Anda di halaman 1dari 50

PERENCANAAN

PARTISIPASI
BERSPEKTIF GENDER

BY: ENY IRAWATI, S.ST, MKM


PENGERTIAN

Partisipasi adalah keterlibatan sukarela


oleh masyarakat dalam perubahan yang
di tentukannya sendiri.
Partisipasi adalah keterlibatan
masyarakat dalam pembangunan diri,
kehidupan dan lingkungan mereka.
PRINSIP-PRINSIP PARTISIPASI

a. Mengutamakan masyarakat
b. Berbasis pengetahuan masyarakat
c. Melibatkan perempuan
TIPOLOGI/TINGKAT PARTISIPASI

8 = mendorong/mempercepat terjadinya
perubahan
7 = mobilisasi diri sendiri
6 = terlibat dalam suatu pekerjaan bersama dan
saling mendorong satu sama lain
5 = terlibat dalam bekerja
4 = terlibat untuk memberikan dukungan materi
3 = terlibat dalam konsultasi
2 = terlibat dalam memberikan informasi
1 = terlibat tapi pasif
KEUNTUNGAN DARI PARTISIPASI

1. Memperoleh capaian lebih dengan


biaya relatif rendah
2. Menarik secara politis
3. Usulan menarik secara ekonomi
4. Membawa keuntungan
5. Mempromosikan sumber daya manusia
6. Meningkatkan proses desentralisasi
7. Percaya diri dan menghargai
kemampuan diri sendiri
8. Pembebasan dari ketakutan
KEUNTUNGAN DARI PARTISIPASI

9. Latihan dan keterampilan


10. Kepedulian dan informasi
11. Membangun hubungan
12. Pengakuan dan status sosial
13. Memiliki nilai hiburan
14. Kepercayaan dan saling memberi
MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS54
15. Persatuan
16. Kepemilikan kelompok
17. Jaringan dan hubungan
18. Melihat gambar yang labih besar
KENDALA DALAM PROSES PARTISIPASI

1. faktor struktual
2. faktor administrasi
3. faktor social budaya
PARTICIPATORY
RURAL APPRAISAL
(PRA)
PRA
(PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL )

PRA (Participatory Rural Appraisal = pengkajian


pedesaan secara partisipatif) mulai di
kembangkan awal dasawarsa 1990-an
olehRobert Chambers, didefinisikan sebagai
“sekumpulan pendekatan dan metode yang
mendorong masyarakat pedesaan untuk
turut serta meningkatkan dan menganalisis
pengetahuan mereka mnegenai hidup dan
kondisi mereka sendiri, agar dapat membuat
rencana dan tindakan”.
PRINSIP DALAM P.R.A :

1. Mengutamakan yang terabaikan ( keperpihakan )


2. Pemberdayaan masyarakat
3. Masyarakat sebagai perilaku, sebaiknya “orang luar” hanyalah
fasilitator
4. Saling belajar dan menghargai perbedaan
5. Santai dan informal
6. Triangulasi ( check and re-chek )
7. Mengoptimalkan hasil
8. Orientasi praktis ( implementasi )
9. Keberlanjutan dan selang waktu
10. Belajar dari kesalahan
11. Terbuka
METODE P.R.A

a. Penelusuran Sejarah Desa


b. Pembuatan Bagan Perubahan dan Kecenderungan
c. Pembuatan Kalender Musim
d. Pembuatan Peta Desa
e. Penelusuran Lokasi Desa ( Transect )
f. Pembuatan Ganbar Kebun
g. Pengkajian Lembaga Desa ( Diagram Venn )
h. Pengkajian Mata Pecaharian Desa
Wawancara Semi Terstruktur / Wawancara Keluarga Petani
A. PENELUSURAN SEJARAH DESA

Teknik ini dipergunakan untuk


mengungkapkan kembali
sejarah masyarakat di suatu
lokasi tertentu berdasarkan
penuturan masyrakat sendiri
JENIS INFORMASI YANG DI KAJI :
Sejarah terbentuknya pemukiman,asal usul
1.
penduduk ,perkembangan jumlah penduduk
dan berbagai peristiwa yang berkenaan
dengan itu.
2. Keberadaan dan pengelola SDA
3. Perubahan – perubahan dalam status
pemilikan,penguasaan dan pemanfaatan
tanah.
4. Pengenalan dan penanaman jenis tanaman
baru dan penerapan teknologi lainnya
5. Terjadinya wabah penyakit.
JENIS INFORMASI YANG DI KAJI :
6. Tanggapan masyrakat atas berbagai
masukan dan kegiatan pembinaan yang
telah dilakukan serta masalah – masalah
yang dihadapi dan berbagai alternatif
pemecahannya, pengalaman masyarakat
dalam mengatasi masalah tersebut.
7. Pembangunan sarana dan prasarana
penunjang (jalan,sekolah,saluran
irigasi,puskesmas,dan lain – lain).
8. Sejarah organisasi desa dan sistem
pengorganisasian tersebut
9. Topik – topik lain yang sesuai.
TUJUAN KAJIAN SEJARAH DESA :

