

meubeler, taman,

masyarakat

12.

kelembagaan/yay

Agar

Kampung
Alur Cucur

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
13.

Anak-anak

ADD-

Bea siswa tuntas 1. Penyusunan data Anak-anak

dari keluarga

APBKampung,

fakir miskin

APBK, APBA,

dan anakanak yatim

baga:

tidak tuntas

Pertamina EP

SMA

Field
Baitul

sekolah miskin dan atau


piatu

yatim piatu, anak mendapatkan

terancam

setingkat

putus

fakir

(keluarga miskin, yatim

organisasi/lem

tahun,

base anak rawan keluarga

APBN
Sumbangan

piatu

belajar 12

belajar 12 tahun

dari

terlantar,

PT

dan dukungan

lain-lain)
2. Penyusunan

siswa

dan lain-lain
Solidaritas

miskin

dan

atau

yatim piatu

biaya

menuntaskan
bea

tuntas

belajar 12 tahun
3. Penggalangan

sesama warga

fakir

pendidikannya

pemberian

Mal,

dari keluarga

untuk

desaian

rantau,

Anak-anak

sampai

minimal

lulus
SMU/SMK/MA

dana/bantuan
untuk

program

tuntas belajar 12
14.

Perpustakaan

Gedung

Kampung

perpustakaan
perpustakaan
Minat
baca kampung
masyarakat
ADD-

Alur Cucur
yang dulu
dibantu
Pertamina

Revitalisasi

tahun
1. Penyusunan

Perpustakaan

Pemerintahan

qanun kampung berfungsi optimal


tentang

sehingga

perpustakaan
2. Memperjelas

APBKampung
SDM

status

mendapatkan
referensi/bahan
dan

pemanfaatan

tidak

gedung

optimal

perpustakaan
bantuan

PT

Pertamina

EP

Field Rantau
3. Penambahan
buku-buku
koleksi
perpustakaan
4. Pemilihan
pengelola
perpustakaan
kampung

165

bacaan
bermutu

bangunan

berjalan

warga

yang

kampung
Alur Cucur
Pengelola
perpustakaan
Warga Alur
Cucur

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
5. Operasionalisasi
perpustakaan
15.

Kapasitas
perangkat

SDM
Biaya

kampung
1. Pelatihan tentang Meningkatnya

Peningkatan

kapasitas
pelatihan
dari
pemerintahan
aparatur
ADD
kampung
pemerintahan
Fasilitas
(eksekutif
kampung
tempat
dan
dan
perlengkapan
legislatif)
lainnya
masih kurang
tersedia

Datok

UU No 6 Tahun kapasitas

Penghulu

2014
pemerintahan
bersama
2. Pelatihan tentang
kampung dalam
perangkat
penyusunan
mewujudkan
pemerintah
RPJMKampung,
kampung
yang
kampung
RKPKampung,
mandiri,
lainnya
APBKampung,

MDSK
responsif,
LKMK
dan LPJ
partisipatif, dan Tok Imam
3. Pelatihan tentang
akuntabel
struktur
organisasi

dan

tata

kerja

pemerintahan
kampung
4. Pelatihan tentang
manajemen
keuangan
16.

Pelayanan
Kesehatan
Ibu dan
Balita Belum
Memadai

Posyandu
Kader

Posyandu
Dana sehat
Bidan desa
Puskesmas
Dukungan

kampung
1. Pelaksanaan

Peningkatan
cakupan

dan

kualitas
pelayanan
Posyandu

kapasitas

dan
17.

Banyak anak

Posyandu balita cakupan

Ibu Hamil,
dan Ibu Menyusui

dan usila secara kualitas Posyandu


rutin
di kampung Alur
2. Imunisasi
dan
Cucur

PMT
3. Peningkatan

pemerintah
masyarakat
SDM

Meningkatnya

kader

Balita
Usila
Kader
Posyandu

Bidan Desa

Posyandu
Penaggulangan

1. Penyuluhan

Menurunkan

muda yang

(Pemerintahan

penyalahgunaan

tentang

diduga

kampung,

Narkoba

penyalahgunaan

terlibat

Muspika,

dalam

Tokoh agama,

penyalahgun

tokoh

aan Narkoba

pendidikan,

Narkoba
2. Pelatihan

bahaya

pendamping
sebaya
3. Pelatihan/belajar

165

tingkat
penyalahgunaan
narkoba

untuk

Pemuda/i
Pelajar
Orang dewasa

kampung
Cucur

di
Alur

yang diduga
terlibat dalam
penyalahguna
an narkoba
Orang
tua

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
tokoh

seni,

seni,

dengan anak

tokoh pemuda,

ketrampilan, olah

pecandu

dan lain-lain)
Pusat layanan

raga, keagamaan,

narkoba

dan lain-lain

kesehatan
ADD18.

Pendapatan
Asli
Kampung
Masih
Sangat
Sedikit

APBKampung
Sungai
mati Peningkatan
pendapatan asli
sekitar 10 Ha
ADD, APBK, kampung
APBA, APBN
BUMK
Sumber daya
manusia

1. Penyusunan

Meningkatkan

Qanun Kampung pendapatan

Pemerintahan
asli

kampung

Pengelola
tentang sumber- kampung untuk
BUMK
sumber
pembiayaan
Kelompok
pendapatan
pembangunan
pemuda,
kampung
perempuan,
2. Revitalisasi
dan lain-lain
sungai
mati
sebagai
wisata

obyek
air

budidaya

dan
ikan

sistem

keramba

yang

dikelola

oleh kampung
3. Penguatan
BUMK

sebagai

lokomotif
pembangunan
ekonomi
kampung.

Bagi

hasil keuntungan
BUMK menjadi
pendapatan
kampung
4. Bagi

asli
hasil

Pengelolaan
becak
19.

sampah,

Petani

Lahan / Kebun

Peningkatan

dan lain-lain
Bantuan teknis dan Meningkatkan

kampung

Kelompok Tani

pendapatan

modal usaha (bibit kemampuan

kampung

Alur Cucur

Tenaga Pekerja

petani

tanaman

Alur Cucur

165

pangan, teknis dan

Petani di

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec


Rantau Kab Aceh Tamiang
kesulitan

perkebunan,

ADD-APBK,

mengembang

APBA, dan

peternakan,

kan usaha

lain-lain

perikanan)

Pertaniannya

165

pendapatan petani
dan Alur Cucur

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang
JUSTIFIKASI PROGRAM
Kampung Alur Cucur walaupun letaknya sangat berdekatan dengan kantor PT
Pertamina EP Field Rantau namun masih memiliki banyak persoalan terkait
kesejahteraan warganya. Jumlah warga yang menganggur

cukup banyak dan

kecenderungannya semakin meningkat seiring dengan proses pengurangan tenaga kerja


di PT Pertamina EP Field Rantau. Jika ditilik dari latar belakang pendidikannya semakin
banyak penganguran terdidik, minimal lulusan setingkat SMA. Di satu sisi hal tersebut
menunjukkan kelemahan system

pendidikan kita yang gagal memfasilitasi

siswa/mahasiswanya untuk berpikir kreatif dan inovatif serta memiliki mental pekerja
keras dan petarung. Sebagian besar mereka hanya berharap menjadi pekerja atau
pegawai di perusahaan atau pemerintah. Namun harapan tersebut tipis karena kelesuan
ekonomi global yang membuat perusahaan banyak melakukan rasionalisasi/efisiensi dan
pemerintah juga harus mengurangi porsi belanja aparatur karena struktur APBK, APBA,
APBN

yang

lebih

banyak

untuk

belajanja

aparatur

daripada

belanja

langsung/pembangunan untuk kesejahteraan warganya.


Sektor pertanian yang masih bertumpu pada komoditas karet dan kelapa sawit juga
mengalami kelesuan. Harga getah karet bersih di masyarakat saat ini berkisar Rp 3.000
Rp 4000 per kilogram. Sedangkan harga kelapa sawit sekitar Rp 800 per kilogramnya.
Penurunan harga komoditas pertanian tersebut diperparah dengan perubahan iklim
sehingga berpengaruh terhadap produktivitas pertanian. Sektor pertanian pun saat ini
juga tidak banyak diminati oleh tenaga kerja muda dan berpendidikan menengah ke atas.
Masih ada sebagian warga yang beranggapan bertani sebagai pekerjaan kasar, kotor, dan
tidak keren sehingga malu untuk menggeluti sector pertanian. Kalau dilihat dari aktivitas
di kebun atau di sawah perorangan, tenaga kerja di sector pertanian kebanyakan usia tua,
40 tahun ke atas. Ini menjadi ancaman serius bagi kelangsungan sector pertanian karena
anak muda semakin kurang tertarik pada sector pertanian. Anak muda kecenderungannya
lebih memilih menganggur sambil menunggu pekerjaan lainnya daripada bertani. Ketika
menganggur banyak hal negative yang kemungkinan dilakukan oleh anak-anak muda,
seperti: penyalahgunaan narkoba, minum-minuman keras, kecanduan game online,
kriminalitas ringan, dan lain-lain.

