KECAMATAN BINTAN PESISIR KABUPATEN BINTAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik yang dalam pelaksanaan pemerintahannya dibagi atas daerah-daerah propinsi dan daerah propinsi dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap propinsi, kabupatan dan kota mempunyai pemerintahan daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Pemerintah daerah berhak menetapkan Peraturan Daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi daerah dan tugas pembantuan. Dampak lain adalah tumbuhnya kehidupan demokrasi yang lebih semarak, khususnya dalam pemilihan kepala dearah. Selain itu kebijakan-kebijakan yang sifatnya menyangkut publik dilakukan lebih transparan. Dengan demikian adanya otonomi dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengelola daerahnya masing-masing, baik secara kualitas maupun kuantitas. Otonomi daerah dapat diartikan sebagai keajiban yang diberikan kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut aspirasi masyarakat untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. ! Pelaksanaan otonomi daerah selain berlandaskan pada acuan hukum, juga sebagai implementasi tuntutan globalisasi yang harus diberdayakan dengan cara memberikan daerah keenangan yang lebih luas, lebih nyata dan bertanggung jaab, terutama dalam mengatur, memanfaatkan dan menggali sumber-sumber potensi yang ada di daerahnya masing-masing. Pemekaran ilayah pemerintahan merupakan suatu langkah strategis yang ditempuh oleh Pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan baik dalam rangka pelayanan, pemberdayaan dan pembangunan menuju terujudnya suatu tatanan kehidupan masyarakat yang maju, mandiri, sejahtera, adil dan makmur. Dengan perkataan lain, hakikat pemekaran daerah otonom lebih ditekankan pada aspek mendekatkan pelayanan pemerintahan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, pemekaran daerah merupakan cara atau pendekatan untuk mempercepat akselerasi pembangunan daerah. Oleh karena itu, maka birokrasi publik berkeajiban dan bertanggung jaab untuk memberikan layanan publik yang baik dan profesional. Pelayanan yang diberikan oleh pemerintah pada masyarakatnya tentu harus memperhatikan dinamika perkembangan masyarakat, terlebih di era globalisasi dimana informasi semakin mudah diperoleh. "al ini membuat masyarakat semakin cerdas dan kritis terhadap segala perubahan yang terjadi. Pemekaran #ilayah Desa secara intensif hingga saat ini telah berkembang di Indonesia sebagai salah satu jalan untuk pemerataan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Seperti dalam bidang ekonomi, $ keuangan %rencana dana add 1 &ilyard setiap desa', pelayanan publik dan aparatur pemerintah desa termasuk juga mencakup aspek sosial politik, batas ilayah maupun keamanan serta menjadi pilar utama pembangunan pada jangka panjang. Secara historis, desa merupakan cikal bakal terbentuknya masyarakat politik dan pemerintahan di Indonesia jauh sebelum bangsa ini terbentuk. Dalam (ndang-(ndang )o. $! *ahun !++, tentang Pemerintahan Daerah disebutkan baha desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas ilayah yang berenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan )egara -esatuan .epublik Indonesia. Dalam Struktur sosial sejenis desa, masyarakat adat dan lain sebagainya telah menjadi institusi sosial yang mempunyai posisi yang sangat penting. Desa merupakan institusi yang otonom dengan tradisi, adat istiadat dan hukumnya sendiri serta relatif mandiri. Otonomi desa merupakan otonomi yang asli, bulat dan utuh serta bukan merupakan pemberian dari pemerintah. Sebaliknya pemerintah berkeajiban menghormati otonomi asli yang dimiliki oleh desa tersebut %#ijaya / !++$'. Otonomi desa dianggap sebagai keengan yang telah ada, tumbuh mengakar dalam adat istiadat desa bukan juga berarti pemberian atau desentralisasi. Otonomi desa berarti juga kemampuan masyarakat. 0adi istilah 1otonomi desa1 lebih tepat bila diubah menjadi 1otonomi masyarakat desa1 yang berarti kemampuan masyarakat yang benar-benar tumbuh dari masyarakat %*umpal P. Saragi / !