Anda di halaman 1dari 13

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR

NOMOR .... TAHUN 2020

TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN ACEH TIMUR
TAHUN 2020-2040

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG

ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

BUPATI ACEH TIMUR

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 10


ayat (4) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014
tentang Perindustrian, perlu membentuk
Peraturan Daerah tentang Rencana
Pembangunan Industri tingkat Kabupaten/Kota ;
b. bahwa berdasarkan konsideran menimbang
huruf a, maka dipandang perlu membentuk
Qanun Kabupaten Aceh Timur tentang Rencana
Pembangunan Industri Kabupaten Aceh Timur.

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar


Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor
104, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2013);
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah
Istimewa Aceh (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 172, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3893) ;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421) ;
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Page 1 of 13
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4438) ;
6. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang
Pemerintahan Aceh (lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 62, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4633) ;
7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4725) ;
8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234) ;
9. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perindustrian (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5492);
10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);
11, Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4833);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009


tentang Kawasan Industri (Lembaran Negara

Page 2 of 13
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4987);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015
tentang Rencana Induk Pembangunan Industri
Nasional Tahun 2015-2035 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 46,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5671);
14. Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008
tentang Kebijakan Industri Nasional;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun
2015 tentang Pembentukan Produk Hukum
Daerah;
16. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 110/M-
IND/PER/12/2015 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Pembangunan Industri
Provinsi dan Rencana Pembangunan Industri
Kabupaten/Kota;
17. Qanun Aceh Nomor 19 Tahun 2013 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Aceh Tahun 2013 –
2023 (Lembaran Aceh Tahun 2014 Nomor 9,
Tambahan Lembaran Aceh Nomor 62) ;
18. Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 5 Tahun
2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP) Kabupaten Aceh Timur Tahun
2008-2028 (Lembaran Daerah Kabupaten Aceh
Timur Tahun 2008 Nomor 5) ;
19. Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 10 Tahun
2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Aceh Timur Tahun 2012-2032
(Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur Tahun
2013 Nomor 10) ;
20. Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 4 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Aceh Timur
(Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur Tahun
2016 Nomor 4) ;
21. Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 6 Tahun
2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Kabupaten Aceh Timur Tahun 2017-
2022 (Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur
Tahun 2018 Nomor 6) ;

Dengan Persetujuan Bersama

Page 3 of 13
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT KABUPATEN ACEH TIMUR
Dan
BUPATI ACEH TIMUR

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : QANUN TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN


INDUSTRI KABUPATEN ACEH TIMUR TAHUN 2020-
2040

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Qanun yang dimaksud dengan :


1. Pemerintah Daerah Kabupaten yang selanjutnya
disebut dengan Pemerintah Kabupaten adalah
unsur penyelenggara Pemerintahan Kabupaten
Aceh Timur yang terdiri Bupati dan perangkat
daerah Kabupaten Aceh Timur .
2. Bupati adalah Bupati Aceh Timur.
3. Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten yang
selanjutnya disingkat DPRK adalah Dewan
Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Timur.
4. Perangkat daerah adalah unsur pembantu Bupati
dalam penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten
Aceh Timur yang terdiri dari Sekretariat Daerah,
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten
Aceh Timur, Dinas, Badan, dan Lembaga
Keistimewaan Aceh Timur.
5. Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi
yang mengolah bahan baku dan/atau
memanfaatkan sumber daya industri sehingga
menghasilkan barang yang mempunyai nilai
tambah atau manfaat lebih tinggi, termasuk jasa
industri.
6. Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional,
yang selanjutnya disingkat RIPIN adalah pedoman
bagi Pemerintah dan pelaku Industri dalam
perencanaan dan pembangunan Industri.
7. Rencana Pembangunan Industri Kabupaten Aceh
Timur Tahun 2020-2040 yang selanjutnya disebut

Page 4 of 13
RPIK 2020-2040 adalah dokumen perencanaan
yang menjadi acuan dalam pembangunan industri
di Kabupaten Aceh Timur.
8. Program Pembangunan Industri Kabupaten Aceh
Timur adalah instrumen kebijakan berisi kegiatan
yang bersifat lintas sektoral dan diperlukan dalam
pembangunan industri di Kabupaten Aceh Timur.