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang
Seiring dengan kemajuan zaman, memang sudah diprediksi bahwa akan terjadi
pergeseran mata pencaharian pokok dari sector pertanian ke sector jasa. Namun inisiatif
masyarakat dan pemerintah untuk menumbuhkan sector jasa juga masih minim sehingga
realitas social hari ini yang terjadi adalah meningkatnya kemiskinan, pengangguran, dan
minimnya pertumbuhan ekonomi di tingkat local. Saat ini pendekatan pemerintah masih
bersifat jangka pendek dan populis, seperti pembagian bibit, benih, pupuk, dan
handtractor, dan lain-lain. Kegiatan pelatihan ketrampilan dan kewirausahaan masih
sangat minim, demikian juga kebijakan stimulant permodalan juga masih setengah hati.
Saat ini kampung mempunyai peluang untuk membangun kemandiriannya dengan
diberlakukannya Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa yang memberikan
kewenangan penuh kepada kampung untuk mengatur dirinya sendiri disertai pembiayaan
melalui alokasi dana desa (ADD) dalam jumlah yang cukup besar dan akan meningkat
setiap tahunnya sesuai dengan peningkatan alokasi anggaran transfer pusat ke daerah.
Peluang ini hendaknya ditangkap oleh kampung dengan cara berpikir yang keluar dari
pakemnya (out of the box). Jika orientasi penggunaan dana desa selama ini hanya ke
fisik, maka ke depan dana tersebut bisa dioptimalkan untuk mengembangkan ekonomi
kreatif berbasis sumber daya lokal dan penciptaan nilai tambah.
Jika melihat analisa program prioritas di atas, maka penataan dan pemanfaatan
sungai mati sebagai obyek wisata diharapkan akan menjadi daya angkat dan daya ungkit
perekonomian masyarakat Alur Cucur dan sekitarnya. Banyak hal yang bisa
dikembangkan di kawasan sungai mati tersebut, diantaranya:
a. Penataan fisik sungai mati dengan membangun talud, taman, panggung hiburan,
pasar kuliner dan kerajinan, jogging track, penyediaan fasilitas permainan air,
dan lain-lain.
b. Pengembangan budidaya ikan dengan sistem kerambah
c. Pelatihan masyarakat sadar wisata
d. Pelatihan aneka kerajinan berbahan baku enceng gondok dan pelepah kelapa
sawit
e. Pelatihan pembuatan aneka makanan ikan dan tata cara penyajiannya
f. Pembuatan qanun kampung Alur Cucur tentang pengelolaan sungai mati sebagai
destinasi wisata
Penataan dan pemanfaatan sungai mati sebagai destinasi wisata akan mampu
menghidupkan perekonomian lokal. Industri kerajinan, jasa perdagangan, budidaya ikan dan
kuliner akan bertumbuh seiring dengan banyaknya wisatawan yang datang. Jasa perparkiran

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang
akan menyerap tenaga kerja dan menambah pendapatan asli kampung, demikian juga
retribusi kios. Dengan demikian industri pariwisata ini akan menjadi industri padat karya
yang akan mampu mengurangi pengangguran, meningkatkan pendapatan, dan mendorong
pertumbuhan ekonomi local.
Dampaknya tentu akan sangat positif bagi masyarakat sendiri, pemerintah kampung,
maupun PT Pertamina EP Field Rantau. Asumsinya jika kebutuhan dasar mereka terpenuhi
maka kecenderungan untuk berbuat anarkhi akan menurun karena anarkhi adalah salah satu
wujud/ekspresi perlawanan terhadap ketidaksejahteraan mereka.

Selain aspek ekonomi,

penataan kawasan sungai mati juga akan membuat kampung menjadi lebih tertata, indah,
dan nyaman.
Untuk mewujudkan program ini perlu sinergisitas banyak pihak, baik masyarakat
dan pemerintah kampung Alur Cucur, pemerintahan Kabupaten Aceh Tamiang, pemerintah
propinsi Aceh, pemerintah pusat, maupun PT Pertamina EP Field Rantau. Anggaran ADDAPBKampung bisa digunakan untuk pelatihan dan bantuan modal sedangkan penataan
infrastruktur dilakukan secara kolaboratif antar pemerintah di semua jenjang. Jika di lihat
dari luasannya, potensi suangai mati dan kawasan pendukungnya bisa mencapai 20 Ha
sehingga anggaran untuk penataannya pasti akan besar, apalagi jika dibuat jembatan gantung
yang ikonik untuk kawasan itu, tentu akan memakan anggaran yang besar.
Prioritas program kedua adalah penaggulangan bencana banjir berbasis masyarakat.
Kampung Alur Cucur yang letaknya persis di pinggir suangai Tamiang dan dikelilingi oleh
alur-alur yang mengalir juga ke sungai Tamiang membuat kawasan kampung ini sangat
rawan bencana banjir. Hampir setiap tahun ada bagian wilayah kampung ini yang terkena
banjir, bahkan dalam siklus banjir bandang 10 tahunan hampir seluruh wilayah kampung
Alur Cucur terkena banjir. Kapasitas pemerintah kampung dan masyarakat masih lemah
untuk menghadapi bencana tersebut, bahkan system peringatan dini juga masih belum ada.
Oleh karena itu berdasarkan hasil diskusi terfokus program penanggulangan banjir berbasis
masyarakat menjadi sangat penting dan mendesak untuk dilakukan.
Prioritas program ketiga adalah peningkatan pendapatan petani. Saat ini petani
mengalami penurunan pendapatan yang sangat signifikan karena menurunnya harga
komoditas karet dan kelapa sawit. Petani belum menemukan solusi atas persoalan yang
dihadapi karena kemampuan atau ketrampilan mereka juga sangat terbatas. Sementara itu
peluang untuk kerja bangunan juga tidak terlalu banyak. Selain penurunan harga,

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang
produktivitas kelapa sawit dan karet mereka juga menurun karena sebagian besar tanaman
tua dan kurang perawatan. Masyarakat kesulitan mendapatkan akses permodalan untuk
meremajakan tanaman mereka atau merawat tanaman yang sudah ada. Upaya peningkatan
pendapatan petani bisa juga dilakukan dengan diversifikasi usaha tani tetapi masih
berhubungan dengan pertanian itu sendiri, seperti: penggemukan kambing, penggemukan
sapi, budidaya tanaman jahe, dan lain-lain.
Prioritas program keempat adalah pelatihan dan bantuan permodalan untuk
perempuan kepala rumah tangga miskin, janda miskin, perempuan korban KDRT, dan
remaja putri putus sekolah. Mengingat jumlah mereka relative banyak maka program
tersebut menjadi salah satu program prioritas. Tujuan program ini agar perempuan
meningkat kualitas hidupnya, mampu membangun kemandirian ekonomi, dan memperkuat
posisi tawar mereka baik di lingkungan domestic maupun public.
Prioritas kelima adalah penanggulangan penyalahgunaan Narkoba. Program ini
menjadi salah satu prioritas karena sudah banyak warga kampung Alur Cucur yang terpapar
penyalahgunaan narkoba, baik orang dewasa, remaja, bahkan anak-anak. Penyalahgunaan
narkoba mempunyai bahaya ikutan, seperti: pencurian, perkelahian, penelantaran keluarga,
penipuan, dan lain-lain. Upaya secara komprehensif dan simultan perlu dilakukan dengan
melibatkan aparat penegak hokum, agamawan, budayawan, pendidik, dan tokoh pemuda. Di
saping itu penciptaan ruang-ruang untuk berekspresi atau berkegiatan yang positif serta
produktif perlu diperbanyak. Penguatan institusi keluarga juga sangat diperlukan.
Pemerintahan kampung dan masyarakat melihat bahwa PT Pertamina EP Field Rantau
sebagai tetangga dekat mempunyai kapasitas untuk terlibat dalam penanggulangan
penyalahgunaan narkoba, baik melalui pembuatan media kampanye, penyuluhan oleh tenaga
kesehatan PT Pertamina EP Field Rantau, fasilitasi kegiatan rekreasional: olah raga dan seni,
dan lain sebagainya.

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang
DESKRIPSI PRIORITAS PROGRAM
1. Optimalisasi sungai mati sebagai destinasi wisata
NO INDIKATOR
DESKRIPSI
1.
Urgensi
Dampak negative langsung dan tidak Tidak ada dampak negative terhadap
langsung terkait operasi perusahaan

perusahaan
sungai

jika

mati

program

sebagai

optimalisasi

obyek

wisata

dilakukan.
Kemiskinan dan pengangguran semakin

Masalah social personal

meningkat, termasuk eks pekarya PT

2.

Pertamina EP Field Rantau.


-----

Persoalan structural
Potensi
Sumber daya manusia

Ada beberapa warga Alur Cucur yang


mempunyai ketrampilan atau keahlian di
bidang budidaya ikan system keramba,
berdagang, membuat aneka kerajinan,
mengorganisir acara, berkesenian, dan
lain-lain
Sungai mati seluas lebih kurang 10 Ha
ADD, APBK, APBA, APBN, dan dana

Sumber daya alam


Sumber daya financial

program

CSR

perusahaan-perusahaan

yang beroperasi di sekitar kampung Alur


Cucur
Sudah ada beberapa unit keramba

Sumber daya buatan

Sumber daya sosial

untuk budidaya ikan


Sudah ada akses jalan ke lokasi

Ada kelompok budidaya ikan yang


sudah mulai membudidayakan ikan

dengan sistem kerambah


Ada kelompok ekonomi produktif

yang dijalankan oleh ibu-ibu


Ada grup-grup kesenian, baik seni tari,
seni music, seni drama, maupun seni
suara

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang

Net working/jaringan

3.

Dampak positif
Perusahaan

Ada semangat gotong royong


Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Aceh Tamiang


Dinas PU Kabupaten Aceh Tamiang
Bappeda Kabupaten Aceh Tamiang
DPRK Aceh Tamiang
DPR RI
Kementerian Pariwisata
PT Pertamina EP Field Rantau

Citra perusahaan dimata masyarakat akan


positif.

Saat

ini

banyak

aparatur

pemerintahan kampung dan masyarakat


Alur

Cucur

yang

memandang

sinis

keberadaan perusahaan karena dianggap


kurang memberikan dampak positif bagi
masyarakat maupun kampung Alur Cucur
Perekonomian masyarakat akan bergerak.

Masyarakat

Jika

sector

pariwisata

maju

secara

otomatis akan terjadi multiplier effect,


seperti

sector

perdagangan,

jasa

pertunjukkan, jasa perparkiran, kuliner,


dan lain sebagainya akan turut maju
Anggota kelompok pengelola obyek

Individu kelompok sasaran

wisata sungai mati tentu akan menikmati


peningkatan pendapatan yang berdampak
pada kesejahteraan hidup mereka.
2.

Penanggulangan Banjir Berbasis Masyarakat

NO INDIKATOR
DESKRIPSI
1.
Urgensi
Dampak negative langsung dan tidak Tidak ada dampak negatifnya program ini
langsung terkait operasi perusahaan

terhadap

perusahaan.