++,'. , Pemekaran desa pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan publik guna mempercepat terujudnya kesejahteraan masyarakat. (ntuk itu maka pembentukan desa harus mempertimbangkan berbagai faktor seperti syarat administratif, syarat teknis, dan syarat keilayahan, dan lain sebagainya serta pertimbangan dan syarat lain yang memungkinkan daerah itu dapat menyelenggarakan dan meujudkan tujuan dibentuknya daerah dan diberikannya pemekaran ilayah. Setelah dilakukan pemecahan Desa -elong menjadi Desa 2ir 3lubi yang diharapkan nantinya dapat melaksanakan berbagai pembangunan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. 2tas dasar itulah penulis mengadakan penelitian ntuk mengetahui apakah daerah yang dimekarkan tersebut mengalami perkembangan, dan kemajuan ataupun berupa kemunduran dari segi pembangunan sarana dan prasarana dalam menunjang pelayanan yang maksimal tersebut kepada masyarakat dan melakukan penilaian terhadap hasil yang telah dicapai pembentukan desa baik berupa potensi ilayah, pelayanan, kepada masyarakat dalam melaksanakan administrasi pemerintahan, dan sarana pendidikan serta pembangunan lain yang menunjang kehidupan masyarakat khususnya di Desa 2ir 3lubi sebagai objek dalam penelitian. Ditinjau dari segi pelayanan yang diberikan kepada masyarakat Desa 2ir 3lubi -ecamatan 4intan Pesisir sudah memenuhi standar pelayanan yang pada umunya. Selain didukung lokasinya yang dekat dengan kaasan -ecamatan, Desa 2ir 3lubi juga merupakan daerah yang sebenarnya sudah ada dengan jumlah penduduk 567 jia dan !85 -epala -eluarga dan dekat dengan Desa Induknya 7 yaitu Desa -elong, sebelum pembentukan desa ini dibentuk masyarakatnya sebagaian besar sudah berkembang dari segi mata pencaharian, pendidikan ataupun lainnya sehingga masyarakat ikut berpartisipasi dalam pelayanan yang diberikan agar dapat tepat sasaran sesuai dengan tujuan pembangunan yang diinginkan masyarakat desa tersebut. Desa 2ir 3lubi juga memiliki beberapa kegiatan dalam meningkatkan pemenuhan kebutuhan masyarakat dan yang bersifat memberdayakan masyarakat seperti kegiatan P--, kegiatan keagamaan, pelayanan administrasi kependudukan yang baik dan mudah dijangkau oleh arga karena kantor desanya berada tidak terlalu jauh dengan pusat pemukiman arga. Dari uraian diatas penulis tertarik untuk menelaah lebih dalam mengenai e9aluasi daerah baru yang merupakan hasil pemekaran Desa -elong dibentukan lagi satu menjadi Desa 2ir 3lubi yang ada di -ecamatan 4intan Pesisir -abupaten 4intan. :9aluasi yang dilakukan penulis bertujuan mengkaji seberapa besar hasil pemekaran dapat mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan serta dapat memberi panduan kepada para pelaksana kebijakan dalam hal ini pemerintah desa mengenai seberapa lancar perjalanan atau proses pemekaran ini diimplementasikan. 2tas dasar itulah penulis mengadakan penelitian dengan judul EVALUASI PEMEKARAN DESA AIR GLUBI KECAMATAN BINTAN PESISIR KABUPATEN BINTAN. B. Perumuan Maala! Setelah memahami uraian gejala dari latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan suatu masalah dalam usulan penelitian ini. 2dapun perumusan ; masalah dalam usulan penelitian ini adalah Bagaimana Evaluasi Pemekaran Desa Air Glubi Kecamatan Bintan Pesisir Kabupaten Bintan? C. Tu"uan #an Kegunaan Penel$t$an %. Tu"uan Penel$t$an a. (ntuk mengetahui 4agaimana :9aluasi Pemekaran Desa 2ir 3lubi -ecamatan 4intan Pesisir -abupaten 4intan. b. (ntuk mengetahui faktor-faktor penghambat dalam :9aluasi Pemekaran Desa 2ir 3lubi -ecamatan 4intan Pesisir -abupaten 4intan. &. Kegunaan Penel$t$an a. 2kademis / Diharapkan akan mampu menyumbang khasanah ilmiah dan kepustakaan di dalam penelitian ilmu-ilmu sosial dan politik khususnya bagi (ni9ersitas &aritim .aja 2li "aji serta diharapkan sebagai referensi atau masukan bagi instansi terkait. b. Praktis / Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi mahasisa dalam melengkapi kajian yang mengarah pada pengembangan ilmu pengetahuan serta menjadi bahan referensi bagi peneliti selanjutnya. D. Kerangka Te'r$t$ Sebelum membahas lebih jauh lagi mengenai Peran -epala Desa dalam Pembangunan &asyarakat Desa di Desa 2ir 3lubi, terlebih dahulu diperlukan suatu kerangka pemikiran yang kebenarannya tidak diragukan lagi. Sesuai dengan masalah yang dibahas di sini akan dikemukakan beberapa kerangka pemikiran dari para ahli / 8 %. E(alua$ Proses e9aluasi dimaksudkan untuk menguraikan dan memahami dinamika internal berjalannya suatu program, dimana proses e9aluasi selalu memerlukan deskripsi rinci tentang berjalannya suatu program. :9aluasi menurut "anafi dan 3untur dalam )urharjadmo %!