BAB II
MAKSUD, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP

Pasal 2

Maksud dibentuknya Qanun ini adalah :


a. pedoman dalam penyusunan regulasi
pembangunan industri bagi perangkat daerah dan
pelaku industri, pengusaha dan/atau industri
terkait ; dan
b. pedoman bagi peran serta masyarakat dalam
pembangunan industri unggulan Kabupaten Aceh
Timur.

Pasal 3

Tujuan Qanun ini dibentuk untuk :


a. mewujudkan kebijakan pembangunan industri
nasional di tingkat daerah ;
b. menentukan sasaran, strategi dan rencana aksi
pembangunan industri unggulan kabupaten ;
c. mewujudkan Industri Daerah yang unggul,
mandiri, berdaya saing dan berwawasan
lingkungan ;
d. mewujudkan pemerataan pembangunan Industri
Unggulan Kabupaten Aceh Timur guna
memperkuat dan memperkukuh ketahanan
nasional; dan
e. meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan
masyarakat daerah secara berkeadilan.

Pasal 4

Page 5 of 13
Ruang lingkup pengaturan dalam qanun kabupaten
ini meliputi :
a. kewenangan pemerintah kabupaten ;
b. industri unggulan kabupaten ;
c. RPIK 2020 – 2040 ;
d. Pelaksanaan; dan
e. Pembinaan dan pengawasan.

BAB III
KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN

Pasal 5

(1) Pemerintah Kabupaten sesuai dengan


kewenangannya bertanggungjawab atas
pencapaian tujuan Pembangunan Industri
Daerah;
(2) Kewenangan Pemerintah Kabupaten sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) meliputi :
a. Perencanaan Pembangunan Kawasan
Industri ;
b. Penyediaan infrastruktur Industri ;
c. Pemberian kemudahan data dan informasi
pada wilayah Daerah yang diperuntukkan bagi
Pembangunan Kawasan Industri ;
d. Pelayanan terpadu satu pintu sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan ;
e. Penataan Industri untuk berlokasi di Kawasan
Industri ;
f. Pengawasan pelaksanaan Pembangunan
Kawasan Industri .

Pasal 6

Pemerintah Kabupaten sesuai dengan kewenangannya


menjamin ketersediaan :
a. Infrastruktur Industri; dan
b. Infrastruktur penunjang.

BAB IV
INDUSTRI UNGGULAN DAERAH

Page 6 of 13
Pasal 7

(1) Industri unggulan daerah yang dikembangkan


untuk menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi
daerah dan merupakan komoditi utama Daerah,
yaitu :
a. Industri pengolahan sawit ;
b. Industri pengolahan perikanan ;
c. Industri pengolahan minyak dan gas bumi ;
(2) Selain industri unggulan daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), di Kabupaten dapat
dikembangkan industri unggulan bangkitan yang
dinilai potensial dan merupakan unggulan
Kabupaten Aceh Timur.
(3) Pengembangan industri unggulan kabupaten
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dijabarkan dalam RPIK.

BAB V
SISTEMATIKA RPIK KABUPATEN ACEH TIMUR

Pasal 8

Rencana Pembangunan Industri Kabupaten


ditetapkan untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun,
yaitu RPIK 2020-2040.

Pasal 9

(1) RPIK 2020-2040 sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 8, tercantum dalam lampiran yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Qanun Kabupaten ini.
(2) Sistematika RPIK 2020-2040 sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:

BAB I : PENDAHULUAN ;
BAB II : GAMBARAN KONDISI DAERAH
TERKAIT PEMBANGUNAN INDUSTRI

Page 7 of 13
BAB III : VISI DAN MISI PEMBANGUNAN
DAERAH, SERTA TUJUAN DAN
SASARAN PEMBANGUNAN INDUSTRI
KABUPATEN
BAB IV : STRATEGI DAN PROGRAM
PEMBANGUNAN INDUSTRI
KABUPATEN ; dan
BAB V : PENUTUP.