Hanya

saja

pemerintahan kampung dan masyarakat


berharap agar PT Pertamina EP Field

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang
Rantau lebih peduli terhadap kondisi
masyarakat di sekitarnya, terlebih saat
terjadi bencana banjir
Banyak warga yang menjadi korban, dan

Masalah social personal

kapasitas

mereka

untuk

menghadapi

bencana juga masih rendah


Kebijakan pembangunan masih kurang

Persoalan struktural

sensitive bencana. Pengauatan kapasitas


masyarakat dalam pengurangan resiko
bencana

juga

masih

kurang.

Penanggulangan bencana masih fokus ke


tanggap darurat
2.

Potensi
Sumber daya manusia

Jumlah warganya banyak dan jika terjadi


bencana mereka secara instingtif sebagai
makhluk

social

sudah

saling

tolong

Sumber daya alam

menolong
Ada beberapa titik yang bisa dijadikan

Sumber daya finansial

lokasi evakuasi
ADD, APBK,
program

APBA,

CSR

APBN,

dana

perusahaan-perusahaan

yang beroperasi di sekitar kampung Alur


Cucur, dana sumbangan individu atau
lembaga yang peduli
Rumah panggung

Sumber daya buatan

Sumber daya sosial

Perahu untuk evakuasi

Baju pelampung

Mesin pompa air


Semangat tolong menolong masih kuat

Kelompok pemuda, dasa wisma, dan


lain-lain yang

bisa dikembangkan

sebagai kelompok masyarakat tangguh

Net working/jaringan

165

bencana
BPBD

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang

3.

Dampak positif
Perusahaan

BNPB

Dinsos

Muspika

PT Pertamina EP Field Rantau

Jika

perusahaan

kepeduliannya

menunjukkan

melalui

program

penaggulangan bencana banjir berbasis


masyarakat maka citra positif perusahaan
di masyarakat dan pemerintahan kampung
Alur Cucur akan naik. Dengan demikian
masyarakat dan pemerintahan kampung
Alur Cucur juga bisa diminta bantuannya
untuk turut serta menjaga asset dan
Masyarakat

keamanan operasional perusahaan.


Resiko bencana banjir di kampung Alur

Individu

Cucur dapat diminimalisir


Terjadinya
peningkatan
masyarakat

peserta

program

kapasitas
dalam

melakukan tindakan pengurangan resiko


bencana banjir di kampung Alur Cucur
3. Peningkatan Pendapatan Petani
NO INDIKATOR
DESKRIPSI
1.
Urgensi
Dampak negative langsung dan tidak Tidak ada dampak negatifnya jika program
langsung terkait operasi perusahaan

ini dilakukan. Masyarakat berharap dalam


situasi ekonomi yang sulit seperti saat ini
Pertamina ikut peduli dalam peningkatan
pendapatan petani di sekitar kampung Alur
Cucur karena masyarakat PT Pertamina
sudah banyak mengambil manfaat dari
perut bumi yang mereka tinggali.

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang
Masalah social personal

Petani semakin miskin dan menurun daya


belinya seiring penurunan pendapatan dari
sector pertanian/perkebunan yang menjadi
basis

produksi

mayoritas

masyarakat

kampung Ingin Jaya di satu sisi dan di sisi


lain

harga-harga

produk

non

tani

mengalami kenaikan.
Belum ada kebijakan yang komprehensif

Persoalan struktural

di

sector

kepada

perkebunan
petani:

yang

misalnya

berpihak
asuransi

perkebunan rakyat, pembuatan pabrik CPO


skala

mini

dan

turunannya,

pengolahan

perkebunan

produk
terpadu

peternakan, dl
2.

Potensi
Sumber daya manusia

Petani perkebunan yang jumlahnya cukup

Sumber daya alam

banyak
Sungai mati

Lahan

bercocok

tanam

diantara

tanaman pokok

Binatang ternak, khususnya kambing


dan sapi
Bibit tanaman obat-obatan atau
rempah-rempah
Bambu
ADD, APBK, APBA, APBN, dan dana

Sumber daya finansial

program CSR perusahaan-perusahaan yang


Sumber daya buatan

beroperasi di sekitar kampung Alur Cucur


Balai tempat pelatihan

Sumber daya sosial

Peralatan pelatihan
Semangat gotong royong/kerelawanan
dalam berbagi ilmu serta ketrampilan

Nilai-nilai yang tumbuh di masyarakat


bahwa kefakiran akan mendekatkan

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang
pada kekufuran bisa menjadi sumber

Net working/jaringan

motivasi
Disperindagkop

dan

UMKM

kabupaten Aceh Tamiang

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

kabupaten Aceh Tamiang

Dinas

Kehutanan

dan

Perkebunan

kabupaten Aceh Tamiang

3.

Dampak positif
Perusahaan

Dekranasda kabupaten Aceh Tamiang

KTNA kabupaten Aceh Tamiang

Galeri Pertama Ajang Ambe

Jika program berjalan baik maka ancaman


terhadap keamanan asset dan operasional
perusahaan akan berkurang dan citra
positif perusahaan akan semakin kuat.
Masyarakat akan merasakan efek berganda

Masyarakat

dari

peningkatan

dirasakan

pendapatan

individu

peserta

yang

program,

misalnya bagi pedagang atau kedai makan


minum

akan

berpengaruh

terhadap

kenaikan omsetnya karena daya beli petani


meningkat seiring peningkatan pendapatan
Peserta
program
akan
menikmati

Individu

peningkatan pendapatan dari diversifikasi


usaha tani
Catatan:
Bentuk kegiatan peningkatan pendapatan petani, diantaranya:
1. Pelatihan tentang kewirausahaan
2. Pelatihan

ketrampilan

dan

bantuan

modal

usaha

yang

mampu

meningkatkan pendapatan petani dengan memanfaatkan potensi sumber


daya local: perikanan, peternakan, budidaya tanaman obat-obatan, produksi
jamur, dan lain-lain

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang
3. Chanelling pemasaran dan pendampingan

4. Pelatihan dan bantuan permodalan untuk perempuan kepala rumah tangga


miskin, janda miskin, perempuan korban KDRT, dan remaja putri putus
sekolah
NO INDIKATOR
DESKRIPSI
1.
Urgensi
Dampak negatif langsung dan tidak Tidak ada dampak negatifnya
langsung terkait operasi perusahaan
Masalah sosial personal

Perempuan kepala rumah tangga miskin,


janda miskin, perempuan korban KDRT,
dan remaja putri putus sekolah kondisinya
penghidupannya semakin berat karena
ketrampilan

hidupnya

rendah

dan

ketiadaan akses terhadap permodalan


Kemiskinan dan pengangguran merupakan

Persoalan struktural

persoalan structural karena kebijakan yang


sering kurang tepat hampir di semua
bidang. Bantuan langsung ke masyarakat
miskin hanya populis dan berjangka
pendek tetapi tidak menjawab kebutuhan
strategis

masyarakat

miskin

dan

pengangguran. Mereka butuh kapasitasnya


ditingkatkan,
didampingi

dibantu
supaya

modal,

dan

survive

dan

berkelanjutan
2.

Potensi
Sumber daya manusia

Perempuan kepala rumah tangga miskin,


janda miskin, perempuan korban KDRT,
remaja putri putus sekolah
Produk pertanian atau perkebunan yang

Sumber daya alam

bisa diolah menjadi aneka makanan atau


kerajinan

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang
Sumber daya finansial

ADD, APBK, APBA, APBN, dan dana


program CSR perusahaan-perusahaan yang

Sumber daya buatan

beroperasi di sekitar kampung Alur Cucur


Balai tempat pelatihan

Sumber daya sosial

Peralatan sederhana untuk pelatihan


Semangat gotong royong/kerelawanan
dalam berbagi ilmu serta ketrampilan

Nilai-nilai yang tumbuh di masyarakat


bahwa kefakiran akan mendekatkan
pada kekufuran bisa menjadi sumber

Net working/jaringan

motivasi
Disperindagkop

dan

UMKM

kabupaten Aceh Tamiang

Dekranasda Aceh Tamiang

BUMK Alur Cucur

Kantor pemberdayaan perempuan dan


perlindungan anak Kabupaten Aceh
Tamiang

3.

Dampak positif
Perusahaan

Jika program pelatihan dan pemberian


bantuan modal tersebut berjalan baik dan
berkelanjutan

maka

citra

positif

perusahaan di mata masyarakat akan naik


Jika usaha kelompok perempuan miskin

Masyarakat

berhasil maka akan menambah perputaran


ekonomi di masyarakat karena ada rantai
produksi dan pemasaran yang berjalan dan
saling member keuntungan
Peserta
program
akan

Individu

meningkat

kapasitasnya sehingga perempuan lebih


percaya diri, mempunyai penghasilan, dan
naik

posisi

tawarnya

maupun di keluarga

165

di

masyarakat

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang

5. Penanggulangan penyalahgunaan Narkoba


NO INDIKATOR
DESKRIPSI
1.
Urgensi
Dampak negatif langsung dan tidak Program ini tidak berdampak langsung
langsung terkait operasi perusahaan

tergadap

perusahaan,

tetapi

oleh

masyarakat PT Pertaminan EP Field


Rantau dianggap mempunyai kapasitas
untuk

ikut

berbuat

penanggulangan

dalam

penyalahgunaan

narkoba karena jika terus merajalela


bukan tidak mungkin akan mengganggu
keamanan

asset

dan

perusahaan.
Pelaku penyalahgunaan

Masalah sosial personal

operasional
narkoba

di

kampung Alur Cucur relatif banyak,


bahkan

ada

yang

sudah

menjadi

pengedar dan diduga bandar. Kondisi


tersebut sangat memprihatinkan karena
ketertiban, kenyamanan, dan keamanan
kampung terusik. Selain itu masa depan
generasi muda juga terancam
Kebijakan
penanggulangan

Persoalan struktural

penyalahgunaan narkoba masih belum


jelas. Sering praktek hukum terhadap
korban dengan pengedar atau Bandar
bertentangan dengan rasa keadilan.
Selain itu kaum muda juga banyak
mengalami

frustasi

karena

Negara

belum berhasil menyediakan lapangan


pekerjaan yang layak untuk warga
negaranya
2.