++5<!17' adalah penilaian terhadap suatu permasalahan atau persoalan yang umumnyamenuju baik buruknya persoalan tersebut. Dalam kaitannya dalam program biasanya e9aluasi dilakukan dalam rangka mengukur kinerja dan efek atau program dalam mencapai tujuan tertentu. &enurut &ahmudi %!++7 /1+8' apabila e9aluasi dikaitkan terhadap pengukuran kinerja dan efek suatu program dalam mencapai tujuan yang ditetapkan maka sangat erat kaitannya dengan tercapainya outcame dan adanya impact dari suatu program. Outcame adalah hasil yang diharapkan atau diingginkan dicapai dari suatu program atau aktifitas yang dibandingkan dengan hasil yang diharapakan atau tujuan aal dari pelaksanaan program tersebut. Sedangkan impact dalam dampak berupa efek langsung dan tidak langsung atau konsekensi yang diakibatkan dari pencapaian tujuan program, yang diukur dengan membandingkan antara hasil program, yang diukur dengan membandingkan antara hasil program dengan perkiraan keadaan yang akan terjadi apabila program tersebut tidak ada. Selanjutnya menurut Palumbo dalam Parson %!++; / 7,6' e9aluasi dibedakan berdasarkan fungsinya yaitu / a. :9aluasi =ormatif :9aluasi yang dilakukan ketika program sedang diimplementasikan atau sedang berjalan, dimana memonitor bagaimana sebuah program dikelola atau diatur untuk menghasilkan umpan balik yang bisa berfungsi meningkatkan proses implementasi dan untuk memberi informasi yang 5 berguna kepada pemimpin program bagi perbaikan program. Penjelasan diatas dapat dikatakan baha e9aluasi sebagai alat untuk mengukur kinerja suatu program. b. :9aluasi Sumatif :9aluasi dilakukan pada akhir program selesai dilaksanakan dan merupakan fase dampak bagi pelaksanaan program, dimana untuk member informasi tentang manfaat atau kegunaan program. &embandingkan antara sebelum dan sesudah program tersebut berjalan dengan tujuan mengarah kepada keputusan tentang kelanjutan program. &enurut Dunn %!++$<;+5' dalam Publik Policy 2nalisis/ An Introduction menjelaskan baha e9aluasi merupakan salah satu dari proses ataupun siklus kebijakan publik setelah perumusan masalah kebijakan, implementasi kebijakan, dan monitoring atau pengaasan terhadap implementasi kebijakan. Selanjutnya, Dunn %!++$<;1+' menyatakan baha kriteria-kriteria e9aluasi kebijakan publik, yakni efektifitas, effisiensi, kecukupan, perataan, responsi9itas, dan ketepatan. Dari beberapa pengertian diatas dapat dikatakan pada dasarnya, e9aluasi kebijakan bertujuan untuk menilai apakah tujuan dari kebijakan yang dibuat dan dilaksanakan tersebut telah tercapai atau tidak. &. Pemer$nta!an Dalam penulisan ini, penulis mengemukakan beberapa teori dan konsep pemerintahan yang dijadikan acuan penulisan, dengan mengutip berapa buku tentang pemerintahan , adapun teori-teori tersebut menjurut para ahli. 6 &enurut )draha dalam Syafiie %!++$ / 1;$' pemerintahan adalah gejala sosial, artinya terjadi didalam hubungan agar anggota masyarakat, baik indi9idu maupun antar indi9idu dengan kelompok. &enurut Sumendar dalam Syafiie %!++$/ 1;$' pemerintahan sebagai badan yang penting dalam rangka pemerintahannya, pemerintah harus memperhatikan ketentraman ketertiban umum, tuntutan dan harapan serta pendapat rakyat, kebutuhan dan kepentingan masyrakat, pengaruh lingkungan, pengaturan, komunikasi, peran serta seluruh lapisan masyarakat, serta keberadaan legitimasi. Dari pendapat diatas dapat diketahui baha pemerintahan adalah suatu lembaga dan badan untuk melaksanakan urusan penyelenggaraan pemerintah atau )egara baik indi9idu atau dengan kelompok yang berhubungan dengan antar anggota masyarakat. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah desa dan 4adan Permusyaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat- istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam Sistem Pemerintahan )egara -esatuan .epublik Indonesia %PP.I )o. 8! *ahun !