1. Memfasilitasi masyarakat agar


mengungkapkan pemahamannya tentang
keadaan mereka di masa kini, dengan
mengkaji latar belakang masa lalu.
2. Memfasilitasi masyarakat untuk mengkaji
perubahan – perubahan yang terjadi di
masyarakat dan masalah yang terjadi karena
perubahan serta bagaimana solusinya.
3. Memfasilitasi masyarakat untuk mengkaji
hubungan sebab akibat antara berbagai
kejadian dalam sejarah kehidupan mereka
MANFAAT KAJIAN SEJARAH DESA :

1. Bagi orang dalam : memiliki potensi


untuk memperkuat kesadaran
masyarakat akan keberadaan dirinya.
2. Bagi orang luar : memberikan
pemahaman dan wawasan tentang
masyrakat tersebut.
C. PEMBUATAN KALENDER MUSIM

Teknik penyusunan kalender musim adalah


teknik PRA yang memfasilitasi pengkajian
kegiatan – kegiatan dan keadaan yang
terjadi berulang dalam suatu kurun waktu
tertentu (musiman) dalam kehidupan
masyarakat. Kegiatan-kegiatan itu
dituangkan dalam kalender kegiatan atau
keadaan-keadaan dalam jarak waktu 1
tahun musim ( 12 bulan ).
JENIS INFORMASI KAJIAN

1. Penanggalan atau sistem kalender yang dipakai oleh masyarakat.


2. Iklim,cuaca,hujan,ketersediaan air.
3. Pola tanam / panen, biaya pertanian, hasil pertanian dan tingkat
produksi.
4. Ketersediaan pangan dan pakan ternak terutama pada masa
paceklik.
5. Ketersediaan tenaga kerja.
6. Musim kerja kekota pada masa paceklik.
7. Masalah hama dan penyakit tanaman / ternak.
8. Pola pengeluaran (konsumsi,produksi,investasi).
9. Kegiatan social,adat, agama.
10. Dan sebagainya
TUJUAN KAJIAN KALENDER MUSIM :

1. Mendapatkan gambaran
mengenai pola kegiatan dan pola
pembagian kerja masyarakat
memunculkan berbagai pemikiran
tentang keadaan usaha mereka
sendiri terutama usaha pertanian.
2. Informasi yang diperoleh dapat
menjadi masukan untuk
perencanaan program.
PEMBUATAN PETA DESA
Pemetaan adalah teknik PRA yang
digunakan untuk memfasilitasi diskusi
mengenai keadaan wilayah desa
tersebut beserta lingkungannya.
Keadaan itu digambarkan dalam satu
sketsa atau peta desa.
CARA-CARA YANG DAPAT DILAKUKAN DALAM
PEMETAAN ADALAH :

1. Pemetaan diatas tanah


2. Pemetaan diatas kertas
3. Pembuatan model atau
maket
JENIS INFORMASI KAJIAN :

Peta sumber daya desa ( umum )


 Peta sumber daya alam desa
 Peta khusus ( topical )
SUMBER INFORMASI:

1. Untuk pemetaan umum dapat diambil


dari masyarakat umum, tua, Muda,
laki-laki, perempuan, kaya, miskin dsb.
2. Untuk peta khusus: perlu sumber
informasi tertentu.
3. Berbagai jenis peta di kantor desa dan
data lain sebagai data sekunder.
TUJUAN KAJIAN:

Memfasilitasi masyarakat untuk


mengungkapkan berbagai keadaan desa dan
lingkungannya sendiri ( lokasi sumber daya,
batas-batas wilayah, jenis-jenis sumber daya
yang ada baik masalah maupun potensinya.
2. Memfasilitasi masyarakat untuk mengkaji
perubahan keadaan yang yerjadi dari sumber
daya mereka sendiri tentang sebab akibat
dari perubahan tersebut.
MANFAAT PEMETAAN:
1. Masyarakat dapat merenungkan dan pemikiran
kembali desanya dan merencanakan arah
perubahan.
2. Memahami cara berfikir masyarakat yang telah hidup
turun temurun di suatu wilayah termasuk berbagai
kejadian, masalah, hambatan, dan sumber daya
yang ada.
3. Dapat menimbulkan partisipasi yang baik dari
berbagai lapisan masyarakat.
4. Pemetaan untuk pengenalan tata batas yang
seringkali menjadi sumber konflik di masyarakat.
5. Pemetaan dapat menjadi dasar untuk penggalian
informasi dengan teknik-teknik PRA lainya.
6. Menjadi dasar perencanaan program juga untuk
keperluan evaluasi
PENGERTIAN

