TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN ACEH TIMUR
TAHUN 2020-2040
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG
Page 1 of 13
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4438) ;
6. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang
Pemerintahan Aceh (lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 62, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4633) ;
7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4725) ;
8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234) ;
9. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perindustrian (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5492);
10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);
11, Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4833);
Page 2 of 13
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4987);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015
tentang Rencana Induk Pembangunan Industri
Nasional Tahun 2015-2035 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 46,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5671);
14. Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008
tentang Kebijakan Industri Nasional;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun
2015 tentang Pembentukan Produk Hukum
Daerah;
16. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 110/M-
IND/PER/12/2015 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Pembangunan Industri
Provinsi dan Rencana Pembangunan Industri
Kabupaten/Kota;
17. Qanun Aceh Nomor 19 Tahun 2013 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Aceh Tahun 2013 –
2023 (Lembaran Aceh Tahun 2014 Nomor 9,
Tambahan Lembaran Aceh Nomor 62) ;
18. Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 5 Tahun
2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP) Kabupaten Aceh Timur Tahun
2008-2028 (Lembaran Daerah Kabupaten Aceh
Timur Tahun 2008 Nomor 5) ;
19. Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 10 Tahun
2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Aceh Timur Tahun 2012-2032
(Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur Tahun
2013 Nomor 10) ;
20. Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 4 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Aceh Timur
(Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur Tahun
2016 Nomor 4) ;
21. Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 6 Tahun
2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Kabupaten Aceh Timur Tahun 2017-
2022 (Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur
Tahun 2018 Nomor 6) ;
Page 3 of 13
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT KABUPATEN ACEH TIMUR
Dan
BUPATI ACEH TIMUR
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Page 4 of 13
RPIK 2020-2040 adalah dokumen perencanaan
yang menjadi acuan dalam pembangunan industri
di Kabupaten Aceh Timur.
8. Program Pembangunan Industri Kabupaten Aceh
Timur adalah instrumen kebijakan berisi kegiatan
yang bersifat lintas sektoral dan diperlukan dalam
pembangunan industri di Kabupaten Aceh Timur.
BAB II
MAKSUD, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Page 5 of 13
Ruang lingkup pengaturan dalam qanun kabupaten
ini meliputi :
a. kewenangan pemerintah kabupaten ;
b. industri unggulan kabupaten ;
c. RPIK 2020 – 2040 ;
d. Pelaksanaan; dan
e. Pembinaan dan pengawasan.
BAB III
KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN
Pasal 5
Pasal 6
BAB IV
INDUSTRI UNGGULAN DAERAH
Page 6 of 13
Pasal 7
BAB V
SISTEMATIKA RPIK KABUPATEN ACEH TIMUR
Pasal 8
Pasal 9
BAB I : PENDAHULUAN ;
BAB II : GAMBARAN KONDISI DAERAH
TERKAIT PEMBANGUNAN INDUSTRI
Page 7 of 13
BAB III : VISI DAN MISI PEMBANGUNAN
DAERAH, SERTA TUJUAN DAN
SASARAN PEMBANGUNAN INDUSTRI
KABUPATEN
BAB IV : STRATEGI DAN PROGRAM
PEMBANGUNAN INDUSTRI
KABUPATEN ; dan
BAB V : PENUTUP.
BAB VI
PELAKSANAAN
Pasal 10
RPIK 2020-2040 sejalan dengan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
serta merupakan pedoman bagi Pemerintah
Kabupaten, dan pelaku industri dalam perencanaan
dan pembangunan industri di Daerah.
Pasal 11
Pasal 12
Page 8 of 13
(3) Pemerintah Kabupaten menyiapkan sumber daya
manusia untuk masyarakat setempat dalam
upaya akses kesempatan kerja pada Industri
Unggulan Kabupaten.
(4) Pemerintah Kabupaten mendorong kemitraan
usaha industri unggulan kecil dan menengah
dengan industri unggulan skala sedang dan besar.