++7 tentang Desa'. ). Dea &enurut Peraturan Pemerintah )omor 8! *ahun !++7 tentang desa, disebut baha desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas- batas ilayah yang berenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan )egara -esatuan .epublik Indonesia. Desa bukanlah baahan -ecamatan, karena -ecamatan merupakan bagian dari perangkat daerah. 4erbeda dengan kelurahan. Desa memiliki hak 1+ mengatur ilayahnya lebih luas. )amun dalam perkembangannya, sebuah desa dapat diubah statusnya menjadi kelurahan. -eenangan desa adalah / a. &enyelenggarakan urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul desa. b. &enyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi keenangan -abupaten>-ota yang diserahkan pengaturannya kepada desa, yakni urusan pemerintahan yang secara langsung dapat meningkatkan pelayanan masyarakat. c. *ugas pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah Pro9insi, dan Pemerintah -abupaten>-ota. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan baha Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas ilayah yang berenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan, Desa bukanlah baahan -ecamatan, karena -ecamatan merupakan bagian dari perangkat daerah -abupaten>-ota, dan Desa bukan merupakan bagian dari perangkat daerah. E. K'ne* +*era$'nal (ntuk menghindari salah penafsiran terhadap beberapa pengertian, maka penulis membuat beberapa batasan pengertian yang digunakan dalam analisis lebih lanjut. Dalam konsep teori yang telah dijelaskan oleh Dunn %!++$<;1+', untuk melihat kriteria-kriteria dalam :9aluasi Pemekaran Desa 2ir 3lubi, maka konsep dan pengukurannya dapat dijelaskan sebagai berikut / 11 1. :fekti9itas adalah pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan. 0adi apabila tujuan tersebut telah dicapai, baru dapat dikatakan efektif. "al ini dapat dilihat dari indikator sebagai berikut / a. Pemerataan Pembangunan b. Pelayanan -epada &asyarakat !. :fisiensi, yaitu mengandung arti pelayanan hanya dibatasi pada hal-hal yang berkaitan langsung dengan pencapaian sasaran pelayanan dengan memperhatikan keterpaduan antara persyaratan dengan produk pelayanan yang berkaitan. :fisiensi dapat dilihat dari / a. bagaimana usaha mencapai pembangunan yang merata b. bagaimana usaha yang dilaksanakan untukmeningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. $. -ecukupan, merupakan suatu rumusan kebijakan untuk menjaab permasalahan masyarakat dan kepentingan masyarakat. Disini menyangkut masalah pelayanan dalam segala keperluan yang berhubungan dengan urusan pemerintah, dengan adanya pemekaran dapat menyelesaikan masalah. "al ini dapat dilihat dari sebagai berikut / a. bagaimana keadilan pembangunan yang dilaksanakan b. bagaimana pemberian pelayanan yang dilakukan. ,. Perataan, merupakan pembangunan yang dilaksanakan dapat semakin merata dan masyarakat dapat menikmati hasil pembangunan. Sampai sejauhmana biaya manfaat yang dapat dirasakan semua lapisan masyarakat dan dapat dilihat dari indikator / a. bagaimana manfaat hasil pembangunan yang dirasakan masyarakat b. bagaimana pemerataan pelayanan yang diberikan terhadap masyarakat. 7. .esponsi9itas, adalah tanggap terhadap keluhan masyarakat dan mampu memberikan apa yang dibutuhkan masyarakat pada saat ini. Indikator nya adalah / 1! a. Daya tanggap Pemerintah Desa dalam hal melaksanakan kebijakan pemekaran desa. ;. -etepatan, -etepatan suatu hasil yang diinginkan dapat ditemukan dan dikembangkan sehingga benar-benar berguna dalam memberikan pemecahan persoalan. "al ini dapat dilihat dari / a. pencapaian tujuan yang dihasilkan dapat memberikan manfaat untuk arga masyarakat. ,. Met'#e Penel$t$an %. -en$ Penel$t$an 0enis penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian bersifat Deskriptif dengan pendekatan -ualitatif. &enurut Sugiyono %!+1+<!6' ?&etode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.1 &. L'ka$ Penel$t$an @okasi yang menjadi tempat penelitian yaitu di Desa 2ir 3lubi -ecamatan 4intan Pesisisr -abupaten 4intan. 