Potensi
Sumber daya manusia

Tokoh agama, tokoh pendidikan, tokoh

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang
budaya,

tokoh

perempuan,

pemuda,

aparatur

tokoh

pemerintahan

kampung Alur Cucur,


-----ADD, APBK, APBA, APBN, dan dana

Sumber daya alam


Sumber daya finansial

program CSR perusahaan-perusahaan


yang beroperasi di sekitar kampung
Alur Cucur
Balai pengobatan

Sumber daya buatan

Sumber daya sosial

Net working/jaringan

3.

Dampak positif
Perusahaan

Balai pengajian

Sanggar seni, dan lain-lain


Rasa kepedulian social yang tinggi

Semangat kerelawanan yang masih

kuat
BNN Kabupaten Aceh Tamiang

Muspika Rantau

Polres Aceh Tamiang

RSUD

Puskesmas

Jika

program

penanggulangan

penyalahgunaan narkoba berhasil maka


potensi gangguan terhadap keamanan
asset dan operasional perusahaan akan
berkurang. Selain itu

citra positif

perusahaan di mata masyarakat akan


Masyarakat

naik
Masyarakat bisa merasakan ketenangan

Individu

dan kenyamanan dalam hidupnya


Peserta program, terutama para korban
penyalahgunaan

narkoba

diharapkan

dapat insyaf dan menata kehidupannya


kembali menjadi lebih positif dan
produktif

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang

DAFTAR PUSTAKA
Adimihardja, Kusnaka dan Hikmat, R. Harry. 2003. Participatory Research Appraisal:
Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat. Bandung, Humaniora.
Badan Pusat Statistik. 2015. Aceh Tamiang Dalam Angka. BPS Aceh Tamiang
Chambers, Robert. 1996. PRA (Participatory Rural Appraisal) Memahami Desa Secara
Partisipatif. Yogyakarta: Penerbit Kanisuis.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kampung Alur Cucur 2014-2020.
Wawancara dengan Ketua MDSK Kampung Alur Cucur (Pak Mansur) Hari Senin Tanggal
21 September 2015
Wawancara dengan Babinsa Kampung Alur Cucur (Bambang) Hari Senin Tanggal 21
September 2015
Wawancara dengan Pak Zulham Hari Selasa Tanggal 29 September 2015
Wawancara dengan dengan Pak Syarif (Kadus) Hari Selasa Tanggal 29 September 2015

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. DOKUMENTASI KEGIATAN

Pertemuan Formal dengan Perwakilan Masyarakat Kampung Alur Cucur


Berkenaan dengan Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Tahun 2015

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang

Pertemuan Formal dengan Perwakilan Masyarakat Kampung Alur Cucur


Berkenaan dengan Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Tahun 2015

2.

No

CATATAN LAPANGAN UNTUK KEGIATAN PEMETAAN SOSIAL DI


KAMPUNG ALUR CUCUR KEC. RANTAU KAB.ACEH TAMIANG

Hari/

Lokasi

Bidang yang

Pihak

Tanggal

Kegiatan

dicatat

yang

Catatan Pertemuan

ditemui
1

Selasa/8

Kampung

Baseline dan

September

Alur Cucur

Topographi

2014

Alur Manis s.d lewat raih hakim


lewat parit milik PT Pertamina EP-

Kampung

Field Rantau
Perantau dari

Alur Cucur

suratman

lewat

simpang 3 landuh merupakan tanah


milik kampung
Dusun Tamiang merupakan tanah
milik kampung
Mesjid Alur Cucur dibangun dari
bantuan dan sumbangan masyarakat
serta bantuan dari APBK Aceh
Tamiang tahun (butuh konfirmasi
2

Jumat/18

Kampung

Kelembagaan

September

Alur Cucur

Tani

lengkap)
Di Dusun Lalang ada 2 kelompok
tani yaitu Suka Tani dan Karya Jasa
Di Dusun Perantau ada satu

2015

kelompok tani yakni Tunas Tani


Di Dusun Cinta Damai ada satu
kelompok tani yakni Berkah Tani
Kelompok Tani Suka Tani memiliki
hubungan yang dekat dengan Datok

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang
Penghulu

sehingga

mendapatkan

handtraktor, sumur pasang


Datok Penghulu tidak aktif dalam
kegiatan

rembug

tani

yang

difasilitasi oleh BPP


Kelompok Tani Suka Tani memiliki
kedekatan dengan koordinator BPP
Ditingkat kabupaten kelompok tani
minim jaringan
Kelompok
tani

tidak

pernah

diikutsertakan dalam forum resmi


kampung
Datok Penghulu Fendi lebih aktif
dibandingkan
penghulu

dengan

datok

dan

beliau

lama

mempunyai kemampuan kerja yang


baik
Selamat

Riadi

dekat

dengan

masyarakat dan banyak kader beliau


yang menjadi tokoh kampung
Syahrial
adalah
BABIMKAMTIBMAS
Kadus Dusun Tamiang adalah M.
Syarief dan melakukan wawancara
3

Senin/21

Kampung

Lanjutan

Pak

September

Alur Cucur

Baseline

Mansyur

Kampung

(MDSK)

2015

Alur Cucur

dengan Ai
Ada 6 orang warga dusun lalang
yang

bekerja

di

bank

pegawai swasta
Tgl 10 September

sebagai

2015

ada

penyelesaian kasus utang piutang


antara Bachtiar Sainik (Istri Bang
Keleng Linud/Suardi) Salah satu
tokoh berpengaruh di kampung Alur
Cucur dengan Udin Kacamata
Asset Perusahaan PT Pertamina EP-

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang
Field

Rantau

jaringan pipa
PT Pertamina

sebanyak

EP-Field

titik

Rantau

merekrut 2 orang sebagai petugas


keamanan dari unsur masyarakat
Semenjak pagar dibeton oleh
perusahaan sudah tidak ada lagi
pencurian kabel dan besi
Faktor yang menyebabkan terjadinya
pencurian kabel dan besi adalah
adanya kesenjangan sosial dimana
para

pekerja

berasal

dari

luar

kampung Alur Cucur sedangkan


warga tempatan tidak mendapatkan
kesempatan
Melalui forum resmi perwakilan
kampung

pernah

persoalan

ini

dan

menyampaikan
memberikan

kesempatan kepada warga tempatan


untuk bekerja, namun PT Pertamina
EP-Field

Rantau

menyampaikan

persyaratan terutama harus memiliki


skil atau sertifikat keahlian
Kontribusi yang diberikan oleh PT
Pertamina EP-Field Rantau diterima
oleh Deli sebagai ketua MPTPR
Penduduk
dusun
Tamiang
bermatapencaharian sebagai petani
karet dan sawit dimana masingmasing mempunyai lahan sekitar 10
s.d 15 rante
Penjualan hasil kebun dibawa ke
Sukaramai atau Pulau Tiga
Usia kebun masih produktif berkisar

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang
antara 10 s.d 13 tahun
Ada 10 orang penduduk kampung
yang bekerja sebagai PNS
Kampung Alur Cucur mempunyai
potensi lahan rawa sekitar 2 Ha yang
terletak di Sungai Mati
Terdapat usaha produktif berskala
kecil yakni usaha pembuatan tempe
dan gula merah
3.

TRANSKRIP PEMBICARAAN SELAMA KEGIATAN PEMETAAN SOSIAL


PT PERTAMINA EP-FIELD RANTAU DI KAMPUNG ALUR CUCUR DAN
KAMPUNG INGIN JAYA TAHUN 2015

No

Hari/

Lokasi

Yang

Hasil wawancara

Tanggal

Pembicaraan

diwawancarai

Senin/21

Dusun

Pak Mansur

J: Banyak yang dirugikan dengan praktek

September

Tamiang

(Ketua MDSK)

bank 47 tersebut karena hampir banyak warga

2015

Kampung

kampung yang meminjam uang kepada

Alur Cucur

mereka
T: Soal Kampung gimana?
J: Adem-adem saja, belum ada gebrakan nyata
dari Datok Penghulu, ketika kita tanya
masalah

RPJM

Kampung,

kata

datok

dokumen tesrebut sudah siap dan diperkuat


dengan pernyataan staff kantor kecamatan
pada hari jumat dokumen tersebut sudah
dianggap siap. Seperti Kampung Landuh dan
kampung Durian karena mereka langsung ke
tukang buatnya, katanya orang Benua Raja
semacam bengkel RPJM Kampung jadi seKabupaten

Aceh

Tamiang

dia

yang

menanganinya. Kata Pak Wan Aula yang

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang
punya RPJM Kampung bawanya kesitu samasama dengan datok mana yang salah di UPK
dia yang benahi nama orang itu Pak Fauzan.
J: Tugas pokok di Kabupaten pada bagian
Pemerintahan mukim dan kampung ikut
membantu

misalnya

kumpul

beberapa

kampung (3-4 kampung) contoh: Alur Cucur,


Rantau Pauh, Kampung Pertamina, Alur
Manis dan Kampung Durian itu siapa petugas
yang

diamanahkan

untuk

menyelesaikan

dokumen RPJM Kampung. Ada 3-4 kampung


dengan komposisi untuk belajar,
J:

Saya

sempat

berbicara

dengan

pak

Sepriyanto bahwa dokumen RPJM Kampung


bukan hal yang baru sejak 10 tahun yang lalu
kampung selalu disibutkan dengan dokumen
tesrebut. Banyak kendala yang dihadapi oleh
Pemerintahan Kampung dalam menyelesaikan
dokumen RPJM Kampung menjadi syarat
kuat

tidaknya

pemerintahan

kampung

mengusulkan program kerja dan kampung


diberikan kewenangan untuk mengelola uang
selama ini kampung tidak pernah diberikan
kesempatan untuk menyelesaikan sendiri
dokumen tersebut dan masih menggunakan
jasa orang lain dulu ada PNPM-MP yang
terlibat dalam penyusunan dokumen RPJM
Kampung, namun tidak ada pendidikan
terhadap masyarakat dan semua dikerjakan
oleh pendamping.
J: Ada kasus pengambilan dana sama bank 47
yakni seorang warga yang bernama Bakhtiar

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang
tidak mau 4.500.000, tetpai 3.000.000 dikasih
penjelasan sama pak Eddi mau 900.000
dengan bunga 600.000, jadi uang 3.000.000
bunganya

100%

dibayar

900.000

sama

pokoknya yang pinjam orang perempuan.