BAB VI
PELAKSANAAN

Pasal 10
RPIK 2020-2040 sejalan dengan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
serta merupakan pedoman bagi Pemerintah
Kabupaten, dan pelaku industri dalam perencanaan
dan pembangunan industri di Daerah.

Pasal 11

(1) Pemerintah Kabupaten bertanggungjawab


terhadap pelaksanaan program pembangunan
industri .
(2) Dalam melaksanakan program pembangunan
indsustri sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Pemerintah Kabupaten dapat bekerja sama
dengan pemangku kepentingan .
(3) Penyelenggaraan kerjasama sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2) mengacu pada peraturan
perundang-undangan terkait.

Pasal 12

(1) Pengembangan Industri Unggulan Kabupaten


harus memberi manfaat bagi kesejahteraan
masyarakat .
(2) Pemerintah Kabupaten memfasilitasi sarana dan
prasarana pendukung pembangunan industri
Kabupaten.

Page 8 of 13
(3) Pemerintah Kabupaten menyiapkan sumber daya
manusia untuk masyarakat setempat dalam
upaya akses kesempatan kerja pada Industri
Unggulan Kabupaten.
(4) Pemerintah Kabupaten mendorong kemitraan
usaha industri unggulan kecil dan menengah
dengan industri unggulan skala sedang dan besar.

BAB VII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 13

(1) Bupati membuat laporan kepada Gubernur 1


(satu) kali dalam setahun atas pelaksanaan RPIK
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Kabupaten sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
(2) Laporan pelaksanaan sebagaimana dimaksud
pada aya (1) paling sedikit meliputi pertumbuhan
industri, konstribusi sektor industri terhadap
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),
penyerapan tenaga kerja sektor industri, realisasi
investasi sektor industri dan langkah penyelesaian
sektor industri.

Pasal 14

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembinaan,


pengawasan, dan evaluasi pelaksanaan RPIK 2020-
2040 diatur dengan Peraturan Bupati.

Pasal 15

RPIK 2020-2040 dapat ditinjau kembali setiap 5 (lima)


tahun.

BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP

Page 9 of 13
Pasal 16
Qanun ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Qanun ini dengan penempatannya
dalam Lembaran Kabupaten Aceh Timur.

Ditetapkan di IDI
Pada tanggal …………………. 2020M
…………………. 1441H

BUPATI ACEH TIMUR,

HASBALLAH BIN M. THAIB


Diundangkan di IDI
Pada tanggal ………………… 2020M
…………………. 1441H

SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN ACEH TIMUR,

M. IKHSAN AHYAT

LEMBARAN KABUPATEN ACEH TIMUR TAHUN 2020, NOMOR …..

PENJELASAN

Page 10 of 13
ATAS
QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR
NOMOR .... TAHUN 2020

TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN ACEH TIMUR
TAHUN 2020-2040