2dapun alasan pemilihan lokasi penelitian ini adalah baha Desa 2ir 3lubi merupakan salah satu daerah atau desa baru hasil pemekaran dari desa lain dalam -ecamatan 4intan Pesisir. "al ini sangat berpengaruh sekali dengan peran pemerintah desa dalam pembangunan masyarakat di desa. ). +."ek Penel$t$an Objek dalam penelitian ini adalah Desa 2ir 3lubi dan -epala Desa sebagai informasi kunci %Key informan '. Dan yang menjadi Informan 1$ dalam penelitian ini adalah &asyarakat Desa 2ir 3lubi yang berjumlah 17 Orang. /. Sum.er #an -en$ Data a. Data *r$mer. Data yang dikumpul dan diolah oleh perorangan %peneliti' langsung dari informan. .. Data ekun#er. Data yang diperoleh dari pihak kedua, yang telah dikumpulkan dan diolah. &. Tekn$k #an Alat Pengum*ul Data Dalam penelitian ini untuk melakukan pengumpulan data, fakta dan informasi di lapangan digunakan / a. #aancara Aaitu proses percakapan dengan maksud tertentu dan untuk mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, moti9asi, perasaan dan sebagainya, yang dilakukan secara dua pihak yaitu peaancara ( interview ) yang mengajukan pertanyaan dengan yang diaancarai. 2dapun alat pengumpulan data yang digunakan adalah Pedoman #aancara yaitu suatu catatan mengenai hal-hal yang akan ditanyakan kepada informan kunci agar dapat menegaskan atas 9ariasi jaaban responden. 1, b. Obser9asi Aaitu suatu teknik dengan melakukan peninjauan secara langsung ke lokasi penelitian. 2dapun alat yang digunakan dengan menggunakan daftar cheek list. ). Tekn$k Anal$a Data Dalam Penelitian ini peneliti menggunakan teknik triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Peneliti melakukan triangulasi dengan membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui aktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Pada metode triangulasi ini dapat diperoleh dengan berbagai cara yaitu / a. &embandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil aancara. b. &embandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi terbuka dan tertutup. c. &embandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang. d. &embandingkan hasil aancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. G. SISTIMATIKA PENULISAN 17 (ntuk menindak lanjuti dalam penulisan ini maka dibuat sistimatika sebagai berikut / Ba. I Pen#a!uluan Dalam bab ini berisikan @atar 4elakang, Perumusan &asalah *ujuan dan kegunaan Penelitian, -erangka *eoritis, -onsep Operasional, &etode Penelitian dan Sistematika Penulisan. Ba. II Lan#aan Te'r$t$0T$n"auan Putaka Dalam bab ini berisikan kumpulan teori-teori pendukung dari permasalahan dalam penelitian ini yang kebenarannya tidak diragukan lagi. Ba. III Gam.aran Umum L'ka$ Penel$t$an Dalam bab ini berisikan @etak 3eografis, keadaan alam @okasi penelitian, pembagian ilayah, -omposisi Penduduk, &ata Pencaharian Penduduk, Sarana Sosial :konomi Penduduk, Struktur Organisasi dan *ata -erja Pemerintahan Desa. Ba. IV Anal$a Data Dalam bab ini berisikan pembahasan permasalahan penelitian dengan memaparkan hasil penelitian secara terperinci mengenai indikator-indikator dari 9ariabel yang diteliti. Ba. V Penutu* Dalam bab ini berisikan -esimpulan dan Saran-saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan. DA,TAR PUSTAKA 1; Dunn, #, !++$, Pengantar Analisis Kebiakan Publik1 Aogyakarta / 3ajah &ada (ni9ersitas Press. &ahmudi, !++7, !anaemen Kinera "ektor Publik, Aogyakarta/ (PP 2&P A-P). )urharjadmo, #, !++5, #valuasi Implementasi Kebiakan Pendidikan "istem $anda di "ekolah Keuruan% 0urnal Spirit Publik, , %!', !17. Parson, #ayne, !++;. Publik Policy% Pengantar &eori dan Praktik Analisis Kebiakan. 0akarta / -encana Prenada &edia 3roup. Saragi, *umpal P, !++,, !ewuudkan Otonomi !asyarakat 'esa% 0akarta / BC. Bipruy Sugiyono. !+1+. !etode Penelitian Administrasi% 4andung/ 2lfabeta Syafiie, Inu -encana, !++7. Pengantar Ilmu Pemerintahan. 4andung/ P* .efika 2ditama. #ijaya, 2di, !++$, Kebiakan Pembanguan 'aerah 'alam era Otonomi, 0akarta / P!:-@IPI. D'kumen 2 (ndang-undang Otonomi Daerah )o $! *ahun !++, Pemerintah Daerah Peraturan Pemerintah .epublik Indonesia )o 8! *ahun !++7 *entang Desa