Secara harfiah transect berarti gambaran irisan


muka bumi. Teknik ini digunakan untuk
melakukan pengamatan langsung lingkungan
dan sumber daya masyarakat dengan cara
berjalan menelusuri wilayah desa mengikuti
suatu lintasan tertentu yang disepakati. Hasil
pengamatan tersebut kemudian dituangkan
dalam suatu bagian atau gambar irisan muka
bumi.
JENIS-JENIS TRANSECT BERDASARKAN JENIS
INFORMASI ( TOPIC KAJIAN )

1. Transect sumber daya desa


( umum ).
2. Transect sumber daya alam.
3. Transect topic-topik lain misalnya
sarana kesehatan, kondisi kesehatan,
pengelolaan air, irigasi dsb.
JENIS TRANSECT BERDASARKAN LINTASAN:

1. Transect lintasan garis lurus: berjalan mengikuti garis


lurus atau jalan utama di wilayah pertanian atau
wilayah yang diamati.
2. Transect bukan garis lurus: berjalan mengabaikan
lintasan yang ada.
3. Pengamatan ditentukan oleh letak lokasi atau tempat
yang sudah ditentukan sebelumnya.
4. Transect lintasan saluran air ( sumber air ): mengikuti
aliran air secara sistematis unruk mengikuti aliran air
atau tepian sungai.
PENGKAJIAN LEMBAGA DESA
( DIAGRAM VENN )
Teknik ini bertujuan untuk melakukan kajian
terhadap hubungan antar masyarakat
dengan lembaga-lembaga yang terdapat di
lingkungannya. Hasil kajian dituangkan
dalam diagram Venn (diagram lingkaran )
yangakan menunjukan besarnya manfaat,
pengaruh dan dekatnya hubungan suatu
lembaga dengan masyarakat.
INFORMASI YANG DIKAJI ADALAH :

 Lembaga secara umum : semua


lembaga dalam masyarakat (lembaga-
lembaga local/tradisional, lembaga
pemerintah, lembaga swasta, maupun
lembaga yang berada diluar
masyarakat desa seperti puskesmas di
kecamatan yang memiliki hubungan
dengan mereka.
 Lembaga-lembaga khusus seperti
lembaga kesehatan, pertanian dsb,
tergantung kebutuhan.
TUJUAN
 Memfasilitasi diskusi masyarakat
mengenai keberadaan, manfaat dan
peranan sebagai lembaga di desa.
 Memfasilitasi diskusi mengenai
hubungan anatara lembaga di desa.
 Memfasilitasi diskusi mengenai
keterlibatan masyarakat dalam
kegiatan lembaga tersebut.
MANFAAT KAJIAN HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA :
 Memperkenalkan keberadaan lembaga-
lembaga di desa yang kadang-kadang tidak
dikenal oleh masyarakat dan membahas
peningkatan berbagai lembaga.
 Memahami cara masyarakat membuat
aturan prioritasnya terhadap kegiatan
lembaga-lembaga tersebut. Bagi lembaga
luar yang menyelanggarakan program di
desa, hal ini bias menjadi umpan balik untuk
perbaikan pelayanan di desa.
Teknik ini dapat dipakai dalam situasi yang
berbeda, tapi yang lebih penting dari itu,
teknik ini dapat digunakan terutama
menelusuri penyebab suatu masalah.
Teknik ini fleksibel, orang yang terlibat dalam
memecahkan suatu masalah dapat melihat
penyebab yang sebenarnya yang mungkin
belum bisa dilihat kalau masalah hanya dilihat
secara sepintas.
Teknik analisa pohon masalah harus melibatkan
orang setempat yang tahu dan merasakan
secara mendalam masalah yang ada.
LANGKAH - LANGKAH
Diskusikan bersama masyarakat masalah apa yang ingin
diselesaikan. Tentukan masalah utama, yang menurut masyarakat
perlu diselesaikan
Tulis masalah utama yang mau diatasi di kartu metaplan lalu
ditempel di lantai atau dinding sebagai pohon
Dari setiap penyebab yang muncul, tanyakan lagi “kenapa bisa
begitu? “apa penyebabnya? Untuk mempermudah cara pikir dan
cek tidak ada yang lupa, menganggapbahwa setiap masalah
adalah akibat.
Dari kondisi lain, tanyakan “kondisi ini adalah akibat dari apa?
Akar dibahas sampai mendalam sehingga akhirnya masalah terkhir
dalam satu akar akan dibalik dan menjadi kegiatan atau rencana
tindak lanjut

Anda mungkin juga menyukai