J: Salah satu solusi mengatasi maraknya bank
47 di kampung adalah adanya LKM atau
BUM Kampung. Dana yang berputar tidak
mencukupi perputarannya hingga 100% (tidak
ada yang macet) dan pakai agunan untuk dana
BKPG. Untuk dana PNPM-MP kampung ini
tidak mendapatkan lagi karena bermasalah
hingga penyelesaiannya di Polsek Rantau.
J: Kalau PNPM-MP badan hukumnya tidak
resmi

ketika

ada

masalah

tidak

bisa

diselesaikan
J: Dulu yang kelola PNPM-MP adalah UPK
sementara untuk BKPG desa yang mengelola
dimana

desa

peminjam.

membuat

PNPM-MP

agunan

salahnya

untuk
dikelola

sendiri sementara Pak Datok Penghulu hanya


meneken proposal cair atau belum dia tak
tahu. Kalau PNPM-MP tidak bermasalah
kemarin, sudah banyak yang dibangun di
kampung ini dan SPP nya berjalan dengan
lancar misalnya buat kelompok untuk 5 orang
anggota yang ambil ketua sendiri ibaratnya
pinjam nama orang lain akhirnya dia tak
sanggup bayar
T: Persoalan pidana yang paling tinggi di
dusun mana?
J: Hampir tiap dusun ada tindak pidana. Kalau

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang
dulu dusun lalang ada perjanjian, d rumah,
sekolah banyak maling besi tua dimana
tokenya si Zul kerjasama dengan masyarakat
T: Apa saja Assest Perusahaan disini selain
eksplorasi?
J: Tidak ada assest sewaktu pengeboran iya
dilibatkan masyarakat, ada polmas untuk
menjaga pipa landing milik Pertamina
T: Berapa orang yang dilibatkan?
J: Ada dua orang dan semuanya pemuda
T: Ada berapa sumur minyak disini? Pernah
ribut

dengan

PT

Pertamina

EP-Field

Rantau?
J: Tidak ada, Cuma pekerjanya banyak orang
luar ada dari Pangkalan Susu, Pangkalan
Berandan
J: Kebetulan saya banyak terlibat dalam
kegiatan KTNA Kabupaten Aceh Tamiang
dan terpilih sebagai tim penilai bersama
dengan

Bappeda,

Bapelluh

dan

dinas

pertanian untuk meverifikasi 20 kelompok


penerima manfaat program bantuan lembu
jenis brahma cross dengan rincian 5 ekor perkelompok. Bantuan itu terdiri dari 23 jantan
dan 2 betina dan tim verifikasi memiliki
kewenangan untuk menilai layak atau tidak
bantuan tersebut. Untuk Kabupaten Aceh
Tamiang mendapatkan 500 ekor bantuan
melalui

dinas

terkait

termasuk

material

pembuatan kandang dengan syarat setiap


kelompok harus memiliki lahan pakan dan
kandang, memiliki struktur organisasi yang

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang
jelas dan lengkap serta kelompok masih aktif
beraktifitas. Sekitar 2 bulan yang lalu saya
pernah menginformasikan berita ini kepada
kelompok yang ada di Kampung Lalang.
Disamping itu juga saya menjabat wakil ketua
II forum CSR se-Kabupaten Aceh Tamiang
dan berkewajiban mendorong perusahaan agar
memiliki

kepeduliaan

sosial

dengan

masyarakat sekitar perusahaan. Salah satu


program CSR yang berhasil adalah Pokdakan
Tanah Berongga-Sido Urep dan saat ini
Pokdakan tersebut menjadi pusat belajar
pembudidayaan ikan air tawar khususnya ikan
lele. Program CSR lainnya adalah bantuan
dari PT Pertamina EP-Field Rantau untuk
pengelasan yang dikoordinir oleh si Pandi di
kampung Lalang dan Halilintar dekat kantor
camat Rantau. Disamping itu juga ada
bantuan mesin pengoreng keripik buah di
Rantau Pauh namum tidak berjalan.
J: Saya mendorong jika ada alat-alat peralatan
kerja yang tidak terpakai, bisa di tarik oleh
perangkat kampung dan dimanfaatkan oleh
kelompok lainnya.
J: Tokoh pemuda tertarik menyusun RPJM
Kampung

dengan

ngomong

ada,

bagus,

Cuma

Kalau

yang

enak

memiliki

kewenangan adalah Pak Datok Penghulu, kita


bersifat mengarahkan saja.
T: Apakah kelompok tani di kampung ini
masih aktif?
J: Tidak ada yang aktif.

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang
J: Saya kasih gambaran di Babo mereka
mendapatkan 500 juta bantuan berupa alat
menanam padi, namun organisasinya kita
persiapkan

sebelumnya.

Bantuan

kita

perlukan, tetapi kelompok harus siap dan


diperkuat kapasitasnya dan jika diberikan
kepercayaan harus betul-betul dijalankan.
Salah satu bantuan yang diberikan adalah
pembangunan balai serbaguna serta beberapa
waktu yang lalu studi banding DPRK
Subussalam dan Aceh Utara di Pokdakan
Tanah Berongga-Sido Urep
J: Lahan sawah hanya berada di kampung
lalang saja, kolam ikan tidak berjalan dan
pernah diberikan bantuan seperti dibuatkan
kolam ikan, bibit tapi tidak ada penyuluh.
J: Saya rasa jika kita ingin berburu bantuan
tidak susah asalkan ada jaringan dengan
DPRK dan dinas, kelompok aktif serta selalu
rutin mempromosikan kegiatan kelompok
pada dinas
J: Pada tahun 2013 yang lalu ada bantuan sapi
tapi tidak berjalan kegiatannya
T: Apakah ada kegiatan kriminal yang
berhubungan dengan perusahaan?
J: Tidak ada tetapi pada tahun yang lalu
berkaitan dengan tenaga kerja, artinya adanya
kesenjangan sosial antara masyarakat dan
perusahaa. Kalau da rapat dan pertemuan
dengan PT Pertamina EP-Field Rantau, saya
selalu

katakan

coba

dimanfaatkan

masyaarakat sekitar sebagai tenag kerja, tetapi

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang
perusahaan

menjawab

yang

memiliki

sertifikat yang bisa bekerja di perusahaan


tersebut. Kalau belum diterima di perusahaan
bagaimana mereka bisa memiliki sertifikat
dan ini selalu saya sampaikan diforum resmi
pada waktu itu di Guest House Pertamina.
Semasa ketua MDSK Pak Zoel beliau lebih
vokal lagi menyuarakan hak-hak warga yang
masih diabaikan oleh perusahaan,.
J: Kasus pencurian selalu dilakukan oleh
warga Alur Cucur menurut versi perusahaan
dan alur cucur dan setiap kasus pencurian
sasaran tembaknya adalah warga Alur Cucur
T: Apakah peredaran Narkoba marak
disini?
J: Di dusun tamiang tidak ada kasus Narkoba
T: Siapa tokoh formal kampung yang
mempunyai pengaruh?
J: Setahu saya untuk tokoh formal ya Pak
Zoel mantan MSDK terdahulu sedangkan
yang bisa menggerakkan massa ya seperti
saya juga bisa menggerakkan massa. Untuk
Dusun Tamiang tokoh berpengaruh adalah
Keling/Linud dia ketua SPT sedangkan ketua
BUM Kampung berdomisili di Dusun Damai.
Ada juga tokoh berpengaruh lainnya seperti
Pak Bambang/Babinsa, sewaktu pemilu yang
lalu dia bisa mengajak masyarakat untuk
memilih Buyung karena banyak keluarga
buyung berdomisili di sana. Sementara tokoh
pemuda adalah Bambang (Hermanto) di
dusun Tamiang dan posisi dia netral

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang
T: Pilpres yang lalu mendukung siapa?
J: Jokowi sedangkan bupati Hamdan Sati, dan
pernah

yang

bersangkutan

membuat

pertemuan dengan warga masyarakat saya


menjanjikan
Hamdan

60%

Sati

suara

namun

akan

kami

memilih

mengajukan

proposal pembangunan parit di gang keluarga


dan dalam pertemuan tersebut calon wakil
bupati Pak Iskandar Zulkarnain mengucapkan
Insya Allah akan dibantu jika terpilih.
J: Ketika ada pertemuan warga di rumah Pak
Wen gang keluarga, saya tak bisa jawab kapan
pembangunan parit dimulai. Hal yang sama
pernah kami mintakan kepada anggota DPRA
Pak Jamaluddin T. Muku untuk merenovasi
mushalla namun hasilnya sama saja sehingga
pada akhirnya kami menyepakati untuk
memperbaiki sendiri mushalla dusun tersebut
dengan swadaya. Salah satu kelemahan Pak
Zoel adalah ucapannya yang kasar. Jika warga
Alur Cucur kompak sewaktu pilkada kemarin
saya yakin ada 1 orang dari kita yang bisa
menjadi anggota DPRK. Saya juga jarang ke
kantor DPRK dan pernah berjumpa dengan
mantan anggota DPRK Pak Sahlan sewaktu
pertemuan di aula kantor Bupati dan sekarang
beliau menjadi Datok penghulu.
J: Relasi antara Keling dan Datok Penghulu
dan Kadus sangat dekat dan posisi keling ikut
mempengaruhi pemerintahan kampung
J: Bicara tentang kampung harus tuntas
T:

165

Ada

tidak

tokoh

yang

agak

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang
menyimpang/provokator?
J: Untuk Bang keling dia aparat yang aktif di
kampung sedangkan pak zulham posisinya
bukan anggota MDSK dan saat ini dia adalah
dari perbatasan di desa simpang kiri Kec.
Tenggulun. Sedangkan anak tokoh lama
mendiang datok lama Pak Selamet digantikan
oleh Haji Ucok . Saya teringat sewaktu saya
dan datok berhenti pak Rani dari Bt Lapan
mengantikan posisi tersebut dan Pak Selamet
kuat

beribadah,.