I. UMUM
Merujuk pada ketentuan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014
tentang Perindustrian telah meletakkan industri sebagai salah satu pilar
ekonomi dan memberikan peran yang cukup besar kepada pemerintah dan
pemerintah daerah untuk mendorong kemajuan industri nasional secara
terencana. Peran tersebut diperlukan dalam mengarahkan perekonomian
nasional untuk tumbuh lebih cepat dan mengejar ketertinggalan dari
negara lain yang lebih dahulu maju.
Kabupaten Aceh Timur memiliki beberapa sektor komoditas
unggulan baik sector pertanin, perkebunan dan perikanan. Selain itu
sektor unggulan bangkitan juga perlu diperhatikan pengembangannya
sehingga dapat mengembangkan perekonomian daerah dan dapat dijadikan
sebagai komoditi utama daerah.
Dalam rangka memperkuat dan memperjelas peran pemerintah
daerah dalam pembangunan industri nasional, perlu disusun perencanaan
pembangunan industri kabupaten yang sistematis, komprehensif, dan
futuristik dalam wujud Rencana Pembangunan Industri Kabupaten Aceh
Timur Tahun 2020-2040.
Penyusunan RPIK Kabupaten Aceh Timur 2020-2040 mengacu pada
Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) dan Kebijakan
Industri Nasional (KIN). RPIK 2020-2040 disusun dengan memperhatikan:
potensi sumber daya industri daerah; Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten dan/atau Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten; dan
keserasian dan keseimbangan dengan kebijakan pembangunan Industri di
kabupaten serta kegiatan sosial ekonomi dan daya dukung lingkungan di
Kabupaten Aceh Timur.
Penyusunan RPIK Kabupaten Aceh Timur 2020-2040, selain
dimaksudkan untuk melaksanakan amanat ketentuan Pasal 10 ayat (4)
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian juga
dimaksudkan untuk mempertegas keseriusan Pemerintah Kabupaten Aceh
Timur dalam mewujudkan tujuan penyelenggaraan perindustrian, yaitu:
a. Mewujudkan industri nasional sebagai pilar dan penggerak
perekonomian nasional;
b. Mewujudkan kedalaman dan kekuatan struktur industri;

Page 11 of 13
c. Mewujudkan industri yang mandiri, berdaya saing, dan maju, serta
berbasis kearifan lokal;
d. Mewujudkan kepastian berusaha, persaingan yang sehat, serta
mencegah pemusatan atau penguasaan industri oleh satu kelompok
atau perseorangan yang merugikan masyarakat;
e. Membuka kesempatan berusaha dan perluasan kesempatan kerja;
f. Mewujudkan pemerataan pembangunan industri keseluruh wilayah
Indonesia guna memperkuat dan memperkukuh ketahanan nasional;
dan
g. Meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara
berkeadilan.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1
Cukup jelas.

Pasal 2
Cukup jelas.

Pasal 3
Cukup jelas.

Pasal 4
Cukup jelas.

Pasal 5
Cukup jelas.

Pasal 6
Huruf a
Yang dimaksud dengan “infrastruktur industri” paling
sedikit meliputi jaringan energi dan kelistrikan, jaringan
telekomunikasi, jaringan sumber daya air dan jaminan
pasokan air baku, sanitasi dan jaringan transportasi.

Huruf b
Yang dimaksud dengan “infrastruktur penunjang” paling
sedikit meliputi perumahan, pendidikan dan pelatihan,
penelitian, pengembangan, kesehatan, pemadam
kebakaran dan tempat tempat pembuangan sampah.

Pasal 7
Ayat (1)

Page 12 of 13
Industri utama yang dikembangkan untuk menjadi penggerak
pertumbuhan ekonomi daerah merupakan industri turunan
atau industri hilir yang berkaitan langsung dengan industri
hulu dan industri antara dari komoditi unggulan Kabupaten
baik dalam skala besar, menengah dan kecil.
Ayat (2)
Industri unggulan bangkitan atau Industri lain yang potensial
dan merupakan unggulan kabupaten seperti komoditas
tertentu dari sumber daya alam baik yang dapat diperbaharui
maupun yang tidak dapat diperbaharui, industri kreatif,
industri berbasis IT, berbasis seni dan budaya, dan
sebagainya dapat didorong dan difasilitasi oleh Pemerintah
Kabupaten.
Ayat (3)
Cukup jelas.

Pasal 8
Cukup jelas.

Pasal 9
Cukup jelas.

Pasal 10
Cukup jelas.

Pasal 11
Cukup jelas.

Pasal 12
Cukup jelas.

Pasal 13
Cukup jelas.

Pasal 14
Cukup jelas.

Pasal 15
Cukup jelas.

Pasal 16
Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR ....

Page 13 of 13

Anda mungkin juga menyukai