BAB VII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 13
Pasal 14
Pasal 15
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Page 9 of 13
Pasal 16
Qanun ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Ditetapkan di IDI
Pada tanggal …………………. 2020M
…………………. 1441H
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN ACEH TIMUR,
M. IKHSAN AHYAT
PENJELASAN
Page 10 of 13
ATAS
QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR
NOMOR .... TAHUN 2020
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN ACEH TIMUR
TAHUN 2020-2040
I. UMUM
Merujuk pada ketentuan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014
tentang Perindustrian telah meletakkan industri sebagai salah satu pilar
ekonomi dan memberikan peran yang cukup besar kepada pemerintah dan
pemerintah daerah untuk mendorong kemajuan industri nasional secara
terencana. Peran tersebut diperlukan dalam mengarahkan perekonomian
nasional untuk tumbuh lebih cepat dan mengejar ketertinggalan dari
negara lain yang lebih dahulu maju.
Kabupaten Aceh Timur memiliki beberapa sektor komoditas
unggulan baik sector pertanin, perkebunan dan perikanan. Selain itu
sektor unggulan bangkitan juga perlu diperhatikan pengembangannya
sehingga dapat mengembangkan perekonomian daerah dan dapat dijadikan
sebagai komoditi utama daerah.
Dalam rangka memperkuat dan memperjelas peran pemerintah
daerah dalam pembangunan industri nasional, perlu disusun perencanaan
pembangunan industri kabupaten yang sistematis, komprehensif, dan
futuristik dalam wujud Rencana Pembangunan Industri Kabupaten Aceh
Timur Tahun 2020-2040.
Penyusunan RPIK Kabupaten Aceh Timur 2020-2040 mengacu pada
Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) dan Kebijakan
Industri Nasional (KIN). RPIK 2020-2040 disusun dengan memperhatikan:
potensi sumber daya industri daerah; Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten dan/atau Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten; dan
keserasian dan keseimbangan dengan kebijakan pembangunan Industri di
kabupaten serta kegiatan sosial ekonomi dan daya dukung lingkungan di
Kabupaten Aceh Timur.
Penyusunan RPIK Kabupaten Aceh Timur 2020-2040, selain
dimaksudkan untuk melaksanakan amanat ketentuan Pasal 10 ayat (4)
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian juga
dimaksudkan untuk mempertegas keseriusan Pemerintah Kabupaten Aceh
Timur dalam mewujudkan tujuan penyelenggaraan perindustrian, yaitu:
a. Mewujudkan industri nasional sebagai pilar dan penggerak
perekonomian nasional;
b. Mewujudkan kedalaman dan kekuatan struktur industri;
Page 11 of 13
c. Mewujudkan industri yang mandiri, berdaya saing, dan maju, serta
berbasis kearifan lokal;
d. Mewujudkan kepastian berusaha, persaingan yang sehat, serta
mencegah pemusatan atau penguasaan industri oleh satu kelompok
atau perseorangan yang merugikan masyarakat;
e. Membuka kesempatan berusaha dan perluasan kesempatan kerja;
f. Mewujudkan pemerataan pembangunan industri keseluruh wilayah
Indonesia guna memperkuat dan memperkukuh ketahanan nasional;
dan
g. Meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara
berkeadilan.
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas.
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
Cukup jelas.
Pasal 6
Huruf a
Yang dimaksud dengan “infrastruktur industri” paling
sedikit meliputi jaringan energi dan kelistrikan, jaringan
telekomunikasi, jaringan sumber daya air dan jaminan
pasokan air baku, sanitasi dan jaringan transportasi.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “infrastruktur penunjang” paling
sedikit meliputi perumahan, pendidikan dan pelatihan,
penelitian, pengembangan, kesehatan, pemadam
kebakaran dan tempat tempat pembuangan sampah.
Pasal 7
Ayat (1)
Page 12 of 13
Industri utama yang dikembangkan untuk menjadi penggerak
pertumbuhan ekonomi daerah merupakan industri turunan
atau industri hilir yang berkaitan langsung dengan industri
hulu dan industri antara dari komoditi unggulan Kabupaten
baik dalam skala besar, menengah dan kecil.
Ayat (2)
Industri unggulan bangkitan atau Industri lain yang potensial
dan merupakan unggulan kabupaten seperti komoditas
tertentu dari sumber daya alam baik yang dapat diperbaharui
maupun yang tidak dapat diperbaharui, industri kreatif,
industri berbasis IT, berbasis seni dan budaya, dan
sebagainya dapat didorong dan difasilitasi oleh Pemerintah
Kabupaten.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Cukup jelas.
Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
Cukup jelas.
Page 13 of 13