Sewaktu

kampung

ini

dipimpin oleh Pak Rani selama 2 tahun


kondisi aman, sedangkan Haji Ucok agak
beringgas, seteah itu digantikan oleh Chek
Rashid setelah Haji Ucok menjabat jalan
seperti Nasir------------ H. Ucok-------------Pen----------------Dahar
J: Saya pernah marah sewaktu penyusunan
RPJM Kampung ada yang harus diperbaiki
dan kenapa Kampung Landuh cepat selesai
RPJM Kampung karen Pak Fauzi (UPK)
membantu menyusun dokumen tersebut dan
dikopikan hasilnya ke kampung lain.
J: Pak Udin merupakan ketua MPTR (urusan
transportasi) sebuah Ormas
T: Apakah ada organisasi di kampung yang
masih aktif seperti Karang Taruna, PKK?
J: Yang berjalan disini adalah wirid yassin
mingguan dimana jadwalnya adalah pengajian
tiap malam sabtu di mushalla yang membawa
tentang masalah agama dan tidak ada sanksi
bagi yang tidak hadir dan itu dihandle oleh

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang
Imam Kampung
T: Apakah ada sumber penghasilan di
bidang pertanian?
J: Kalau bidang pertanian ya seperti tanaman
keras yang ditanam sendiri dan dijual ke agen
seperti Udin agen sawit bahkan hingga ke
Pulo tiga
T: Berapa banyak warga kampung yang
bekerja di PT Pertamina EP-Field Rantau?
J: Yang ikut kerja di PT Pertamina EP-Field
Rantau sedikit sekali dan ada dua orang PNS
dimana salah satunya adalah Pak Wahab
J: Sawit dan karet masih produktif karena
masih berusia 10 tahun dan ada usulan untuk
membendung sungai namun masyarakat yang
tinggal di tepi sungai menolak
T: Gimana dengan potensi yang belum
tergarap misalnya sungai mati?
J: Luasnya 2 Ha dan sebagian sudah ditanami
dengan sawit
T: Bagaimana dengan home industri di sini?
J: Ada usaha tempe namun milik pribadi dan
juga

pembuat

gula

merah,

ada

juga

penyandang cacat (namanya si mah) dia


pembawa becak dan tidak mau menjadi beban
keluarga. Untuk dusun perantau ada seorang
penyandang cacat yakni M. Nur dimana
anaknya lumpuh tidak bisa jalan karena
musibah kecelakaan
T: Bagaimana dengan sumber air bersih?
J: Kami disini menggunakan sumur bor kalu
didusun beringin tidak boleh melakukan

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang
pengeboran untuk mencari sumber air
T:

Bagaimana

dengan

kelompok

rentan/miskin ?
J: Tidak ada warga miskin, dan salah satu
ukuran keberhasilan sebuah program adalah
tepat sasarannya kelompok penerima bantuan
misalnya berbicara angka kemiskinan pada
tahun 2015 ada 15 orang warga miskin dan
pada tahun 2016 ada perubahan jumlah warga
miskin
J: Ketika ada program raskin yang kaya juga
ikut menikmati, dan yang terpenting adanya
database kemiskinan
J: Untuk Kelompok tani tidak berjalan dengan
baik, misalnya bibit rambung bantuan dijual
dan kelompok tidak mempunyai perencanaan
di tingkat kelompok dan aparat kampung
tidak dipersiapkan dengan baik
T:

Bagaimana

cara

mengurangi

ketergantungan dengan bank 47?


J: Bisa dibentuk LKM atau diperkuat BUM
Kampung

dan

masyarakat

diberikan

pemahaman dan penyadaran tentang resiko


2

Senin/21

Kampung

Bambang

mengambil dana pada bank 47


T: Penggalian informasi sesuai dengan

September

Alur Cucur

(Babinsa)

target waktu

2015

J: Kita mau fokus pada sifat mereka dan


kekompakan mereka, ketua kelompok tani
tidak berkecimpung langsung, ketua ajak
turun ke lapangan, tidak respon, sosialisasi
dengan anggota agak sulit, kalau kita mau
kompak karena lahan kita tidak begitu luas,
comtoh tanaman padi ada yang ada dan ada
165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang
yang tidak ada sementara mereka sudah
melakukan

pembajakan

dan

laporan

ke

Danramil rencana tanam 10 Ha akhirnya tidak


tertanam

bantuan

mau

dialihkan

dari

kampung Alur Cucur misalnya ada 10 saya


maunya ada yang mendapatkan bantuan untuk
kampung lalang. Bantuan semen dan kloset
dari Koramil dan dikerjakan oleh warga
kampung. Karakter masyarakat yang susah di
kampung kita ini dikatakan hati
T: Berangkat dari pemetaan aktor apakah
ada faktor pendukung dan penghambat?
J: Kita tidak tepat sasaran dalam mengajak
orang

yang

dapat

mengerjakan

sektor

peekonomian dana da pemuda yang tidak


terakomodir kepentingannya setelah diangkat
pemuda tersebut tidak memberikan kontribusi
bagi kampung
J: Kampung ini cepat terpecah belah/blokblok, ibaratnya kekompakan tidak permanen,
aktor-aktor yang sebaya dengan kita sulit
dikendalikan dan mempengaruhi kebawah,
misalnya ada pekerjaan dilibatkan, tetapi
orang yang dilibatkan bisa disedot (salah satu
contoh salim) Setiap ada permasalahan
kriminal dia proaktif dan tidak melapor
kepada Kadus datang dan diselesaikan sendiri
di Polsek sehingga kadus tidak dihargai
seperti tidak butuh kadus. Selama ini tidak
ada koordinasi dengan perangkat kampung
terutama

penglibatan

kadus

ketika

ada

permasalahan desa polsek jangan menerima

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang
apapun informasi tanpa melibatkan kadus dan
kadus bisa memaksakan masyarakat untuk
berbuat baik tapi karena mereka memiliki
backing maka peran kadus tak diperlukan.
Sepertinya

ada

orang

yang

ingin

jadi

pahlawan. Saya melihat ada gap antar pemuda


di tingkat

dusun dan kampung maunya

kampung kita seperti Perumnas tertata dengan


rapi, cantik dan masyarakat peduli dengan
kegiatan gotong royong dan kegiatan sosial
lainnya. Misalnya ada dana aspirasi langsung
masuk ke Pak Anhar bukan ke Kadus karena
setahu saya dana tersebut bukan untuk pribadi
seperti pembuatan parit dilakukan di jalan
pribadi akhirnya kadus mundur dan plang
informasi tidak tersedia. Akhirnya parit
tersebut dipakai untuk kepentingan pribadi
bukan untuk kepentingan umum. Dalam hal
ini

kadus

harus

proaktif

terhadap

permasalahan seperti itu.


J: Ada beberapa kegiatan advokasi yang
berhasil kita lakukan seperti penyediaan kursi
plastik, pembangunan parit sepanjang 150 M
di gang sederhana, pembangunan rabat beton.
Masalah Aceng itu kesalahan karena status
tanah

belum

tentu

dihibahkan

atau

diwakafkan. Apakah mau dibangun rabat


beton, plat beton menurut cerita waktu
pembangunan rumah tanah tersebut sudah
dibagi-bagi untuk aceng dan lainnya dan
pembangunan jalan melalui rumah pak pian.
J: Untuk permasalahan anak muda kemarin

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang
sewaktu

pertandingan

sepakbola

banyak

pemain yang didatangkan dari Langsa yang


sudah terlatih sedangkan pemain yang sudah
mengikuti latihan rutin tidak dikutsertakan,
saya tak perlu kampung lalang juara yang
penting kampung lalang maju supaya tidak
terjerumus dalam narkoba melalui kegiatan
olahraga.
T: Saya melihat ada fraksi ditingkat pemuda
misalnya yang ada di SP Tiga, kelompok
Pandi, Mindo, Udin
J: Untuk sektor pertanian juga terjadi hal yang
sama contoh untuk bantuan jagung yang
diberikan

kemarin

banyak

yang

gagal.

Kesimpulannya organisasi pemuda masih


pasif, ada kubu-kubu, mau mengorbankan
Koptan Mekar Tani namun luas lahan tidak
memadai
J: Untuk kegiatan sosial seperti perwiritan
ibu-ibu masih berjalan, dan perwiritan -,
praktik bank 47 yang masih marak serta 2
kasus

yang

telah

diselesaikan

sambil

membawa pengacara.
Ada satu kasus utang piutang dimana Babinsa
tidak tahu dengan delik aduan perampasan
antara Ida dan Upih dimana ida yang pinjam
uang dan diambil oleh anaknya hingga bawabawa pengacara. Sewaktu masalah itu muncul
kadus

sudah

mendiskusikannya

dengan

MDSK
J: Saya sarankan jika ada alokasi pendanaan
untuk kampung sebaiknya disalurkan kepada

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang
lembaga resmi seperti LKM atau BUM
Kampung sehingga tidak terjerat dengan
rentenir yang setiap peminjaman sebesar 3
juta bungannya hingga 300.000 dan setiap
bulan

harus

menyediakan

uang

sebesar

1.200.000 untuk pengembalian perbulannya.


J: Saya melihat ada orang tua kampung yang
masih berambisi kadus yang pegang peranan,
sosok aktif dan tidak aktif ketika ada
kepentingan dia akan aktif mempengaruhi
orang lain, dulu dia menjabat sebagai ketua
Koptan dan banyak program Koptan yang
tidak berjalan. Contoh Kunjungan lapangan
tidak pernah dilakukan, tidak adanya program
kerja

sehingga

akhirnya

program

batal

dilaksanakan. Saya mau setiap kegiatan


dimusyawarahkan dulu karena ada kadus.
Misalnya kita tunjuk kadus sebagai ketua tapi
tak mau dan ada orang yang bernama Wak
Sukir dia menciptakan masa dia disana tapi
dia sering jalan sendiri dan untuk menjadi
contoh orang tua dia tidak cocok.
J: Saya menginginkan pemimpin yang netral,
berwibawa, mengayomi segenap lapaisan
masyarakat dan untuk saat ini belum muncul
tokoh seperti itu
T: Bagaimana dengan persoalan kriminal
terutama

menyangkut

asset

perusahaan

Pertamina EP-Field Rantau?


T: Untuk persoalan tersebut kadang ada
kadang tidak ada dan itu dilakukan oleh
oknum-oknum dan kebiasaan anak-anak muda

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang
kampung berkenaan dengan kasus pencurian
kelapa sawit dan asset pertamina yang dicuri
dan diselesaikan oleh Polsek. Untuk kasus
narkoba 5-10% bersifat terselubung artinya
ada

tapi

samar-samar,

Kasus

perjudian

dilakukan di rumah yang ada di Bukit tidak


tersentuh tapi sudah tertangkap kemarin.
Salah satu pelakunya Salim polisi tidak
memproses dia, sementara kadus seharusnya
memberikan

pembinaan

permasalahan

di

kampung

ketika

ada

yang

harus

menyelesaikan adalah Datok Penghulu dan


perangkat lainnya.
Saya melihat kejahatan menjadi bisnis bagi
penegak hukum bukan menjadi efek jera
Dusun Beringin merupakan tanah milik PT
Pertamina EP-Field Rantau . sedangkan dusun
Perantau merupakan perbatasan dengan dusun
cinta damai dengan bangunan Puskesmas
J: Untuk kedepan pilihan program adalah
kelompok rentan, cacat, bayi dan pra sejahtera
dan mereka didorong untuk berekrasi dan
mandiri
J: Saya melihat pandi pintar memanfaatkan
peluang dan hasil diskusi dengan Datok
Penghulu durasi pendampingan untuk mereka
adalah 6 bulan di kampung Benua Raja dan
saat ini ada 2 kelompok pemuda las yakni
Halilintar dan Pandi. Khusus alat-alat bantuan
untuk

kelompok

Halilintar

yang

tidak

dipergunakan, saya sarankan untuk ditarik dan


menjadi assest kampung dan datok penghulu

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang
mendorong kelompok pemuda lainnya untuk
memanfaatkan assest tersebut. Demikian juga
dekat alat-alat kerja pada kelompok keripik
buah dari Kampung Rantau Pauh yang
permasalahannya sama dengan kelompok
pemuda las. Dimana alat-alat itu tidak
beroperasi walaupun pernah didampingi oleh
Dompet Dhuafa, salah satu faktor kendala
adalah kurangnya ampere listrik dan jika ada
bantuan jangan dipakai untuk kepentingan
pribadi.
J: Saya termasuk salah satu anggota verifikasi
kelompok

penerima

bantuan

sapi

jenis

brahma cross sebanyak 25 ekor terdiri dari 23


betina dan 2 jantan termasuk bantuan kandang
dan pakan dengan syarat adanya loaksi pakan
dan lokasi ternak bersama dengan Bappeda,
Bapelluh, Dinas Pertanian dan KTNA. Sekitar
2 bulan yang saya sudah menyampaikan
informasi ini buat Koptan yang ada di
Kecamatan Rantau, namun saya melihat
belum adanya kesiapan dari Koptan disini
untuk menerima bantuan diakibatkan oleh
beberapa hal seperti lemahnya administrasi
dan tata kelola keuangan kelompok serta tidak
adanya aktifitas kelompok yang dilakukan
J: KODIM 0104 Aceh Timur melalui Koramil
Rantau juga telah memberikan bantuan
berupa penanaman padi gadu mulai dari
proses

penanaman,

pemupukan,

jadwal

penanaman dan pertemuan dengan petugas


PPL, identifikasi penyakit tanaman, pola

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang
tanam.
J: Kami juga telah menerima bantuan sumur
bor dengan anggaran 45 juta untuk 3 titik
ketika kami analisa anggaran segitu tidak
mencukupi dan akhirnya kami putuskan untuk
membangun pada satu titik saja dengan
kapasitas yang besar. Saya menyarankan
jangan sembarangan terima bantuan tapi
akhirnya bantuan itu mendatangkan mudarat
3

Selasa/29

Kampung

Pak

bagi kelompok penerima bantuan


J: Sewaktu adanya basic training pengkaderan

September

Alur Cucur

Zulham/Joe

untuk Pilkada pendukung Buyung Arifin dan

2015

kader PPP termasuk Pak Zulham telah 3 x


ikut pileg namun tidak berhasil dan praktek
wani piro sangat sulit untuk dibendung dan
ketika terpilih mereka akan lupa dengan
konstituennya di wilayah dapilnya. (Lebih

Selasa/29

Dusun

Pak M.

September

Tamiang

Syarief/Kadus

2015

Banyak Obrolan Politik)


T: Apakah program APBK 2015 ada
dilaksanakan di dusun ini?
J: Tidak ada
J: Berdasarkan UU No. 40/2014 tentang Desa,
maka Kampung diberikan kewenangan untuk
mengelola dana, melaksanakan kegiatan dan
memonitoring semua kegiatan tapi kampung
harus

memiliki

RPJM

Kampung,

ABK

Kampung, RKP Kampung, namun masih


banyak

kampung

yang

tidak

memiliki

dokumen tersebut sehingga kampung tidak


siap mengelola dana tersebut. Namun selama
ini dokumen yang telah dirumuskan oleh
perangkat

kampung

tidak

mencerminkan

kualitas dokumen yang dihasilkan sehingga

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang
berdampak kepada masyarakat. Saat ini
banyak dokumen yang dihasilkan oleh orang
lain, sehingga banyak persoalan di masyarakat
yang

tidak

terakomodir

pada

dokumen

tersebut. Saya sudah berdiskusi dengan


SekdaKab Aceh Tamiang perihal masalah ini
dan

SekdaKab

Aceh

Tamiang

sangat

mendukung kegiatan ini misalnya dibuat


pertemuan dengan melibatkan 2 atau 3
kampung untuk merumuskan perencanaan
kampung, karena melihat persoalan harus dari
grassroot sehingga ketika ada pendataan
tentang

keluarga

miskin/pra

sejahtera/

kelompok rentan dapat teridentifikasi dengan


cepat dan tepat.
T: Bagaimana dengan potensi SDM, SDA,
peta aktor, potensi alam yang ada di dusun
tamiang ini?
J: kalau SDA yang sangat potensial adalah
pemanfaatan sungai mati menjadi potensi
ekonomi sedangkan SDM sebagian besar
adalah tamatan SMA/Sederajat tapi mereka
tidak memiliki pekerjaan tetap.
T: Bagaimana dengan potensi sekotor
pertanian?
J: Di dusun ini tidak ada warga masyarakat
yang memiliki lahan dan sebagian besar
adalah pekerja ladang dan sebagian besar
lahan yang ada di dusun ini dimanfaatkan
untuk penanaman kelapa sawit
T: Suku apa saja yang mendiami dusun
Tamiang ini?

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang
J: Kebanyakan suku tamiang dan ada juga
suku lain seperti Jawa
T: Apakah matapencaharian masyarakat
dusun Tamiang ini?
J: Sebagian besar adalah pekerja pada sektor
perkebunan, dan sebagian besar merupakan
pekerja bukan pemilik lahan dan banyak
masyarakat yang menjadi petani penggarap.
T: Apakah ada kegiatan wira usaha?
J: Ada, jualan sayur-sayuran di pajak, dimana
sayur-sayuran tersebut dibeli dari masyarakat
dan dijual kembali.
T: Apakah ada kolam ikan di dusun ini?
J: Tidak ada kolam ikan yang ada di Kampung
Rantau Pauh
T: Berapa jumlah KK di dusun ini?
J: 102 KK
T: Apakah ada potensi Sumber daya alam
yang

belum

teroptimalkan/terggarap/dimanfaatkan?
J: Rawa-rawa sungai mati, untuk sawah tidak
ada dan ada kelompok petani yang bergabung
pada kelompok Bina Sejahtera yang diketui
oleh si Ayek
T: Apakah ada potensi lainnya yang
dimiliki oleh dusun ini?
J: tidak ada
T: Apakah anak-anak masih bersekolah?
J: Masih dan sebagian lagi ada yang
menganggur
T: Bagaimana dengan asset perusahaan
terutama milik PT Pertamina EP-Field

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang
Rantau? Berapa banyak sumur minyak
yang masih berproduksi di dusun ini?
J: Ada sekitar 7 unit
T: Bagaimana dengan status lahan didusun
ini?
J: Kebanyakkan milik pribadi/individu
T: Apakah ada jaringan pipa minyak milik
PT Pertamina EP-Field Rantau di dusun
ini?
J: Tidak ada jaringan minyak disini, untuk
infrastruktur jalan kami pernah memohon
untuk pengaspalan jalan yang sudah hancur
apalagi pada musim penghujan jalanan jadi
berlumpur dan status jalan adalah milik PT
Pertamina EP-Field Rantau dan penyebab
rusaknya jalan adalah sering masuk keluarnya
alat-alat berat
T: Apakah ada kelompok usuha di dusun
ini?
J: Ada satu kelompok SPP PNPM-MP
sedangkan untuk Gapoktan didusun ini pernah
mendapatkan bantuan sebesar 100 juta pada
tahun 2014,untuk kelompok tani tidak aktif
sementara kegiatan wirid yassin digabung
aktifitasnya dengan kampung Rantau Pauh.
Untuk kegiatan ibu-ibu terpisah dengan
kegiatan - misalnya pengajian untuk dilakukan 2 minggu sekali/bulan
T:

Apakah

kelompok

pemuda

aktif

berjalan?
J: Tidak ada kegiatan untuk kelompok
pemuda

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang
T: Siapa tokoh pemuda di dusun ini?
J: Bang Pen
T: Apakah ada tokoh lainnya?
J: Mantan Datok Penghulu
T: Adakah tokoh perempuan di dusun ini?
J: Ibu kadus sendiri sebagai koordinator
kegiatan ibu-ibu didusun ini
T: Untuk tokoh agama siapa?
J: Pak Zamzami
T: Apakah faktor yang menyebabkan
pemuda kurang aktif berperan?
J: Kurang bergaul, hubungan dengan ortu
tetapi untuk kegiatan pemuda ada seperti
remaja mesjid
T: Berapa usia produktif di dusun ini?
J: Tamatan SMA sekitar 18 tahun keatas,a da
juga yang kuliah dilangsa
T: Sebutkan fasilitas umum yang ada di
dusun ini?
J: Mushalla 1 unit, sekolah, bides dan
lapangan bala voli
J: Ada usaha bengkel bantuan dari PT
Pertamina EP-Field Rantau Cuma hinga
sekarang alat-alat kerja tidak difungsikan,
seharusnya alat-alat tersebut ditarik oleh
perangkat kampung dan diserahkan kepada
kelompok usaha lainnya yang berminat
T: Berapa jumlah orang cacat di dusun ini?
J: Ada 2 orang aktifitasnya pengemudi becak
namanya Ruli usianya sekitar 40 tahun dan
dia termasuk kelurga miskin. Ada juga Pak
Mahmud yang pernah mendapatkan bantuan

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang
rehab rumah dimana asal rumahnya adalah
daun nipah. Ada juga Pak Nasir yang
rumahnya menumpang pada tanah orang serta
mendapatkan bantuan dengan jangka waktu
menumpang selama 10 tahun. Ada juga Pak
Zamzami yang juga mengalami hal yang sama
dengan Pak Nasir dengan status menumpang
ditanah orang
T: Apakah ada janda miskin disini apakah
janda ditinggal mati suami atau diceraikan
oleh suami?
J: Tidak ada
T: Apakah ada kelompok fakir atau
kelompok

putus

sekolah

atau

buta

huruf/buta aksara?
J: Banyak pemuda yang tidak melanjutkan
pendidikan ke tingkat perguran tinggi akibat
ketiadaan biaya/faktor ekonomi
T: Bagaimana dengan potensi sungai yang
ada didusun ini?
J: Tidak ada potensi sungai kecuali di Rantau
Pauh untuk kerikil dan pasir
T: Apakah agen sawit sering berada
didusun ini?
J: Ada kebanyakan dari luar dusun ini seperti
dari Suka Ramai, Batu Lapan
T: Apakah ada praktek rentenir disini?
J: Tidak ada
T: Bagaimana dengan bantuan PNPM-MP
didusun ini?
J: Bantuan fisik untuk SPP tidak berjalan dan
ada sekitar 100 juta uang SPP tidak kembali

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang
T:

Apakah

program

fisik

yang

ada

menjawab persoalan masyarakat disini?


Apakah sering terjadi banjir?
J: Banjir tidak pernah terjadi

dan ada

program fisik yang dibangun dengan dana


PNPM-MP akibatnya timbul banjir akibat
pembangunan parit beton
T:

Apakah

ada

usaha

peningkatan

ketrampilan untuk masyarakat didusun


ini?
J: Tidaka da ketrampilan yang diberikan
kepada warga masyarakat di dusun ini
T: Bagaimana dengan kasus KDRT atau
kejahatan lainnya disini?
J: Ada satu kasus a.n Zulfikar (pelaku
kriminal) ada juga kasus pencurian kelapa
sawit hingga sampai ketangan polisi dan
pernah ditangkap sama Babinsa namun selesai
sama ditahap ini. Untuk kasus asusila seperti
mesum pernah terjadi sama anak SMU namun
diselesaikan ditingkat kampung.

4. Minutes of Meeting
Nama Kegiatan
Hari/Tgl Pelaksanaan

: Pertemuan Formal antara Perwakilan Masyarakat


Kampung Alur Cucur dan LP2K tentang Pemetaan Sosial
: Senin/ 7 Desember 2015

Jumlah Peserta

Tempat Kegiatan

: Rumah Ketua Pemuda Kampung Alur Cucur

Waktu Pelaksanaan

: 20.00- 23.00 WIB

25 Orang (Laki-laki: 25

165

/ Perempuan: - )

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang
Tertib Acara:
1. Pertemuan Formal antara Perwakilan Masyarakat Kampung Alur Cucur dan LP2K
tentang Pemetaan Sosial
2. Lain-Lain
A. Ringkasan Kegiatan
1. Kata Sambutan dari Sugiono (Perwakilan LP2K):

Pertemuan pada hari malam hari ini mendiskusikan tentang review RPJM Kampung
Alur Cucur, Sosialisasi Tentang UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa serta mekanisme
penyusunan perencanaan yang partisipatif di tingkat kampung serta pemanfaatan
potensi sungai mati sebagai kawasan perekonomian terpadu di Kabupaten Aceh

Tamiang
Beberapa bulan yang lalu LP2K pernah mendiskusikan permasalahan ini dengan
Datok Penghulu

dan LP2K bersedia membantu secara teknis finalisasi RPJM

Kampung Alur Cucur namun tidak ada follow up hingga saat ini.
2. Kata Sambutan dari Iswantara Adi Nugraha (Direktur LP2K):
Pertemuan pada malam ini merupakan langkah awal untuk memperkuat pengetahuan
masyarakat tentang produk perencanaan di tingkat kampung seperti RPJMK, RKPK

dan APBKam
Beberapa waktu yang lalu LP2K pernah mendiskusikan perihal rencana pertemuan
warga di kampung Alur Cucur dengan SekdaKab Aceh Tamiang dan beliau

menyambut baik rencana itu serta bersedia hadir ketika kegiatan dilakukan
Salah satu hasil diskusi yang kami utarakan adalah pemanfaatan sungai mati sebagai
salah satu destinasi wisata yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat

Kampung Alur Cucur


Beberapa bulan yang lalu salah satu anggota DPR RI (Bp. Muslim SH.I, MM)
pernah berkunjung dan melihat potensi sungai mati dan beliau menyambut baik
rencana pengembangan kawasan itu menjadi kawasan perekonomian yang

berdestinasi wisata air serta berbasis komunitas


Salah satu syarat yang harus dilengkapi untuk pengajuan usulan program dan
pembiayaan adalah adanya DED serta Site Plan pengembangan kawasan dan itu
menjadi tanggung jawab Pemerintahan Kabupaten Aceh Tamiang

3. Komentar dari Pak Ayek (Tokoh Pemuda Kampung Alur Cucur):

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang

Potensi kawasan sungai mati memiliki luas 11 Ha dari total luasan 18 Ha dan ini
pernah diusulkan beberapa kali dari MusrenBang Kabupaten namun tidak

terakomodir akibat besarnya pembiayaan yang harus dikeluarkan


Pembiayaan untuk pengembangan kawasan sungai mati adalah bersumber dari

APBN
DiKabupaten Aceh Tamiang, kawasan sungai mati menajdi tanggung jawab DKP

Kabupaten
Sifat lahannya adalah terbuka dan pernah mendapatkan bantuan berupa land clearing

serta diberi kerambah dan bibit serta dana pembersihan dialihkan menjadi kerambah
Kegiatannya bersifat swadaya dan dana pembersihan bersumber dari DKP
Jumlah bantuannya diberikan sebanyak 2 kali, bantuan pelet sebanyak 2 kali dan

pelet yang diberikan sudah kadaluarsa.


Salah satu kendala yang kamu alami saat ini adalah tidak adanya pintu air yang

berfungsi untuk mengukur elevasi air


Tahun yang lalu salah satu Kabid pada BPBD AcehTamiang (Bp. Irwanto) pernah
mengusulkan pembangunan waduk di sunagi mati, namun akibat ketidakcukupan

dana maka pembangunan waduk dialihkan ke daerah rawan bencana


Pada Bulan April yang lalu tim Pansus DPRK Aceh Tamiang pernah melihat potensi

sungai mati
Pada Bulan April yang lalu juga, DKP Aceh Tamiang memberikan 102.000 bibit ikan
lele, 40 buah kerambah serta 5000-7000 bibit kacang kepada Gapoktan di Kampung
Alur Cucur

4. Komentar dari Iswantara Adi Nugraha (Direktur LP2K):


Saya mengusulkan agar setiap program kegiatan harus diusulkan dalam RPJM

Kampung
UU Nomor 4 Tahun 2014 tentang Desa memberikan kewenangan penuh kepada
Pemerintahan Kampung untuk mengelola urusan rumah tangganya termasuk dalam

bidang perencanaan, pelaksanaan program, evaluasi dan monitoring program


Ada beberapa program yang dapat dilakukan dengan dana ADD yakni 10% untuk
pembiayaan gaji pegawai, 20% pembangunan fisik, 50% pemberdayaan masyarakat,

10% Biaya tak terduga serta 10% untuk bidang sosial kemasyarakat.
Kesemua itu harus berdasarkan Peraturan Bupati Aceh Tamiang sebagai turunan dari
UU Nomor 4 Tahun 2014 tentang Desa

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang

Saya mengusulkan adanya pertemuan resmi di tingkat kampung dengan melibatkan


seluruh perangkat kampung sehingga review RPJM Kampung Alur Cucur dapat

dilaksanakan
Berdasarkan telaah tidak adanya usulan pengembangan kawasan sungai mati menjadi

destinasi wisata pada dokumen RPJM Kampung Alur Cucur


Untuk itu dalam review RPJM Kampung Alur Cucur nanti usulan pengembangan
kawasan sungai mati menjadi destinasi wisata dapat dimasukan dalam prioritas
perencanaan
B. Hasil Kegiatan:

LP2K bersedia untuk memfasilitasi pertemuan resmi dengan melibatkan seluruh


perangkat kampung dalam mereview dokumen RPJM Kampung dan jika
memungkinkan LP2K akan mengundang Sekdakab Aceh Tamiang untuk hadir
nantinya.

C. Permasalahan selama Kegiatan Berlangsung


Tidak adanya permasalahan selama kegiatan berlangsung
D. Rencana Tindak Lanjut

Penyelesaian laporan akhir kegiatan pemetaan sosial di Kampung Alur Cucur


tahun 2015

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang

5. Absensi Kegiatan:

165

Laporan Akhir Pemetaan Sosial Kampung Alur Cucur Kec Rantau


Kab Aceh Tamiang

165

Anda mungkin juga menyukai